Quantcast
Channel: Korean Drama Addicted
Viewing all 1153 articles
Browse latest View live

Sinopsis Another Miss Oh Episode 17 Part 1

$
0
0
Aku cinta padamu.” Ucap Do Kyung, Hae Young terdiam dan berhenti melangkah, jantungnya berdegup sangat kencang.
Keduanya saling menatap, lalu sama-sama tersenyum. Do Kyung merangkul tangan pada pundak Hae Young, sementara Hae Young memeluk pinggang Do Kyung mengaku seperti merasa melayang diawan setelah mendengarnya. Keduanya berjalan dengan sebuah lagu yang di putarkan terlihat di dinding.
Hae Young mengejek akhirnya Do Kyung mengungkapkan juga dan  Butuh waktu lama. Do Kyung membalas Hae Young yang tak mengatakan apapun karena orang lain, biasanya bersikap berbeda. Hae Young bertanya haruskah memberikan jawabannya sekarang. Do Kyung mengangguk.
Aku juga,  mencinta Park Do Kyung ...” teriak Hae Young, seseorang lewat bisa mendengarnya. Do Kyung langsung meminta Hae Young menghentikan tak perlu menjawabnya, terlihat malu.
Kenapa ?Aku ingin menjawabmu.... Aku juga cinta Park Do Kyung ...” teriak Hae Young merasa semua orang harus tahu,Do Kyung kembali meminta agar Hae Young tak melakukanya. Hae Young binggung akhirnya Do Kyung berjalan memeluk erat Hae Young dengan hujan yang semakin deras. 

Di dalam bus
Hae Young senyum-senyum sendiri lalu saling menatap dengan Do Kyung yang duduk disampingnya. Hae Young merasa malang sekali karena serasa terbang ke langit seperti orang bodoh  setelah mendengar kata cinta dari Do kyung. Menurutnya itu karena Do Kyung tidak pernah memberikan apapun padanya. Do Kyung hanya bisa tersenyum.
Aku masih belum menjawabmu. Apa disini saja ?” kata Hae Young, Do Kyung memegang tangan Hae Young supaya tak melakukannya. Hae Young tak mau mendengar langsung membuka jendela
Aku juga  Cinta sekali pada Park Do Kyung !Park Do Kyung milikku !” teriak Hae Young, Do Kyung langsung pindah ke tempat duduk belakang karena malu. Hae Young sadar Do Kyung sudah tak ada disampingnya, lalu berjalan pindah ke bangku belakang dan langsung merangkul, menyadarkan kepala di pundak pacarnya. Do Kyung hanya bisa tersenyum melihat tingkah Hae Young dan memegang erat tanganya.
[Episode 17-Aku Bisa Mati Hari Ini Tanpa Penyesalan]

Ibu Hae Young dan Tuan Oh baru selesai mencuci buah, ketika akan memindahkan mendengar sesuatu seperti orang yang sedang berciuman. Mata mereka langsung melotot kaget melihat anak mereka didepan pintu secara bergantian mengecup tangan kanan dan kiri Do Kyung. Sementara Do Kyung hanya bisa tertawa bahagia. Ibu Hae Young sempat sedikit lemas melihat tingkah anaknya.
Aku tidak ingin masuk rumah.  Apa Kita kerumahmu saja ?” ucap Hae Young mengoda.
Ibu Hae Young yang mendengarnya langsung menendang baskom membuat keributan. Hae Young sepertinya sadar kalau ibunya ada di halaman lalu memberikan kode agar Do Kyung segera pergi. Do Kyung berjalan pergi tapi sempat melihat Ibu dan ayah Hae Young lalu membungkukan badan, Hae Young mendorong Do Kyung untuk cepat pergi. Ibu Hae Young melotot marah melihat Do Kyung sampai pergi menghilang. Hae Young perlahan masuk ke dalam rumah, sempat melirik dan melihat ibunya masih melotot, akhirnya buru-buru masuk rumah. 

Tuan Oh pun bersama istrinya membawa buah yang sudah dicuci ke dalam rumah, Hae Young keluar kamar sudah berganti baju dan sempat kaget melihat ayah dan ibunya sudah ada diruang makan. Ibunya masih saja menatap sinis akhirnya Hae Young memilih untuk buru-buru masuk kamar mandi.
Ibu Hae Young yang kesal akhirnya memilih untuk mencuci kembali piring-piring yang sudah bersih. Tuan Oh membela diri kalau anak mereka itu sudah 32 tahun. Ibu Hae Young membalas kalau sudah  32 tahu apakah Hae Young itu bukan perempuan, menurutnya Hae Young Perempuan paling terbodoh sedunia.
“mmm... kau juga begitu waktu kita pacaran.”ucap Tuan Oh
Makanya itu dia tolol.” ucap Ibu Hae Young marah. Tuan Oh pun hanya bisa diam tanpa bisa membalasnya.

Do Kyung terlihat pulang ke rumah dengan bus dan masih tersenyum bahagia dengan yang dilakukan untuk Hae Young. Lalu membuka jendela dan mengucapkan Terima kasih. 

Jam setengah tujuh, weker dikamar berdering dengan keras tapi Hae Young mematikan lalu duduk diatas tempat tidurnya. Setelah itu duduk di meja belajarnya melihat ke arah cermin, memuji dirinya sendiri kalau wajahnya makin cantik saja.
Karena sedang jatuh cinta maka aku makin cantik.” Ucap Hae Young bangga dengan memegang wajahnya yang terlihat bersinar.
Ia berjalan ke halte bus, melihat bus yang dinaikinya akan berangkat langsung berteriak akan menunggu. Tapi supir bus tak mendengar dan langsung pergi. Dengan nafas terengah-engah sudah tahu pasti akan telat masuk kantor dan Paling hanya kena omel saja.

“Memangnya Kenapa kalau telat ?Yang penting cinta.” Ucap Hae Young penuh semangat lalu menatap langit sambil menghirup udara pagi, wajahnya benar-benar terlihat bahagia. 
Jin Sang tertidur di sofa kantornya dengan koper dan tas yang ada disampingnya. Do Kyung datang membangunkan temannya dengan menoyor kepalanya. Jin Sang masih tetap tertidur. Do Kyung berteriak sambil menarik jaketnya, Jin Sang akhirnya terbangun lalu tersadar kalau sekarang ada di kantornya.
Aku kira, aku ini mabuk dan pergi kerumahmu.  Aku kaget, dasar brengsek !” teriak Jin Sang kesal
“Apa kau tidak pulang kerumah ?” tanya Do Kyung
Kau tahulah, rumahkuBanyak didatangi perempuan.” Ucap Jin Sang lalu mengeluh kepalanya terasa pusing. Do Kyung mengajak Jin Sang segera bangun dan mengajaknya untuk pergi ke Sauna.

Setelah dari sauna, Jin Sang mengatakan Hari ini berhati-hati sekali dengan membuka baju dulu,  baru buka celana karena berusaha meminta perhatian dari temanya tapi ternyata Do Kyung tak menyadarinya. Do Kyung hanya diam saja. Jin Sang tiba-tiba menarik baju Do Kyung dengan wajah tertunduk meminta agar memujinya karena membutuhkanya. Do Kyung mengelus kepala temanya dengan lembut lalu berjalan kembali.
Aku lelah....Aku bahkan tidak merasa senang meski sudah pesta semalaman.  Rasanya seperti jalandengan cap "bajingan" di dahiku. Rasanya hatiku juga di cap kata itu.” Ungkap Jin Sang
“Kalau memang tahu begitu, kenapa pergi dari rumahku ?” komentar Do Kyung
Aku diusir dan tidak keluar sendiri.  Dia bahkan memberiku aba-abaagar tidak melihat kebelakang.  Dia bilang "Kiri, kiri, kiri ..."” keluh Jin Sang

Aku akan menikahi nuna, dan Kau tahu aku bukan bajingan besar. Tapi, nuna bilang begini ..."Jangan memaksakan dirimu menghadapi ini"” cerita Jin Sang sedih, Do Kyung sempat berhenti berjalan mendengarnya.
“Lalu Aku tertangkap basah saat merokok. Aku juga merokok saat gagal ujian advokat dan saat dipanggil wajib militer ...  Saat itu, kedua kalinya aku merokok lagi.  Dia sungguh bisa melihat diriku, Ini Memalukan sekali.  Aku merasa sangat bersalah.”ungkap Jin Sang dengan berusaha menahan air matanya lalu meminta Do Kyung untuk memeluknya.
Do Kyung melihat sekeliling lebih dulu dan sebagai teman yang terlihat sedih memberikan pelukan untuk menenangkanya. Jin Sang menangis meminta maaf karena menurutnya tingkahnya itu sangat memalukan. Do Kyung menepuk punggungnya, Jin Sang sambil menangis bertanya keadaan Soo Kyung sekarang. 

Soo Kyung sedang melakukan yoga dengan kepala dibawah dan membuat kakinya menyentuh lantai, lalu mensugesti anaknya untuk tak merasa kesepian. Lalu ia menarik kakinya ke atas dan menahanya, sambil berkata walaupun tidak punya ayah tapi punya ibu yang seperti ayah dan paman yang seperti ayah.
Meskipun kau butuh seorang ayahIbu akan keliling dunia demi mencarikanmu,ayah terbaik yang pernah ada !” kata Soo Kyung membuat posisi lilin dengan karpet yoganya dan mengerakan kaki seperti sedang mengayuh sepeda.
Terdengar ketukan pintu, Soo Kyung langsung berguling dengan cepat memakai rok dan juga kemejanya setelah itu melempar karpet yoga dan mengunakan kembali sepatu hak tingginya, tak lupa merapihkan rambutnya dengan gayanya seperti pria maskulin tak lupa mematikan radionya. 

Manager Sung Jin memberikan laporan hasil analisa paruh pertama tren tahun ini. Soo Kyung dengan wajah sinisnya mengatakan  Kalau dari awal tidak bisa dibaca,berarti ada yang salah lalu menyuruh untuk mengulanginya dengan melemparnya. Manager Sung pun akan mengulannya. Soo Kyung juga meminta agar dibawakan kopi.
Setelah Manager Sung pergi, Soo Kyung kembali menyalakan radionya terlihat sangat menikmati kehamilanya walaupun tanpa suami. 

Do Kyung dan Sang Suk sedang serius mendengarkan suara pada adegan kejar-kejaran mobil. Disampingnya Park Hoon sibuk berbicara di telp. Do Kyun menyuruh Sang Suk untuk memasukan rekaman suara di bagian adegan yang diinginkanya. Sang Suk mengangguk mengerti.
Terdengar suara Park Hoon ditelp mengatakan tak perlu khawatir karena orang itu sudah pasti mengenal mereka semuanya, karena walaupun langit akan runtuh tapi pekerjaan mereka pasti akan tetap selesai dan beranji akan hubungi saat mereka pindah studio.  Do Kyung yang mendengarnya terlihat kaget.
Park Hoon menutup telp melihat tatapan wajah kakaknya lalu memberitahu  Joon Hee dan Ki Tae sedang cari studio baru seperti Tempat murah di basement atau sejenisnya dan memberikan info pada kakaknya kalau mereka  tidak akan pindah perusahaan.
Karena banyak yang mencari Presdir, aku yakin perusahaan bisa segera stabil.” Ucap Sang Suk yakin 

Nyonya Heo masuk ruangan melihat anaknya lalu menyindir kalau Do Kyung itu hebat karena masih bisa kerja. Do Kyung hanya bisa diam saja, Nyonya Heo mengejar anaknya memohon agar Minta maaf pada ketua Jang. Do Kyung mengatakan kalau semua itu tidak menyelesaikan masalah.
Suruh perempuan itu kembali ke asalnyaMaka ini akan selesai.” Kata Nyonya Heo, Do Kyung meminta ibunya menyudahinya saja dan tak perlu membahasnya dan berjalan pergi.
“Apa Kau sedang menghukumku ? Apa Kau mau tunjukan kalau kau bangkrut karena ibu ? Apa Kau mau ibu merasa bersalah karena semua perbuatan ibu ?Begitukan ?!” teriak Nyonya Heo
Semua ini terjadi karena aku dan Bukan salah ibu.” Ucap  Do Kyung seperti pasrah menerima semuanya lalu berjalan pergi. Nyonya Heo binggung melihat sikap anaknnya. 

Nyonya Heo mondar mandir diruangan terlihat gelisah, lalu menelp Soo Kyung dengan panik bertanya apakah Do Kyung sedang sakit karena melihat tingkahnya itu sangat aneh dan merasakan pasti ada sesuatu.
Dia tidak marah padaku !Pasti dia terjadi sesuatu, Cepat cari tahu.” Ucap Nyonya Heo menahan tangis dan terlihat benar-benar ketakutan. 

Hae Young sedang membereskan tasnya lalu melirik ke arah bunga yang diberikan Do Kyung lalu memujinya sangat bangga karena mereka semua itu  tidak layu. Dan mengajak ngobrol seperti adiknya sendiri, kala mereka itu bertahan demi menjaga perasaan kakaknya ini
Kalau malam jangan nangis sendirian. Besok, eonni akan datang lebih pagi.” Ucap Hae Young
“Lalu Bunganya bilang apa ?Jangan bicara dengan bunga.  Itu, terlihat lebih aneh dibanding menaruh bunga di kepalamu.” Ucap Manager Sung, Hae Young melirik sinis.
Semua pun sudah siap pulang setelah melakukan suit dan hasilnya  Sang Joo yang traktir makan malam. Hae Young pun siap untuk pulang dan Do Kyung menelp memberitahu baru saja akan pulang, bertanya kenapa menelpnya. Do Kyung mengajak untuk makan malam dengan kakaknya, Hae Young bertanya apakah itu maksudnya sang direktur.
Soo Kyung keluar dari ruangan berjalan didepan Hae Young menyuruh agar bicara pada Do Kyung tak perlu melakukanya. Hae Young hanya diam saja. 

Do Kyung datang bersama Park Hoon pulang kerumah, saat itu Hae Young dan Soo Kyung baru juga sampai rumah dengan mengunakan taksi. Park Hoon mengeluh kakaknya yang seharusnya bisa dijemput. Soo Kyung pikir untuk apa mereka bulak balik  karena bisa naik taksi.
Kau berbadan du... Maksudku...Kalian berdua. Jadi kami ingin menjemput.” Kata Park Hoon sadar kalau ada Hae Young yang belum mengetahui kakaknya itu sedang hamil.
Soo Kyung mengajak mereka untuk segera masuk, Hae Young pun mengambil tas plastik yang dibawa Do Kyung dan mengajak mereka untuk segera masuk. Park Hoon menahan kakaknya,  membahas kalau pacar Hae Young  yang sudah merusak studio mereka. Do Kyung menegaskan pacar dari Hae Young itu dirinya. Park Hoon mengumpat kakaknya itu sudah gila, Do Kyung memperingatkan adiknya Jangan katakan apapun kalau tidak akan membunuhnya. 

Do Kyung menatap buah di piring sementara, Hae Young memotong buah melon. Park Hoon dibelakang mengejek keduanya sudah seperti suami istri dan mengungkapkan sangat menyukainya, sambil menghela nafas mengatakan kalimat “ Studio kami ...” Do Kyung melirik sinis.
Park Hoon mengangkat jempolnya mengatakan Cinta memang hebat lalu berjalan ke meja makan. Soo Kyung bertanya kenapa mereka makan bersama padahal bisa langsung naik ke atas. Park Hoon mengatakan mereka bisa makan bersama karena keduanya tidak bisa berbuat apa-apa kalau sedang makan lalu tertawa lebar. Do Kyung terdiam dengan mata melotot.
Kenapa selalu melotot kalau aku bicara ?Dimana enaknya kalau tidak bisa menggoda sepasang kekasih ?Aku tidak akan sirik karena punya harga diri.” Ucap Park Hoon, Hae Young yang mendengarnya hanya bisa tersipu malu sambil memotong buah.  

Do Kyung pun mengajak Hae Young untuk duduk, Soo Kyung pun menyuruh Hae Young untuk segera duduk dan makan. Hae Young membawa sepiring melon karena tahu dari Do Kyung kalau Soo Kyung suka melon. Soo Kyung mengatakan suka daging dan ikan mentah serta banyak sekali yang disukainya.
Kalau dia tanya apa yang kau suka, jangan pernah menjawabnya.  Dia akan membelikanmu itu selama 365 hari. Aku ingat 30 tahun lalu, waktu aku masih 14 tahunAku bilang ke dia, kalu aku suka sekali makan melon.  Sejak itu, dia selalu membelikan aku melon !” cerita Soo Kyung, semua tertawa, Do Kyung pun tersenyum.
Aku cukup bilang satu kata.  Tolong beri Do Kyung,cinta yang berlimpah.  Dia malang sekali.” Kata Soo Kyung, semua pun terdiam mendengarnya.
Bolehkahaku.... mengambil dan memelihara dia ?” kata Hae Young, semua langsung menatap kaget pada Hae Young.

Hae Young mengaku kalau hanya bercanda, tapi Soo Kyung melihat Hae Young seperti serius lalu menyuruh untuk mengambil dan memeliharanya,  dan membuat Do Kyung sesak dengan cinta dari Hae Young yang berlimpah-limpah, Hae Young pikir Mungkin akan mati duluan karena terlalu berbunga-bunga. Semua kembali terdiam, Soo Kyun merasa Hae Young itu tidak terusik sedikitpun dan melihat kalau kalau sangat menyukai adiknya.
Bukan cuma itu,  Aku bahkan bisa bungee jumping tanpa taliAh, tidak sendirianTapi bersama-sama.” Kata Hae Young, semua kembali melonggo karena Hae Young mulai berlebihan.
Sepertinya ... kau agak gila.” Komentar Park Hoon, Soo Kyung pun tak bisa menahan tawanya.
Jangan berlebihan.  Meskipun dia adikku.Aku hanya bisa memberi semangatpada cintamu yang besar.” Pesan Soo Kyung,
Hae Young menganguk mengerti lalu melihat teman pengacara mereka itu telat datang hari ini. Park Hoon berkomentar kalau Kalau dicari pasti ketemu karena tahu Jin Sang itu sedang bersembunyi, lalu berteriak memanggil Jn Sang untuk keluar dan makan.  Soo Kyung mengatkan Jin Sang sudah tidak ada karena mulai sekarang tidak akan kemari lagi. Park Hoon dengan wajah marah merasa Manusia itu ... melarikan diri lagi. Soo Kyung beralasan kalau Jin Sang sedang pergi. 


Hae Young masuk kamar melihat kalau Jin Sang itu  sepertinya melakukan kesalahan besar dan penasaran memangnya melakukan apa. Soo Kyung hanya menjawab Sesuatu. Hae Young makin penasaran ingin mengetahuinya, Hae Young berjanji akan menceritakan nanti, tapi Hae Young ingin cerita sekarang dan merasa tersingung karena semua tahu kecuali dirinya.
“Kau Mau dengar apa ?” tanya Do Kyung masuk ke studio rekamannya,seperti ingin mengalihkan pembicaraan.
Daripada mendengar,lebih baik nyanyi dan rekam lagu itu ... Lagu yang kau nyanyikan saat kecil."Mimpi musim semi"Saat kita tua, pasti akan terasa aneh kalau di dengarkan.  Suaramu saat 6 tahunDan suaramu saat 36 tahun.  Itu Pasti menarik.” Ungkap Hae Young, Do  Kyung memilih untuk melupakan saja.
Kenapa ? Rekam saja dan Nyanyi untukku.  Suara lelaki yang aku cintai,terekam saat aku sangat mencintainya, Aku ingin kau merekamnya.  Aku mau dengar, ayolah Nyanyi untukku.” Kata Hae Young merayu sambil memeluk dari belakang pacarnya.
Do Kyung membuka sebuah kotak didepanya lalu memasangkan gelang ditangan Hae Young yang memeluknya, Hae Young binggung berpikir kalau itu borgol yang dipasang oleh Do Kyung lalu berpikir pacarnya itu menyukai cara yang seperti itu. 

Do Kyung membalikan badanya dengan tersenyum lalu memberitahu kalau itu bukan barang lama tapi baru dibelinya. Hae Young melihat tanganya yang sudah dipasang gelang, lalu berpikir Do Kyung akan mati dan menanyakan kalau akhir-akhir ini Do Kyung baik sekali, menurutnya kalau Do Kyung terlalu baik membuatnya jadi takut. Do Kyung mengaku kebetulan lihat dan Karena cantik jadi membelinya. Hae Young mengaku cemas, semakin merasa bahagia,  maka ia semakin cemas.
Apa aku gugup karena terlalu bahagia ?” ucap Hae Young terlihat sangat khawatir
Jangan berpikir terlalu jauh.” Perintah Do Kyung
Harusnya aku tidak boleh terlalu senang,tapi bahagia sekali.” Kata Hae Young, Do Kyung pun menyuruh Hae Young untuk bahagia saja.
Kalau begitu, aku akan bahagia.” Kata Hae Young menyakinkan dirinya setelah itu akan sikat gigi, sebelum pergi mengoda Do Kyung untuk mandi juga. Do Kyung hanya bisa tersenyum lalu mengajak Hae Young untuk segea pulang. 


Jin Sang terlihat mengila di club sambil menari dengan para wanita, lalu duduk ditemani wanita serta teman laki-lakinya sambil meminum bir. Temanya bertanya apakah Jin Sang mau bermain sepuasnya karena melihatnya hari ini habis-habisan. Teman wanitanya juga berpikir seperti itu lalu bertanya selama ini kemana saja. Jin Sang mengaku sibukTapi mulai sekarang, akan main sepuasnya.
Every day. Every night. Party, party.Crazy party! Minum ! Bersulang !” teriak Jin Sang mengajak semua bersulang. Pak Hoon masuk ke sebuah club dengan wajah marah, melihat Jin Sang sedang duduk dengan seorang wanita sambil berpelukan dan memegang tanganya.
“Kakak Ipar !Jangan hidup begini.  Sebentar lagi punya anak !Apa salahnya kakakku ?!” teriak Park Hoon sudah ada di dalam club. Semua orang melihatnya.
Semua orang yang ada didalam club bisa mendengarnya, Jin Sang panik berpikir kalau Park Hoon itu sudah gila dan langsung mengejarnya. Park Hoon bisa kabur dengan cepata. Jin Sang membiarkan Park Hoon dan kembali masuk. Park Hoon melihat Jin Sang masuk club. Jin Sang mengaku pada temanya kalau bukan masalah karena itu hanya adik dari temanya, dan suka iseng padanya, tapi tadi merasa sudah kelewatan.

Ayo pulang, Kakak ipar !Meskipun kau sudah dibebaskan kakakku,  kau tidak boleh begini !” teriak Park Hoon dengan melambaikan tangan mengajaknya pergi.
Jin Sang tak bisa menahan amarahnya langsung mengejar Park Hoon sambil mengumpat. Park Hoon terus berlari sampai keluar dari club. Jin Sang berteriak agar Park Hoon berhenti dan akan membunuhnya kalau tertangkap. Park Hoon terus berlari sampai akhirnya melihat Jin Sang sudah berhenti mengejarnya karena kelelahan.
Pernikahan tanpa cinta, tidak selalu buruk !” teriak Park Hoon yang bisa didengar oleh orang-orang yang ada disekitar jalan, Jin Sang berteriak Park Soon sudah gila sambil melempar botol minum menyuruhnya untuk pergi.
Nuna masih cinta pada Kakak ipar !Kenapa kau tidak mengerti hati wanita ?!” teriak Park Hoon, Jin sang berteriak kalau ia tak tahu lalu berjalan pergi

Park Hoon yang kelelahan akhirnya duduk di trotoar, Jin Sang yang melihat kesempatan ingin mengejarnya, Park Hoon menghindar berteriak marah karena Jin Sang tidak  mengatakan dan mengakuinya saja. Semua orang mulai melihat keduanya seperti orang gila. Jin Sang berusaha untuk menutup mulut Park Hoon tapi tak bisa akhirnya mulai memitingnya sampai menyentuh lantai.
Kau adalah ayahnya !” teriak Park Hoon masih bisa berteriak walaupun sudah ditutup mulutnya. Akhirnya Jin Sang melepaskan tanganya dan keduanya sama-sama kelelahan.
 Apa yang salah dengan keluarga kami ?!Hyung bangkrut  dan kakak  iparku kabur dari rumah !Apa-apaan ini ?!”jerit Park Hoon tak terima, Jin Sang  bangun setelah berbaring diatas badan Park Hoon lalu beranjak pergi.

Temanya masih ada di club melihat Jin Sang yang kembali lagi terlihat kelelahan. Jin Sang mengeluh kalau Park Hoon itu gila lalu meminum kembali birnya, mengaku pada temanya-temanya pria tahu hanya kenalanya tapi selalu mengekorinyadan buat masalah terus, menurutnya itu pasti menyenangkan buat Park Hoon melakukan itu.
Pelayan membawakan satu nampan penuh buah, teman prianya pun mengajak mereka mulai menari di lantai dansa. Jin Sang masih kelelahan mengelap keringat denga syal lalu menatap ke arah buah melon, seperti pikiranya langsung teringat pada Soo Kyung yang menyukai buah itu.
Ia menatap wanita-wanita sexy yang menari bersama dengan teman-temanya, lalu kembali menatap buah melon yang ada dimeja. Akhirnya memutuskan untuk keluar dari club. 

Do Kyung dan Hae Young saling berpandangan didepan rumah, akhirnya Do Kyun memegang wajah Hae Young dan menyuruhnya untuk lekas masuk. Hae Young pun berpesan agar berhati-hati dijalan sambil melambaikan tangan dengan memperlihatkan gelang yang didapatkanya. Do Kyung hanya bisa tertawa melihat tingkah Hae Young lalu memastika kalau sudah masuk sampai ke dalam rumah.
Akhirnya Do Kyung mengendarai mobilnya lalu melihat sosok orang yang berjalan lalu terjatuh. Tae Jin terlihat mabuk dan berjalan sendirian lalu  terjatuh dan mengeluh sangat sakit pada Hae Young. Do Kyung hanya melihat dari mobil lalu memilih tak peduli dengan meninggalkanya tapi  dari kaca spion terus mengamatinya.
Sesampai di lampu merah, Do Kyung terdiam dan memutuskan untuk memutar balik mobilnya, pergi ke tempat Tae Jin tapi sudah tak ada disana. Ia pun turun ke mobil mencarinya dan berlari sampai ke jalan besar, tiba-tiba matanya melihat ke arah tangga penyebarang, Tae Jin berjalan sempoyongan sambil memegang penyangah jalan.
Do Kyung hanya menatap dari bawah dan teringat pengelihatanya kalau Tae Jin ingin menabrak mobil ke arahnya. Tae Jin membelakangi tiang seperti bersandar, air matanya mengalir dan tatapannya juga kabur. Badannya sudah siap untuk terjun kebawah, Sosok Do Kyung datang menariknya. Tae Jin tergeletak ditanah, hanya bisa melihat sepatu kets oleh orang yang menolongnya. Do Kyung pun memilih untuk segera pergi tanpa banyak berkata-kata.
Jika menengok kebelakang sebelum aku mati ...maka Aku tidak akan menyesalinya.... Aku tidak akan menyesalinya. Gumam Do Kyung sambil menuruni tangga penyebarangan. 


Hae Young berlutut didepan kamar dan terlihat Tuan Jang sedang makan dengan jepitan rambut sambil mengeluh  Semua orang yang kerumahnya kenapa selalu mau minta tolong. Hae Young hanya diam saja dan terus berlutut, Tuan Jang mengomel Semua orang minta tolong lalu makananya pun jatuh dari sumpitnya.
Dulu aku suka padamu karena tidak pernah minta apapun. Kau membuatku sangat kecewa.” Komentar Tuan Jang
Ini semua dimulai karena aku.  Kalau hidup Oppa berantakan,  maka aku tidak sanggup. Aku mohon ...Aku ingin melupakan Oppa, Meskipun harus melakukan ini. Jadi Tolong bantu aku.” Ucap Hae Young memohon,
Tuan Jang tiba-tiba marah mengebrak meja menyuruh untuk mengambil sayur dan mengomel kalau pelayanya buat orang tua ini mati  setelah itu menyuruh Hae Young keluar. Hae Young terdiam dan masih berlutut di depan Tuan Jang seperti masih berharap.

Hae Young keluar rumah bertemu dengan Tae Jin yang baru turun dari mobil, dengan nada sinis menyindir Tae Jin itu  kekanakan  karena Membentuk tim melawan mereka berdua. Tae Jin pikir lebih baik  Bicara terus terang, apakah Hae Young tidak ingin mereka berdua putus. Hae Young membenarkan itu  mungkin saja.
Tapi, aku belum melihat hatiku mau melakukan sejauh itu dan Karena aku tidak ingin melihatnya.Karena aku tahu kalau melakukan maka aku akan jatuh lebih dalam.  Makanya aku melakukan sesuatu sebelum kebencianku keluar.  Aku selalu berkata u pada diri sendiri.  "Aku, sungguh ingin mereka bahagiaAku tulus, ingin mereka bahagia".” Tegas Hae Young dengan berani menatap Tae Jin.
Kau menyulitkan hidupmu sendiri.  Aku mengerti. Dulu aku juga begitu, sampai belakangan ini.  Tadinya aku merasa jahat karena sudah melakukan hal buruk padanya.  Jadi aku mencari tahu kenapa aku merasa buruk sekali.  Itu karena aku hanya bersikap jahat setengah-setengah.  Aku berkata pada diriku, "Aku bukan orang yang sejahat ituAku cukup jadi setengah jahat, setengah baikJadi menyerahlah saat ini juga"” ucap Tae Jin

Tapi tipe orang yang paling kubenci di dunia iniadalah orang yang setengah baik,  setengah jahat ...dan setengah kasar. Jangan berusaha menahan melakukan sesuatu yang tidak mau kau lakukan.  Ikuti saja hatimu.Berharap agar mereka putus, Itu akan lebih keren.” Kata Tae Jin sinis  dan akan masuk rumah
Hae Young merasa dengan bicara pada Tae Jin membuatnya tahu, kalau kata orang mereka bisa melihat sifar aslinya seseorang setelah putus hubungan. Ia mengaku setelah putus dengan Park Do Kyung, menjadi sadar betapa hebatnya mantanya itu dan menyesal putus dengannya.  Tapi menurutnya Hae Young tidak menyesal setelah putus dan menilai kalau Tae Jin itu masih jauh kalau dibandingkandengan Park Do Kyung. Tae Jin hanya diam saja dan Hae Young pun pergi dengan masuk mobilnya. 
bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Sinopsis Another Miss Oh Episode 17 Part 2

$
0
0
Soo Kyung sedang menari-nari di ruanganya tanpa mengunakan heels, terdengar suara ketuka pintu. Ia langsung kembali duduk dengan memakain heels dan menyuruh masuk dengan wajah dinginnya. Direktur Lee dan Manager Sung datang memberitahu tim R&D sudah menyelesaikan prototypejadi mengajak untuk melihatnya. Soo Kyung mengerti lalu berjalan pergi.
Direktur Lee membahas tentang produknya menurutnya tidak sesuai dengan musim saat ini. Tiba-tiba terdengar seseorang yang memanggil Soo Kyung dengan panggilan Nyonya. Soo Kyung melihat Jin Sang yang memanggilnya memilih untuk tak mengubrisnya lalu berjalan pergi. Jin Sang tak percaya Soo Kyung itu mengabaikanya. Direktur Lee sambil berjalan membahas produk.

Jin Sang lalu berjalan didepan Soo Kyung bertanya kenapa tak mengangkat telpnya. Soo Kyung menyuruh Jin Sang pergi karena sekarang ada dikantor. Jin Sang akhirnya mengunakan bahasa Prancisa melihat Soo Kyung yang mengunakan heels lalu mengumpat kakak temanya itu sudah gila.
Kau wanita 44 tahun yang sedang hamil.  Berani sekali pakai hak tinggi ?!!” ucap Jin Sang
Jadi ? Apa Kau tidak melakukan apapun pada wanita 44 tahun yang hamil ini ?” balas Soo Kyung dengan bahasa prancis juga. Jin Sang menegaskan kalau sudah melakukanya Soo Kyung mengumpat.
Sejak semalam, aku sudah menelponmu ribuan kali.  Kau keras kepala sekali.  Kenapa kukuh tidak menjawab telponku ? Apa Kau mau berkelahi denganku ?” ucap Jin Sang kembali mengunakan bahasa korea.
Aku tidak perlu menerima telponmu.” Tegas Soo Kyung
Saat kau mengusirku dari rumah,  bukankah kita masih bisa jadi kakak adik ?” ucap Jin Sang
Soo Kyung mengejek itu lucu karena  Mana mungkin bisa begitu. Jin Sang mengeluh kalau tak menyangka Soo Kyung bisa sedingin ini. Soo Kyung menyuruhnya untuk pergi sekarang, lalu kembali mengunakan bahasa Prancisnya mengomel Mana ada orang yang tidur dengan lelaki, lalu hamil dan melakukan semua ini dan akhirnya tetap jadi kakak adik.
Direktur Lee tahu kalau Manager Sung itu dulu jurusan bahasa Perancis, lalu bertanya apa yang sedang mereka bicarakan. Manager Sung mengatakan sama sekali tidak mengerti. Soo Kyung menyuruh Jin Sang untuk enyah lalu berjalan pergi. Jin Sang hanya bisa menghela nafas lalu akhirnya berteriak di lorong.
Baiklah !Kalau kau tidak mau jadi kakak adik lagi.  Kita tidak usah ketemu selamanya.  Aku tidak masalah.  Memangnya itu sulit ?!Hore ! Kita tidak perlu ketemu !Jangan sampai mengubah pikiranmu nanti !” teriak Jin Sang lalu beranjak pergi. 

Soo Kyung dkk langsung berlari dan masuk ke dalam lift, orang yang ada didalam lift ikut binggung lalu bertanya apa yang terjadi. Saat pintu lift tertutup, terlihat seseorang menahan dengan tanganya. Jin Sang sudah berdiri melihat SooKyung yang berdiri paling belakang dengan memalingkan wajahnya.
Ayo coba lagi....Berciuman ...” ucap Jin Sang dengan bahasa prancis. Semua yang ada di dalam lift melonggo karena tak mengerti. Manager Sung seperti mengerti mengajak semuanya untuk segera keluar. Beberapa pria lainya bingung karena harus pergi rapat tapi manager Sung menarik untuk segera keluar.

Jin Sang masuk menatapnya, map yang dipegang oleh Soo Kyung terjatuh, pintu lift pun tertutup. Direktur Lee ingin tahu apa sebenarnya yang dibicarakan keduanya. Manager Lee mengatakan kalau Jin Sang ingin menciumnya. Direktur Lee tak percaya melihat Jin Sang itu terlihat seperti orang normal dan juga masih muda, lalu menekan tombol lift ke atas.
Pintu lift terbuka terlihat Jin Sang dan Soo Kyung sedang berciuman dengan sangat hot sekali. Semua menjerit tak percaya, Manager Jung kembali menutup membiarkan agar keduanya bisa berciuman. Direktur Lee masih tak percaya menekan tombol lift, keduanya masih terus berciuman, semua menjerit tak percaya keduanya terlihat sangat hebat. Beberapa kali pintu dibuka dan tutup sampai akhirnya Manager Jung menarik tangan Direktur Lee agar membiarkan keduanya. 

Hae Young bertemu dengan Si cantik Hae Young mengucapkan terimakasih. Si cantik Hae Young pikir tak perlu karena memang yang ingin berkunjung tapi mengucapkan Terima kasih pada Hae Young, sudah minta tolong padanya. Hae Young tertunduk sedih, Si cantik Hae young menyakinkan kalau semua akan baik-baik saja jadi tak perlu ada yang dikhawatirkan. Hae Young pun kembali mengucapkan terimakasih banyak. 

Do Kyung baru saja minum di pantry tiba-tiba kupingnya seperti merasakan ada suara yang menusuk telinga, matanya melotot karena merasakan Tae Ji yang mengemudikan mobilnya seperti ingin menabraknya. Ia mencoba melihat sekeliling, dimatanya Tae Jin yang berusaha untuk menabraknya dengan mobil.
Akhirnya ia berjalan mundur ketakutan sampai membuat gelas diatas meja pun jatuh ke lantai. Park Hoon dkk melihatnya lalu bertanya apa yang terjadi dengan Do Kyung. Do Kyung tersadar kalau tadi hanya halusinasinya lalu menutup wajahnya.
Do Kyung keluar dari gedung kembali melihat Tae Jin yang mengejarnya dengan mobil, sementara ia berlari untuk menghindarinya. Akhirnya ia masuk mobil dan pergi. 
Do Kyung mondar mandir didepan ruangan dan terlihat gelisah. Dokter Kim bertemu dengan Prof menceritakan Do Kyung terus mendapat penglihatan dan Sepertinya akan kejadian jadi lebih baik menghipnotis saja, karena tak mungkin hanya duduk dan diam saja. Do Kyung masih duduk diluar lal menengok kearah kanan, seperti melihat ambulance yang datang dan ia sudah tergeletak dengan luka dikepalanya.
Saat malam, bunga putih berguguran.” Ucap Do Kyung, Prof bertanya bunga apa.
Mirip seperti bunga sakura.  Aku tidak yakin ...Ada yang meninggal.Penyanyi, Lee Byung Joon.” Kata Do Kyung masih bisa melihat di layar besar saat terbaring di aspal.
Do Kyung sudah di hipnotis dengan Prof yang duduk didepanya dengan wajah serius. Do Kyung bisa melihat di layar  [Big sale bulan Juni 2016] pelahan Do Kyung pun membuka matanya.
Beberapa saat kemudian Do Kyung keluar dari Praktek si prof,  Dokter Kim mengerjarnya bertanya apakah itu sungguh terjadi di tahun 2016 lalu menahanya pergi karena menurutnya bunga sakuranya tidak masuk akal. Do Kyung berhenti berjalan menatap dokternya. Dokter Kim mengajak Do Kyung untuk pergi  ke luar negeri saja untuk melarikan diri.
Dia tidak akan pergi keluar negeri untuk membunuhmu.  Ayo ke bandara sekarang.  Kau sekrang Pulang lalu ambil paspormu, Aku akan antar kau ke bandara.” Ucap Dokter Kim berjalan ke arah kiri
Do Kyung memilih untuk ke arah kanan dan naik ke mobilnya. Dokter Kim pun membiarkanya walaupun di wajahnya terlihat sangat khawatir. 


Do Kyung mengemudikan mobilnya sambil bergumam “Aku harus cerita padanya. Aku harus katakan sebelum terlambat.” Hae Young sedang meditasi menenangkan pikiranya, pesan dari [Oppa tetangga] Keluar, Aku akan antar pulang saat matahari terbit
Hae Young tersenyum bahagia membacanya lalu keluar dari rumah, Do Kyung sudah menunggu didepan rumah, keduanya tersenyum sambil melambaikan tangan. Hae Young berlari dan langsung memeluk pacarnya. Do Kyung pun menarik Hae Young untuk masuk ke dalam mobil. Keduanya terlihat bahagia meninggalkan rumah diam-diam dimalam hari. 

Hae Young sudah duduk diatas tempat tidur sambil menopang dagu menceritakan Selama bertahun-tahun, Ini kedua kalinya ada lelaki yang  memanggilnya keluar ditengah malam, yang pertama adalah seniornya saat masih kuliah.
Dia bukan tipekuTapi, dia suka sekali padaku.  Dia pertama kali melihatku saat masa orientasibahkan ingat kalau kami sudah papasan selama 7 kali.  Kami papasan di perpustakaan.  Yang ketiga kalinya di gerbang depan,yang keempat di ...” ucap Hae Young di potong oleh pertanyaan Do Kyung
“Apa Kau ingat kita pertama kali ketemu dimana ?” Tanya Do Kyung  
Mana mungkin tidak tahu ?Kita pertama bertemu di kafe bersama Hee Ran dan Kau membuat hidungku berdarah !” ucap Hae Young masih mengingatnya.
Bukan disana.” Kata Do Kyung, Hae Younb binggung kalau bukan disana lau dimana mereka bertemu pertama kali.
Sebelum itu kita pernah ketemu ...di jalan ...Kau juga berbalik melihatku. Apa kau Tidak ingat ?” ucap Do Kyung masih mengingat saat Hae Young berpapasan dengannya lalu sempat menengok, Hae Young bertanya dijalan yang mana.
“Jalan Ye Yi Do, di depan kantor pos.” Kata Do Kyung, Hae Young pun ingat pernah lewat sana.
“Ada apa ini sebenarnya?! Jadi kau melihatku pertama kali di jalan  lalu jatuh cinta pada pandangan pertama dan selalu mengingatku ?” ucap Hae Young kegeeran.
Tidak…Bahkan sebelum itu, aku sudah melihatmu.” Ucap Do Kyung, Hae Young bertanya bagaimana bisa
Wajahmu selalu muncul di kepalaku, meskipun kita belum bertemuLalu aku melihatmu di jalan. Akhirnya ketemu di kafe” jelas Do Kyung
Hae Young binggung Mana mungkin dirina muncul di kepalanya kalau belum bertemu. Do Kyung pikir terjadi begitu saja tanpa alasan, seperti mirip kenangan. Hae Young terdiam mendengarnya, Do Kyung mengaku terus merindukannya dan melihat Hae Young  pindah keruang sebelah  sebelum pindah.
Aku tidak melihat yang lain, Hanya dirimu. Awalnya, aku kira melihat masa depan. Aku kira, diriku punya kemampuan khusus.  Tapi akhirnya aku tahu ...apa yang aku lihat ...kenapa aku melihat dirimu.” Ucap Do Kyung, Hae Young ingin tahu alasan Do Kyung bisa melihatnya
Di masa depan ...Saat aku sekarat ..itu semua adalah kenangan terakhirku.  Semuanya muncul seperti kilatan dan Semua itu yang kulihat.” Jelas Do Kyung, Hae Young seperti binggung maksudnya Di masa depan
Sebelum aku mati.... aku hanya memikirkan dirimu.” Ucap Do Kyung, Hae Young sempat terdiam seperti patung mendengarnya.

Pikiran Do Kyung seperti melihat saat dirinya terbaring diaspal dengan luka dibagian kepalanya dan mengingat saat pertemuan pertama kali dengan Hae Young dijalan,
Karena aku sangat rindu padamu ...perasaan itu berjalan melintasi waktu.  Dokterku bilang hal ini tidak mustahil.  Kenanganku menjelang kematian,kita tidak pacaran tapi putus.  Kau pindah dari sini dankita selesai. Saat aku sekarat maka Aku paling menyesali hal itu.  Kenapa aku selalu menahan perasaanku.  Kenapa aku selalu khawatir dan cemas pada segala hal ? Padamu.... Aku mengatakan hal yang berlawanan dengan isi hatiku.”Cerita Do Kyung
Do Kyung mengingat saat di pengelihatanya mengatakan akan beri berapapun dan tak mau menahan orang yang ingin pergi. Setelah itu saat mereka putus dengan sinis meminta maaf karena sudah mengenalinya. Ketika dirumah sakit pun berpesan agar jangan sampai sakit dengan tatapan dinginnya.
Apa yang sesungguhnya diinginkan hatiku ?Dengan Melupakan semua harga diriku.  Apa yang paling diinginkan oleh hatiku ?Apa yang sesungguhnya ingin aku katakan ?” kata Do Kyung ingin mengakuinya.

Do Kyung menceritakan saat dengan rendah hati, meminta  agar Hae Young kembali tinggal dirumahnya. Lalu ketika dirumah sakit setelah meluapkan perasaanya meminta maaf karena semua itu yang dirasakanya sekarang da mengaku sakit karena menahan ingin memeluk Hae Young.
Makanya kita bisa kembali berpacaran.  Aku belum pernah sungguh-sungguh mengungkapkan perasaanku.  Aku terkejut karena kau sangat terus terang.  Apa tidak masalah jika wanita seperti itu ?Tapi ...Aku menyukainya.... Aku tersentuh. Kalau aku mati tanpa merasakan cinta seperti itu. Aku pasti sedih sekali.Sekarang ...kalaupun aku mati  Aku tidak akan menyesal,Terima kasih...” Akui Do Kyung dengan mata berkac-kaca. Hae Young tersenyum mendengarnya.
Kalau semua ini benar ... ini sungguh kisah yang hebat.  Jadi apa kau tidak akan menikah ? Apa Karena aku satu-satunya yang kau ingat saat sekarat ?” tanya Hae Young terdengar masih tak percaya

Do Kyung pikir mungkin seperti itu, Hae Young mengodanya sambil berbaring kalau Do Kyung itu tidak menikah, karena tidak bisa melupakannya, lalu bertanya-tanya apakah harus mempercayai cerita itu. Do Kyung hanya menatapnya, Hae Young mengerti ternyata Do Kyung memanggil tengah malam karena ingin cerita tentang inimenurutnya itu pasti benar, lalu bertanya apakah semua cerita itu benar. Do Kyung mengangukan kepalanya. 
Hae Young pun mengatakan mempercayainya, Do Kyung tersenyum lalu berjalan mendekatinya, membiarkan Hae Young berbaring diatas lenganya. Keduanya pun saling berpelukan. Hae Young bertanya apakah Do Kyung tahu kalau selama ini memiliki sebuah diary. 

“Itu Karena tiap hari aku sangat bersyukur.  Ini pertama kalinya,lelaki yang kucintai setengah mati, mengisiku dengan cinta sebanyak ini.  Jadi setiap hari aku menulisnya di diari.  Aku harus merekam semua kenangan. Setiap hari aku dicintai. Jika hari ini aku mati, aku tetap bahagia.” Cerita Hae Young
Do Kyung mengucapkan terimakasih, Hae Young juga mengucapkan terimakasih dengan mengelus jari telunjuk pada tangan Do Kyung yang memeluknya erat. Keduanya berpandangan lalu saling mengecup bibir. Do Kyung tiba-tiba menahan tanan Hae Young dengan posisi berada diatasnya, Hae Young menutup matanya lalu Do Kyung mulai menciumnya dengan mengengam tangan Hae Young erat. Keduanya lalu berpindah posisi dengan Hae Young berada diatas tubuh Do Kyung dan terus berciuman. 

Ibu Hae Young menanak nasi dengan mengunaka presto didapur. Hae Young baru pulang mengendap-ngendap masuk ke dalam kamar, belum sempat masuk kamar suara Ibu Hae Young terdengar menyuruh Do Kyung masuk untuk sarapan bersama. Hae Youn melonggo melihat ibunya seperti tak percaya. Do Kyung terlihat masih menunggu didepan pintu rumah setelah mengantar Hae Young.

Akhirnya mereka berempat sarapan bersama walaupun dalam suasana hening, Hae Young melirik kedua orang tuanya. Ibu Hae Young menghela nafas panjang sambil mengeluh nasib apa berikan padanya ini, sambil menaruh daging babi diatas mangkuk Do Kyung.
Do Kyung seperti tersentuh dengan mata berkaca-kaca memakan daging pemberian dari ibu mertuanya. Tuan Oh dan anaknya ikut binggung melihat sikap Nyonya Hwang. Akhirnya Tuan Oh pun memberika sup tauco pada calon mantunya, Do Kyung pun mencobanya. Semua makan dengan keadaan diam. 


Tae Jin mengantar temanya bertanya kapan Chan Soo akan pulang, Chan Soo yang sibuk dengan ponselnya melihat perkiraan cuaca, mengatakan akan tahu kalau sudah disanakarena perlu bertemu dengan orang dari Tiongkok lalu mengeluh Tiap hari pusing hanya mengirim dokumen. Tae Jin menatap temanya, lalu melihat ke sepatu yang dilepaskannya.
Ingatanya kembali saat di rumah Tuan Jang melihat sepatu yang sama ada didepan ruangan. Chan Soo masih sibuk dengan ponselnya.
Kau mau naik pesawat, kenapa memeriksa cuaca laut barat?” tanya Tae Jin heran, dari wajahnya terlihat menahan amarahnya. Chan Soo hanya melirik tanpa menjawabnya. 

Tae Jin masuk kantor langsung binggung karena beberapa orang sudah membereskan berkas dan dimasukan ke dalam kardus. Di ruangan Chan Soo pun semua barang akan disita, seorang pria duduk dengan wajah sinis lalu berjalan keluar. Tae Jin menahanya bertanya apa sebenarnya yang terjadi.
Lee Chan Soo mengambil semuanya dan kabur.  Kau juga sidaj dikadali ! Saat kau di luar negeri mengembangkan pasar asing.  Dia memanipulasi penjualan dan mendapat investasi dimana-mana.Ketua Jang tahu itu dan menarik investasinya. Tapi Dia tidak ingin kau tahuMakanya dia mengeluarkanmu !” teriak Si pria terlihat sangat marah lalu keluar ruangan.
Tae Jin menahan amarahnya dengan mengepalkan tanganya, lalu mencoba pergi ke rumah Tuan Jang tapi hanya diterima oleh mesin pesan kalau Ketua Jang terlalu lelah untuk menemuinya. Ia pun mulai mengumpat lalu mencoba menelp Chan Soo tapi ponselnya tak aktif. 

Mobil Tae Jin sudah sampai di pelabuhan, sambil mengumpat bajingan dan siap memberikan pelajaran pada temanya. Chan Soo terlihat berjalan didepan sebuah jembatan seperti kebingungan. Tae Jin sudah turun dari mobil lalu dengan nada menyindir bertanya mau kemana temanya itu. Chan Soo sempat menengok dan melihat Tae Jin berjalan mendekatinya memilih untuk berjalan cepat dan kabur .
“Apa Kau Tidak naik pesawat ?” sindir Tae Jin lalu berteriak memanggil temanya yang berusaha menghindarinya.
Aku kira bisnis kita sungguh berkembang dan barang kita laku keras, Chan Soo. “ kata Tae Jin, Chan Soo mengejek apakah barang mereka bisa sehebat itu da menegaskan kalau dari dulu tak pernah mau bisnis tapi cuma ingin uang dan kabur.
Tae Jin terus berjalan mengikuti temanya merasa kalau Chan Soo itu sudah gila, Chan Soo pun meminta maaf dengan bahasa informal. Tae Jin berteriak marah kalau seharusya Chan Soo meminta maaf dengan cara formal. Chan Soo pun mengikuti perintah Tae Jin meminta maaf dan langsung berlari cepat untuk kabur. Tae Jin bisa mengejarnya dan langsung menendangnya.

Chan Soo pun terjatuh sebelum masuk kapal, lalu berusaha memukul Tae In dengan tas tapi yang terjadi malah kena pukulan Tae Ji da kembali terjadi. Tae Jin bertanya apakah Chan Soo yang bicara ke Direksi untuk menggugatnya dan memenjarakannya. Chan Soo berteriak kalau seharusnya Tae Jin itu tutup mulut dan mundur jadi Presdir, karena hanya berpikir soal pernikahan,  jadi buat apa berusaha keras.
Aku berusaha keras karena mau menikah !Lalu, apa masuk akal kalau aku bukan Presdir dari Perusahaan Han Tae Jin ?!” teriak Tae Jin marah, Chan Soo tertawa mengejek.
“Kau bilang Presdir apaan ? Apa Kau kira barangmu hebat ?Karena kau lamban sekali ... maka Ketua Jang menyeretmu kesana kemari.” Ucap Chan Soo mengejek, Tae Jin  mengumpat binggung
Kau dan Park Do Kyung  sama-sama jadi mainan Ketua Jang. Satunya batu putih, satunya lagi batu hitam. [Mengacu pada permainan baduk]Tapi setidaknya orang itu menang dalam hal cinta.  Dan Kau pecundang ...” kata Chan Soo tertawa mengejek
Tae Jin sempat terdiam memikirkanya, Chan Soo mengambil kesempatan untuk kabur tapi Tae Jin kembali menendangnnya, memukul dan melampiaskan semua amarahnya karena ternyata selama ini Chan Soo sudah membohonginya dengan Tuan Jang. 


Do Kyung menelp Hae Young mengajak pergi liburan hari ini.  Hae Young mengatakan Hari ini tidak bisa langsung pergi lalu berpikir pergi hari jumpat saja, tapi akhirnya setuju untuk pergi hari ini.  Do Kyung tersenyum mendengarnya, Hae Young pun berjanji akan bertemu lagi nanti, setelah menutup telpnya wajahnya terlihat gundah lalu memilih untuk keluar ruangan dengan membawa berkas. 

Hae Young membuat salinan berkasnya lalu tiba-tiba teringat saat Do Kyung datang kerumahnya mengembalikan ponselnya dan bertanya kalau merasa penasaran, Apa kau tahu ... dimana rumahku ? Hae Young terdiam karena memang sebelumnya belum pernah bertemu.
Do Kyung marah-marah sambil berteriak Kau kenapa ?Kenapa kau selalu muncul di kepalaku ?Kenapa aku melihatmu terus ?! Lalu  saat mabuk ia bertanya apakah Do Kyun mengupingnya tapi waalaupun menguping,  Do Kyung tidak tahu suara siapa itu. Hae Young terdiam mengingat kalau Do Kyung berpikir,seandainya dirinya sekarat.
Lalu ibunya yang mengancam saat datang ke pernikahan sepupunya Aku bilang begini padanya "kalau dia akan menikahimu meskipun dia akan mati, maka datanglah ke pernikahan SuheeKalau tidak, jangan datang." Tapi Dia tidak datang !
Hae Young mengingat pertemuan mereka kembali dirumah sakit dan pergi ke danau  Seandainya aku sedang sekarat ...ini bukan masalah lagi,   Tidak perlu berhati-hati. Aku akan ikut kemana hatiku pergi.Jangan menahan diri, ayo lakukan.
Do Kyung memeluk Hae Young dengan wajah babak belur meminta maaf karena tidak bisa ke pesta pernikahan dan mengatakan punya alasan. Lalu berjanji Sampai mati tidak akan meninggalkannya. Hae Young memeluk dirinya sendiri seperti merasa merinding karena yang diceritakan Do Kyung itu memang benar.
Hae Young membaca pesan dari Tae Jin Aku tidak akan minta kau memaafkan aku.... Maafkan aku” wajah Hae Young berubah jadi tegang.  Bunga diruangan Hae Young pun jatuh berguguran seperti suatu pertanda. 


Do Kyung keluar dari kantornya, lalu melihat Tae Jin dengan mata mendelik marah sudah ada didalam mobil. Keduanya saling menatap, Hae Young berlari dari kantornya berharap yang dipikirkanya tak akan terjadi. Do Kyung menatap dalam Tae Jin yang ada di dalam mobil.
Tae Jin menatap dalam Do Kyung dengan mata sinisnya mengingat kata-kata Hae Young Aku yang menyukainyalebih dulu, Aku memohon agar dia suka padaku. Jangan pukul dia... Aku mohon.Lalu perkataan Chan Soo yang mengejeknya  Tapi setidaknya orang itu menang dalam hal cinta dan Kau pecundang Komentar si cantik Hae Young Kau ... masih jauh dibandingkan Park Do Kyung.Tangan Tae Jin sudah siap memasukan gigi mobilnya
Do Kyung mengeluarkan ponselnya menelp Hae Young mengatakan sudah merekam sebuah lagu dan mengungkapnya kalau mencintainya dan menyesal karena mereka belum pernah foto bersama. Tae Jin sudah memasukan gigi mobilnya dan langsung melajukan mobilnya dengan cepat. Do Kyung menjatuhkan tasnya dan mencoba untuk kabur menghindarinya.
Hae Young terus berlari dengan suara nyanyian Do Kyung yang sengaja direkam pada malam hari dengan lagu yang sama saat umur 6 tahun.

Seperti mimpi di musim semi, kau datang padaku.  Kukira kau akan denganku selamanya.Saat musim semi di pantai, membuat istana pasir bahagia.Namun ombak, telah menerpanya.Aku tak masalah jika kau pergi. Aku tak masalah jika dilupakan. Hatiku selalu, jadi milikmu ...
Do Kyung terus berlari menghindari sampai ke jalan besar, mobil Tae Ji terlihat semaki mendekat. Terlihat foto penyanyi Lee dengan seseorang yang tanganya terlihat gemetar. Do Kyung akhirnya berhenti berlari seperti membiarkan Tae Jin untuk menabraknya. Prof yang membantu Do Kyung terlihat menahan kaki Penyanyi Lee dengan sekuat tenaga.

Saat itu juga mobil Tae Jin berhenti, lalu Tae Jin keluar dari mobilnya dengan mata berkaca-kaca. Keduanya saling menatap, Tae Jin melirik ke arah bawah dan melihat sepatu kets yang digunakan Do Kyung. Ia teringat saat hampi jatuh dari tangan penyebarang seseorang menariknya dan hanya melihat bagian sepatunya saja karena sedang mabuk.
Tae Jin seperti sadar kalau yang menyelamatkan adalah Do Kyung, lalu mulai mengumpat. Akhirnya ia kembali masuk mobil dan memundurkanya lalu memilih untuk pergi. Do Kyung terlihat membungkuk dengan nafas terengah-engah. 


Beberapa saat kemudian sudah berjala di pinggir jembatan dan terdiam melihat Hae Young yang berlari kearahnya dengan wajah ketakutan. Hae Young pun sadar Do Kyung berdiri di depanya tak terjadi apapun. Keduanya lalu berlari dan langsung berpelukan.
Prof bisa menyelamatkan penyanyi Lee dari bunuh diri, meminta agar  Tetap hidup ...Lebih lama lagi. Penyanyi Lee mengaku selama ini terus menderita dengan tatapan kosongnya.
Hae Young dan Do Kyung saling berpelukan sambil menangis diatas jembatan, lalu Hae Young mulai menciumanya setelah itu kembali berpelukan. Do Kyung melihat ke layar lebar melihat berita [LEE BYUNG JOONMENDADAK MEMBATALKAN KONSERNYA] bukan meninggal seperti yang dilihatnya.
Do Kyung masih merekam suaranya sebelum meninggal sebagai kenanganya.
Aku tidak bisa memberi cinta yang lebih dan lebih. Aku menyesali semuanya ...Aku masih cinta padamu ... Aku cinta padamu selamanya.
bersambung ke episode 18

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Another Miss Oh Episode 18 Part 1

$
0
0
Hae Young dan Do Kyung berbaring di kasur dengan saling berpandangan kaki mereka saling terkait,tangan mereka saling berpegangan, seperti tak ingin berpisah.
Bulan Juni berlalu,kami tidak menapakkan kaki keluar rumah.  Disaat aku percaya semua perkataannya,  anehnya aku merasa tenang.Rasanya seolah aku telah menyentuh takdir dengan kedua tanganku.  Fakta bahwa dunia yang tidak pernah kutahu ini ternyata ada.  Fakta bahwa dunia yang aku lihat bukanlah segalanya.Rasanya aneh dan asing. Tapi anehnya terasa nyaman dan menenangkan.
Diatas meja sudah ada figura dengan foto Do Kyung bersama Hae Young, keduanya pun tidur terlelap dengan saling berpegangan tangan dan berhadapan. 

Hae Young mendengarkan suara Do Kyung yang sedang menyanyi Di awal musim semi ...Kau, datang padaku seperti mimpi ..Kukira kukira itu untuk selamanya.Lalu mengajak Do Kyung untuk mendengarkan lagu ini sampai sampai umur 100 tahun. Do Kyung hanya menatap lalu memilih untuk memejamkan matanya kembali di sofa, Hae Young bertanya apakah merasa malu. Do Kyung memilih untuk memperbaiki bentuk bantalnya, Hae Young hanya bisa tersenyum karena Do Kyung itu malu. 

Keduanya lalu menonton TV bersama sambil makan ramyun. Penyanyi Lee seperti memperlihatkan kepercayaan dirinya saat diwawancarai oleh reporter. Hae Young melayani Do Kyung denga menaruk daging didalam mangkuk ramyunnya, Do Kyung tersenyum bahagia.
Aku tidak punya kemampuan menyanyi yang bisa disombongkan.Tapi kepekaanku layak dibanggakan.  Jadi aku lebih cocok dengan konser skala kecil.” ucap Penyanyi Lee
Wah, anda rendah hati sekali. Bisa berikan beberapa pesan pada pemirsa.” Kata reporter, Penyanyi Lee berpikir apa yang harus dikatakanya.
Aku hidup karena saudara sekalian.  Terima kasih.  Mari berbahagia.  Semangat.” Pesan Penyanyi Lee
Hae Young melirik pada Do Kyung karena petunjuknya, bisa mencegah Penyanyi Lee yang akan bunuh diri. Do Kyung pun ikut tersenyum
Hanya selepas bulan Juni,kami pergi keluar.” 

Dokter menatap Hae Young dan Do Kyung terlihat binggung, lalu bertanya pada Do Kyung apakah wanita itu yang dilihatnya selama ini dalam pengelihatanya. Lalu ia berdiri menyapa Hae Young memperkenalkan namanya Park Soon Taek, keduanya pun saling berjabat tangan. Dokter Park mengatakan semuanya itu memang benar.
Keduanya pindah ke tempat Prof.
Melihat masa depan tidak mustahil  tapi bukan berarti, semua penglihatanmu akan jadi kenyataan.Mungkin diikuti oleh penglihatan lain atau juga alur yang berbeda.  Sebuah tindakan dapat mengubah penglihatan itu.  Apa Kau masih mendapat penglihatan lagi?” ucap Prof.
Tidak…Sekarang tidak lagi.” Kata Do Kyung, Hae Young pun bertanya apakah itu diartikan sudah selesai
Selama dia masih hidup,kita tidak bisa bilang sudah selesai.” Jelas Dokter Park, Hae Young meminta agar tidak mengatakan secara ambigu. Prof bertanya ambigu yang bagaimana maksudnya.
“Apakah supaya kami tidak perlu ...khawatir soal kematiannya ?” kata Hae Young
Maksudku, semua orang pada akhirnya mati.  Dia bukan burung phoenix.” Jelas Prof, Hae Young terpaku mendengarnya, Prof memilih menatap langit-langit kalau ia hanya bilang saja. 

Hae Young dan Do Kyung berjalan keluar sambil perpegangan tangan, Hae Young berhenti berjalan lalu menatap Do Kyung mengajak untuk tinggal bersama saja karena tidak bisa membiarkannya sendirian dan tidak suka memikirkan Do Kyung hidup sendiri dalam ketakutan, jadi lebih baik mereka tinggal bersama saja.
Aku tidak pernah hidup dalam ketakutan dan tidak ketakutan.  Aku bersyukur karena kau suka padaku lebih dulu. Tapi jangan katakan seperti itu lebih dulu.” Kata Do Kyung lalu kembali mengajak berjalan
Aku akan melamar dirimu” ucap Do Kyung, Hae Young hanya diam dengan tatapan sedih merapatkan pengangan tanganya agar tak kehilanganya. 

Ki Tae dan Sang Suk sedang mengangkat mesin mixing ke tempat baru dan merasa keberatan lalu memanggil Park Hoon untuk membantunya. Park Hoon merasakan ponselnya bergetar memilih untuk mengangkatnya lebih dulu. Ki Tae menjerit mengumpatnya tapi Park Hoon berjalan lebih jauh untuk mengangkat telp dari kakaknya.
Park Hoon memberitahu kalau semua barang sudah selesai tapi setelah itu langsung memukul bagian punduknya dan tersenyum bahagia. Ki Tae dkk sedang berusaha memindahkan bawah lewat tangga karena studio akan pindah dibagian basement. Park Hoon datang memberitahu Studio tidak jadi di sita.
Ki Tae melonggo, Sang Suk tak percaya studio tak jadi disita, semua lalu menjerit bahagia. Park Hoon melemparkan sarung tanganya menyuruh untuk memindahkan semua barang-barang ke studio mereka yang lama. Semua langsung jatuh lemas, Sang Suk mengeluh kalau seharusnya bilang dari awal karena mereka sudah memindahkan semuanya lalu memperlihatkan Tangannya sampai gemetar bahkan Ini pertama kalinya tangannya gemetar karena kelelahan.

Aey, Park Do Kyung brengsek.  Dia pasti bersembunyi dan memperhatikan kita. Setelah kita sudah selesai,  lalu baru dia sengaja memberitahu.   Jangan-jangan dia melihat kita pakai teleskop.  Aku yakin begitu  Dasar mesum !” teriak Ki Tae marah
Jadi apa kita kembalikan semuanya lagi ?” tanya Joon Hee, Ki Tae berteriak agar menyuruh orang saja.
Park Hoon duduk didepan gedung dengan senyuman bahagia karena semua kesialan untuk kakaknya tak akan terjadi. Petugas melepaskan semua label sitaan dari barang-barang yang ada distudio. Do Kyung melihatnya dari kejauhan kalau semua barangnya sudah kembali.
Pesan dari Tae Jin masuk Kau tidak bersalah. Hiduplah dengan tenang.Jauh-jauh dari Ketua Jang.


Tae Jin menemui Ketua Jang melaporkan 800 juta won yang dikeluarkan untuk membeli obligasi terbuang sia-sia setelah itu pamit pergi. Tuan Jang hanya melirik sinis, Tae Jin pun pergi meninggalkan rumah tuan Jang.
Kau harusnya jangan berbisnis pasti tidak akan berhasil.  Orang-orang tidak kompeten cuma bisa bicara.” Komentar Tuan Jang, Tae Jin tak mengubrisnya memilih untuk pergi dengan diantar beberapa pengawal Tuan Jang.
Didepan rumah, Nyonya Heo ingin menobos masuk tapi ditahan oleh para penjaga untuk tak boleh masuk. Tae Jin melihatnya, Nyonya Heo terus berusaha masuk dengan memukul pengawal mengunakan tas yang dibawanya. Tae Jin hanya bisa menghela nafas lalu berjalan pergi. 

Tuan Jang menjerit kesakitan, Nyonya Heo sudah berhasil masuk dan langsung menarik rambut Tuan Jang penuh amarah. Ia tahu kalau Tuan Jang yang membuat masalah untuk Do Kyung lalu berteriak marah kenapa ada manusia seperti itu dan langsung mendorongnya. Tuan Jang jatuh ke kursi sambil menjerit kesakitan.
Dua pengawal mencoba menghalangi Nyonya Heo agar tak menyerang tuan Jang lagi. Nyonya Heo kembali berteriak menyuruh mereka untuk minggir. Akhirnya dua pengawal melepaskanya karena melihat Nyonya Heo tak aka menyerangnya lagi.
Yaa, peduli amat uangmu banyak !Kau tidak pernah keluar rumah !Seharian cuma bisa main baduk dirumah !Kau malah mengadu 2 anak muda untuk saling membunuh.” Teriak Nyonya Heo, kaki Tuan Jang sampai bergetar melihat Nyonya Heo ngamuk.
“Hei..., harusnya kau tidak main-main dengan wanita yang tidak akan rugi apapun !Kau, kalau aku lihat kau main-main dengan Do Kyung lagi ...  Maka akan aku ...gunakan tubuhku ini.  Kau yang mati atau aku yang mati!” teriak Nyonya Heo mengangkat kakinya diatas tubuh Tuan Jang
Lalu ia mulai mencekiknya pengawal kembali menariknya. Nyonya Heo berteriak meminta untuk dilepaskan. Tuan Jang akhirnya bisa duduk  memuji Nyonya Heo memang selalu penuh tenaga membuatnya jadi tambah suka. Nyonya Heo mulai mengumpat mendengar Tuan Jang yang berusaha merayu dengan pujian, lalu kakinya kembali naik ke sofa karena tahu Tuan Jang itu pasti takut.
Tuan Jang kembali berbaring dengan kaki naik dengan wajah ketakutan, Nyonya Heo mengelus pipi tuan Jang memperingatakan Saat ia kembali lagi kemari maka Tuan Jang itu tahu hari apa, jadi jangan buat kemari lagi. Tuan Jang mengangguk mengerti. Nyonya Heo pun berjalan dengan langkah lebar dengan mengunakan high heelsnya keluar dari rumah.
Kalau aku nikah dengannya,  pasti aku tidak akan bertahan seminggu. benar, kan ?” kata Tuan Jang pada pengawal langsung gemetar membayangkanya. 


Soo Kyung berdiri di bus terlihat mengantuk lalu menepuk seorang pelajar yang ada didepanya meminta izin aga bisa berdiri. Pelajar itu terlihat binggung, Soo Kyung memperlihatkan buku yang dipeganganya berjudul YOGA UNTUK KEHAMILAN lalu megatakan sedang hamil. Pelajar itu langsung meminta maaf dan berdiri, Soo Kyung pun duduk sebagai wanita hamil dan mengucapkan terimakasih, tak lupa menganti sepatu kets juga.
Di halte pemberhentian, dua ahjumma sudah menunggunya. Salah seorang melambaikan tangan sudah siap mengantarnya, lalu matanya melirik pada sosok pria yang sudah menunggu, Jin Sang berdiri melihat Soo Kyung dengan gugup. Soo Kyung pun juga sebaliknya lalu perlahan berjalan lebih dulu dan Jin Sang tersenyum melihat Soo Kyung sudah mengunakan sepatu kets lalu mengikutinya dari belakang. 

Akhirnya keduanya berjalan bersama, Jin Sang terlihat canggung menawarkan diri untuk membawakan tasnya, Soo Kyung menolaknya. Tapi Jin Sang tetap mengambil dan membawanya. Lalu ia membahasa tentang Studio Do Kyung tidak jadi di sita. Soo Kyung mengatakan sudah mendengarnya.
Suasana kembali canggung lagi, Jin Sang mulai memuji  Pergelangan kaki Soo Kyung itu cantik.  Soo Kyung tertawa mengatakan Bagian lainnya juga cantik. Jin sang lalu melihat bintangnya berkilau, Soo Kyung juga melihat mereka sangat cantik. Tiba-tiba Jin Sang berkomentar jalan yang sudah rapih, Soo Kyung juga melihat dindingnya juga dirapikan.

Keduanya benar-benar canggung sampai tak tahu apa yang harus dibicarakan, Jin Sang terlihat ingin memeluk bahu Soo Kyung tapi mengurungkan niatnya, lalu mencoba untuk memegang bagian pinggangnya. Soo Kyung terkejut akhirnya berusaha jalan dengan berjinjit. Jin Sang pun terlihat kaku karea Soo Kyun mencoba memegang pinggangnya. Soo Kyung berhenti melangkah dengan gugup bertanya lebih baik memegang dimana.
Jin Sang pikir dimana saja boleh, Soo Kyung memegang di bagian bahu, Jin Sang mengangguk memperbolehkanya. Soo Kyung sedikit meloncat untuk memeluk bagian bahu Jin Sang, Keduanya berjalan terlihat kaku dengan Soo Kyung yang berjinjit dan Jin Sang sedikit membungkuk. 


Keduanya berjalan dengan posisi yang sama sampai rumah, terlihat tangan Jin Sang hanya memegang tanpa mendekapnya. Sementara tangan Soo Kyung juga hanya menyentuh bahu dengan jari telunjuknya. Akhirnya Soo Kyung berkata lebih dulu kalau mereka seharusnya sudah bisa melepaskanya. Jin Sang setuju lalu mengajak dalam hitungan ketiga mulai melepaskanya.
Keduanya pun langsung melepaskan tangan mereka dan terlihat benar lega sambil melepaskan otot yang pegang. Soo Kyung melambaikan tangan mengucapkan selamat malam. Jin Sang tiba-tiba memanggilnya lalu menarik dan membuat Soo Kyung berputar seperti sedang berdansa, Soo Kyung binggung dan tiba-tiba Jin Sang sudah membuat posisinya miring seperti ingin menciumnya.
Mata Soo Kyung mulai menutup dan siap untuk berciuman tapi Jin Sang terlihat binggung akhirnya mendorong Soo Kyung untuk kembali berdiri. Soo Kyung pun terjatuh dan langsung berdiri penuh semangat. Jin Sang megucapkan selamat malam juga pada ibu dari bayinya. Soo Kyung pun membalasnya dengan ciuman jauh lalu masuk ke dalam kamar. 

Jin Sang merenung dalam kamarnya, terlihat kebinggungan sendiri    menebak sebenanrya Perasaan macam apa ini karena sulit sekali, lalu frutasi sendiri dengan memegang kepalanya.
Beberapa saat kemudian Jin Sang keluar kamar dengan melepaskan dasinya, lalu masuk kamar Soo Kyung. Tiba-tiba ia keluar dengan kesal berteriak “Selamat malam ! Selamat tidur !” lalu membantingnya di kamarnya kembali dengan wajah kesal. 

Ibu Hae Young sibuk membersihkan kerak nasi di dalam panci. Hae Young tertunduk dengan mengatakan pada ibunya kalau ia ingin menikah dan ingin hidup dengannya. Ibu dan ayahnya binggung melihat Hae Young yang menangis meminta agar bisa menikah di meja makan.
Aku ingin pindah kerumahnya dan hidup bersama.” Ucap Hae Young merasa sangat khawatir dengan Do Kyung. Suasana hening sejenak.
Pergilah dan Keluar.” Ucap ibu Hae Young lalu menarik anaknya untuk bangun dari tempat duduknya.
Hae Young merengek, Ibunya menarik anaknya untuk segera pergi dan mendorongnya masuk ke dalam kamar. Tuan Oh terlihat binggung, Ibu Hae Young pergi ke tempat cuci piring seperti berusaha untuk menahan amarahnya.

Sementara Hae Young dikamar membereskan semua barang-barangnya ke dalam koper sambil menangis. Ibu Hae Young sibuk membereskan meja makan dan Tuan Oh melihat anaknya yang sedang beres-beres dikamar dengan tatapan sedih. Ibu Hae Young pun akhirnya memilih masuk kamar dan Hae Young tetap membereskan baju-bajunya di dalam koper. 

Hae Young sudah berganti pakaian sambil menangis merengek pada ibunya, harus bicara pada Do Kyung dan memberikan restu. Ibu Hae Young hanya diam dalam kamar, Ayahnya pun tak bisa apa-apa hanya melihat Hae Young bicara dengan menangis tersedu-sedu.
Kalau aku bilang padanya pergi dari rumah, maka dia tidak akan mau. Dia akan menyuruhku kembali ! Aku mohon ikut denganku, bicara padanya.  Bilang padanya, ibu memberi ijin  Aku tidak bisa membiarkan dia sendirian.   Tolong ikut aku, bicara padanya.” Ucap Hae Young merengek sambil menangis

Ibu Hae Young keluar dari kamar menyuruh Hae Young bangun dan mengajaknya pergi,Tangis Hae Young berhenti dan langsung segera bangun untuk pergi. Tuan Oh pun membantu anaknya membawakan koper keluar dari rumah.

Do Kyung berbaring di sofa dengan menatap kosong, sementara Jin Sang duduk disampingnya dengan mengangkat kaki. Jin Sang menceritakan Akhirnya mengerti Soo Kyung hari ini kalau respek padanya, seperti orang  yang respek pada  Jendral Lee Soon Shin.
Aku sedang kencan dengan orang seperti itu.Lalu  Aku harus melakukan apa pada Jendral Lee Soon Shin ?Haruskah merangkulnya Atau memegang pinggangnya ?” ucap Jin Sang binggung.
Gila.... Kau masih juga belum sadar.” Komentar Do Kyung lalu duduk disampingnya, Jin Sang binggung mendengar tanggapan temanya.

Bagi perempuan yang ingin hidup bersama tanpa menikah, Mana bisa kau bilang "aku akan melamarmuDan membawamu pulang secara resmi"Pada wanita yang tiap hari ingin kau peluk, tidur bersama dan bangun bersama ? Lalu kau Apa kau mengatakan hal yang berlawanan dengan isi hatimu bersikap seolah ini demi dia?Mau berapa kali kau mati baru bisa sadar ?!” tegas Do Kyung terlihat sangat marah
Jin Sang binggung bertanya apakah yang dimaksud itu dirinya, Do Kyung menegaskan kalau yang dibicarkan itu adalah dirinya lalu mengambil kunci dan ponselnya, meninggalkan kamarnya. Jin Sang binggung dengan yang diucapkan temanya itu. 


Do Kyung sudah mengemudikan mobilnya, sementara Hae Young berada didalam taksi dengan orang tuanya merengek agar Nyonya Hwang jangan marah dan meminta agar tersenyum. Ibu Hae Young hanya diam saja, Hae Young mengatakan kalau harus tulus agar Do Kyung tidak merasa berat. Tuan Oh hanya diam saja menatap ke arah jalanan.
Seumur hidupku ...Kau terlihat paling konyol saat ini !Hari ini aku membuangmu.” Ucap Nyonya Hwang, Hae Young merengek pada ibunya untuk tak berkata seperti itu.
Papan petunjuk memperlihatkan tanda JALAN SATU ARAH, Do Kyung mengemudikan mobilnya melihat sebuah taksi yang ada berjalan berlawanan arah denganya, keduanya sama-sama berhenti. Sopir taksi dengan lampu memberikan tanda agar Do Kyung memundurkan mobilnya. Do Kyung tersadar kalau melalui jalan satu arah akhirnya memundurkan mobilnya.

Tuan Oh melihat kalau yang didepanya itu mobil Do Kyung lalu berteriak mencoba memanggilnya. Tapi Do Kyung sudah memalingkan kepalanya kebelakang untuk memundurkan mobilnya. Hae Young tersadar kalau yang ada didalam mobil Do Kyung dan langsung mengeluarkan kepala dari jendela lalu memanggilnya. Do Kyung pun tersadar lalu membuka sabuk pengamanya.
Hae Young memohon pada ibunya untuk bisa tersenyum dan bahagia, lalu ketiganya turun dari mobil begitu juga Do Kyung. Hae Young berjalan mendekatinya, tiba-tiba Do Kyung langsung berlutut didepan orang tuanya.
Aku ingin menikahi Hae Young... Tolong restui kami.” Ucap Do Kyung, ketiga bingung karena Do Kyung lebih dulu yang memanggilnya.
Terima kasih sudah datang duluan ke kami.  Kami memberimu restu.  benar, kan ?” kata Tuan Oh, Hae Young berkaca-kaca mendengarnya.
Mulai hari ini,  kalian tinggal saja bersama.  Kalian berdua sudah tergila-gila karena cinta. Butuh waktu lama untuk mengatur tanggal dan pernikahan.  Mulai hari ini tinggal saja bersama.  Aku serius.” Ucap Nyonya Hwang lalu menyuruh Do Kyung untuk berdiri
Do Kyung masih berlutut, Nyonya Hwang kembali menyuruh Do Kyung untuk berdiri. Akhirnya Do Kyung berdiri, Nyonya Hwang langsung memeluknya mengucapkan harapan agar mereka berdua selalu bahagia. Hae Young menatap ibunya dengan berkaca-kaca. Ibu Hae Young langsung kembali masuk ke dalam taksi mengajak untuk segera pulang.
Tuan Oh meminta sopir taksi membuka bagasi mobilnya, Do Kyung membawa barang-barang Do Kyung dalam taksi. Tuan Oh pun pamit pergi lebih dulu, Do Kyung berpesan agar ayah mertuanya itu hati-hati dijalan. Hae Young menangis melihat kedua orang tuanya yang pergi. Tuan Oh sempat menatap keduanya dengan senyuman sebelum masuk mobil. Nyonya Hwang berteriak menyuruh keduanya segera masuk ke dalam mobil.

Do Kyung pun memundurkan mobilnya lebih dulu dan taksi pun berjalan didepanya, Hae Young melihat ke dalam taksi ayahnya yang terus menatapnya sementara ibunya memalingkan wajahnya tanpa mau melihat ke arah depan. Dalam hatinya bergumam agar ibunya bisa menatapnya, tapi ibu Hae Young terlihat hanya menatap keluar.
Mobil Do Kyung akhirnya bisa berbelok dan melihat taksi berjalan didepan mereka. Hae Young masih berharap ibunya mau menatapnya. Hae Young akhirnya bisa melihat ibunya yang menatapnya sebelum pergi, senyumanya pun terlihat. Ibu Hae Young tak bisa menahan rasa sedihnya mengetahui pasti Do Kyung itu sakit. Tuan Oh pikir makanya mereka harus biarkannya pergi. Ibu Hae Young pun mulai menangis.

Hae Young tersenyum bahagia mendorong Do Kyung ke sofa agar berbaring, lalu keduanya mulai berciuman. Do Kyung pikir harusnya ketempat yang bagus, Hae Young mengaku paling suka kamar pacarnya itu.  
Saat aku masih tinggal disebelah,  tiap malam aku frustasi.  Kenapa bisa sekalipun, kau tidak pernah datang kerumahkupadahal kau tahu aku suka padamu ?Aku berpikir "Apa lebih baik ku rayu saja dia" ?Tapi pasti memalukan kalau ditolak.  Tiap malam rasanya aku marah sekali.”akui Hae Young sambil mengelus alis pacarnya, Do Kyung tersenyum mendenganya.
Lalu aku pikir ..."Bagaimana orang ini bisa tidur"?” ucap Hae Young,  
“Apa Kau kira aku bisa tidur ?” akui Do Kyung, keduanya pun kembali berciuman
Di balik sofa terlihat Jin Sang yang bersembunyi, melihat keduanya terlihat sedang asik berciuman. Do Kyun sambil memeluk Hae Young bertanya kapan mereka akan menikah. Jin Sang langsung kembali bersembunyi dibalik sofa dengan wajah panik. Hae Young mengatakan kapa saja dan Jin Sang medengar keduanya saling mengecup. Do Kyung mengatakan Harus secepatnya. Hae Young pun membalas dengan ciumanya, Jin Sang melihat temanya yang terus berciuman tanpa sadar kalau ada orang yang melihat keduanya, lalu menjerit dalam hati dengan wajah frutasi.

[3 MENIT YANG LALU]
Jin Sang berbaring di sofa mendengar suara pintu terbuka, lalu ingin bertanya tapi Do Kyung masuk kamar dengan Hae Young melempar koper dan tasnya langsung berciuman. Jin Sang melonggo kaget dan langsung berguling ke belakang sofa. Do Kyung dan Hae Young terus berciuman tanpa sadar kalau ada Jin Sang di dalam kamar. Jin Sang kebingungan ingin menyelanya.
Do Kyung mengendong Hae Young dan berjalan ke tempat tidur dengan terus menciumnya, Jin Sang merangkak mundur, mencoba bersembunyi dibalik meja. Hae Young menjerit bahagia ketika Do Kyung memutar tubuhnya agar bisa mengendong didepanya lalu kembali berciuman. Jin Sang menutup wajahnya karena tak mau melihatnya, tiba-tiba terdengar suara bentura yang membuatnya kaget.
Ternyata Do Kyung menaruh Hae Young diatas meja dengan posisi terus berciuman. Jin Sang berjalan berjalan jongkok dari belakang bersembunyi dibalik sofa. Hae Young akhirnya mendorong Do Kyung untuk berbaring disofa. Akhirnya Jin Sang mencoba mengirimkan pesan pada temanya.
“Hei.... Kawan, aku ada di belakang sofa. Bisakah beri aku kesempatan  untuk kabur diam-diam ?
Pesan masuk ke dalam ponsel Do Kyung yang tergeletak dilantai, Hae Young memberitahu ada pesan. Do Kyung tak peduli memilih untuk membiarkan saja, Jin Sang makin frutasi. Do Kyung dan Hae Young pun berciuman tanpa sadar ada Jin Sang dibalik sofa. 

Jin Sang mencoba memberanikan diri untuk kabur tapi saat itu juga ketukan pintu terdengar, Do Kyung bertanya siapa yang datang. Hae Young menjerit kaget mendengar kalau itu suara Soo Kyung yang datang. Do Kyung pikir tak perlu panik karena mereka akan bilang pada Soo Kyung akan menikah dan baru mendapatkan restu dari orang tua.
Hae Young memegang tangan Do Kyung memohon untuk besok saja saat siang hari memberitahunya, menurutnya kalau malam hari seperti tertangkap basah. Jin Sang mendengarnya dari belakang sofa. Hae Young pikir sekarang mereka pura-pura kalau iamau pulang dan besok baru mereka katakan. Do Kyung pun setuju. Hae Young pun menyuruh Do Kyung mengambil kunci mobilnya agar memegangnya. Do Kyung mengatakan kakinya, Hae Young sadar sedari tadi duduk diatas kaki Do Kyung. 

Soo Kyung masuk kamar, Hae Young bersiap-siap untuk pulang dengan membawa tasnya. Soo Kyung berkomentar sudah malam. Hae Young mengaku baru mau pulang. Do Kyung bertanya kenapa kakaknya datang dengan menyakinkan kalau baru mau mengantarnya pulang dengan memperlihatkan kunci ditanganya.
“Apa Jin Sang ada disini ?” tanya Soo Kyung melonggo mencarinya, Do Kyung mengatakan tak ada. Soo Kyung menunjuk kalau sepatu Jin Sang ada didepan pintu.
Do Kyung dan Hae Young melotot kaget karena sedari tadi mereka berciuman ada Jin Sang didalam kamar. Jin Sang akhirnya keluar dari persembunyianya, Soo Kyung mengajak Jin Sang untuk mencari angin segar diluar. Do Kyung dan Hae Young melonggo melihat Jin Sang ada dibalik sofa. Jin Sang berjalan dengan menutup wajahnya karena malu, Soo Kyung mengajak jalan karena merasa Pencernaannya sedang terganggu.
Jin Sang melewati temanya mengaku kalau itu bukan salahnya lalu tak lupa memberikan selamat. Do Kyung dan Hae Young masih melonggo. Soo Kyung bertanya untuk apa memberikan selamat. Jin Sang menjelaskan mulai hari ini, akhirnya mengubah kalimatnya mulai besok kalau keduanya akan melakukan sesuatu. Do Kyung dan Hae Young saling menatap dengan mulut melonggo.

Soo Kyung penasaran apa maksudnya, Jin Sang berbisik kalau keduanya itu sudah direstui. Soo Kyung masih belum mengerti, Jin Sang mengatkan Besok mereka akan bilang dan Malam ini tidak bisa. Do Kyung memperingatakan Jin Sang Jangan berani masuk ke kamarnya lagi. Jin Sang membela diri kalau ia  tidak masuk diam-diam, tapi mereka itu sebelumnya sudah ngobrol dikamarnya.
Do Kyung dan Hae Young melotot panik karena ternyata Jin Sang sudah melihat mereka dari pertama kali masuk. Jin Sang meyangkla bukan berarti melihat semuanya dari awal  tapi akhirnya mengaku sudah melihatsemuanya dari awal. Hae Young seperti tak bisa bernafas, Do Kyun memejamkan matanya.
Mereka berputar-putar disini, kau bisa bayangkan Nuna mereka berputar-putar lalu duduk, berdiri, gelayutan ! Tertawa cekikikan dan Semuanya !Mereka patuk-patukan seperti ayam !Aku lihat semuanya ! Kau Lihat saja nanti !” teriak Jin Sang kesal sendiri lalu mengajak Soo Kyung pergi, Hae Young malu bersembunyi dibalik bahu Do Kyung. 

Jin Sang pun berjalan diluar, mengucapkan terimakasih pada Soo Kyung karena sudah menyelamatnya  dan ia sampai berkeringatdidalam kamar Do Kyung yang terkesan sangat panas dengan cinta. Soo Kyung bisa mengerti menurutnya Kalau ini kejadian lagi,  maka Jin Sang harus langsung menunjukan diri.
Kalau semakin lama, maka semakin sulit.  Langsung tunjukan diri dalam 3 detik. Apa kau Paham 3 detik?” ucap Soo Kyung, Jin Sang menganguk mengerti.
Tunggu. Jin Sang, berdiri yang lurus.” Kata Soo Kyung lalu memegang pundaknya dan melemaskan otot-otot bagian pinggang. Jin Sang terlihat canggung.
Setelah itu Soo Kyung meminta Jin Sang tetap diam karena mungkin akan terluka, Kakinya pun naik ke pundak Jin Sang dan menyuruh untuk menahanya. Jin Sang binggung melihat cara Soo Kyung melemaskan otot dengan cara yang ekstrem. Beberapa saat kemudian Jin Sang menjerit dan Soo Kyung sudah berbaring diatas punggungnya. Soo Kyung mengaku kalau itu sangat enak dengan kaki dinaikan keatas lalu Jin Sang panik karena itu sangat bahaya, tapi Soo Kyung tetap merasa nyaman dengan posisinya sekarang. 

Anna melihat kearah pintu lalu melihat seseorang yang sudah datang, seorang pria berkacamata hitam masuk ke dalam cafe. Anna langsung berbicara sebelum pria itu memesan, yaitu Espresso Con Panna dan Whipped krim buatan tangan.
“Krim Bukan buatan tanganDengan additional shot, benarkan ?”kata Anna dengan memperlihkan whisk ditanganya. Si pria mengatakan oke.
Kau sangat perhatian.” Komentar si pria lalu duduk menunggu pesananya.
Anna menelp seseorang menyuruh untuk cepat pergi dan harus berlari. Park Hoon terlihat kelelahan terus berlari dan masuk ke dalam cafe tempat Anna berkerja. 

Park Hoon duduk dengan wajah tegang menghapus keringat yang bercucuran dengan tissue yang menempel didahinya. Pria itu melihat tissue yang menempel menyuruh Park Hoon mengambilnya karena terlihat menyedihkan. Park Hoon langsung membersihkan dibagian dahi, si pria memberitahu masih ada satu lagi. Park Hoon pun menghapusnya
Aku tidak punya waktu membacanya Jelaskan padaku. Kita lihat apakah kau punya kemampuan menggugah orang dengan kata-kata.” Kata si pia melihat judul naskah  PEMBUKA BOTOL BERGAIRAH, Park Hoon nampak bingung memikirkan menjelaskan dengan kata-kata dan menarik nafas panjang.
Nomor 3 adalah  rumah nomor wanita yang dicintainya.Tapi, ini pertama kalinya orang desaini pergi ke luar negeri.Agar orang tahu dia pernah luar negeri  Ia membeli pembuka botol berbentuk menara Eifel yang dapat digantung di kulkas.  Ia memberikan itu sebagai hadiah pada wanita itu.” Cerita Park Hoon

Tapi, suatu hari,  dia pergi kerumah nomor 1 dan pembuka botol itu ada disana.  Padahal Nomor 3 selalu setia padanya.  Saat pertama Ia melihat pembuka botol dirumah nomor 1 ...Dia terusik ...Rasanya seperti ada pengkhianatan dan konspirasitapi sebenarnya, ini adalah kisah perjuangannya untuk mendapat pembuka botol itu kembali.  Ini film noir lelaki malang.” Jelas Park Hoon dengan perasaan sedihnya.
Anna yang melihatnya dari balik kasir pun ikut sedih. Si pria makan cream diatas kopinya berkomentar kalau ceritanya menarik dan setuju untuk langsung melakukan. Park Hoon melotot tak percaya, Anna terlihat gembira mendengarnya. Si pria menjelaskan  Hal seperti ini butuh banyak energy dan melihat Park Hoon itu juga memiliknya yang sama dan juga melihat Anna sebagai pacarnya.
Ia meminta agar Park Hoon mengatakan pada Produser Kim Hee Ran, kalau ia sudah menyetujuinya dan memuji Produser Kim Hee Ran pandai dalam pekerjaannya. Park Hoon melonggo langsung berdiri membungkuk mengucapkan terimakasih dan mengaku kalau pria itu sebagai penyelamat hidupnya.
Si pria mengatakan kalau Park Hoon yang menyelamatkanya, Park Hoon memuji Si pria keren. Pria itu sudah mengetahuinya lalu mengambil kacamatanya lalu berjalan pergi meninggalkan cafe. Park Hoon terus membungkuk mengikuti arah si pria pergi. Anna pun mengucapkan selamat jalan pada pelanggan cafenya. Park Hoon jatuh lemas dan menjerit dengan menutup mulutnya tak percaya. 


Hae Young menelp ibunya memberitahu akan bertemu dengan ibu Do Kyung lalu bertanya apakah ibunya punya waktu. Nyonya Hwang sedang mengepel lantai kalau sudah membuangnya, jadi buat apa peduli pada anaknya yang sudah dibuangnya.
Kemarin ibu menyuruh kami hidup bahagia.” Kata Hae Young  
Karena kau yang suruh.” Ucap Nyonya Hwang sinis, Hae Young memohon agar mereka bisa bersikap manis sedikit saja.  
Sejak kapan kita pernah saling bersikap manis ?” sindir Nyonya Hwang, Hae Young mengajak ibunya mulai sekarang melakukanya.
Karena aku tidak pulang kerumah lagi,  dan malah bertengkar di telpon, aku sedih kalau seperti itu.” Ungkap Hae Young
Nyonya Hwang menahan tangis, lalu bertanya apakah orang itu mengantarnya ke kantor atau tidak. Hae Young menjawab sudah pasti mengantarnya, sambil mengeluh ibunya selalu memanggil “orang itu” meminta agar tak boleh memanggil seperti itu lagi. Ibunya bertanya harus memanggil apa. Hae Youn menyebut panggilanya “menantu Park”. Ibunya langsung mengumpat dan menutup telpnya. 

Do Kyung sedang mengedit suara orang yang sedang berlari lalu menyuruh Sang Suk  untuk menghapus nomor 2 dan 3Lalu atur kembali yang pertama.  Sang Suk mengerti. Ponsel Do Kyung bergetar dan melihat dari nomor yang tak dikenal, Tuan Oh menelp mengaku sebagai calon dari ayah mertuanya, Do Kyung langsung berdiri dan membungkuk.
Sang Suk binggung melihat Presdirnya tiba-tiba berwajah serius, Tuan Oh meminta Do Kyung menuliskanya. Do Kyung langsun meminta pulpen dan kertas pada Sang Suk.
Peras air akar vetch.” Ucap Tuan Oh, Do Kyung menulis dikertas sesuai dengan ucapan ayah Hae Young, Sang Suk yang duduk disampingnya melonggo binggung membaca tulisan [Bunga balon putih, sunroot]
Rebus lalu diminum, itu Bagus buat kesehatan.” Kata Tuan Oh lalu menutup telpnya. Do Kyung melonggo binggung. Tuan Oh kembali memperbesar volume Tvnya dan kembali mencatat resep dari TV. 


Anna dengan bangga menceritakan pada Hee Ran Begitu Oh Man Suk masuk  cafe  mengatakan langsung bilang "Oke  dan akan menggarapnya minggu ini !" menurutnya tak perlu membuat Man Suk terbebani tapi cukup membuatnyasenang.
Setiap hari, aku memperlakukan dengan lembut.  Lalu, Oppaku menulis skenario yang hebat...” cerita Anna bangga, Park Hoon meniup sedotan dalam gelasnya yang akhirnya membuat gelembung.
Pacarmu hebat sekali.” Komentar Hee Ran, Anna langsung merangkulnya dengan erat dan Park Hoon membiarkan Anna mencium pipinya. Park Hoon terlihat tak bisa menahan rasa bahagia. 

Anna mengepel lantai cafe dengan wajah bahagia, Park Hoon terlihat gugup melirik Anna lalu mengaku  ingin mengatakan hal yang sedikit memalukan bahkan sungguh memalukan. Anna berhenti mengepel dan menatap pacarnya dari belakang.
Aku ... cinta padamu.” Akui Park Hoon lalu buru-buru maka rotinya karena malu. Anna tersenyum dan kembali mengepel lantai berjalan mendekati Park Hoon.
Aku juga mencintamu.”bisik Anna lalu menjerit bahagia berlari mengepel lantai.
Park Hoon langsung berdiri membentangkan tanganya, begitu juga Anna keduanya sama-sama menjerit. Park Hoon berlari dan langsung meloncat ke pelukan Anna. Lalu Anna mengendongnya langsung berputar-putar lalu menciumnya sampai Park Hoon terjatuh di lantai. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Another Miss Oh Episode 18 Part 2

$
0
0
Do Kyung, Hae Young, Jin Sang dan Soo Kyung minum bersama tapi Soo Kyung karena sedang hamil meminum jus jeruk. Do Kyung pun memberitahu kakaknya kalau mereka berdua akan menikah dan besok ibu mereka akan bertemu. Soo Kyung tersenyum bahagia mendengarnya lalu mengucapkan selamat. Hae Young pun menerima jabatan tangan Soo Kyung dengan mengucapkan terimakasih.
Lalu, Apa ada lagi yang mau dikatakan ?” ucap Jin Sang memancingnya
Sebelum menikah,kami akan tinggal bersama.” Kata Do Kyung, Jin Sang kembali memancing bertanya apakah  Mulai hari ini ?
Tutup mulut, atau kita putus hubungan.” Ancam Do Kyung pada temanya.  
Aku kakak iparmu.  Mana mungkin putus hubungan dengan kakakipar ?Kami berdua, pacaran. ” kata Jin Sang, Hae Young melotot kaget. Do Kyung membalasnya apakah hanya pacaran saja.
“Coba Didik adikmu supaya tahu tempat.”bisik Jin Sang kesal
Aku ... hamil.” Akui Soo Kyung, Hae Young sedang minum langsung memuncratkan birnya karena tersedak. Jin Sang kaget karena airnya mucrat ke wajahnya, Soo Kyung dengan penuh perhatian mengelap wajahnya.
Dia akan jadi keluarga jadi Tidak lama lagi pasti tahu.” Jelas Soo Kyung pada Jin Sang
Do Kyung mengelus punggung pacarnya yang tersedak, Hae Young mengerti jadi waktu itu Jin sangberdiri diluardan tidak bisa masuk. Jin Sang mengangguk mengakuinya. Soo Kyung bertanya apakah Orang tua Hae Young  sudah setujumereka berdua tinggal bersama sebelum menikah. Hae Young mengangguk. Soo Kyung terkesima menurutnya itu bagus.
Hae Young berkomentar keduanya juga tinggal bersama, Soo Kyung dan Jin Sang saling berpandangan dan langsung terlihat gugup. Soo Kyung mengaku mereka masih belum tinggal bersama lalu tiba-tiba keduanya tertawa menghilangkan rasa canggung. Soo Kyung mengalihkan pembicaran mengajak bersulang karena melihat keduanya sudah cukup menderita jadi berharap semoga keduanya bahagia. 
Park Hoon dan Anna masuk rumah, Anna dengan bangga memberitahu kalau mereka berdua akhirnya saling menyatakan cinta. Jin Sang mengejek melihat keduanya. Anna bersemangat menceritakan Park Hoon yang mengaku sangat mencintainya.
Karena dia sudah bilang cinta,  maka dia boleh kentut di depanku.   Itu hubungan yang sesungguhnya.” Kata Anna bangga merangkul Park Hoon
Aku sudah sering kentut di depan dia.” Ucap Jin Sang mengejek
Ada langkah yang harus diikuti , kau Hanya boleh kentut setelah bilang cinta.” Tegas Soo Kyung.
“Apa Kalian masih belum bilang cintapada satu sama lain ?” tanya Anna polos

Jin Sang bertanya pada Do Kyung apakah sudah melakukanya, Do Kyung mengaku tentu saja sudah mengutarakan perasaanya, kalau tidak mana mungkin mereka untuk tinggal bersama. Jin Sang mengeluh tak percaya temanya ibu sudah melakukanya. Anna bertanya kenapa Jin Sang belum mengatakanya.  Jin Sang mengaku kalau itu tak sudah dan akan melakukan sekarang juga.
Soo Kyung lebih dulu menegaskan  Kata cinta hanya bisa diucapkan dengan hati lalu mengancam Kalau asal dikeluarkan, maka calon ayah bayinya itu akan mampus. Do Kyung dan Hae Young hanya bisa tersenyum, Anna berkomentar Perjalanan keduanya masih panjang, yaitu dimulai dari Harus bisa bicara dengan informal juga.
Jin Sang mengalihkan pembicaraan memberitahu Do Kyung dan Hae Young  akan tinggal bersama. Park Hoon dan Anna menjerit kaget, Do Kyung melirik sinis pada temanya lalu memberitahu adiknya kalau mereka berdua akan menikah, dua pasangan beda usia melonggo. Jin Sang membocorkan kalau keduanya sudah mulai tinggal bersama dari kemarin malam.

Do Kyung berdiri ingin melampiaskan amarahnya, Jin Sang tak takut ikut berdiri juga menantangnya. Do Kyung pun mengajak Hae Young untuk pergi ke atas, Hae Young tersenyum lalu pamit pada kakak dan adik iparnya. Jin Sang mengumpat kesal kalau Do Kyung itu sedang diatas awan sekarang. Park Hoon masih tak percaya keduanya itu tinggal bersama. Jin Sang membenarkan lalu berteriak kesal dengan memperlihatkan otot-ototnya, Soo Kyung terlihat terpana melihat otot Jin Sang yang sangat kekar. 



Hae Young binggung membuka isi dari tas, Do Kyung memberitahu tas itu ditinggalkan didepan rumah begitu saja. Hae Young membuka melihat isinya makanan dan melihat ada sebuah amplop dan memberikan pada Do Kyung. Do Kyung melihat tulisan didepanya  [ Untuk Calon Menantu Park ] lalu membukanya.
Kita harus sering-sering makan bersama. Agar aku tahu apa yang kau suka, dan bisa membuatkannya untukmu. Kita baru makan bersama 2 kali. Aku memberikan yang kira-kira kau suka. 
Ibu Hae Young melihat Do Kyung saat makan, mengamati makanan apa yang diambilnya. Akhirnya pagi harinya membuatkan makanan yang dimakan oleh Do Kyung saat sarapan bersama, bulgogi, sayur bayam, telur gulung, tak lupa kimchi.  sengaja memasakan semua makanan dan menaruh dalam kotak untuk calon menantunya.
Aku kira orang menikah bukan karena mereka saling cinta  tapi karena mereka saling setia.  Pernikahan dapat hancur karena satu hal kecil.  Jadi, aku harap kalian bisa bahagia selamanya.
Do Kyung berkaca-kaca membaca surat dari ibu mertuanya, sementara dirumah Tuan Oh masih asik dengan menuliskan resep kesehatan. Sementara istrinya sudah tertidur lelap setelah memasak. 


Keluarga Oh dan Park akhirnya bertemu untuk makan siang, Nyonya Heo bertanya apakah Nyonya Hwang tahu kalau putrinya saat ini tinggal bersama Do Kyung. Nyonya Hwang menjawab kalau ia sendiri yang mengantarkan kesana.
Mengejutkan, apa cara berpikirmu seperti orang Amerika?Padahal penampilanmu tidak begitu.” Kaa Nyonya Heo menyindir
Mereka berdua, saling mencintai. Bisa mencintai sepenuh hati seumur hidupbukan waktu yang panjang.  Dan, ada berapa banyak orang yang bisa  jatuh cinta sepenuh hati seperti itu? Aku tidak ingin mereka cemas dengan omongan orangdan ingin mereka bahagia sepenuhnya.  Makanya aku membawanya kesana.” Jelas Nyonya Hwang
Tapi, bukankah hal itu tidak lumrah ?Terutama setelah orang-orang tahu  bagaimana mereka bertemu.  Mereka harus menempuh jalur yang baik  dan berhati-hati sebelum menikah. Tetap saja orang akan tahu  dan menggosipkan mereka.” Keluh Nyonya Heo tak setuju,  

Aku yang meminta dia pindah kerumahku. “ kata Do Kyung membela
Tapi, sebagai perempuan harusnya dia tidak begitu.  Aku tidak nyaman soal ini.  Aku tidak pernah berpikir, anakku akan  tinggal bersama pacarnya sebelum menikah.  Ada tata krama yang harus diikuti sebelum menikah.” Ucap Nyonya Heo terkesan tahu tata krama.
Do Kyung akhirnya memberitahu kalau kakaknya itu sedang hamil. Nyonya Heo merasa kalau anaknya itu sembarang bicara karena tahu Soo Kyung itu  belum menikah, jad mana mungkin hamil. Do Kyung mengatakan kalau yang dikatakan serius. Nyonya Heo melonggo dan terlihat sangat shock ternyata anak perempuanya sudah hamil sebelum menikah. Nyonya Hwang dengan tatapan datar langsung mengucapkan selamat. 


Nyonya Heo dan Do Kyung membungkukan badan lebih dulu, Nyonya Hwang pun pamit lebih dulu. Nyonya Heo tak banyak komentar seperti malu membiarkan keduanya pergi. Nyonya Hwang berjalan bersama anaknya berkomentar melihat ibu mertua anaknya itu sepertinya keras tapi bukan masalah yang besar.  
Dia ternyata sangat enteng.  Wanita begitu tidak akan membuatmu kesulitan.  Jadi jangan khawatir. “ kata Nyonya Hwang lalu mennyuruh anaknya pergi. Hae Young berjanji akan menelp ibunya nanti. Nyonya Hwang berjalan pergi, Hae Young melihat punggung ibunya yang berjalan pergi meninggalkanya. 

Nyonya Heo mengeluh pada anaknya karena bicara seperti itu pada saat pertemuan keluarga. Do Kyung meminta maaf pada ibunya sambil memandang ke arah Hae young, Nyonya Heo bertanya apakah yang dikatakan anaknya itu benar kalau Soo Kyung, sungguh sedang hamil. Do Kyung membenarkan. Nyonya Heo bertanya siapa lelakinya.  Do Kyung menyebut nama Jin Sang.
Dia dapat lotre. Soo Kyung !” ucap Nyonya Heo tersenyum bangga pada anak pertamanya. 

Soo Kyung keluar dari kamar mandi dan terlihat kebinggungan, Park Hoon menahan sakit perut melihat kakaknya ada dikamar mandi lalu bertanya apa apa. Soo Kyung hanya diam saja, Park Hoon bertanya apakah toiletnya mampet dan bertanya apakah nomor dua. Soo Kyung tetap diam, Park Hoon berteriak menyuruh kakaknya untuk segera membereskanya. Soo Kyung mengatakan kalau tak bisa.
Park Hoon berteriak marah kalau ia juga tak mungkin bisa melakukanya dan menyuruh untuk memanggil seseorang. Soo Kyung memukul adiknya kalau tak boleh menelp. Park Hoon bertanya apakah akan dibiarkan saja, Soo Kyung menghalangi pintu menyuruh pindah saja dan tak ada yang boleh masuk. 

Jin Sang sedang membereskan filenya, sambil menelp menyuruh Park Hoon yang membereskan saja. Park Hoon mengumpat kalau sangat jijik melihat kotoran orang lain karena punyanya sendiri saja tak akan membereskanya. Jin Sang mengumpat kesal.
Beberapa saat kemudian Jin Sang pulang dengan penyedot wc terlihat pasrah harus melakukanya. Soo Kyung masih ada didepan toilet untuk melarang semua orang masuk ke dalam. Jin Sang menghela nafas menyakinkan kalau tak masalah untuknya dan akan bereskan yang mampet.

Soo Kyung membelakangi dengan menghalanginya masuk, Jin Sang bertaya apakah Soo Kyung mau pindah nanti. Soo Kyung memukul pintu dengan wajah kesal, akhirnya menutup wajah malu dan pergi masuk kamar. Jin Sang masuk kamar mandi lalu melihat toilet yang masih ditutup lalu memukul bagian punduknya menyakinkan kalau pasti bisa melakukanya.
Ia mula-mula menarik lengan bajunya sambil menyakinkan kalau harus bisa. Saat membuka tutup toilet mulai mencium bau tak sedap lalu berteriak, dengan menahan nafas sampai wajah memerah mencoba menyendot agar tak mampet sampai akhirnya air pun bisa menflush kembali toiletnya. Park Hoon mendengar suara flush langsung melotot bahagia.
Jin Sang terlihat lemas, Park Hoon masuk ke dalam toilet langsung menjerit sambil menutup hidungnya karena baunya masih tercium bertanya apakah sudah membereskanya. Jin Sang mengangguk. Jin Sang meminta agar mengepel bagian kloset dan menyemprot pewangi ruangan lalu kembali menutup pintu. Jin Sang tiba-tiba tersenyum bahagia setelah membereskan toilet yang mampet. 


Soo Kyung sedang berbaring di tempat tidur, terdengar ketukan pintu buru-buru ia menutup matanya dan berpura-pura tidur. Jin Sang membuka pintu mengatakan tak masalah dan sudah beres semua. Soo Kyung membuka matannya,
Aku melakukan pekerjaan bagus disana. Harusnya kau lihat.” Cerita Jin Sang bangga dengan memperagakan cara membersihkanya. Soo Kyung terlihat masih malu.
“Hei.. tak apa-apa. Kita sudah punya bayi bersama.  Kenapa malu soal toilet ?” ucap Jin Sang, Soo Kyung langsung menarik selimut menutupi semua tubuhnya. Jin Sang akhirnya memilih untuk menutup pintu dan pergi. 

Do Kyung masuk ke sebuah restoran yang sudah dibooking, Sutradara memperkenalkan pada koleganya kalau Do Kyung sebagai pengarah suara lalu mengajaknya duduk. Do Kyung duduk disisi dekat pintu. Sutradara mulai membahas Film merekadialognya sedikitMakanya suara sangat penting karena Itu bisa membuat penonton terbawa suasana dan Do Kyung yang bertanggung jawab soal itu.
Pesan dari Hae Young masuk Aku ingin makan samgyeopsal (samcan babi)Malam ini kita makan samgyeopsal, oke ? lalu pesan kembali masuk Oh iya. Hari ini kau punya janji ya ?Kalau begitu, samgyeopsalnya lain kali saja. Aku tidak mau makan sendiri.  Makan yang banyak sebelum pulang.
Do Kyung hanya membacanya lalu menaruh kembali ponselnya diatas meja, seseorang masuk ruangan. Sutradara langsung menyapanya seperti orang penting dan memperkenalkan Do Kyung. Makan mulai disediakan diatas meja, semua orang makan sambil berbincang tapi Do Kyung hanya diam seperti patung.
Akhirnya ia membawa ponsel dan jaketnya lalu berdiri meminta izin pada sutradar untuk pamit lebih dulu. Sutradara binggung karena Do Kyung ingin pergi lebih dulu. Do Kyung membungkuk meminta maaf dan keluar dari restoran. 

Hae Young menuangkan air ke dalam mangkuk nasinya dan berjejer lauk buatan ibunya diatas meja kecil. Do Kyung pulang kerumah, Hae Young pikir akan sampai malam. Do Kyung beralasan pertemuanya selesai lebih cepat dan membawakan Samgyeopsal yang sudah dibungkus. Hae Young menjerit bahagia. Do Kyung pun menganti bajunya lebih dulu.
Daging babi pun dipanggang diatas wajah anti lengket, Hae Young makan dengan bahagia karena samgyeopsal memang paling enak saat dirindukan, lalu akan melakukan yang belum pernah dilakukan. Ia membungkus daging dengan daun dan meminta Do Kyung makan dari suapanya, Do Kyung menolaknya.
Hae Young merengek memang apa susahnya memakanya dan meminta agar Do Kyung membuka mulutnya, Do Kyung melirik sinis. Hae Young memohon agar memakanya da Do Kyung hanya perlu membuka mulutnya. Do Kyung membuka mulutnya, Hae Young pun memasukan ke dalam mulut. Keduanya kembali tersenyum bahagia. 

Nyonya Heo menelp Soo Kyung membahas kalau mendengar anaknya itu hamil lalu mengucapkan selamat. Soo Kyung sudah duduk di atas tempat tidurnya. Nyonya Heo mengatakan Ini mungkin hal terbaik yang pernah dilakukan anaknya untuk diri sendiri.
Aku tadinya, ingin bilang duluan padamu” akui Soo Kyung, Nyonya Heo terlihat menahan tangisnya.
Jin Sang sering main-main  karena dia masih muda.Begitu dia menikah, maka dia akan tenang. Kalau lelaki main gila saat sudah menikah, tidak ada jalan keluar.  Makanya ...jangan khawatir, baik-baik padanya.” Ucap Nyonya Heo menasehati anaknya.
Tapi, kami tidak punya hubungan romantic, bahkan tidak pegangan tangan,  tapi malah tidur bersama.  Ini Kacau sekali.” Keluh Soo Kyung
“Hei.., usiamu berapa sekarang ?  Sudah ketuaan untuk hal romantis.  Lalu, kalau punya anak itu tidak penting lagi.  Jadi Romantis apanya maksudmu??!!” ucap Nyonya Heo
Tetap saja ...Kami belum saling bilang cinta dan belum bisa pegangan tangan, lalu Bagaimana ? Bagaimana ?” ucap Soo Kyung kebinggungan,
Ibunya tak mengerti apa maksud ucapan anaknya, Soo Kyung masih tak percaya Jin Sang mau mmbereskan kotoranya yang ada dalam toilet padahal mereka belum mengatakan saling cinta, lalu langsung menangis sambil menutup telpnya. 

Park Hoon mengembalikan kotak makan pada Hae Young didepan pintu sementara Do Kyung sibuk membereskan meja setelah makan daging babi panggang. Park Hoon mengaku sangat senang karena memiliki kakak ipar,  karean jadi bisa dapat makanan enak.
Ibumu pandai sekali memasak.” Puji Park Hoon lalu pamit pergi, namun matanya melirik pada kakakanya yang sedang sibuk membereskan meja.
“Apa hari ini lancar ? Apa benar, Katanya kau pulang duluan saat pertemuan ?Kau diundang oleh sutradara terkenal.  Itu artinya dia suka padamu.  Cepat Hubungi dia.  Sutradara Yang sepertinya agak marah padamu.” Ucap Park Hoon
Do Kyung dengan tanganya menyuruh adiknya segera pergi. Hae Young yang mendengarnya sedikit terkejut, Park Hoon pun mengucapkan selamat beristirahat, Hae Young mengangguk. 

Hae Young menatap Do Kyung yang membereskan kompor ke dalam kotaknya, lalu duduk disofa bertanya kenapa Do Kyung pulang lebih dulu padahal seharusnya bisa tetap ada disana. Do Kyung beralasan kalau Hae Young inginmakan samgyeopsal. Hae Young menatap haru Do Kyung dari belakang yang sedang mengelap meja. Do Kyung bertanya apakah mau mendowload film untuk ditonton. Hae Young setuju. 

Penyanyi Lee menyanyikan lagi didepan fans dan terlihat tak ada masalah. Setelah itu bertemu kembali dengan prof dengan tatapan sedih. Prof melihat konsernya itu sudah lancar lalu ada masalah apa lagi.
“Apa Kau datang lagi memeriksaku ? Apa Kau melakukan ini demi aku atau demi dia ?” ucap penyanyi Lee dingin. Prof menjawab Dua-duanya.

Hae Young dan Do Kyung berbaring di sofa sambil menonton drama, Do Kyung memegang tangan pacarnya saat menonton drama. Hae Young menatap sepasang pria dan wanita yang sedang berbicara didepan gedung, pikiran melayang saat bertemu dengan Tae Jin.
Flash Back
Jika aku bertemu dengan seorang wanita dimasa depan, Aku harus cerita sejujur apa ?” ucap Tae Jin
Hanya ada satu kata yang tidak boleh kau katakan ke perempuan.” Kata Hae Young
Tae Jin mengerti lalu meminta maaf tapi menurutnya Seperti ia sudah ditakdirkan untuk berkata itu pada Hae Young karena akhirnya mantan pacarnya itu bertemu dengan lelaki baik lalu berharap agar Hae Young bahagia. Hae Young terdiam, Tae Jin mengatakan kalau ia sungguh-sungguh dan tulus. Hae Young menatap mata Tae Jin yang tersenyum, tak lagi ada dendam. Tae Jin pun meninggalkan Hae Young seperti sudah ikhlas menerima semuanya.
Tae Jin, kau sungguh lelaki yang baik.” Ucap Hae Young ingin memberikan pujian pada mantan pacarnya. Tae Jin pun tersenyum mengucapkan terimakasih lalu kembali berjalan dengan senyuman. Hae Young pun berjalan ke arah yang berlawanan.
Hae Young merasakan tangan Do Kyung yang mengelus tanganya, ia langsung menarik dan mendekapnya seperti tak ingin kehilangan pria terbaik yang dimilikinya sekarang. 


Anna menjerit tak percaya Jin Sang membereskan kloset yang mampet, Soo Kyung yang sedang memotong buah terlihat tertunduk  malu. Jin Sang sedang di meja makan melotot memperingatakan Anna untuk tak berisik. Soo Kyung terlihat benar-benar malu menyembunyikan wajahnya.
Kalau lelaki membereskan kloset mampet, maka kalian akan bersama seumur hidup.  Tapi kenapa kau bisa membereskan kloset mampet, padahal belum bilang cinta ? Tapi Itu, sama saja dengan langkah penakluk pasangan.” Komentar Anna, Jin Sang seolah tak peduli dengan memakan salad
Pasangan ini melangkah secara terbalik.  Punya bayi dulu baru pacaran.” Kata Jin Sang, Anna menjerit kaget dan Soo Kyung semakin terlihat gugup.
Saat ini, apa kalian melangkah secara terbalik? Wah, keren sekali.” Komentar Anna, Soo Kyung yang mendengarnya bisa tersenyum, Park Hoon mengejek itu keren darimananya.
“Itu Keren.  Biasanya, pasangan berkata "aku cinta padamu" baru bisa bicara informal.  Lau Kentut baru kloset mampet.  Yang terakhir, membuat bayi.  Tapi ini kebalikan. Buat bayi dulu, kloset mampet, lalu kentut.  Ini, artinya kalian sudah melihat satu sama lain.  Yang terakhir baru kata cinta” Ucap Anna mengebu-gebu mengatakan.
Wah ! Kalau ada kata cinta sekarang, pasti sempurna sekali.  Ini semua Terbalik ! Keren sekali.” Komentar Anna iri sambil merangkul Park Hoon
Soo Kyung tak bisa menutupi rasa bahagia dengan tersenyum bahagia, Park Hoon terlihat gugup membalas perkataan pacarnya. Anna mengatakan Saat cinta tercipta diakhir langkah maka itu cinta sungguhan lalu menjerit kalau sangat iri sekali. Jin Sang yang ikut mendengarnya mengangguk setuju dan terlihat bangga. Soo Kyung akhirnya membawakan potongan buah ke atas meja mengajak semua makan.
Jin Sang mengoleskan rotinya dengan mentega sambil melirik, Anna melihat dua pasangan yang sangat canggung. Jin sang menusukan buah dan memberikan pada Soo Kyung, dengan mulutnya Soo Kyung langsung memasukan semua buahnya tanpa mengigitnya. 


Anna dan Park Hoon menulungkan badan diatas tempat tidur sambil high five dengan kepalan jari. Park Hoon memuji Jin Sang itu sangat keren dan membuat kakaknya mudah ditebak. Anna dengan bangga mengatakan kalau aktingnya tadi sangat bagus sekali, yaitu pura-pura kaget mengetahui kalau Soo Kyung itu punya bayi. Keduanye tertawa  bersama.
Diam-diam Jin Sang masuk kamar adik iparnya, lalu memberikan bayaran 50ribu won untuk masing-masing. Park Hoon menegaskan ia yang menciptakan "Langkah cinta terbalik" dan itu pasti sangat bagus. Jin Sang memujinya, kalau itu Mantab sekali lalu membahas kalau tadi aktingnya itu sangat bagus.

Ia mengulangi kalimat "Jangan berisik!"padahal itu disengaja,  Park Hoo mengangkat jempl kalau itu alami sekali. Jin Sang pun keluar dari kamar dengan wajah bahagia. Anna tiba-tiba berpikir Sepertinya menjalani langkah cinta terbalik memang keren. Park Hoon panik dan ingin menghindar.
Anna langsung merangkulnya ingin menciumnya, Park Hoon memohon agar tak memiliki bayi dan pasti pacarnya itu sedang bercanda. Anna mengatakan kalau ia tak bercanda. 


Hae Young dan si cantik Hae Young minum bersama, terlihat keduanya sangat bahagia. Hae Young mengaku  mereka tidak akan bisa minum bersama kecuali dirinya itu luar biasa senang sekarang. Ia merasa  tidak ingin minum dengan temanya itujika pura-pura bahagiaTapi, sekarang perasanya sedang senang.
“Kau pasti membenci aku kan?” ucap Hae Young, Si cantik Hae Young mengakuinya.
“Hei, aku juga benci sekali padamu waktu SMA dan Belum lama juga masih.” Akui Hae Young
Tapi, pemenangnya tetap dirimu.” Goda Si cantik Hae Young
Aah, jangan putuskan siapa pemenangnya kalau soal laki-laki.  Ini Memalukan. “kata Hae Young
Si cantik Hae Young mengatakan tidak akan datang ke pernikahan keduanya karena menurutnya sebaiknya seperti itu.   Ia juga akan cari pekerjaan baru dengan Perusahaan yang lebih baik. Hae Young menatap tak percaya dengan keputusan temanya. Si cantik Hae Young pikir mereka bisa bertemu kalau ada acara Reuni,  dan Semoga mereka berdua bisa bahagia untuk waktu yang lama. Hae Young pun mengucapkan terimakasih. 


Si cantik Hae Young berjalan pulang lebih dulu, Hae Young berteriak pada temanya kalau harus bahagia juga. Si cantik Hae Young hanya melambaikan tangan wajah berkaca-kaca. Ponselnya lalu berdering, ibunya menelp. Hae Young berjalan ke arah yang berlawanan, ponselnya pun ikut berbunyi.
Do Kyung bertanya keberadaanya dan ingin menjemputnya, Hae Young menolaknya karena Malam ini harus pulang sendiri dan akan Ketemu dirumah. 

Jin Sang kali ini sudah terbiasa dengan kebiasan Soo Kyung yang berbaring diatas punggungnya lalu mengangkatnya naik turun seperti mengangkat beban. Keduanya pun menari bersama sama seperti saat mereka masih berhubungan adik dan kakak.
Jin Sang juga melakukan putaran pada Soo Kyung seperti dansa lalu membuatnya dengan posisi miring. Soo Kyung sudah siap menerima ciuman tapi Jin Sang tiba-tiba terjatuh karena merasakan lututnya kram. Soo Kyung pun menghiburnya dengan menari-nari dan mengoyangkan pinggulnya dengan berkata Rooftop party. Rooftop party.Seperti yang biasa di lakukan Jin sang. Jin Sang mengejek kalau seperti itu cara menarinya, lalu mengajarkan pada Soo Kyung cara menarinya.
Bayi seperti apa yang lahir ...aku sungguh ingin tahu.” Gumam Jin Sang 

Do Kyung berada disebuah cafe, seorang wanita menjelaskan posisi video yang akan muncul, wanita dan laki-laki. Lalu Do Kyung  Cukup beri sinyal dengan mengangkat cangkiruntuk memasang video. Do Kyung mengerti, lalu merasakan ponselnya bergetar dan akhirnya keluar dari cafe.
Hae Young menelpnya, Do Kyung bertanya keberadaanya. Hae Young sedang berjalan mengatakan sebentar lagi sampai sekitar 10 menit. Lalu mengaku gugup sekali padahal sudah tahu apa yang akan dilakukan Do Kyung padanya.
Kau cukup memberiku cincin saja. Jangan berlebihan. Aku tahu dirimu,  jadi jangan dipaksakan.” Ucap Hae Young, Do Kyung hanya tersenyum lalu menaruh ponselnya kembali ke dalam celananya. 

Seolah aku memutuskan untuk menderita. Aku hidup dengan cara tertutup.  Tapi, wanita ini terbang menuju hatiku.  Saat dia hinggap,  aku sedang cacat emosi.  Aku menjalani hidupku, tanpa bisa membedakan  yang mana senang atau tidak senang.  Aku cacat emosi. Gumam Do Kyung sambil melihat cafe yang sudah di desain sebaik mungkin dan juga sekotak cincin yang sudah dipersiapkanya.
Aku sangat keras kepala, sehingga aku menderita cacat emosi.  Itu sebabnya, aku melihat saat-saat menjelang kematianku lebih awal.  Saat sedang sekarat ,  apa yang paling kusesali.  Meskipun sudah sangat terluka Dia terus mencinta, dan mencintai lagi,  tanpa takut berlari kearahku.
Do Kyung mondar mandir menunggu di depan cafe, Hae Young sedang berjalan tersenyum bahagia sambil mendengarkan musik. Sebuah kejar-kejaran terjadi antara sebuah mobil dengan mobil polisi dibelakangnya.
Seolah hatinya begitu lunak,  sehingga seperti baru kembali. Saat aku melihatnya berlari kearahku tanpa takut.  Anehnya, aku merasa lega  dan ingin Ia di sisiku.  Aku berharap energinya,  dapat datang kepadaku juga.Sekarang,  saatnya aku mengisinya dengan cintaku.
Mobil memasuki sebuah terowongan dan polisi masih mengejarnya, Do Kyung terus melihat ke arah jalan menunggu pacarnya. Hae Young memegang dadanya terlihat sangat bahagia. Do Kyung tiba-tiba merasa heran melihat ada bunga sakura yang berguguran, lalu melihat diatas ada syuting dengan suasana bunga sakura yang berterbangan dengan pria dan wanita yang saling berpelukan.

Tiba-tiba Do Kyung seperti mengingat pengelihatanya saat merasa silau dengan lampu, lalu bunga sakura yang bertaburan. Matanya melirik ke arah layar besar [Breaking News- Penyanyi Lee Byung Joon ditemukan meninggal] Mata Do Kyung berkaca-kaca merasa hari kematian akan datang seperti yang ada dalam pengelihatanya.
Sebuah mobil melaju dengan kencang dan langsung menabraknya, tubuh Do Kyung melayang lalu terbanting ke tanah. Mobil yang menabraknya terlihat menubruk tumpak pasir, terlihat Chan Soo yang menyetir dengan luka berdarah dibagian kepala. Hae Young masih berjalan dengan wajah bahagia.
Aku lengah ...Pada akhirnya ... aku terbaring begini.  Bedanya ...Langitnya biru, bukan langit malam.  Lalu, aku mengingat wajah bahagianya ...bukan wajah sedihnya ...
Do Kyung masih sedikit sadar menatap langit dan tanganya bergerak berharap Hae Young cepat datang dan mengenggam tanganya. Hae Young belum tahu apapun masih menjerit bahagia membayangkan yang terjadi nanti. 


Flash Back
Do Kyung sedang mengisi suara pada adegan seorang pria yang merangkak dengan luka dibagian perut dan wanitanya juga berusaha untuk mendekatinya.
Sebelum mati, mereka berusaha saling meraih tangan.  Aku tidak pernah mengerti adegan seperti ini di film.  Tapi sekarang, .... aku mengerti.Kenapa mereka berusaha sangat keras, untuk saling menggengam tangan.”
Do Kyung masih terbaring di aspal dengan bunga sakura yang berguguran
Aku mungkin sebentar lagi pergi.  Rasa takut karena tidak tahu akan pergi kemana. Rasa takut karena menjadi sendirian seutuhnya.  Rasa takut saat itu ...Aku sangat ingin memegang tangan seseorang.  Tangan yang dapat memastikan kalau aku tidak sendiri.
Hae Young akhirnya sudah mendekati restoran dan melihat ambulance yang lewat disampingnya, melihat layar lebar berita penyanyi Lee yang meninggal lalu akhirnya berlari dengan cepat.
Jika dia menggegam tanganku maka rasa takut itu akan pergi.  Kekuatan genggaman tangan  yang dapat membuang rasa takut.  Apa mungkin... itu kekuatanmu.
Hae Young berlari dengan bergumam dalam hati menyakinkan kalau semua akan baik-baik saja daan akan segera datang meminta agar menunggunya. Do Kyung menutup matanya dan masih tergeletak, Hae Young datang memegang tanganya. Do Kyung terlihat mengeluarkan air matanya lalu mengaku sekarang merasa sangat lega. Polisi dan ambulance pun datang melihat Do Kyung sebagai korban kecelakaan. 

Hae Young berada di depan ruang operasi dengan tatapan marah dan menahan tangisnya, semua menunggu dengan wajah tegang, ayah ibu hae Young, Ibu Do kyung, Soo Kyung, Jin Sang, Hee Ran termasuk anak buah dari Do Kyung.
Ibu Hae Young berdiri melihat tanggal di meja receptionist lalu melihat dibulan september dan menunggu tanggal 3, lalu mengatakan akan mengatur semuanya pada tanggal 3 september. Semua orang terlihat binggung, Ibu Hae Young pikir Kalau menikah sebelum Chuseok (Thanksgiving)banyak yang tidak suka.  Tapi sesudah Chuseok,  mungkin sudah terlambat jadi September tanggal 3 saja.
Kalau tanggal 3 Septembermasih panas.  Jadi Oktober saja.” Kata Nyonya Heo
Ah maaf, kami akan menikah bulan Oktober.  Saat itu perutnya akan terlihat. “ kata Jin Sang, Soo Kyung juga harus lihat bajunya muat atau tidak.
Kalau begitu, September tanggal 3. Hadiah pernikahan buatku  yang biasa saja.” Kata Nyonya Heo
Nyonya Hwang melirik sinis, mengenai Hadiah pernikahan lalu bertanya apa yang ingin diberikannya. Nyonya Heo mengatakan hanya ingin  Tas kulit buaya dan mantel bulu cerpelai. Nyonya Hwang ingin menyerangnya, suaminya dan yang lainya berusaha menahan.  Ia marah besar bertanya Apa dosanya buaya dan cerpelai dan Kenapa mereka harus membunuh keduanya. Nyonya Heo binggung melihat calon besanya itu marah.
Mana mungkin tidak marah ?!Tolong sadarkan dirimu !Hadiah pernikahan apanya menurutmu?!” teriak Nyonya Heo
Jadi, tidak ada hadiah pernikahan ?” kata Nyonya Hwang berdiri kesal
Enak saja  kau minta hadiah pernikahan  Hae Young-ku adalah hadiah pernikahan buatmu !Anak berhargaku menikahi anakmu,  kau butuh hadiah macam apalagi ?!” teriak Nyonya Hwang
Sang Suk menyela kalau mereka akan menyanyikan lagu pernikahan. Park Hoon berteriak tak terima, Ibu Hae Young adu mulut dengan Ibu Do Kyung sementara Park Hoon dengan anak buah kakakanya, Hae Young hanya diam melihat kegaduhan yang ada dibelakangnya.
Haruskah aku menyebut hari itu,gila atau lucu ?Semua orang sepertinya sedang tidak waras.Tapi, aku merasa saat itu sangat  menenangkan dan menghibur. Kami melakukan hal yang melebihi doa agar dia bisa selamat.Kami berasumsi dia pasti akan hidup.   Ibuku dengan muka batu,  membahas soal masa depan.  Lalu, yang lain langsung tahu apa tujuannya dan  memainkan peran mereka.Aku jadi ikut terbawa dalam energi ini. Aku akan memakai gaun pengantin yang indah.
Hae Young menatap semuanya yang beradu mulut dengan tangis bahagia, lalu dilayar TV berita [Lee Byung Joon, telah sadar


Do Kyung menyematkan cincin di jari manis Hae Young, keduanya terlihat serasi dengan baju pengantin. Hae Young juga memasangkan cincin pada jari Do Kyung. Tepuk tangan semua tamu membuat meriah pesta pernikahan. Ibu Hae Young dan suaminya tersenyum, Nyonya Heo duduk sendirian terlihat sedih tak bisa menerima hadiah pernikahan.
Sang Suk dan Ki Tae jadi MC memberikan aba-aba agar mereka boleh berciuman, semua pun ikut berteriak. Keduanya pun mulai berciuman, Ayah dan ibu Hae Young tertunduk malu melihatnya. Do Kyung dan Hae Young pun kembali berjalan dengan taburan bunga mawar keduanya terlihat bahagia.

Setelah nyaris saja meninggal ...kau memulai hidup dengan cara berbeda.Karena kau tahu, apa yang paling penting dalam hidup. Hati.... Hati yang bahagia, adalah yang terpenting.  Saat ini, aku merasa sangat bahagia melebihi apapun.Aku sangat berterima kasih pada semua orang.
Bersamanya, kami menangis dan tertawa. Saat pahit dan manis, kami jatuh dan bangkit lagi. Aku mungkin akan mengingat semua ini menjelang kematianku. Aku akan berkata begini ..."Semuanya ... Sempurna"
Foto dengan semua tamu pun dimulai, semua terlihat sangat bahagia.
[Tolong Tetap Hidup-Aku Bersyukur Kau Masih Hidup, Sayang]

The End 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 11 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS


Hye Jung mengingatkan kalau perkataan Ji Hong mereka harus melakukan segalanya bersamaTapi menurutnya kenapa Ji Hong bertahan dengan kebiasaan lama.
Apa itu yang namanya cinta ?Itu beban.  Aku tidak ingin jadi cinta yang membebani.” Ucap Hye Jung lalu melangkah pergi. Ji Hong hanya bisa menatapnya lalu bergumam.
Cinta sejati mengungkap kebenaran tentang dirimu sendiri.Ia menyentuh sisi diriku yang sebelumnya tidak pernah kusadari.Aku tidak tahu,  kalau aku lelaki seperti ini. Gumam Ji Hong lalu memilih untuk berlari mengejar Ji Hong. 

Hye Jung masuk rumah sakit lebih dulu dan merasakan ponselnya bergetar lalu mengangkatnya. Dokter Jin yang menelp ponsel wali dari Nenek Kang  kaget, Hye Jung masih berkata halo.... lalu mengatakan akan menutup apabila tak bicara. Dokter Jin seperti mengenal suara Hye Jung lalu menutup telpnya.
Akhirnya Hye Jung melihat nomor telp yang menelpnya adalah  nomor telpon rumah sakit. Lalu telp kembali masuk dan Hye Jung pun dengan cepat mengangkatnya, ia meminta agar bicara kalau memang menelp. Ji Hong masuk memanggil Hye Jung tapi Hye Jung hanya melirik lalu mengabaikanya dan berjalan sambil berbicara di telp kalau itu Direktur Jin.
Ia bersandar dibalik dinding. Dokter Jin bertanya apakah Hye Jung mengenalnya. Hye Jung pikir sudah pasti yang menelpnya  Direktur Rumah Sakit Gukil,Jin Myung Hoon, merasa tidak sangka dokter Jin secara langsung. Dokter Jin melotot kaget dan langsung menutup telpnya.
Ji Hong masih berdiri didepan pintu seperti berharap Hye Jung bisa datang padanya, tapi Hye Jung tak juga terlihat akhirnya memilih pergi. Hye Jung seperti sudah tahu kalau Ji Hong pergi, berjalan ke arah yang berlawananya. 

Dokter Jin menatap berkas bertanya-tanya apa sebenarnya hubungan antara Ji Hong dengan Hye Jung karena keduanya sama-sama mencari tahu tentang pasien Nenek Kang. Sekertarisnya masuk ruangan memberikan sebuah berkas, Dokter Jin melihat itu form rapat komite disipliner. Sek memberitahu itu  permintaan dewan audit internal.
“Jadi Spesialis Bedah syaraf Yoo Hye Jung,menerima suap ?Apa yang diterimanya ?” tanya Dokter Jin melihat form yang didapatnya.
Pasien memberikannya mobil asing mahal.” Ucap Sek
Aku kira masalah besar.  Kenapa rapat untuk hal seperti ini ?” keluh Dokter Jin
Menurutku ini juga bukan masalah besar,  tapi orang yang melaporkannya ...” ucap Sek terhenti, Dokter Jin ingin tahu siapa yang melaporkanya.  Se memberitahu Dokter Jin Seo Woo. Dokter Jin hanya bisa mengelengkan kepala sambil menghela nafas panjang. 

Di ruang IGD
Semua tempat terisi dengan penuh, salah seorang pasien mengadu kesakitan dengan luka dibagian kaki dan mengunakan penyanggah leher. Assiten Dokter Jung yang memeriksanya meminta untuk menunggu sebentar sambil sibuk menelp dan mengeluh karena telponnya tidak diangkat  
Yaa ! Kenapa meninggalkan pasien? Apa Dokternya belum datang ?” ucap Dokter Choi sambil berjalan pergi.
Dokter baru akan datang, tapi ponselnya tidak diangkat.” Kata Asst Dokter Jung kebinggungan.
Tidak kuangkat karena aku sudah datang.” Ucap In Joo masuk ruang IGD lalu bertanya keberadan pasienya. Asst Dokter Jung pun menunjukanya. 
In Joo melihat pasien dan bertanya keadaaan pasien sekarang dan apa yang terjadi padanya. Pasien menceritakan tiba-tiba mobil muncul lalu menabraknya. In Joo bertanya Dimana bagian yang paling sakit. Pasin memberitahu bagian perutnya sakit sekali. In Joo membuka baju si pasien ada luka lebam dan mulai memeriksanya.
Ia menekan dibagian kiri atas dan si pasien menjerit kesakitan, lalu memberitahu assiten Dokter Jung kalau  bagian hatinnnya terluka, jadi meminta untuk melakukan CT Scan. Assiten Dokter Jung mengangguk mengerti. 

Dokter Ahn baru saja membawa pasien masuk dengan petugas ambulance seorang pria terlihat histeris meminta pada dokter untuk menolongnya. Pasien wanita masuk dengan bantuan alat oksigen dan juga perban dibagian kepalanya. Dokter Ahn meminta agar tetap tenang.
Si pria mengatakan tak bisa hidup tanpa wanita itu, Dokter Ahn meminta agar tenang. Si pria menjerit kalau tak mungkin bisa tenang, karena kalau wanita itu meninggal mana mungkin dirinya bisa hidup. Dokter Choi yang lewat hanya menatap kejadian pria yang histeris. Si pria menyuruh semua agar cepat membawa istrinya, Dokter Choi bertanya-tanya sudah berapa banyak pasien yang masuk rumah sakit hari ini. 

Dokter Choi memeriksa pasien mulai dari mata dengan senternya, sementara didepan ruangan Dokter Ahn menahan si pria untuk tak masuk ruangan. Si pria menjerit kalau ia suaminya dan ingin ada disebelah istrinya.
Tenanglah dan beritahu dimana dia terluka.” Ucap Dokter Ahn
Katanya dia jatuh dari tangga saat di kantor.  Sepertinya Ia tersandung.” Jelas si pria  
Apa dia saat itu tidak sadarkan diri ?” tanya Dokter Ahn, Si pria malah memberteriak pada istrinya kalau selalu ada disisinya jadi tak perlu khawatir.
Dokter Choi memeriksa bagian ibu jari, kaki dengan alat seperti menekanya. Si pria memrengek untuk meminta masuk karena melihat istrinya terlihat sangat kesakitan jadi ingin menemaninya. 

Ji Hong masuk ruangan ayahnya melihat Tuan Hong sedang tertidur lalu menaruh kotak diatas meja. Tuan Hong bangun memanggil anaknya, Ji Hong tersenyum merasa kalau kedatanganya malah membangunkan ayahnya. Ia lalu membawakan pangsit kesukaan ayahkarena Waktu masih SMA, mereka sering sekali makan ini.
Kaulebih baik kerja saja, jangan cemaskan aku.” Ucap Tuan Hong
Mana mungkin aku tidak mencemaskanmu ?” kata Ji Hong yang sayang pada ayah tiri seperti pada ayah kandungnya lalu menawarkan untuk memakanya.
Tuan Hong malah menatap anaknya dalam-dalam, lalu meminta maaf. Ji Hong bertanya untuk apa meminta maaf. Tuan Hong merasa kalau Ji Hong  cuma punya panggilan ayah, tapi tumbuh besar sendiri bahkan ia lebih bergantung padamu daripada sebaliknya.
Saat kita pertama bertemu, kau bilang aku mirip anak SMP.” Ucap Tuan Hong masih mengingatnya.
Ayah memang kekanakan kalau di dekatku.  Di depan orang lain ayah orang hebat.” Goda Ji Hong
Tuan Hong tiba-tiba terlihat sedih sambil meminta maaf pada anaknya, Ji Hong binggung kenapa ayahnya tiba-tiba jadi melankolis. Tuan Hong merasa Ini pertama kalinya benar-benar harus beristirahat di tempat tidur dan sebelumnya meninggal ingin melihat Ji Hong menikah dulu. Ji Hong menyakinkan ayahnya itu bahkan bisa melihat cucunya. Tuan Hong menangis mengatakan sangat berharap seperti itu.
Ji Hong makin binggung melihat ayahnya yang menangis seperti anak kecil, Tuan Hong juga tak tahu menurutnya ini pasti karena hormon wanitanya membuat Air matanya mengalir. Ji Hong mengeluh melihat ayahnya dan mengaku kalau biasanya tak seperti ini tapi untuk hari ini memberikan pengecualian.  Ia naik ke atas tempat tidur membaringkan kepalanya di dada ayahnya.
Aku bahagia sekali kau jadi ayahku. Sekarang juga sangat bahagia.” Ucap Ji Hong, Tuan Hong dengan menahan tangisnya mengaku juga merasa bahagia memiliki anak seperti Ji Hong. 


Dokter Jung melihat temanya In Joo langsung memanggil dan berlari dengan wajah bahagia bertanya Bagaimana hari pertamanya berkerja. In Joo malah bertanya balik menurut temanya seperti apa. Dokter Jung meminta maaf karena pertanyaan tidak penting.
Aku dengar Ketua Hong di operasi.  Kenapa kau tidak bilang ?” ucap In Joo kesal
Kau bilang aku akan matikalau mengganggumu sebelum masuk kerja.  Lalu Nanti denganku dan Ji Hong,  Apa kita minum bersama ?” ajak Dokter Jung, In Joo pun setuju.
Pertama, aku harus menyapa Ketua dulu karena Hatiku sakit.” Kata In Joo 

Hye Jung memeriksa tekanan darah Tuan Hong, mata Tuan Hong terus menatap Hye Jung lalu memberitahu kalau sebelumnya Ji Hong datang. Hye Jung terlihat gugup tak mau berkomentar, hanya mengatakan Tekanan darah Tuan Hong normal.
Bagaimana rasa sakit setelah operasi laserasi?” tanya Hye Jung, Tuan Hong merasa baik-baik saja dengan memegang bagian kepalanya.
“Kalau Dari skala 1 - 10 berapa sakitnya ?” tanya Hye Jung
“Kau ini Tipikal dokter spesialis syaraf,  Sangat gigih.  Tapi ini Menarik.  Karena tadi itu pertanyaan yang biasanya kutanyakan ke pasien.” Ucap Tuan Hong lalu memberitahu mungkin sekitar skala 3, Hye Jung berkomentar kalau itu Tidak buruk. 

In Joo masuk ruangan sempat kaget melihat Hye Jung yang ada diruangan dan Hye Jung pun hanya diam melihat In Joo yang selama ini dikabarkan dekat dengan Ji Hong. In Joo menyapa ketua Hong lebih dulu, Tuan Hong melihat In Joo ternyata sudah kembali lagi berkerja.
Dokter ... kau ini jahat sekali.  Apa gunanya anda jadi ahli bedah hebat ? Tapi Anda tidak menjaga kesehatan sendiri.” Kata In Joo mengomel
Hentikan.... Aku sudah kena omel dari Ji Hong. “ keluh Tuan Hong lalu meminta agar menyapa Hye Jung dengan memperkenalkanse sebagai fellow spesialis bedah syaraf.
In Joo menyapanya berkomentar kalau Hye Jung itu sudah dewasa,  lalu bertanya kabarnya. Tuan Hong melonggo binggung bertanya apakah keduanya sudah saling mengenal. In Joo menceritakan kalau dulu mereka pernah bertemu. Hye Jung merasakan ponselnya bergetar dan itu dari Dokter Choi. Tuan Hong menyuruh agar mengangkatnya dan bisa pergi karena Pasien selalu nomor satu buat dokter. Hye Jung mengerti lalu pamit pergi lebih dulu.
In Jo mengeluh merasa seharusnya datang lebih awal tapi sekarang kehidupanya sangat sibuk sekali.  Tuan Hong mengatakan memang harus sibuk selagi masih muda lalu memberikan senyumanya. 

Dokter Choi menelp memberitahu keadaan pasien dengan pendarahan yang sangat buruk. Hye Jung masuk ruang IGD sambil mengingat rambutanya, Dokter Choi langsung mendekatinta memberitahu pasien Wanita, Usia 31 tahun, jatuh dari tangga dan dibawa ke IGD.
Hasil CT menunjukan retak di vertex (puncak) tengkorak kepalanya.  Sepertinya merusak sinus sagital superior.Refleks pupilnya normal.  Hatinya terluka parah, jadi kami memanggil bagian bedah umum.” Ucap Dokter Choi dan Hye Jung melihat hasil CT Scan pada layar komuter.
“Dia bilang Tangga ? Apakah Dia tinggal dirumah tingkat ?” tanya Hye Jung, Dokter Choi mengatakan tak tahu masalah itu.
“lalu Sebenarnya dia jatuh dimana ?” tanya Hye Jung binggung karena biasanya orang korea tinggal di apartement 

Hye Jung berjalan dilorong melihat seorang pria terihat berjongkok sambil menangis dan terlihat frustasi. Dokter Choi memberitahu kalau itu adalah suami dari pasien bernama Jo Soo Ji. Hye Jung menyapanya lebih dulu, Tuan Jo berdiri sambil menghapus air matanya.
Dokter, ini semua salahku.  Harusnya dia tidak ke kantor. “ ucap Tuan Jo
“Apa Dia jatuh saat di kantor ?” kata Hye Jung, Tuan Jo membenarkan.
Hasil CT Scan-nya sudah keluar.  Sebentar lagi hasilnya dating jadi Tolong tunggu sebentar. “ kata Hye Jung, Tuan Jo menganguk mengerti. 

Hye Jung masuk ruangan mencoba menyadarkan Nyonya Cho tapi terlihat pasien belum sadarkan diri. Ia memeriska kembali bagian mata dan juga tanganya, Di luar suaminya terlihat sedih melihat keadaan istrinya. Dokter Choi bertanya apakah ia harus memanggil Ji Hong. Hye Jung mengangguk dan meminta agar menyiapkan ruang operasi juga.
Assiten dokter Jung datang, Hye Jung memberitahu mereka  perlu operasi darurat karena Ada pendarahan parah di hati,  jadi dokter di departemennya juga harus ikut mengoperasi.  Lalu mereka harus putuskan siapa yang harus duluan operasi dan menghubungi dokter yang sedang bertugas. Assiten Dokter Jung mengerti lalu keluar ruangan. 

In Joo sedang berjalan sambil menelap menanyakan tentang kondisi vital pasien. Assiten Dokter Jung memberitahu Tekanan darah 90/60 serta Nadinya 95 dan pasien IGD, dengan kondisi Hatinya rusak di level 3 serta Pendarahannya parah dan harus segera di operasi.  In Joo menuruni tangga mengatakan akan segera kesana.
Hye Jung melihat hasil CT Scan, Ji Hong masuk ruangan suasana terasa dingin dengan keduanya saling menatap. Ji Hong lalu menanyakan tentang latar belakang pasien. Hye Jung mengatakan Tidak ada yang khusus. I Hong menyuruh untuk mempersiapkan ruang operasi dan hubungi ahli anestesi. Hye Jung menjawab sudah melakukanya.
Ji Hong bisa mengerti dan akan keluar, Hye Jung memberitahu  Bagian bedah umum akan dating jadi mereka perlu dengar pendapat staf bedahnya. Ji Hong kembali mendengarkan penjelasan Hye Jung dengan wajah serius.
“Bagian Hati pasien terjadi pendarahan.  Kita harus memutuskan siapa yang harus membedah lebih dulu.” Ucap Hye Jung
Kenapa bahasamu formal sekali ?” sindir Ji Hong, Hye Jung hanya diam dengan memalingkan wajahnya.
Di luar terdengar omelan In Joo kalau junironya itu tidak mencatat dengan benar dan terlihat sangat berantakan sekali bahkan baru bilang soal cidera kepala pasien. Asisten Dokter Jung pun hanya bisa meminta maaf pada seniornya.

Ji Hong melihat teman lamanya datang, In Joo tersenyum sumringah kembali bertemu dengan Ji Hong lalu keduanya saling high five. Hye Jung melihat keduanya sangat dekat hanya diam, seperti menahan rasa amarahnya. Ji Hong sudah dengar In Joo akan datang dan bertanya kapan mulai berkerja lagi, In Joo mengatakan baru hari ini dan mengajak untuk minum dengan Pa Ran. Ji Hong setuju.
In Joo menyapa Hye Jung mengatakan kalau mereka bertemu lagi,  Hye Jung memberikan hormat merasa mereka bisa bicara berdua dan mengatakan akan mempersiapkan ruangan operasi lalu keluar dari ruangan. Ji Hong melonggarkan sedikit kerah bajunya. In Jo melihat keadaan perasaan Hye Jung itu sepertinya sedang buruk lalu bertanya apakah keduanya itu berkencan.
“Ah... Tidak, jangan dijawab. Aku tidak mau dengar sekarang.” Ucap In Joo
Kau masih suka bertanya dan menjawab sendiri.” Komentar Ji Hong
“Apa Kau kira aku berubah ?” ejek In Joo lalu bertanya apa yang akan dilakukan Ji Hong dengan melihat ke hasil CT Scan.
Kami akan masuk duluan karena Area pendarahannya kritis.” Ucap Ji Hong, In Joo bertanya dibagian mana. Ji Hong menjawab dibagian Superior sagittal sinus.
Kami juga dikejar waktu,  jadi selesaikan dalam 2 jam.” Ucap In Joo, Ji  Hong pun mengatakan bisa menyelesaikan dalam dua jam lalu keluar ruangan. In Joo pun meminta asistenya agar menyiapakan ruangan setelah tim bedah syaraf selesai. 


Dokter Choi mengantarkan wali dari Nyonya Cho , Joo Soo Jin pada Ji Hong yang ada di meja receptionist. Ji Hong memperlihatkan hasil CT Scan memberitahu gambarr Area putih adalah lokasi pendarahannya dana kan menekan otaknya.
Jika tidak segera di operasi, maka otaknya akan rusak.”Jelas Ji Hong
Kalau di operasi, apakah kau dapat menyingkirkan semua pendarahanya?” tanya Tuan Jo
Ya, sisanya akan dijelaskan lebih jauh oleh dokter ini. “ ucap Ji Hong, Dokter Choi pun mengajak Tuan Jo untuk pergi bersamanya karena  akan menjelaskan lebih jauh mengenai apa yang akan dilakukan selama operasi. 

Pasien Nyonya Cho masih terbaring di ruang IGD, Tuan Jo masuk ruangan saat tak ada siapapun didalam sambil menangis merasa sedih karena istrinya itu bisa sakit dengan luka ditubuhnya. Ia memanggil istrinya dengan panggilan sayang tapi Nyonya Cho masih tetap diam.
“ Apa kau tahu, Kau tidak bisa meninggalkan aku.  Meskipun kau mati ...Meskipun mati, kau tetap millikku.” Ucap Tuan Jo sambil menangis.
Tuan Jo tiba-tiba berjongkok di depan istrinya, matanya terlihat seperti pembunuh berdarah dingin lalu memperingatkan agar istrinya itu jangan pernah mengatakan akan meninggalkanya lagi dan bertanya apakah Nyonya Cho mendengarnya. Telunjuk Nyonya Cho sedikit bergerak seperti bisa mendengar perkataan suaminya. 

Dokter Choi masuk ruangan menegur Tuan Jo yang seharusnya tak boleh masuk, Tuan Jo kembali berakting mengatakan kalau ingin bertemu sebelum istrinya di operasi walaupun hanya sekali saja. Dokter Choi meminta agar Tuan Jo tak perlu khawatir karena Prof Hong Ji Hongadalah dokter hebat.  Tuan Jo berharap agar dokter bisa menolong istrinya lalu memegang tangannya sebelum dibawa ke ruangan operasi. 

Hye Jung mencuci tangan lebih dulu, Ji Hong masuk dan berdiri disebelahnya sambil melirik, Hye Jung pun sempat melirik tapi seolah tak peduli dan akan pergi. Ji Hong memberitahu nanti akan pergi dengan temanya In Joo dan mengajak Hye Jung untuk ikut karena mengenalnya juga.
Apa berusaha menjadi “The Giving Tree” atau  konsep "Daddy Long Legs”?  Harusnya kau marah padaku, Itu adalah reaksi normal.  Jika orang tidak mengerti hatimu,  maka harusnya dia marah.
Aku dari awal memang bukan pria yang normal.,  Tapi, sekarang aku agak marah.” Akui Ji Hong, Hye Jung tak berkomentar memilih untuk pergi dengan wajah cemberut bahkan membuka pintu dengan menendangnya 

Hye Jung mulai membedah kepala pasien dan menaruk klip agar bisa membukanya, Ji Hon masuk ruangan meminta untuk dipasang jubah operasinya, Setelah selesai langsung mengantikan posisi Hye Jung dan meminta untuk memberikan bor.
Di bagian atas, In Jo sudah memakai baju operasi dan melihat Assiten Ji Hong. Dokter Jung mengatakan kalau itu Dokter Yoo Hye Jung lalu bertanya apakah mereka saling kenal. In Jo malah bertanya apakah keduanya itu sedang berkencan. Dokter Jung kaget mendengarnya lalu sama-sama menatap Hye Jung dan Ji Hong ada diruang operasi. 

Ji Hong meminta agar Hye Jung tetap memperhatikan irigasi dan penghisapan. Hye Jung mengerti, Ji Hong lalu meminta agar bornya di ganti dan menyiapkan banyak kain kasa. Perawat memberikan bor yang lainya, Ji Hong kembali mengebor bertanya apakah Hye Jung Pernah lihat kasus seperti ini di rumah sakit lain. Hye Jung mengaku belum pernah.
Tengkorak pasien harus dibuka dengan hati-hati dan Bisa terjadi pendarahan dadakan” jelas Ji Hong
Maka area pendarahannya harus dilindungi.” Kata Hye Jung
Ji Hong sudah bisa membuka mengebor bagian tengkorak dan meminta    Elevator ,diatas terlihat dua dokter Senior yang ikut tegang. Ji Hong menaruh bagian tengkorak yang sudah berisi cairan dan meminta irigasi, Hye Jung menyeprotkan air. Ji Hong meminta Tang bipolar. Terdengar suara dari monitor, Hye Jung, In Joo dan Dokter Jung terlihat panik. Ji Hong sudah tahu Tekanan darah turun meminta agar segera memberikan darah tambaha serta anastesi. Suasana tegang pun terjadi. 

Perawat Hyun ingin mengetuk pintu wakil Direktur, tapi terlihat ketakutan menurutnya Hal begini paling menyeramkan buat orang seperti dirinya. Dokter Choi ikut berdiri dibelakangnya nampak tegang. Perawat Hyun berpikir kalau nanti mereka berdua dipecat bagaimana, Dokter Choi yakin Tidak mungkin dipecat.
Lagipula aku masih pekerja sementara.  Kau pegawai tetap,  jadi karirmu akan ternoda.” Ucap Dokter Choi mengejek, Perawat Hyun kesal Dokter Choi masih saja bercanda dengan keadaan sekarang.
Dokter Kim datang melihat keduanya berdiri didepan ruangan lalu bertanya apa apa keduanya datang. Dokter Choi mengatakan ada sesuatu yang ingin mereka katakan. 

Dokter Kim duduk disofa sementara Dokter Choi dan Perawat Hyun masih berdiri dengan wajah ketakutan. Dokter Kim mempersilahkan keduanya bicara. Perawat Hyun mengaku Mobil yang diterima dokter Yoo, tidak bisa dikembalikan karena mereka .
Dokter Yoo sejak awal ingin mengembalikannya.” Jelas Dokter Choi
Aku memohon padanya agar bisa mencobanya sekali seumur hidup.” Kata Perawat Hyun
Baiklah, aku mengerti. Kalian bisa keluar.” Ucap Dokter Kim seperti sudah mengetahui semuanya.
Dokter Choi dan Perawat Hyun binggung menerima tanggapan Dokter Kim. Perawat Hyun bertanya apakah mereka tak mendapatkan apapun, lalu buru-buru keluar ruangan bersama Dokter Choi dengan senyuman bahagia. Dokter Kim hanya diam saja lalu melihat form [RAPAT KOMITE DISIPLINSPESIALIS BEDAH SYARAF YOO HYEJUNG.

Di ruang operasi
Ji Hong meminta kembali kain kasa, Hye Jung melihat ke monitor kalau  Tekanan darah menurun. Ji Hong mengatakan itu tak masalh dan meminta agar Terus menghisap dan bersiap berikan tekanan. Wajah dua dokter yang melihat diatas sangat tegang, Hye Jung benar-benar panik.
Ji Hong meminta Gel Pad, lalu kain kasa dan meminta irigasi. Hye Jung pun menyiramkanya. Perlahan Ji Hon menempelkanya, Hye Jung melihat ke layar lalu bisa bernafas lega. Ji Hong sudah tahu pasti mereka bisa mengendalikanya sekarang.
In Joo yang melihat dari atas berkomentar Ji Hong masih sama dengan senyumanya, Dokter Jung pun bertanya jadi In Jo masih merasakan cinta seperti yang dulu. In Joo mengeluh dengan omongan temanya seperti anak masih umur 20 tahun, Dokter Jung hanya bisa tertawa.
Ji Hong sedikit mengebor lalu meminta Hye Jung untuk menyelesaiakanya, setelah itu meminta perawat agar memanggil In Joo untuk memberitahu mereka sudah selesai. In Jo dari atas mengunakan mic mengatakan tak perlu karena akan segera datang. Ji Hong tersenyum melihatnya, Hye Jung yang ikut melihatnya terlihat cemburu dan mulai berkonstrasi untuk menyelesaikan operasi. 

Dokter Jin terlihat melamun dengan menopang dagu dengan wajah sedih, Ayahnya masuk ruang bertanya ada apa dengan baju anaknya yang terlihat tak rapih tanpa jas dokternya. Dokter Jin pikir sudah tak perlu lagi jas dokternya karena akan kehilangan posisinya.
“Apa  Kau tidak percaya pada ayah ?  Kita mengambil satu langkah untuk mundur, agar bisa mengumpulkan kekuatan dan mengambil dua langkah ke depan.  Jadi Pikirkan jangka panjang.” Kata Tuan Jin
Sebelumnya aku tidak cerita.  Tapi aku melakukan kesalahan medis, pada pasien beberapa tahun lalu.  Dan Belum lama, Ketua Hong membuka berkas itu.” Akui Dokter Jin pada ayahnya.

Kenapa kau menyimpan berkas seperti itu ?” omel Tuan Jin
Aku mengubah berkasnya agar tidak kena masalah.” Jelas Dokter Jin, Tuan Jin makin kesal kenapa harus diubah karena  harusnya langsung dibuang.
Itu berkas operasiku.  Aku menghargai segala sesuatu dalam hidupku.  Kesalahan adalah tanda kebajikan.” Kata Dokter Jin
Belum pernah kudengar pepatah gila begitu.  Apa Kau kira bisa sejauh ini karena hebat ?Kau disini karena ayahmendukungmu sekuat tenaga.” Tegas Tuan Jin. Dokter Jin hanya diam saja.
Tuan Jin bertanya kenapa anaknya itu tak menjawab, Dokter Jin pun meminta maaf dan sangat menyesal. Tuan Jin mengajak anaknya untuk pergi melihat Tuan Hong. Dokter Jin pun mengambil jas dokternya kembali. 


In Joo mulai mencuci tanganya, Ji Hong datang senyuman bahagia lalu mengatakan dengan bangga kalau Belum sampai 2 jam dan  sudah menepati janji. In Joo mengatakan Ji Hong itu  masih belum selesai dan melihat seharusnya semuanya selesai dalam 2 jam. Ji Hong mengatakan kalau sebentar lagi aka selesai karena Fellownya sangat berbakat.
Kita lihat saja.... waktunya tinggal 5 menit lagi.” Ucap In Joo melirik ke arah jam
Hye Jung keluar membuka masker dan penutup kepalanya, wajahnya terkejut melihat Ji Hong dan In Joo berdiri bersebelahan akhirnya memilih untuk membungkuk dan pergi. Ji Hong melihat tatapan Hye Jung sangat sinis padanya lalu dengan bangga menepuk pundak In Joo karena bisa membuat Hye Jung cemburu. In Jo menyipratkan airnya berkomentar kalau Ji Hong itu jangan bangga lalu masuk ruang operasi. 

Hye Jung keluar dari ruang operasi bertemu dengan Tuan Jo dengan memberitahu Operasinya berjalan lancar.  Tuan Jo pun mengucapkan terimakasih. Hye Jung memberitahu  pendarahannya sangat parah jadi sepertinya pasien tidak bisa sembuh total.
“Apa Dia tidak bisa sembuh total ?” tanya Tuan Jo terlihat sedih
Kita masih belum tahu sebelum Ia sadarkan diri.” Kata Hye Jung, Tuan Jo bertanya apakah ia boleh bertemu dengan istrinya.
Ia masih dalam pemulihan.  Kami akan memindahkannya ke ICU jika Ia sadar.” Jelas Hye Jung, Tuan Jo pikir Sepertinyaharus menemuinya disana dan kembali mengucapkan terimakasih. 

Ji Hong kembali keruangan dan melihat berkas [RAPAT KOMITE DISIPLIN] lalu mencari nama Dokter Kim dalam ponselnya. Dokter Kim sedang bicara dengan Dokter Kang menanyakan kondisi Kim Min Ho apakah demam sudah turun, Dokter Kang memberitahu sudah memberikan obat jadi demamnya turun tapi suhu badanya masih 39 derajat.
“Apa Kau sudah lakukan rutinitas dan septik lab?” tanya Dokter Kim, Dokter Kang mengatakan siang ini hasilnya keluar.
Dokter Kim merasakan ponselnya bergetar dan langsung mengangkatnya. Ji Hong bertanya Mengenai tindakan disipliner dokter Yoo Hyejung,  apa ada cara menghentikannya. Ji Hong mengatakan  akan bertemu Kepala Rumah sakit lalu bertanya apakah Ji Hong belum bertemu. Ji Hong mengaku  hanya menyapa lalu pergi.
Nantinya kalian akan sering berdiskusi bersama, sebaiknya biasakan dirimu dengannya.” Pesan Dokter Kim, Ji Hong mengerti. 

Tuan Hong sedang duduk sambil membaca majalah lalu melihat Tuan Jin dan anaknya datang menjenguk. Tuan Jin dengan senyuman menanyakan keadaan temanya lalu melihat bagian lukanya kalau keadaan Tuan Hong itu baik-baik saja. Tuan Hong memalingkan wajahnya dengan cemberut.
Aku khawatir padamu,  tapi syukurlah anda tidak apa-apa.” Ucap Dokter Jin dengan wajah ditekuk
“Apa Kau tidak suka padaku ?” tanya Tuan Hong, Dokter Jin menjawab “ya”
“Aku Mohon Tolong akui aku, karena Aku banyak berjasa pada rumah sakit ini.” kata Dokter Jin tak mau menutupi perasaan kesalnya, Ayahnya memperingatkan anaknya untuk menjaga omongnya.
Kalau aku tidak mengakuimu,  apakah aku akan membiarkanmu selama ini menjadi seorang direktur ?” kata Tuan Hong
Kami semua tahu kalau kau bekerja dengan baik. Kau hanya perlu cuti.” Ucap Tuan Jin pada anaknya.
Ji Hong masuk ruangan dengan senyumanya, Dokter Jin melirik sinis pada i Hong yang akan mengantikan posisinya, Tuan Jin bersikap ramah karena berkat Ji Hong maka tidak cemas soal Hong Doo Shik, lalu menceritakan kalau selama ini mencemaskannya,  karena temanya itu tidak menikah. Tap sekarang mengaku senang karena Tuan Hong dan Ji Hong sudah menjadi keluarga.  Ji Hong mengucapkan Terima kasih atas perhatiannya.  
Kau harus mampir ke ruanganku.  Tidak lama lagi aku akan kehilangan posisiku,  jadi mampirlah mumpung aku disini.  Lagipula keluarga kita punya ikatan.” Ucap Dokter Jin, Ji Hong mengerti nanti akan sering-sering datang. Tuan Jin dan anaknya pun pamit. Tuan Hong melirik sinis seperti sudah tahu kebusukan teman dan juga anaknya. 

Dokter Jin keluar dari ruangan mengeluh sekarang rumah sakit akan dipimpin oleh Ji Hong dan juga Dokter Kim. Tuan Jin mengejek anaknya itu  tidak punya harga diri dengan bersikap seperti tadi pada Tuan Hong. Dokter Jin kesal harus bersikap seperti apa.
Aku harus pura-pura menunduk dan berlutut untuk bertahan hidup dari peperangan”  ucap Dokter Jin
Berapa kali harus  aku bilang ?Aku akan temukan bukti dana gelap !” tegas Tuan Jin bisa membalas kelakukan pada temanya. Dokter Jin terlihat khawatir dengan posisinya yang akan diambil oleh orang lain.  

Ji Hong membuatkan teh untuk ayahnya, Tuan Hong heran melihat anaknya yang terus datang mengunjunginya. Ji Hong dengan jawaban khasnya kalau ia hanya ingin saja, lalu membahas sepertinya Kepala Rumah Sakit  belum siap turun merasa pasti tak akan berkerja sendiri. Tuan Hong menerawang.
Flash Back
Tuan Jung dkk bertemu membahas tentang pembungunan rumah sakit, Ayah dari Yoon Do mengatakan Orang pada akhirnya, akan ikut kemana sumber uang berada.
Presdir Jung Il Sung dari Grup Jungsoo.  Anggota Kongres Na Min Soo,  Sung Jong, dan Myung Hoon.  Mereka berempat punya tujuan samam Menjadikan rumah sakit sebagai perusahaan terbuka (PT).”
Ji Hong mendengar cerita ayahnya bertanya kenapa  Grup Jungsoo terlibat. Tuan Hong menjelaskan mereka ingin menyingkirkankebijakan kesehatan nasionaldan menggantinya dengan asuransi pribadi. Ji Hong menanyakan alasan ayahnya tidak mengijinkan untuk memeriksa soal skandal saham.
Tuan Hong tak ingin anaknya ikut campur dalam masalah ini,  karena bakan menyelesaikan semua ini sendiri lebih baik Ji Hong jadi dokter saja karena sangat tahu sifat anaknya. Ji Hong tersenyum mendengarnya tapi terlihat wajahnya sangat khawatir. 

Seo Woo melihat ponselnya bergetar dan telp dari Ayahnya. Dokter Jin membahas kalau anaknya yang mengadukan fellow departemennya ke internal audit. Seo Woo membenakan. Dokter Jin meminta agar anaknya mencoba jelaskan alas ansebelum rapat komite lalu menutup telpnya.
Hye Jung masuk ruangan seperti kelelahan setelah melakukan operasi, Seo Woo langsung mengaku kalau ia yang melaporkanya pada tim audit, Hye Jung membalikan badan menatap temanya. Seo Woo ingat perkataan Hye Jung kalau pernah mengkritik dirinya yang diam-diam menghancurkan orang.
“Tapi Sekarang tidak lagi.  Apa Kau ingin protes kalau ini tidak adil ?Bukan cuma kau yang menerima hadiah  dari pasien. Apa kau  Ingin tahu kenapa kau begini ?” ucap Seo Woo
Tidak, terlepas dari semuanya memang ini kesalahanku.” Ucap Hye Jung  
Aku benar-benar tidak suka padamu.” Kata Seo Woo  

Ya, benci saja aku secara terbuka.  Lebih baik membenciku secara terbuka.  Jadi kau tidak melakukan trik aneh.  Aku menyukai seperti itu.” Kata Hye Jung
Kau mendapatkan semua yang aku mau dengan mudah.  Kalau aku tidak bertemu denganmu, maka aku pasti sudah lebih sukses.” Ucap Seo Woo iri
Hye Jung tak suka kalau Seo Woo menganggap kalau ia dengan mudah mendapatkanya, menurutnya kalau itu mudah dimata Seo Woo tapi dimatanya harus berkerja keras untuk mendapatkanya. Seo Woo terlihat binggung, Hye Jung menegaskan tidak pernah menyuruh Seo Woo untuk membencinya tapi Seo Woo yang memulai lebih dulu.
“Kau yang bertanggung jawab dengan perasaanmu sendiri, bahkan menyukai seseorang juga sama.  Aku tidak minta siapapun suka padaku.Kenapa kau malah marah padaku ?Tegas Hye Jung, S
“Yah.. Kau benar...  kalau kau tidak menyuruh mereka suka padamu dan tidak pernah meminta orang suka padamu.  Lalu Kenapa aku begini ?” ucap Seo Woo terlihat binggung lalu memilih keluar dari ruangan. 
bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Sinopsis Doctors Episode 11 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS


Seo Woo menemui ayahnya diruanganya. Dokter Jin penasaran alasan anaknya itumelaporkan Hye Jung, berpikir itu seperti ambisi atau  tidak suka fellow itu. Seo Woo menjawab kalau  Itu peraturan rumah sakit untuk Tidak menerima hadiah dari pasien. Dokter Jin menyimpulkan kalau itu masalah ambisi.
Aku paling tidak suka buang-buang waktu untuk hal tidak penting.” Komentar Dokter Jin dengan menunjuk wajah anaknya.
Kenapa tidak penting ?Agar sebuah organisasi berjalan lancar maka ...” kata Seo Woo membela diri tapi ayahnya langsung merobek surat rapat di depan anaknya.
Sudah kubilang tetap diam dan kumpulkan kekuatanmu.  Aku menyuruhmu bersahabat dengan banyak orang.  Kalau orang sampai tahu kau pelakunya,  apa mereka masih suka padamu?Aku suka pada fellow yang menerima hadiah ini.  Dia akan jadi orang besar, Lain kali bawa dia kemari.” Tegas Dokter Jin merasa bangga,
Seo Woo hanya diam saja karena ternyata ayahnya malah membela Hye Jung bukan dia sebagai anaknya. Dokter Jin mengaku kalau ia sangat suka dengan Hye Jung jadi Seo Woo harus berteman denganya bahkan harus belajar darinya. 

Tuan Jo memegang tangan istrinya dengan penuh rasa sedih, terlihat dibagian jari mereka mengunakan cincin nikah yang berbeda, Tuan Jo berwarna putih sementara Nyonya Cho berwarna coklat. Ji Hong datang untuk memeriksanya, dimulai dari mata tapi tak ada reaksi.
Dia kehilangan banyak darah jadi Lakukan CT Scan lagi dalam 12 jam ke depan lalu Lakukan ABGA saat diintubasi. [analisis gas darah arteri]. Periksa pembalutnya dan drain [selang saluran]” ucap Ji Hong, Hye Jung mengerti.
“Tapi dokter.... Kenapa dia masih belum sadar ?” tanya Tuan Jo
Karena masih ada pengaruh anestesi. Ini belum lama, jadi tunggulah sedikit lebih lama.” Jelas Ji Hong, Tuan Jo pun mengerti

In Joo datang menyapa keduanya, terlihat Hye Jung kurang nyaman dengan kedatangan seniornya. In Joo bertanya lebih dulu pada pria di depanya, apakah ia walinya. Tuan Jo mengaku sebagai suaminya, In Joo menjelaskan Hatinya rusak parah,   arteri hepatiknya pecah. Tapi sudah diatasi, jadi tak perlu dikhawatirkan.
Tuan Jo pun mengucapkan terimakasih. In Joo bertanya apakah pasien sudah sadar. Ji Hong menjawab belum, In Joo meminta agar Assistenya memperhatikan CT Scan karena Kemungkinan ada pendarahan susulan, dan harus melihatnya dengan baik-baik. Ji Hong memperingatakan Jangan lengah karena Nyonya Cho adalah pasien departemen mereka.
In Joo  membela kalau tak perlu menasehati Assistenya,  karena itu tugasnya. Ji Hong mengoda dengan menyenggolnya, Hye Jung terlihat gugup melihat cara Ji Hong terlihat sangat akrab dengan In Joo. 

In Joo keluar ruangan bersama lalu bertanya apakah Ji Hong sudah selesai berkerja. Ji Hong sibuk melihat ponselnya mengatakan sudah selesai berkerja. In Joo pun mengajak Hye Jung untuk ikut minum bersama nanti, Hye Jung terlihat kaget lalu menolak karena masih ada pekerjaan dan berjalan pergi dengan wajah cemberut.
“Apa Kalian bertengkar ?” tanya In Joo, Ji Hong diam menatap Hye Jung terkesan dingin padanya. In Joo pikir tak mungkin karena Ji Hong itu bukan tipe yang mudah bertengkar.
Aku tidak mau, tapi sepertinya kami memang bertengkar.” Kata Ji Hong
“Yah... baguslah....  Artinya kau cinta dia.  Dulu aku sering begitu padamu.  Tapi Kauselalu secara tidak sadar, menolak orang lain masuk terlalu dalam ke hidupmu.  Saat laki-laki dan perempuan jatuh cinta, kalau mereka tidak bisa masuk kedalam hidup satu sama lain, rasanya kesepian sekali.” Jelas In Joo
Yaa, kau mirip ahli folosofi.” Ejek Ji Hong, In Joo mengatakan kalau ia itu sudah pernah menikah dan bercerai jadi Lingkungan bagus untuk belajar filosofi lalu pamit pergi.
Oh ya !Dulu aku, melakukan kesalahan pada Hyejung.  Mungkin Dulu aku masih terlalu muda untuk menjaganya.  Maafkan aku”akui In Joo lalu pergi, Ji Hong binggung 

Hye Jung melamun di dalam lift, lalu melihat ponselnya yang bergetar ternyata telp dari Dokter Kim. Beberapa saat kemudian Hye Jung sudah ada diruangan Dokter Kim. Dokter Kim memberitahu sudah bertemu dengan Dokter Jin membahas soal rapat komite disiplin.
Maafkan aku.Aku sudah membuatmu tidak nyaman karena sudah ceroboh.  Aku siap menerima hukumannya jadi kau tidak perlu khawatir. “ ucap Hye Jung
Dunia ini, memang tidak bisa diperkirakan.  Kepala Rumah Sakit bilang,  dia akan mengabaikan hal ini.  Lebih jelasnya lagi, sepertinya Ia cukup suka padamu.  Lupakan soal semua ini, dan teruslah bekerja.” Jelas Dokter Kim, Hye Jung tak percaya lalu mengucapkan terimakasih.
Kau harus berterima kasih padaProf Hong Ji Hong, dia cemas sekali.  Biasanya dia hanya terlibat pada hal yang bisa Ia atasi secara langsung. Tapi kali ini, dia minta tolong padaku.” Cerita Dokter Kim. Hye Jung sempat kaget dan akhirnya mengatakan kalau mengerti. 

Ji Hong sedang menyiram bunga pemberian dari Hye Jung di dalam ruanganya. Hye Jung mengetuk pintu lalu masuk ke dalam. Suasana terasa sangat tegang dengan keduanya saling menatap. Ji Hong sempat melirik menghindari tatapan Hye Jung. Akhirnya Hye Jung yang memulai bicara kalau baru saja bertemu dengan Dokter Kim.
Katanya kau minta tolong padanya ?” ucap Hye Jung
Aku dengar dari In Joo soal perkataannya padamu dulu.  Kenapa tidak cerita padaku ?” kata Ji Hong
Jangan mengalihkan pembicaraan.  Mengenai masalahku dengan In Joo, akan kuselesaikan dengan dia.  Tidak perlu kujelaskan padamu.” Tegas Hye Jung
Hyejung, aku sering kaget melihat sikapmu yang seperti ini, aku tidak terbiasa.” Akui Ji Hong
Kita lakukan secara formal.  Aku ingin bertemu secara formal pada lelaki di dalam dirimu. Apa kau mau tahu kenapa aku ingin melakukan "PR-ku" sendiri ?Aku tidak ingin kau terkena masalah karena diriku.  Aku berusaha menahanmu masuk ke bagian buruk dalam hidupku.” Jelas Hye Jung, Ji Hong menatapnya dalam-dalam.
“Kau sudah memberikan segalanya padaku dan akan selalu mencari segalanya yang aku butuhkan.  Kalau aku selalu menerima,  maka aku tidak akan bisa hidup tanpamu.  Karena kau memberikan segalanya dalam hidupku.  Kau memberikan segalanya padaku ...Tapi kau tidak mengijinkan aku masuk ke dalam kehidupanmu.” Ucap Hye Jung, Ji Hong terlihat sangat serius mendengarnya.
Aku juga ingin memberikan segalanya  pada lelaki yang aku cinta.  Aku ingin menjadi bagian besar dalam hidup lelaki-kudan memberikan kontribusi besar dalam hidupnya.  Tapi, kau ... melakukan semuanya sendirian.  Kau tidak butuh siapapun dalam hidupmu.  Bagaimana kalau kau berhenti mencintaiku ?Apa yang akan terjadi ?” kata Hye Jung menahan rasa sedihnya.
Ji Hong mengelengkan kepala kalau itu Tidak akan terjadi. Hye Jung meminta agar Jangan pernah bilang tidak akan pada hal apapun, lalu memberitahu yang paling ditakutkanya, yaitu ditinggalkan. Ji Hong bertanya apa yang harus dilakukanya. Hye Jung menjawab kau harus berubah lalu keluar ruangan. 


Yoon Do mengayuh sepeda statis di rumahnya, tatapan kosong mengingat perkataan Hye Jung saat ada dikantin Aku tidak percaya dengan percintaan laki-laki dan perempuan.  Tapi kalau memang harus jatuh cinta ...orang itu adalah, dokter Hong Ji Hong.Ia melampiaskan rasa amarahnya dengan mengayuh sepedanya lebih kencang lagi.
Setelah selesai berolahraga, Yoon Do mencuci tangan dan menatap ke arah cermin sambil mengumpat pada dirinya sendiri seperti pecundang lalu mencuci wajahnya. Yoon Do sudah berganti pakaian, selesai mandi, duduk diruang tengah sambil minum bir.
Ia mengambil bola tenis dan memantulkan di dinding, di awal masih menangkapnya tapi setelah itu membiarkan bola itu bergelinding di lantai rumahnya. Yoon Do terlihat frustasi mengambil ponselnya lalu melihat nama Hye Jung tapi terlihat ragu. 

Hye Jung sedang duduk di meja belajar dengan menonton video operasi, Yoon Do malam-malam menelpnya wajahnya terlihat serius, langsung membahas kalau dirinya itu memang pencundang yang selalu berubah-rubah pikiran. Hye Jung mengatakan sudah tahu dengan hal itu.
“Kau bilang kalau harus jatuh cinta pada lelaki ...orang itu adalah dokter Hong Ji Hong, Artinya kau belum mencintai siapapun. “ ucap  Yoon Do, Hye Jung binggung.
Aku akan jalani hidupku apapun yang akan terjadi.  Walaupun Jalan yang berantakan.  Selamat tidur.” Kata Yoon Do, Hye Jung melotot kaget setelah Yoon Do menutup telpnya. 

Hye Jung lalu terdiam melihat boneka pemberian dari Ji Hong yang tertata rapi di rak kamarnya, lalu melihat sebuah boneka yang ada diatas tempat tidurnya pemberian dari Ji Hong juga lalu mengambil dan menatapnya.
Ji Hong didalam rumah mendengarnya CD kesukaanya, wajahnya terlihat bimbang duduk di ruang tengah sambil minum bir lalu mengingat percakapanya dengan Hye Jung di ruanganya. Ia bertanya apa yang harus dilakukanya. Hye Jung memintanya agar berubah.
Yoon Do dikamarnya pun terlihat gelisah karena sebelumnya menyerah pada Hye Jung tapi sekarang ingin menempuh jalan yang berantakan demi mendapatakn cintanya.
Hye Jung dikamarnya memeluk bonek pemberian dari Ji Hong, lalu terlihat kesal sambil menjewer kupingnya. Ji Hong masih duduk diam diruang TV meminum birnya, seperti sedang memikirkan dan mengintip keluar jendela. 


Pagi Hari di Rumah sakit
Hye Jung tak sengaja berpapasan dengan Ji Hong sebelum menuruni tangga, keduanya masih canggung. Ji Hong pun menyapa Hye Jung hanya dengan ucapan “oh” lalu mengajak untuk pergi. Hye Jung pun mengikutinya sebagai juniornya.
Yoon Do baru keluar dengan Dokter Kang melihat Hye Jung  lewat didepanya, lalu langsung bertanya kapan makan siang bersama. Ji Hong melirik sinis, seperti rasa cemburunya kembali datang. Hye Jung mengatakan belum tahu lalu sempat melirik ke arah Ji Hong. Namun Ji Hong berpura-pura tak peduli memilih jalan meninggalkanya, Hye Jung pun mengikutinya. Yoon Do terdiam karena seperti tak bisa membuat hati Hye Jung berubah. 

Ji Hong dan Hye Jung pergi menemui pasien Nyonya Cho seperti sudah sadar, Suaminya terlihat sedikit panik. Ji Hong bertanya apakah Nyonya Cho bisa mendengar suaranya, Nyonya Cho bisa melirikan matanya. Hye Jung meminta agar mengedipkan matanya kalau bisa mendengarnya. Nyonya Cho menjawab dengan kedipan mata sekali.
“Sekarang, Tolong ikuti gerakan tanganku dengan matamu” ucap Ji Hong mengerakan tangan dan melihat mata Nyonya Cho mengikuti arah matanya.
Kau sekarang sudah bisa memahami segalanyadan bisa mengerakan matamu, lalu sekarang  coba buka mulutnya” ucap Ji Hong, semua memperhatikan mulut Nyonya Cho yang masih mengunakan masker oksigen.
Ji Hong seperti tak bisa melihat pergerakan mulut lalu meminta agar mengerakan jarinya. Nyonya Cho tak memberikan gerakan apapun. Dokter Pi yang ada disana catat semuanya dalam tabel. Ji Hong memegang tangan pasien bertanya apakah bisa merasakan kalau tanganya itu disentuh. Nyonya Cho menjawab dengan kedipan matanya. Ji Hong mengucapkan terimakasih pada pasienya dan menyuruh Hye Jung melakukan tes MRI. 

Ketiganya pun melihat hasil tes MRI, Ji Hong bertanya  Apa yang dilihat dari tes itu. Hye Jung menjawab ada kerusakan di batang otak. Ji Hong pun meminta pendapatnya dengan menunjuk ke sisi bagian kanan gambar. Hye Jung dan Dokter Pi melihat lebih dalam dan memikirkanya.
“Ini Locked-in syndrome” ucap Ji Hong [kondisi medis, biasanya dihasilkan dari stroke yang merusak bagian dari batang otak, di mana tubuh dan sebagian besar otot-otot wajah yang lumpuh tapi kesadaran tetap dan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan mata tertentu masih ada]
Locked-in syndrome, artinya ...Dia menjadi tahanan di dalam tubuh,sadar sepenuhnya tapi tidak bisa bergerak.” Ucap Hye Jung, Ji Hong membenarkan pasien seperti terpenjara dalam tubuhnya.
Baru kali ini aku dengar ada pasien begini.” Komentar Dokter Pi tak menyangka.  
Perlu waktu untuk memastikannya,  untuk sementara itu diagnosisnya.” Kata Ji Hong
Hye Jung terlihat khawatir bertanya apakah pasien bisa lebih baik,  Ji Hong mengatakan Kemungkinannya kecil tapi Tentunya ada beberapa kasus keajaiban medis jadi lebih baik mereka terus pantau kondisinya dan jelaskan lebih jauh ke wali pasien. Hye Jung dan Dokter Pi mengerti. 

Ji Hong mendorong ayahnya dengan kursi roda ditaman, Tuan Hong mengeluh anaknya itu  terllalu sering datang,  menurutnya itu tak baik. Ji Hong bertanya kenapa tak boleh melakukanya. Tuan Hong mengatakan Seolah akan mati, makanya Ji Hong selalu baik.
Ayah tidak boleh berkata seperti itu, kau ini  Tidak mengerti sikap baik orang. Mulai sekarang ayah tidak akan melihatku lagi.  Aku hanya akan datang kalau ayah memohon.” Kata Ji Hong mengodanya.
“Apapun yang kau mau lakukan, Aku tak masalah.” Balas Tuan Hong, Ji Hong tersenyum berdiri disamping ayahnya. 

Dokter Pi keluar dari lift bersama Hye Jung merasa tak enak hati pada suaminya karena tak pergi kemana-mana selalu duduk disamping istrinya, Hye Jung pikir setidaknya Nyonya Cho itu masih selamat dari maut, menurutnya ketika pasien masih hidup maka masih ada harapan.
Kalau dia sungguh cinta padanya,  maka dia akan bertahan.” Ucap Hye Jung
Sepertinya dia cinta sekali.  Semua wanita di departemen kita bilang,  dia lelaki ideal.  Terlihat Cintanya murni.” Kata Dokter Pi ikut tersenyum bahagia.
Tuan Jo keluar dari ruangan berpapasan dengan Hye Jung dengan wajah panik bertanya apa sebenarnya yang terjadi pada istrinya karena  tidak bicara dan tidak bergerak. Hye Jung meminta agar tetap tenang dan mengajaknya bicara. Tuan Jo tak terima disuruh tenang.
Mana bisa aku tenang ?Dia hanya berbaring disana seperti mayat” teriak Tuan Jo, Dokter Pi dan Hye Jung sempat kaget mendengarnya. Tuan Jo akhirnya meminta maaf karena bicara berlebihan 

Tuan Jo masuk melihat tak ada siapapun didekatnya, mata liciknya pun terlihat mengatakan keadaan Nyonya Cho Tidak seburuk perkiraannya. Nyonya Cho melirik sinis. Tuan Jo memberitahu istrinya itu  masih bisa berpikir dan merasakan. Tapi tidak bisa bergerak dan memberitahu kalau Dokter mengatakan Nyonya Cho tidak bisa bergerak dan bicara.
Oh iya, kau suka sekali menari dan Sekarang tidak bisa lagi.  Tapi, aku tidak masalah.  Aku tidak suka lihat kau tertawa dan menari dengan lelaki lain.  benar, kan ?” ucap Tuan Jo penuh rasa amarah, Nyonya Cho memilih untuk memejamkan matanya.
Tuan Jo meminta istrinya untuk membuka matanya lalu mengatakan kalau sangat mencintainya. Nyonya Cho membuka mata terlihat matanya mendelik marah. Tuan Jo menatap dengan tatapan licik dengan senyumannya. 

Yoon Do baru memeriksa pasien memberitahu Dokter Kang  memerhatikan rasa sakit yang dirasakan pasien Kim Ji Han dan memberikan obat antibiotik. Di depan meja receptionist, Seo Woo sedang berdiri dengan Dokter Pi, Yoon Do seperti malas dan ingin pergi. Seo Woo langsung menyindir kalau Yoon Do itu berusaha menghindar. Yoon Do menyangkalnya.
Bulan depan kita akan memulai radiasi, katakan padanya soal itu.” Ucap Yoon Do pada Dokter Kang.
Tuan Jo berjalan melewati meja receptionist, Perawat Hyun dan temanya terlihat sangat terkesima dengan Suami Nyonya Cho. Dokter Pi melihat wajah perawat yang memerah bertanya siapa yang mereka lihat. Perawat Hyun menceritakan temanya itu kagum suami pasien sindrom locked-in. Menurutnya pria seperti hebat sekali, bersifat hangat dan tipe yang disukai semua wanita.
Aku tahu lelaki seperti itu,  yaitu lelaki yang hanya lihat satu wanita.” Komentar Seo Woo
Siapa ? Apa Dokter Jung Yoon Do ?” kata perawat Hyun penasaran
Dokter Jung adalah sampah.” Kata Seo Woo, semua melotot kaget mendengarnya Yoon Do mengeluh menurutnya untuk apa mendengar perkataan kasar dan berjalan pergi. Seo Woo hanya melirik lalu pergi.
Dokter Kang berkomentar kalau hanya dokter Jin Seo Woo yang bisa menangani Yoon Pisau. Perawat Hyun mengatakan kalau itu salah karena Seo Woo yang sudah ditolak oleh Yoon Do. Dokter Kang bertanya dimana yang baik dari Yoon Do, Perawat Hyun berkomentar Yoon Do itu tangkapan hebat. 

Seo Woo keluar dari rumah sakit seperti ingin menenangkan diri, Dokter Pi mengejarnya lalu berkomentar kalaus sekarang ada tempat kerja, tempat umum dan tidak suka kalau orang menggosipkannya. Seo Woo bertanya memangnya kenapa dan apakah orang –orang mengosipkanya kalau sudah ditolak  oleh Yoon Do. Dokter Pi membenarkan.
“Ini Memalukan sekali, Young Gook.  Kenapa aku tergantung sekali pada laki-laki ?” keluh Seo Woo
Karena kau seorang perempuan.” Ucap Dokte Pi, Seo Woo mengejek temanya itu bicara terlalu lantang dan mengaku dirinya itu lalu berjalan pergi.
“Kau harus mengubah selera lelakimu, Tidak ada lelaki seperti bayanganmu.” Ucap Dokter Pi berpesan pada temanya seperti menyimpan sebuah perasaan. 

Soon Hee mengantarkan pesanan ke meja pelanggan. In Joo datang dengan Ji Hong dan juga Dokter Jung sambil bertanya kenapa Ji Hong kemarin membatalkan pertemuan mereka. Ji Hong pikir In Joo itu bisa menikmati  minum dengan Pa Ran lalu memanggil Soon Hee. Soon Hee terlihat senang gurunya kembali datang ke cafenya.
Oh ! Halo.  Apa Kau tidak ingat aku?Aku mengingatmu” ucap Dokter Jung mulai mengoda wanita cantik. In Jo mengeluh temanya itu mulai lagi dan menariknya pergi.
Kita akan ketemu lagi, Kalau ketemu 3x kita pacaran.” Kata Dokter Jung, Soon Hee yang binggung menyetujuiny agar Dokter Jung senang.
Ji Hong bertanya apakah restoran lancar, Soon Hee mengaku lancerdan bertanya Kenapa tidak datang dengan HyeJung. Ji Hong mengaku kalau Hye Jung sedang marah padanya. Soon Hee pikir bukan marah tapi Ji Hong yang membuat kesalahan. Ji Hong mengaku kalau dirinya itu salah dan lupa kalau keduanya itu bersahabat pasti saling membela. Soon He tersenyum, Ji Hong meminta agar memberikan makanan yang enak. 

Hye Jung datang menemui pasien Nyonya Cho lalu memegang tanganya, Nyonya Cho membuka mata karena bisa merasakan ada yang menyentuhnya. Hye Jung tahu Nyonya Cho itu  masih bisa berpikir dan bisa merasakan juga.
Tapi hanya anda yang bisa  membuka pintu yang tertutup.  Anda harus berpikir kalau anda ingin keluar.” Ucap Hye Jung, Nyonya Cho melirik sambi bergumam agar Hye Jung mau membantunya. Hye Jung hanya memegang dengan dua tanganya lalu pergi. Air mata Nyonya Cho mengalir. 

Papan nama terlihat nama  [Hong Doo Shik] Tuan Jin dengan mengunakan sarung tangan mencari-cari berkas diruangan temannya, sampai ke laci meja. Seorang perawat sedang memeriksa keadaan pasien dari laptop. Tuan Jin masuk ruangan meminta agar meninggalkan hanya dengan Tuan Hong saja. Tuan Hong bertanya kenapa masih ada dirumah sakit saat larut malam.
“Apa Kondisimu baik ?” tanya Tuan Jin dengan tatapan dingin, Tuan Hong mengaku tak ada masalah dan baik-baik saja.
Kenapa kau begini padaku ?Kau bilang apa soal berkas dana gelap?Katamu sudah semuanya.”ucap Tuan Jin marah, Tuan Hong malah balik bertanya lalu apa yang ingin dikatakan temanya.
“Kau bilang "Lalu kenapa?"Bukan hanya itu salinan yang kau punya !Aku sudah cari ke kantormu dan menemukan semuanya!Apa salah besar Myung Hoon ?Siapa yang membuat rumah sakit ini bertumbuh ?” teriak Tuan Jin tak terima
Rumah sakit bertumbuh dan hanya mengisi perutmuyang serakah. Apa gunanya itu buat rumah sakit ?Hanya kelihatan bagus dari luar. “ tegas Tuan Hong

Tuan Jin binggung melihat sikap temanya itu, Tuan Hong merasa seharusnya yang mengatakan hal itu berkomentar kalau Tuan Jin itu tidak bisa mengendalikan anaknya tapi membiarkan anaknya mengendalikannya. Tuan Jin menegaskan kalau sudah tua maka jalan yang dibuatnya itu akan jadi jalan anaknya juga,jadi disitulah  mereka memilih jalan yang terpecah
Kau kehilangan akal sehat.” Kata Tuan Hong
Mulai sekarang kita perang. Kau dan aku,Ji Hong dan Myung Hoon.  Kita bertarung.” Kata Tuan Jin menantang, Tuan Hong memperingatkan agar jangan membawa anak-anak
Kau tidak mau aku menyeret anakmu,  kenapa kau mengincar Myung Hoon ?!Kau kira aku akan membiarkan Ji Hong ?!” teriak Tuan Jin marah lalu keluar ruangan.
Tuan Hong berusaha mengejarnya dan turun dari tempat tidur sambi mendorong infusnya tapi tiba-tiba merasakan sesuatu sampai akhirnya terjatuh dan tak bisa meraih apapun untuk meminta pertolongan. 


Ji Hong dkk sedang minum bersama-sama dicafe Soon Hee, In Joo mengaku sangat senang dan suka sekali alkohol. Dokter Jung berkomentar Diantara mereka , In Joo paling kuat minum, lalu dirinya dan  Ji Hong ada diurutan paling bawah. Ji Hong sadar kalau tak bisa mengimbangi keduanya untuk bertahan minum.
Ponsel Ji Hong bergetar, Dokter Kim bertanya keberadaanya. Ji Hong dengan senyuman bahagia memberitahu sedang ada di cafe Soon Hawai. Dokter Kim dengan nada panik menyuruh untuk segera ke rumah sakit karena Ayahnyasedang bahaya. Ji Hong melotot kaget dan langsung berlari karena harus ke rumah sakit. Dokter Jung yang melihatnya berteriak memanggilnya. Soon Hee juga binggung melihat Ji Hong terburu-buru meninggalkan cafenya.
Ji Hong berlari masuk ke dalam rumah sakit, Dokter Kang membantu memberikan oksigen dan Dokter lain juga ada disebelahnya dalam ruang CT Scan.
Dokter Kim ada diluar melihat hasilnya adlah Infrak serebral.[jenis stroke iskemik akibat penyumbatan pada pembuluh darah yang memasok darah ke otak. ]Ada lebam di arteri serebral. Ji Hong menahan rasa sedihnya mengatakan mereka harus cepat. Dokter Kim meminta agar menghubungi dokter Jung Yoon Do dan lakukan operasi. Ji Hong pun meminta Dokter Kang agar membawa ayahnya ke ruangan operasi. 

Ji Hong dan Dokter Kim sedang ada di lorong terdengar dari suara pengeras “Kode biru, lantai 17 ruang VIP.” Ji Hong melotot kaget yakin itu pasti ayahnya dan langsung berlari sangat cepat.
Yoon Do dan Hye Jung sudah ada didalam ruangan, Ji Hong datang bertanya apa yang terjadi, Yoon Do menjawab sepertinya artimia menyebabkan fibrilasi vertikal. Hye Jung dengan menahan sedihnya memberitahu tekanan darahnya menurun.
Ji Hong meminta agar membawakan defibrillator, Yoon Do mengingatakan Ketua Hong sudah menandatangani perintah "Tidak boleh menyadarkan", Ji Hong mengingat pesan ayanya tak ingin disadarkan, lalu membuka jasnya meminta agar membawakanya, tapi semua hanya diam saja. Akhirnya Ji Hong mengunakan tanganya menekan dada ayahnya agar bisa kembali normal.
Yoon Do mengingatkan kalau semua ini yang tak inginkan Tuan Hong, Ji Hong mengingat kembali ucapan ayahnya “Karena usiaku maka Kemungkinan aku tidak terbangun.Aku tidak ingin memperpanjang hidupku dengan paksa.” Akhirnya monitor berbunyi dengan garis lurus, Hye Jung sudah menangis memberitahu detak Jantungnya berhenti. Ji Hong memohon agar mengambilkan Defibrillator.
Dokter Kim akhirnya meminta dibawakan Defibrillator. Hye Jung mendorongnya, Dokter Kim memberikan tekanan 200 joules. Ji Hong berusaha membantu dengan menekan bagian dada, Dokter Kim kembali mengejutkan jantungnya tapi tak ada perubahan sampai empat kali. Ji Hong duduk diatas tubuh ayahnya mencoba terus menekan bagian dada sambil menangis.
Yoon Do memalingkan wajahnya seperti tak bisa menahan rasa sedihnya begitu juga Hye Jung. Ji Hong terus berusaha, Dokter Kim menatap Tuan Hong seperti sudah pasrah kalau gurunya itu sudah tiada. Ji Hong menjerit histeris dan kembali menekan dada ayahnya.
Bagi seorang laki-laki, ayah adalah perpanjangan dirinya.  Kehilangan seorang ayah, mirip dengan kehilangan diri sendiri. Malam ini ... aku kehilangan diriku.“ gumam Ji Hong
bersambung ke episode 12 


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 12 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS


Seorang anak kecil menangis sendirian berbicara pada ayahnya meminta maaf. Ji Hong dengan jas hitamnya menepuk pundak si anak kecil, lalu berjongkok di depanya seperti bisa merasakan kesedihan dari si anak itu, lalu memeluknya dengan erat. Si anak kecil masih terus menangis.

Ji Hong pun mengandeng si anak untuk berjalan bersama, sampai di tempat abu Ji Hong masih memegang tangan si anak. Beberapa saat kemudian tersadar kalau itu hanya bayangan dirinya saat masih kecil ditinggal oleh kedua orang tuanya. Ia berjalan mendekati sebuah kotak dengan tulisan [Hong Dong Sik] serta foto mereka berdua dari SMP sampai menjadi dokter.
Sel yang membentuk tubuh manusia...terus mempertahankan keadaan ketidakstabilan. Membuat hidup itu tidak stabil.Pada akhirnya, esensi kehidupan adalah perubahan. Gumam Ji Hong menatap foto ayahnya yang ada di tempat abu.
Ayah selalu mengatakan ini kepadaku.Membuat keputusan dan mengemban tanggung jawab adalah tugas pria.Ini awal yang baru. Gumam Ji Hong terus melihat foto dengan ayahnya yang mengunakan baju dokter. 


[3 minggu kemudian]
Dirumah sakit Gukil
Ps: ternyata salah nama pasiennya itu Nyonya Jo, mian.
Suami Nyonya Jo menyanyikan sebuah lagusambil membersihkan wajah istrinya dan juga tangan serta kakinya dengan handuk, tak lupa mengucapkan “Aku mencintaimu.” Nyonya Jo hanya menutup matanya, suaminya meminta agar Nyonya Jo membuka matanya karena dulu sangat suka lagu itu, sengaja menyanyi dan membersihkan tubuhnya,  jadi istrinya itu harus melihatnya. Nyonya Jo tetap  saja menutup matanya, Suaminya marah sambil melempar handuk merasa istrinya itu egois sekali.
Yoon Do masuk bersama dengan Hye Jung serta dokter Choi. Tuan Jo menceritakan istrinya bahkan tidak membuka matanya, berpikir ada yang salah. Yoon Do merasa keadaan pasien baik-baik saja lalu meminta tolong Nyonya Jo buka matanya. Nyonya Jo bisa mendenga yang datang itu Dokter membuka matanya. Yoon Do meminta agar pasienya mengikuti arah jarinya, mata Nyonya Jo pun mengikutinya. Hye Jung melirik ke arah suaminya yang terlihat sedikit panik. 

Di depan kamar rawat
Yoon Do pun meminta Dokter Choi untuk memeriksa status motoriknya. Dokter Choi mengerti lalu berjalan pergi. Yoon Do membahas pada Hye Jung kalau Ji Hong akan datang sore ini, menurutnya seniornya itu membuatnya jadi merawat pasien Ji Hong terlalu lama. Hye Jung mengaku Ji Hong tak menghubunginya jadi tak tahu dengan hal itu.
“Apa Kau tidak menghubunginya? Apa Kau juga tidak bicara dengannya saat dia pergi US...untuk menyelesaikan masalah warisan?” ucap Yoon Do heran, Hye Jung membenarkan.
Ya. Kau harusnya selalu bisa berbicara dengan dia dulu.”kata Yoo Do
Aku tidak bisa karena aku mungkin mengalihkan perhatiannya” ucap Hye Jung, Yoon Do bertanya Mengalihkannya dari apa maksudnya.
Dia mungkin ingin sendiri.” Kata Hye Jung polos, Yoon Do tertawa mendengarnya.

Kau sungguh tidak tahu apapun tentang pria.Jika kau sungguh mencintai seseorang dan ingin mempertahankan dia, maka kau harus terlibat dalam hidupnya sekarang. Dan kemarin adalah Waktunya sempurna.” Jelas Yoon Do, Hye Jung seperti baru mengerti.
“Aishh.... Kenapa aku mengajari ini padanya?” keluh Yoon Do kesal, Hye Jung bertanya apakah Yoon Do sudah makan, Yoon Do balik bertanya kenapa Hye Jung menanyakan hal itu. 
Aku butuh saran dari seorang pria.”  Akui Hye Jung, Yoon Do pikir bukan pertama kalinya Hye Jung dalam hal berkencan. Hye Jung bertanya apa maksudnya.
“Ah.... Kau memang baru mengalaminya.Prof. Hong pasti mengalami masa sulit dan Dia pantas menerimanya.” Ucap Yoon Do mengejek sainganya lalu berjalan pergi dengan senyuman bahagia. Hye Jung terlihat kebinggungan. 


[Kedatangan Internasional]
Ji Hong datang denga kacamata hitam dan menarik kopernya, Pa Ran masuk pintu mencari temanya lalu menyambutnya dengan senyuman bahagia, Ji Hong langsung mendorong Koper agar dibawa oleh temanya merasa kalau tidak perlu dijemput.
Aku pikir kau akan menangis, tapi kau malah sudah bisa berbicara. Apa Kau sudah menyelesaikan semuanya?” tanya Pa Ran
Hampir semuanya dan Ada banyak yang harus dilakukan.” Kata Ji Hong terlihat sangat lelah
Haruskah kita makan di rumah sakit?Ini pelantikan Direktur Jin.Makanannya pasti lezat.”ajak Pa Ran bersemangat. J Hong seperti malas mengajak makan di tempat lain saja.
“Apa Kau tidak hadir?  Kau ini anggota dewan.” Kata Pa Ran, Ji Hong mengaku ingat dengan pelantikan ayahnya jadi akan melewatkan satu ini.
“Apa Kau akan mengabaikannya?” tanya Pa Ran, Ji Hong mengatakn akan menyapanya nanti. Pa Ra mengerti lalu memeluk temanya yang sudah lama tak bertemu. Ji Hong menjerit mendorong temanya karena merasa panas dan mengajak temanya untuk segera pergi ke rumah sakit.  

Karangan bunga berjejer didepan ruang rapat, Tuan Jin serta Dokter Jin, Seo Woo dan Nyonya Yang berjalan beriringan. Dokter Kim dan yang lainnya berjalan dari arah berlawanan dan saling bertemu sambil mengucapkan selamat. Tuan Jin berkata  akan membutuhkan bantuan mereka dan Lakukan yang terbaik untuk dirinya. Dokter Kim hanya memalingkan wajahnya.
Terutama kau.” Ucap Tuan Jin dengan mengulurkan tanganya, Dokter Kim pun menjabat tanganya seperti berusaha untuk tetap bersikap sopan.
Mari kita  masuk ke dalam.” Ajak Dokter Kim, Nyonya Yang yang ada dibelakangnya terlihat sinis bersama anaknya masuk ke dalam ruang rapat. 

Diruang rapat diputar video tentang Tuan Hong dan foto-fotonya.
Direktur RS Gukil - Hong Doo Sik,seorang ahli bedah saraf yang hebat, telah meninggal. Dia berkata"Pasienku adalah keluargaku,".Dengan itu, ia menghabiskan hidupnya bekerja tanpa lelah untuk memajukan...pengobatan di Korea.Dia sekarang menjadi legenda bedah saraf.Kau memimpin sebuah kehidupan yang indah,dan kami tidak akan pernah melupakanmu.
Tuan Jin yang menatapnya sedikit sedih dan tak mau menatapnya, Dokter Kim pun juga seperti tak bisa menatap gurunya yang selama ini sudah sangat dekat dan sekarang tak ada lagi. 

Spanduk diruang rapat bertuliskan [Pelantikan Direktur Ke-2, Jin Sung Jong] Tuan Jin berdiri didepan podium dengan Nyonya Yang dan Seo Woo duduk dibelakangnya ikut dalam rapat.
Aku adalah...teman dari direktur sebelumnyadan mitra kerjanya.Aku berjanji untuk melanjutkan warisannya...seperti aku memimpin RS Gukil dan Yayasan Gukilmenuju masa depan.” Ucap Tuan Jin berpidato pertama kalinya dan membungkuk memberikan hormat.
Semua orang memberikan tepuk tangan, Dokter Jin terlihat sangat bahagia karena posisinya tak akan  digantikan. Dokter Kim terlihat tak bisa menutupi rasa kecewanya, tapi berusaha untuk memberikan tepuk tangan.

Perawat Hyun membawakan banyak kotak diatas meja ruangan dokter, Dokter Ahn bertanya apa yang dibawanya. Perawat Hyun mengatakan itu Kue beras dan handuk untuk merayakan pelantikan. Dokter Ahn langsung sumringah melihat isinya kue beras karena pasti rasanya sangat enak.  Perawat Hyun merasa semua ini adalah hal yang sederhana.
Apakah simpanan kami akhirnya sampai di sini?” jerit Dokter Kang masuk ruangan, Dokter Ahn buru-buru berdiri dan menawarkan Kue beras pada seniornya.
DokterPi, tolong periksa Pasien Lee Sang Hoon karena dia merasa kesakitan.” Ucap Perawat Hyun, Dokter Pi mengerti lalu meminta Perawat Hyun untuk ikut denganya juga. Akhirnya Keduanya pun keluar dari ruangan.
Apa yang kau lakukan?Kenapa kau selalu makan sesuatu?” ucap Dokter Kang kembali mengomel pada juniornya. Dokter Ahn hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya lalu memasukan kembali kue beras ke dalam kotak.

Kenapa kau ada di sini?Apa kau sedang belajar untuk ujianmu bukannya bekerja?” kata Dokter Kang, Dokter Ahn menyangkal dengan menutup semua buku-bukunya.
Kenapa kau belajar ketika kau akan gagal pula?Bukankah aku menyuruhmu untuk mendapatkan tanda tangan Pasien Kim Mi Ae di form persetujuan?Aku penasaran.  Apakah aku akan melakukanya atau tidak ?” sindir Dokter Kang
Aku harus pergi ke bangsal untuk mengganti dressingakan memintanya untuk tanda tangan.” Ucap Dokter Ahn
Dokter Kang bertanya lalu, Dokter Ahn mengatakan akan melakukanya. Dokter Kang berteriak kalau sekarang seharusnya pergi memintanya. Dokter Ahn langsung berdiri mengambil berkasnya dan buru-buru pergi. Dokter Kang mengumpat para Junior akan mencari alasan untuk membuang-buang waktu lalu membawa banyak kotak kue beras karena kali ini benar-benar sangat banyak. 


Perawat Hyun dan temanya terlihat senang melihat suami dari Nyonya Jo yang datang. Tuan Jo memberikan beberapa bungkus makan untuk perawat. Perawat Hyun mengucapkan terimakasih banyak. Tuan Jo dengan rendah hati merasa kalau harusnya ia  berterimakasihkarena perawat sudah menjaga istrinya dengan baik saat ia harus pergi.
Kenapa kau tidak mempekerjakan perawat?” ucap Perawat Hyun
Sejujurnya, Inimemang melelahkan,  Tapi bersama dia membuatku nyaman.” Ungkap Tuan Jo lalu menyuruh semuanya bisa menikmati makananya dan pergi.
“Ahh... dia  " SejujurnyaIni memang melelahkan,Tapi bersama dia membuatku nyaman."Aku merinding mendengarnya.  Bukankah dia begitu baik?” ungkap Perawat Hyun terpana. Dokter Choi yang duduk disamping tak setuju dengan itu.

Sekarang aku menggigil dan ingin muntah” komentar Dokter Choi, Perawat Hyun mengejek Dokter Choi itu cemburu.
Jangan berpikir aneh, Itu bukan cinta.Dia harus bekerja keras dan mencintai.Siapa yang akan bayar tagihannya?”kata Dokter Choi
Dia itu freelancer.  Kau dengan di berkerja sebagai Freelancer.” Ucap perawat Hyun membela, Dokter Choi menjulurkan lidahnya.
Ada banyak jenis freelancer.Tidak semua dari mereka mendapatkan banyak uang.” Kata Dokter Ahn mengambil odeng yang dibawa oleh Suami nyonya Jo
Perawat lain mengeluh keduanya itu selalu berpikir negatif, Perawat Hyun setuju karena tak pernah melihat  suami yang berdedikasi sejak aku menjadi seorang perawat menurutnya itu sangat indah sekali. Seo Woo yang sedari tadi ada di meja depan hanya bisa tersenyum mendengar komentar dua perawat yang terkesima dengan Suami Nyonya Jo.
Dokter Pi datang bertanya apa yang dibicarakan yang begitu indah, Si perawat yang satu langsung terlihat memerah melihat kedatangan Dokter Pi langsung menunduk menutupi wajahnya. Dokter Pi menras  Berada di sekitar orang sepanjang hari adalah mimpi buruk. Perawat Hyun mengeluh hanya tidak mengerti pria.
Seo Woo melihat si perawat dengan wajah memerah bertanya apakah sakit, si perawat mengelengkan kepala dan langsung pergi. Dokter Pi bertanya kapan Seo kembali dan apakah sudah selesai. Seo Woo mengatakan sudah dan hampir mati kebosanan lalu bertanya apakah sudah memeriksa Lee Sang Hoon. Dokter Pi mengatakan  sudah memberinya obat penghilang rasa sakit. Keduanya lalu berjalan pergi untuk memeriksa pasien. 


Nyonya Yang mengetuk pintu ruangan, Yoon Do menyuruh masuk dan kaget melihat yang datang itu Nyonya Yang langsung berdiri dan mempersilahkan untuk duduk. Nyonya Yang pun duduk mengataan Tidak perlu teh karena sudah makan makanan ringan setelah pelantikan.
Apa aku mengganggumu?” tanya Nyonya Yang melihat Yoon Do seperti tegang. Yoon Do mengaku kalau ia sedang bekerja.
Cobalah berbohong hanya untuk bersikap sopan.Aku tahu kau pria yang sempurna, tapi itu bukan alasan.” Kata Nyonya Yang, Yoon Do pun meminta maaf.
Bagaimana dengan Seo Woo?” tanya Nyonya Yang, Yoon Do mengatakan mereka memutuskan untuk berpisah.
Ini belum berakhir hanya karena kalian mengatakan itu.Kau punya orang tua dan bukan anak yatim.” Kata Nyonya Yang, Yoon Do tak ingin membahasnya dan ingin pamit pergi karena harus  ke suatu tempat.

Kau tidak akan menemukan gadis lain seperti dia.Aku tahu karena aku ini ibunya, tapi aku yakin bahwa dia adalah permata.”ucap Nyonya Yang membela anaknya.
Aku sungguh tidak ingin orang tua untuk terlibat.Aku akan bicarakan dengan keluargaku.” Tegas Yoon Do
Tunggu hingga kau tua, Keluarga adalah semua yang akan kau miliki.” Nasehat Nyonya Yang, Yoon Do mengucapkan terimakasih atas nasehat Nyonya Yang.
Aku ingin putriku bahagia sebagai seorang wanita.Memiliki rumah sakit hanya akan menyebabkan sakit kepala.Aku tidak melihat kenapa mereka memaksakan dirinya.” Keluh Nyonya Yang mengerti tentang anaknya, Yoon Do hanya bisa diam seperti bisa merasakan yang dirasakan Seo Woo agar menjadi penerus. 


Tuan Jin bertanya pada anaknya Apa yang akan dilakukan dengan Tae Ho, apakah akan menjaganya. Dokter Jin pikir tetap memperkerjakanya karena  suka memiliki orang-orang pintar seperti dokter Kim yang bekerja untuknya, selain itu Ji Hong juga.  
Kau terdengar seperti orang tua yang bijak.” Komentar Tuan Jin bangga 
Aku yang menggaji mereka dan Ini perasaan yang hebat.” Ucap Dokter Jin tertawa bahagia.
Apa yang akan kau lakukan tentang membangun sebuah pusat baru?” tanya Tuan Jin
Aku akan adakan pertemuan dewan untuk menyelesaikan masalah ini.” kata Dokter Jin
Kau punya dukungan penuh dariku, Lakukan apapun yang kau inginkan.” Tegas Dokter Jin
Sek masuk ruangan memberitahu Dr Kim Chi Hyun datang dari Namyangju. Dokter Jin mengeluh untuk apa Dokter Kim itu datang lagi ke kantornya.  Tuan Jin pikir harus membiarkan anaknya mulai bekerja lalu bangun dari tempat duduknya. Dokter Kim datang membungkuk memberikan selamat atas pelantikanya. Tuan Jin mengangguk-angguk lalu mengucapkan terimakasih dan pergi. 


Dokter Kim tahu Dokter Jin itu pasti sangat sibuk akhir-akhir ini jadi sengaja membawakannya beberapa suplemen kesehatan dan menaruh diatas meja. Dokter Jin dengan sinis menyuruh membawa kembali karena tak membutuhkanya. Dokter Kim merengek melihat sikap Dokter Jin yang dingin.
Aku benci orang...yang menunjukkan warna mereka sebenarnya di sekitar orang-orang lemah. Apa Kau takut membuat kesal Ketua Hong?” sindir Dokter Jin, Dokter Kim pun hanya bisa mengucapkan kata maaf.
Prof. Hong cukup agresif saat itu.”kata Dokter Kim
Aku tidak peduli kau Bersembunyi di Namyangju.Kau mungkin juga akan kehilangan pekerjaan itu.” Tegas Dokter Jin

Beberapa orang meninggalkan anjing saat berburu selesai.Kau mengajariku lebih dari sekedar cara mengoperasi.” Ucap Dokter Kim. Dokter Jin tak ingin bertele-tele, bertanya-tanya apa yang dimilikinya itu.
Catatan operasi dibuang setelah 10 tahun.” Ucap Dokter Kim, Dokter Jin tak percaya Dokter Kim masih menyimpannya bertahun-tahun padahal Statusnya telah berakhir.
Ia menegaskan kalaua itu tidak bisa membahayakannya.  Dokter Kim  berkata Ada alasan orang mengatakan kekerasan sebelum hokum dan memberitau kalu yang dilawanya adala  Prof. Hong. Dokter Kim tak peduli menyuruh untuk pulang saja. Dokter Kim meminta agar Dokter Jin memberikan pekerjaa di rumah sakit pusat dan berjanji pasti akan berguna, Dokter Jin berteriak menyuruh Dokter Kim segera pergi. Akhirnya Dokter Kim akan pergi sambil memohon dengan membungkukan badanya. 


Hye Jung ada diruangan melihat pesan yang terakhir kali pada Ji Hong lalu kembali memainkan emoticon bergambar anjing yang mengucapakan terimakasih, lalu mengingat ucapan Ji Hong sebelumnya Aku membuat pilihan dan keputusanku sendiri.Itu jadi sebuah kebiasaan dan Ini bukan tentangmu. Lalu ia mencoba menelp seniornya tapi ponsel Ji Hong ada diatas meja sementara Ji Hong sedang menunggu didepan lift.
Ketika pintu lift terbuka, Dokter Kim dan Ji Hong saling menatap dengan wajah tegang. Ji Hong pun mempersilahkan Dokter Kim untuk keluar lebih dulu,  Dokter Kim menyapa Ji Hong yang ada dirumah sakit. Ji Hong pikir sudah pasti karena memang berkerja dirumah sakit pusat.

Kenapa kau ada di sini?” tanya Ji Hong, Dokter Kim mengaku  hanya mampir.
Profesor, aku tahu ini telat, tapi aku turut berduka cita.” Kata Dokter Kim
Kau pandai dalam mengganti topik pembicaraan. Apa Kau tidak ingat?” sindir Ji Hong
Ingatanku memakan kebaikan” kata Dokter Kim berjalan pergi
Penawaran di atas meja.Aku orang yang baik.” Ucap Ji Hong, Dokter Kim mengatakan akan mengingat itu lalu keduanya sama-sama membungkuk, lalu Dokter Kim pun pergi. Ji Hong terlihat sinis seperti sudah tahu ada yang buru dibalik semuanya. 


Hye Jung melihat ponselnya yang bergetar(Bedah Saraf, Choi Kang Soo) lalu mengangkat telpnya. Dokter Choi memberitahu  Prof. Hong datanguntuk melihat Pasien Jo Soo Ji. Hye Jung terlihat agar kaget dan mengatakan akan segera datang, wajahnya mencoba untuk tetap tenang.
Didepan meja receptionist, Dokter Kang mengaku kalau  Rumah sakit terasa sepi tanpa kehadiran Ji Hong. Ji Hong pun bertanya   kondisi Pasien Jo Soo Ji. Dokter Choi menjelaskan pasien bisa bernafas secara spontan sekarang, jadi mereka melepas intubasiTapi masih belum menunjukkan respon motorik. Hye Jung melihat dari kejauhan orang yang selama ini pergi akhirnya kembali.
Ji Hong melihat dari kejauhan kalau Hye Jung datang, akhirnya Hye Jung berjalan mendekat dan menghampirinya wajahnya terlihat sangat gugup. Keduanya saling berpandangan cukup lam, akhirnya Ji Hong pun mengajak mereka segera pergi. 

Perawat Hyun masuk ruangan bertemu dengan Tuan Jo, melihat kalau pasti sangat lelah. Tuan Jo merasa tidak seperti itu tapi merasa senang bisa merawatnya, lalu ponselnya bergetar akhirnya pamit pergi karena harus mengangkat telpnya.
Nyonya Jo melihat suaminya sudah keluar dan hanya ada perawat bersamanya. Perawat Hyun memeriksa semuanya, lalu kaget melihat jari Nyonya Jo yang bergetar. Nyonya Jo mengedipkan matanya, Perawat Hyun langsung keluar dari ruangan karena ingin memberitahu dokter, wajahnya terlihat sangat bahagia.
Dia bukan suamiku. Gumam Nyonya Jo yang seperti selama ini merasa tertekan ada Tuan Jo yang ada disampingnya. 

Ji Hong baru saja keluar dari ruangan, Perawat Hyun langsung menghampirinya memberitahu  kemampuan motorik Ny Jo telah kembali. Ji Hong mengatakan Itu berita bagus di hari pertamanyakembali lalu bertanya apakah ia harus kesana. Perawat Hyun mengangguk dengan wajah bahagia.
Nyonya Jo terlihat membuka matanya, Ji Hong mulai memeriksa dengan menekan bagian ibu jari dengan dua tanganya. Nyonya Jo mengendipkan matanya, Ji Hong menatap wajah Nyonya Jo yang terlihat sedih. Tuan Jo datang menanyakan apa yang terjadi. Ji Hong mengatakan Nyonya Jo bisa merasakan sakit di tangannya sekarang jadi itu artinya sudah pulih. Tuan Jo terlihat bahagia sambil mengucapkan terimakasih.
Ji Hong pikir Tidak perlu karena Nyonya Jo yang sudah berjuang keras. Tuan Jo merasa kalau istrinya itu pulih berkat dokter. Ji Hong tetap mengatakan kalau itu tak seperti itu. In Joo datang untuk memeriksa bekas bedah dibagian perutnya. Ji Hong pun pamit keluar lebih dulu. 

Tuan Jo mengejar Ji Hong bertanya  Bagaimana mereka bisa berharap mengenai kesembuhannya, Apakah Ketika Nyonya Joo akan mampu berbicara dan berjalan. Ji Hong mengaku tidak bisa memberikan jawaban yang tepat karena Kondisinya mungkin tidak membaik. Tuan Jo mengerti. Tuan Jo mengangguk mengerti.
Ji Hong menatap Tuan Jo seperti merasakn sesuatu yang aneh. Tuan Jo tersenyum mengatakan akan bertemu lagi dengan dokter di kunjungan selanjutnya lalu masuk ke dalam kamar. 

Ji Hong bertanya apa pekerjaan dari wali Nyonya Jo,  Dokter Kang pernah dengar tuan Jo jadi freelance di bidang computer dan kebanyakan tinggal di kamar rawat. Ji Hong bertanya pad Hye Jung apakah melihatsesuatu yang tak biasa.
Aku belum melihat sesuatu yang tidak biasa.  Kenapa kau bertanya?” tanya Hye Jung heran, Ji Hong mengatakan tak ada apapun lalu menyuruh untuk kembali bekerja. Hye Jung menatap bingung seperti Ji Hong bersikap dingin padanya. 

Seo Woo baru saja menuruni tangga, Dokter Kang tersenyum bahagia memanggilnya karena baru saja ingin menelpnya. Seo Woo bertanya kenapa menelpnya. Dokter Kang memberitahu Dokter Jung Yoon Do menginginkannya untuk operasi darurat. Seo Woo melotot kaget karena Yoon Do menunjuk dirinya, Dokter Kang membenarkan.

Seo Woo sudah menungg didepan pintu melihat Yoon Do sudah mengunakan pakaian operasi lalu bertanya apakah ia memang dibutuhkanya, Yoon Do membenarkan karena  tak pernah membuat kesalahan dalam memberikan informasi.
Kau punya Hye Jung.  Bukankah ini kesempatan bagus untukmu?Bukankah kau harus memenangkan hatinya saat Prof. Hong tidak ada?” sindir Seo Woo
Aku tidak masuk ke rumah kosong.Aku memutuskan untuk berjalan di jalan yang rusak,tapi aku menolak untuk menjadi picik.Pakai seragam bedahmu lalu cuci tanganDan Prof. Hong sudah kembali.” Tegas Yoon Do lalu masuk ke dalam ruangan lebih dulu. 

Yoon Do sudah mencuci tanganya, Seo Woo pun datang mulai mencuci tanganya. Yoon Do menyindir assiten macam apa yang datang setelah dokternya datang karan seharusnya Seo Woo yang  mempersiapkan di dalam sekarang.
Kenapa kau memilihku?  Suasana hatiku sudah buruk.” Keluh Seo Woo
Menjadi yang dipilih  dan bisa mengalihkanmu.Jangan hidup untuk memenuhi harapan ayahmu.Kau bukan lagi gadis 18 tahun.Aku akan masuk duluan dan menyiapkan operasi...meskipun  ada anggota staf.” Kata Yoon Do, Seo Woo meminta agar Yoon Do tak membual.
Kenapa aku harus membual ?Sadarlah.” Ucap Yoon Do lalu masuk ruang operasi, Seo Woo hanya bisa cemberut sambil mencuci tanganya. 

Dokter Jin berjalan di lobby melihat ada tissue yang jatuh lalu mengatakan pada sek kalau mereka sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali kontraktor pembersihan. Sek menjawabakan bicara dengan mereka, Dokter Kim dan Ji Hong melihat dari lantai atas.
Waktunya Jin Myung Hoon telah tiba.” Komentar Dokter Kim
Dia sepertinya dalam suasana hati yang baik.” Balas Ji Hong seperti menahan amarahnya.
Dokter Jin melihat dua orang diatas lalu melambaikan tangan dengan senyumannya, setelah itu dengan wajah serius menyuruh sek  untuk memanggil Prof. Hong Ji Hong.

Di sebuah lorong
Ji Hong menghampiri Dokter Jin yang sudah menungunya. Dokter Jin berbasa basi bertanya apakah semuanya lancar. Ji Hongmengangguk. Dokter Jin langsung bertanya alasan Ji Hongmenyelidiki latar belakangnya yang telah lama.
Aku berusaha mencari tahu apa yang terjadi saat operasi Pasien Kang Mal Soon.Bagaimana bisa itu disebut menyelidiki?” kata Ji Hong
Kau harusnya menanyakanku langsung karena aku ahli bedahnya.Aku dengar kau pergi menemui dokter yang jadi asistenku saat itu.Apa yang ingin kau ketahui?” ucap Dokter Jin masih terlihat santai
Apa kau ingat operasi itu?” tanya Ji Hong, Dokter Jin mengatakan  tidak ingat.
Aku memilih untuk mengingat hal yang menyenangkan.Aku harap kita bisa akrab.Kita harus melanjutkan persahabatan dan keberhasilan ayah kita masing-masing.”kata Dokter Jin terlihat ingin berdamai
Itu akan membutuhkan rasa saling percaya.” Kata Ji Hong
Mari kita saling percaya...Kau tipeku.... Aku suka orang pintar.” Ucap Dokter Jin menyanjung, Jin San hanya bisa tersenyum. 

Hye Jung menemui Dokter Choi yang ada di IGD. Dokter Choi memberitahu Seorang pasien kecelakaan lalu lintas, lelaki usia 21 tahun mengalami beberapa patah tulang, mereka sudah melakukan CT scan karena korban tidak sadar,dan tampaknya salah satu arteri serebral tengahnya pecah.
Pupil kanannya melebar sekitar 4 mm.Untungnya, tanda-tanda vitalnya stabil.” Jelas Dokter Choi, Hye Jung bertanya apakah terjadi  Pendarahannya
Sekitar 30cc. Apa Kau akan melakukan ligasi?” ucap Dokter Choi. Hye Jung pikir  Salah satu anggota staf harus memutuskan.
Anggota staf?  Haruskah aku panggilkan Prof. Hong?” tanya Dokter Choi 

Ji Hong masuk  ruangan IGD langsung memeriksa pasien, Hye Jung menatapnya terlihat sangat ingin bicara. Ji Hong menekan bagian tangan pasien yang tak sadarkan diri. Hye Jung berpikir kalau Ji Hong sudah melihat hasil CT Scan kalau dibagian lehernya ada yang terluka.
Panggil Anestesi dan Persiapkan diri untuk operasi segera” ucap Ji Hong. Hye Jung mengerti dan Ji Hong langsung pergi begitu saja tanpa bicara apapun lagi. Hye Jung menatap sedih karena Ji Hong bersikap sangat dingin padanya.

Ji Hong lebih dulu masuk ke ruang operasi mencuci tanganya, Hye Jung datang terlihat gugup berdiri bersebelahan mencuci tangan, akhirnya menanyakan keadaan Ji Hong karena tak pernah melihatnya setelah Ketua Hong meninggal. Ji Hong menjawab kalau baik-baik saja dan ada banyak hal untuk diurus serta mengucapkan Terimakasih atas kerja kerasnya.Hye Jung terdiam melihat Ji Hong langsung masuk ruangan terlihat benar-benar berbeda dengan sikap sebelumnya. 


Dalam ruang operasi
Ji Hong meminta tang Bipolar cautery lalu memberitahu Saat mereka membuka celah sylvian, maka mereka harus berhati-hati agar tidak merusak pembuluh darah karena keduanya dekat lobus temporal. Hye Jung menatap Ji Hong terlihat dengan mata dinginya, mengatakan kalau mengerti. Ji Hong meminta irigasi, Hye Jung pun menyeprotkan air.
Setelah selesai, Ji Hong pergi begitu saja tanpa bicara apapun. Hye Jung hanya bisa menatap punggung Ji Hong yang pergi meninggalkanya tanpa sepatah kata apapun, wajahnya terlihat sedih. 

Akhirnya Hye Jung pergi ke ruangan Ji Hong, tapi terlihat ragu untuk mengetuknya. Sampai akhirnya In Joo datang menyapanya bertanya kenapa Hye Jung malah berdiri diluar ruangan lalu mengajaknya masuk. Hye Jung menolak karena merasa In Joo yang diharapkan datang jadi mempersilahka masuk.
Ini bukan kunjungan yang direncanakan.Ji Hong dan aku tidak membuat janji untuk menemui satu sama lain.Dia hanya seorang teman.Di antara kau dan Ji Hong,jika ada seseorang tepat pada saat ini,itu pasti kau.” Kata In Joo, Hye Jung terdiam mendengarnya. 

In Joo menuangkan minuman kedalam gelas mengaku ingin menemui Hye Jung tapi tak bisa menghubunginya karena tak ingin melakukanya, berpikir akan bertemu Hye Jung melalui Ji Hong. Hye Jun bertanya kenapa In Joo tak menelpnya kalau memang ingin bertemu.  
Ini karena aku harus menghadapi kekanak-kanakan dari masa mudaku.Waktu itu, aku pikir aku sudah cukup dewasa.Tapi aku masih 27 tahun.Maafkan aku.” Ucap In Joo
Aku maafkanatau tidak, yah?” goda Hye Jung
Maafkan saja!  Aku stres belakangan ini.Dalam istilah neurologis,aku dalam keadaan pingsan.” Kata akui In Joo, Hye Jung tersenyum lalu mengajak mereka harus minum saja. In Joo terlihat senang karena bisa meminta maaf. 

Ji Hong baru menuruni tangga eskalator, pesan masuk ke dalam ponselnya “Kau tidak lupa tentang mentraktir makan malam, kan?” lalu langsung menelp keberadaan temanya. Yoon Do pun mempersilahkan masuk pada Ji Hong, Pa Ran menyapa temanya yang baru datang.
Siapa yang mau ramyeon?” tanya Yoon Do
Aku mau satu tanpa telur,tapi dengan daun bawang yang dicincang.” Ucap Pa Ran
Aku mau satu pakai telur.Jangan memecah kuning telur dan daun bawang.” Kata Ji Hong
Aku tidak tahu kenapa aku mengundangmu dan Aku sudah gila untuk percaya padamu, Paman.” Keluh Yoon Do pada dua orang senior dirumah sakit, sambil membuka bungkus ramyun dengan kesal
Mari kita minum sementara dia memasak untuk kita In Joo akan segera tiba..” Kata Pa Ran, Ji Hong mengejek temanya membuat upaya yang cukup hari ini.
Kenapa tempatmu terlihat lebih besar dari tempatku?Kenapa ada perbedaan padahal kita bekerja di rumah sakit yang sama?” keluh Ji Hong
Mari kita bahas ini setelah aku melihat tempatmu.” Kata Yoon Do sinis
Apa kau akan datang?” balas Ji Hong mengejek, Yoon Do memilih membuka ramyun dengan kesal. 

Hye Jung turun dari taksi membawa In Joo yang sudah mabuk, bertanya tempat tinggalnya. In Joo menunjuk dilantai tiga lalu duduk di aspal karena merasa tak kuat lagi berjalan. Tiba-tiba ia berteriak memanggil Hong Ji Hong dan Jung Pa Ran, Hye Jung panik karena nanti ada tetangga yang keluar karena terganggu.
Akhirnya ketiganya keluar rumah, Ji Hong dan Hye Jung saling menatap terlihat gugup. Pa Ran mengeluh berapa banyak yang diminum In Joo sampai akhirnya mabuk. Yoon Do tersenyum sumringah melihat Hye Jung yang datang. Yoon Do pun mengangkat In Joo untuk berdiri dengan panggilan Nyonya.
In Jo seperti setengah sadar mengamuk dan langsung menarik rambut Pa Ran. Yoon Do menyapa Hye Jung yang datang. Pa Ran menyuruh keponakanya untuk membantu. Yoon Do mengeluh akhirnya berusaha memapah In Jo yang mabuk. In Joo melepaskan tangan keduanya mengatakan bisa berjalan sendiri. Yoon Do mengerti tapi tetap memegang tangan dan mengantarnya masuk dengan pamanya. 

Ji Hong mengeluh In Joo yang tak seperti biasanya mabuk lalu bertanya apakah Hye Jung aka masuk, Hye Jung menolak karena memilih untuk pergi. Ji Hong mengangguk mengerti. Hye Jung kesal mendengar Ji Hong hanya bicara begitu saja.
Bagaimana bisa kau bilang begitu?” kata Hye Jung kesal
Kau bilang ingin pergi.”Ucap Ji Hong terkesan dingin
Sejak kapan kau begitu?” keluh Hye Jung, Ji Hong balik bertanya apa yang dinginkanya. Hye Jung kesal memilih pergi. Ji Hong langsung menariknya
“jadi Kau mau pulang atau masuk bersamaku?” tanya Ji Hong memberikan pilihan, Hye Jung terlihat binggung memilihnya.
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted  

Sinopsis Doctors Episode 12 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS

 
Ji Hong akhirnya menyuruh Hye Jung masuk ke dalam rumahnya, lalu menawarkan secangkir teh. Hye Jung mengangguk, Ji Hong tiba-tiba berhenti berjalan ingin memperlihatkan sesuatu didepan rumahnya. Hye Jung terkejut melihat ada mesin boneka di dalam rumah seniornya. Ji Hong mengaku memang sudah memilikinya dan menawarkan untuk Hye Jung mencobanya. Hye Jung menolak.

Keduanya duduk dimeja makan, Ji Hong membuatkan teh sambil melirik ke arah Hye Jung yang duduk didepanya. Keduanya terlihat sedikit gugup, Hye Jung memulai pembicaraan dengan meminta maaf lebih dulu. Ji Hong bertanya minta maaf untuk apa.
Aku tidak tahu caranya menghibur seseorang ketika mereka sedih.Aku tidak pernah punya seseorang yang menghiburku ketika aku sedih.Aku sendirian ketika nenekku meninggal.Aku pikir kesedihan adalah sesuatu yang harus kau lewati.” Jelas Hye Jung
Aku merindukanmu.” Akui Ji Hong yang membuat Hye Jung terdiam.
Aku sendirian seperti biasanya. Llau Aku pergi melihat barang-barang ayahku dengan begitu Diriku akan merasa nyaman dan santai,tapi aku tidak bisa berhenti memikirkanmu.” Cerita Ji Hong, Hye Jung pikir kenapa tak menelpnya.

Aku menunggu telepon darimu.Kapanpun aku ingin sesuatu,aku akan bertindak duluan.Begitulah caraku akhirnya memberitahumu bagaimana perasaanku padamu.Tapi aku sadar...bahwa menunggu wanita yang kucintai bisa menjadi tindakan yang paling aktif.Aku belajar darimu.” Kata Ji Hong
Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan.Aku mendorongmu ke sudut, menyuruhmu untuk berubah.Maafkan aku Aku ingin kau mencintaiku seperti aku,tapi aku memintamu untuk berubah.”akui Hye Jung
Ji Hong melihat Hye Jung pandai dalam mencari sesuatu dan mengakui kesalahanmu, selalu seperti itu menurutnya  itu salah satu kekuatan Hye Jung. Hye Jung menatap Ji Hong ingin menjadi bagian dari hidupnya dan kembali meminta maaf karena meminta agar mau berubah. Menurutnya sekarang Ji Hong  dapat berpikir dan membuat keputusan sendiri dan ia akan ada di sisinya. Ji Hong terus menatapnya.
“Apa aku bisa lakukan itu?” tanya Hye Jung, Ji Hong menatap dalam-dalam lalu menjawab tentu saja bisa melakukanya. Hye Jung tersenyum bahagia mendengarnya dan pamit permisi. Ji Hong mengerti tapi tersadar Hye Jung belum minum tehnya.
Hye Jung berdiri dan siap untuk pulang, Ji Hong pikir tak bisa memintanya untuk tetap tinggal, Hye Jung membenarkan kalau Ji Hong tak bisa melakukan. Lalu mengomel kalau dirinya itu takut karena berpikir perasaan Ji Hong telah berubah saat tidak menjawab telepon. Ji Hong seperti baru sadar kalau Hye Jung menelpnya. Hye Jung sudah menelp tadi tapi tak diangkat.
Ji Hong meminta maaf karena tak tahu Hye Jung menelpnya tadi,  Hye Jung meminta tolong jawab teleponnya mulai sekarang karena membuatnya jadi banyak pikiran dikepalanya. Ji Hong pikir Hye Jung itu berbohong padanya hari ini. Hye Jung mengatakan tidak, Ji Hong balik bertanya apakah Hye Jung yakin. Hye Jung yakin kalau tak bohong. Ji Hong tahu Hye Jung itu ingin mencobanya. Hye Jung menyengir karena Ji Hong bisa mengetahuinya. Ji Hong pun menyuruh Hye Jung untuk mencoba main mesin boneka. 


Ji Hong mempersiapkan mesinnya lebih dulu, Hye Jung tersenyum sumringah ingin cepat-cepat memainkanya. Ji Hong pun memegang tangan Hye Jung agar menaruh di tempat untuk mengerakan mesinnya, lalu membiarkan memainkan sendiri. Hye Jung terlihat senang bisa memainkan dirumah dan sedih karena tak bisa mendapatkan boneka.
Percobaan kedua, Ji Hong memberikan petunjuk agar Hye Jung bisa lebih baik keatas lagi, Hye Jung menjerit kesal tak bisa mendapatkanya, penasaran bagaimana cara mendapatkanya. Ji Hong megang tangan Hye Jung tepat berdiri dibelakangnya agar bisa mengajarinya.
Hye Jung terlihat tegang tapi akhirnya mengeluh karena hampir saja dengan tak sengaja menyandarkan kepalanya. Ji Hong terlihat gugup karena wajah mereka sangat berdekatan, begitu juga Hye Jung setelah sekian lama tak bertemu membuat jantungnya berdegup dengan kencang. 

Keduanya sama-sama terlihat kikuk dan hanya bisa diam tanpa mau saling menatap, Hye Jung membalikan badanya sedikit menatap Ji Hong lalu duduk diatas mesin boneka. Suasana terlihat benar-benar hening, sampai Ji Hong menelan air liurnya terdengar. Hye Jung pun makin gugup sempat mengigit bibirnya dan mencoba tersenyum menatap mantan gurunya.
Ji Hong terlihat binggung saat Hye Jung mengangkat tanganya. Hye Jung memberanikan diri menyentuh rambut Ji Hong untuk mengelusnya, walaupun hanya menarik bagian ujung rambutnya. Keduanya terdiam saling menatap, Ji Hong bergerak sedikit terlihat gugup saat mulai mendekatkan wajahnya, begitu juga Hye Jung.
Akhirnya Ji Hong mulai mencium Hye Jung, tangan Hye Jung sempat meremas bagian jas Ji Hong saat menerima ciuman. Ji Hong terus mencium Hye Jung seperti melampiaskan rasa rindunya yang ditahanya, Hye Jung pun juga bahagia bisa menyelesaikan masalahnya dengan Ji Hong. Setelah berciuman keduanya terlihat benar-benar sangat gugup, seperti anak remaja yang baru pertama kali berciuman. 

Pagi Hari
Yoon Do sudah bersiap untuk kerja lalu melihat pamanya yang tertidur di lantai dengan botol minuman masih dilantai, lalu In Jo yang tertidur pulas disofa. Ia mengumpat kesal pada dua orang dirumahnya, lalu membangunkan pamannya. Pa Ran mengeluh untuk tak membangunkanya. Yoon Do membangunkan pamanya karena sudah terlambat pergi berkerja. Pa Ran pun menjerit kesal.
Akhirnya Yoon Do memanggil In Joo dengan panggilan “bibi” menyuruhnya untuk bangun. In Joo terbangun duduk dikursi bertanya jam berapa sekarang, Yoon Do melihat jamnya sudah pukul 7 kurang 10 menit. In Jo kembali berbaring karena masih bisa tidur lagi.
“Bibi , kenapa kau juga seperti ini ?” keluh Yoon Do, In Joo kembali terbangun dan melirik sinis
Siapa yang kau panggil "bibi"?Kau seorang pria dewasa. Dasar Mengganggu.” Ucap In Joo sinsi
Aku menyediakan akomodasi dan makanan untukmu.Bagaimana bisa kau seperti itu?” keluh Yoon Do, In Joo sinis bertanya kenapa ia panggil bibi padahal lebih seperti kakak perempuanya.
Kau teman pamanku, jadi kau lebih seperti bibi-ku.”jelas Yoon Do
In Joo mengeluh logika yang dibuat Yoon Do, lalu memberitahu mau mandi menyuruh Yoon Do untuk memeraskan jeruk jadi aku meminumnya ketika selesai mandi.
Yoon Do melonggo lalu kembali mengomel sudah cukup memiliki paman yang tak berguna dan sekarang teman pamanya juga aneh. Menurutnya In Joo itu sama buruknya seperti Prof. Hong yang dibawah. Pa Ran tiba-tiba terbangun mendengar kata Orange juice. Yoon Do memilih untuk menyuruh pamanya kembali tidur saja daripada membuat masalah. 

Dokter Choi melaporkan pada Ji Hong kalau sudah mengawasi kemajuan motorik Jo Soo Ji,namun tak ada banyak perkembangan. Hye Jung baru datang menatap Ji Hong yang berdiri tak jauh darinya. Ji Hong mengajak Dokter Choi untuk segera pergi memeriksanya, matanya melihat Hye Jung yang sudah datang.
Ia pun berpura-pura untuk tenang menyapa Hye Jung, dengan sedikit senyumannya Hye Jung berjalan mendekati Ji Hong. Lalu tak mau terlihat lebih gugup lagi Ji Hong mengajak mereka bersama-sama untuk melihat pasien. 

Tuan Jo terlihat sibuk dengan laptopnya melihat grafik saham Dengan Investasi Keamanan lalu sebuah pemberitahuan kalau Pembelian pesanan berhasil. Matanya terlihat sangat lelah seharian berkerja, lalu memanggil Nyonya Jo dengan panggilan sayan sambil berjalan mendekatinya.
“Apa Kau lihat?Aku pikir...Aku melakukan semuanya untukmu, Sayang.Benarkan?” ucap Tuan Jo, Nyonya Jo tak mau melihat memilih untuk menutup matanya.
Sayang, mari kita bicara, ayo.... Buka matamu.” Kata Tuan Jo, Nyonya Jo akhirnya membuka matanya
Bagaimana penampilanku hari ini?Jika aku terlihat bagus, kedip  mata sekali.” Ucap Tuan Jo berdiri memperlihatkan pakaianya, Nyonya Jo hanya melotot tanpa mengedipkan mata. 

Ji Hong akhirnya datang dengan Hye Jung, Dokter Kang dan Dokter Choi memulai dengan memeriksa bagian tangan sambil bertanya bagaimana perasaan pasien sekarang. Nyonya Jo tiba-tiba menatap Ji Hong dengan mata memerah menahan tangisnya, Ji Hong menatap dalam-dalam mata pasiennya. Nyonya Jo tiba-tiba menangis seperti memberikan tanda kalau butuh pertolongan.
Tidak ada perubahan nyata.Kau harus seperti sekarang sedikit lebih lama lagi.” Ucap Ji Hong, Tuan Jo mengerti dan mengucapkan terimakasih.
Ji Hong mengajak semuanya untuk pergi, Nyonya Jo terlihat terus saja mengeluarkan air matanya. 

Di depan pintu Ji Hong tiba-tiba berhenti berjalan dan kembali mengintip dari jendela pintu, melihat Tuan Jo yang memegang tangan istrinya seperti sangat sedih. Terlihat Nyonya Jo yang menutup matanya saat berada disamping suaminya. 
Ji Hong pun meminta tolong agar memisahkan Nyonya Jo dan walinya untuk sementara waktu. Dokter Kang mengatakan Tuan Jo yang selalu tinggal di dalam ruangan. Ji Hong bertanya apakah mereka bisa melakukan atau tidak. Dokter Kang mengangguk bisa melakukan. Hye Jung menatap binggung apa sebenarnya yang terjadi. 

Tuan Jo sibuk menelp  meminta untuk meunggu sebentar lagi karena belum waktunya dan mengatakan Jika temanya tidak akan menyesalinya,  lebih baik pergi saja. Dokter Kang dan Choi masuk ruangan, Tuan Jo buru-buru menutup telp akan bicara lagi nanti.
Aku...ingin saranmu pada investasi saham.Aku memiliki sedikit hutang.” Ucap Dokter Kang, Tuan Jo binggung
Aku tiba-tiba mengakumulasi hutang yangdimilikinya, Tolong bantu aku sekali ini.” kata Dokter Choi, Tuan Jo pun siap membantunya.
Dokter Kang mengajak untuk  berkonsultasi denganmu di luar, Tuan Jo pikir harus tetap di samping istrinya. Dokter Choi pikir tak boleh menganggu pasien dan mengajak untuk segera keluar. Dokter Kang pun mengajak segera pergi dan akan membelikan kopi.  Ketiganya berjalan keluar sambil membahas tentang saham. Dokter Choi memberikan kode agar Hye Jung dan Ji Hong segera masuk. 

Hye Jung dan Ji Hong pun segera masuk ke luar kamar. Hye Jung bersiaga didepan pintu sementara Ji Hong mendekati pasien mengatakan Ini cara mereka berkomunikasi mulai sekarang.Tolong kedip sekali untuk ya,dan kedip dua kali untuk tidak. Nyonya Jo menjawab mengerti dengan kedipan matanya.
Apa kau merasa tidak nyaman?” tanya Ji Hong, Nyonya Jo mengedipkan mata satu kali
Apa ini berhubungan dengan suamimu?” tanya Ji Hong, Nyonya Jo kembali mengedipkan mata satu kali.

Hye Jung mengintip dari jendela memberitahu suaminya akan datang dan buru-buru berdiri disamping Ji Hong agar tak curiga. Ji Hong sengaja melepaskan alat yang ada ditangan dan menjatuhkanya. Suara bunyi seperti orang yang meninggal di ruangan, Tuan Jo mendengar panik langsung masuk ke ruangan. Ji Hong berpura-pura kalau penjepit ditanganya itu sudah terjatuh.
Dia tidak akan memburuk, kan?” tanya Tuan Jo khawatir
Aku pikir kami harus melakukan beberapa tes.” Ucap Hye Jung
Kau tidak perlu khawatir.  Ayo kita lakukan CT scan.” Kata Ji Hong, Hye Jung mengerti. Ji Hong melirik pada pasienya seperti bisa merasakan sesuatu yang janggal. 

Dokter Choi dan perawat lainnya mendorong Nyonya Jo untuk masuk ke ruang CT Scan. Tuan Jo ingin ikut masuk ke dalam, Dokter Choi pun menarik Tuan Jo kalau tak dizinkan masuk ke dalam. Menurutnya kalau Tuan Jo bisa beristirahat diruang tunggu jadi Nyonya Jo bisa kembali bersama secepatnya. Tuan Jo mengerti akhirnya tak ikut masuk.
Di ruang CT Scan dan MRI, Dokter Choi mendorong sendiri Nyonya Jo masuk, Hye Jung dan Ji Hong sudah menunggu dengan wajah tegang. Nyonya Jo melihat sekeliling ruangan seperti merasa nyaman sudah tak ada lagi pria yang mengaku suami ada didekatnya. Ji Hong melihat keadaan Nyonya Jo lalu memberikan kode pada Dokter Choi untuk bersiap-siap. 

Tuan Jo mondar mandir didepan ruangan dengan gelisah. Ji Hong memperlihatkan deretan huruf hangul. Lalu menunjuk satu persatu, Nyonya Jo memberikan kedipan matanya kalau memang itu kata yang ingin diucapkanya. Dokter Choi pun siap dengan spidol untuk menuliskanya.
Wajah Hye Jung dan Ji Hong terlihat tegang, Dokter Choi memperlihatkan hasil tulisannya [Penyerangan] Ji Hong dan dan Hye Jung kaget karena ternyata itu terjadi akibat tindakan penyerangan. 


Tuan Jo menatap istrinya sambil memegang kepalanya, Ji Hong masuk ruangan Nyonya Jo melihatnya terlihat sedikit gugup. Lalu Ji Hong memberitahu keadaan Nyonya Jo itu akan baik-baik saja dan akan memberitahuketika hasil CT scan keluar. Tuan Jo mengerti lalu mengucapkan terimakasih. Ji Hong memberikan kode pada Nyonya Jo sebelum keluar dari ruangan.
Didepan ruangan
Hye Jung memberitahu sudah menghubungi polisi ternyata Ny Jo telah dilaporkan sebagai orang hilang. Ji Hong kaget Nyonya Jo dianggap sebagai orang hilang. Hye Jung menjelaskan  Orang tuanya mengirim laporan.
Kenapa mereka melaporkan ia hilang ketika dia dengan suaminya?” kata Ji Hong heran 

Tuan Jo merapihkan perban dibagian kepala Nyonya Jo sambil memuji kalau terlihat sangat cantik sambil bertanya apakah mash ingat saat kita pertama kali bertemu.
Aku merasa seperti disambar petir.” Ucap Tuan Jo tersenyum sendiri mengingatnya. Nyonya Jo melirik lalu menatap langit-langit.
Flash Back
Tuan Jo terlihat mondar mandir di depan gedung dengan sebuket bunga mawar, beberapa perkerja kantor pun keluar melihatnya dengan menahan tawa. Nyonya Jo yang terlihat sangat cantik dan muda mengomel karena sudah menyuruh Tuan Jo untuk berhenti.
Aku sangat menyukaimu.Tolong beri aku kesempatan.” Ucap Tuan Jo sambil berlutut, Nyonya Jo mengeluh karena Tuan Jo melakukan hal ini padanya.
Aku...Aku akan pertaruhkan semua yang ku miliki...dan melindungimu, Soo Ji.” Kata Tuan Jo menahan tangisnya sambil berlutut. 

Tuan Jo menceritakan ketika pergi ke kantor wilayah dan mendaftarkandiri mereka  sebagai pasangan menikah setelah mengganggunya tentang hal itu, ia  merasa seolah-olah seluruh dunia telah menjadi miliknya sekarang. Nyonya Jo hanya meliriknya sambil bergumam.
Seorang pria yang mempertaruhkan segalanya untukku hanya akan berbuat kerusakan.Kenapa aku tidak tahu itu? gumam Nyonya Jo lalu kembali menutup matanya. 

Polisi akhirnya datang menemui Hye Jung dan juga Ji Hong,  memberitahu Orang tua Jo Soo Ji sedang dalam perjalanan kemari. Hye Jung bertanya Kenapa mereka melaporkan anaknya yang hilang ketika sedang bersama suaminya. Polisi memberitahu Nyonya Jo Soo Ji belum menikah. Hye Jung dan Ji Hong kaget mendengarnya.
Dia mendaftarkan mereka sebagai pasangan menikah tanpa sepengetahuan Nyonya Jo.” Jelas Polisi
Jadi Jo Soo Ji juga tidak mengenalnya?” ucap Hye Jung khawatir
Itu tidak benar-benar terjadi seperti itu.Menurut orang tuanya,mereka berkencanselama beberapa bulan karena pria itu terus  mengejarnya.Tapi Nyonya Jo putus dengannya karena pria itu terlalu terobsesi dengannya” jelas Polisi
Jadi dia kembali padanya pada Nyonya Jo karena tak mau putus denganya” kata Hye Jung. Polisi membenarkan.
Hye Jung benar-benar sangat khawatir menurutnya mereiak tidak boleh membiarkan Tuan Jo ada di sekitar Nyonya Jo. Ji Hong menahan Hye Jung bertanya mau pergi kemana karena ada polisi juga sekarang. Hye Jung merasa pria itu tidak waspada dengannya jadi akan pergi dan membawanya keluar. Polisi pikir itu bagus untuk mereka kalau memang Hye Jung mau melakukanya.
Ji Hong mengatakan akan melakukanya, Hye Jung menolak tapi teringat kembali janjinya dalam hati “Aku harus mengizinkan orang lain untuk melindungiku.” Akhirnya meminta Ji Hong melakukan itu untuknya. 


Ji Hong pun mengajak Tuan Jo keluar ruangan , Tuan Jo merasa tidak perlu melihat CT scan saat Ji Hong menjelaskan. Ji Hong pikir akan lebih mudah untuk memahaminya. Tapi menurutnya Tuan Jo Jika ini bukan tentang sesuatu yang spesifik... lalu terhenti melihat sepasang wanita dan pria paruh baya masuk dan berjalan ke bagian receptionist. Tuan Jo panik lalu berbisik pada Ji Hong harus pergi dan menenangkan diri.
“ Aku ingin bertemu pasien, Namanya Jo Soo Ji.Pasien wanita, dan dia adalah putriku.Dimana ruangannya?” ucap si wanita
Ji Hong sempat terdiam sejenak lalu sadar kalau Tuan Jo itu kabur karena tak mau bertemu orang tuan Soo Ji, akhirnya berusaha mengejarnya. Tuan Jo dengan cepat melalui lorong rumah sakit sampai ke ruang tunggu dan menuruni tangga eskalator dengan berlari. Ji Hong berusaha mengejarnya, sampai akhirnya Tuan Jo berhasil kabur dengan taksi yang berhenti didepan rumah sakit.

Dokter Kang memperlihatkan sebuah berkas pada polisi memberitahu itu form operasi Pasien Jo Soo Ji yang berisi, info kontak wali, nomor asuransi nasional dan alamat. Polisi mengucapkan terimakasih lalu melihat berkas yang diisi oleh Tuan Jo
Diatampak seperti pria baik.” Bisik Dokter Ahn
Hey, orang dengan mata itu yang benar-benar menakutkan.” Ucap Dokter Kang, Dokter Ahn yakin seniornya itu salah tapi Dokter Kang tetap kekeh kalau ia benar. Polisi selesai melihatnya lalu mengucapkan terimakasih.

Ji Hong baru datang bertanya apakah polisi berhasil menangkapnya, Dokter Kang mengatakan tidak kalau mereka hanya menanyakan informasi pribadidan bagaimana sikapnya selama di sini.
Ruang gawat darurat telah dibanjiri sejak pagi,dan kita seperti syuting film kriminal di sini. Ini seperti waktu yang sangat panjang” keluh Dokter Ahn
“Apa Kau akan pulang sekarang?” tanya Dokter Kang, Ji Hong mengatakan harus pulang dan bertanya balik pada keduanya.
Aku ada shift malam hari ini.” kata Dokter Kang
Aku harus berjaga di shift malam sepanjang minggu sebagai hukuman.” Keluh Dokter Ahn, Dokter Kang ingin mengomel kalau semua ini karena mereka lalu berusaha bersikap baik depan Ji Hong.
Aku melakukannya untuk membantumu menjadi seorang ahli bedah yang hebat.” Kata Dokter Kang sambil mengelus pundak juniornya. Ji Hong hanya bisa mengelengkan kepala dengan senyuman lalu beranjak pergi. 


Yoon Do minum sendirin di cafe Sooni Hawai, Soon Hee membawakan makana tambahan untuk Yoon Do,  berkomentar tidak tahu siapa yang akan ditemui, tapi sudah menunggu begitu lama, menyuruh Yoon Do itu harus coba menelepon. Yoon Do mengaku tidak menunggu siapapun. Soon Hee menepuk pundak Yoon Do merasa kasihan sangat nasibnya itu sangat Malang padahal menurutnya terlihat seperti pria normal.
Seo Woo datang sendirian, Soon Hee menyapanya dengan senyuman bahagia. Yoon Do melirik karena mendengar nama Seo Woo. Soon Hee bertanya apa yang dilakukan temanya dan datang sendirian. Seo Woo mengaku memang datang sendirian karena cafe temanya itu yang paling dekat dengan rumah sakit. Soon Hee pun menyuruh temanya duduk, Seo Woo melihat Yoon Do duduk sendiri memilih untuk duduk membelakanginya.

“Apa Kau minum sendirian akhir-akhir ini?” tanya Yoon Do
Young Gook akan datang. Dia sibuk karena ini tahun ketiganya.” Kata Seo Woo
Aku senang kau memiliki dia setidaknya.” Komentar Yoon Do. Seo Woo mengejek siapa yang berani berkomentar seperti itu.
Yoon Do akhirnya berdiri disamping Seo Woo mengingat dulu selalu menghiburnya karena dimasa lalu sebagai orang buangan, Seo Woo mengejek kalau Yoon Do itu merindukan hal seperti itu. Yoon Do mengakui sangat merindukanya.
Aku tidak akan pernah melakukannya lagi tak peduli apa yang kau katakan.” Tegas Seo Woo sudah membenci Yoon Do
Baguslah. Kau tidak harus melakukan Jangan biarkan aku memperlakukanmu seperti keset.” Tegas Yoon Do lalu berjalan pergi meninggalnya. 


Tuan Jo kembali masuk rumah sakit kali ini dengan mengunakan topi untuk menutupi wajahnya. Dokter Choi kembali dan duduk di meja receptionist, setelah melakkan CT Scandan MRI scan sudah selesai. Perawat terlihat senang melihat Dokter Choi itu ada shift malam setiap hari.
itu yang terjadi saat kau ada di tahun pertama..” keluh dokter  Choi, Hye Jung datang ke meja receptionist menyindir kalau Semua residen tahun pertama mengalaminya
Dr Yoo, apa kau belum pulang?” tanya Dokter Choi, Hye Jung mengatakan ingin melihat Jo Soo Ji sebelum  pulang.
Mengklaim bahwa itu adalah cinta ketika disalahgunakan seseorang adalah suatu hal yang mengerikan.” Ucap Hye Jun menasehati
Aku harus mengatakan bahwa ia terlihat sedikit aneh.” Ucap Dokter Choi, Hye Jung menyuruh juniornya itu kembali bekerja dari pada bergosip. 

Ibu Nyonya Jo bersama anaknya membantunya untuk minum, lalu keluar sebentar untuk mengambil air kembali. Nyonya Jo terlihat sedikit tenang karena sudah tak ada lagi orang yang menakutkan ada disebelahnya. Pintu ruangan terbuka, seseorang masuk dengan sepatu kets dan berada disamping Nyonya Jo. Nyonya Jo membuka mata dan menarik nafas karena kaget, Tuan Jo juga ikut kaget sambil lalu bertanya kenapa Nyonya Jo itu kaget melihatnya.
“Apa Kau pikir sudah selesai?Kau akan selalu jadi milikku bahkan setelah kau mati.Kau tidak pernah bisa meninggalkankuDan aku sudah memikirkan tentang kitaJika aku harus memberikanmu kepada orang lain, maka aku lebih baik membunuhmu dengan tanganku sendiri. Kau tak masalah, kan?” Ucap Tuan Jo dan langsung mencekik leher Nyonya Jo sambil menangis.
Nyonya Jo akhirnya kehilangan nafasnya dan monitor pun berbunyi, Tuan Jo panik melihatnya. 

Dokter Choi melihat tanda merah dilayar lalu memberitahu  ada masalah di kamar 410. Semua langsung bergegas lari, saat itu Tuan Jo keluar ruangan membuat semua orang kaget. Tuan Jo berusaha kabur, Hye Jung langsung memelintir tanganya dan menyuruh agar memeriksa pasien lebih dulu. Dokter Choi dan perawat masuk ruangan.
Hye Jung membanting tuan Jo ke lantai dengan bantuan dua dokter lain agar menahanya. Tuan Jo menjerit untuk melepaksanya, Hye Jung menyuruh tuan Jo untuk diam dan dengan nada marah mengatakan kalau yang dilakukan itu kekerasan, bukan cinta. Tuan Jo berteriak sambil menangis. Hye Jung berlari menyuruh untuk segera melakukan CT Scan. Lalu memeriksa bagian mata pasien tapi tak ada reaksi  

Ji Hong yang ada dirumah menerima telp dari Hye Jung,  Hye Jung melaporkan Pasien Jo Soo Ji semi koma sekarang dan memiliki pendarahan di tempat bedah. Ji Hong binggung kenapa tiba-tiba bisa seperti itu. Hye Jung pikir Ji Hong akan tahu setelah datang ke rumah sakit.
Hye Jung mencuci tangan lebih dulu dan Ji Hong pun akhirnya datang ke ruang operasi. Hye Jung menegaskan sangatingin menyelamatkan nyawanya. Ji Hong menatapnya, Hye Jung terlihat sangat tegang dan masuk ke dalam ruang operasi 

Ji Hong masuk ruangan dengan mengunakan jubah dan sarung tangan memberitahu Ini bukan perdarahan aktif, jadi operasi tidak akan lama. Hye Jung berdiri disampingnya, Ji Hong mengatakan tak bisa melihat dengan baik, Hye Jung pun menyiram air. Ji Hong mengatakan Nyonya Jo tidak banyak mengeluarkan darah. Hye Jung bisa bernafas lega dan meminta agar memberikan haemostasis patch.
Perawat memberikan seperti kotak-kotak berwarna putih, Ji Hong menempelkanya. Ji Hong meminta irigasi, Hye Jung pun menyiram air. Suasana operasi tidak setegang sebelumnya. 

Pa Ran sengaja memasak Samgetyang instant lalu makan diruang TV, Yoon Do pulang kerumah. Pa Ra menyapa keponakanya yang baru pulang. Yoon Do heran dengan yang dilakukan pamanya dan bertanya dimana mendapakan makan itu. Pa Ran mengatakan sudah pasti di kulkas karena tak menemukan makanan yang bisa dimakan selain itu.
Ya ampun, kenapa kau di sini lagi?Kau telah membuat kekacauan.” Keluh Yoon Do melihat dapurnya juga berantakan.
“wanita itu masih ada di tempatkuDan tempatku terlalu jauh dari rumah sakit.Aku ada operasi pagi besok.” Keluh Pa Ran
Kau ahli bedah yang bodoh.Bagaimana bisa kau menjadi ahli bedah ketika kau bahkan tidak dapat melakukan penilaian jiwa?” ejek Yoon Doo

Kau ahli bedah saraf yang paranoid jauh lebih buruk dari kita.” Balas In Joo keluar dari kamar mandi menepuk punggung Yoon Do lalu duduk dikursi goyang.
Pa Ran dengan bangga mengelukan nama In Joo yang membelanya, Yoon Do mengeluh memanggil pamanya. In Joo menyuruh Yoon Do berhenti memanggil paman dengan wajah menyedihkan dan meminta agar membuatkan Ramyun. Yoon Do kembali mengeluh dengan memanggil In Joo Bibi. In Joo setuju Yoon Do memanggil bibi tapi sebagai gantinya untuk memasakan ramyun untuknya.
Yoon Do pikir tak ada hubungan dengan panggilan itu, In Joo mengaku ada hubungan karena ia ingin makan ramyun di cup jadi Yoon Do memperbolehkan memanggilnya bibi. Yoon Do pikir In Joo bisa pergi saja membelinya. In Jo mengeluh rumahnya itu sangat jauh dari rumah sakit dan Yoon Do punya banyak ruangan jadi mereka ahli bedah dan harus terbiasa berbagiruangan sekarang.
Yoon Do menyakinkan kalau itu pasti mimpi saat membuka matanya, keduanya masih ada dirumahnya. Pa Ra meminta agar membawakan kimchi lobak untuknya, Yoon Do berteriak menyuruh mengambil sendiri saja dan langsung masuk kamar dengan wajah frustasi. 


Nyonya Jo membuka mata dan mengunakan masker oksigen kembali. Ji Hong bertanya apakah Nyonya Jo bisa mendengarnya. Nyonya Jo menjawab denga kedipan matanya. Ji Hong tahu Nyonya Jo pasti sudah berjuang keras, Nyonya Jo mengangkat tanganya, Hye Jung berkomentar melegakan bahwa respon motoriknya sudah kembali.
Nyonya Jo menunjuk tanganya seperti ingin menuliskan sesuatu, Hye Jung memberikan telapak tanganya. Nyonya Jo perlahan-lahan membuat gambar cinta. Hye Jung pun membalas dengan dua jari telunjuk dan jempolnya kalau mencintainya juga. Ji Hong tersenyum mendengarnya.  

Keduanya keluar bersama Ji Hong mengaku  Hari yang melelahkan. Hye Jung juga merasakan hal yang sama, lalu memanggil seniornya meminta agar mengantarnya pulang. Ji Hong setuju karena itu yang paling disukainya. Keduanya terlihat tersenyum bahagia. Ji Hong pun mengajak mereka segera pergi. 

Hye Jung menyuruh Ji Hong segera pergi setelah sudah dekat rumahnya,  Ji Hong pikir mereka hampir sampai dan akan pergi setelah melihat Hye Jung masuk. Setela sampai didepan rumah, Ji Hong menyuruh Hye Jung masuk, Hye Jung meminta Ji Hong lebih dulu pergi, Ji Hong mengelengkan kepala menyuruh Hye Jung duluan masuk. Hye Jung merengek ingin melihat Ji Hong pergi lebih dulu.
Akhirnya Ji Hong mengalah akan pergi lebih dulu. Hye Jung melambaikan tanganya terlihat malu. Ji Hong pun ikut melambaikan tangan yang tak biasa dilakukan. Ji Hong pun berjalan pergi menaiki jalan menanjak. Hye Jung melihat punggung Ji Hong yang pergi meninggalkanya, tiba-tiba langsung berlari memeluk Ji Hong dari belakang.
Ji Hong sempat kaget tapi setelah itu tersenyum bahagia, Hye Jung pun menyadarkan kepalanya di punggung Ji Hong. Keduanya saling menatap, Hye Jung menyembunyikan wajahnya terlihat malu. Ji Hon pun menumpuk tanganya agar saling berpegangan.
Pelukan dari belakang itu menyentuh.Ini memberikanku perasaan bahwa seseorang mendukungku dari belakang. Ini adalah kebahagiaan terbesar yang dapat kekasihmu berikan gumam Ji Hong
bersambung ke episode 13
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Sinopsis W Two Worlds Episode 3 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC

Soo Bong melamun sendirian di kantor, Yeon Jo datang menanyakan apakah ada dikama. Soo Bong memberitahu Tuan Oh pergi. Yeon Joo binggung ayahnya itu pergi kemana lagi. Soo Bong juga tidak tahu, karena Tua oh mengemas barangnya lalu pergiBahkan komputernya juga dibawa.Yeon Joo menghela nafas panjang.
Dia bahkan mengusir kami dan menyuruh kami pulang.Aku sudah mengirim Seon Mi dan Yoon Hee pulang.Aku tak bisa berhenti berpikir kalau itu aneh.Aku sudah bilang kalau Kang Chul akan mati. Aku pikir itu sebabnya Tuan Oh mengusir kita.” Cerita Soo Bong binggung
Berarti wanita itu...adalah kau. Itu pasti kau.Aku sudah bilang kalau Kang Chul akan mati,jadi kau masuk ke webtoon, menyelamatkan hidupnya lalu keluar.” Ucap Soo Bong terbata-bata sambil menunjuk ke arah layar terlihat gambar Yeon Joo yang ada dalam webtoon.

Yeon Joo hanya diam sambil mendengarnya, Soo Bong tahu tapi menurutnya itu tidak masuk akal tapi mungkn juga memang benar, lalu tersadar baju yang digunakan Yeon Joo itu sama persis dengan yang ada didalam webtoon. Yeon Joo meminta agar Soo Bon mendengarka ucapan baik-baik sekarang.
“Apa Kau tahu berapa harga gaun ini?Ini lebih dari 3 juta won.Bagaimana dengan sepatu ini?Apa kau pikir aku bisa membelinya dengan uangku?” ucap Yeon Joo, Soo Bong pikir juga tak mungkin
Siapa diantara temanku yang akan membelikan gaun mahal ini untukku tanpa ragu?” tanya Yeon Joo, Soo Bong menebak mungkin Suk Bum, Profesor Park bahkan menebak kalau Tuan Oh sendiri yang membelikanya.
Lalu dengan wajah ketakutan Soo Bong menyebut nama Kang Chul, Yeon Joo bertanya apakah sekarang Soo Bong bisa mempercayainya. Soo Bong membalikan badan lalu jatuh lemas, Yeon Joo ingin menolongnya. Soo Bong meminta agar Yeon Joo tak mendekat. Yeon Joo menyuruh Soo Bong bangun, Soo Bong menjerit histeris meminta agar Yeon Joo tak mendekatinya. 


Yeon Joo masuk ruangan kerja ayahnya, Soo Bong sudah bisa tenang tapi menurutnya semua cerita itu tak masuk akan dan masih bertanya-tanya bagaimana caranya bisa terjadi sepeti itu. Yeon Joo menyuruh Soo Bong untuk berhenti bicara saja dan berusaha menelp ayahnya tapi tak aktif ponselnya. Soo Bang mengerti tapi kembali bertanya  Bagaimana caranya Yeon Joo masuk ke webtoon.
“Apa Kau bisa pergi kemanapun yang kau suka?  Apa aku juga bisa masuk ke sana?” tanya Soo Bong heran
Aku tidak tahu kenapa aku terus masuk ke dalamnya.Aku tiba-tiba menemukan diriku sudah berada di dalam webtoon.” Ucap Yeon Joo juga binggung, Soo Bong menghela nafas tak mampu lagi berkata-kata.
Bagaimanapun juga, beberapa hal menjadi jelas.Segala sesuatu di dunia yang berputar di sekitar Kang Chul.Aku tidak muncul di kartun lain kecuali aku terlibat dengan Kang Chul.Saat aku melakukan sesuatu sendiri dan pikiranku...tidak mengharapkan. Itu semua akan dihapus.Kang Chul adalah tokoh utama dan aku hanya sebagai peran pendukung.Dan, waktu juga berpusat di sekitar Kang Chul.” Cerita Yeon Joo mengebu-gebu

Ia ingat saat ada di dunia Webtoon jam tanganya berputar dengan cepat dan tiba-tiba sudah dua bulan berlalu padahal baru beberapa menit yang lalu bertemu dengan Kang Chul.
“Semua melewati waktu saat Kang Chul yang tidak melakukan apa-apa.Itu sebabnya dua bulan berlalu dalam sekejap.Kurang dari lima menit di dunia ini... maka bisa selama dua bulan di sana, bahkan bisa jadi 2 tahun atau 20 tahun.” Jelas Yeon Joo
“Tapi Bagaimana mungkin bisa terjadi?” kata Soo Bong masih tak percaya

Coba pikirkan.... Webtoon ini telah diterbitkan secara serial selama tujuh tahun.Selama 7 tahun itu, 15 tahun telah berlalu dalam kehidupan Kang Chul.Itu masuk akal bahwa waktu berlalu lebih cepat di dalam sana dan semua hanya menunjukkan kejadian penting.” Jelas Yeon Joo yakin karena dimulai saat Kang Chul memenangkan olimpiade lalu berada dalam persidangan dan akhirnya menjadi miliyader dengan uang berlimpah dan mobil mewah.  
“Lalu, apakah aku bisa kembali atau tidak tergantung pada Kang Chul,Adegan akhir pasti menyertakan perubahan dalam pikiran Kang Chul.Itulah cara episode berakhir.Aku hanya bisa kembali saat episode berakhir. Itu sebabnya....” kata Yeon Joo lalu terhenti mengaku kalau sudah melakukanya.
Soo Bang bingung melakukan apa maksudnya, lalu menjerit kalau yang dimaksud itu ciuman. Yeon Joo mengigit bibirnya sendiri seperti merasa bersalah. Soo Bang tak percaya kalau Yeon Joo berani mencium bibir Kang Chul. Yeon Joo mengatakan tak ada cara lain karena harus membuatnya terkejut atau sesuatu dan butuh adegan terakhir. Soo Bong tak percaya menurutnya Yeon Joo itu sengaja melakukannya karean Semua orang tahu Yeon Joo itu fans-nya Kang Chul.
Yeon Joo menjerit untuk menyakinkan tidak sengaja melakukannya. Soo Bang bertanya apakah itu terasa baik. Yeon Joo bertanya apa maksudnya itu. Soo Bong penasaran maksudnya itu, Kang Chul itu hanya tokoh kartun dan bukan manusia seperti mereka jadi ingin Bagaimana sentuhan dari bibirnya dan Bagaimana perasaan Yeon Joo ketika menciumnya.
Aku buru-buru jadi tidak merasakan apapun.Dia bukan tokoh kartun tapi Dia seorang manusia dan tidak berbeda dari kita.” Tegas Yeon Joo yang melihat Kang Chul itu seperti manusia pada umumnya.

Aku tahu, Kau  melakukan dengan terburu-buru. Tapi Beritahu aku.Apa dia tampan?” kata Soo Bang, Yeon Joo pun mengaku Kang Chul itu tampan. “Bagaimana dengan So Hee?  Apa Kau juga bertemu dengannya?Apa dia sungguh glamour?” tanya Soo Bong makin penasan
“Tentu saja....  Ya ampun.Kenapa semua pria tergila-gila terhadap dada wanita?” keluh Yeon Joo karena pria pasti melihat wanita berdada besar itu sexy
Aku tidak tergila-gila pada itu.... Aisshhh.... kau membuatku gila.Sekarang, itu terdengar begitu nyata.” Jerit Soo Bong merasa ikut gila
Ini nyata... Kau akan segera tahu alasanku menyelamatkan dia.Dia manusia nyata seperti kita.Bagaimana bisa aku melihatnya mati?Selain itu, aku juga seorang dokter.” Jelas Yeon Joo

Soo Bong ingat Tuan Oh bilang akan mengakhirinya hari ini. Yeon Joo bertanya Mengakhiri apa maksudnya. Soo Bang mengatakan Tuan Ohbilang episode spesial hari ini akan jadi yang terakhir, ia akan mengulang episode hari ini, mungkin akan membunuh Kang Chul. Jadi ia yakin Tuan Oh pasti pergi karena tidak ingin diganggu. Yeon Joo menjerit tak percaya ayahnya akan  membunuh Kang Chul lagi


Yeon Joo melihat rak buku milik ayahnya lalu mengambil salah satu map, melihat salah satu gambar dan mengingat kata-kata ayahnya “Seharusnya aku sudah mengakhiri hidupnya dari dulu.Tepat di sana di jembatan Sungai Han.
Adegan Kang Chul berada disungai Han sambil dan siap melompat tergambar di pikiran Yeon Joo. Soo Bang merasa kalau Tuan Oh akan kembali ketika sudah menyelesaikan semuanya, menurutnya Yeon Joo itu  menemuinya..... Yeon Joo menyela bertanya apakah Soo Bong ingat bagaimana Kang Chul hampir melemparkan diri dari jembatan dan Tahun berapa cerita itu diterbitkan. Soo Bong ingat Itu ada di buku ke-5Jadi pasti tahun 2009.

Yeon Joo melihat di bagian bawah dengan map besar dari Dokumen Referensi Untuk W 2012, 2011 dan mengambil di tahun 2009. Lalu mengambil salah satu berkas. Terlihat print tentang tokoh  (Jeon Seung Min, bintang olimpiade Athena). Yeo Joo membalikan lagi kumpulan data ayahnya.
Terlihat gambar sungai Han dan tertulis berita Bunuh diri di jembatan Sungai Han dan ada sebuah tulisan ayahnya “Yeon Joo meninggalkanku.Aku sendiri sekarang.Yeon Joo menghela nafas sedih membacanya. 
Flash  Back 
Yeon Joo membawa koper ke luar rumah, di musim dingin dengan salju yang turun dengan lebat, ia keluar rumah bersama ibunya masuk mobil untuk pergi meninggalkan rumah ayahnya. Sebelum pergi Ia menatap ke arah rumah ayahnya, seperti berat meninggalkanya. 
Tuan Oh duduk sendirian dalam ruangannya, terlihat frutasi karena harus sendirian dirumah bahkan sudah tidak punya keluarga lagi. Ia berjalan melihat bingkai foto keluarganya yang sudah retak dilantai 
Tuan Oh minum di meja makan sendirian sampai tak sadarkan diri, berbaring di atas meja tamu.
“Aku kehilangan keinginan untuk melakukan sesuatu. Bahkan tidak bisa menggambar potongan tunggal. Bagaimana aku akan melanjutkan pekerjaanku?” gumam Tuan Oh 

Tiba-tiba Tuan Oh terbangun lalu langsung menyalakan komputernya tanganya langsung mengambar webtoon. Kang Chul digambarnya menangis sudah berada di pinggir sungai Han dan siap meloncat. Saat itu Tuan Oh merasa kalau pilihan itu benar dan meminta maaf.
Dalam map ada artikel berjudul(Alasan Sebenarnya Penyebab Orang Meninggal Jika Terjatuh Dari Jembatan) dan tulisan dibawahnya Maaf, tapi aku harus mengakhirinya di sini.Dan Tuan Oh pun akan mengakihirnya sampai di adegan itu saja.
Yeon Joo yang membaca tulisan ayahnya bertanya Apakah Kang Chul harus mati di sini?pada Soo Bong. Terlihat Soo Bong binggung melihat tulisan yang ada di map. Ruangan kembali berubah saat Tuan Oh masih sibuk mengambar. 
Flash Back

Tuan Oh mengambar Kang Chul yang sudah siap melompat di jembatan sungai Han, lalu Kang Chul pun melompat terlihat tubuhnya yang melayang jatuh ke dalam air dan Tuan Oh mengambarkan gambar air tempat Kang Chul masuk ke  dalam sungai Han. Ia pun mengucapkan selamat tinggal pada tokoh Kang Chul yang harus diakhirinya. 

Pagi harinya, Tuan Oh tertidur di sofa dan terbangun karena bunyi deringan telp. Editor menelpnya, Tuan Oh duduk disofa mengatakan  akan segera mengirimnya, dan Sudah selesai,tapi hanya tertidur.
Sebenarnya,aku harus berhenti di sini sekarang.Ini karena alasan pribadi.Aku sudah punya endingnya.” Ucap Tuan Oh berjalan sambil menyalakan komputernya.
Matanya melotot kaget melihat gambar Kang Chul yang berpegangan tangan di tiang jembatan,  bukan terjatuh seperti yang digambarkan semalam.
Ini aneh.... Aku mengakhirinya tadi malam dengan Kang Chul di dalam air.Bagaimanapun, Kang Chul masih hidup.Dia berpegangan dengan satu tangan...sepanjang malam. Gumam Tuan Oh kaget
Ia mencuci wajahnya berpikir kalau masih mabuk, karena dalam pikiranya karakter itu mati tapi tanpa dirinya itu benar-benar menggambarnya. Akhirnya ia duduk dikembali di meja kerjanya menatap layar komputernya
Bagaimanapun juga,ini mungkin awal...untuk menemukan kekuatan lagi.Itu sebabnya...Aku memutuskan untuk menyelamatkan Kang Chul. Gumam Tuan Oh
Akhirnya ia mulai mengambil pen dan mengambar Kang Chul yang berhasil naik dari jembatan lalu berjalan dengan hujan yang turun membasahi tubuhnya, seperti akan memulai awal yang baru. 

Yeon Jin mengambil kembali Dokumen Referensi Untuk W 2010, Di ceritaka Kang Chul yang bisa bangkit dari keterpurkan menjadi orang yang sukses dengan di tunggu wartawan saat baru keluar gedung. Berita tentang Kang Chul pun masuk ke dalam koran.
Fakta bahwa seorang wakil dari JN Global...adalah atlet olimpiade Kang Chul telah menjadi isu.Setelah putusan pengadilan pada tahun 2007, ini adalah pertama kalinya...dia muncul di publik.JN Global, sebuah perusahaan perdagangan elektronik,go public tahun lalu dan mempertahankan harga pasar...
Kang Chul meminum kopinya saat menunggu seseorang di lorong sebuah gedung, lalu seorang pria datang menghampirinya bertanya apakah sudah menunggu lama. Kang Chul mengangguk lalu memberika minuman untuk temanya, sedari tadi ia melihat sekeliling gedung yang menarik ditamanya, lalu menanyakan pendapatkan apabila membeli stasiun penyiaran ini. Si pria terlihat terkejut.
Sekarang karena aku telah mendapatkan uang,  maka aku harus menangkapnya.Kau bilang uang dan tenaga kerja adalah masalah. Dengan Menggunakan agen pribadi itu illegaljadi Aku tidak dapat menggunakan lembaga nasional.Aku pikir bisa membeli stasiun penyiaran ini.” ucap Kang Chul dengan bayangan gambarnya.

“Lalu Aku dapat menemukan pelakunya dengan membuat program penyelesaian kasus kejahatan.Staf hanya harus terdiri dari profesional terbaik di Korea.Aku hanya akan mempekerjakan pengacara dan jaksayang terbaik.  Dan Aku akan memberikan semua uang yang ku miliki”
Kang Chul membayangkan sebuah acara TV dengan Kru yang terlihat sangat profesional, serta jaksa dan pengacara yang membuat semua kejadian benar-benar teliti serta orang-orang yang menerima telp pun sangat profesional.
Kau bisa jadi supervisor dan Aku sudah memutuskan nama channel adalah W.W singkatan dari who dan why.Tujuannya adalah untuk mengetahui siapa yang melakukan kejahatan dan mengapa.Siapa yang membunuh keluargaku...dan kenapa mereka melakukannya?Aku harus cari tahu itu sekarang dan akan mendapatkan semua.” Jelas Kang Chul yang sudah mengambarkan sebuah gedung dengan gambaran W besar di depanya.
Dalam kehidupan nyata, di depan toko buku berjejer orang yang sedang mengantri sangat panjang. Tuan Oh duduk dengan senyuman memberikan tanda tangan pada lembaran gambar komik buatanya. Semua orang terlihat sangat kagum dan senang bisa bertemu dengan penulis komik W , Tuan Oh pun tersenyum bisa bangkit dari kerterpurukan karena Komik W.
Hal berjalan sangat baik...sampai aku bahkan tidak bisa percaya itu.Gumam Tuan Oh 
Nyonya Gil menonton TV sendirian di rumahnya, tatapan terlihat sangat semeraut. Di Tv menanyakangkan seorang pembaca berita mulai bertanya apakah pemirsanya  suka membaca webtoon, Lalu membahas  Ada webtoon yang dipujikarena telah mengubah dinamika isi media Korea, serta mejadi populer belakangan ini.
Seniman webtoon berjudul W,Oh Seong Moo bersama dengan kami hari ini.”Ucap Si penyira berita, Nyonya Gil terdiam melihat mantan suaminya sekarang sudah terkenal dan pasti memiliki banyak uang.
Penyiar mengaku  ingin bertemu dengan Tuan Oh akhirnya bisa bertemu dengannya hari ini. Tuan Oh pun hanya tersenyum, Penyiar pun mengatakan sebagia fans beratnya, dengan rendah hati Tuan Oh mengucapkan  Terima kasih.
Bagaimana perasaanmu? Apakah kepopuleran Wterasa nyata bagimu?” tanya Penyiar mulai mewawancarainya.
Aku tidak percaya. Aku bekerja di mejaku,sangat sibuk untuk memenuhi tenggang waktu.Sekarang karena aku duduk di sini,ini tampak lebih nyata.” Cerita Tuan Oh
Aku pasti berhasil.. Gil Soo Sun pasti menyesal karena dia meninggalkan aku.Gumam Tuan Oh, Nyonya Gil  terdiam seperti menyesal sangat dalam sudah meninggalkanya. 

Tuan Oh mengambar adegan dengan balon ucapan “Astaga, aku kehilangan dia.” Dan Kang Chul terlihat kesal dengan mengemudikan mobilnya. Tiba-tiba pen-nya tak bisa dibuat mengambar dan merasa Hal-hal aneh terus terjadi akhir-akhir ini. Akhirnya Ia mencoba menenangkan diri menuangkan wine.
Gambarku tidak berubah seperti yang aku inginkan.Rasanya seolah-olah Kang Chul menolak...cerita yang aku buat.
Ketika akan meminumnya melihat gambar Kang Chul berubah dengan mata yang menatapnya seperti sangat nyata dan tulisan berubah menjadi “Kemana kau pergi?” lalu berpikir karena pengaruh dari alcohol.
Esok harinya, Tuan Oh kembali berkerja menyalakan komputernya, tapi  terjadi lagi, ketika ia terbangun di pagi hari melihat adegan yang tidak gambarnya, lalu mulai berpikir dirinya itu sudah gila. 

Tuan Oh menatap keluar jendela seperti berpikir ada seseorang yang diam-diam mengamatinya dari luar. Soo Bong dkk terlihat binggung melihat Tuan Oh keluar dari ruangan hanya menatap ke jendela. Tuan Oh berjalan masuk, matanya melihat sampul komik W yang bergambar sorot mata Kang Chul.
Dia itu hidup.... Aku bisa merasakannya, tapi bagaimana...Bagaimana mungkin dia bisa hidup? jerit Tuan Oh bergumam lalu menurunkan gambar komiknya, Soo Bong binggung melihat Tuan Oh menurunkan gambar sampul komiknya sendiri, Sun Mi dan Yoon Hee juga heran Tuan Oh terlihat tak seperti biasanya 

Yeon Joo mengambil Dokumen Referensi Untuk W 2015 sambil duduk di meja ayahnya melihat sebuah tulisan “Monster” dengan gambar seperti iblis yang menjilatkan lidahnya dalam bentuk api. Dibelakangnya tertulis. [Aku lebih suka membunuhdaripada dibunuh.]
Flash Back
Tuan Oh menyakini kalau Kang Chul itu monster lalu menuliskan dibalik gambar iblisnya [Aku lebih suka membunuhdaripada dibunuh.] dan berjanji akan membunuh Kang Chul suatu saat nanti. Dengan mata mendelik merasa menyesal seharusnya sudah membunuhnya dari awal.
Kang Chul sudah tenggelam di sungai Han seperti tak sadarkan diri, Tuan Oh pikir Semuanya itu kesalahan  dari Sungai Han.

Yeon Joo kembali ke kamarnya merasakan kepalanya sangat sakit, Suk Bum masuk ruangan melihat Yeon Joo yang meminum obat lalu bertanya obat apa itu. Yeon Joom merasa  sakit kepala. Suk Bum pikir temanya itu mungkin demamkarena hanya mengenakan gaun saat  turun hujan. Yeon Joo tahu itu.
Kenapa kau terlambat? Padahal Tak ada yang peduli.” Ucap Suk Bum lalu membanting tubuhnya ke atas kasur. Yeon Joo pun pamit pergi pada temanya.
Di depan lift, Yeon Joo melihat Prof Park yang kesal menatap ponselnya, matanya melirik dan langsung kaget saat melihat seniornya itu membaca webtoon dengan gambar dirinya yang sedang mencium Kang Chul. Akhirnya ia berjalan mundur dan langsung masuk ke dalam lift yang ada dibelakangnya.

Prof Park seperti tak suka dengan sosok Yeon Joo, Pintu lift akan tertutup. Yeon Joo buru-buru bersembunyi sebelum di lihat oleh seniornya. Prof Park menengok merasakan beberapa energi negatif sekarang.
Yeon Joo pun bisa bernafas lega tak bertemu dengan seniornya, tapi matanya makin melotot kaget karena semua yang ada di dalam lift membaca webtoon W dan adegan ciumanya dengan Kang Chul. Yeon Joo menutup matanya dan membalikan wajahnya karena malu.
Sesampai di halte, dua pelajar juga membaca webtoon W tak percaya  Kang Chul menciumnya lalu mengatakan sangat membenci wanita yang tiba-tiba mencium tokoh idola mereka.
Semua orang di negara ini melihatnya.” Keluh Yeon Joo akhirnya pasrah menyandarkan kepalanya. 


Yeon Joo mengangkat telp Soo Bong sambil bersadar memberitahu baru saja pulang kerja dan menanyakan kabar ayahnya.  Soo Bong memberitau Tuan Oh belum pulang, lalu mulai membahas. Tak peduli berapa banyak sudah memikirkannya, menurutnya ini masih sulit untuk dipercaya dan penasaran Bagaimana bisa ini terjadi
Ini yang tidak aku pahami.Katakanlah kau masuk ke dalam karena Kang Chul pada awalnya,tapi kenapa itu terjadi lagi?” tanya Soo Bong, Yeon Joo juga tak tahu sambil memijat kepalanya yang sakit.
Kau bilang  butuh adegan terakhir untuk keluar.Ini berarti ada aturan untuk memasukinya juga.Lalu kenapa hanya kau?Bukankah itu masalah yang paling besar?Bagaimana jika kau diseret ke webtoon secara tiba-tiba?Apa yang akan kau lakukan?Bagaimana kau tahu apa yang akan terjadi jika kau terlibat dengan Kang Chul?” ucap Soo Bong binggung, Yeon Joo seperti sudah tak bisa menahan sakit kepalanya akhirnya jatuh pingsan. 

Soo Bong binggung karena tak mendengar suara Yeon Joo lalu berusaha memanggilnya, Sebuah bus baru saja berhenti dan seorang wanita lewat mendengar suara dari telp yang masih tersambung lalu mengangkatnya. Tapi Yeon Joo sudah tak ada hanya ada tas dan ponselnya.
Kau ini siapa?” tanya Soo Bong kaget karena bukan suara Yeon Joo yang didengarnya.
Aku menemukan ponsel ini di halte bis.” Ucap Si wanita yang mengambil ponsel sudah ada dibawah.
“Lalu Dimana pemiliknya?” tanya Soo Bong panik
“Aku hanya menemukan ponsel ini dan tas.” Ucap si wanita
Soo Bong makin panik terlihat jatuh lemas lalu meminta maaf agar bisa menunggunya sebentar dan akan datang untuk mengambil ponsel serta tasnya. Setelah itu memulut mulutnya sendiri karena sudah membuat masalah saja dan buru-buru keluar dari rumah. 

So Hee masuk ke toko dan bertemu dengan manager, karena  tidak mendengar secara detail di telepon jadi ingin tahu Apa yang sebenarnya terjadi. Manager Toko mengatakan Tuan Kang menyuruhnya untuk memastikan agar tak ada satu orang pun yang membicarakan itu.
Siapapun yang membicarakan itu akan dipecat,jadi kau tidak perlu khawatir.Tapi kita tidak punya hak untuk menghentikan pelanggan yang datang.Kami mendapat nomor kontak dari orang yang merekam video.Kau harus temui pelanggan dan menyelesaikannya sendiri.” Jelas Manager Toko, So Hee bertanya video apa maksudnya.
Ini...Tampaknya dia bertengkar...dengan seorang wanita.” Cerita Manager Toko terlihat gugup, So Hee binggung Kang Chul bisa bertengkar.
Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.” Ucap Manager Toko lalu menceritakan yang terjadi saat di toko.

Flash Back
Yeon Joo yang baru mencoba pakaian langsung memberikan tamparan diwajah Kang Chul. Semua pengunjung menjerit kaget melihatnya.
Wanita itu tiba-tiba kesal lau menampar wajahnya.Dan mereka jadi baik lagi...dan mulai berciuman.
Manager toko masih ingat saat Yeon Joo mencium Kang Chul setelah menamparnya, pengunjung pun langsung menarik nafas panjang karena shock melihat tokoh idola mereka berciuman didepan banyak orang. 
So Hee yang mendengarnya terbata-bata tak percaya Kang Chul itu berciuman. Manager Toko menceritakan keduanya yang masuk ke ruang ganti bersama dan juga mengunci pintunya.Lalu Presdir Kang keluar sendiri setelah berada lama di dalam ruang ganti. So Hee yang mendengarnya berpikiran yang tidak-tidak sambil menahan amarahnya.
Tapi bukan itu yang ingin dia sembunyikan.Dia ingin menyembunyikan fakta bahwa wanita itumenghilang.” Jelas Manager Toko, So Hee kaget keduanya kalinya karena wanita itu tiba-tiba menghilang.
Mereka masuk ke dalam bersama.Tapi hanya Tuan Kang yang keluar.  Dia menghilang.” Jelas Manager Toko
Aku tidak paham apa yang kau bicarakan sekarang.” Kata So Hee, Manager Toko juga merasakan tak paham tapi semua orang mengatakan hal yang sama. So Hee pun menanyakan tempat  ruang ganti


So Hee membuka sebuah ruang ganti, Manager Toko memberitahu bukan pintu yang itu tapi yang ada disebelahnya. So Hee membuka pintu ruang ganti disebelanya. Manager Toko binggung karena tak ada pintu lain jadi tak mungkin wanita itu bisa menghilang begitu saja.
Mata So Hee melihat ke bawah, Yeon Joo terlihat pingsan di lantai. Si manager Toko melihat ke dalam dan menjerit kaget karena Yeon Joo di gosipkan menghilang ternyata tergeletak dilantai dan tak sadarkan diri. 

Kang Chul mengemudikan mobilnya, teringat kembali saat sebuah truk tanpa plat nomor seperti berusaha menabraknya. So Hee menelp memberitahu sedang berada di toko pakaian, Kang Chul pun bertanya apakah So Hee sudah bertemu dengan manager tokonya.
Yeon Joo ada di sini.” ucap So Hee, Kang Chul kaget mendengarnya.
Dia ada di sini, Di dalam ruang ganti.” Jelas So Hee. Kang Chul langsung memutar balik mobilnya. 

Yeon Joo sudah di pindahkan ke sofa, dengan manager toko dan So Hee yang menjaganya. Kang Chul akhirnya datang bertanya apa sebenarnya yang terjadi. So Hee pikir seharusnya ia yang bertanya pada Kang Chul, apa sebenarnya yang terjadi.
Dia ada di dalam.  Kenapa kau bilang dia menghilang?” kata So Hee binggung, Kang Chul mencoba membangunkan Yeon Joo dengan memanggilnya, So He memberitahu Yeon Joo tak sadarkan diri.
Akhirnya salah satu pegawai menelp panggilan darurat memberitahua da seorang pasien yang pingsan. Kang Chul menyuruh jangan memanggil ambulance dan segera menutup telpnya. Pegawai pun langsung menutup telpnya. Kang Chul menutupi tubuh Yeon Jo bagian bawah dan langsung mengendongnya.

So Hee bertanya mau dibawa kemana Yeon Joo, Kang Chul  mengatakan Yeon Joo tidak bisa pergi ke rumah sakit jadi akan membawanyake hotel. So Hee bertanya bagiamana nanti Kang Chul akan bertanggung jawab. Kang Chul tak menjawab menyuruh So Hee untuk memanggil  Dokter Yoo, lalu akan pergi lebih dulu dan sekertarisnya itu membereskan semua urusan di toko setelah itu langsung ke hotel.
Kang Chul merapatkan selimut sampai ke atas tubuh Yeon Joo didalam mobil. Yeon Joo sedikit membuka matanya seperti melihat sosok Kang Chul, seperti mengingat bertanya “Ada apa ini ? Kenapa aku ada di sini lagi?” Kang Chul menjawab kalau ia juga penasaran kenapa Yeon Joo kembali lagi. Yeon Joo membalas kalau tak tahu lalu kembali tak sadarkan diri. Kang Chul menutup pintu dan kembali mengemudikan mobilnya.


Kang Chul mengendong Yeon Joo masuk ke hotel, dua pengawal yang berjaga kaget melihat Kang Chul datang sambil mengendong seorang perempuan. Pelayan datang menyapa Kang Chul yang baru datang, Kang Chul bertanya keberadan Dokter Yoon, pelayan mengatakan belum datang.
Do Yoon tiba-tiba datang memanggilnya memberitahu Detektif Park datang mencarinya, Kang Chul langsung mencoba menyembunyika wajah Yeon Joo sebelum dilihat oleh polisi lalu menanyakan tujuanya datang. Detektif Park menjelaskan sengaja datang karena saksi, Oh Yeon Joo. Kang Chul bertanya apakah belum menemukannya
Dia sangat aneh.Bagaimana bisa dia menghindari semua kamera CCTV?” kata Detektif Park
Kau tidak perlu berusaha terlalu keras.Dia bukan penjahat.  Tidak masalah jika kau tak menemukannya.” Ucap Kang Chul, Do Yoon melotot kaget mendengarnya.
Apa yang kau bicarakan?  Kami akan tetap menemukannya.” Tegas Detektif Park lalu penasaran melihat Kang Chul yang datang dengan mengendong seorang wanita.
Kang Chul mengaku terjadi sesuatu dan akan taruhnya di tempat tidur. Detektif Park pikir Kang Chul juga tidak perlu mengantar mereka keluar. Do Yoon pun segera masuk kamar, Detektif Park menatap ke arah kamar Kang Chul seperti melihat sesuatu yang mencurigakan. 

Kang Chul sudah membaringkan Yeon Joo ditempat tidur. Do Yoon masuk kamar melihat itu Yeon Joo yang digendong masuk dan bertanya apa sebenarnya yang terjadi. Kang Chul tiba-tiba mengelurkan tanganya seperti meminta sesuatu,Do Yoon binggung lalu menepuk tangan Kang Chul.
Akhirnya, dia dalam pelukanku.” Ucap Kang Chul, Do Yoon melotot kaget.
Dia kunci hidupku.Ngomong-ngomong, apakah dia sangat cantik? Apa dia cantik atau tidak ?” kata Kang Chul sambil memeriksa dahi Yeon Joo. Do Yoon terlihat benar-benar binggung melihat tingkah atasanya.
Kenapa semua orang mengatakan dia cantik?” ucap Kang Chul berpikir sambil menatap wajah Yeon Joo yang sedang tertidur. 

Malam hari
Yeon Joo membuka matanya melihat punggung orang yang sedang berdiri. Kang Chul membalikan badanya melihat Yeon Joo sudah sadar lalu duduk disampingnya menanyakan keadaanya. Yeon Joo masih menutup matanya mengaku merasa pusing. Kang Chul pikir Yeon Joo mungkin masih mual karena pengaruh obat, lalu mengatakan tak perlu khawatir karena Yeon Joo tak akan mati. Yeon Joo mulai bertanya keberadanya.
Ini kamarku dan ini tempat tinggalku.” Kata Kang Chul bangga, Yeon Joo bisa mengerti kalau itu ada di Penthouse. Kang Chul tersenyum Yeon Joo bisa mengetahuinya.
Kau tinggal di hotel penthouse.Lantai 33, lantai paling atas.” Ucap Yeo Joo seperti berbicara orang yang mengingau dalam tidur., Kang Chul berkomentar ternyata Yeon Joo itu benar-benar tahu segala sesuatu tentang dirinya.

Aku tahu segalanya.” Ucap Yeon Joo, Kang Chul pun bertanya apa lagi yang diketahui oleh Yeon Jon tentang dirinya.
Aku tahu bahwa keluargamu...tiba-tiba dibunuh di rumah dan itu membuatmu trauma.Makanya kau tinggal di hotel tanpa mempunyai rumah sendiri.”cerita Yeon Joo, Kang Chul berkomentar itu sungguh menarik dan bertanya apa lagi yang diketahui Yeon Joo.
Kau menyimpan pistol di bawah bantalmu dan selalu menyimpannya meskipun itu ilegal.Kau tidak bisa tidur tanpa itu.” Kata Yeon Joo, Kang Chul kaget Yeon Jo juga bisa tahu tentang hal itu.

Aku melihatnya.” Ucap Yeon Joo, Kang Chul bertanya dimana Yeon Joo melihatnya.
Itu adegan yang paling menyedihkan, di Jembatan Sungai Han.Aku juga menangis saat itu.Aku takut...Kang Chul akan bunuh diri.” Cerita Yeon Joo seperti menangis dalam tidurnya, Kang Chul menatap Yeon Joo seperti mengigau dalam tidur bicara denganya. 
bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Sinopsis W Two Worlds Episode 3 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC

Kang Chul tenggelam dalam sungai han, tiba-tiba matanya terbuka. Dan Kang Chul yang sedang tertidur langsung terjaga dengan mata melotot. Wajahnya terlihat panik dan menyadari masih ada dikamarnya dan tanganya selalu siap dengan pistol. Ia melihat Yeon Joo yang tertidur pulas lalu menaruh pistol dan ingin meminum wine tapi ternyata sudah habis.
Akhirnya ia berjalan keluar kamar, saat pintu terbuka melihat sosok pria mengunakan jubah dengan wajah tak terlihat dan tanganya langsung menodongkan pistol. Mata Kang Chul melotot langsung mendorong si pria sampai akhirnya pintu kamarnya tertutup dan Yeon Joo sudah tak terlihat.

Kang Chul mulai berkelahi dengan menjatuhkan pistol dari tangan si pria misterius. Si pria berjalan mendekat dan Kang Chul bisa melawanya sampai akhirnya tangan Si pria mencekik lehernya. Kang Chul berusaha untuk melepaskanya sambil melihat siapa sebenarnya yang ingin menyerangnya. Tapi benar-benar tak terlihat.
Ia membanting si pria misterius dan sempat memelintir tanganya, si pria bisa melepaskan diri dengan nyelengkat kaki Kang Chul dan akhirnya Kang Chul pun terjatuh. Si pria langsung masuk ke dalam lift, Kang Chul berlari bisa menahanya saat membuka pintu ternyata pria misterius itu hilang.
Tuan Oh masih ada dikamarnya dengan wajah kesal membanting komputernya lalu memecahkan layarnya dengan alat pemadam api sambil berteriak “Mati.... mati” lalu bersandar di dinding karena kelelahan. Setelah itu memilih meninggalkan kamar dan membiarkan layar komputernya yang sudah retak. 


Kang Chul mondar mandir lalu melihat pistol yang tertinggal dengan model sedikit panjang dibagian ujungnya. Dua pengawal berlari dan baru datang melihatnya. Kang Chul memarahi keduanya yang seharusnya menjaga pintu. Salah satu pengawal menceritakan kalau menerima pesan dari Yoon Do untuk turun tapi ketika bertemu Yoon Do ternyata bukan dia pengirimnya. Kang Chul terdiam memikirkan siapa pria misterius yang mengirimkan pesan spam pada dua pengawalnya. 

Akhirnya ia kembali masuk ke dalam kamar sambil menekan bagian punggungnya yang terasa sakit lalu kembali bersandar di tempat duduknya. Matanya melotot tajam pada Yeon Joo yang tertidur didekatnya dan melihat kembali pistol yang ada ditangannya.
Pikiranya kembali melayang pada saat mengemudikan mobilnya, melihat sebuah truk tanpa plat nomor seperti sengaja menabraknya. Matanya langsung menatap ke arah atas.
Aku akan...segera menemukanmu....Tunggu saja..” gumam Kang Chul dengan mata penuh dendam. 

Pagi hari
Yeon Joo membuka matanya lebar-lebar lalu tersadar dan langsung terbangun melihat ke arah tempat tidurnya, bertanya keberadaanya sekarang. Ia turun dari tempat tidur melihat sekeliling dan menduga itu kamar dari Kang Chul.
“Yahh.. benar. Ini kamarnya. Ini tempat tidurnya dan ini...  Ya Tuhan.Apa aku diseret lagi ke sini?Kenapa?” ucap Yeon Joo heran
Do Yoon masuk melihat Yeon Joo sudah terbangun dan langsung menyapanya, lalu menanyakan keadaanya. Yeon Joo menutupi rasa gugupnya mengatakan baik-baik saja. Do Yoon memberitahu Seorang perawat memeriksanya saat Yeon Joo pingsan dan akan baik-baik saja.
“Dia bilang Kenapa aku pingsan?” tanya Yeon Joo penasaran

Dia bilang itu karena bekerja berlebihan.” Ucap Do Yoon, Yeon Joo binggung seperti tak merasa Bekerja berlebihan
“Itu Sebuah kelelahan yang parah menempatkan banyak ketegangan pada tubuhmu.” Jelas Do Yoon, Yeon Joo makin heran dianggap memiliki Kelelahan yang parah
Kau ada di tempat tidur selama 2 hari dan Mungkin kau membuat dirimu lelah.”kata Do Yoon
Yeon Joo mengingat sebelumnya jamnya berputar dengan cepat dari dan sudah dua bulan berlalu, lalu berkomentar Mungkin memang benar. Do Yoon mengajak Yeon Joo untuk makan siang dengan Presiden Kang karena akan segera kembali. Yeon Joo binggung Kang Chul akan datang. Do Yoon memberitahu  sudah menyiapkan beberapa pakaian jadi dapat berganti di kamar mandi. Yeon Joo mengerti dan Do Yoon pun pamit pergi. 

Yeon Joo kebinggungan lalu masuk ke dalam kamar mandi, lalu mengunakan jubah mandinya. Ia melihat kamar mandi yang mewah dengan sofa, lalu battub dan juga shower ditempat yang berbeda dan terbuka, semua terlihat sangat mewah dan hanya dimiliki orang Kaya bahkan sangat luas.
Mata melirik sesuatu yang membuatnya melotot, dua pasang pakaian dalam berwarna pink dan hitam, lalu menjerit melihat salah satu bra hitamnya itu tembus pandang. Tiba-tiba teringat kata-kata Soo Bong terakhir kali di telp Bukankah itu masalah terbesarnya?Bagaimana kau tahu apa yang akan terjadi jika kau terlibat dengan Kang Chul?Bagaimana jika kau diseret ke webtoon secara tiba-tiba?
Yeon Joo panik lalu keluar dari kamar mengambil pistol yang biasa disembunyikan Kang Chul dibawah bantal. 

Kang Chul baru naik lift sambil melihat jam tanganya, bertanya apakah Yeon Joo sedang sendirian. Do Yoon memberitahu Yeon Joo sedang ada dikamar mandi.
Aku sudah bilang jangan meninggalkan dia sendiri ketika sudah sadar.” Kata Kang Chul mengomel
Aku tidak bisa masuk ke kamar mandi denganya” ucap Do Yoon binggung
Kang Chul dengan kesal langsung berlari keluar dari lift. Di kamar Yeon Joo binggung melihat antara pistol dan juga bra tembus pandang didepan matanya, dengan wajah kebinggung mana yang harus dipilihnya sekarang. Akhirnya Kang Chul masuk kamar, Do Yoon yakin Yeon Joo itu tak akan kabur karena mereka ada dilantai 33
Yeon Joo benar-benar binggung harus memutuskan pilihanya, Kang Chul  masuk ke dalam kamar mandi. Yeon Joo langsung berbalik seperti memutuskan untuk memperlihatkan tubuhnya yang hanya mengunakan pakain dalam. Kang Chul terlihat santai, hanya mengaruk-garuk kepalanya. Do Yoon benar-benar kaget langsung menutup pintu dan keluar.
So Hee masuk kamar melihat tak ada siapaun, Do Yoon baru keluar dari kamar mandi dengan wajah shock. So Hee tahu Yeon Joo yang akhirnya sadar. Do Yoon langsung membalikan tubuh So Hee sambil mendorongnya, mengatakan kalau bisa menemuinya nanti, So Hee bingung apa yang dilakuan Yeon Joo sekarang. Do Yoon beralasan Yeon Joo sekarang sedang berbicara empat mata dengan Kang Chul. So Hee binggung kenapa harus dikamar mandi. 

Yeon Joo mengintip seperti berharap bisa kembali ke dunia nyata, tapi ternyata didepan Kang Chul berdiri dengan melipat tanganya didadanya. Kang Chul berkomentar Yeon Joo mulai bertingkah aneh lagi, Yeon Joo terus mencari seperti berharap “bersambung” akan keluar. Kang Chul bertanya apa lagi sekarang yang dilakukanya.
“Sekarang sudah Jam 11 siang dan kau baru bangun.  Apa yang kau lakukan di sini?” ucap Kang Chul, Yeon Joo langsung menutup jubahnya mengatakn bukan apa-apa. Kang Chul makin bingung
Kau selalu melakukan hal-hal dan mengatakan bukan apa-apa.” Keluh Kang Chul berjalan mendekat, Yeon Joo langsung mengeluarkan pistolnya
Jangan mendekat... Berhenti…Aku akan menembakmu jika kau tidak menurutinya.”ancam Yeon Joo mengarahkan pistolnya, Kang Chul mengangkat tanganya dengan wajah kaget.
Ya ampun.... Kau seorang wanita yang tak terduga.Kau tiba-tiba muncul,menampar wajahku, menciumku, menghilang dan muncul lagi.Sekarang, kau tiba-tiba melepaskan pakaianmu...dan mengarahkan senjata kepadaku.” Kata Kang Chul mengangkat tanganya.
Aku tahu kau tidak mengerti padaku.  Aku akan melakukan hal yang sama jika aku jadi kau.Ada alasan kenapa aku melakukan ini.” ucap Yeon Joo, Kang Chul bertanya alasan apa sambil melangkah maju.
Jangan bergerak....Aku sungguh akan menembakmu.... Aku tidak bercanda.” Kata Yeon Joo menodongkan pistolnya. 
Kang Chul tersenyum lalu menurunkan tanganya menyuruh Yeon Joo melakukanya saja. Yeon Joo menegaskan kalau ia serius, Kang Chul berjalan semakin mendekat.Yeon Joo menjerit kalau iniberbahaya. Kang Chul heran kenapa Yeon Joo itu malah terlihat khawatir ketika ingin membunuhnya, Yeon Joo menegaskan kalau ingin menembaknya dan mengarahkan pada langit-langit, tapi tak terdengar suara tembakan apapun.

Akhirnya Kang Chul mengambil pistol dari tangan Yeon Joo, mengatakan kalau harus membutuhkan peluru di dalam pistolnya. Yeon Joo pun melonggo karena ternyata untuk keluar dari dunia W tak berhasil. Kang Chul mengatakan ingin melihat apa yang akan dilakukan ketika Yeon Joo tahu bahwa ia menyimpan pistol di bawah bantal.
Kang Chul memasang beberapa peluru yang dibawa dalam saku bajunya, lalu berbaring dan menodongkan pistolnya. Yeon Joo panik kenapa Kang Chul malah melakukan ini padanya. Kang Chul mengaku tidak suka melakukan hal ini, jadi lebih baik mereka  kompromi dengan berbicara baik-baik.
Aku punya sekitar 100 pertanyaan,tapi aku akan membiarkanmu hidup jika kau menjawab pertanyaan pertama.Bagaimana bisa kau menghilang hari itu?Aku harus melaporkanmu ke polisi jika kau tidak menjawab.” Kata Kang Chul mengancam dan pistol mengarah pada Yeon Joo dan melangkah lebih dekat.
“Kau Kejam!!!! Kau bilang aku sudah menyelamatkan hidupmu.” Ucap Yeon Joo

Tentu saja,  maka Itu sebabnya aku membiarkanmu pergi.Bukankah kau yang melanggar janji?Kau menghilang tanpa menjawab pertanyaanku dan Kau harus tepati janji itu sekarang.Aku menunggu selama 2 bulan seperti pria sejati. Apa Kau setuju?Bagaimana bisa kau menghilang?Pasti ada caranya.Aku harus melaporkanmu ke polisi bila kau tidak menjawab” ucap Kang Chul. Yeon Joo pun hanya bisa diam
Jika kau tidak bisa menjawabnya, maka ini pertanyaanku berikutnya.Kenapa kau menciumku setelah menamparku hari itu?Aku akan menunggu jawabanmu karena kita masih punya banyak waktu.” Kata Kang Chul akhirnya menaruh pistol dikursi dan membuka jasnya.
Aku melakukan itu agar aku bisa menghilang.” Jawab Yeon Joo melirik Kang Chul yang bersadar di kursi sambil memegang pistolnya, Kang Chul seperti tak mendengar dengan jelas.  
Aku melakukan itu agar aku bisa menghilang.” Kata Yeon Joon mengulanginya, Kang Chul bertanya melakukan apa. Yeon Joo mengatakan kalau menciumnya kemarin.
“Jadi Kau menciumku agar kau bisa menghilang.Aku tidak membayangkan jawaban seperti itu.Apa kau menghilang karena kau menciumku hari itu?Apa benar seperti itu ?” ucap Kang Chul tak percaya
“Itu Benar,jadi tolong hentikan dan biarkan aku pergi.” Kata Yeon Joo merengek dengan wajah ketakutan. 
Kang Chul masih tak percaya tapi Yeon Joo menyakinkan kalau yang dikatakannya itu benar. Kang Chul berjalan mendekat dan langsung menciumnya denga tangan memegang pistol. Yeon Joo kaget harus berciuman dengan Kang Chul untuk kedua kalinya. Kang Chul berjalan mundur lalu bertanya kenapa Yeon Joo masih ada didepanya.
Yeon Joo masih terlihat shock, Kang Chul melihat Yeon Joo masih ada didalam kamar mandirnya. Yeon Joo dengan terbata-bata menjelaskan  dengan hanya berciuman tidak akan membuatnya menghilang tapi harus ada perubahan emosi. Kang Chul mengatakan kalau perubahan emosi yang menurutnya itu tidak begitu menyukainya.
Kau mungkin tidak menyukainya, tapi kau terkejut.” Jelas Yeon Joo, Kang Chul membenarkanya.
Itu maksudku..... Ada perubahan emosi dan itu peraturannya.” Kata Yeon Joo. Kang Chul melihat Yeon Joo itu tampak terkejut, wajahnya juag memerah. Yeon Jo menutup pipinya menegaskan sekarang sedang membicarakan Kang Chul. Wajah Kang Chul terlihat binggung
Perubahan emosimu penting.” Tegas Yeon Joo, Kang Chul bertanya peratuan apa itu dan kenapa Perasaan emosinya itu penting.
Yeon Joo mengatakan kalau itu  karena Kang Chul tokoh utama. Kang Chul binggung dan bertanya untuk apa tokoh utama, Yeon Joo langsung menutup mulutnya mencoba mengalih pembicaran dengan menunjuk kearah pistol, kalau yang baru saja di lakukan bisa dianggap pelecehan seksual dan akan menuntutnya. Kang Chul membalas Yeon Joo yang  melakukan kekerasan seksual bahkan sebelumnya sudah menamparnya.
Selain itu, aku melakukan eksperimen ilmiahuntuk membuktikan logika dari pernyataanmu.Yang kau katakan sekarang...adalah bahwa kau hanya dapat menghilang bila ada perubahan...emosi dalam diriku.Apa itu benar?” ucap Kang Chul, Yeon Joo membenarkan.
“Jadi Itu sebabnya kau menamparku?Apa kau mengarahkan pistol dan melepas gaun untuk mengejutkanku?” kata Kang Chul, Yeon Joo kembali membenarkan.

Ini sangat aneh... Aku pikir kau akan mengatakan itu teleportasi.Tetap saja, itu tidak tampak seperti kebohongan...karena kau masih di sini bahkan ketika kau punya kesempatan untuk menghilang.” Ucap Kang Chul tak percaya.  Yeon Joo menyakinkan kalau yang dikatakanya itu tidak berbohong dengan tangan seperti memohon.
Hanya karena itu bukan kebohongan, tapi bukan berarti itu semuanya benar.Kau hanya berbicara tentang apa yang terjadi...tanpa konteks penting.” Tegas Kang Chul dengan wajah serius mengangkat pistolnya kembali, Yeon Joo kembali ketakutan.
Pasti ada yang kau sembunyikan dan Pasti ada konteks yang menjelaskan kenapa kau bisa menghilang, bukan hanya ketika ada perubahan emosi dalam diriku.... Kau harus beritahu aku.” Ucap Kang Chul menodongkan pistolnya kembali.
Aku tidak tahu lebih dari itu.” Kata Yeon Joo dengan wajah panik.  

Bagaimana bisa kau tidak tahu? Kau harus Jawab dalam hitungan 10.” Ucap Kang Chul mulai menghitung, Yeon Joo tetap mengatakan benar-benar tak mengetahuinya. 


Dihitungan ke empat, Yeon Joo meminta Kang Chul tak menakutinya dan merasa yakin tak akan mungkin tega melakukanya. Kang Chul mengarahkan tembakann pada hitungan ke lima pada pot bunga, Yeon Joo menjerit histeris ketakutan. Do Yoon masuk ingin tahu apa yang terjadi, So Hee juga ikut melihat.
Kang Chul menyuruh untuk keluar, So Hee terlihat marah yang dilakukan Kang Chul pada Yeon Joo terlihat ketakutan dengan menutup telinganya. Kang Chul menegaskan kalau ia sendiri yang menyelidiki menggantikan polisikarena Yeon Joo terlalu banyak bicara.
Bagaimanapun juga, Yeon Joo terus menggodaku...bukannya mengatakan yang sebenarnya.” Kata Kang Chul dengan mata penuh dendam. Yeon Joo terlihat benar-benar ketakutan.
So Hee mencoba menanyakan keadaan Yeon Joo lalu meminta Kang Chul untuk menghentikanya. Tapi Kang Chul menyuruh mereka keluar, So Hee meminta menghentikan karena Yeon Joo itu statusnya itu masih pasien. Kang Chul berteriak marah menyuruh keluar. Akhirnya Do Yoon mengajak So Hee agar bisa keluar dan membiarkan Kang Chul menyelesaikan masalah dengan caranya.

Ini cara aku melakukannya dan Ini sangat penting karena hidupku yang dipertaruhkan.Tidak peduli meskipun kau menyelamatkan hidupku.Kau penyelamat, tapi kau juga sangat berbahaya.Itu sebabnya aku akan menembak jika kau tidak menjawab.Aku akan menghitung 5 angka lagi.” Kata Kang Chul mulai menghitung
“Sebenarnya seberapa penting rahasia yang tidak bisa kau katakan bahkan di bawah todongan senjata ini?” tanya Kang Chul berhenti di hitungan ketujuh. Yeon Joo yakin Kang Chul itu tidak akan menembaknya.
Kang Chul kembali melanjutkan hitungan di angka delapan, bertanya kenapa Yeon Joo itu yakin sekali. Dengan terbata-bata Yeon Joo mengatakan kalau Kang Chul bukan orang yang akan melakukan itu. Kang Chul menghitung di angka sembilan, menurutnya Yeon Joo tahu segalanya tentang dirinya tapi itu ternyata Yeon Joo salah tentang hal-hal tertentu karena ia bisa melakukannya.

Yeon Joo mengelengkan kepalanya menurutnya itu tak mungkin, Kang Chul menatap dalam ke arah mata Yeon Joo yang menahan tangis dan bertanya apakah Yeon Joo masih tak mau menjawab pertanyaannya. Yeon Joo hanya terdiam dan Kang Chul pun menyebut angka 10 lalu melepaskan tembakan. Peluru masuk ke dada Yeon Joo tapi langsung menembusnya dan tertancap di cermin yang ada dibelakangnya.
Do Yoon dan So Hee yang ada diluar melotot kaget mendengar suara tembakan. Yeon Joo terdiam melihat bagian dadanya tak terjadi apapun, tanganya di masukan ke dalam jubah untuk memastikanya. Kang Chul menurunkan pistolnya, Yeon Joo melihat di tanganya tak ada darah sedikitpun setelah tertembak peluru.
“Apa Kau terkejut? Jadi Kau tidak tahu kekuatan yang kau miliki.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo yang shock akhirnya jatuh pingsan. Kang Chul dengan cepat memeluknya agar Yeon Joo tak terjatuh.

Do Yoon masuk bertanya apa yang terjadi, So Hee pikir Kang Chul menembakan dan membuat Yeon Joo tak sadarkan diri. Kang Chul memberitahu Yeon Joo itu pingsan karena terkejut dan menyuruh Do Yoon untuk memindahkan di tempat tidur. Do Yoon akhirnya mengendong Yeon Joo.
So Hee mengumpat Kang Chul itu sudah gila dan bertanya apa yang sebenarnya sedang dilakukanya. Kang Chul mengaku hanya menakutinya saja, Do Yoon pun membawa Yeon Joo keluar. Soo Hee tak habis pikir karena Kang itu benar-benar gila. Kang Chul mengaruk-garuk kepalanya dengan pistol. So Hee memilih untuk keluar dari kamar mandi.
Kang Chul menaruh pistol di celananya, lalu berjalan ke arah cermin dan melihat peluru yang ditembakan menempel disana bukan ditubuh Yeon Joo lalu menatap dengan wajah dingin memikirkan apa sebenarnya yang terjadi. 


Do Yoon membaringkan Yeon Joo di tempat tidur, So Hee menelp Dokter meminta agar segera datang karena ada pasien sebelumnya tidak sadarkan diri lagi karena ada Sesuatuyang mengejutkan. Setelah menutup ponselnya meminta pelayan membawakan air juga, pelayan pun langsung keluar mengambil air.
Apa ia kehilangan akal setelah berada di rumah sakit terlalu lama?” kata So Hee binggung menatap kearah kamar mandi.
“Presdir Kang memang aneh, tapi dia juga sangat aneh.Mereka berdua aneh.” Kata Do Yoon melihat keduanya yang tak duga olehnya. 

So Hee masuk kamar melihat Kang Chul sedang membereskan pakaiannya, Kang Chul bertanya apakah So Hee sudah menelp dokter.  So Hee mengatakan sudah bilang untuk menyerahkan Yeon Joo ke polisi.
Apa kau membawanya untuk bertindak seperti penjahat?  Apa Kau seorang gengster atau semacamnya ?Kenapa kau mengancam seorang wanita dengan pistol?” ucap So Hee tak habis pikir
Bukankah penyelidikan untuk kebenaran yang kau inginkan?” kata Kang Chul seperti anti dengan polisi
Laporkan dia ke polisi sekarang.” Kata So Hee, Kang Chul pikir tak perlu lapor polisi
“Aku tidak sanggup melihatnya Laporkan dia ke polisi.  Jika mereka tidak bisa mengatasinya, maka kita dapat menyelidiki. Itu urutannya.Kenapa kau membuat hal menjadi rumit?Kau tidak tahu apa yang memasuki dirimu.” Tegas So Hee sudah siap dengan ponselnya.
Kang Chul mengambilnya kalau sudah meminta agar jangan melakukanya, karena menurutnya semua ini tidak akan pernah terpecahkan setelah polisi terlibat. Dan mengingatkan kembali ucapanya kalau Yeon Joo adalah kunci hidupnya. So Hee menahan amarah mengambil ponselnya kembali. Kang Chul lalu meminta agar So Hee ubah jadwal penerbangannya ke malam hari karena harus mampir ke Busan.

Seorang perawat memeriksa tekanan darah Yeon Joo, Kang Chul masuk bertanya apakah Yeon Joo sudah bangun. Yeon Joo melirik melihat Kang Chul yang datang dan memalingkan wajahnya. Kang Chul menanyakan keadaan Yeon Joo pada perawat. Perawat mengatakan suda memberinya obat penenang, dan tekanan darahnya normal. Kang Chul meminta agar membiarkan mereka berdua saja lalu duduk dikursi.
“Apa Kau marah padaku?” ucap Kang Chul melihat Yeon Joo yang memalingkan wajahnya.
Kau bertanya apa aku marah?Itu bukan ekspresi yang tepat.Kau menembakku dengam pistol.” Kata Yeon Joo kesal
Maaf karena mengejutkanmu.Sebenarnya, aku tahu bahwa suara tembakan tidak akan membunuhmu.Kenapa kau tidak tahu itu?Kau tidak terlihat, Yeon Joo.Kau tidak pernah bisa mati. Apa Kau sungguh tidak tahu itu?” kata Kang Chul, Yeon Joo bingung Kang Chul itu bisa mengetahuinya.

Bila kau menjawab pertanyaanku, aku akan memberitahumu. Karena kita sudah melihatnya,mari kita mengakui bahwa kau bukan orang biasa.Kau mungkin dari dunia lain yaitu Dari dunia lain yang aku tidak ketahui.Kau bekerja sebagai residen operasi kardiotoraks di sana.Benarkan ?” ucap Kang Chul memperlihatkan ID Card yang masih disimpannya tertulis  (Residen Operasi Kardiotoraks, Oh Yeon Joo)
Kang Chul bertanya dimana itu keberadaanya, Yeon Joo tak mau menjawabnya hanya menatap Kang Chul lalu menghela nafas panjang. Kang Chul mengaku sangat lega,  karena bisa memeriksa dengan matanya bahwa Yeon Joo tidak bisa menghilang seperti waktu itu. Menurutnya jika semua ini terserah padanya maka itu berarti tidak ada cara untuk Yeon Joo melarikan diri. Yeon Joo terlihat gugup meremas tanganya. Kang Chul yakin Yeon Joo itu mengenal diringnya dengan baik
Setelah aku menetapkan pikiranku, maka aku tidak akan pernah berubah pikiran.Itu bakatku.... Aku bahkan memenangkan medali emas dengan itu.Jadi sekarang, kau tidak bisa kembali..sampai kau menjawab semua pertanyaanku...” tegas Kang Chul, Yeon Joo mulai menatapnya

Tinggallah disini bersamaku.Karena kau sudah menyelamatkan nyawaku, maka aku akan melindungimu dari polisi dan media.Kau bisa tinggal di sini selama yang kau inginkan.Jika kau ingin kembali, maka kau hanya perlu menjawab pertanyaanku.” Kata Kang Chul, Yeon Joo mulai mengigit bibirnya dan terlihat tegang
Sepertinya kau punya banyak hal mengejutkan untuk diberitahu kepadaku.Jika kau mengatakan kebenaran dan mengejutkanku, maka kau bisa kembali.Aku akan dapat menemukan jawaban yang aku inginkan.Bagaimana menurutmu?  Ini adil, kan? Kau bisa Kejutkan aku jika kau ingin kembali. Sebenarnya Dunia seperti apa yang kau tinggali?” ucap Kang Chul penasaran, Yeon Joo hanya diam tak mau menatapnya dan menghela nafas panjang.
Kang Chul ingat Yeon Joo bilang  mengetahui dan melihat segala sesuatu tentang dirinya lalu menanyakan dimana melihatnya. Yeon Joo tetap diam tanpa menatapnya, Kang Chul bertanya Apa itu sulit untuk menjawab. Yeo Joo menjawab kalau itu sulit. Kang Chul pun mengajak mereka untuk tinggal bersama karena  sangat tidak keberatan jadi mereka punya banyak waktu.

“Apa Kau ingin aku...tinggal di sini?” tanya Yeon Joo
Jika bukan di sini,kemana kau akan pergi?Aku pikir kau tidak punya tempat tujuan.” Kata Kang Chul, Do Yoon masuk ke dalam kamar memberitahu kalau sudah siap.
Aku berencana untuk makan siang bersama sebelum melakukan perjalanan bisnis.Tapi ada sesuatu di Busan.Mari kita makan ketika aku kembali nanti Aku akan kembali hari Jumat dan Sekretarisku akan membantumu untuk sementara waktu” jelas Kang Chul

Yeon Joo memalingkan wajahnya, Kang Chul memberikan kembali ponsel  yang kemarin dilemparnya dan meminta menghubunginya jika terjadi sesuatu, Yeon Joo pun mengambilnya. Kang Chul mengulurkan tangan dan  mengutarakan niatnya ingin berdamai serta meminta maaf atas apa yang dilakukan tadi. Yeon Joo menjabat tangannya saat akan menariknya Kang Chul menahanya, Kang Chul kembali meminta maaf lalu menyuruhnya untuk istirahatlah. Do Yoon dan Kang Chul pun siap untuk meninggalkan kamar. 


Aku mencintaimu.” Kata Yeon Joo berusaha membuat terkejut, Do Yoon kaget, Yeon Joo melihat tak ada tulisan yang keluar Akhirnya kembali membaringkan tubuhnya meminta untuk melupakan saja. Kang Chul terlihat berpikir.
“Ahh..... Kau pasti berpikir aku akan benar-benar terkejut jika melihatmu telanjang, Apa Kau pikir hatiku akan berdebar cepat dan mataku akan buta?” ucap Kang Chul mengejeknya.
Tidak.... Aku hanya mengambil kesempatan.” Kata Yeon Jo, Kang Chul bertanya apakah Yeon Joo tahu bahwa ia itu luar biasa?
Yeon Joo mengatakan sudah mengetahuinya, Kang Chul tertawa lalu berpesan agar berhati-hati lalu mengajak Do Yoon segera keluar dari kamar. Yeon Joo menutup wajahnya karena malu. 

Do Yoon berjalan kebingungan bertanya apa sebenarnya yang terjadi. Kang Chul sambil menekan tombol lift bertanya apa yang dibicarakanya. Do Yoon mengulang perkataan Kang Chul yang mengatakan Yeon Joo itu tak cantik, tapi bertingkah seperti sedang jatuh cinta.
Dia telanjang didepanmu, Lalu dia menciummu dan mengakui cintanya, bahkan menamparmu.Semua itu terlihat seperti pertarungan cinta. Lalu Apa Kau akan tinggal di sini bersama?Itu seperti pasangan yang pindah bersama.” Kata Do Yoon binggung, Kang Chul mengangguk setuju.
Siapapun akan berpikir begitu.” Ucap Do Yoon, Kang Chul juga setuju, Do Yoo menyindir Kang Chul itu keren sekali.
Ini rumit.... Pikirkan saja sesukamu.” Kata Kang Chul lalu masuk lift saat terbuka. 

Yeon Joo tiba-tiba berlari meminta agar Kang Chul menunggu sebentar, pintu lift pun kembali terbuka. Kang Chul bertanya ada apa. Yeon Joo ingat Kang Chul yang akan pergi ke suatu tempat. Kang Chul memberitahu akan mampir di Busan lalu pergi ke New York dan bertanya kenapa memangnya. Yeon Joo berpesan agar Kang Chul berhati-hati.
Apa aku akan mati di jalan?Apa kereta akan tergelincirAtau pesawat akan dibajak?” kata Kang Chul mengodanya.
Aku tidak tahu tapi Aku hanya khawatir.” Kata Yeon Joo, Kang Chul melihat Yeon Joo tidak yakin bagaimana dirinya akan mati kali ini.
Ketika aku di sini, maka aku juga tidak tahu.Jadi aku tidak bisa membantumu.” Jelas Yeon Joo.
“Apa Kau bisa mengetahui dari sana?” tanya Kang Chul, Yeon Joo membenarkan. Kang Chul mengangguk lalu mengatakan jadi penasaran padanya sekarang lalu melangkah keluar.
Kau tidak pernah menjawab.Kenapa kau khawatir bahwa aku akan mati?” kata Kang Chul
Aku salah satu orang...yang ingin hidupmu berakhir bahagia.Aku fans-mu.  Aku serius mengatakan ini” ucap Yeon Joo dengan senyuman bahagia.  
Maksudmu apa aku akan bernasib buruk jika aku mendengar jawabannya?” kata Kang Chul, Yeon Joo pikir itu mungkin saja.
Makanya aku tidak bisa menjawab.... Tapi Selain itu, kau pasien pertama..yang aku selamatkan sendiri.” Akui Yeon Joo
Kang Chul tak percaya dan  merasa terhormat. Yeon Joo juga mengatakan Kang Chul itu sebagai pasien keduanya. Kang Chul membalas bahkan merasa lebih terhormat. Yeon Joo pun berpesan agar Kang Chul itu  selalu waspada.Keduanya saling menatap lalu Kang Chul mengatakan akan melakukanya.
Aku rasa kau akan menjawab pertanyaan ini.Berapa umurmu?” tanya Kang Chul. Yeon Joo menjawab 30 tahun.
“Ahh....  Kita seumur....   Apa Kau sudah menikah?”taya Kang Chul, Yeon Joo menjawa belum. Kang Chul tersenyum berkomentar itu bagus lalu masuk ke dalam lift. 


Yeon Joo menatap binggung dan pintu lift mulai tertutup, Kang Chul mengedipkan matanya seperti berusaha mengodanya.
Aku tahu kenapa aku terus diseret ke sini...hanya setelah beberapa saat.Itu karena pria ini...mengatakan bahwa aku kunci hidupnya.Saat itu,tokoh wanita di webtoon ini berubah.Dari Yoon So Hee...ke Oh Yeon Joo.Gumam Yeon Joo memegang dadanya.
bersambung ke episode 4 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis W Two Worlds Episode 4 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC

Di sebuah tempat truk kontrainer lalu lalang.
Seorang pria sibuk menelp bertanya apakah seseorang yang dicarai tak ada disana dan kembali memastikan. Dua orang yang lainya sibuk merekam gambar plat nomor yang masuk. Kang Chul terlihat baru saja datang. Is pria mengomel di telp kaalau mereka belum melakukan pekerjaan apapun.
Kang Chul melambaikan tangan pada si pria, dengan wajah serius Si pria menunjuk ke sebuah tempat. Dia adalah Son Hyun Suk, direktur program investigasi kejahatan. Keduanya lalu jalan bersama, Hyun Suk pikir Kang Chul tak perlu datang kemari karena Semua orang benci melihatnya. Kang Chul heran menanyakan alasannya.
Mereka malu. Presdir mereka telah diserang, dan mereka belum mendapat petunjuk apapun.Mereka terlalu malu dan siap mengundurkan diri bersama.Termasukjuga Aku” kata Hyun Suk
Ya ampun.Kau mengatakan itu hanya untuk menghentikanku berbicara‘kan” ejek Kang Chul, Hyun Suk menegaskan kalau ia serius.

Aku pikir kami kehilangan lagi dan Tidak ada jejak sama sekali.Aku punya rekaman video dari truk masuk ke sini,tapi tidak tahu kapan itu pergi dari sini.Ini membuat kami gila.” Ucap Hyun Suk binggung. Kang Chul seperti bisa mengerti.
Ngomong-ngomong, apa yang terjadi pada Oh Yeon Joo?” tanya Hyun Suk penasaran, Kang Chul pikir pasti So Hee mengatakan sesuatu.
Kasus ini tidak maju karena kau kehilangan wanita itu.Kau tahu bahwa kita semua putus asa mencarinya.Kenapa kau ingin menyembunyikan dia?” ucap Hyun Suk
Dia tidak dalam posisi untuk mengungkapkan identitasnya, jadi aku melindunginya.” Jelas Kang Chul sudah membuka kacamatanya.
Jadi, kenapa dia tidak bisa mengungkapkan identitasnyaDan kenapa kau ingin melindungi wanita itu?Bagaimana kalian berdua saling berhubungan?” kata Hyun Suk makin penasaran, Kang Chul binggung mendengar pertanyaan yang terakhir.
Aku lihat video yang diambil di toko Pasti ada sesuatu yang terjadi.” Akui Hyun Suk
Kang Chul tak percaya Hyun Suk juga melihatnya, Hyun Suk pikir So Hee itu  kesal. Kang Chul sudah tahu pasti kesal, Hyun Suk padahaln bertanya-tanya kapan mereka berdua akan menikah dan Tidak ada wanita seperti So Hee. Kang Chul hanya bisa tersenyum, Hyun Suk sadar kalau ia itu kuno dalam masalah ini dan membuatnya kebinggugan apa yang harus dilakukanya.
Kalian berdua cari tahu itu.Lagi pula, aku ingin kau menjelaskannya kepadaku.Kau tidak boleh menyimpan sesuatu dariku.” Tegas Hyun Suk
Itu sebabnya aku di sini, Ada sesuata yang ingin ku katakan kepadamu.Tentang perawat itu...Yang menyuntikkan obat salah.” kata Kang Chul dengan wajah serius.  

Flash Back
Perawat terlihat gugup saat di interogasi polisi. Detektif bertanya perawat mengganti obat. Perawat mengatakan sungguh tidak ingat apapun.Detektif terus menatap curiga. Perawat mengaku benar-benar tak tahu kenapa menganti obat itu.
Jika kau tidak tahu, kenapa kau lari?” kata Detektif
Aku bahkan tidak tahu kenapa aku mencoba melarikan diri.Setelah beberapa saat... kemudiaan aku menyadari ada sesuatu yang tidak benar.” Ucap Perawat gemetar seperti ada sosok orang yang masuk ke dalam tubuhnya

Hyun Suk tahu  Wanita itu masih bersikeras bahwa tidak tahu apa-apa tapi menuutnya Ini sebenarnya sangat aneh karena perawat tidak punya motif untuk membunuhnya dan hanya seorang perawat. Tapi Kenapa dia tiba-tiba ingin membunuh Kang Chul itu  tidak masuk akal membuatnya merasa terjebak.
Kau pasti terjebak sebernarnya Tidak ada konteks.” Ucap Kang Chul Hyun Suk binggung apa yang dimaksud dengan Konteks
Ya, konteks... Hal seperti ini terjadi padaku..Tidak ada yang memiliki konteks.Aku tiba-tiba ditusuk dengan pisau tanpa alasan lalu diselamatkan oleh seorang wanita aneh yang tiba-tiba muncul.Aku hampir ditabrak truk dan hampir mati lalu truk itu hilang begitu saja di sini.” jelas Kang Chul 

 “Aku sudah bilang bahwa itu seperti saat hari aku ditusuk.Aku ingat ada seorang pria yang meneleponku dan mengaku tahu tersangka sebenarnya.Tapi aku tidak ingat siapa itu dan kenapa aku percaya itu.
Flash Back
Kang Chul menerima telp di kamarnya wajahnya terlihat kaget lalu berjalan masuk ke dalam lift. Do Yoon ingin mengawalnya tapi Kang Chul menolak meminta agar tak mengikutinya.
Aku tidak tahu kenapa menolak membawa penjaga sebelum pertemuan berbahaya.
Kang Chul pun masuk sudah ada diatap berusaha menelp tapi dari belakang, tiba-tiba seseorang menyerangnya dengan pisau. Ia sempat membalikan badan ingin melihat wajah yang menyerangnya, tapi tak terlihat. Si pria mencoba menusuknya, dan Kang Chul terjatuh saat mendapatkan tusukan yang ketiga kalinya.
Itu sebabnya aku tak berdaya lalu diserang.Hari itu, aku bertindak bodoh seolah bertekad untuk mati.”
Kang Chul masih sadar melihat si pria yang berpikir dirinya sudah mati pergi meninggalkanya begitu saja. 
 Kang Chul merasa ada sesuatu aneh adalah ia tidak ingat kenapa melakukan ituSama juga bagi perawat kemarin, kalau ia tidak tahu kenapa mencoba membunuhnya dan juga truk itu, entah datang dari mana bahkan Tidak ada plat mobilnya juga.
Aku melihat supirnya tapi dia bahkan tidak mencoba untuk berhenti.Dia hampir menabrak orang, tapi tidak berusahauntuk berhenti.Dia menghilang seperti asap ketika sampai di sini.Segala sesuatu yang terjadi padaku seperti itu sama seperti hari ini. Seharusnya ada motif dan tersangka untuk setiap pembunuhan, tapi itu hilangIni seperti yang terjadi 10 tahun lalu.” Ucap Kang Chul

Ia masih ingat saat semua orang tuanya di tembak dirumahnya saat menonton bola bersama dan membuatnya menjadi seorang tersangka.
Aku sudah berusaha keras menemukan jawaban untuk ini.Kita sudah melalui begitu banyak hal.Aku bahkan membeli stasiun penyiaran.” Jelas Kang Chul
Ia membeli sebuah TV dengan insial W  dengan membuat acara TV untuk melegalkanBahkan, itu adalah markas penyelidikan. Bahakn ia sudah investasi miliaran di dalamnya.Tapi apa yang mereka dapatkan dari itu,
Tentu saja, kasus lain diselesaikan sementara itu.Mereka telah menangkap 99 persen dari tersangka.Berkat itu, aku diperlakukan seperti pahlawan.
Kang Chul mengatakan Tapi ia masih tidak memiliki petunjuk tentang orang itu, mereka tidak tahu motifnya tapi menurutnya pria itu tidak mungkin seorang psikopat. Selain itu mereka juga  tidak mendapat sehelai rambutnya atau saksidari 10 tahun lalu. Hyun Suk lalu bertanya apa kelanjutanya.
Akhir-akhir ini, aku mulai berpikir seperti ini.... Mungkin, orang yang kita cari ada...di dalam dimensi lain.Ini sebabnya kenapa aku tidak bisa menemukannya..bahkan setelah aku berusaha keras sekalipun.” Jelas Kang Chul, Hyun Suk tak mengerti yang dikatakanya.
Maksudmu tersangkanya itu alien atau sesuatu?” kata Hyun Suk bingung
Dia mungkin alienTapi bukan alien yang kita bayangkan.Mereka tampak seperti kita dan berperilaku seperti kita.Seperti Yeon Joo contohnya.Dia tahu segala sesuatu tentang aku.Seolah-olah dia telah melihat ke bawah selama hidupku dari langit.” Jelas Kang Chul. 

 Flash Back
Yeon Joo yang setengah sadar menceritakan  adegan yang paling menyedihkan adalah Jembatan Sungai Han dan mengaku juga menangis saat itu merasa takutKang Chul akan benar-benar bunuh diri.
Dia bahkan tahu perasaan dan pikiranku...yang tidak pernah aku beritahu pada orang lain.” Jelas Kang Chul, Hyun Suk bertanya bagaimana Yeon Joo bisa tahu.
Aku tidak tahu. Tapi beruntungnya, dia benar-benar baik padaku.Dia berusaha menyelamatkan hidupku.” Kata Kang Chul, Hyun Suk menanyakan alasan

Aku tidak tahu, Sepertinya ada orang yang melabuhkan permusuhan terhadapku.Orang itu memanipulasi peristiwa-peristiwa koherendan sangat ingin membunuhku.” Ucap Kang chul, Hyun Suk pun bertanya siapa kira-kira yang akan melakukanya.
Aku tidak tahu siapa, Tapi aku menyadari satu hal yang pasti.Orang itu melakukan semua ini.” kata Kang Chul
Hyun Suk terdiam seperti terlihat shock. Kang Chul mengejek apakah penjelasanya itu  mengejutkannya. Hyun Suk pikir sudah pasti mengejutkanya. Kang Chul tahu Hyun Suk  akan berpikir secara berbeda jika kmelihat wanita yang selamatdari tembakan di dadanya jadi ia yakin Yeon Joo adalah kunci hidupnya satu-satunya yang dapat membuka pintu rahasia.

Yeon Joo menatap heran ke arah depanya, beberapa orang masuk ke dalam kamar dengan banyak barang dan melihat mulai dari sepatu heels yang berjejer dengan rapih, lalu bertanya pada pelayan apa ini.  Pelayan mengatakan semua barang yang diperlukannya  termasuk pakaian, sepatu dan kosmetik. Yeon Joo melonggo bertanya apakah semua ini untuknya, ada tas dan beberapa kotak parfum juga diatas tempat tidurnya.  
Ya ampun..... Aku tidak bisa memakai semuanya.” Kata Yeon Joo melonggo binggung.
“Presdir memerintahkan kami untuk mempersiapkan cukup barang.Jika kau memiliki selera tertentu, tolong beritahu kami.” Ucap pelayan 

Akhirnya Yeon Jo mencoba salah satu gaun masih mengingat  Gaun yang dibelikan untuknya kemarin itu hargalebih dari tiga ratus ribu won. Lalu bertanya-tanya berapa harga semua barang tadi mungkinkah sekitar 50 juta won atau mungkin lebih.
Tiba-tiba pelayan datang menyentuh bagian pungungnya, Yeon Joo yang berusaha menarik resleting dibelakang bertanya apa yang sedang dilakukanya. Pelayan mengatakan hanya ingin membantu saja. Yeon Joo pikir tak perlu karena  bisa melakukannya sendiri dan meminta agar menunggu diluar saja.
Pelayan mengatakan Mulai dari sekarang, diperintahkan untuk melayaninya. Yeon Joo kaget akan dilayani seperti orang kaya,  tapi menurutnya tidak perlu begitu. Pelayan pun ingin menolongnya, tapi Yeon Joo tak bisa berusaha menolaknya kalau bisa melakukanya. 

Pelayan menempukan bedak ke wajah Yeon Joo untuk mulai bermake up, Yeon Joo yang tak biasa merasa tidak perlu mendandaninya. Pelayan mengatakan akan segera selesai. Yeon Joo pikir tak perlu seperti itu karena merasa tidak nyaman dan akan melakukannya sendiri sambil mengambil bedak dari tangan pelayan.
“Presdir suka wanita dengan gaya feminin.” Kata pelayan. Yeon Joo binggung tiba-tiba pelayan mengatakan hal itu.
Kenapa aku harus berpakaian sesuai selera pribadinya?” tanya Yeon Joo.
“Aku mengira kau ini tunanganya” ucap pelayan, Yeon Joo menjerit kaget mendengarnya.
Pelayan mengatakan sudahmendengar kalau Yeon Joo tunangannya. Yeon Joo binggung karena dirinya itu dianggap sebagai tuangan Kang Chul, akhirnya memilih untuk  membenarkan saja. Pelayan akhirnya keluar dari ruangan. 

Akhirnya Yeon Joo duduk sendirian di kamar mandi sambil menatap ke cermin bertanya-tanya Kenapa ceritanya jadi begini, lalu bergumam padahal Komik W adalah manghwa action – heroic tapi Kenapa ini jadi seperti drama romantic.
Ini membuat jantungku berdebar.” Kata Yeon Joo sambil memegang pipinya, Pelayan masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa ponsel yang berdering berpikir itu pasti dari Kang Chul.
Yeon Joo berdeham dulu sebelum mengangkat telpnya, Kang Chul bertanya apa yang sedang dilakukanya. Yeon Joo memegang dadanya sambil bergumam Bahkan mendengar suaranya saja membuat jantungku berdebar. Kang Chul menanyakann keadaan Yeon Joo sekarang, Yeon Joo terdiam dengan memegang dadanya.
Kang Chul baru duduk di kursi pesawat memberitahu sengaja menelepon karena tidak akan dapat dihubungi sampai besok dan bertanya apakah Yeon Joo merasa nyaman. Yeon Joo bertanya  Sejak kapan ia jadi tunangannya. Kang Chul ingat kalau nanti para pelayan  mungkin merasa aneh dan tidak bisa mengatakan  kalau mengurung Yeon Joo.

Apa kau tersinggung dengan hal itu ?” tanya Kang Chul, Yeon Joo mengatakan tidak
Apa itu akan jadi masalah jika pacarmu tahu?” ucap Kang Chul. Yeon Joo mengaku tidak punya pacar. Kang Chul kembali bertanya kenapa tak punya pacar.
Apa aku harus punya pacar?” balas Yeon Joo kesal, Kang Chul mengatakan tidak tapi menurutnya Yeon Joo itu  seorang wanita yang menarik dan tidak mengerti kenapa masih sendiri
Apa kau sekarang sedang menggodaku?Kau mengatakan jika aku cantik, orang lain pasti cantik.” Ucap Yeon Joo
Kau bukan wanita cantik tapi wanita yang menawan.Bagaimana aku mengatakannya yah? Kau menarik dengan cara yang konyol.” Kata Kang Chul terkesan mengodanya.
Yeon Joo hanya bisa menghela nafas panjang, Do Yoon datang duduk disamping atasanya. Kang Chul memanggil Yeon Joo karena tak mendengar suaranya, lalu bertanya apakah Yeon Joo kesal dan mengatakan kalau hanya bercanda. Yeon Joo mengaku tak marah, tapi merasa benar-benar bodoh, jantungnya berdebar bahkan karena itu. Kang Chul tertawa mendengarnya.

Jangan tertawa.... Kau mengurungku tapi Kau terdengar begitu bahagia.” Keluh Yeon Joo
Jika kau ingin pulang, jangan ragu untuk menghubungiku.Kau tahu itu, kan?Selamat malam.” Ucap Kang Chul lalu akan menutup telpnya.
Aku mencintaimu.” Teriak Yeon Joo berusaha mengintip melihat apakah ada tulisan bersambung, Kang Chul bisa mendenganya.
“Berhentilah... Kau tahu itu tidak bekerja padaku‘kan?” kata Kang Chul
Yeon Joo tahu dengan wajah melas, kalau ia hanya mengambil kesempatan karena Kang Chul memujinya menjadi wanita yang  menawan dan tidak mempan untuknya lagi. Kang Chul pun mengucapkan selamat malam.  Yeon Joo memegang dadanya menjerit kesal kalau ia sangat bodoh.
Kang Chul bersandar di kursinya, berkata kalau bisa mendengarnya sekali lagi mungkin akan bisa terpengaruh. Do Yoon yang duduk disampingnya bertanya mendengar apa. Kang Chul tak membahasnya memilih mengambil koran dari tangan pengawalnya. 

So Hee duduk disendirian di rumah kaca sambil memutar pulpenya, lalu akhirnya keluar dengan membawa ponselnya. Yeon Joo keluar dari kamar melihat sekeliling ruangan tak percaya ternyata seperti ini penampilan penthouse ternyata ini bagus.
“Ini Tiga hari sudah berlalu. Jadi Berapa lama itu di dunia nyata?  Apakah 5 menit atau 30 menit?” ucap Yeon Joo menghitung-hitung lalu merasa binggung karena  mulai terbiasa dengan kehidupan di dunia komik dan memikirka caranya bisa kembali
So Hee tiba-tiba datang mengagetkanya,  bertanya apa yang sedang dilakukanya. Yeon Joo merasa tidak bisa tidur, jadi  berkelilinghanya ingin melihat-lihat. So Hee menanyakan keadaan Yeon Joo sekarang. Yeon Joo mengaku sudah lebih baik. So Hee mengajak Yeon Joo pergi dan minum segelas wine bersamanya. Yeon Joo binggung. So Hee melihat kalau Yeon Joo bosan, Yeon Joo mengaku memang sedikit bosan. So Hee pun mengajak agar pergi. 

Didepan pintu
Pengawal bertanya kemana mereka akan pergi, So Hee mengatakan ke lantai atas, Pengawal ingat pesan dari Presdir Kang. So Hee menyakinkan mereka hanya pergi ke atas untuk minum segelas wine jadi tak akan ada masalah dan mempersilahkan pengawal untuk ikut bersamanya. Akhirnya ketiganya pun berjalan melewati seperti sebuah taman dalam gedung.
Aku anggap kau memiliki keluarga dan Mereka pasti mencemaskanmu.Kang Chul begitu egois untuk mengurungmu di sini.” ucap So Hee
Keluargaku mungkin belum menyadari kalau aku pergi.” Kata Yeon Joo karena tahu pasti hanya sebentar di dunia nyata.
“Tapi Ini sudah 2 hari.” Ucap So Hee heran, Yeon Joo dengan gugup mengaku keluarganya itu tidak terlalu peduli padanya.
So Hee teringat sesuatu harus  melakukan panggilan video jadi meminta Yeon Joo pergi lebih dulu karena hanya butuh waktu  5 menit saja dan meminta pengawal untuk menunjukan jalanya. Pengawal terlihat binggung tapi akhirnya mengikuti perintah So Hee mengantar Yeon Joo ke restoran yang ada diatas gedung. 

Yeon Joo pun akhirnya duduk di restoran, saat itu pengawal menerima telp memberitahu kalau Yeon Joo sudah duduk lalu berjalan keluar restoran. Yeon Joo melamun dengan menopang dagunya, merasa kalau kehidupan dalam komik itu sangat indah.
Ini memiliki beberapa poin bagus.Aku biasanya tidak akan datang ke tempat seperti ini.” kata Yeon Joo, Pelayan datang bertanya apakah untuk dua orang dengan memberikan buku menu, Yeon Joo membenarkan tanpa menatapnya.
Bukankah kau orangnya?Kau dokter yang di atap saat Presdir Kang diserang.” Kata Pelayan mengenali wajah Yeon Joo.
Yeon Joo mengingat saat masuk dunia Komik bertanya pada pengawal gedung apa ini. Pelayan mengatakan Ini hotel tepatnya Plaza Hotel di Seoul. Pelayan yakin itu Yeon Joo memberitahu Semua orang mencarinya karena menghilang, bahkan polisi sedang mencarinya dan bertanya apakah Yeon Joo tak mengetahuinya.
Kau juga ada di berita... Kenapa kau tidak kembali lebih awal?” kata pelayan
Yah...  Itu...Aku tidak tahu ini hotel yang waktu itu ternyata  itu atap dari hotel ini.” ucap Yeon Joo berusaha untuk tak gugup.

Pelayan pun meminta izin pergi lebih dulu, Yeon Joo panik karena keberadannya diketahui orang. Pelayan berjalan ke bar memberitahu pelayan lain kalau itu Yeon Joo adalah Wanita yang memberi pertolongan pertama pada Presdir Kang ketika ditusuk. Pelayan wanita melonggo kaget dan melihat Yeon Joo sudah tak ada ditempat duduk. 
Yeon Joo sudah berlari melalui dapur dan menelp Kang Chul, beruntungnya Kang Chul belum juga terbang. Kang Chul dengan senyumanya mengoda Yeon Joo apa yang ingin diakuinya kali ini. Yeon Joo panik memberitahu Polisi akan menangkapnya. Kang Chul kaget dan bertanya kenapa bisa. Yeon Joo hanya menjawab So Hee... sambil terus berlari.
Beberapa polisi akhirnya datang dan pelayan memberitahu agar mereka segera menangkapnya karena keberadaan Yeon Joo masih sangat dekat. Koki yang ada didapur memberitahu Yeon Joo berlari melewati dapur. Yeon Joo menuruni tangga darurat panik bertanya kemana harus pergi karna tidak bisa membiarkan polisi menangkapnya.
Kang Chul menyakinkan tak akan membiarkan polisi menangkap Yeon Joo, lalu menanyakan keberadaanya. Yeon Joo memberitahu baru saja menuruni tangga darurat lalu mendengar suara polisi yang sudah dekat denganya. Kang Chul meminta Yeon Joo tetap tenang dan bersembunyi di suatu tempatsampai ia mengetahui situasinya. Yeon Joo memberitahu sudah berada di lantai 28, Kang Chul mengatakan akan meneleponnya lagi.
Do Yoon bertanya apa yang terjadi, tapi Kang Chul lebih dulu menelp pengawalnya dengan marah kalau menyuruhuntuk melindungi Yeon Joo, Pengawal memberitahu kalau So Hee mengatakan perintah dari Kang Chul. Akhirnya Kang Chul menyuruh pengawalnya Pergi ke lantai 28 karena Yeon Joo pasti bersembunyi di sana dan meminta untuk membantunya. Pengawalnya mengerti. 

Yeon Joo sedang berjalan dilorong, si Manager melihat dan langsung memberitahu polisi. Yeon Joo pun mencoba berlari menghindari kejaran polisi. Pengawal sudah berlari meminta agar memeriksa CCTV, sampai akhirnya melihat Yeon Joo yang berlari diujung lorong lalu berteriak memanggilnya.
Pengawal mengatakan akan mengunakan kamar 2816 lalu membukanya, Yeon Joo melihat pengawal yang melambaikan tanganya untuk cepat datang, lalu berlari. Di belakangnya polisi bisa melihat dan mengejarnya, Yeon Joo langsung melemparkan ponsel milik Kang Chul ke dalam kamar lalu berhenti berlari. Polisi akhirnya menangkap Yeon Joo dan membawanya. 

Pengawal yang ada di dalam kamar mengambil ponsel yang dilemparkan Yeon Joo, Kang Chul menelp menanyakan keberadanya. Pengawal mengangkat telpnya meminta maaf karena Yeon Joo tertangkap. Kang Chul sedikit kaget lalu bertanya kenapa ponselnya itu dipegang oleh pengawalnya.
Dia diam-diam melemparnya kepadaku sebelum tertangkap.Aku pikir dia tidak akan memberitahu apa yang terjadi di penthouse.” Jelas Pengawal.
Kang Chul menghela nafas panjang dengan wajah menahan amarah, Do Yoon kembali bertanya apa yang terjadi. Kang Chul memberitahu  So Hee membuat masalah. Do Yoon kaget dan Kang Chul hanya bisa menghela nafas panjang, saat itu pesawatnya pun terbang menuju Amerika. 

So Hee mondar mandir di rumah Kang Chul. Pengawal datang dengan wajah letih. So Hee bertanya keberadaan Yeon Joo sekarang , Pengawal mengatakan kalau Yeon Joo ditangkap polisi dan dengar kalau sebelumnya itu  bukan perintah Presdir Kang. So Hee mengataka akan mengurusnya jadi pengawalnya tak perlu khawatir.
Ponsel So Hee berdering, Detektif Park menelp memberitahu Yeon Joo sudah ditangkap. So He berpura-pura kaget bertanya dimana tertangkapnya dan tak percaya ternyata tertangkap di hotel. 

Ini berita pertama... Satu-satunya saksi kasus penyeranganPresdir Kang dari JN Globaltelah diidentifikasi.Karena belum terpecahkan selama berbulan-bulan, ada banyak asumsi dan rumor yang berkembang dalam kasus ini. “ 
Berita dari stasiun TV memperlihatkan Yeon Joo yang di ikat tanganya dengan tali dibawa masuk ke dalam kantor polisi. Beberapa orang yang menonton berita berkomentar akhirnya si pelaku ditemukan.
“Kita akhirnya dapat menemukan beberapa petunjuk.Nona Oh yang berpura-pura menjadi dokter...dikenal sebagai satu-satunya saksi di awal.Dengan berjalannya waktu, itu menjadi mungkin bahwa...dia  adalah tersangka.
Beberapa wartawan yang sudah menunggu didepan kantor meminta agar Yeon Joo memberitahu kebenaranya dan kasus yang terjadi.

Yeon Joo melihat kesekeliling ruangan interogasi karena pertama kali berada disana. Detektif Park bertanya namanyany, Yeon Joo menyebut namanya Oh Yeon Joo. Detektif mengatakan kalau itu bukan nama aslinya dan meminta sekali lagi menyebutkan namanya. Yeon Joo tetap menyebutkan namanya.
Berapa nomor jaminan sosial Anda?” tanya Detektif Park, Yeon Joo mengelengkan kepala mengatakan tak tahu.
“Dimana alamat rumah Anda?” tanya Detektif Park, Yeon Joo menjawab tak punya.
Detektif Park pun membahas kalau Yeon Joo itu pasti mengenal Kang Chul, mengatakan kalau pria itu lebih berkuasa daripada polisi dan Tidak ada yang bisa melakukan apapun padanya karena media, dan orang mengatakan bahwa Kang Chul itu adalah pahlawan mereka. Tapi ketika seorang Pahlawan ditikam oleh pisau, lalu mereka tidak bisa menemukan petunjuk apapun selama lebih dari dua bulan.
“Kau tahu pasti betapa buruknya itu?  Jadi Mari kita buat segalanya lebih mudah.” Ucap Detektif Park meminta agar Yeon Joo menyebutkan  nomor jaminan sosialnya. 

Detektif Park membawakan secangkir kopi pada So Hee mengaku tidak mengerti karena tak ada apapun yang didapatnya. Ia menceritakan Yeon Joo yang tidak menjawab apapun bahkan tidak dapat mengidentifikasi sidik jarinya. So Hee menduga kalau Yeon Joo itu  pasti imigran gelap.
Aku meminta bantuan dari kepolisian China, tapi itu berbeda.Aku merasakan sesuatu yang jelas berbeda.Kau bisa tahu hanya dengan melihat itu.” Ucap Detektif Park merasa ada sesuatu yang aneh. So Hee pun melirik sinis ke arah lain. 

Yeon Joo berjongkok didepan sel dengan beberapa tahanan yang terlihat mengerikan. So Hee diantar menemui Yeon Joo oleh Detektif Park, Yeon Joo langsung berdiri melihat So Hee yang datang menemuinya.   So Hee meminta maaf,tapi  menurutnya ini adalah yang terbaik dari perspektifnya,
Aku khawatir tentang Presdir Kang yang meremehkan polisi.Kita tidak bisa membuatmu terkurung selamanya dirumah.  Ini tidak masuk akal...bahwa dia tinggal dengan seorang tersangka.Dia bahkan tidak tahu siapa dirimu.Jika kau bekerja sama dengan polisi dalam penyelidikan, maka aku  akan membantumu.Tapi sekarang, aku tidak bisa membantumu.” Tegas So Hee

Bagaimana mungkin seorang korban membantu tersangka?Kau harus buktikan ketidakbersalahan dirimu dulu.Ungkapkan identitasmu.Beritahu mereka segalanya yang kau saksikan.Setelah itu, kita akan memberikanmu segala sesuatu...termasuk pengacara.” Ucap So Hee
Aku tidak punya identitas untuk diungkapkan.” Ucap Yeon Joo
So Hee tak percaya karena  Setiap orang punya identitas. Yeon Joo menyakinkan kalau memang sungguh tidak punya. So Hee menatap Yeon Joo tak percaya. 


Yeon Joo kembali lagi ke ruang interogasi, Detektif Park yakin  adan Seseorang pasti memberitahunya kalau perawatmengganti suntikan dan Bagaimana bisa Yeon Joo muncul tanpa mengetahui itu menurutnya  tidak masuk akal.
Diatas meja sudah ada nampan berisi makanan, tapi Yeon Joo seperti sama sekali tak menyentuhnya dan polisi kembali menginterogasinya.
“Lalu Kenapa kau membawa kartu nama palsu?Pasti ada alasan mengapa kau membawanya dengan informasi palsu.” ucap Detektif Park memperlihatkan kartu nama yang sudah lusuh, Yeon Joo hanya diam saja dengan helaan nafas.
Apa alasannya?Seseorang pasti ada di balik semua ini.Siapa orang sesungguhnya? Apa Kau tidak akan memberitahuku? Kau tidak bisa diam selamanya.Apa yang akan kau lakukan?Jawab aku!” teriak Detektif Park mulai tak bisa menahan amarahnya, Yeon Joo terlihat mulai tertekan dengan semua pertanyaan dari polisi. 

Polisi akhirnya membawa Yeon Joo masuk ke dalam bus untuk dipindahkan. Wartawan masih menungu menanyakan “Apa Oh Yeon Joo mengakui bahwa dia pelakunya?” dan ingin tahu keadaan serta alasan melakukan semua ini. Yeon Joo hanya diam dengan menaiki bus sendirian dan melihat banyak blitz kamera yang mengambil gambarnya. Berita pun mulai beredar di TV.
Setelah penyelidikan, kejaksaan maka menyimpulkan bahwa kemungkinan dia menghasut pembunuhan.Untuk mencegah dia melarikan diri dan menghancurkan bukti,mereka memutuskan untuk membawanya ke tahanan selama diinvestigasi.Nona Oh dibawa ke Pusat Penahanan Seoul hari ini.Korban dari kasus ini, Presdir Kang  mendengar berita itu saat ia dalam perjalanan bisnis ke US.
Yeon Joo sudah mengunakan pakaian tahanan berjalan dilorong dengan seorang polisi wanita, lalu dimasukan pada sebuah sel penjara. Terlihat empat orang yang wanita yang terlihat sangat menyeramkan, Yeon Joo menatap ke belakang karena tak percaya nasibnya sekarang berada dalam sel penjara. 

Pesawat Kang Chul pun mendarat di bandara, wartawan langsung mengerubungi Kang Chul saat keluar dari pintu kedatangan, bertanya apakah sudah mengetahui kasus yang beredar. Wartawan lain mengatakan Polisi berpikir dia seorang tersangka dan Apa ingat situasi pada saat itu. Kang Chul mengaku tak ingat.
Apakah kau pikir wanita itu pelakunya?” tanya wartawan wanita. Kang Chul menjawab tidak berpikir seperti itu.
Aku bukan seseorang yang akan diserang oleh seorang wanita.” Ucap Kang Chul, Semua wartawan langsung tertawa mendengarnya.
Sudah ada rumor tentang hubunganmu dengan Nona Oh.Apa yang kau pikirkan soal itu?” tanya wartawan wanita.
Kang Chul membuka kacamatanya, menjawab tak percaya dengan rumor dan meminta agar tak percaya dengan rumor itu sambil mengedipkan matanya, lalu berjalan pergi meninggalkan wartawan. Tapi beberapa wartawan tetap ingin Kang Chul memberikan pernyataan lebih banyak lagi. 

Pengawal yang ikut menjemput kembali meminta maaf, Kang Chul meminta sopir untuk pergi ke kantor polisi lebih dulu. Pegawal memberitahu kalau Yeon Joo mulai dipenjara siang ini. Kang Chul bertanya dipenjara mana. Pengawal menjawab Di Pusat Penahanan Seoul.
Kalian semua sangat cepat dalam melakukan kesalahan.” Kata Kang Chul kesal.
So Hee mengirim sms, mengatakan kau tidak menjawab telepon.” Ucap Do Yoon, Kang Chul dengan helaan nafas mengambil ponsel dari tangan Do Yoon.
 So Hee sedang rapat dengan beberapa orang di rumah Kang Chul, Ponselnya bergetar, berpikir Do Yoon yang menelp menanyakan dimana keberadaan Kang Chul. Kang Chul mengatakan kalau ia sendiri yang menelp. So Hee bertanya apakah Kang Chul sudah tiba karena semua sudah menunggunya. Kang Chul mengatakan kalau akan ke penjara dulu jadi menyuruh semuanya pulang.Mata So Hee melotot kaget dan memilih untuk menjauh sebentar.

“Seorang pengacara bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan tentang itu.Kita punya apa-apa untuk membela dirinya bahkan jika ia ditahan sekarang.Dia tidak mengatakan apapun.” Ucap So Hee
Makanya aku melindungi dia. Dia tidak bisa mengatakan apapunDan kau terpojok ke dalam situasi yang mematikan.” Tegas Kang Chul
Itu bukan salahku.Kenapa tidak mengungkapkan identitasmu jika kau tidak bersalah?Dia tidak mengatakan apa-apa, dan mulutnya tertutup rapat.Bukankah sudah jelas sekarang?Yeon Joo bukanlah saksi tapi Dia tersangka.Dengan  alasan apapun, dia berpura-pura menyelamatkanmu.Dia mendekatimu karena suatu alasan lagi,dan kau benar-benar tertipu oleh klaim tidak logisnya.” Ucap So Hee membela diri
Ini adalah diriku yang hidupnya nyaris hancur seperti itu. Apa Kau lupa?Itu yang mereka lakukan padaku.Mereka bilang itu tidak logis sama sekali.Mereka bertanya kenapa aku pergi ke sekolah bukannya menonton sepak bola.Aku tidak bisa menjawab karena benar-benar tidak tahu apa-apa.Itulah cara korban tiba-tiba berubah menjadi tersangka.” Tegas Kang Chul yang membuat So Hee terdiam,

Yeon Joo mungkin juga akan seperti itu.Kau tidak dapat memahaminya secara logis.Semua orang melihat penampilan bukannya melihat konteksDan mereka mempercayai itu sebagai fakta.Kau bilang bisa bersikap bijaksana.Namun kenyataannya, kau tidak mengerti konteks Yeon Joo sama sekali.” Ucap Kang Chul dengan menatap keluar jendela mobilnya.
Ia tahu Yeon Joo tidak ingin ada bahaya untuknya,jadi sengaja melemparkan ponsel tepat sebelum tertangkap menurutnya sekarang Bukan identitasnya yang penting. Dan apabila So Hee bisa  memahami esensi dari tindakannya, maka tidak bisa meragukan Yeon Joo.
Aku memulai bisnisku untuk membantu orang yang dikorbankan oleh pengetahuan umum.Namun kau membuat korban lain.Sehingga kau tidak layak untuk menjadi asisten pribadiku.Kau hanya sebagai temanku Jadi Kau dipecat.” Ucap Kang Chul lalu menutup telpnya. So Hee terdiam seperti baru menyadari kesalahanya. Do Yoon duduk tegang disamping Kang Chul yang sedang memijit kepalanya yang terasa pusing. 
bersambung ke part 2 

 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis W Two Worlds Episode 4 Part 2

$
0
0
Beberapa napi mengipas wajahnya dengan kertas sambil mengeluh panas. Yeon Joo hanya duduk disudut ruangan sambil mengelap keringat yang bercucuran. Seseorang polisi wanita memanggil Napi 4205. Yeon Joo melihat nomor di bajunya lalu melonggo melihat polisi yang datang ke sel tahanya.
Kang Chul duduk di ruang pertemuan, Yeon Joo sudah mengunakan pakaian tahanan datang dan keduanya saling menatap. Kang Chul mencoba tersenyum akhirnya Yeon Joo pun duduk dibangku. Kang Chul meminta maaf karena datang terlambat karena butuh dua hari untuk kembali lalu bertanya bagaiaman keadaan di dalam. Yeon Joo tertunduk mengaku panas. Kang Chul tahu disana pasti panas.
Aku dulu tinggal di sini untuk waktu yang lama, jadi aku tahu.Aku menghabiskan empat musim di sini, dan itu luar biasa panas selama musim panas. Jadi Apa itu sulit?” ucap Kang Chul Yeon Joo mengatakan tidak tapi akhirnya mengaku itu sulit sambil mennagis
Aku hanya tidak percaya dan tidak terbiasa.Ini hanya terjadi di film-film.Aku tidak pernah membayangkan akan berakhir di sini.Aku hanya warga biasa” ucap Yeon Joo sambil menangis
Warga biasa yangdatang ke tempat ini,  Tidak banyak orang yang tahu bahwa mereka akan datang ke sini.Hal ini terjadi tiba-tiba.Saat kau bangun, lalu kau menemukan dirimu duduk di dalam sel penjara.” Jelas Kang Chul mengingat saat dirinya yang harus terkurung dipenjara. 
Kang Chul mendekatkan wajahnya meminta Yeon Joo untuk mendengarkan baik-baik,  menurutnya Situasi saat ini tidak ada harapan. Ia juga  tidak punya alasan untuk membantunya, dan masalah semakin lebih besar, karena Yeon Joo di dakwa sebagai Percobaan pembunuhan, penghasutan pembunuhan,imigran gelap dan penyidikan terhadap siapa di belakangya.
Kau akan diselidiki berulang kali karena berbagai alasan. Bahkan akan ada investigasi terus menerus dan uji coba.Ini tidak akan pernah berakhir.Begitulah cara hidupmu akan hancur.Mereka sudah memutuskan bahwa kau tersangka. Karena Mereka kelelahan dari dua bulan terakhirSehingga kau harus jadi tersangka.” Jelas Kang Chul

Mereka akan melakukan apa saja untuk membuat itu terjadi. Bahkan Mereka akan mempermalukanmu, menakutimu dan menghancurkan pikiranmu.Mungkin beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan, Tidak ada yang tahu.Setelah mengalami semua itu,kau tidak akan bisa hidup sebagai orang biasa.Jadi, jawablah pertanyaanku.” Ucap Kang Chul
Aku percaya bahwa kau hanya akan memberitahuku kebenarannya.Jadi hanya ada satu cara untuk menghindari ini terjadi.Jawablah pertanyaan yang aku berikanDan menghilang dari sini.” kata Kang Chul.
Kang Chul bertanya dimana Yeon Joo berasal, air mata Yeon Joo mengalir saat mengangkat wajahnya, ia pikir Jika menghilang dari penjara pasti semua orangakan menggila. Kang Chul tahu itu tapi menurutnya bukan itu yang harus dkhawatirkan karena Yeon Joo hanya harus menghilang dan kembali ke rumahnya, dan ia yang aka mengurus sisanya. Ia menegaskan kalau itu dunianya jadi meminta Yeon Joo untuk menjawab pertanyaan. Yeon Joo mengatakan tak bisa.
Aku sudah bilang kau akan bernasib  buruk  jika memberitahumu.” Kata Yeon Joo
Aku pikir...aku tidak terlalu bahagia juga.Aku tidak tahu kapan akan mati, jadi aku bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak.Kau tahu itu‘kan.Apa tidak masalah bagimu untuk dikurung di sini seumur hidupmu, bisa juga10 atau 20 tahun?” kata Kang Chul. Yeon Joo mengeleng mengatakan tidak mau. Kang Chul meminta Yeon Joo menjawabnya karena  tidak punya banyak waktu.

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi.” Ucap Yeon Joo kembali menangis
Semuanya sudah terjadi. Coba Lihat dimana kita. Jadi Kau tinggal dimana, Yeon Joo?” tanya Kang Chul.Yeon Joo menatap dalam Kang Chul lalu menjawab di Seoul
Kita berdua ada di Seoul.Jadi, apa perbedaannya?” ucap Kang Chul bingung.
Itu tempatku tinggal,dan di sini tempatmu tinggal.” Jelas Yeon 
Kang Chul ingin tahu bagaimana Yeon Joo  tahu segalanya tentang dirinya karena tak ada dalam dunianya, sebelumnya juga bilang melihat segalanya tentang dirinya dan bertanya dimana melihatnya. Yeon Joo pikir  melakukan Pertunjukan telanjang akan lebih baik. Kang Chul menegaskan kalau sudah bilang tidak akan terpengaruh dengan melihatnya telanjang jadi meminta jawab pertanyaanya.

Kau akan menyesalinya.” Kata Yeon Joo, Kang Chul mengatakan kalau ia tak akan menyesal.
Apa maksudmu dengan...dunia yang aku tinggali?” tanya Kang Chul penasaran
Ini ada di dalam manhwa.” Ucap Yeon Joo membuka rahasianya. Kang Chul kaget mengartikan kalau Yeon Joo itu  keluar dari manhwa, Yeon Joo mengatakan bukan. Kang Chul makin penasaran lalu apa maksudnya.
Dunia ini.... Ini adalah dunia di dalam manhwa... Ini adalah...manhwa yang aku baca.Kau...tokoh utama dalam manhwa itu.” Kata Yeon Joo 
Keduanya saling menatap, Yeon Joo melihat disamping Kang Chul tertulisan kata (Bersambung) matanya menatap Kang Chul yang masih duduk didepanya. Kang Chul melihat denga matanya sendiri Yeon Joo menghilang dihadapanya.

Tepat di halte RS Univ. Myungsei, Yeon Joo kembali ke asalnya dengan mengunakan baju tahanan. Tatapanya kosong lalu tersadar sudah berpindah kembali ke dunia nyata. Kang Chul tetap menatap ke depanya sudah tak ada lagi Yeon Joo. Dua polisi datang terburu-buru dan langsung panik karena tak melihat Yeon Joo ada didalam ruangan.  Kang Chul masih saja terdiam
Soo Bong turun dari mobilnya berlari panik  memanggil Yeon Joo sampai akhirnya terjatuh karena tersengkal kakinya sendiri, perlahan berusaha duduk dengan menahan rasa sakit. Yeon Joo masih saja terdiam dengan tatapan kosong, Soo Bong mengoyangkan tanganya agar Yeon Joo itu tersadar.
“Apa Kau sungguh ada di penjara?” ucap Soo Bong melihat Yeon Joo mengunakan baju tahanan, tapi menurutnya itu pasti berbohong. Yeon Joo hanya menatapnya dengan tatapan lesu
Akhirnya Soo Bong pergi ke toko pakaian mencoba mencari-cari baju untuk Yeon Joo, tiba-tiba memukul kepalanya sendiri merasa sudah gila lalu pergi ke toilet agar Yeon Joo bisa menganti bajunya.  Yeon Joo mengambil bajunya dari atas pintu. Soo Bong menceritakan kejadian hanya berlangsung selama 30 menit dimulai saat ia bicara ditelp lalu Yeon Joo menghilang. 


Flash back
Soo Bong datang ke halte bertemu denga wanita yang memegang tas dan ponsel Yeon Joo, wajahnya kebingungan kemana Yeon Joo sebenarnya pergi. Ia pun masuk mobil mencari-cari dalam tas pasti ada sesuatu seperti kunci menurutnya tak mungkin Yeon Joo bisa masuk begitu saja jadi pasti ada sesuatu.
Aku memarkir mobil sebentar lalu Sun Mi meneleponku.

Sun Mi menelp bertanya apakah sudah melihatnya. Soo Bang sambil menjepit ponselnya dileher bertanya melihat apa maksudnya. Sun Mi memberitahu tuan Oh mengupload episode baru. Soo Bong kaget sekarang sudah diuploud. Sun Mi melihatcerita terlihat sangat aneh bahkan terlalu aneh, menurutnya pikir Tuan Oh sudah hilang akal.
Soo Bong bertanya memangnya kenapa, apakah Kang Chul itu mati. Sun Mi mengatakan bukan seperti itu menurutnya Soo Bong harus melihatnya sendiri, karena cerita sangat aneh dan tidak masuk akal. Soo Bong mengerti lalu menutup telpnya

Setelah itu melihat webtoon dari ponselnya, Soo Bong bertanya-tanya keberadaan Yeon Joo sekarang.  Matanya melotot melihat gambar Yeon Joo yang membuka jubah mandinya di depan Kang Chul, lalu mengomel kalau Yeon Joo itu bisa melakukan apapun yang diinginkan karena berada dalam dunia komik.
Lalu melihat kalimat “jadi Kau menciumku sehingga kau bisa hilang kan” Soo Bang  menjerit kesal karena keduanya kembali berciuman lagi,  menurutnya semua seperti mimpinya jadi kenyataan dan Yeon Joo pasti sangat bersemangat jadi mungkin tidak perlu khawatir karena Yeon Joo itu bukan wanita biasa.
Ia melihat cerita selanjutnya, dan tertulis Kejaksaan menyimpulkan bahwa dia menghasut pembunuhan.Matanya melotot kaget tak percaya melihat Yeon Joo yang mengunakan baju tahanan duduk didepan Kang Chul. Tiba-tiba melihat dikaca spion, Yeon Joo sudah duduk di halte dengan baju tahanan yang masih menempel dibadanya. 

Yeon Joo sudah duduk didalam mobil dengan pakaian yang berbeda. Kang Chul menceritakan Semua itu terjadi dalam 30 menit, dimulai Jam 10 pagi saat Yeon Joo menghilang lalu kembali sekitar jam 10:30. Tapi Di dalam manhwa,Yeon Joo menghabiskan 3 hari di penthouse, 3 hari di kantor polisidan sehari di penjara.
Ini berarti kau menghabiskan 1 minggu di sana.Itu tidak masuk akal.” Kata Soo Bong
Soo Bong, aku lelah sekali.. Detektif tidak mengizinkan aku tidur.Aku ingat setiap harinya dan Aku sangat lelah serta harus menghabiskan 1 minggu di sana.” Ucap Yeon Joo menopang kepalanya sambil memejamkan matanya. Soo Bong benar-benar masih tak percaya.

Penjara bukanlah tempat orang bisa tinggal.Aku tidak tahan 1 hari, jadi...” ucap Yeon Joo terdiam.
JadiApa itu sebabnya kau memberitahukan segalanya pada Kang ChulUntuk keluar dari sana?” kata Soo Bong
Yeon Joo panik dengan yang sudah dilakukan dengan membuka mulut memberitahu semuanya. Soo Bong sedang menyetir mobil tak tahu, tapi menyakinkan semua pasti baik-baik saja. Yeon Joo memegang kepalanya terlihat frustasi. 


(Pusat Penahanan Seoul)
Pintu tahanan semua ditutup, alarm peringatan pun berbunyi semua polisi terlihat panik dan berlari kesana kemari. Do Yoon yang sedang menunggu sambil membaca koran sempat terganggu karena polisi membawa keluar anjing pelacak. Pintu masuk ke dalam sel pun dikunci dan dijaga oleh dua polisi.
Telah ada upaya melarikan diri.Kami akan tutup pintu keluar untuk sementara waktu.” Ucap polisi dari pengeras suara
Do Yoon akhirnya pergi ingin menemui Kang Chul saat itu melihat salah satu pegawai memarahi anak buahnya, Polisi junior menceritakan Yeon Joo yang menghilang tepat di depannya. Si polisi senior tak percaya tapi Juniornya menyakinkan kalau yang dikatakan itu memang benar Yeon Joo itu tiba-tiba menghilang begitu saja seperti asap saat bicara di dalam ruangan. Seniornya menjerit frustasi meminta agar bertanggung jawab.
Do Yoon pergi menemui Kang Chul yang masih duduk diam,  bertanya Apa yang terjadi dan Bagaimana dia bisa kabur. Kang Chul hanya diam dengan melipat tangan di dada. 

So Hee menangis sambil meminum wine, Do Yoon menelp memberitahu  mereka memiliki situasi darurat. So Hee bertanya situasi darurat seperti apa. Do Yoon mengatakan Yeon Joo... So Hee tak suka membicarakan wanita itu karena dirinya itu di pecat disebabkan oleh Yeon Joo, selain itu sekarang ia bukan lagi asisten pribadinya lalu menjerit kaget.
Hyun Suk sedang menonton rekaman video saat Yeon Joo sedang di interogasi polisi. 
Anak buahnya masuk ruangan, memberitahu Oh Yeon Joo kabur. Hyun Suk kaget merasa tak percaya. Anak buahnya mengatakan Yeon Joo baru saja kabur dan Deketif Park menelpnya.
Dia kabur saat kunjungan dari Presdir Kang” jelas anak buahnya.
Bagaimana caranya bisa dia kabur?” tanya Hyun Suk binggung
Aku tidak tahu rinciannya.Mereka akan menayangkan itu di berita.” Ucap anak buahnya. 
Berita pun ditayangkan sebagai breaking News.
Kang Chul, Presiden JN Global, diserang Mei lalu.Satu-satunya tersangka insiden...telah melarikan diri dari Pusat Penahanan Seoul sekitar jam 2.
So Hee menonton dengan pengawal yang ada di dekatnya, si pengawal tak percaya Yeon Joo itu kabur lalu menyakinkan kalau Presdir Kang tidak mungkin membantunya, karena itu akan jadi masalah besar.
Rincian dari insiden tersebut belum diidentifikasi.Namun, Nona Oh melarikan diri dari ruang kunjungan.Tampaknya Presiden Kang, korban, mengunjunginya...setelah kembali dari luar negeri.Polisi memblokir jalan dan mencari...ke semua tempat di sekitar pusat penahanan.Nona Oh memakai...seragam narapidana.
Jaksa Han yang menonton hanya diam, anak buahnya merasa tak percaya  Seorang wanita melarikan diri dari penjara bahkan Keberadaannya masih belum diketahui. Jaksa Han mendengar penyataan dari polisi bilang Kang Chul mengunjunginya. Anak buahnya terlihat binggung.
“Apa Kau tidak tahu artinya itu?Itu berarti aku akhirnya punya...kesempatan untuk mengeroyok Kang Chul, si brengsek itu.Pembunuh psikopat.” Kata Jaksa Han penuh dendam. 

Yeon Joo masuk rungan memanggil ayahnya, tapi kosong dan tak ada siapapun lalu kembali keluar dari ruangan. Soo Bong memberitahu Tuan Jo  belum juga kembali menurutnya Tuan Oh pasti mabuk di suatu tempat karena sudah sering melihatnya. Yeon Joo pun hanya bisa terdiam.
Yeon Joo.... Mari kita akhiri saja.... “ ucap Soo Bong, Yeon Joo binggung
Mari kita tulis..."the end" pada akhir episode dan memasangnya lagi.Itu akan jadi akhir dari W.Dengan begitu, kau tidak akan terseret ke dalamnya lagi.Kau seorang buronan di sana.Bila kamu kembali, kau akan ditembak oleh polisiatau menghabiskan hidupmu di penjarasampai kau menjadi wanita tua. Apa yang akan kau lakukan?” kata Soo Bong, Yeon Joo memikirkanya.

Jika kita mengakhirinya,apa yang akan terjadi pada Kang Chul?Apa yang akan terjadi padanya?” tanya Yeon Joo khawatir
Kau harusnya cemaskan dirimu, bukan Kang Chul.Kita mungkin berakhir di rumah sakit jiwa.Bagaimana bisa kau khawatir pada tokoh kartun sekarang?” keluh Soo Bong
Yeon Joo pun tertunduk diam, Soo Bong yakin  editor akan membuat keributan tentang ini tapi lebih baik mereka berpura-pura Tuan Ohmengganti dan mengirimkannya. Karena ia berpikir tidak bisa menjelaskan kepada mereka jadi lebih baik mereka akhiri, dan Tuan Ohakanmengurus sisanya sambil sibuk membuka layar komputernya. Yeon Joo hanya menatapnya. Soo Bong yakin ini pilihan terbaik yang mereka miliki.


Do Yoon menelp sambil berjalan keluar dengan Kang Chul,  memberitahu harus tinggal di tahanan sampai selesai. Beberapa polisi menyuruh untuk  menutup Gerbang 3 dan 4. Do Yoon masih berbicara di telp memberitahu kalau Kang Chul tidak bicara.
Kang Chul mengingat kata-kata Yeon Joo yang mengatakan Ini adalah...dunia dalam manhwa. Sebelumnya di kamar mandi  Yeon Joo juga mengatakan Perubahan emosimu penting. Saat itu ia tak percaya aturan apa itu dan bertanya kenapa emosinya itu penting.  Yeon Joo dengan nada tinggi mengatakan “Ini karena kau adalah tokoh utama.
Didepan lift, Kang Chul membahas Yeon Joo tidak tahu bagaimana dirinya akan mati kali ini. Yeon Joo berkata ketika ada di sini maka ia tak akan tahu jadi tak bisa membantu. Lalu Kang Chul bertanya apakah Yeon Joo dapat mengetahui dari sana. Yeon Joo menjawab “ya”
Do Yoon masih ditelp mengatakan mungkin memakan waktu. Kang Chul sempat terdiam lalu mengingat kembali ucapan Yeon Joo Aku adalah orangyang ingin hidupmu berakhir bahagia.Mulutnya melonggo tak percaya ternyata yang dikatakan Yeon Joo itu memang benar.

Polisi terlihat masih berlari untuk mencari kemana kaburnya Yeon Joo, Do Yoon memberikan ponselnya kalau seseorang ingin bicara dengan Kang Chul. Kang Chul terdiam, akhirnya Do Yoon menepuk pundaknya untuk menyadarkanya. 
Kang Chul bertanya siapa yang ingin bicara. Do Yoon memberitahu itu Hyun Suk. Kang Chul pun menerima telpnya sambil berjalan sedikit menjauh. Hyun Suk dengan suara berbisik bertanya apa sebenarnya yang terjadi, karena mendengar Yeon Joo kabur saat bersama Kang Chul.
Apakah itu seperti yang kau katakan kepadaku hari itu?Jika  memang benar, dia tidak kabur, tapi pergi ke dunia yang berbeda.” Ucap Hyun Suk, Kang Chul pikir seperti itu.
Bagaimana itu...Bagaimana itu mungkin terjadi?Ini sebuah kecelakaan besar.Kau tahu bahwa Han Chul Ho...menunggu kesempatannya.Dia akan ditentukan untuk menyerang.Aku cukup yakin...dia akan mendebatmu dalam plot kasus ini.” kata Hyun Suk,
Aku yakin begituTapi bukan Han Chul Ho masalahnya.” Kata Kang Chul, Hyun Suk bertanya apa lagi.
Dia tidak penting, tapi Alasan keberadaanku yang penting.” Jelasn Kang Chul

Hyun Suk bertanya apakah Kang Chul mendengar sesuatu dari Yeon Joo, Kang Chul membenarkan, Hyun Suk makin penasaran apa yang dikatakanya.  Kang Chul mengatakan Sebuah cerita yang benar-benar gila. Ia merasa Kesan pertama pada Yeon Joo itu memang benar, seorang wanita bodoh dan gila.
Dia mengatakan...sesuatu yang benar-benar gila.” Ucap Kang Chul, Hyun Suk heran kenapa Kang Chul  peduli dengan omong kosongnya
Semua yang terjadi dalam hidupku yang aku tidak mengerti...jadi masuk akal berdasarkan apa yang dikatakan Yeon Joo.Semua insiden tidak punya konteks,tapi ceritanya memberi mereka konteks. Ini sebuah konteks yang menjelaskan segalanya.” Jelas Kang Chul, Hyun Suk bertanya konteks apa itu.
Aku tidak pernah...membayangkannya.” Kata Kang Shul dengan mata berkaca-kaca, Hyun Suk makin penasaran sebenarnya konteks apa.
Dunia ini...Dunia ini...semuanya palsu.... Semuanya hanya buatan” ucap Kang Chul
Tiba-tiba semua yang ada didepan Kang Chul berubah seperti patung, tak bergerak. Kang Chul binggung melihatnya lalu berjalan ke arah Do Yoon yang berdiri dengan melipat tanganya, saat memegangnya tubuhnya kaku. 


Yeon Joo hanya menatap sedih ketika Soo Bong menghapus kalimat bersambung, lalu mencoba menuliskan kalimat "Tamat. Karena alasan pribadi, aku akan akhiri cerita di sini.Terimakasih atas dukungan kalian." Dan bertanya pendapat Yeon Joo pasti bagus.
Banyak fans yang mungkin menentangnya, tapi apa lagi yang bisa kita perbuat?” ucap Soo Bong ingin menuliskannya.
Yeon Joo tak bisa membayangkanya lalu memilih untuk berjalan menatap keluar jendela. Soo Bong mulai mengetik tapi tiba-tiba layar komputernya hanya terlihat putih dan menjerit panik mencoba menekan semua keyboarnya. Yeon Joo pun mendekat melihat layar komputer hanya terlihat putih. 

Kang Chul melihat semua orang yang didepanya berlari tapi hanya terdiams seperti patung. Dengan wajah panik melihat ke lantai bawah, semua terhenti banyak orang yang berkunjung hanya diam seperti tempat tahanan museum dengan patung-patung yang ada disekelilingnya. Dua anak yang sedang bermain gelembung sabun terlihat gelembungnya hanya diam.
Akhirnya Kang Chul jatuh lemas tak percaya, di ponselnya terlihat masih menelp tapi Hyun Suk berdiri seperti patung dengan ponsel ditelinganya. Siaran TV pun berhenti, So Hee dengan pengawal dan pelayan yang sedang membawakan teh. Ponsel Kang Chul pun akhirnya terjatuh, nafasnya terasa sesak.

Ketika tokoh utama sadar bahwa itu fiksi,segalanya...yang ada dalam dunia manhwa berhenti.Hanya Kang Chul yang bertahan di dunia...di mana waktu berhenti.Seolah-olah...ini sebuah hukuman...untuk orang yang sadar.


Soo Bong benar-benar kebingungan mencoba komputer lainya tapi tetap saja yang keluar adalah layar putih dan mencoba mencari tahu kenapa semua komputer tak bisa berkerja seperti biasanya. Yeon Joo terdiam, Soo Bong merasa semua ini benar-benar aneh terus menekan keyboardnya
Sesuatu pasti terjadi pada Kang Chul.” Kata Yeon Joo menahan rasa sedihnya, Soo Bong tak mengerti.
Sesuatu yang buruk pasti...terjadi padanya karena aku.” Ucap Yeon Joo lalu menangis tak percaya. 

Kang Chul masuk duduk diam lalu melihat sebuah garis terbentuk disampingnya, seperti sebuah pintu untuk pindah dimensi, lalu berjalan mendekatinya, di baliknya terlihat sosok Kang Chul sebagai tokoh komik. Pelahan Kang Chul memasukan tanganya, mata melotot kaget karena ternyata tanganya bisa menembus.

Flash Back
Saat ia terbaring diatap karena diserang orang melihat gambar yang sama walaupun bentuknya agak kecil, lalu tanganya masuk dan di dalam dunia nyata terlihat tanganya keluar dari monitor menarik baju Yeon Joo lalu memasukan dalam dunia manhwa.
Kang Chul menatap tanganya terlihat shock, lalu mengambil pistol yang ada pada polisi untuk berjaga-jaga, dengan wajah percaya diri masuk ke dalam dimensi yang berbeda dari tempatnya tinggal selama ini. 


Kang Chul sampai di atap gedung dengan beberapa seprai yang sedang di jemur, lalu melihat sekeliling lebih dulu dan berjalan ke pinggir gedung. Tatapan terus melihat dunia yang baru di masukinya. Ia memasukan pistol dibelakang celananya lalu berjalan pergi, di tempat sampat terlihat layar monito Tuan Oh yang sudah pecah sebagai jalan keluar Kang Chul dari dunia Manhwa.
Hujan turun dengan deras, Kang Chul terus berjalan walaupun seluruh tubuhnya basah.
Bersambung ke episode 5

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 13 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS

Hye Jung menangis sendirian saat ayah dan ibunya bertengkar didepan rumah. Ji Hong pun menangis sendirian dirumah sakit ketika ayah dan ibunya itu pergi. Hye Jung memeluk foto nenek yang paling disayangi dengan menangis sendirian, Ji Hong remaja menemukan sosok ayah baru sebagai penganti ayah kandung yang sangat perhatian padanya.
Di malam itu, Hye Jung mengeluarkan keberaniannya memeluk Ji Hong dari belakang sebelum meninggalkan rumahnya.
“Memiliki sebuah hubungan adalah terbentuknya kisah  antara pria dan wanita.Itu mengenai seberapa besar mereka menerima satu sama lain di saat sekarang atau masa lalunya.  Dan itu adalah kunci dari berkencan”

Dokter Pi menguap sambil mengangkat tanganya, Perawat Hyun yang duduk disampingnya pun ikut menguap lalu keduanya saling menatap kaget. Dokter Pi tersenyum lalu melihat perawat Hyun pasti lelah. Perawat Hyun membenarkan. Dokter Pi mengeluh sudah bertugas selama seminggu tanpa libur. Perawat Hyun merasa Dokter Kang itu keterlaluan.  Dokter Pi pikir  Bukan hal baru diperlakukan seperti ini. Hye Jung pun datang
Dokter, apakah sudah selesai operasi ?” tanya Perawat Hyun menyapa
Ya, bagaimana kondisi mental Lee Hyejung ?” ucap Hye Jung, Dokter Pi menjawab Pasien merasa mengantuk.

Hye Jung melihat ponselnya yang bergetar. Dokter Choi menelp  memberitahu ada pasien di IGD, menjatuhkan sumpitnya saat makan lalu pingsan dengan Kondisi CT menunjukan ada pendarahan epidural dan Kondisi mentalnya sedang kebingungan saat ini.
Apa belum lama ini dia menabrak sesuatu ?” tanya Hye Jung
Ia jatuh dari sepeda 3 minggu lalu dan suka minum alkohol.” Jelas Dokter Choi
Minta Kyung Joon datang dan menyiapkan ruang operasi. “ kata Hye Jung, Dokter Choi mengerti. Setelah itu Hye Jung beranjak pergi, dokter Pi pun memberi semangat agar Hye Jung bisa berkerja keras. 


Hye Jung pergi menuju lift, saat itu wajahnya tersenyum dan menelp sang pacar. Ji Hong yang sedang ada dirumah mengangkatnya, Hye Jung bertanya apa yang sedang dilakukan pacarnya. Ji Hong malah balik bertana apakah ia ingin datang ke rumah sakit. Hye Jung tersenyum karena hanya bertanya sedang apa, lalu memberitahu sedang ada didalam lift jadi telpnya pasti akan putus.
Ji Hong pun melihat ponselnya yang mati, lalu melihat ada pesan suara masuk. Ia mendengar suara Hye Jung yang bicara di telp “Tapi, kenapa tidak tanya untuk kedua kalinya ?Kau memintaku untuk berkencan? Jawabanku "yes", "yes" lalu panik karena ternyat terekam dan ingin mencoba menghapusnya. Ji Hong tersenyum karena dengan keceroboah Hye Jung maka memberikan jawabanya. 

Hye Jung sedang melakukan operasi meminta  “Elevator.”  Disampingnya terlihat Dokter Kang yang menjadi asistenya. Hye Jung meminta “Retractor.[instrumen bedah yang digunakan untuk menahan organ atau tepi sayatan.] lalu meminta irigasi. Dokter Kang yang terlihat memejamkan matanya tak mendengar perintah. Hye Jung sedikit menaikan suaranya meminta irigasi.
Dokter Kang pun tersadar dengan membuka matanya, Hye Jung bertanya jam berapa ia tidur. Dokter Kang pun meminta maaf. Hye Jung menyindir mau di bantu untuk tidur  selamanya dengan menguburnya. Dokter Kang pun menyiramkan air, Hye Jung menyuruhnya Keluar.  Dokter Kang binggung, Hye Jung menegaskan Dokter Kang untuk keluar sebelum berubah pikiran karena akan menyelesaikan sendiri. Dokter Kang pikir tak perlu.
Hye Jung pun mulai menghitung, akhirnya Dokter Kang menurut lalu keluar dari ruang operasi untuk beristirahat dan mengucapkan terimakasih. Hye Jung pun melanjutkan operasi dengan meminta Tang bipolar. 

Seorang pria pengantar makanan datang menyapa semua dokter karena pesanan makanan mereka tiba. Dokter Ahn menjerit bahagia lalu mengusur semua buku dan meminta untuk segera menaruh diatas meja. Si pria pun dengan senyuman bahagia menaruh semua makanan, mengatakan Dokter Ahn Joong Dae, paling suka padanya. Dokter Ahn pikir sudah pasti. 
Dia bukannya suka ahjushi tapi Dia suka pada makanan ini” kata dokter Choi, Si pria tersenyum, Dokter Ahn pun memberikan uangnya. Si pria pun mengucapkan terimakasih dan mengucapkan selamat makan.
Sebelum keluar si pria terlihat kebinggungan lalu akhirnya memilih untuk berjalan pergi. Dokter Kang yang baru masuk ruangan, sama-sama kaget melihat ada orang didepanya. Si pria menyapa dokter Kang dengan ramah, Dokter Kang yang melotot akhirnya membalas dengan sapaan ramah juga dan buru-buru masuk mengomel karena juniornya memesan makanan tanpa memberitahunya lebih dulu.

Si pria akhirnya memilih untuk menutup pintu dan berjalan mendekati para dokter meminta izin apakah boleh bertanya satu pertanyaan. Dokter Ahn menjawab kalau boleh juga bertanya dua pertanyaan dengan senyuman bahagia. Si pria mengaruk kepalanya sebelum bicara.
Ada anak laki-laki usia 7 tahun.  Saat dia berjalan, dia seringlimbung.  Itu berarti ada masalah, kan ?” kata Si pengantar makanan.
Siapa Anak laki-laki 7 tahun ini ?” tanya Dokter Park, Si pengantar makanan menjawab itu anaknya.
Wah, kau ternyata punya putra ?Aku pikir masih lajang. “ komentar Dokter Choi tak percaya.
“Aku punya 2 putra.  Satu 9 tahun, satunya lagi 7 tahun. “ kata Si pria tersenyum bahagia mengakuinya.
Ah, bagus sekali.  Lalu, bagaimana cara jalannya ?” tanya Dokter Pi, Si pria mengatakan Kakinya pincang saat berjalan.
Aku bawa ke rumah sakit lokal,  tapi mereka bilang anakku punya masalah di otak.  Aku disuruh membawanya ke rumah sakit besar.” Cerita Si pria, Dokter Pi memikirkan sesuatu.
Aku akan atur pertemuan untuknya dan Kau bisa temui profesor Hong Ji Hong.” Kata Dokter Choi, Si pria terlihat bahagia mendengarnya ada orang yang mau membantunya dan mengucapkan teriamkasih. Dokter Choi menyuruh agar menelpnya saat datang nanti. Si pria mengerti lalu keluar ruangan dengan wajah bahagia. 


Perawat Hyun melihat Hye Jung terlihat kelelahan lalu bertanya apakah  melakukan 2 operasi berturut-turut dan sudah pasti sangat lelah. Hye Jung pikir memang itu sudah jadi perkerjaanya sebagai seorang dokter. Perawat Hyun merasa juga seperti itu lalu dikagetkan dengan kedatangan Ji Hong.
Hye Jung melotot kaget melihat Ji Hong sudah ada didepanya, Perawat Hyun bertanya kenapa Ji Hong ada dirumah sakit padahal jadwal Hari inilibur.  Ji Hong mengaku sedang di dekat rumah sakit jadi ingin memeriksa beberapa hal. Perawat Hyun memuji Ji Hong itu  dokter hebat sekali. Karena perhatian sekali pada pasien lalu pamit pergi. 

Hye Jung bertanya ada apa datang ke rumah sakit, Ji Hong pikir Hye Jung yang memanggilnya untuk datang. Hye Jung binggung karena tak melakukanya. Ji Hon mengodanya kalau Hye Jung yang memintanya untuk datang. Keduanya hanya bisa tertawa bahagia dan saling menatap penuh rasa cinta. Hye Jung malu meminta Ji Hong berhenti menatapnya.
“Apa kau akan istirahat sebentar ?” tanya Ji Hong
Ya, aku ingin tidur sebentar. “ ucap Hye Jung lelah
Ji Hong melihat sekeliling menurutnya Hye Jung tak bisa melakukan itu dan langsung mengandeng tanganya. Hye Jung panik tapi wajahnya tersenyum bahagia berjalan bersama pacarnya. Salah seorang perawat lewat, keduanya langsung melepaskan tanganya. Ji Hong berpura-pura bertanya belum terlambat waktunya, Hye Jung melihat jam tanganya menjawab tidak. 

Ditaman keduanya berjalan bersama, Ji Hong tiba-tiba berhenti lalu nyapa sekuntum bunga dengan panggilan “Oh Hye Jung” dengan tawa bahagia. Hye Jung menariknya karena malu dan kembali mengajaknya berjalan, lalu segera melepaskan tanganya karena tak ingin ada yang melihat mereka. Ji Hong yakin tidak ada yang melihat karena ditaman ini adalah tempat paling aman jika merekaingin berjalan bersama.
Kenapa kau membawaku ketempat seperti ini ?” tanya Hye Jung dengan mata mengodanya.
“Hei.... Aku hanya suka jalan-jalan saja....Oh ya. Aku lihat ini di sebuah film dan ingin mencobanya.” Kata Ji Hong
Hye Jung binggung, lalu Ji Hong mengeluarkan sesuatu dari saku celananya sebuah benda berbentuk love lalu meminta Hye Jung memberikan tanganya. Hye Jung mengulurkan tanganya dan Ji Hong menaruh ponsel lalu menancapkan benda berbentuk love dan menyambungkan dengan earphone. Hye Jung tersenyum karena sudah bisa mengetahuinya.
Ji Hong pun memasangkan earphone ditelinga Hye Jung lebih dulu, lalu memasang untuk dirinya sendiri dan memutar lagu “Where is love”. Hye Jung tersenyum mendengarnya lalu keduanya saling menatap. Ji Hong mengengam tangan Hye Jung dan berjalan pergi, menunjuk sebuah bangku untuk duduk bersama. 

Keduanya duduk menikmati lagu yang diputar, Hye Jung mulai menatap Ji Hong yang duduk disebelahnya, begitu juga Ji Hong. Hye Jung melihat tangannya yang masih di pegang oleh Ji Hong dan menaruhnya diatas pangkuanya. Tangan Ji Hong mulai mengelus rambut Hye Jung yang membuat Hye Jung tersipu malu.
Hye Jung merasakan ponselnya bergertar meliha telp dari Dokter Choi, Ji Hong menjerit kesal karena juniornya itu memang mengangguk. Hye Jungm mengangkat telp dengan wajah cemberut. Dokter Choi memberitahu pasien Lelaki 29 tahun tertimpa neonbox saat berjalan.
Kondisi mentalnya 7 dalam GCS.[sistem penilaian yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesadaran dalam diri seseorang setelah cedera otak traumatis.]” jelas Dokter Choi, Hye Jung menyuruh untuk melakukan CT Scan dan akan segera datang.
Setelah menutup telpnya dengan wajah kecewa memberitahu Romantisme hari ini, sampai disini saja. Ji Hong pikir  Masih ada waktuSampai Hye Jung tiba di IGD. Keduanya pun bergandengan tangan. Ji Hong melambaikan salam perpisahan pada Bunga yang dipanggilnya Oh Hye Jung. Hye Jung akhirnya juga ikut melambaikan tanganya dengan tawa bahagia. Ji Hong mengenggam tangan Hye Jung dan mengajaknya untuk berlari. 

Si pria pengantar makanan datang dengan dua anak pria yang duduk disampingnya, Tuan Nam terlihat bahagia memegang kepala salah satu anaknya mengatakan kalau ia selalu tertawa dan menjadi vitaminnya. Si anak satunya bertanya dengan dirinya, apakah ia tak menjadi vitamin. Kakaknya mengatakan kalau namanya itu Nam Dal. Ayahnya juga mengulang kalau nama anak keduanya itu Nam Dal.
Kenapa hanya hyung yang jadi vitamin ?” ucap Nam Dal, Kakaknya memeluk adiknya kalau sang adik itu yang menjadi vitaminnya. Ketiganya terlihat bahagia dengan tuan Nam ikut bahagia melihat dua anaknya. Perawat memanggil nama Nam Dal untuk masuk ruangan. 

Ji Hong menyapa Nam Dal yang duduk didepanya, diantar ayah dan kakaknya. Kakaknya meminta adiknya untuk menyapa Dokternya. Nam Dal dengan ramah menyapa Ji Hong dengan membungkuk. Tuan Nam memuji anaknya kalau sudah seharusnya jadi ayah.
Apa yang menggganggunya ?” tanya Ji Hong pada Tuan Nam
Ya, biasanya dia tidak begini,tapi mendadak Ia mulai pincang saat berjalan.” Cerita Tuan Nam
Ji Hong memanggil Nam Dal meminta agar jalan sebentar di depan dengan di dari depan suster dan  jalan pelan-pelan kearah dokter. Nam Dal berjalan dengan perlahan dengan kaki kanan seperti diseret. Ji Hong lalu meminta Nam Dal berjalan ke arah ayahnya. Nam Dal berjalan lalu memeluk ayahya. Ji Hong terdiam dan wajahnya terlihat sedih. 

Tuan Jin melihat grafik pendapatan rumah sakit, terlihat tak percaya karena pendapatan Dept.Bedah syaraf meningkat bulan iniNaik 2 juta won dari bulan lalu dan memujinya kalau itu sangat bagus. Dokter Kim mengatakan kalau semua ini berkat Profesor Hong Ji Hong.
Itu karena video operasi milik pemegang medali emas Olimpiade Lee Soo Jung.” Ucap Dokter Kim
Ini yang selalu kubilang, marketing.  Karena Wakil Kim Tae Homendengarkan nasihatku, aku merasa sangat senang.  Mulai sekarang, lanjutkan prestasimu.  Aku akan kembalikan kartu kredit perusahaan padamu dan cuti untuk departemenmu.” Kata Dokter Jin l
Ia lalu meminta pujian kalau ia adalah orang yang menyenangkan dalam pekerjaan, semua tertawa bahagia sambil memberikan tepuk tangan hanya Dokter Kim yang cemberut karena sudah tahu kebusukan Dokter Jin.
Rumah sakit kita, akan memulai dengan yang baru.  Kita akan terus laksanakan pusat medis manula.  Mari kita jadi rumah sakit bagi abad 21 !” kata Dokter Jin tersenyum bahagia. 

Ji Hong memberitahu Tuan Nam kalau yakin ada masalah di otak putranya tapi  akan tahu pasti setelah dilakukan MRI.  Tuan Nam mengerti lalu terlihat kebinggungan. Ji Hong bertanya apakah ada masalah, Tuan Nam mengaku tak ada.
Anak pertamanya tiba-tiba merasa ingin buang air kecil, Tuan Nam meminta untuk menunggu sebentar karena masih bicara dengan dokter. Anaknya sudah tak tahan karena rasanya ingin pipis dicelana. Tuan Nam memohon untuk menahanya, Ji Hong tersenyum melihat tingkah anak-anak yang mengemaskan.
Tapi, Scan MRI ini ... apakah tidak masuk asuransi ?” tanya Tuan Nam
Ya, tidak termasuk.  Tapi jika MRI dilakukan dan ditemukan sesuatu, maka bisa cepat diatasi.” Kata Ji Hong, anak pertama tuan Nam sudah tak bisa menahan dan langsung berlari keluar ruangan karena ingin buang air kecil.
Nam Dal ingin mengejarnnya, Tuan Nam menahanya sambil meminta maaf. Ji Hong tertawa lebar melihat tingkah anak-anak yang mengemaskan lalu mengelus rambut Nam Dal yang duduk didepanya. 

Si anak berlari kebinggungan dan menabrak Seo Woo yang sedang berjalan. Dengan baik hati Seo Woo melihat keadaanya dan membantunya berdiri, Si anak pertama meminta agar ditunjukan toilet, Seo Woo menunjuk ke arah depanya ada sebuah kamar mandi. Si anak berjalan dan sempat terjatuh.
Seo Woo sengaja menunggu didepan karena si anak meninggalkan ponselnya di lantai. Ketika si anak keluar ia langsung mengembalika ponselnya. Si anak dengan senyuman mengucapkan terimakasih. Seo Woo  memuji senyuman anak itu luar biasa lalu bertanya dimana orang tuanya.  Anak itu mengataka Tidak tahu karena ingin buang air kecil jadi hanya berlari saja.
“Apa Kita bisa ketempat sebelum kau lari ?” ucap Seo Woo mengajak si anak sambil mengandeng tanganya.
Apakah nuna dokter juga ?” tanya si anak memandangi Seo Woo, Seo Woo membenarknya. Si anak pun memuji Seo Woo itu Cantik.
Terima kasih, Belakangan ini aku butuh kata itu.” Ucap Seo Woo lalu melihat si anak terus tertawa tanpa henti.
“Apa Kau selalu tertawa semanis ini ?” tanya Seo Woo berjongkok didepan anak tuan Nam,
Ya, tapi aku sedih.” Akui si anak, Seo Woo bertanya kenapa tertawa kalau memang sedang sedih.
Namaku Nam Hae, nama adikku  Nam Dal.  Meskipun Dal sakit, aku selalu ketawa.Aku sedih, karena tertawa terusmeskipun dia sakit.” Cerita Nam Hae 

Tuan Nam memanggil anaknya, Nam Hae langsung berlari kearah ayahnya dan sempat terjatuh. Tuan Nam membantunya berdiri dan Nam Hae terlihat tertawa saat tahu jatuh. Seo Woo terus melihatnya saat itu Yoon Do sedang lewat, akhirnya Seo Woo memanggilnya agar Yoon Do mendekat. Yoon Do bertanya ada apa memanggilnya.
“Ada sesuatu yang tak biasa pada anak itu” ucap Seo Woo lalu menyapa Tuan Nam.
“Tuan , apakah Hae selalu tertawa begini ?” tanya Seo Woo
Ah ya. ... Dia punya virus bahagia dan Selalu tertawa.  Kadang saat tidurpun dia tertawa.” Cerita Tuan Nam, Seo Woo bertanya berapa usianya. Tuan Nam menyebut umur anaknya Sembilan tahun dan bertanya kenapa memangnya.
Sepertinya, tertawanya merupakan penyakit.” Kata Seo Woo, Tuan Nam kaget mengetahui anaknya itu yang terus tertawa adalah sebuah penyakit.
Sunbae, dia sering buang air kecil dan terjatuh.  Apa Kau lihat caranya tertawa ?” kata Seo Woo, Yoon Do menjawab itu Kejang Gelastik jadi mereka harus lakukan tes untuk itu. Tuan Nam terlihat tegang dengan memeluk anaknya. 

Dokter Jin sedang berjalan sambil berceloteh Itu sebabnya pemimpin sangat penting,  apapun organisasinya jadi Mulai sekarang ... langkahnya terhenti melihat berita yang ada didepan lift.
Saat ini, Rumah sakit Gukil tengah dalam penyelidikan korupsi dalam hal perekrutan karyawan.Gugatan ini diberikan pada Eksekutif Kim dan manajer Lee.Skandal ini diawali dengan tingginya kompetisi dalam perekrutan  dan menyebabkan beberapa pegawai rekrut menerima soal tes lebih duluagar mempermudah diterima.  Saat ini polisi dalam penyelidikan.  Karena masalah korupsi ini ...
Dokter Jin terdiam menontonya, Dokter Kim melirik seperti akhirnya sedikit demi sedikit kebusukan Dokter Jin pun bisa terbongkar. Lalu beberapa pasien dan orang yang ada disekitar rumah sakit saling berbisik mendengar berita. 

Dokter Jin langsung masuk ruangan dengan wajah marah pada sekertarisnya karena terkena  Masalah korupsi dalam perekrutan dan tidak tahu soal ini lalu bertanya apakah ini memang terjadi. Sekertarisnya pikir memang Sepertinya begitu yang sudah terjadi. Dokter Jin mengaku melempar telp diatas meja. 

Dokter Choi mengomel kalau Jung yoon Tae sudah gila karena Setiap kali pasien tidak sadarkan diri, maka langsung mengirimkan pada departemenya. Dokter Ahn mengajak mereka segera keatas dan datang ketika di panggil lagi menurutnya kalau mereka terus dilantai bawah  mereka harus terus menangani semua kasus IGD. Dokter Choi terlihat kesal lalu melihat telpnya berdering.
Halo, aku dari SBC "Focus People" namaku Yoo Sun Hee.Anda penulis komik"Dokter Wanita Gangster",kan ?” ucap Sun Hee.
Ah ya, anda yang menulis pesan padaku.”kata Dokter Choi sudah mengetahuinya.
“Apa Anda bilang karakter komikmu dari orang sungguhan?Jadi aku ingin mengundang orang itu ke acara kami.” Ucap Sun Hee, Dokter Choi menanyakan alasanya.
Dia sangat cocok untuk program milik kami.  Wanita cantik yang jadi dokter setelah masa lalunya yang suram.” Jelas Sun Hee.
Dia mungkin tidak akan mau masuk tv.” Kata Dokter Choi, Sun Hee meminta agar jangan langsung ditolak dulu dan tak boleh terus terang seperti itu.
Aku minta maaf, tolong nikmati komik seperti layaknya komik saja.” Kata Dokter Choi buru-buru menutup telpnya
Dokter Ahn bertanya ada apa.  Dokter Choi mengeluh bisa kena hajar dokter Yoo kalau sampai tahu soal ini. 


Hye Jung tersenyum bahagia berjalan dilorong lalu melirik ke seberang lorong, Ji Hong sudah menunggunya dengan berpura-pura memainkan ponselnya Hye Jung berdeham lalu memberikan kode untuk segera pergi, Ji Hong pun mengangguk mengerti.
Tiba-tiba Dokter Choi datang bertanya mau kemana Hye Jung, Ji Hong langsung membalikan badannya agar tak ketahuan. Hye Jung mengatakan kalau ia mau makan.Dokter Choi mengatakan kalau mereka bisa bisa bersama-sama untuk makan di kantin. Hye Jung melirik Ji Hong yang sudah menungunya.
“Apa Kalian punya waktu makan di kantin ?” kata Hye Jung dengan nada tinggi menyindirnya.
Tidak, kami banyak kerjaan dan akan memesan saja.” Ucap Dokter Ahn lalu memberitahu temanya itu  sedang kurang waras dan menariknya untuk pergi. Dokter Choi pikira harus bicarakan tentang sesuatu
Ji Hong melihat juniornya itu akhirnya pergi, Hye Jung tersenyum lalu mengirimkan pesan “Sepertinya sulit buat kita makan bersama.” Ji Hong membalas “tetap semangat” dengan memberikan emoticon anjing yang mengunakan pom-pom seperti chearsleader. Hye Jung tersenyum membacarnya lalu memberikan kode untuk pergi lebih dulu, Ji Hong tak ingin tapi akhirnya berjalan pergi dengan memberikan ciuman jauhnya. Hye Jung tertunduk malu sambil berjalan dengan cepat. 

Ji Hong lebih dulu sampai ke kantin membawa nampannya, Pa Ran sedang makan dengan In Joo memanggilnya untuk duduk di dekatnya. Ji Hong mengumpat kesal karena dua orang temanya juga tak bisa membuatnya hanya makan berdua saja dengan pacarnya. Tapi akhirnya duduk disamping Pa Ran.
Katanya kau tidak biasa sarapan, kalau aku mengajakmu untuk makan bersama.” Komentar In Joo
Bukannya kalian biasa makan lebih awal dari sekarang ?” balas Ji Hong, Pa Ra bertanya kenapa, apakah Ji Hong tak suka untuk makan bersama.
Hye Jung datang dengan membawa nampanya panik melihat Ji Hong yang duduk dengan dua temanya dan ingin duduk ditempat lain saja.. Ji Hong memanggil Hye Jung menyuruhnya untuk duduk bersama. In Joo yang melihatnya juga mengajak untuk makan bersama, Hye Jung pun tak bisa menolaknya. 

Pa Ran menyapa Hye Jung yang sudah lama tak jumpa lalu merasa dua orang yang duduk di dekatnya itu datang untuk makan bersama. Ji Hong dan Hye Jung terdiam. In Joo bertanya apakah mereka berdua itu mengangguknya. Ji Hong mengakuinya kalau mereka berdua menganggunya. Keduanya kaget.
Aku perkenalkan secara resmi, Dia pacarku Yoo Hye Jung.” Ucap Ji Hong Semuanya melonggo akhirnya Hye Jung pun memperkenalkan diri sebagai pacar dari Hong Ji Hong.  
Dua temanya tertawa tak percaya, In Joo berkomentar Hong Ji Hong, ternyata punya sisi seperti ini juga. Ji Hon meminta jangan mengejeknya karena memang punya sisi romantis lalu menyuruh Hye Jung makan karena  harus berkeliling dengan memberikan buah dan lauknya pada sang pacar.

In Joo melihat pasti sangat enak karena membuatnya mengingat masa lalu, Pa Ran pikir Saat begini paling enak rasanya tapi Setelah itu, menyakitkan. In Joo menambahkan ketika mereka mulai kaku dan membosankan. Pa Ran memuji In Joo memang temanya yang saling mengerti lalu high five. Ji Hong mengeluh melihat dua temanya yang mengoda. Akhirnya In Joo memberikan selamat, karena ini hal besar untuk usia Ji Hong sekarang.
Ji Hong tersenyum bangga melihatnya, In Joo berjanji akan menyimpan rahasia mereka berdua. Pa Ran setuju,  karena menurutnya berkencan di satu tempat kerjapaling bagus kalau sembunyi disuatu kemudian.... Hye Jung tak bisa menahan tawa melihat Pa Ran memperagakan orang yang sedang berciuman. Pa Ran yakin itu adalah bagian terbaik. Ji Hong mengejek kalau itu murahan.
In Joo mengucapkan terimakasih karena Sudah lama ia tidak  bisa tersenyum seperti sekarang. Hye Jung tersenyum malu, Ji Hong yang perhatian memberika lauk yang lain pada Hye Jung sebagai bentuk perhatian. 

Tuan Jin masuk ruangan dengan wajah marah sambil bertanya kenapa mendadak kabar buruk. Dokter Jin merasa Citra rumah sakit seperti sudah tak berguna lagi. Tuan Jin bertanya apakah  Ini terjadi karena audit yang dilakukan.
Sepertinya orang yang tidak  direkrut bicara ke media.” Kata Dokte Jin
Apa yang kau lakukan sementara mereka berbuat ini ?!Kenapa kau tidak tahu tentang hal ini ?” teriak Tuan Jinn kesal
“Segara Hubungi jaksa yang menanganinya,  Aku kesal soal ini.  Jaksa kasus ini adalah anggota VIP rumah sakit kita.” Ucap Dokter Jin,
Baiklah. Mudah-mudahan ini tidak makin besar.” Kata Tuan Jin terlihat tegang

Dokter Kang baru datang bertanya kenapa sekarang ini banyak yang membicarakan rumor tentang rumah sakit bahkan Wali pasien bertanya mengenaikoneksi dokter untuk berkerja di rumah sakit ini. Perawat Hyun mengatakan ini semua karena berita yang beredar dan juga sempat ditanyai oleh pasien.
Siapa yang mau jadi spesialis bedah syaraf belakangan ini ?Mereka tidak tahu seberapa susahnya itu.” Ucap Dokter Kang,
Tapi, apa anda dengar soal webtoon Choi Kang Soo  yang kemungkinan dijadikan buku, Ini Hebat sekali, kan ?Dia baru tahun pertama tapi sudah pandai bekerja.” Ucap perawat Hyun bangga.
“Jadi Selama ini dia tidak kerja,ternyata melakukan hal lain.” Komentar Dokter Park sirik.
Harusnya kau baik-baik padanya.” Kata Dokter Pi, Dokter Kang bertanya kenapa seperti itu. Dokter Pi mengatakan  Kalau bukunya jadi bestseller maka dokter Kang itu bisa mendapatkan sesuatu darinya.
Setelah kupikir, Kang Soo bergerak cepat sekali.  Tapi Joong Dae, Joong Dae,Ahn Joong Dae yang jadi masalah.” Kata Dokter Kang memuji Dokter Choi tapi mengejek Dokter Ahn

Dokter Ahn tiba-tiba datang langsung memeluk seniornya dan bertanya kenapa dengan dirinya. Dokter Kang berteriak menyuruh juniornya melepaskan karena berat lalu bertanya Kenapa pasien Ahn Sae Young masih mengkomsumsi wafarin. Dokter Ahn pikir tidak seperti itu.
“Apa kau sudah memeriksanya?” tanya Dokter Kang, Dokter Ahn mengatakan Kang Soo mengeceknya.
Kenapa Kang Soo yang melakukannya ?Itu tugasmu, jadi kau yang lakukan.  Dasar kau, Ahn Joong DaeCepat periksa sana!!!” teriak Dokter Kang sambil memukul bagian perutnya. Dokter Pi dan perawat Hyun hanya bisa diam melihatnya. Dokter Ahn akhinya pergi, Dokter Kang kembali membahas tentang Dokter Choi apakah memang benar-benar pandai mengambar. 

Yoon Do melihat hasil CT Scan kalau Nam Hae memiliki hamartoma di hipotalamus-nya, jadi memang itu adalah kejang gelastik. Setelah itu memuji Seo Woo yang sudah berkerja dengan baik. Seo Woo melirik sinis, Yoon Do bertanya kenapa Seo Woo menatapnya seperti itu.
Hari ini aku dapat pujian 2 kali, yaitu Satu dari anak itu dan satu lagi dari sunbae.” Kata Seo Woo, Yoon Do bertanya kenapa Seo Woo jadi bersikap seperti ini. Seo Woo bertanya balik sikapnya seperti apa.
“Kau terlihat menyedihkan.” Ucap Yoon Do, Seo Woo merasa menyedihkandan cinta tidak ada hubungannya. Yoon Do setuju dengan hal itu. Seo Woo merasa sudah tahu pasti akan seperti itu jawabnya.
“Apa Kau masih punya perasaan padaku ?” tanya Yoon Do
“Apa Kau masih punya perasaan pada Hyejung ?” balas Seo Woo
Yoon Do merasa kalau memang Seo Woo tak salah lagi karena  tahu cara menyakitinya, lalu mengajak untuk menemui wali pasien Nam Hae, Seo Woo memberitahu adik dari pasien itu adalah pasien dari Prof Hong. Yoon Do bertanya ada apa dengan adiknya, Seo Woo juga tak tahu karena Hasil MRI nya mungkin akan keluar sebentar lagi.

Yoon Do menyuruh Seo Woo segera menelp Ji Hong, Seo Woo hanya menatapnya. Yoon Do bertanya ada apa menatapnya seperti itu. Seo Woo mengaku sangat membencinya tapi sangat sangat menyukainya. Yoon Do bertanya alasan Seo Woo itu sangat sangat menyukainya.
Itu karena latar belakang yang aku miliki dan memiliki sesuatu untuk ditawarkan” ucap Yoon Do
Awalnya memang begitu, tapi Kau lebih baik daripada aku.  Ada banyak lelaki yang aku suaki,  kebanyakan dari mereka suka dengan yang aku miliki.  Kalau sunbae, aku tidak perlu khawatir soal itu.” Jelas Seo Woo
“Kau harus melihat hatimu dengan baik-baik,  Apakah kau sungguh  mencintaiku atau karena kau tidak perlu khawatir jika denganku.” Kata Yoo Do. Seo Woo bertanya apa bedanya.
Percaya pada seseorang  dan mencintai seseorang itu berbeda.  Meskipun kau tidak percaya seseorang maka kau tetap bisa mencintainya.” Jelas Yoon Do, Seo Woom merasa itu Berbahaya sekali.
Kau akan lakukan hal berbahaya ...itu adalahcinta.”ucap Yoon Do lalu melangkah pergi. Seo Woo terdiam dengan helaan nafasnya, termenung dengan menopang dagunya. 


Pa Ran minum kopi bersama ditaman, membayangkan  Misalkan, mereka berdua sedang mesra-mesraan dan tertangkap basah, berpesan agar Jangan terlihat kaget dan berpura-pura saja ngobrol soal kerjaan karena Itu alibi paling sempurna. Ji Hong mengeluh kalau mereka bukan anak kecil yang harus bermesraan.
“Kau Tidak bisa berakhir begini.” Komentar In Joo, Ji Hong meminta kalau menyudahinya.
Hye Jung mengangkat telpnya yang berdering, Seo Woo  menelp membehas Pasiennya Nam Dal, usia 7 tahun lalu bertanya apakah sudah melihat hasil MRI. Hye Jung mengatakan belum melihatnya.
Kakak Nam Dal adalah pasien dokter Jung.  Sepertinya kita perlu bicara.” Kata Seo Woo, Hye Jung mengerti walaupun diwajahnya terlihat gugup. 

Hye Jung mengikat rambutnya saat akan kembali ke rumah sakit, Ji Hong yang berdiri disampingnya mengeluh karena sudah sudah payah mengatur rambutnya tapi hembusan angin malah merusaknya. Hye Jung dengan senang hati merapihkanya.

Dokter Choi tiba-tiba datang berlari menghampirinya, Hye Jung menurunkan tanganya. Keduanya saling menatap, Ji Hong pun bertanya apa yang ingin dikatakan juniornya. Dokter Choi mengatakan harus bicara serius dengan Hye Jung.  Ji Hong dan Hye Jung saling menatap binggung, lalu Ji Hong menyindir itu bagus kalau berduaan, Hye Jung membela diri kalau bukan seperti itu.  Ji Hong mempersilahkan keduanya berbicara dan mengatakan kalau Kepercayaan itu penting dan berjalan pergi. 

Hye Jung bertanya ada apa,  Dokter Choi meminta seniornya berjanji untuk tidak akan membunuhnya. Hye Jung makin penasaran. Akhirnya Dokter Choi memperlihatkan webtoon yang dibuatnya dengan gambar mirip dengan seniornya.
Apa Ini aku ? Kenapa Wajahku sejelek ini ?” keluh Hye Jung melihat gambar Juniornya, Dokter Choi menyangkalnya kalau menurutnya gadisnya itu terlihat lebih cantik.
Aku tidak menggunakanmu sebagai modelnya, Hanya ceritamu saja yang kuambil.” Ucap Dokter Choi
Kau banyak bicara padahal sudah pakai ceritaku tanpa permisi.” Kata Hye Jung mengangkat kepalan tangan ingin memukulnya.
Makanya, aku ingin menjadikanmu bintang dan sudah kuperiksa, acara "Focus People" SBC punya rating yang tinggi.  Bisa dianggap acara yang sangat sukses. Aku meminta maaf” kata Dokter Choi, Hye Jung menyuruh juniornya untuk segera mengatasinya.
Jangan berikan nomorku ke stasiun penyiaran dan  jangan sampai mereka menelponku.” Kata Hye Jung memperingati. Dokter Choi mengerti. 

Ji Hong melihat hasil MRI bersama dengan Yoon Do dan Seo Woo, Hye Jung datang, Ji Hong dengan senyuman langsung memberikan tempat duduknya untuk sang pacar. Seo Woo dan Yoon Do melirik heran melihat sikap keduanya terlihat sangat berbeda. Ji Hong berdiri dibelakang Hye Jung, apa yang dilihat dari hasil MRI.
Sepertinya medulloblastoma.[Tumor otak]” kata Hye Jung. Ji Hong pikir keduanya bisa mendengar kalau itu memang  medulloblastoma.
Apa ... apa yang kalian lakukan ?” tanya Yoon Do heran melihat keduanya, Ji Hong pikir apa lagi kalau bukan membuat diagnosa.
Sikap kalian beda sekali.  Bagaimana menurutmu ?” kata Yoon Do pada Seo Woo
“Memang  Ada yang berbeda,meskipun aku tidak tahu apa itu.” Ucap Seo Woo
Berhenti membahas itu,  lalu bagaimana kondisi pasien dokter Jung ?” kata Ji Hong berusaha mengalihkanya.
Aku akan memberi radiasi pada Nam Hae.  Itu ukuran dan lokasi tumornya, Resikonya terlalu besar.” Jelas Yoon Do sempat melirik Hye Jung yang duduk disampingnya.
Ji Hong bertanya sejarah dari keluarganya, Seo Woo melihat  Tidak ada yang khusus. Ji Hong pikir mereka tanyanya lebih dulu pada wali setelah itu memutuskan kelanjutanya, lalu menyuruh Hye Jung untuk berbicara pada wali karenaia yang akan mengoperasi. Hye Jung menganguk dengan senyuman sumringah. Yoon Do dan Seo Woo yang melihatnya hanya mengerutkan dahinya 

Hye Jung memperlihatkan hasil MRI pada Tuan Nam memberitahu Nam  Dal memiliki medulloblastoma dengan menunjuk lokasinya kepala bagian belakang,  yaitu Terletak di vermis serebelar dengan Gejalanya adalah muntah, sakit kepala dan hydroencephalus [kondisi di mana cairan terakumulasi di otak]
Kondisi motoriknya juga akan terganggu. Ia mendadak bisa punya gangguan berjalan atau keseimbangan.” Jelas Hye Jung, Tuan Nam mengerti itu kenapa anaknya tidak bisa berjalan seperti biasanya.
Ya.... Ukuran tumor Nam Dal besar jadi harus segera ditangani.” Jelas Hye Jung
Apakah dia akan sembuh total jika Ia menerima perawatan ?” tanya Tuan Nam
Ya, tumor dapat diangkat dengan operasi.  Ia harus mendapatkan radiasi dan pengobatan juga.” Kata Hye Jung, Tuan Nam mengerti memutuskan  segera dioperasi.
Prof Hong Ji Hong akan jadi pemimpin operasi, dan aku jadi asistennya.  Kalau ada yang ingin ditanyakan, silahkan.” Kata Hye Jung
Tuan Nam lalu bertanya berapa kira-kira biaya operasinya, Hye Jung merasa tidak begitu tahu soal itu dan menyarankan pergi kebagian administrasi lalu merasa Biaya operasi pasticukup membebani, Tuan Nam menceritakan membesarkan anak-anaknya sendirian dan anak-anaknya itu tak memiliki seorang ibu.
Hye Jung terdiam mengingat dengan dirinya yang hidup tanpa seorang ibu, Tuan Nam lalu bertanya apakah Hye Jung tahu tentang kondisi Nam Hae, Hye Jung mengatakan kalau itu pasien Jung Yoon Do, jadi akan menjelaskan nanti padanya. Tuan Nam mengerti  dan akan pergi
“Apa Anda ingin mereka masuk rumah sakit sekarang ?Aku akan bicara soal biayanya pada kantor kesejahteraan sosial.” Kata Hye Jung membantu, Tuan Nam terlihat bahagia mengucapkan terimakasih lalu keluar ruangan. Hye Jung terdiam seperti merasakan yang dirasakan Tuan Nam. 


Tuan Nam sudah berada di ruangan praktek Yoon Do untuk mengetahui kondisi anaknya. Yoon Do menjelaskan Saat Hae tertawa, sebenarnya itu adalah kejangSaat orang tertawa tanpa alasan, itu disebut kejang gelastik.
Yang aku tidak mengerti, kenapa ketawa dianggap penyakit ?” tanya Tuan Na
Dia tidak tertawa karena ingin tertawa.  Tumornya menekan bagian hipotalamus.  Dan Hipotalamus mengontrol segalanya mulai Temperatur, napas, emosi bahkan perkembangan dirinya.”Jelas Yoon Do menunjuk hasil MRI
“Ya ampun... Jadi, tawamu adalah penyakit.  Ayah macam apa aku, sampai tidak tahu ?!!” keluh Tuan Nam menyesalinya.
“Pada umumnya orang tidak tahu. Jadi jangan salahkan diri anda.Yang penting adalah saat ini. “ ucap Seo Woo, Tuan Nam pun bertanya apa yang harus dilakukan sekarang.
Ia sedang masa pertumbuhan, harus segera ditangani.”kata Yoon Do
Kalau tidak terlalu mengancam nyawanya, bisakah dia dirawat tahun depan ?” tanya Tuan Nam
Hipotalamus dapat berefek pada pertumbuhan dan perkembangannya.  Jika dibiarkan, pertumbuhannya bisa terganggu.  Bahkan Pernapasannya juga bisa bermasalah.” Jelas Seo Woo
Tuan Nam terlihat kebingungan lalu merasa kalau Nam Dal yang akan dioperasi lebih dulu, setelah itu baru Nam Hae. Yoon Do mengerti lalu meminta Kalau ada pertanyaan, silahkan tanyakan ke dokter Jin Seo Woo. Tuan Nam mengangguk mengerti
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 13 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS

Nam Hae da Nam Dal sedang bermain di ruang tunggu, Tuan Nam menelp seseorang meminta maaf lebih dulu karena tahu keadaan temanya sedang susah tapi ingin meminta tolong agar meminjamkan uang padanya. Lalu bertanya berapa banyak uang yang bisa di pinjamnya.
Lalu ia seperti menelp rentenir meminjam uang dengan membayarnya selama 3 bulan nanti. Setelah itu menelp kembali temanya yang lain memberitahu sudah meminjam di bank tapi jumlahnya tidak banyak, maknya ia menelp kembali dan mengucapkan terimakasih karena sudah mau berusaha membantunya. Mata Tuan Nam berkaca-kaca melihat dua anaknya yang sedang bermain ternyata terkena penyakit tumor. 

Di ruangan Dokter Jin
Dokter Jin mengomel karena Dokter Kim terlihat tenang sekali dengan masalah yang terjadi. Dokter Kim bertanya masalah apa.  Dokter Jin menjelaskan Citra rumah sakit sedang buruk jadi Setidaknya Dokter Km itu harus punya rencana.
Apa yang anda lakukan pada eksekutif dan manajer itu ?” tanya Dokter Kim, Dokter Jin mengatakan sudah memecatnya.
Pecat orang yang diterima juga.Maka itu dapat mengatasi masalah rumah sakit ini.” jelas Dokter Kim
“Dasar Kau ini !Masalah ini bukan karena aku tapi Ini terjadi tanpa sepengetahuanku. “ kata Dokter Jin mengumpat kesal pada bawahanya lalu kembali memarahi Dokter Kim karena meminta caranya bukan malam menyuruhnya.
Kita harus membereskan ini sebelum membuat rencana.” Tegas Dokter Kim 

Sek masuk memberitahu bagian PR sudah datang. Baru saja bagian PR masuk, Dokter Jin langsung memarahinya dengan mata melotot bertanya apa saja yang selama ini dikerjakanya karena Harusnya punya rencana kalau ada masalah begini dan tak perlu sampai masuk TV. Manager PR pun meminta maaf.
Keluarkan pernyataan pers.  Semua yang terlibat dalam hal ini telah dipecat, kami mohon maaf atas hal ini, Kurang lebih seperti itu” ucap Dokter Kim, Manager PR mengerti.
“Apa yang akan kau lakukan sekarang ?Apa Kau punya cara meningkatkan citra rumah sakit ?” tanya Dokter Jin

Kami menerima telpon dari SBC "Focus People"Mereka ingin Dokter Yoo Hye Jung  dari Dept Neurologis hadir dalam acara mereka. “ kata Manager PR. Dokter Jin bertanya kenapa meminta Hye Jung.
Dokter Yoo Hyejung menjadi tokoh komik saat ini.  Dengan cerita Ia menjadi dokter meskipun masa lalunya kelam. Jadi Ia sosok yang dapat menjadi harapan banyak orang.” Jelas Manager PR,
Dokter Jin sumringah karena menyukai hal itu, lalu mengingat Hye Jung itu Fellow yang direktur oleh Dokter Kim. Dokter Kim membenarkanya. Dokter Jin mengatakan kalau itu rencana bagus dan ingin bertemu fellow itu jadi meminta agar Hye Jung bisa datang pada cara itu. PR Manager memberitahu Hye Jung sudah menolaknya, Dokter Jin menegaskan kalau ia menyuruh agar Hye Jung mau melakukanya dan memberikan tanggung jawab pada Dokter Kim karena yang membawanya ke rumah sakit.  


Seo Woo dan Dokter Pi berjalan di taman bersama-sama. Dokter Pi membahas kalau Dokter Kang yang  akan melakukannya. Seo Woo mengatakan kalau ia yang akan melakukanya dan Dokter Kang nanti yang menyuruh melihatnya agar bisa belajar.
“Aku pikir Sepertinya Prof Hong dan Dokter Yoo sedang berkencan” kata Dokter Pi
“Mereka berkencan atau tidak, itu  bukan urusanku.” Komentar Seo Woo tak peduli sambil meminum americanonya.
Aku hanya ingin bilang ...Jangan buat konflik dalam hubungan dokter Yoo.” Ucap Dokter Pi
Tidak akan karena Aku selalu saja kalah.  Bahkan ayahku meminta aku berteman dengannya.  Kepala Hye Jung pasti ada serbuk emasnya.” Komentar Seo Woo sinis
“Hei... Dia bersahabat dan pandai beradaptasi.  Kau harusnya melihat dia minum dengan kepala bagian saat  pesta penyambutan.” Kata Dokter Pi

Seo Woo ingin melihatnya, Dokter Pi mengeluarkan ponselnya saat akan menengok ternyata kepala Seo Woo sudah mendekat membuatnya terbentur, keduanya saling menatap dan terdiam. Seo Woo langsung melihat video bertanya Bagaimana Hye Jung bisa seperti itu. Dokter Pi memuji Seo Woo itu lebih cantik. Seo Woo senang mendengarnya, Dokter Pi terlihat gugup setelah memujinya.
Ponsel Seo Woo bergetar, ayahnya menelp  bertanya apakah ingat Yoo Hyejung di departemennya. Seo Woo menjawab mengingatnya. Dokter Jin menyuruh untuk membawa anak itu agar mereka bisa minum teh bersama karena ingin mengenal lebih jauh. Seo Woo bertanya alasanya, Ayahnya pikir nanti kalau bertemu juga akan tahu lalu langsung menutup ponselnya. Dokter Pi bertanya ada apa, Seo Woo hanya menjawab dengan helaan nafas. 


Ji Hong memeriksa berkas pasien berbicara dengan Dokter Kang yang  melakukan transcranial Doppler untuk pasien di kamar 2001, Dokter Kang membenarka dan tidak ada masalah. Ji Hong meminta agar memeriksa setiap pagiKalau ada vasospam, [penyempitan pembuluh darah]segera  memberitahunya.
Tuan Oh datang membawakan beberapa bungkus makanan, Dokter Kang menyapanya dengan menanyakan kabarnya, Tuan Oh memberikan beberapa bungkus makanan yang satunya khusus untuk Yoon Do. Dokter Kang mengodanya kalau sengaja membuat khusus untuk Yoon Do karena sebagai dokter dari istrinya operasi kemarin. Tuan Oh menceritakan  Kadang-kadang Yoon Do mampir ke restorannya.
Dokter Kang pun memperkenalakan Ji Hong pada ayah dari Hye Jung. Ji Hong pun menyapanya. Dokter Kang memberitahu Ji Hong adalah  atasan dari Hye Jung. Tuan Oh langsung meminta agar menjaga anaknya. Ji Hong pikir tak pelu lalu bertanya apakah Tuan Oh sudah lupa padanya. Tuan Oh terlihat tak mengingatnya, Ji Hong pun bertanya apakah memiliki waktu untuk minum teh bersama. 

Ji Hong membuatkan segelas teh untuk Tuan Oh di ruanganya, Tuan Oh akhirnya mengingatnya saat ibunya meninggal Ji Hong itu hadir.  Ji Hong membenarkan dan ia juga sebagai guru Hye Jung saat SMA. Tuan Oh meminta maaf sebagai ayah tapi  belum pernah mampir ke sekolahnya memberi salam. Ji Hong pun mempersilahkan Tuan Oh untuk meminum tehnya lebih dulu.
Tapi, bagaimana anda bisa jadi dokter ?” tanya Tuan Oh bingung
Aku dari awal memang dokter. Saat itu, aku sedang cuti dan menjadi guru.” Jelas Ji Hong lalu bertanya apakah memiliki kartu karena mengingat dengan sup nenek,
Rasanya tidak mirip, tapi kau tidak akan tahu bedanya kalau tidak pemilih.  Orang bilang rasanya mirip buatan ibuku.” Kata Tuan Oh memberikan kartu namanya.
Ji Hong bertanya apakah sudah menelp Hye Jung kalau akan datang ke rumah sakit. Tuan Oh mengatakan tak memberitahunya karena tahu anaknya itu sangat membencinya,  karena tahu Hye Jung pasti menghindar kalau menelpnya jadi lebih baik  langsung datang. Ji Hong yakin Hye Jung itu tidak akan menghindari. 

Hye Jung sedang ada diruangan lalu melihat ponselnya ada telp dari ayahnya, setelah menatapnya cukup lama memilih untuk tak menerima telp dari ayahnya. Telp dari nomor tak dikenal masuk, seorang pria menelp memberitahu dari kanto Dokter Jin memberitahu Direktur ingin bertemu dengannya. Hye Jung mengerti.
Beberapa saat kemudian, Hye Jung sudah duduk disebelah Seo Woo bertemu dengan Dokter Jin. Dengan ramah Dokter Jin bertanya  Bagaimana kerja disini, apakah menyukainya. Hye Jung mengatakan kalau semua berjalan dengan lancar.
Seo Woo keras kepala dan kurang fleksibel.  Sepertinya dia kurang bagus saat bekerja.  Kalian seumuran, harusnya bisa berteman akrab.” Komentar Dokter Jin, Seo Woo dan Hye Jung saling menatap.
Oh ya, aku dengar ini dari tim PR, Dokter Yoo Hyejung akan hadir dalam SBC "Focus People" Jadi Lakukan dengan baik.” Kata Dokter Jin

Aku sudah menolak itu dan tidak cocok melakukannya.” Ucap Hye Jung.
Mana bisa begitu ?Semua orang harus bersumbangsih saat rumah sakit dalam bahaya.  Seo Woo bisa saja melakukannya,  tapi dia masih belum mampu.  Aku asumsikan kau setuju. Senang bertemu denganmu.Aku suka pada orang muda.” Ucap Dokter Jin sambil mengulurkan tanganya.
Hye Jung sempat terdiam tapi setelah itu meraih tangan Dokter Jin untuk berjabat tangan. Seo Woo hanya bisa terdiam menahan kesedihanya karena ayahnya juga lebih suka pada Hye Jun dibanding dirinya.
Saat keluar dari ruangan, Seo Woo memberitahu itulah caranya bagaimana bisa hidup karena Tidak semuanya mudah baginya lalu berjalan pergi. Hye Jung hanya bisa diam menatap Seo Woo merasa tak enak karena ayahnya sendiri membandingnya dengan dirinya. 


Hye Jung berjalan dilorong, Ji Hong sudah menunggu lalu mengajaknya pergi karena ingin sekarang Hye Jung yang mengantarnya pulang. Hye Jung mengaku kalau sangat suka melakukannya karena sebelumnya suasana hatinya buruk dan sekarang jadi lebih baik.
Hmm ? Kenapa bisa suasana hatimu buruk ?” tanya Ji Hong
Aku bertemu Direktur Jin dan Seo Woo.  Hidup manusia terlihat lebih baik dari jauh tapi Kalau dari dekat kejam sekali.” Cerita Hye Jung
Meskipun begitu, apa kau ingin masuk dalam kehidupanku ?” goda Ji Hong
Aku bertekad masuk dalam hidupmu.” Jawab Hye Jung, Ji Hong pun mengajak Hye Jung untuk segera pergi sekarang.
Keduanya masuk ke parkiran, Hye Jung berlari lebih dulu sengaja membuka pintu layaknya pria yang melakukan pada wanitanya. Ji Hong merasa suatu kehormatan baginya. Hye Jung meminta agar Ji Hong bisa berhati-hati dengan kepalanya 

Hye Jung menyetir mobilnya ditengah malam, Ji Hong menatapnya dengan penuh kasih sayang. Hye Jung tersenyum bahagia bisa melihat Ji Hong yang duduk disampingnya untuk mengantar pulang. Ji Hong membuka jendela mobil sengaja mengeluarkan tanganya agar bisa merasakan angin yang berhembus, Hye Jung tersenyum bahagia melihatnya.
Petualangan memasuki hidup seseorang telah dimulai.  Aku berdebar seperti hatiku sedang berlari kencang.” Gumam Hye Jung penuh semangat. 

Yoon Do baru pulang melihat Seo Woo yang berdiri menunggunya didepan rumah sambil menangis. Setelah menghela nafas panjang berjalan mendekatinya. Seo Woo mengaku berusaha untuk tak melakukanya seperti sekarang, Tapi setiap ada masalah maka selalu mencari Yoon Do. Yoon Do hanya bisa memalingkan wajahnya sambil menghela nafas kembali. Seo Woo berjalan mendekat dan langsung memeluknya.
Kenapa bukan aku ?Kenapa tidak bisa ?Kita padahal sudah cocok sekali dan saling mengenal satu sama lain.” Ucap Seo Woo menangis di pelukan Yoon Do, lalu Yoon Do melepaskan pelukan Seo Woo.
“Dasar Bodoh ...Bukannya karena kauTapi itu karena aku.” Ucap Yoon Do
“Padahal Kita serasi sekali. Kau punya tubuh yang tinggi dan tinggiku ini sesuai untukmu” kata Seo Woo mengusap air matanya

Kau benar soal tinggi bahkan Tinggimu sempurna.” Kata Yoon Do, Seo Woo mengumpat dirinya tak bisa berkata-kata kalau Yoon Do menyetujuinya dengan cepat.
Selain soal tinggi aku tidak tahu harus berkata apa lagi” ucap Seo Woo. Yoon Do menyuruh segera pulang karena nanti bisa dilihat oleh tetangganya.
Apa masalahnya kalau dilihat orang atau tidak ?” kata Seo Woo
Orang seperti kau dan aku punya 2 pilihan yaitu mengikuti rencana orang tuamu atau tidak.  Jika mengikuti mereka,  maka kau harus punya sesuatu untuk diberikan ke mereka.  Dan Kau tidak bisa begitu.” Jelas Yoon Do

Seo Woo menegaskan kalau ia tak bisa,  karena Apapun yang dilakukan, maka tidak pernah cukup dimata orang tuanya.  Yoon Do bertanya apakah tahu sebabnya, karena Harapan itu ditetapkan oleh mereka sendiri da orang tua Seo Whoo hanya melihat Seo Woo untuk memuaskan mereka.  Seo Woo mengaku sangat menyukai ayahnya saat masih kecil sifatnya itu sangat baik. Yoon Do menyuruh pergi dan berhenti menangis seperti akan kecil serta berpesan agar keluar dari bayangan orang tuanya lalu pergi meninggalkanya. Seo Woo hanya bisa menangis sendirian tanpa ada orang yang memperdulikanya. 


Dokter Ahn dengan wajah bahagia membuat bola-bola nasi, Dokter Kang masuk ruangan sambil menelp lalu berteriak pada Dokter Ahn yang Masih bisa makan saat ini. Dokter Choi dan perawat Hyun melonggo binggung.
Kondisi pasien Kim Hye Jung memburuk, kenapa tidak lakukan pindai CT ?” kata Dokter Kang
Aku sudah meminta perawat Hyun melakukannya.” Ucap Dokter Ahn lalu bertanya pada perawat Hyun apakah tak memaluknya. Perawat Hyun bertanya balik kapan menyuruhnya.
Aku menelponmu saat pagi-pagi sekali untuk melakukannya.” Kata Dokter Ahn
Aku tidak dengar soal itu.  Seharusnya perintah seperti itu harus dilakukan secara resmi.”Kata perawat Hyun lalu pamit pergi, Dokter Choi terlihat sedih karena Perawat Hyun harus pergi.
Yaa, kau ini kenapa ?Tadi kau suruh Kang Soo memeriksa, sekarang kau suruh perawat Hyun!!!” teriak Dokter Kang,
Itu benar, aku tidak membuat alasan.” Ucap Dokter Ahn

Berkomunikasi dengan Perawat dan dokter dibawahmu saja tidak bisa ?! Apa Kau tidak bisa berkomunikasi ?Kalau kondisi mental pasien buruk, apa kau mau tanggung jawab ? Jadi Kau masih belum sadar juga ?!” teriak Dokter Kang
Dokter Ahn tak bisa lagi menahan amarahnya berdiri sambil mengebrak meja. Dokter Ahn tak terima juniornya berani berdiri didepanya, Dokter Kang hanya mengambi nasi kepalnya lalu pergi. Dokter Kang bertanya mau dibawa kemana nasi kepalnya itu.
Dokter Choi berkomentar seniornya itu sudah bertindak berlebihan. Dokter Kang pikir tak seperti karena sikapnya ini agar tidak ada kecelakaan nantinya. Dokter Choi mencari kesempatan membuat tenang dengan menyuapi seniornya. Dokter Kang memujinya lalu berteriak kalau itu bawang putih, Dokter Choi mengatakan kalau itu supaya seniornya menjadi manusia kembali. Dokter Kang langsung memukul kepala juniornya. 


Dokter Ahn masuk ke cafe dengan wajah lesu dan duduk di meja kosong. Soon Hee menemuinya bertanya apakah datang sendirian. Dokter Ahn membenarkan lalu meminta agar dibawakan minuman dan juga makanan. Soon hee mengerti lalu membawakanya sebotol bir dan juga kripik.
Jika ada mencarikuterutama dari rumah sakit ...bilang saja aku tidak ada.” Kata Dokter Ahn.
Mana bisa aku bilang tidak ada ?Kau besar sekali, mereka pasti melihatnya” ucap Soon Hee, Dokter Ahn meminum langsung birnya lalu menangis. Soon Hee bingung kenapa Dokter Ahn malah menangis. 

Yoon Do baru selesai mandi menjerit kaget melihat In Joo masuk ke rumahnya dengan menekan passwor rumahnya. In Joo menyapa Yoon Do yang baru selesai dan duduk di sofa. Yoon Do mengeluh In Joo datang lagi dan bertanya apakah In Joo itu tidak punya rumah ?
Mana bisa seenaknya kerumah orang ?!!” jerit Yoon Do kesal
Aku lelah..... Berikan aku minuman dingin.” Kata In Joo bersadar di sofa. Yoon Do mengeluh melihat tingkah In Joo yang di panggilnya bibi
“Aku dengar kau suka wanita yang punya masa lalu bermasalah ?Awas kalau kau menyukaiku” goda In Joo  
Itu tergantung masa lalunya !!!” tegas Yoon Do dengan tawa mengejek, In Joo menegaskan kalau jangan sampai Yoon Do menyukainya karena Kisah masa lalunya banyak sekali. 
Yoon Do pikir tak perlu khawatir soal itu dan meminta agar tak ke rumahnya lagi karena kehidupan apa yang akan dijalaninya sekarang. Terdengar suara Pa Ran memberitahu pamanya datang, lalu melihat In Joo juga ada dirumah keponakanya. Yoon Do mengumpat dirinya bisa gila melihat dua orang yang membuatnya kesal

Paman, tolong jangan kerumahku lagi.  Kenapa paman kesini lagi ?!” teriak Yoon Do kesal
Paman kesepian.” Kata Pa Ran, In Joo mengaku kalau merasa seperti itu juga jadi sangat suka datang ke rumah Yoon Do.
Aku juga, sebenarnya agak aneh jika pasangan bercerai seperti kita bertemu.”Ucap Pa Ran
Benar, menyedihkan kalau hanya kita berdua.  Lebih baik jika ada Yoon Do, menyenangkan bisa menggodanya.” Komentar In Joo,
Pa Ran setuju kalau In Jo memang sahabatnya dan kembali High five. Yoon Do menegaskan bersumpah akan mulai berkencan dan mencari wanita yang ingin tinggal dirumahnya agar keduanya tak datang lagi. In Joo menyuruh Yoon Do lalukan saja Tapi, menurutnya kepribadian Yoon Do kurang populer dikalangan perempuan. Yoon Do terlihat kesal dengan ucapan In Joo.
In Joo bertanya apakah Yoon Do sudah membeli mie dalam cup, dan memberi bayarkan kalau akan mengakuinya sebagai pria yang baik. Yoon Do tersenyum akan membelikanya, In Joo bertanya apakah akan membelinya sekarang. Yoon Do dengan wajah kesal mengatakan akan membelinya besok lalu berjalan pergi masuk ke dalam kamar. Pa Ran mengajak high five, In Joo menolaknya menurutnya berlebihan. 

Hye Jung mengantar Ji Hong sampai ke depan rumah dan sempat membuka sabuk pengamanya, Ji Hong meminta untuk membukakan sabuk pengamanya, Hye Jun binggung. Ji Hong pikir Hye Jun suka melakukan hal seperti itu rasanya seperti menjaga dan peduli pada seseorang. Hye Jung mengeluh Ji Hong itu tahu terlalu banyak soal dirinya.
Aku banyak belajar setelah semua perkataanmu padaku.” Kata Ji Hong
“Kau ini masih pendendam seperti dulu.” Balas Hye Jun lalu membuka sabuk pengaman milik Ji Hong.
Tiba-tiba Hye Jung merasakan sesuatu yang berdebar dengan kencang saat berdekatan lalu memilih untuk mundur tak melepaskanya. Ji Hong bertanya kenapa Hye Jung mundur. Hye Jung merasa sedikit ada sesuatu yang bisa merangsangnya. Ji Hong tertawa lalu membuka sabuk pengamannya dan bertanya apakah ingin mampir untuk makan. Hye Jun menolak. Ji Hong bertanya apakah Hye Jung ingin mencoba bermain mesin boneka. Hye Jung akhirnya setuju karena Ji Hong bisa membuatnya untuk main ke rumahnya. 

Hye Jung bermain mesin boneka dan berhasil mengambil boneka anjing berwarna putih. Ji Hong tak percaya sekarang Hye Jung itu sudah pandai sekali. Hye Jung mengaku sekali diajarkan makan bisa dengn cepat mengerti dan melakukanya lalu bertanya Kenapa membeli permainan ini untuk dirumah
“ini imbalan atas apa yang tidak kumiliki saat kecil.” kata Ji Hong, Hye Jung pikir akan membutuhkanya juga.
Aku bertemu ayahmu.” Kata Ji Hong, Hye Jung langsung terdiam. Ji Hon betanya apakah tidak mau dibahas. Hye Jung mengatakan boleh membahasnya.
Setelah aku ungkit, tapi aku jadi tidak tahu harus berkata apa.” Kata Ji Hong
Aku tidak suka pada ayahku.” Kata Hye Jung, Ji Hong tahu itu

Hye Jung menegaskan Kalau ada yang memintanya untukberbaikandengan ayah, maka ia  tidak mau ketemu orang itu lagi. Ji Hong bertanya apakah ia bisa bertemunya. Hye Jung balik bertanya kenapa ingin bertemu,  Ji Hong mengatakan ingin makan nasi sup nenek,karena sangat merindukanya. Hye Jung juga mengaku kalau sangat merindukanya juga.
Aku katakan ini padamu.  Apa kau tahu kenapa aku tidak memasak ?Aku takut kalau aku akan pandai melakukannya.Kalau aku pandai memasak,  maka aku jadi ingat nenek. Lalu Kalau mengingat nenek aku jadi menangis.” Cerita Hye Jung dengan mata berkaca-kaca
Aku tidak tahu harus melakukan apa disaat begini.” Kata Ji Hong
Aku senang kau bilang tidak tahu harus bagaimana. Maka Aku akan ajarkan.” Ucap Hye Jung lalu menarik Ji Hong yang bersandar dimesin mainan.
Hye Jung menjelaskan disaat seperti ini maka tangan Ji Hong itu harus  disatukan dengan memeluk bagian pinggangnya, menurutnya pacarnya itu hanya perlu memeluknya saja. Ji Hong tersenyum memeluk Hye Jung dengan erat untuk menenangkanya. Hye Jung pun seperti merasakan kenyamanan saat memeluk Ji Hong dengan erat.

Pagi hari di rumah sakit
Tuan Nam memegang erat tangan Nam Dal  yang sudah mengunakan pakaian rumah sakit, begitu juga Nam Hae. Lalu ia memberitahu anak bungsunya kalau operasi itu bukan hal besar, menceritakn nanti Dokter akan meminta untuk menutup mata dan Nam Dal harus menutup mataya, ketika matanya tertutup dan tertidur setelah terbangun makan operasinya itu selesai.
Baiklah.  Lalu Hyung bagaimana, apakah Hyung juga ikut ?” tanya Nam Dal
Aku tidak hari ini. Benarkan ayah?” kata Nam Hae,
“Benar, Nam Hae akan melakukan operasi sesudah Nam Dae.” Kata Tuan Nam, Nam Hae kembali tertawa. Tuan Nam terlihat sedih lalu mengelus kepala anaknya dengan memuji sebagai vitamin untuknya. 

Ji Hong dan Dokter Pi masuk ruangan menyapa dua pasien ciliknya, lalu meminta Tuan Nam agar tak perlu khawatir. Tuan Nam mengerti karena tidak khawatir. Ji Hong pun menanyakan kedaaan Nam Dal sebelum operasi, Nam Dal mengatakan baik-baik saja, Nam Hae juga mengatakan baik-baik saja dengan tawanya. Ji Hong mengatakan agar mereka melakukan bersama dengannya dan mengajak untuk bersalaman.
Nam Dal pun berjabat tangan, Tuan Nam berkaca-kaca melihat anaknya yang masih kecil harus menjalani operasi. Dokter Pi memastikan pada Tuan Nam kalau sejak semalam Nam Dal itu tak minum air putih. Tuan Nam membenarkan. Nam Hae memeluk adiknya yang akan menjalani operasi. 

Hye Jung dengan bor membuka lebih dulu bagian tempurung kepalanya dan membukanya lebar-lebar. Ji Hong masuk ruangan meminta agar dipakain jubah operasi dan juga sarung tangan, Hye Jung akan berganti tempat. Ji Hong menyuruh Hye Jun untuk tetap melakukanya saja.
Akhirnya Hye Jung duduk kembali meminta benangnya. Ji Hong memperhatikanya, Hye Jung meminta Nomor 19 dan menarik lapisan kepalanya dan meminta agar diberikan MIC. Setelah membukanya dan memberikan pada Ji Hong untuk melakukan.
Ji Hong menarik microscope lalu meminta Tang Bipolar setelah itu menaruh beberapa lapisan putih dan seperti benang yang menempel lalu meminta  CUSA. Hye Jung melihat Tumornya terletak di batang otak.  Ji Hong membenarka jadi jangan sampai ada kesalahan karena Kalau sampai salah bisa cacat parah. 

Tuan Nam terlihat gelisah di ruang tunggu, Nam Hae duduk disampingnya masih saja tertawa, Tuan Nam pun memegang tangan anaknya dengan wajah sedih lalu memeluknya dengan erat.
Di ruang operasi, terdengar suara seperti peringatan. Perawat memberitahu dari monitor kalau Gelombang otaknya terlihat buruk. Ji Hong bertanya bagaimana tampilanya. Hye Jung mengatakan  FA-nya turun, kondisi latennya juga. Ji Hong tiba-tiba menyuruh mereka menghentikan semua aktifitas.
Hye Jung binggung, semua terlihat tegang karena tiba-tiba harus berhenti melakukan operasi. Ji Hong memejamkan matanya setelah menyuruh semua berhenti, Hye Jung meliriknya. Ji Hong bertanya bagaimana keadaaanya sekarang. Perawat melihat di monitor Sudah normal kembali dengan grafik yang naik turun dengan gelombang yang besar. Ji Hong pun mengedipkan matanya pada Hye Jung dan kembali melakukan operasi lalu bertanya apakah terlihat baik. Hye Jung memuji memang sangat baik. 

Tuan Nam sudah membaringkan Nam Hae dalam pangkuanya terlihat wajah anaknya yang masih tertawa saat tertidur.  Ji Hong keluar dari ruang operasi, Tuan Nam memindahkan Nam Hae di kursi lalu mendekati Ji Hong dan Ji Hong memberitahu operasinya berjalan lancar.  Tuan Nam bisa bernafas lega dan mengucapkan terimakasih.  
Kita harus lihat hasilnya setelah dia sadarTapi tidak perlu khawatir mengenai hal itu” jelas Ji Hong, Tuan Nam menganguk mengerti dan kembali mengucapkan terimakasih. Ji Hong tersenyum lalu melihat Nam Hae yang tertidur dengan wajah tertawanya. 

Dokter Kim mengajak Hye Jung untuk minum teh bersama lalu bertanya apakah ada jadwal operasi hari ini. Hye Jung mengatakan Sudah selesai dan menjadi asisten Prof Hong Ji Hong.  Dokter Kim mengaku Sebenarnya, sedang ditekan oleh Direktu Jin  
Ia ingin kau hadir di TV mewakili rumah sakit.  Apakah ... ini berat buatmu ?” kata Dokter Kim tak enak hati
“Kalau Dokter Kim yang memintanya, maka ia akan melakukanya.  Aku cenderung menahan diri jika menyangkut orang.”kata Hye Jung
Dokter Kim tak percaya ternyata Hye Jung itu mudah sekali memutuskan pilihanya. Lalu bertanya Apa Hye Jung memang semudah ini, Hye Jung mengaku memang mudah kalau itu berhubungan langsung dengan Dokter Kim. Keduanya tertawa bahagia mendengarnya. 

Ji Hong sedang minum di taman, Hye Jung datang langsung menyandar di bahunya dengan bersikap manja, karenaOperasinya sudah selesai,  maka semua ketegangannya akhrinya pergi, tapi sekarang merasa lelah. Ji Hong tersenyum lalu memberikan minumanya, Hye Jung pun meminumnya dan Ji Hong pun ikut meminumanya juga.
“Kau Mau makan apa ?Aku akan buatkan semua yang kau mau !” kata Ji Hong
“Ah... benarkan?  Kalau begitu, aku mau ...” ucap Hye Jung menopang dagu, Ji Hong ikut menopang dagu ikut memikirkan apa yang ingin dimakan oleh pacarnya. 

Keduanya pergi ke supermarket bersama, Ji Hong sebagai pria menyuruh Hye Jung mengambil semua barang yan diinginkanya karena akan membelikanya semuanya. Hye Jung senang langsung mengambil snack yang dinginkanya lalu mengambil ramyun setelah itu memasukan lorong, memasukan semua barang ke dalam keranjang. Ji Hong diam-diam menaruhnya kembali karena merasa berlebihan.
Ji Hong melihat ada makanan yang bisa dicoba, Hye Jung sudah membuka mulut karena Ji Hong ingin menyuapinya. Tapi Ji Hong yang jahil langsung memasukan ke dalam mulutnya. Hye Jung dengan kesal ingin memukulnya dan memilih untuk mengambilnya sendiri saja.
Keduanya melihat ke bagian sayur, Hye Jung melihat sekotak sayuran yang masih sangat fresh. Lalu pindah ke bagian buah, Hye Jung mengetuk-ngetuk buah semangka mengatakan tak mengerti dalam hal memilihnya. Ji Hong memilih salah satunya, Hye Jung bertanya apakah perlu dibedah dengan pisau bedah. Ji Hong mengatakan punya satu dirumah. Hye Jung tertawa sendiri. 

Hye Jung menopang wajahnya tersenyum bahagia melihat Ji Hong yang sibuk masak didapur. Ji Hong mencicipi dulu masakannya lalu menuangkan ke dalam mangkuk sup, dan menaruh diatas meja untuk pacarnya karena sup itu sebagai bintang utama malam ini. Hye Jung melihat tidak mungkin sama dan memulai untuk mencobanya.
Ji Hong melihat Hye Jung yang mulai mencicipi masakanya, Hye Jung terdiam setelah mencobanya lalu kembali mencobanya. Ji Hong bertanya kenapa. Hye Jung mengatakan Rasanya mirip sup buatanya nenek. Ji Hong bertanya apakah rasanya enak. Hye Jung mengatakan enak dan bertanya membelinya dimana. Ji Hong mengatakan mendapatkan di Kedai sup nasi nenek. Hye Jung terdiam menaruh sendoknya menatap Ji Hong yang duduk didepanya.
“Berkencan dimulai saat seseorang memasuki hidupmu. Ini hal tepat jika mengijinkan orang itu masuk dalam kisah hidupmu tapi Menerima orang itu masuk, sungguh hal yang sulit. Gumam Hye Jung
bersambung ke episode 14 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 14 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS

Restoran Kedai Sup Nenek terlihat  masih buka di malam hari. Ji Hong berdiri seberang jalan menatapnya dari kejauhan.
Memasuki hidup seseorang berarti,  mengetahui hal yang tidak ingin dibicarakan orang itu.  Itu berarti kau akan tahu mengenai luka masa lalu mereka, tapi tidak menanyakannya. Aku tidak seharusnya bertanya,tapi harus tetap memihak padanya.  Pertama, aku perlu tahu apa luka itu. Gumam Ji Hong terus menatapnya lalu menyebrang jalan. 

Tuan Oh sedang sibuk memasak sup  di kopor lalu menyapa tamu yang baru datang, wajahnya tersenyum sumringah melihat Ji Hong yang masuk kedainya. Ji Honbg mengatakan kalau ingin makan sup milik Nenek Kang, Tuan Oh dengan senang hati menyambutnya karena  Semua teman Hyejung selalu diterima, di kedainya.
Aku tidak makan disini, tapi pesan 3 untuk dibungkus untuk dibawa pulang” kata Ji Hong, Tuan Oh meminta Ji Hong untuk menunggu dan akan segera kembali
Oh ya ! Apa Anda kenal dokter Jung Yoon Do ?” tanya Tuan Oh, Ji Hong sempat terdiam mendengar nama Yoon Do lalu mengatakan mengenalnya, Tuan Oh menunjuk ke arah tempat duduk kalau Yoon Do ada di restoranya juga. 

Yoon Do baru selesai makan kaget melihat Ji Hong yang datang disaat yang bersamaan. Ji Hong akhirnya minum soju bersama dengan juniornya lalu bertanya apakah ia menjadi pemimpin operasi. Yoon Do membenarkan karena itu dapat banyak poin dari situ dimata ayah Hye Jung.
“Apa Kau masih belum menyerah juga ?” tanya Ji Hong kaget.
Aku haraphatiku punya risleting, Agar bisa kubuka dan kututup.” Kata Yoon Do kesal sendiri
Aku tahu kenapa kau ditolak.  Jangan katakan soal risleting hati itu.” Saran Ji Hong
Tidak ada alasan kenapa aku ditolak, tapi Hanya tidak ada tempat buatku. Itu saja” kata Yoon Do. Tuan Oh membawakan dua bungkus sup, satu pesanan Ji Hong dan Yoon Do diberikan segara gratis. Yoon Do pun mengucapkan terimakasih. 

Di rumah
Hye Jung bertanya apakah Ji Hong pergi menemui ayahnya. Ji Hong mengatakan kalau pergi ke Kedai sup nenek. Hye Jung pikir itu sama saja. Ji Hong mengatakan itu tidak sama karena Tujuannya beda.
Aku kesana untuk membeli Sup Nenek dan kau bilang tidak masalah”jelas Ji Hong  
Aku memang bilang begitu, tapi ...Aku tidak suka dokter menemui ayahku” ucap Hye Jung
Aku tidak suka kau bilang tidak suka kalau akumenemuinya” balas Ji Hong, Hye Jung binggung kenapa Ji Hong seperti ini. Ji Hong balik bertanya seperti apa maksudnya.
Kenapa tidak pernah mengalah padaku ?” tanya Hye Jung kesal
Kalau kubiarkan kau menang  Maka Kau tidak akan mengerti betapa berharganyaketika orang lain membiarkanmu menang.” Jelas Ji Hong

Hye Jung kesal melihat Ji Hong terdengar seperti seorang guru sekarang. Ji Hong pikir itu pekerjaannya jadi tentu saja akan bersikap seperti itu. Hye Jung merengek kesal, Ji Hong menasehati Hye Jung harus melalui ini juga menurutnya Setelahditegur oleh Hye Jung sebelumnya membuatnya trauma sekali, jadi Hye Jung juga harus lalui ini. Hye Jung mengeluh Ji Hong memang sungguh tidak berubah yaitu masih pendendam seperti dulu.
Ji Hong membalas siapa yang bicara padanya seperti itu, karena Hye Jung juga punya sifat yang sama lalu dengan senyuman menyuruhnya makan. Hye Jung sempat tersenyum mulai makan tapi tak mau menyentuh sup buatan ayahnya, Ji Hong hanya bisa melihatnya tanpa berkomentar. 


Yoon Do melihat laporan dari pasien, lalu memarahi Dokter Kang yang sebelumnya memintanya meruncingkan steroid tapi kenapa belum melakukan. Dokter Kang menjawa sudah menyuruhKang Soo melakukannya,  tapi IGD sedang sangat sibuk.
Apa cuma Kang Soo satu-satunya orang yang harus melakukanya ?Kalau Kang Soo sibuk,  harusnya kau lakukan sendiri.  Kau ini masih residen.  Apa Kau hanya mencatat dan memberi perintah ?” teriak Yoon Do berdiri marah, Dokter Kang hanya bisa tertunduk meminta maaf.
“Apa Kau mau merusak pagiku dengan sikap seperti ini ?” kata Yoon Do kesal. Dokter Kang tetap tertunduk diam.

Hal ini tidak bermasalah pada terapi radiasi Hae.  Lupakan saja, lebih baik bawa Joong Dae kembali.  Kalau tidak, belajar atasi  pekerjaan tanpa Joong Dae.” Kata Seo Woo yang ada disana.
Yoon Do terlihat kesal memilih mengajak Seo Woo untuk segera pergi. Dokter Kang yang tertunduk akhirnya kesal sendiri bertanya-tanya dimana sebenarnya Joong Dae itu. 

Soon Hee masuk ke dalam restoran di lantai dua, lalu dikagetkan melihat Dokter Ahn sudah ada di restoran sambil mengelep lantai lalu bertanya apa yang dilakukan dalam restoranya. Dokter Ahn dengan bangga mengangkat kain pelnya kalau sedang memberesihkanya.
“Apa Kau tidak kembali ke rumah sakit ?Ini sudah 2 hari. “ kata Soon Hee binggung
“Aku Tidak mau kembali, karena tidak akan masalah kalaupun aku pergi sekarang.  Aku mau menyembuhkan diri selama  seminggu, lalu pulang kerumah.” Kata Dokter Ahn penuh semangat. 
“Jadi Kau mau menyembuhkan diri disini ?” ucap Soon Hee binggung, Dokter Ahn mengatakan kalau direstoran Soon Hee itu nyaman dan bertanya apa lagi yang bisa dikerjakan setelah ini.

Soon Hee bertanya apakah Dokter Ahn sudah makan. Dokter Ahn menjawab tentu saja sudah  karena makan yang ada di kulkas. Soon Hee kesal Dokter Ahn yang membuka kulkas orang lain tanpa meminta izin. Dokter Ahn membela diri kalau Soon Hee itumengunci pintu jadi tidak bisa keluar.
Lalu  Apa aku harus kelaparan sampai mati ?” kata Dokter Ahn
Siapa yang menyuruhmu mati ?!Kau bisa telpon aku untuk membukakan pintu !” jerit Soon Hee
Kalau dokter Yoo tahu bagaimana ?Aku bisa diseret kembali ke rumah sakit.” Kata Dokter Ahn
“Hei... Aku bisa mengadu langsung ke Hye Jung.” Balas Soon Hee, Dokter Ahn memohon agar tak melakukan hal itu tapi yakin Soon Hee bukan orang seperti itu. Soo Hee pun menyuruh agar Dokter Ahn kerja yang rajin dan menganggap kalau restoran ini miliknya. Dokter Ahn mengerti. 


Dokter Choi membaringkan kepalanya di meja karena merasa sangat lelah,   merasa tanpa Joong Dae bisa gila. Dokter Pi yang duduk didepanya berkomentar kalau dari awal pasti akan seperti itu. Dokter Kang masuk ruangan mengomel karena beraninya juniornya tak  menelpon sama sekali. Dokter Pi mengatakan kalau Dokter Ahn itu menghubunginya. Dokter Park tak percaya lalu melihat ponsel Dokter Pi.
Aku tidak bisa lagi, diperlakukan tidak manusiawi. Hyung, terima kasih.  Aku tidak akan kembali lagi.” Tulis Dokter Ahn pada Dokter Pi
Dokter Kang yang membacanya bertanya Siapa yang tidak manusiawi, Keduanya hanya diam menatapnya. Dokter Kang kembali bertanya apakah itu dirinya. Dokter Pi membenarkan. Dokter Choi merasa senioranya itu kolot sekali. Dokter Kang terlihat masih belum sadar juga.

Dokter Choi menyinggung kenapa jaman sekarang masih saja memukul orang. Dokter Kang membela diri melakukan begitu demi kebaikan mereka semua. Dokter Choi mengatakan kalau memang demi meeka lebih baik membeli  jokbal (kaki babi) seperti yang dilakukan Dokter Pi pada mereka lalu memberikan tanda cintanya dengan jarinya.
Dokter Pi pun membalasnya dengan tanganya tanda cinta, Dokter Kang mengumpat kesal pada keduanya yang seenaknya, mennurutnya mana mungkin Junior di tahun kedua itu malah  melarikan diri padahal Tahun pertama saja masih disini. Dokter Pi pun menasehati kalau Dokter Kang itu harus lebih baik padanya dan bertanya kenapa harus memukul perutnya kemarin.
Dokter Kang kesal sendiri karena keduanya menjadikan dirinya itu orang jahat, karena menurutnya yang kabur adalah orang yang salah dan diirnya yang harusnya kabur dari rumah sakit lalu keluar dari ruangan sambil memukul Dokter Choi yang duduk disebelahnya. Dokter Pi bertanya pada Dokter Choi kenapa tidak menelp Dokter Ahn lebih dulu.


Nam Dal terlihat tenang dan sudah diperban kepalanya sambil mengambar di ruang rawat. Ia mengambar ayahnya bertuliskan [AYAHKU TERSAYANG] Yoon Do dan Seo Woo datang menyapa dua pasienya yang masih sangat muda dan memberikan hadiah rubik pada keduanya. Nam Hae terlihat senang dan masih terlihat terus tertawa.
“Nam Hae, apa hari ini kondisimu baik ?” tanya Yoon Do, Nam Hae mengangguk kalau sangat baik.
“ Apa Hari ini Nam Hae akan melakukan  terapi radiasi dengan dokter ?” ucap Yoon Do, Nam Hae mengangguk akan melakukan.
“Kau akan pakai frame mirip robot kesukaanmu.  Apa kau bisa berbaring diam selama 30-40 menit ?” tanya Seo Woo, Nam Hae yang penurut pun mengangguk.
Yoon Do mengatakan kalau ini hari pertamanya melakukan terapi jadi meminta agar high five. Nam Hae pun memberikan high five sebelum menjalani terapi. Nam Dal terlihat asik dengan mainan rubik yang diberikan Yoon Do. 

Hye Jung sedang melihat laporan pasien di receptionist. Pria dari bagian admin datang menemui Perawat Hyun bertanya apakah pernah lihat wali dari Nam Dal dan Nam Hae karena seharus membayar biaya operasi jadi harus bertemu. Perawat mengatakan kalau malam hari sepertinya akan datang.
Pria Admin meminta aga kalau Tuan Nam datang untuk segera menemuinya. Perawat Hyun mengerti. Hye Jung yang berdiri disampingnya hanya melihat si pria akhrinya pergi. Perawat Hyun menceritakan  merasa kasihan pada ayahnya Nam Hae karena mendengar certa kalu istrinya meninggal  karena kanker jadi hutangnya banyak.
Sekarang anak-anaknya masuk rumah sakit lalu Dia harus bagaimana sekarang ?” ucap Perawat Hyun merasa kasihan. Hye Jung hanya diam lalu melihat Ji Hong yang datang dan bertanya apakah mereka akan pergi sekarang. Ji Hong mengangguk. 

Hye Jung memberitahu sudah memberi Nam Dal pereda sakituntuk mengontrol sakitnya dan Muntahnya tidak terlalu banyak.  Ji Hong bertanya Ada terjadi kejang, Hye Jung mengatakan Tidak ada lalu bertanya Apa rencananya  setelah berkeliling nanti.
“Aku akan menemui Dokter Kim karena Kami akan melakukan proyek baru.” Kata Ji Hong, Hye Jung bertanya proyek apa.
DBS,  Proyek sensor dopamin.” Kata Ji Hong, Hye Jung ingin tahu apa itu maksudnya.
Singkatnya, sesuatu dapat mengubah  kekuatan dalam rumah sakit ini.” jelas Ji Hong, Hye Jung terlihat tegang mendengarnya. 

Nam Dal dan Nam Hae sedang berdiri di jendela melihat ke bawah, Hye Jung dan Ji Hong melihat bisa tersenyum melihat tingkah keduanya. Hye Jung lalu memanggil keduanya kalau dokter mereka sudah datang Nam Hae berlari menghampirinya begitu juga Nam Dal dengan menyeret kakinya. Ji Hong meminta Nam Dal itu pelan-pelan berjalannya.
“Nam Dal, apa yang sedang kau lakukan?” tanya Hye Jung, Nam Dal mengatakan mereka sedang menunggu ayahnya.
“Nam Dal, apakah merasa sakit?” Nam Dal menunjuk ke bagian kepala bagian belakang yang terasa sakit.
Ji Hong berjongkok merabanya bertanya apakah terasa sakit sekali ? Nam Hae mengatakan tidak terlalu sakit. Ji Hong tersenyum bertanya tahu dari mana Nam Hae kalau itu tak sakit karena yang merasakan itu adiknya. Nam Hae mengatakan tahu semuanya. Nam Dal membenarkan kalau kakaknya itu tahu segalanya tentang dirinya karena mereka itu melakukan segalanya bersama.
Nam Hae menceritakan ayahnya yang menyuruh untuk menjaga adiknya kalau ayah mereka sedang tak ada. Nam Dal menambahkan kalau ayahnya juga meminta patuh pada kakaknya kalau ayahnya sedang tak ada. Hye Jung ikut tersenyum mendengarnya. Ji Hong bertanya apakah keduanya tidak merasa sakit dan mual. Hye Jung mengatakan tidak karena keduanya makan dengan baik.
Setelah itu bertanya pada penjaga bertanya keberadaan Tuan Nam ingin bertemu. Penjaga mengatakan kalau Tuan Nam siang hari berkerja sebagai valley parki dan malam harinya menjadi sopir panggilan. Hye Jung mengerti. 

Tuan Nam sebagai valley parking membawakan mobil pelanggan sampai ke depan pintu. Lalu melihat ponselnya yang berbunyi, tertulis di layar [ADMINISTRASI RUMAH SAKIT GUKIL] lalu mengangkatnya. Pria dari bagian admin bertanya apakah ini nomor dari Wali dari Nam Hae dan Nam Dal. Tuan Nam membenarkan.
Kami belum terima pembayaran operasi dan rawat inap.  Biaya operasinya 20 juta won dan Biaya rawat inap akan berubah sesuai lama perawatan.” Jelas Admin.
Ya, aku akan segera membayar.” Kata Tuan Nam, Petugas admin meminta agar segera ke bagian adiminstrasi kalau memang datang ke rumah sakit. Tuan Nam mengerti. 

Nam Hae melakukan radiasi dalam ruangan, Yoon Do dan Seo Woo melihatnya dari ruang kontrol. Hye Jung datang masuk ke dalam ruangan, Seo Woo dengan sinis bertanya kenapa Hye Jun datang. Hye Jung mengatakan kalau Nam Hae itu kakak dari Nam Dal jadi harus memperhatikan kakak pasiennya juga.
Seo Woo menyindir Hye Jung itu menganggu, Yoon Do membela kalau seorang dokter itu sedikit usil. Seo Woo menyuruh Yoon Do diam karena tak perlu bicara pada saat seperti ini menurutnya Yoon Do itu Tidak sensitif. Hye Jung berkomentar Yoon Domemang kadang kurang sensitif.  Yoon Do membalas Yoo Hye Jung, selalu menggantung orang demi menyelamatkan dirinya sendiri. Hye Jung terdiam lalu melihat pesan yan masuk ke dalam ponselnya [Kru TV sudah datang.

Dokter Choi membawakan kopi untuk para kru TV memberitahu Hye Jung akan segera datang. Hye Jung masuk ke dalam ruangan. Dokter Choi menunjuk salah satu pria sebagai sutradara dari progam  "Focus People" Pria bernama Kim Do Jin memperkenalkan diri dengan memberikan kartu namanya. Dokter Choi pun pamit pada semuanya.
Aku nyaris mati tanpa Joong Dae.” Keluh Dokter Choi berbisik pada seniornya, Hye Jung menyuruh Dokter Choi kembali berkerja saja.
Tuan Kim menyuruh Hye Jung untuk duduk, Hye Jung pikir seharusnya ia yang melakukan hal itu, Tuan Kim pikir benar juga karena rumah sakit ini tempat Hye Jung berkerja. Hye Jung pun langsung bertanya cara kerjanya. 

Dokter Kim berbicara di telp sambil melihat berkas ditangan kananya, lalu berkata Jika DBS sensor dopamin dikembangkan maka pasien dengan tremor (getaran) ditangandapat mengurangi bahaya pada otak.  Ia juga akan diskusikan lebih jauh dengan Prof Hong Ji Hong dan aka menelpnya nanti.
Ji Hong masuk ruangan dan duduk didepan seniornya,  Dokter Kim memberitahu MH Meditech sudah setuju mengambil proyek ini sebagai timbal balik dari pendanaan dan penelitian adalah hak paten dan royalti. Ji Hong pikir tak masalah dan bertanya berapa investasi yang diberikan.  Dokter Kim mengatakan jumlahnya 60 miliar won. Ji Hong pikir itu sangat bagus, dengan begitu bisa mengunakan ini di rapat direksi melawan pusat kesehatan manula milik Dokter Jin. Dokter Kim mengangguk setuju, Ji Hong menawarkan kopi dan akan membawakan untuk seniornya. 

Ji Hong kembali ke ruangan dengan membawa sebuah kotak besar lalu membukanya dan melihat foto ayahnya yang ada dalam ruangan, lalu mengingat kembali saat terakhir kali melihat ayahnya tertidur yang terlihat seperti bayi, lalu mengingat saat itu Dokter Kim menyuruh seorang perawat menjaganya.
Perawat Yoo masuk ruangan dengan wajah tertunduk. Ji Hong pun menyuruhnya duduk, mengaku beberapa kali ingin bertanya,  tapi berharap perawat Yoo datang padanya lebih dulu. Perawat Yoo dengan wajah tertunduk meminta maaf dan merasa menyesal.  
Aku merasa bersalah, jadi tidak tahu  bagaimana menghadapimu.  Jika aku tetap diberada diruangan, Tuan Hong pasti baik-baik saja.” Kata Perawat Yoo, Ji Hong membenarkanya.

Kalau Ia ditemukan lebih cepat, maka hal itu tidak terjadi padanya.” Ucap Ji Hong, Perawat Yoon pun meminta maaf.
Apa alasanmu meninggalkan ruangan untuk waktu yang lama ?” tanya Ji Hong
Direktur Jin memintaku keluar karena Ia mau bicara dengan Ketua, jadi aku pergi. Lalu aku menerima panggilan dari Perawat lain” jelas Perawat Yoo  
“Apa yang kau maksud Direktur Jin Sung Jong datang menemuinya ?” tanya Ji Hong nampak tegang, Perawat Yoo membenarkan. 


Ji Hong menemui Tuan Jin diruangan, Tuan Jin pun menyambutnya bertanya apa yang ingin dibicarakan. Ji Hong mendengar Direktur Jin adalah orang terakhir yang ditemui ayahnya. Tuan Jin membenarkan. Ji Hong bertanya apakah Tuan Jin melihat hal yang tidak biasa sebelum ayahnya pingsan
Kalau aku melihatnya ... apa kau kira aku akan pergi ?” ucap Tuan Jin
Hari itu dia baik-baik saja,kami bahkan makan malam bersama.  Jadi aku penasaran apa yang terjadi saat kalian berdua berbicara.” Jelas Ji Hong
Hmm, tidak banyak.  Doo Shik dan aku saling mengerti  meskipun kami tidak banyak bicara.” Kata Tuan Jin menutupinya

Menurut Perawat Yoo,  anda memintanya keluar agar kalian bisa bicara.  Apa kau memintanya keluar agar bisa membahas hal penting ?” tanya Ji Hong, Tuan Jin bertanya apa sebenarnya yang ingin dikatakan Ji Hong. 
Aku tahu kalau anda berdua punya masalah manajemen soal rumah sakit.  Aku harap moment terakhir ayahku itu bahagia.  Itu adalah harapanku sebagai putranyayang tidak ada disisinya saat itu.  Jika tidak begitu ...Aku tidak akan bisa memaafkan siapapun itu orangnya.” Tegas Ji Hong
Kami selalu punya perbedaan.  Tapi lalu berbaikan kembali dan Kali ini sama juga.” Kata Tuan Jin menutupi semua kebohongannya. 


Hye Jung baru saja akan menuruni tangga lalu melihat ayahnya yang menelp dengan terpaksa akhirnya mengangkat telp dari ayahnya. Tuan Oh sudah membawa kantung berisi sup mengatakan lewat di rumah sakit setelah berbelanja, Hye Jung mengeluh kenapa ayahnya harus melakukan seperti ini. Tuan Oh mengatakan kalau ada yang ingin diberikannya.
Tuan Oh bertemu dengan anaknya ditaman, lalu memberikan sebuah amplop merasa anaknya menginginkan hal ini dan hanya tersisa satu saja miliknya. Hye Jung menerima amplop dari ayahnya dan membuka melihat foto seorang wanita yang sedang ada di taman bunga.

Ini foto ibumu saat kuliah di tahun kedua.  Sekitar 6 bulan setelah Ia bertemu denganku. Aku merusak segalanya karena merasa minder padanya.  Aku ingin memberitahumu,tapi pasti tanggapanmu buruk padaku.” Cerita Tuan Oh
Apa pendapatku penting buatmu ?Apakah kau akan sebaik ini  seandainya aku tidak jadi dokter ?Apakah kau akan mendekatiku seperti saat ini ?” ucap Hye Jung sinis
Kau ...selalu pikir aku lebih buruk dari sebenarnya.  Aku bukan orang yang jahat sekali.  Coba Pikirkan dirimu  Meskipun kau menolakku, maka kau tetap punya kemiripan denganku.” Tegas Tuan Oh lalu memberikan sup untuk anaknya dan pergi. Hye Jung hanya diam menahan amarahnya. 


Hye Jung masuk ruangan Ji Hong yang baru saja melepaskan jas dokternya, mengatakan kemarin sudah mengantarnya pulang, jadi kali ini Ji Hong yang harus mengantarnya pulang. Ji Hong pikir sudah pasti lalu bertanya apa yang dibawanya. Hye Jung memberitahu ayahnya tadi datang dan memberikan pada Ji Hong untuk memakanya saja.
Apa yang salah dengan makanan ini ?Kau juga ingin memakannya‘kan.Harusnya kau membedakan makanan dengan ayahmu.” Kata Jin Hong
Aku belum bisa membedakanya” kata Hye Jung, Ji Hong pun akhirnya memutuksan akan memakan semuanya lalu bertanya apakah akan pergi sekarang.
Sebelum pulangkerumah, ayo lakukan "PR-ku" sama-sama.” Ucap Hye Jung, Ji Hong senang karena sangat menyukai hal itu. Hye Jung menegaskan memiliki aturan.
Dokter Kim terlihat sudah masuk lebih dulu ke dalam sebuah restoran, Hye Jung dan Ji Hong masih ada didalam mobil melihatnya. Hye Jung meminta agar Ji Hong tetap didalam mobil. Ji Hong bertanya apakah mereka tidak bisa bertemu sama-sama saja. Hye Jung mengatakan kalau Belum waktunya menunjukan kartunya.
Kalau yang kulakukan tidak berhasil,maka waktunya dokter memberi suntikan.” Ucap Hye Jung
“Ahh... kau bilang  Suntik, aku mengerti. Beritahu aku kapan saja.” Kata Ji Hong dengan senang hati. Hye Jung pun turun dari mobil sendirian. 


Dokter Kim dengan wajah sinis bertanya apa sebenarnya perkerjaan dari Hye Jung itu, karena hanya memberiku nomor telpnya tapi tidak memberitahu siapa dirinya, menurutnya kalau yang dilakukanya itu benar kenapa tak bilang siapa dirinya yang sebenarnya.  
“Ini Bukan karena aku merasa tindakanku salah.  Tapi Aku belum memutuskan apakah anda perlu tahu siapa aku.” Tegas Hye Jung
Sepertinya aku melihatmu di rumah sakit Gukil.  Hanya sebentar, tapi setelah kupikir sepertinya benar.” Kata Dokter Kim
Kenapa mendadak penasaran soal identitasku ?” tanya Hye Jung
Aku ingin kita bicara.  Menurutku sebaiknya kau bicara dengan Prof Hong Ji Hong.” Kata Dokter Kim
Aku fellow di rumah sakit Gukil.” Akui Hye Jung, Dokter Kim tertawa mengejek mendengarnya kalau Hye Jung itu memiliki ijin seorang dokter tak menyangka Hye Jung melakukan hal ini pada dokter lain.
Hye Jung membenarkan, Dokter Kim menyindira Pasti enak punya otak yang sederhana menurutnya kalau istrinya itu menderita berbulan-bulankarena kesalahan rumah sakit maka akan abaikan semuanya, karena dirinya itu seorang dokter jadi  tahu apa artinya kesalahan. Hye Jung menegaskan tidak akan mengubah pikiranya berdasarkan cara pikir tentang dokter.
“Tapi Anda hanya perlu cerita padaku apa yang terjadi di ruang operasi hari itu.  Sisanya aku putuskan bagaimana nantinya” tegas Hye Jung
Tidak ada yang khusus hari itu.” Kata Dokter Kim
Flash Back
Dokter Jin terlihat mengoperasi dan melihat bagian kankernya itu   Lebih besar dari perkiraan. Dokter Kim sebagai assitenya mencoba mengarahkan kamera dengan benar. Dokter Jin berteriak marah menyuruhnya untuk memegang kameranya yang benar.

Dokter Kim menegaskan Dokter Jin sudah melakukan sebisanya dan menyakinkan kalau yang dilakukan itu jujur karena kantung darah yang dibawa oleh perawat itu pasti untuk operasa lain dan didalam itu ada banya ruangan operasi.
Hari itu hanya nenekku yang dioperasi.” Ucap Hye Jung, Dokter Kim agak gugup dan bertanya tahu dari mana tentang hal itu.
Jadi, aku benar ‘kan?  Padahal aku hanya menebak.  Baiklah... ini memberiku keberanian.  Setidaknya kita sama-sama pernah masuk ruang operasi.  Bagaimana kalau kita maju lebih jauh ?” kata Hye Jung, Dokter Kim terlihat gugup memikirkanya. 

Seo Woo datang melihat Nam Hae yang duduk di atas tempat tidurnya, Nam Hae terlihat banyak mengeluarkan keringat lalu muntah. Nam Dal yang menangis bertanya apakah kakaknya akan meninggal. Seo Woo menenangkan kalau kakaknya itu akan baik-baik saja.
Yoon Do datang menanyakan keadaan pasienya, Seo Woo memberitahu Nam Hae yang muntah terus dan tidak punya tenaga. Yoon Do menyuruh Seo Woo minggir lalu memeriksa bagian mata Nam Hae dan meminta agar mengenggam tanganya. Nam Hae mengingatnya dengan erat,
“Apa Kau ingat apa yang kau makan tadi ?” tanya Yoon Do, Nam Hae mengangguk.
Itu, diberikan pada anak yang kuat dan keren.  Kau itu anak yang kuat dan keren,jadi rasanya akan sedikit lebih berat.  Apa Bisa ditahan ?” kata Yoon Do ramah, Nam Hae mengangguk.
Yoon Do memuji Nam Hae itu Anak hebat dan menyuruhnya untuk tidur, setelah itu menyuruh Seo Woo untuk  memberikan vitamin dalam minumannya karena Nam Hae belum bisa makan, jadi setidaknya harus minum itu. Seo Woo mengerti lalu berjongkok bertanya pada Nam Dal dimana keberadaan ayahnya. Nam Dal mengatakan kalau ayahnya sedang pergi mencari uang.
Seo Woo bertanya apaka mereka berdua hanya sendirian itu baik-baik saja. Nam Dal mengatakan  mereka selalu sendirian jadi tak masalah karena ayahnya pasti akan datang nanti. Seo Woo lalu membantu Nam Hae untuk berbaring dan akan membawakan selimut yang baru nanti. 

Seo Woo dan Yoon Do keluar dari ruangan bersama-sama, lalu Seo Woo berkomentar Meskipun uang itu penting,  menurutnya kenapa Tuan Nam itu meninggalkan anaknya sendirian. Yoon Do menegsakan Sekarang tahu kenapa dirinya tidak bisa punya percikan pada Seo Woo.
Aku tahu kenapa aku menolakmu secara tidak sadar.  Saat kau tanya, kenapa ayah Dal tidak ada maka Hatiku terasa jatuh” kata Yoon Do, Seo Woo bertanya kenapa seperti itu.
Pertanyaan paling mengerikan saat aku masih kecil adalah "dimana ibumu?"
“ kata Yoon Do, Seo Woo binggung kenapa Yoon Do malah menghubungkan hal itu.
“Apa Kau tahu yang dibutuhkan anak-anak itu saat ini ? Dia adalah Ayahnya. Mereka lebih butuh dia dibandingkan dirimu.  Apa Kau tahu kenapa aku tertarikpada wanita yang pernah terluka ?Orang yang punya pernah terluka, maka tahu caranya mengasihi orang lain.” Tegas Yoon Do lalu mengajaknya untuk segera pergi. Seo Woo hanya bisa tertunduk diam. 


Seo Woo masuk ke ruangan Dokter Pi dengan wajah lesu, bertanya apa yang dilakan apakah sedang sibuk. Dokter Pi bertanya balik ada apa lagi. Seo Woo bertanya apakah boleh melakukan hal buruk padanya. Dokter Pi mengatakan boleh karena itu sudah menjadi tugasnya. Seo Woo menghela nafas menurutnya Tidak bisa, kalau Dokter Pi bersikap seperti ini.
Dokter Pi pikir lebih baik ia saja yang melakukanya, Seo Woo pun mempersilahkan untuk melakukan apa saja. Dokter Pi berdiri dan langsung memeluknya. Seo Woo kaget karena Dokter Pi itu malah memeluknya yang selama ini tak dapat dirasakan oleh pria lainya. 

Dokter Ahn melamun saat mengelap meja dan langsung bersemangat saat melihat Soon Hee yang datang.  Son Hee mengeluh karena Dokter Ahn itu sungguh-sungguh tidak mau kembali ke rumah sakit. Dokter Ahn menegaskan tak akan mau kembali, karena Semuanya kesusahan karena dirinya.  
Tapi, pasti susah sekali menjadi dokter.  Kenapa kau menyerah ? Cepat Kembali.”Ucap Soon Hee
“Aku ini ingin sekali jadi dokter,  bahkan membuang semua kehidupan pribadiku.  Tapi apa semua ini ?”keluh Dokter Ahn
Kalau begitu pulang saja jangan tinggal terus didalam restoran” ucap Soon Hee kesal
Mana bisa aku pulang ?Setelah bilang ingin masuk kedokteran, maka orang tuaku membantuku habis-habisan.  Berapa banyak uang yang mereka habiskan buatku.  Kalau aku melarikan diri,  maka ayahku akan membunuhku.” Cerita Dokter Ahn
Soon Hee bertanya apakah Ayah Dokter Ahn itu  menyeramkan. Dokter Ahn membenarkan sangat menyeramkan. Soon Hee mengaku ayahnya juga seperti itu tapi menurutnya mana bisa tidur ditempat seperti ini. Dokter Ahn mengatakan phobia pada kuman jadi tidak bisa tidur di motel. Soon Hee mengeluh Dokter Ahn itu berlebihan. Dokter Ahn memilih untuk kembali mengelap meja sampai bersih. 


Ji Hong akhirnya mengantar Hye Jung sampai ke depan rumah, Hye Jung melepaskan sabuk pengamanya, lalu mengucapkan terimakasih tapi terhenti saat akan membuka pintu lalu menawarkan apakah Ji Hong Mau masuk minum teh. Ji Hong  mengangguk karena merasa akan terluka kalau Hye Jung tak menawarkan seperti itu dan  ingin sekali melihat bagaimana pacarnya itu hidup selama ini. 

Di dalam rumah
Soon Hee sudah membawa Dokter Ahn masuk memberitahu kalau ia punya hati yang lembut, Karena Dokter Ahn tidak punya tujuan,  jadi mengijinkan tinggal dirumahnya beberapa hari saja. Dokter Ahn tersenyum bahagia mendenagrnya, Soon Hee mengatakan akan tidur di kamar Hyejung.
Terdengar suara Hye Jung dari luar Soon Hee dan aku belum pernah membawa laki-laki kerumah sebelumnya. Soon Hee melotot kaget karena temanya itu sudah datang, Dokter Ahn pun ikut panik yan harus dilakukan agar tak ketahuan. Soon Hee menyuruh Dokter Ahn untuk segera bersembunyi dan menariknya masuk ke dalam kamarnya. 

Hye Jung dan Ji Hong akhirnya masuk rumah, Ji Hong mengaku baru pertama kali masuk rumah seorang wanita. Hye Jung pun memberikan sandal untuk di dalam rumah dan melihat Soon Hee sudah pulang karen sepatunya ada didepan pintu lalu bertanya sepat siapa itu. Ji Hong pikir itu sepatu pria, Hye Jung terlihat gugup lalu menyuruh Ji Hong untuk segera duduk saja.
Soon Hee dan Dokter Ahn sedang menguping didepan pintu kamar, Soon Hee panik bertanya apa yang harus dilakukanya. Dokter Ahn juga tak tahu. Soon Hee mendorong dokter Ahn untuk menjauh darinya. Hye Jung memanggil Soon Hee bertanya apakah sudah ada dirumah. Soon Hee pun menyahut meminta Hye Jung menunggu sebentar lagi. Sebelum pergi, Soon Hee memperingatakan Dokter Ahn untuk jangan pernah bergerak sedikit pun lalu keluar dari kamar. 

Soon Hee berlari kegirangan menyambut Hye Jung yang pulang lebih cepat dari biasanya lalu memeluknya. Hye Jung binggung bertanya kenapa Soon Hee malah pulang lebih cepat. Soon Hee mengaku hanya ingin mengambil sesuatu. Hye Jung bertanya sepatu siapa di depan pintu. Soon Hee terlihat gugup lalu mengaku sengaja mengambilnya sebagai aksesoris. Hye Jung binggung.
Sekarang sedang trend memakai sepatu laki-laki.” Kata Soon Hee lalu mencoba mengalihkan dengan bertanya sejak kapan Guru Hong itu datan,
Aku daritadi sudah disini dan Kau saja yang tidak sadar.” Ucap Ji Hong, Soon Hee seperti memang tak sadar.
Apa ada hal yang butuh perbaikan dirumah ini ?” tanya Ji Hong, Soon Hee berteriak sambil berdiri kalau tak ada yang harus dilakukan.
“Hei , kau bilang lampu kamarmu harus diganti.” Ucap Hye Jung, Ji Hong pun siap untuk mengantinya.
Soon Hee langsung mendorong Ji Hong karena tak perlu melakukanya. Ji Hong dan Hye Jung kaget melihat Soon Hee mendorong dengan keras sampai duduk dikembali di sofa. Soon Hee mengatakan akan melakukanya sendiri. Hye Jung merasa temanya hari ini bersikap aneh. Soon Hee beralasan itu karena gurunya akhirnya datang menyapa secara resmi.
Ji Hong yang masih dengan posisi bersandar di sofa terlihat kesal karena untuk apa datang menyapa anak muridnya.  Hye Jung setuju kalau Soon Hee itu mantan muridnya jadi buat apa Ji Hong menyapanya. Soon Hee kesal kalau sekarang Hye Jun itu memperlakukan Ji Hong lebih baik dibanding dirinya, tak menyangka temanya bisa bersikap seperti ini.
Hye Jung melirik Ji Hong kebinggungan, Ji Hong hanya bisa tersenyum. Soon Hee dengan wajah marah memperingatkan keduanya untuk tak masuk kamarnya dan jangan mencarinya karena tak akan membukakan pintu. Lalu menghadap ke arah Ji Hong dengan membungkuk ramah mengucapkan selamat datang.
Sebelum pergi Soon Hee memperingatkan kembali untuk Jangan pernah datang untuk mencarinya. Hye Jung binggung ada apa dengan temanya. Ji Hong yakin Soon Hee untuk menyembunyikan sesuatu. Soon Hee sampai dikamar dengan nafas terengah-engah. Dokter Ahn langsung mendekat berbisik ditelinga apa yang terjadi diluar sana.
Soon Hee langsung memukul dan mendorongnya, keduanya langsung mendekat di pintu ingin tahu yang terjadi diluar. Soon Hee menyuruh Dokter Ahn untuk berhenti bernafas di telinganya. 
Ji Hong masuk kamar Hye Jung lebih dulu, matanya langsung melihat boneka yang berjejer diatas tempat tidur dan beberapa yang lainya terlihat ada dirak. Lalu melihat ada buku diatas meja dan berjalan ke rak buku menemukan sebuah buku yang tebal dan melihat didalamnya ada tulisan saat masih menjadi guru SMA.
Flash Back
Hye Jung meminta Ji Hong memberikan buku sebagai hadiah karena menjadi peringkat satu di pelajaran matematika Lalu memilih sebuah buku. Ji Hong bertanya kenapa memilih ibuku itu, Hye Jung mengatakan karena ingin saja dengan buku itu. Ji Hong berkomentar Hye Jung itu memang aneh. Hye Jung membuka bagian depan buku meminta agar Ji Hong memberikan tanda tanganya.
Ji Hong membaca tulisan dibawahnya yang ditulis oleh Hye Jung Aku akan bekerja keras agar dukunganmu tidak sia-sia.Hye Jung masuk kamar, Ji Hong tak percaya Hye Jun masih menyimpanya, Hye Jung pikir sudah pasti, walaupun awalanya ingin membuang tapi karena harganya mahal jadi lebih baik disimpan. Ji Hong hanya bisa tersenyum melihat tingkah Hye Jung yang tak mau mengaku sengaja menyimpanya. 


Hye Jung duduk diatas tempat tidurnya, Ji Hong berpikir kalau ini pertama kalinya masuk kamarpacarnya, Hye Jung mengangguk-anggukan kepala. Ji Hong menatapnya lalu berpikir harus pamit pergi sekarang. Hye Jung sedih bertanya kenapa harus pergi.
“Hanya sendirian saja dikamarmu itu itu sedikit berlebihan, terasa ada sesuatu yang bergairah” kata Ji Hong
Kita memang perlu sedikit bergairah” goda Hye Jung terlihat berani.
Ji Hong mengatakan kalau bisa melakukanya, lalu mendorong Hye Jung diatas tempat tidurnya. Hye Jung melotot kaget karena posisi Ji Hong berada diatasnya, Ji Hong mengatakan bisa melakukan lebih baik dari ini jadi meminta Hye Jung untuk tak mengadonya. Hye Jung menganguk mengerti.
Akhirnya Ji Hong pun kembali duduk, Hye Jung terlihat gugup sambil merapihkan rambutnya. Ji Hong pun meminta agar Hye Jung mengantarnya sampai ke mobil, bahkan lebih suka kalau dipeluk dari belakang lalu berjalan pergi. Hye Jung tersenyum lalu berlari memeluk Ji Hong dari belakang. Ji Hong pun memegang tangan Hye Jung yang memeluknya lalu bertanya apakah mereka harus kembali ke tempat tidur. Hye Jung langsung mengajak mereka untuk segera pergi saja. Ji Hong pun setuju.  
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Sinopsis Doctors Episode 14 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS

Tuan Nam datang ke rumah sakit saat malan hari, sengaja menutupi wajahnya ketika melihat ada perawat yang lewat. Ia mencium bajunya yang sudah bau keringat karena seharian berkerja, lalu pergi ke toilet untuk mencuci muka dan menganti bajunya.
Ketika mengeringkan wajahnya ponselnya berdering, terlihat nama BANK PEMINJAMAN lalu diangkatnya. Pegawai Bank mengatakan sudah  menelpon dan mengirim pesan dan bertanya kenapa tak dibalasnya. Tuan Nam meminta maafdan berjanj akan bayar secepatnya.  Pegawai Bank meminta agar jangan janji saja dan segera membayarnya.
Kenapa kau meminjam uang tapi tidak dikembalikan.  Rating pinjamanmu akan turun kalau tidak bayar besok.” Ucap si pegawai bank terlihat kesal.
Tuan Nam hanya bisa diam karena kembali didesak bank untuk membayar pinjamanya, lalu dengan mata berkaca-kaca mensugesti dirinya untuk tetap kuat dan semangat menjalani semuanya. 

Tuan Nam masuk ruang rawat sudah berganti pakaian, melihat dua anaknya yang tidur diranjang yang sama. Nam Dal melihat ayahnya yang sudah datang, Tuan Nam memperlihatkan senyuman bahagia dan mencium dahi anaknya.
Ia lalu mengelus wajah anak sulungnya yang sudah tertidur memberitahu ayahnya itu sudah datang. Nam Hae duduk diatas tempat tidurnya, melihat ayahnya pasti lelah karena seharian mencari uang. Tuan Nam mengaku tak lelah karena ayahnya tidak kelihatan dan akan melindungi Hae dan Dal. Setelah itu menyuruh Nam Hae untuk kembali tidur.
Nam Hae kembali berbaring, Tuan Nam mencium dahi Nam Dal lalu sang adik memberikan ciuman juga untuk sang kakak dipipinya. Nam Hae terlihat sangat sayang mengelus adiknya agar bisa tidur pulas. Tuan Nam tersenyum bahagia menaikan selimut agar tak kedinginan. 

Di TV rumah sakit menayankan tentang Hye Jung yang sedang berjalan di lorong rumah sakit sambil berbicara beberapa orang pasien dan juga wali menontonya.
Nenekku adalah pengaruh terbesar dalam keputusanku menjadi dokter. Dia  bilang begini saat aku masih nakal ..."Kalau kau lahir sebagai manusia, maka kau harus punya mimpi yang besar"” cerita Hye Jung,
Dokter Jin yang sedang menaiki eskalator tersenyum bahagia karena melihat Hye Jung yang bisa menjadikan citra rumah sakit kembali seperti semula.
Dokter Yoo punya rasa keadilan,dan ia pandai sekali berkelahi.Sungguh wanita yang layak diidolakan.  Bukan hanya dokter Yoo HyejungRumah sakit Gukil juga tempat dokter-dokter hebat bekerja.Terbaik !.” Komentar Dokter Kang yang juga ada di TV.
Setelah itu di perlihatkan gambar Hye Jung yang sedang melayani pasien dengan ramah lalu memberikan sebuah pesan yang disampaikan dari acara “Focus People”
Semua orang punya masa lalu.  Meskipun punya masa lalu kelam,  bukan berarti tidak bisa berkembang. Spesialis bedah syaraf, Dokter Yoo Hyejung.Itu sebabnya ia sangat menawan.

Perawat Hyun melihat Hye Jung datang tersenyum mengatakan Rumah sakit pasti senang denganbagian PR. Hye Jung hanya menganggap semua itu sebagai hal positif. Perawat Hyun berkomentar Hye Jung  terlihat cantik di TVPasti karena wajahnya itu mungil sekali.
“benarkan ?Aku kelihatan bagus di kamera.” Ucap Dokter Kang tiba-tiba datang dengan wajah bangg. Perawat Hyun mengatakan kalau yang di puji itu bukan Dokter Kang tapi Hye Jung. Keduanya lalu tertawa.

Nam Hae tiba-tiba berteriak memanggil dokter sambil menangis, Hye Jung yang ada didekatnya langsung berlari dengan wajah panik bertanya ada apa.Nam Hae menceritkan adiknya terlihat aneh karena Katanya kepalanya sakit dan muntah. Menurutnya adiknya itu pasti menirunya karena kemarin juga ia merasakan seperti itu. Hye Jung mengajak Nam Hae untuk pergi bersamanya. 
Nam Dal memegang kepalanya yang sakit sambil menangis, Hye Jung langsung melihat bagian mata lalu menekan bagian tangan dan kakinya, setelah itu bertanya apakah sangat sakit bagian kepalanya. Nam Dal hanya menangis tak bisa menahan rasa sakitnya.
Hye Jung menelp Dokter Choi memberitahu pasien berada dalam kondisi Dal hidrosefalus jadi menyuruh untuk melakukan CT Scan. (hidrosefalus: kondisi di mana cairan terakumulasi di otak) Nam Hae ikut menangis melihat adiknya yang kesakitan. Hye Jung memenangkan kalau adiknya itu akan baik-baik saja lalu bertanya apakah punya nomor telp ayahnya. Nam Hae memberikan ponselnya pada Hye Jung. 


Hye Jung melihat hasil CT Scan, Ji Hong pun datang melihat hasilnya dan Hye Jung mengatakan Sepertinya hidrosefalus. Ji Hong membenarkan dugaannya itu tepat lalu menyuruh untuk mendapatkan persetujuan wali dan siapkan ruang operasi dan melihat kalau kali ini bedah sederhana jadi menyuruh Hye Jung yang melakukanya. Hye Jung mengerti dan Ji Hong pun keluar dari ruangan. 

Tuan Nam yang sedang berkerja melihat ponselnya kalau anaknya yang menelp lalu mengangkatnya. Hye Jung memberitahu kalau ia yang menelp dengan ponsel milik Nam Hae lalu mengatakan Sepertinya Tuan Nam perlu ke rumah sakit karena butuh persetujuan untuk operasi. Tuan Nam kaget karena harus kembali melakukan operasi anaknya. 

Tuan Nam berlari dengan wajah panik masuk rumah sakit, Bagian admin melihat Tuan Nam datang ke rumah sakit berteriak memanggilnya. Tuan Nam yang panik berusaha dengan cepat berlari menemui Hye Jung.
Di ruangan Hye Jung memberikan surat pernyataan yang harus ditandatangani dan meminta agar membacanya terlebih dahulu. Tuan Nam melihat itu adalah operasi yang perlu memasukan selang kedalam kepala. Hye Jung menjelaska mereka  harus menyedot air di dalam otak hingga kering.
Tuan Nam mengambil pulpenya tapi terlihat kebinggungan, Hye Jung meminta Tuan Nam tak perlu khawatir  karena semua ini hal umum yang terjadi setelah operasi. Tuan Nam mengerti lalu memberikan tanda tanganya. 

Ji Hong menemui Dokter Kang kalau Nam Dal sedang operasi, Dokter Kang pikir Hye Jung  Sepertinya sedang meminta persetujuan wali. Ji Hong heran kenapa harus lama sekali.
Pegawai admin datang bertanya pada Dokter Kang keberadaan wali dari Nam Dal. Dokter Kang memberitahu sedang ada dikantor, Pegawai admin mengerti lalu pamit pergi dengan berlari. Ji Hong yang melihatnya bertanya ada apa sebenarnya. Dokter Kang menceritakan Kondisi keuangan si ayah Hae dan Dal sedang buruk jadi Sepertinya ini soal biaya operasi yang belum dibayar. 

Di depan ruangan
Tuan Nam meminta tolong pada Hye Jung untuk menjaga Nam Dal. Hye Jung pikir tak perlu khawatir lalu pamit pergi. Saat itu pegawai admin datang yang akhirnya bisa bertemu juga dengan Tuan Nam. Dengan wajah sedih, Tuan Nam meminta maaf. Hye Jung pun berada didekatnya.
Kenapa mengabaikan telponku dan menghindari aku ?” kata pegawai admin, Tuan Nam meminta maaf, Ji Hong pun datang berdiri tak jauh melihat ketiganya.
Aku akan siapkan segera.” Kata Tuan Nam
“Kau selalu bilang  Segera, segera ...Sebenarnya kapan itu ?Atasanku terus bertanya soal biaya operasi dan rawat inap.  Jadi Aku harus bagaimana ?” kata Pegawai admin marah
Pertama, kita diskusikan ini setelah operasi.” Ucap Hye Jung, Pegawai admin mengatakan kalau diberikan perawatan lagi maka ia  aku yang akan kena masalah.

Aku sudah memberikan keterangan ke departemen Kesejahteraan Sosial.  Apakah dia tidak masuk kriteria ?” ucap Hye Jung
Aku tidak punya pendapatan tetap dan Pekerjaanku tidak jelas ...Katanya kriterianya tidak cukup mendapat dukungan kesejahteraan sosial.” Jelas Tuan Nam
Hye Jung menegaskan mereka harus melakukan operasi lebih dulu dan bertanya apa tidak ada cara lain. Pegawai Admin meminta Hye Jung harus jadi penjamin. Hye Jung tanpa ragu langsung setuju. Tuan Nam tak enak hati merasa Hye Jung tak perlu melakukan itu.  Hye Jung menegaskan kalau ia harus rawat putranya lebih dulu dan pamit pergi.
Saat itu tersadar Ji Hong berada tak jauh darinya dan bertanya sejak kapan ada disana. Ji Hong mengatakan kalau sudah dari tadi lalu menyuruh Hye Jung segera pergi karena harus segera melakukan operasi. Pegawai admin pun meminta Tuan Nam  pergi ke kantor kesejahteraan social karena pasti ada yang bisa mereka lakukan untuknya. Tuan Nam mengerti dan mengucapkan terimakasih. 


Sekertaris masuk ruangan memberitahu kalau Ji Hong datang, Dokter Jin terlihat senang bertemu dengan Ji Hong  berbasa basi bertanya kenapa sampai datang keruangannya lalu menyuruhnya untuk duduk dan mengetahui kalau ada yang ingin dibicarakan sebelumnya.
Sepertinya sudah waktunya kita meninjau ulang sistem kesejahteraan sosial kita.” Kata Ji Hong. Dokter Jin terlihat memikirkan tentang Kesejahteraan sosial
Pertama, aku ingin rumah sakit berhenti meminta pasien membayar seminggu sekali.” Jelas Ji Hong
Permintaanmu percaya diri sekali, kau mungkin tidak tahu ini.  Rumah sakit akan lebih mudah bagi pasien  jika mereka membayar lebih cepat. Nantinya, saat biaya rumah sakit naik, maka hal itu akan lebih membebani.” Jelas Dokter Jin  
Kalau tidak mungkin mengganti sistem jadwal pembayaran , bagaimana kalau kita mendukung pasien yang paling membutuhkan ?” ucap Ji Hong

Kau belum menghasilkan buat rumah sakit ini.  Kenapa permintaanmu banyak sekali ?” sindir Dokter Jin
Aku akan menghasilkannya karena  Aku punya proyek 60 miliar won dengan MH Meditech dan akan segera dimulai.” Kata Ji Hong
Dokter Jin mengeluh Kenapa hal sepenting ini baru dikatakan padanya. Ji Hong pikir Sekarang waktu yang tepat menurutnya Bagaimanapun juga, Dokter Jin harus meninjauan mengenai kesejahteraan social kalau memang mengabaikanya maka ia akan membahas dalam rapat direksi nanti. Dokter Jin dengan senang hati menyuruh Ji Hong membahasnya saja dan mereka lihat siapa yang akan setuju.
Ji Hong pikir Dokter Jin itu  mengabaikan satu hal karena Setengah dari direksi adalah koneksi ayahnya jadi posisinya pasti akan lebih kuat. Dokter Jin tersenyum bertanya kenapa Ji Hong bersikap seperti ini karean sebelumnya sudah sepakat untuk saling akur. Ji Hong menegaskan kalau melakukan ini agar mereka itu akur dan berharap untuk menyetujui idenya lalu pamit pergi. 


Dokter Kim menerima telp dari Dokter Jin dalam ruanganya. Dokter Kim bertanya apakah Prof Hong datang menemuinya lagi mengenai kasus 13 tahun lalu. Dokter Kim mengatakan tidak Tapi wali pasien itu, baru tahu kalau ternyata profesinya sebagai dokter.
“Kau bilang Walinya, seorang dokter ?Di rumah sakit mana ?” tanya Tuan Jin panik 

Tuan Nam pergi ke bagian kesejahteraan, pegawai yang ada disana meminta maaf karena tidak memenuhi kriteria dalam program kesejahteraan sosial. Ia tahu pasti sangat berat menjalani semuanya tapi sekali lagi meminta maaf, Tuan Nam pikir tak perlu karena pegawai itu sudah berusaha.
Ketika berdiri melihat sebuah brosur bertulisan [PERLINDUNGAN PENUH BAGI ANAK-ANAK PENDERITA KANKER] dan bertanya apakah program itu menanggung semua biaya perawatan. Pegawai memberitahu  Program itu disebut "We Are Parents" yang Diperuntukan bagi yatim piatu dengan melihatnya dari penyakit, semua beban biaya akan ditanggung. Tapi, hanya diperuntukan bagi yatim piatu. 

Tuan Nam pergi ke depan kamar rawat, duduk melihat brosur yang dibawanya akan mendapatkan biaya apabila yatim piatu. Matanya berkaca-kaca melihat semuanya, merasa kalau lebih baik jika tidak punya ayah  saja, menurutnya itu sangat kejam dan air matanya pun menetes.
Nam Hae keluar ruangan dengan tawanya mendekati sang ayah dan langsung memeluknya dari belakang. Tuan Nam menyembunyikan wajah sedihnya lalu memeluk erat sang anak, berusaha untu menahan tangisnya. 

Hye Jung masuk ruangan operasi memanggil Ahli anestesi untuk segera memulainya. Nam Dal sudah di bius total selama operasi. Hye Jung pun membuat sebuah lubang kecil dan memasukan selang, setelah itu bertanya pada Dokter Kang apaka keadaaan vitalnya baik-baik saja. Dokter Kang sebagai asisten mengangguk.
Beberapa saat kemudian dari selang terlihat cairan yang berhasil disedot oleh Hye Jung. Dokter Kang bisa bernafas lega melihatnya,  lalu mengatakan ketika Nam Dal itu sembuh makan  biaya rumah sakit akan jadi masalah.
“Nasibnya itu Kasihan sekali, kan ?Hyungnya sakit, bahkan dia juga sakit.” Kata Dokter Kang menatap sedih
Kita sedang operasi, Jangan bersikap emosional.” Tegas Hye Jung, Dokter Kang mengerti lalu kembali berkonsetrasi. 

Tuan Nam melamun diruang tunggu operasi, Nam Hae menceritakan adiknya itu anak yang pintar, Meskipun ayah tidak ada,  tetap patuh sekali padanya. Tuan Nam bertanya apakah Nam Hae bisa menjaga adiknya apabila ayahnya tak ada.  
Nam Hae menganguk karena ia adalah kakak dari Nam Dal, Tuan Nam membenarkan dengan memegang tangan anaknya kalau Nam Hae itu sebagai kakaknya jadi harus melindungi adiknya dan tak boleh melupakan hal itu. Nam Hae mengangguk.
Hye Jung keluar dari ruangan operasi memberitahu  Operasi Dal berhasil dan akan pindahkan jika sudah sadar.  Tuan Nam mengucapkan terimakasih karena sudah membantunya. Nam Hae juga mengucapkan terimakasih, Hye Jung pun pamit pergi lebih dulu. Tuan Nam menahan sebentar karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan.
Di ruangan
Tuan Nam mengatakan minta maaf karena sudah membebani dokter. Hye Jung pikir  Sulit membesarkan anak sendirian, Tuan Na mengaku kalau tak seperti itu tapi merasa Anak-anaknya menderita karena punya ayah seperti dirinya lalu ponselnya bergetar dan itu dari managernya dan pamit karena harus kembali kerja dan berjanji akan membalas budinya.
“Apa Anda tidak pernah berpikir untuk menyerah ?” tanya Hye Jung, Tuan Nam bertanya pada apa yang dimaksud.
“Pada Anak-anak.... Menurutku Tanpa anak-anakmu,  maka hidupmu akan lebih mudah.” Ucap Hye Jung
Aku kira dokter orang baik tapi Ternyata tidak.”kata Tuan Nam lalu pergi meninggalkanya. Hye Jung terdiam merasa perkataannya itu salahh. 


In Joo sedang asik berbaring disofa sambil melihat tabnya dan melihat Yoon Do pulang dan langsung menyapanya. Yoon Do mengejek In Joo itu terlihat santai sekali karena mungkin Orang yang melihat bisa pikir ini rumah In Joo sendiri. In Joo melihat Yoon Do membawa bungkusan dan bertanya apa yang dibawanya.  
“Memang Apalagi ?”  ucap Yoo Do sudah pergi ke dapur.
“Wah... Ini ramyeon cupApa Kau ingin jadi lelaki baik di depanku ?.” Goda In Joo. Yoon Do tersenyum menurutnya Imajinasi In Joo itu liar sekali lalu menegaskan kalau membelinya itu karena ingin memakanya.
Kau tidak makan ramyeon mangkuk.” Kata Pa Ran datang ke dapur, Yoon Do melotot ternyata pamanya juga ada di rumahnya.

“Kenapa? Apa Kau hanya memikirkan In Joo hanya sendirian dirumah ?” ejek Pa Ran
“Apa Kau jadi bersemangat saat memikirkanku ?” goda In Joo
Yoon Do tak habis pikir dengan dua orang yang membuatnya pusing, Pa Ran sebagai paman akan dukung keponakanya itu berkencan dengan In Joo. Yoon Do kesal dengan pamannya yang melakukan hal ini, In Joo kembali  untuk menikah saja dengan Yoon Do. Pa Ran mengatakan  mendukung juga.
Yoon Do melotot kaget, In Jo sedang dengan temanya. Pa Ran pikir mereka harus saling mendukung Karena mereka pasangan bercerai. Yoon Do bertanya apakah lebih penting darah keturuan dibanding yang lainnya dan mengatakan sangat sakit hati sekali pada paman dan sudah tidak bisa tinggal dirumah lagi. In Joo bertanya apakah mereka keterlaluan, Pa Ran mengeleng karena Yoon Do pasti akan kembaliSatu jam lagi. 


Ji Hong membuka pintu bertanya kenapa Yoon Do datang kerumahnya, Yoon Do langsung masuk saja melihat Ji Hong ternyata punya mesin boneka dirumahnya, lalu bertanya apakah ia boleh mencobanya. Ji Hong menyuruh Yoon Do segera pergi karena memiliki tamu. Yoon Do dengan wajah serius bertanya siapa, lalu tak ingin kalau yang dimaksud itu Hye Jung.
Hye Jung membenarkan kalau itu dirinya sambil merapihkan isi dalam tasnya, Ji Hong memberitahu kalau mereka berdua itu sudah berkencan dan saling menatap dengan senyuman bahagia. Yoon Do merasa punya 2 pilihan yaitu bisa naik keatas ketemu 2 merpatiatau jadi pecundang disini. Hye Jung mengatakan akan pergi karena memang ingin pulang.
Ji Hong inginmengantarnya, Hye Jung pikir tak perlu tapi Ji Hong tetap ingin mengantarnya sebelum pulang memperingatkan Yoon Do untuk tetap dirumahnya karena terlihat menyedihkan. Yoon Do ingin main boneka lalu tersadar kalau pergi tanpa membawa uang. 

Tuan Nam tertidur sampai pagi di ruangan anaknya sambil memegang tanganya erat-erat. Dokter Choi berjalan dilorong bertanya apakah Hye Jung itu sudah sarapan. Hye Jung mengatakan belum makanya terasa sangat lapar.
Yoon Do baru keluar bersama dengan Dokter Kang dan berpapasan, Hye Jung bertanya apakah Yoon Do ingn menemui Hae. Yoon Do bertanya balik apakah Hye Jung ingin melihat Nam Dal. Hye Jung membenarkan lalu bertanya keadaan Nam Hae sekarang. Yoon Do mengajak mereka untuk segera masuk dan memeriksanya.

Tuan Nam keluar ruangan melihat semua dokter sedang berkumpul lalu menyapanya. Dua anaknya pun melihat dari depan pintu karena ayahnya akan pergi berkerja. Tuan Nam rasa Pasti sudah lama merea tidak memesan makanan karrena sudah lama tak melihat mereka. Dokter Kang mengatakan kalau si Dokter Han yang gemuk sudah pergi. Dokter Choi menekan dada senornya menyuruh untuk diam saja.
Hari ini akhirnya aku ketemu si ayah.” Kata Yoon Do dengan wajah senang.
Ya, dokter, terima kasih sudah merawat anak-anakku.” Ucap Tuan Nam lalu pamit pergi. 
Pegawai admin tiba-tiba datang berteriak memanggilnya. Semua dokter sampai berhenti dan menengok melihatnya Pegawai admin memarahi Tuan Nam yang bersikap seperti itu padanya padahal sebelumnya sudah saling membicaraka masalah ini. Tuan Nam kembali meminta maaf
“Lebih baik Jangan begini lagi.  Tolong segera bayar.  Kalau begini terus, anda bisa masuk daftar hitam rumah sakit dan anda perlu pindah rumah sakit!!!” teriak Pegawai admin
Tiba-tiba Nam Dal datang sambil menangis berteriak kenapa Pegawai admin itu berteriak pada ayahnya, Nam Hae juga ikut menangis memberitahu kalau ayah mereka sudah kesulitan dan kenapa malah memarahinya. Tuan Nam menenangkan anaknya kalau Pegawai admin itu tak memarahinya dan mereka hanya bicara. Pegawai admin terdiam seperti merasa sedih melihat dua anak yang dioperasi tapi tak bisa membayarnya.
Jangan begitu lagi pada ayah kami !” teriak Nam Hae menangis

Jangan ganggu ayah kami !” teriak Nam Dal, Tuan Nam memarahi anaknya karena bicara dengan suara nyaring pada orang yang lebih tua. Hye Jung dan Dokter Choi berlari menenangkan dua anak yang menangis sedang membela ayahnya. Tuan Nam terlihat berusaha untuk menahan tangisnya didepan anak-anak.


Hye Jung melihat kartu nama  [KIM DO JIN] dari SBC, Tuan Kim sudah tahu kalau Hye Jung yang menelpnya lalu bertanya apakah sudah melihat hasil dari yang mereka lakukan kemarin. Hye Jung mengatakan menelp bukan membahas hal itu tapi  ingin memberikan cerita padanya karena menurutnya itu kisah yang bagus. Tuan Kim bertanya apa itu ceritanya.  Hye Jung berusaha menelp seseorang tapi ponselnya tak aktif akhrinya meninggalkan pesan.
Ayah Nam Hae dan Nam Dal.Aku menemukan cara pembayaran rumah sakit. Tolong segera hubungi aku.” Ucap Hye Jung meninggalkan pesan untuk Tuan Nam 

Tuan Nam kembali ke kamar anaknya dimalam hari, dua anaknya sudah tertidur satu ranjang. Ia melihat ponselnya pesan berjejer terlihat pemberitahuan bahwa pembayaran gagal, tagihan kartu kredit yang sudah jatuh tempo, dan juga bank yang meminta agar mengembalikan pinjaman.
Ia menaruh ponselnya diatas rak lalu memegang tangan anaknya dan mencium dua anaknya. Matanya berkaca-kaca mengucapkan kalau sangat mencintai kedua anaknya.  
Ayah akan lindungi kalian selamanya.  Meskipun kita tidak bersama ... tapi kita tetap bersama.” Ucap Tuan Nam lalu menangis sambil mencium tangan anaknya. 
Tuan Nam keluar ruangan berjalan ke depan lift , Hye Jung yang baru keluar memanggilnya tapi Tuan Nam sudah masuk. Ketika mendekat pintu lift tertutup lalu melihat lift berjalan ke atas. Ia bertanya-tanya kenapa Tuan Nam naik ke lantai atas. Akhirnya ia masuk ke dalam ruang rawat melihat brosur pembayaran pada anak yatim piatu lalu menduga sesuatu yang akan terjadi pada Tuan Nam.


Tuan Nam sudah berdiri di atas gedung, mengatakan sebagai ayah tidak akan menyerah tapi semua yang dilakukanya ini karena sangat mencintai dua anak laki-lakinya bahkan sangat sayang sekali lalu siap melangkah ke tepi gedung untuk melompat.
Hye Jung berlari naik keatap dan meminta agar Tuan Nam tak melakukanya, Tuan Nam yang sudah ingin meloncat mengancam agar tak mendekat, karena ia sudah punya alasan melakukan ini. Hye Jung bertanya apakah karena brosur yang dibawanya dan langsung meremas lalu membuangnya.
Kalau ayahnya tidak ada, apa gunanya anak-anak dirawat dan sembuh ?” teriak Hye Jung
Apa kau tahu bagaimana rasanya berobat dan ketakutan dengan biayanya ?Anak-anak itu tahu dan khawatir.  Setiap mereka minum obat ...atau disuntik, Aku tidak tahu akan berapa banyak lagi biaya yang keluar.  Aku sungguh tidak mampu.  Lalu Ada program yang bisa merawat mereka kalau mereka jadi yatim piatu. Kalau aku mati ... maka orang akan kasihan pada anak-anakku.  Bukankah orang-orang akan membantu ?” kata Tuan Nam dengan mata menahan air matanya.
Jika ini mengenai uang, aku punya jalan keluar. Apa Kau tahu acara TV "Focus People" ?Mereka akan menyiarkan episode tentang Hae dan Dal.  Kalau ada siaran ini maka ...” ucap Hye Jung menenangkan
Aku sungguh muak dengan semua ini dan tidak ingin hidup lagi.  Aku ingin akhiri semuanya.”teriak Tuan Nam sambil menangis, Hye Jung terdiam

Apakah memang hidup seperti ini ?Telpon yang aku terima setiap pagi adalah orang mengejar hutang.  Anak-anakku manis sekali.  Aku sayang sekali pada mereka maka aku rela lakukan apapunTapi aku tidak mampu.  Ini berat sekali buatku.” Jelas Tuan Nam
Hye Jung hanya terdiam, Tuan Nam mengaku kalau sebelumnya rela mati demi anaknya itu hanya sebuah alasan, ternyata selama ini mencari alas andan ternyata  bisa menemukanya jadi  tidak ingin kehilangan kesempatan ini. Hye Jung berteriak agar Tuan Nam tak melakukan bunuh diri.
Kalau mereka tahu ayahnya mati demi membayar biaya rumah sakit mereka ...menurutmu bagaimana hidup anakmu nanti ?” ucap Hye Jung menangis,  Tuan Nam terdiam membeku mendengarnya seperti baru menyadarinya.
Luka kita dapat sembuh oleh perkataan orang asing.  Jalan hidup kita juga dapat berubah. Luka, tidak hanya disembuhkan oleh orang yang kita kasihi.Tapi dari orang-orang yang kita temui di suatu tempat.


 bersambung ke episode 15

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis W Two Worlds Episode 5 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC

Kang Chul sudah ada dalam dunia manusia berjalan di tengah hujan, membiarkan dirinya basah kuyup. Di persimpangan jalan melihat sebuah bus yang berhenti di lampu merah, sebuah spanduk bergambar dirinya dan bertuliskan [Akankah Kang Chul mengetahui siapa  pembunuh keluarganya?]
Tanpa ada rasa takut Kang Chul menyebarangi jalan, semua pengemudi mobil terpaksa berhenti sambil mengumpat Kang Chul itu memang mau mati. Kang Chul tak percaya ternyata memang digambarkan dirinya sebagai gambar kartun dengan menyerupai manusia, tanganya menyentuh gambar yang memang mirip dirinya. 

Kang Chul sampai ke toko buku, berjalan ke bagian komik dan melihat dibagian depan komik W dengan serial sampai tiga puluhan. Wajahnya terlihat binggung tak percaya karena memang dirinya itu sebagai tokoh utama dalam komik.
Ia memulai membuka komik jilid satu dengan merobek plastik dan membacanya, di halama depan gambar dirinya dengan pengenalan tokoh   [Kang Kang Chul, karakter utama] lalu dibawah bawah seorang wanita yang terlihat glamor  [Yoon So Hee, teman dan  asisten pribadinya Kang Chul] dan pria kekar dengan tangan yang diangkat dan siap memukul [Seo Do Yoon, pengawal Kang Chul] Hyun Suk ada dibagian bawah. 

Kang Chul membuka lembaran berikutnya, digambarkan dirinya sebagai altet tembak yang berhasil meraih medali emas pada kejuaran Olimpiade, ketika pulang ke rumah melihat seluruh keluarganya meninggal semua dengan luka tembak dibagian kepala. Semua gambar sama persis dengan yang dialaminya saat ada di dunia komik, Ia sedih mengingat kejadian yang sudah berlalu beberapa tahun lalu kembali melihat dalam cerita komik.
Jaksa Han mulai menginterogasi Kang Chul mengatakan sudah dapat buktinya jadi Kan Chul tidak bisa tutup mulut selamanya. Dengan nada sinis berkomentar kalau Orang yang sukses dari awal karirnyaselalu menimbulkan masalah.
Kenapa? Apa Kau belajar menembak  untuk membunuh keluargamu?” ucap Jaksa Han lalu menutup layar CCTV dan langsung menghajar Kang Chul dengan mengumpatnya psikopat gila

Digambarnya Jaksa Han yang meminta supayadihukum mati. Kang Chul marah besar di ruang persidangan, Lalu gambar Jaksa Han yang memakai kalung bungan dengan berita “Han Cheol Ho, mantan jaksa,  masuk dunia politik pada hari ini...dan bergabung dengan Partai Changmin.” Jaksa Han pun memberikan pidatonya diatas podium.
"Membangun kembali keadilan sosial  yang telah runtuh.Itulah misi bangsa  yang harus saya wujudkan.Saya akan memenuhi kewajiban...demi kepentingan bangsa” ucap Jaksa Han penuh percaya diri 

Kang Chul membuka komik jilid 15, digambarkan Jaksa Han yang menerima sesuatu dari sekertarisnya. Papan nama diatas meja terlihat  [Anggota DPR Han Cheol Ho] Jaksa Han melihat proposal Jumei.com, sekertarisnya memberitahu Kang Chul  perwakilan dari perusahaan itu.
“Padahal kuharap dia mati di suatugang setelah minum-minum.” Kata Jaksa Han sinis
Sepertinya dia melanjutkan studinya  setelah dia putus sekolah.Dia sudah lama menghindari pers.Sebagai perusahaan yang terdaftar dipasar saham, kami yakin dia orangnya.” Jelas sekertarisnya.
Dunia ini memang gila!Dia pembunuh yang harusnyaberada dalam penjara selamanya!tapi dia sekarang menjadi  wakil perusahaan” kata Jaksa Han sambil memijat kepalanya. 

Kang Chul dengan wajah kesal membuka kembali jilid selanjutnya, Do Yoon sedang berlatih muangthai, lalu seseorang memanggilnya. Kang Chul melambaikan tangan dan memberikan kedipan matanya. Keduanya duduk di pinggir ring, Do Yoon bertanya alasan Kang Chul ingin belajar darinya.  Kang Chul mengetahui Do Yoon itu yang terbaik dalam bela diri dan suka dengan orang yang hebat.
Ya, tapi kenapa?Kau itu kaya bahkan bisa mempekerjakan banyak pengawal.” Ucap Do Yoon
Uang tidak bisa selalu melindungimu.Selain itu, sepertinya banyak musuhkuakan mengincarku.” Jelas Kang Chul lalu mengajak untuk memulai latihan dengan mengunakan sarung tanganya. 

Do Yoon memegang samsak ditangan dan membiarkan Kang Chul memukulnya, di hari berikutnya Kang Chul berlatih cara menendang dengan benar sampai akhirnya bisa menendang dengan cara berputar dan menendang cukup tinggi, seperti gaya menampar wajah dengan kakinya.
Kang Chul keluar dari tempat les komputer sambil memukul banyak orang yang mencoba menghajarnya, ditengah hujan deras ia melawan banyak orang dengan cepat. Do Yoon juga membantunya, Kang Chul sempat kena pukulan kayu dipunggungnya tapi bisa melawan semuanya dengan tangan kosong, berita di TV pun muncul.
Berita terkini, Park Eun Hyung,ketua geng sekaligus buronan itu...ditangkap tadi malam oleh polisi.</i> Terungkap bahwa  si penjahat telah menghindari polisi,  tapi tertangkapoleh Kang Chul, wakil dariperusahaan JN globalInilah video yang direkam oleh warga.
Video saat Kang Chul berkelahi dengan Genk Park Eun Hyung di tayangkan lalu berdiri dengan Do Yoon dengan saling memunggungi layaknya adegan dalam sebuah film.

Jaksa Han yang melihat berita Kang Chul langsung mengumpat kesal kalau memang suka pamer. Teman yang lainnya memberitahu walaupun begitubanyak yang memujinya, karena  Kang Chul memecahkan kasus  tanpa bantuan polisi.
Selain itu...,dia membantu biaya gugatanbagi para korban.” Jelas atasanya.
“Tuan.... Dia itu hanya mengambil hatimedia melalui uang.Dialah penjahat sesungguhnyaKarena itulah aku menuntutnya.” teriak Jaksa Han benar-benar marah
“Tuan... Han... Kau tidak harus marah. Tenanglah.Selama popularitas Kang Chul menaik, maka tingkat pendukungmu akan menurun.Kalian itu berbanding terbalik.” Tegas Ketua partai, Jaksa Han terdiam berusaha untuk menenangkan dirinya.

Dalam dua tahun terakhir,  semakin banyak orang mulai percaya bahwakau melakukan pemburuan  terhadap Kang Chul tanpa bukti yang kuat.Sekarang, sudah lebih dari 80 persen orang, Jadi Tak ada gunanya marah kalau Kau harus tenang.” Tegas Ketua Partai, Jaksa Han menatap kearah jendela ruangan.
Kau itu perwakilan partai kita.Kau harus mempertimbangkan...apa yang akan terjadi pada kitajika Kang Chul tahusiapa sebenarnya penjahatnya.” ucap Ketua partai mengingatkanya.  
Mana bisa dia menemukan  penjahat sebenarnya?Kang Chul sendirilah pelakunya.” Tegas Jaksa Han yakin
Kang Chul selesai membaca komik jilid 33 dengan tumpukan komik yang berantakan diatas rak, wajahnya terlihat kebinggungan dan memegang kepalanya seperti merasa sakit karena melihat jalan cerita seperti yang dialaminya. 


Akhirnya Kang Chul hanya duduk bersandar di ruk buku, salah satu sudut ruangan terlihat sudah gelap. Dua orang pegawai menghampirinya, salah satu pegawai menanyakan keadaan Kang Chul lebih dulu yan terlihat kusut, lalu memberitahu kalau toko buku sudah tutup jadi akan menguncinya.
Apa banyak orang yang......membeli komik ini?” tanya Kang Chul, pegawai toko terlihat binggung
Apa webtoon ini sangat populer?” tanya Kang Chul
Tentu saja. Ini webtoonterlaris selama lebih dari lima tahun.” Jawab si pegawai
Kang Chul tertawa menurutnya ini sangat lucu lalu bangun dan akan pergi. pegawai pun ingin memasukan komik dalam tas belajar. Kang Chul merasa tak perlu karena sudah tahu ceritanya semua. 

Yeon Joo terlihat kebinggungan menatap layar webtoon gambar Kang Chul yang ada di dalam pesawat dengan balon pembicaraan [Jika aku mendengarnya sekali lagi,  mungkin ada efeknya bagiku.]
Itu saat dirinya sedang dalam dunia komik tak tahu apa yang dikatakan Kang Chul dan mengungkapkan perasaan kalau sangat mencintainya. Lalu Ia mengingat kembali saat Kang Chul menciumnya didalam kamar mandi sebagai pembuktian. Dengan menyentuh bibirnya seperti masih bisa merasakan walaupun hanya di dunia komik. 

Ponselnya berdering telp dari  Park Soo Bong. Yeon Joo dengan wajah panik mengangkatnya bertanya apa yang terjadi. Soo Bong menceritakan sduah menelepon seseorang untuk memperbaikinya, tapi pegawai itu  bilang alat itu tidak ada masalah dan Tidak ada masalah jugadengan servernya. Yeon Joo kembali duduk dimeja kerjanya.
Noona, apa kau baik-baik saja?” tanya Soo Bong khawatir, Yeon Joo memberitahu sedang ada  di rumah sakit.
Aku baru keluar dari ruang kerja karena takut sendirian disana.Rasanya tempat kerjaitu berhantu. Dan Aku akan kembali kesanasetelah Tuan Oh kembali.” Jelas Soo Bong, Yeon Joo bisa mengerti
Setelah menutup telp perawat memberitahu kalau ada pasien yang harus dioperasi, Yeon Joo menganguk mengerti walaupun dikepalanya terlihat sangat mengkhawatirkan Kang Chul. 

Yeon Joo mengambil sikat mulai mencuci tangan sebelum operasi, Suk Bum datang dengan wajah kebingungan memanggil temanya, lalu terbata-bata bertanya apakah Yeon Joo itu ternyata  bertunangan. Yeon Joo binggung menurutnya mana mungkin bertunangan.
Orang yang mengaku tunanganmu  datang kemari mau menemuimu.” Kata Suk Bum, Yeon Joo bertanya siapa orangnya.
Dia tak bilang namanya, tapi dia bilang  kau mengenalnya sebagai tunanganmu.” cerita Suk Bum, Yeon Joo yakin pria itu pasti salah orang.
Jadi, dia bukan tunanganmu kan?” kata Suk Bum untuk menyakinkan.
Mana bisa aku tunangan, teman kencan saja aku tidak punya?” kata Yeon Joo, Suk Bum pikir benar juga.
Apa mungkin orang itu mabuk?” komentar Suk Bum lalu memberikan semangat pada Yeon Joo yang akan melakukan operasi lalu keluar ruangan. Yeon Joo baru saja selesai mencuci tangan, matanya seperti memikirkan sesuatu lalu melepaskan masker dan berjalan keluar. 

Yeon Joo berjalan keluar dari ruangan operasi melihat Suk Bum yang sedang berbicara dengan seorang pria yang cukup tinggi. Suk Bum merasa pria itu sudah salah paham dan salah orang.Yeon Joo pun akhirnya memanggil temanya, pria itu membalikan badanya.
Kang Chul datang menemui Yeon Joo dirumah sakitnya tempat berkerja. Yeon Joo kaget melihat ternyata memang Kang Chul yang datang dan mengaku sebagai tunanganya, masker dan penutup kepalanya pun terjadi. Kang Chul mengedipkan matanya, Suk Bum bertanya apakah Kang Chul mengenalnya, Kang Chul membenarkan lalu mendekat dan menarik tangan Yeon Joo pergi.
Ditaman, Yeon Joo masih melonggo. Kang Chul bertanya kabar Yeon Joo sekarang. Yeon Joo tak bisa berkata-kata melihat didepanya itu Kang Chul yang ada dalam dunia komik. Kang Chul menceritakan ingin tahu apa yang terjadi pada Yeon Joosetelah kabur dari penjara lalu memuji Yeon Joo itu keren.

Bagaimana bisa ...Apa aku ini tertarik ke webtoon lagi?” tanya Yeon Joo kebinggungan melihat sekeliling.
Tidak ini memangrumah sakit tempatku bekerja dan Suk Bum saja ada disini.” Ucap Yeon Joo menjawab sendiri pertanyaan.
Akulah yang datang ke sini.Aku keluar...dan menghampiri duniamu.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo bertanya bagaimana carany Kang Chul bisadatang ke dunianya.
Dunia tempat tinggalku berhenti.” Kata Kang Chul, Yeon Joo kaget mendengarnya.
Semuanya berhenti...kecuali diriku.Karena itulah aku melarikan diri  dan meninggalkan semuanya.Aku tidak mengerti kenapa  cuma aku yang bertahan hidup.Mungkin itu karena aku tokoh utama  seperti yang kau katakan dan Mungkin itu adalah keuntungannyajadi karakter utama.” Ungkap Kang Chul

Aku membaca komik W semuanya  dengan membawa uang yang ku miliki. Sekarang, aku yakin, seberapa kau sangat mengenalku.Kau pasti penggemar webtoon itu dan telah melihatku selama tujuh tahun. Apa Kau tahu...seberapa banyak penyesalanku sekarang?Aku harusnya mendengarkan saranmu saat itu.” Kata Kang Chul 

 Flash Back
Saat di penjara dunia komik, Kang Chul meminta Yeon Joo menjawabnya  Yeon Joo mengatakan tidak bisa karena nanti Kang Chul akan terkena nasib buruk kalau memberitahu yang sebenarnya.
Aku tidak membayangkan kenyatanya seperti ini.Aku harusnya mendengarkanmu saat itu. Tapi Sekarang aku mengerti...kenapa kau tidak mengatakanapapun padaku.Aku datang ke sini karena...ingin mengucapkan selamat tinggal.Terima kasih banyak sudah memperhatikankusemampumu,  Kau orang yang baik.Kau memang pantasjadi dokter yang baik.” Ucap Kang Chul

Yeon Joo yang sedari tadi hanya diam, mendengar ponselnya berbunyi lalu mengangkatnya, perawat memberitahu Prof Park sudah datang. Yeon Joo mengatakan akan segera ke sana. Kang Chul pikir sepertinya Yeon Joo sedang sibuk lalu menyuruhnya untuk segera kembali. Yeon Joo bertanya apakah Kang Chul ingin pergi ke suatu tempat.
Kang Chul hanya menatapnya, Yeon Joo meminta agar Kang Chul menunggunya karena bukan operasi besar jadi selesainya pasti cepat, berpesan agar tak melakukan apapun hanya menunggu saja. Ia meminta Kang Chul menganggap sebagai walinya sekarang.
Apa kau mencoba menyukaiku?” tanya Kang Chul mengoda
Bukan seperti itu, karena kau disini takpunya siapa-siapa.Kau tidak punya uang, tempat tinggal atau tanda pengenal. Aku tahu bagaimana perasaanmu sekarang. Sementara Aku sungguh seorang dokter di dunia ini.Aku memang tidak bisa membandingkan diriku terhadapmu, tapi aku punya uang dan tempat tinggal.Percayalah dan tunggu sampai aku keluar. Jangan pergi ke mana-mana dan Tunggu saja di sini.Mengerti?” ucap Yeon Joo dengan wajah melas

Kang Chul hanya diam, Yeon Joo memohon untuk menuruti perkataannya . Kang Chul menganguk dengan senyumanya. Yeon Joo menyakinkan kalau pergi tidak akan lama  karena Operasinya selesai 40 menit lagi setelah itu berjalan pergi. Kang Chul tiba-tiba menariknya dan langsung menciumnya, Yeon Joo sempat kaget akhirnya menutup matanya. 

 Yeon Joo masih menutup matanya walaupun Kang Chul sudah tak menciumnya, ketika membuka matanya bertanya kenapa Kang Chul melakukan ini padanya. Kang Chul mengungkapkan Beginilah apa yang dirasakan setelah membaca semua komik itu.
Aku sebelumnya tidak terlalu bahagia...,tapi ada satu hal yang  membuatku bahagia.Aku selalu merasa selama ini aku selalu dirugikantapi aku juga membaca segala  sesuatu yang ada di pikiranmu.Jadi, kau jangan gengsi kalau memang menyukaiku.” Ucap Kang Chul sudah tahu perasaan Yeon Joo,
Ponsel Yeon Joo kembali berdering, Yeon Joo pun meminta agar Kang Chul tetap menunggunya. Kang Chul hanya menatapnya. Yeon Joo berpesan kalau memang terjadi sesuatu maka bisa memanggil Suk Bum dari bedah kardiotoraks karena dia akan membantu jika Kang Chul bilang kalau ia temanya. Kang Chul bertanya apakah pria tadi yang ditemuinya, lalu mengeluh kalau Suk Bum itu berani sekali waktu  ia berkata kalau tunangan Yeon Joo, lalu memastikan kalau itu bukan pacarnya.  Yeon Joo menegaskan kalau ia itu tidak punya pacar dan buru-buru pergi. 

Yeon Joo masuk ruang operasi meminta maaf karena datang terlambat, Prof Park sudah memulai sendirian  langsung mengoceh Nama Oh Yeon Joo itulah masalahnya menurutnya Nama itu selalu terkutuk. Yeon Joo hanya diam saja.
“Di Webtoon W misalnya.Sejak karakter Oh Yeon Joo muncul, komik itu ceritanyamakin tak masuk akal. Bahkan Bukan hanya itu,Kualitas ceritanya makin menurun. Lalu Oh Yeon Joo yang disini  mulai mengacaukan operasi kardiotoraksdi RS Universitas Myungsei. Dasar Kau memang pembawa sial.  Setelah ini, kau harus temui aku.” Ucap Prof Park, Yeon Joo mengerti  lal u melirik ke jam dengan tulisan [Bedah: 15 menit, Anastesi: 24 menit]

Kang Chul pergi ke sebuah rumah dengan papan nama yang tertulis didepan  [Oh Seong Moo] lalu mencoba masuk tak dikunci akhirnya ia mencoba melompat dan memecahkan jendela pintu  untuk bisa membuka pintu. Perlahan ia berjalan masuk melihat figura sampul buku komik kelima bergambar dirinya yang ditulis oleh Oh Seong Moo
Ia lalu melihat ke sebuah kliping dengan gambar mobil merah sebagai design mobilnya, lalu gambar dirinya yang sedang mengendarai mobil sama persis dengan yang dilakukan saat masih ada di dunia Manghwa. Ia membalik lembaran berikutnya, terlihat gambar denah rumahnya yang sangat detail.
Di baliknya ada gambar [Kamar tidur penthouse Kang Chul] itu sama persis dengan kamarnya saat menidurkan Yeon Joo yan pingsan serta dibagian kamar mandi juga sama saat ia berusaha mengancam Yeon Joo dengan tembakannya. 

Kang Chul menahan amarahnya masuk ke dalam ruangan Tuan Oh dan tak ada orang, lalu melihat gambar sampul buku komik yang sudah dikeluarkan pada dinding. Ia melihat dibagian kaca gambar Do Yoon, Soon Hee dan juga dirinya dari beberapa angle yang berbeda.
Wajah Kang Chul kembali kebinggungan lalu mencari-cari sesuatu petunjuk diatas meja dengan menyalakan lampu terlebih dahulu. Ia melihat buku skesta dengan wajah orang yang berbeda-beda sampai akhirnya melihat gambar yang sangat mirip dengan dirinya. Matanya langsung melirik ke arah kaca untuk memastikanya. Setelah itu langsung mengamuk menjatuhkan semua barang.
Kang Chul melihat ke bagian dinding lainya, foto Tuan Oh dengan anaknya dari mulai kecil, remaja, kuliah dan dewasa. Ia mengenal sosok wanita itu adalah Yeon Joo yang selama ini sudah menyelamatkan dari maut.

Flash Back
Yeon Joo mencoba untuk menyelamatkanya saat di atap karena ditusuk oleh seseorang. Lalu menerobos masuk ke dalam kamar rawat menarik jarum infus yang menelp di tanganya karena tak mau racun itu masuk ke dalam tubuhnya.
Di dalam kamar mandi, tubuh Yeon Joo bisa tertembus peluru tanpa terluka sedikitpun. Sampai akhirnya Yeon Joo pingsan dan ditahanya agar tak terjatuh. Sebelum pergi ke Amerika Yeon Joo berkata di depan pintu lift.
Aku salah satu dari orang-orang, yang ingin akhir hidupmumenjadi akhir yang bahagia.Aku penggemarmu....  Sungguh” ucap Yeon Joo terlihat sangat tulus.
Mata Kang Chul berkaca-kaca ternyata Yeon Joo adalah anak dari Tuan Oh yang menuliskan cerita W. 


Lampu operasi pun dimatikan tanda operasi sudah selesai, pasien pun dipindahkan keluar. Yeon Joo segera melepaskan baju operasi dan ingin keluar. Prof Park bertanya mau kemana juniornya itu, Yeon Joo binggung. Prof Park merasa Yeon Joo itu lupa kalau harus menemuinyasetelah operasi. Yeon Joo menyangkal kalau tak lupa.
Jadi kau mau kemana sekarang? Cepat Kemari” perintah Prof Park
“Apa harus Sekarang? Ada  orang yang menungguku di luar.” Ucap Yeon Joo, Prof Park menyuruh Yeon Joo untuk berdiri didepanya dan mulai menghitung. Yeon Joo buru-buru berdiri depan Prof Park.
Hei, kau ini selalutelat dan ceroboh.Tapi Akupikir kau bisa mulai...memperbaiki kinerjamu.Setelah aku bilang sebagai penggemar komik W.Saat itulah kupikir kinerjamumulai membaik. Tapi Beraninya kau menggunakan latar belakang  ayahmu demi keuntunganmu?!!” ucap Prof Park marah memukul kepala Yeon Joo dengan masker, Yeon Joo pikir Bukan seperti itu.
Apa maksudmu bukan seperti itu?Dan juga karena webtoon itu maka Biarkukeluarkan kekesalanku.Belakangan ini, aku jadi stres karena W. Sebenarnya Kenapa ayahmu itu?Kenapa harus ada cerita cinta disaat mereka harus  mencari tersangkanya?  Apa yang sedang terjadi? Dia pasti lupa tentang genre webtoon itu!” jerit Prof Park
“Tapi Itu juga bisa terjadi, 'kan? Menurutku mana mungkin orang selalu bekerja terus?Sepertinya itu lebih realistis.Pahlawan pun bisa jatuh cinta.Tidak peduli betapa pentingnya  membalas dendam seorang..., maka harus ada saat dimanadia dibutakan oleh cinta.Kang Chul itu juga manusia.” Ucap Yeon Joo membela
“Apa Kau marah karena aku menghina ayahmu?” tanya Prof Park merasa tersindir, Yeon Joo mengatakan bukan seperti itu.
Selain itu, kalau dalam cerita itu bukan cinta namanya.Mereka hanya salingmenggoda.Kang Chul dan wanita yang namanyasama denganmu cuma saling menggoda.” Tegas Prof Park
Yeon Joo merasa kalau itu bisa jadi cinta dan bertanya kenapa Prof Park yakin kalau itu bukan cinta. Prof Park binggung Yeon Joo terus berusaha menyela omonganya, Yeon Joo tak setuju kalau itu dinamakan hanya mengoda karena ia tidak menganggapnya seperti itu. Prof Park menengskan kalau Kang Chul  tidak pernahbilang apapun pada wanita itu.
Apa Kang Chul pernah bilang kalau dia mencintainya?” tanya Prof Pak.
Apa kau harus mengatakan keras-keras begitu?” ucap Yeon Joo, Prof Park bertanya darimana wanita itu tahu tentang hal itu.
Aku tahu...,tapi aku takkan memberitahumu.” Kata Yeon Joo.

“Ahh... itu pasti Spoiler alert!  Dia pasti tahu sesuatu.” Jerit seorang perawat yang mendengar pembiacaran keduanya.
Prof Park terlihat makin marah karena tak bisa terima bahwa  Wanita itu yang akan bersama  dengan Kang Chul menurutnya tidak pernah bisa memahaminya dan tidak boleh terjadi. Yeon Joo bertanya kenapa tak bisa memahaminya karena mungkin saja bisa terjadi. Prof Park merasa kaalu semua itu tak masuk akal karena seharusnya kalau Kang Chul itu menikahi Yoon So Hee.
Kenapa? Kenapa dia  harus menikahi Yoon So Hee?” tanya Yeon Joo ikut kesal
Mereka sudah berteman sejak SMA  selama hampir 10 tahun.Tentu saja, mereka harus menikah.” Jelas Prof Park
Tidak, tidak bisa seperti itu, Apa kau harus menikah  setelah lama tinggal bersama? Kenapa menurutmu Kang Chul menyukai So Hee?Ahh,,,  aku tahu. Memang Jelas sekali So Hee yang  sangat menyukai Kang ChulDi webtoon juga disebut berkali-kali.Tetapi tidak ada adegan...yang menunjukkan kalauKang Chul menyukai So Hee.Aku ingat semuanya.” Ucap Yeon Joo membela diri
Apa aku harus jelaskan semuanya?Bahkan tanpa kujelaskan pun,  kesimpulannya pasti sama.Jelas sekali kalau sudah melihat mereka. Kang Chul berkata "So Hee, aku tidak menyadarinyasampai sekarang ini.Tapi orang yang sangat  kucintai adalah kau."Dia akan menyatakan cintanya. Mereka  saling berciuman, dan akhirnya seperti itu.Seperti formula!” tegas Prof Park tak mau kalah.
Itu namanya bukan perasaan manusia!Kenapa kau selau menilaipribadi Kang Chul semaumu?Kau bahkan tidak mengenalnya. Kang Chul itu menyukaiku.Itu faktanya.” Teriak Yeon Joo tanpa sadar mengucapkan kalimatnya karena terbawa emosi.
Semua yang ada diruangan langsung terdiam mendengarnya, Yeon Joo tersadar kalau sudah keceplosan. Prof Park bertanya apakah Kang Chul itu memang benar-benar menyukainya. Yeon Joo mencari alasan Maksudnya karakter yang namanyasama dengannya di webtoon W. Prof Park kembal mengomel Yeon Joo itu itu seperti anak kecil,tingkahnya persis seperti anaknya yang masih remaja,
“Anakku itu suka sekali mengosip...  Apa Kau mau kenalan dengan anakku?  Apa Kau ingin bertemu dengannya?” sindir Prof Park, Yeon Joo langsung menolaknya. Prof Park pikir kenapa menolaknya karena mereka pasti bisa bersahabatan.
“Dokter, maaf, tapi aku adaurusan mendadak.Bisakah kau memarahiku nanti saja?” ucap Yeon Joo ingin segera pergi menemui Kang Chul yang sudah menunggunya.
Aku bukannya memarahimu tapi Kaulah yang melawan perkataanku.” Tegas Prof Park, Yeon Joo memilih untuk segera pergi dan meminta maaf. Prof Park berteriak betanya kemana Yeon Joo akan pergi.
bersambung ke part 2   

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis W Two Worlds Episode 5 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC

Yeon Joo berlari ke taman tapi tak menemuikan Kang Chul disana, lalu bertanya-tanya kemana perginya karena sudah memintanya untuk menunggu. Ia pergi ke ruang tunggu sampai ke lobby rumah sakit pun tak bisa menemukan apapun. Akhirnya ia bersandar di dinding memegang bibirnya. Seperti mengingat kembali saat berciuman dengan Kang Chul untuk ketiga kalinya.
Sekarang aku mengerti...kenapa kau tidak mengatakan  apapun padaku.Aku datang ke sini karena...aku ingin mengucapkan selamat tinggal.” Ucap Kang Chul terakhir kali bertemu denganya.
Yeon Joo menelp ayahnya tapi ponsel sang ayah sedang tak aktif, akhirnya ia menuliskan pesan pada ayahnya “Ayah. Di mana kau?” 

Tuan Oh turun dari taksi dan kembali pulang kerumah, lalu menyalakan ponselnya sambil meminum wine yang ada di dapur. Pesan adri Soo Bong masuk lebih dulu dan terbaca olehnya [Tuan, dimana kau?<Sepertinya Yeon Joo  terseret ke webtoon lagi.]
Lalu pesan dari Editor [ Ini Editor Park.Apa naskah yang kau kirimpagi ini naskah terakhir?Isinya agak sedikit aneh.Karena kau tidak menanggapinya, Maka aku sudah mempostingnya.]
Soo Bong kembali mengirimkan pesan [Tuan... Apa Kau sudah baca episode baru?Yeon Joo aman, tapi aku tidak  bisa menangani ceritaanya.Tolong hubungi aku] pesan Yeon Joo pun masuk menanyakan keberadaan ayahnya.
Tuan Oh pun menekan ponselnya untuk menelp sang anak, tiba-tiba sosok bayangan keluar dari pesembunyian. Kang Chul menampakan dirinya dengan menyapanya, Tuan Oh kaget melihat Kang Chul yang berdiri didepanya padahal ia adalah tokoh komik, gelas winenya pun pecah. 

Yeon Joo baru masuk kamarnya melihat ayahnya yang menelp langsung mengangkat dan bertanya keberadaanya. Tak terdengar suara ayahnya, tapi mendengar suara Kang Chul yang ada diseberang telp. Yeon Joo pun mencoba mendengarnya dari telp, wajahnya langsung kaget karena Kang Chul menemui ayahnya.
“Ternyata Kaulah rupanya.Aku punya firasat kalau memang kau orangnya.Kami sudah bertemu beberapa kali sekarang.Kau ingat, 'kan?” ucap Kang Chul lalu meminta agar Tuan Oh lebih mendekat karena Banyak yang ingin dibicarakan. Tuan Oh ingin bertanya tapi tak bisa mengeluarkan suara karena shock
Bagaimana aku bisa datang ke dunia ini?Kau yang harus menjelaskan itu padaku.Kupikir kaulah yang menciptakanku.” Ucap Kang Chul lalu meminta Tuan Oh mendekat dan duduk didekatnya. 

Yeon Joo benar-benar tak percaya Kang Chul bertemu dengan ayahnya, Tuan Oh mendekat dan melihat sebuah pisau cutter diatas meja dan langsung mengambil lalu berusaha untuk menyerang Kang Chul. Tapi Kang Chul yang bisa ilmu bela diri bisa menahanya bahkan memelitir tangan Tuan Oh sampai terbaring diatas meja. Yeon Joo mendengar ayahnya menjerit berteriak panik.
Tuan Oh berusaha melempar sesuatu dari meja, Kang Chul bisa menghindarinya dan mendorong Tuan Oh yang berusaha melawan. Tuan Oh masih belum menyerah untuk melawan Kang Chul, keduanya pun berkelahi sampai akhirnya Kang Chul mengeluarkan pistol dan memukul kepala Tuan Oh dengan sikunya. Tuan Oh pun jatuh lemas dilantai, Kang Chul langsung menarik dan menudukan di kursi.

Pistol Kang Chul pun ditodongkan pada Tuan Oh, Kang Chul mengatakan kalau Tuan Oh itu harus berterimakasih pada putrinya, karena akan mempermudah Tuan Oh demi Yeon Joo.
Meskipun kau berjuang keras membunuhku...,putrimu berusaha menyelamatkanku.” Tegas Kang Chul, Yeon Joo bisa mendengar suara Kang Chul yang terlihat sangat marah.


Yeon Joo kebinggungan,  lalu menelp Soo Bong dengan telp rumah sakit bertanya keberadaanya. Soo Bong mengatakan sedang  di warnet. Yeon Joo meminta agar Soo Bong cepat kembali ke rumah tempat ruang kerja Ayahkarena Sepertinya ada sesuatu terjadi.
Soo Bong binggung bertanya sesuatu apa maksudnya, Yeon Joo memberitahu Kang Chul menemui Ayahnya. Soo Bong kaget mendengar ucapan Yeon Joo tentang Kang Chul. Yeon Joo memberitahu Kang Chu.  ada di dunia inisedang bersama Ayah sekarang. Soo Bong menjerit kaget mengetahui Kang Chul datang ke dunia nyata lalu kembali duduk karena semua yang ada dalam warnet melihatnya.
Yeon Joo menyuruh Soo Bong untuk segera datang ke rumah hanya dan bilang Kang Chul supaya menunggunya karena akan segera ke sana, lalu memperingatkan Soo Bong untuk jangan melakukan apapun karena ia juga harus bicara dengan Kang Chul. Soo Bong binggung karena Yeon Joo langsung menutup telpnya, akhirnya buru-buru pergi dari warnet dan meminta petugas mematikan komputer yang baru digunakanya. 

Kang Chul akhirnya menurunkan pistolnya, Tuan Oh terlihat bisa bernafas lega. Kang Chul akhirnya duduk bersandar diatas meja dan melihat tanganya terluka saat berkelahi dengan Tuan Oh, lalu mengetahuikalau Tuan Oh itu berdarah.
Sepertinya kau tak abadi di dunia ini. Ternyata Kau seorang manusia biasa yang terluka dan berdarah.Beginilah seharusnya maka lebih adil seperti ini.Tidak adil kalau cuma aku sajayang berdarah dan terluka.” Ucap Kang Chul sangat marah
Flash Back
Kang Chul diserang dari belakang, sempat melakukan perlawan tapi tetap saja tubuhnya kena tusuk dibagian punggung sampai akhirnya jatuh lemas. Saat itu Tuan Oh sedang mengambar Kang Chul yang bersimba darah diatas hotel dengan senyuman bahagia.
Setelah menyelesaikan gambarnya, ia kembali meminum winenya sebagai kecanduanya terhadap alkohol.  Tiba-tiba tangan seseorang keluar dari layar monitor komputernya dan langsung menariknya. 

 Bukan Yeon Joo saja orang yang kutarik ke webtoon saat aku tak sadarkan diri. Tapi Kau juga.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo yang baru keluar dari rumah sakit dan akan masuk taksi terdiam karena ternyata ayahnya juga sempat masuk dunia komik.
Flash Back
Kang Chul terlihat kesulitan bernafas saat terkena tusukan lalu melihat sosok Tuan Oh meminta tolong agar menyelamatnya untuk memanggil ambulance. Tuan Oh mengangguk mengerti lalu berjalan dan diam-diam mengambil pisau.
Kita berhenti saja disini, lebih baik berhenti saja sekarang.” Ucap Tuan Oh lalu langsung menusuk pisau ke bagian dada Kang Chul.
Kang Chul bisa menarik dari tubuhnya nya dan berusaha mengarahkan pisau pada tubuh Tuan Oh, akhirnya Tuan Oh tak bisa menahanya membiarkan pisau menusuk tubuhnya. Tuan Oh menjerit karena pisau yang menusuk badanya, lalu tersadar kalau tak terjadi apapun pada perutnya. Kang Chul melotot kaget melihat Tuan Oh yang tak berdarah sedikitpun. Akhirnya Tuan Oh memilih untuk lari. 
Bukan orang itu yang membuatku sekarat seperti itu. Tapi kau.Lalu putrimu muncul dan menyelamatkanku.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo sudah ada di dalam taksi masih mendengarkanya.
Kang Chul dudk diatas meja mengatakan Tak ada yang tahubahwa ada dua orang yang menikamnya, selama ini hanya diam karena tak punya bukti,  tapi tahu secara intuisi. Kalau memang Tuan Oh yang ingin membunuhnya tanpa adanya konteks apapun.Tuan Oh berani melirik menatap Kang Chul.
Tapi saat itu, aku tak kenal kau dan Kau pasti menciptakanku di sini.Dengan pena di tanganmu, maka kau berpikir keras cara untuk  membunuhku di sini.Sekarang kau sudah punya uang, kehormatan dan kesuksesan, lalu kau tidak memerlukanku lagi.” Kata Kang Chul sambil melihat sekeliling ruangan.
Kau menciptakanku dan membuatku menderita.Kau sukses dengan membuat hidupku  bagaikan roller coaster.Lalu kau ingin membunuhku,  makanya kau menusukku, berusaha menyuntikkanku racun danmenabrakku dengan truk.Tapi itu semua belum cukup,  maka kau sendiri yang menusukku.Aku meminta pertolonganmu,  tapi kau sangat dingin dan kejam.” Ucap Kang Chul dengan nada tinggi. 
 Yeon Joo masih ada ditaksi terus menenangkan diri dengan mendengar percakapan Kang Chul dengan ayahnya ditelp.  Kang Chul mengatakan Selagi sedang menunggu Tuan Oh maka ia  berusaha mencari tahu sendiri. Ternyata Tuan Oh itu  sangat popular sampai namanya itu adadi seluruh internet.

Flash Back
Ibu Yeon Joo menyuruh suaminya untuk Berhenti minum. Tuan Oh mengaku tidak ingin minum tapi hanya merasa kalau dirinya merasa tertekan. Ibu Yeon Joo berteriak harusnya ia yang lebih banyak minum karena hidup menderit dengan tuan Oh. Yeon Joo ada dirak komik sambil mengambar hanya bisa menutup telinganya sambil menangis tak ingin mendengar orang tuanya bertengkar.
Oh Seong Moo adalah kepala  keluarga yang tak kompeten.Dia seorang penulis webtoon yang...tak pernah berhasil sekalipun.Kau tidak bisa hidup tanpa alcohol dan tidak punya kemauan.Kau merasa rendah diri seperti pecundang  setiap waktu. Ditambah lagi, kau sudah tua.” Ucap Kang Chul mengenal Tuan Oh dari internet
Tuan Oh pun mulai mengambar kembali di ruangannya untuk webtoon.
Itu sebabnya kau menciptakanku.Seorang pria yang masih muda,sukses, kaya dan popularSeseorang yang memiliki kemauan yang kuat.Seorang pria yang berbandingterbalik denganmu.
Kang Chul tertawa mengejek karena Tuan Oh menamakan tokohnya itu adalah Kang Chul dan membaca semuanya dari sebuah artikel.  Menurutny Tuan Oh itu ingin hidup yang berbeda melalu dirinyauntuk melarikan diri dari kenyataan.
Namun, itu tidak berlangsung lama..karena istri dan anakmu akhirnya meninggalkanmu.Kau langsung mengalami depresi.Kau selalu seperti itu.Kau rendah diri, kurang rasa percaya diri  dan mudah menyerah.

Saat musim dingin Istri dan anaknya keluar dari rumah dan Tuan Oh masih tetap dengan kegemaran meminum alkohol dan kembali mengambar an Chul yang berpegangan diatas jembatan sungai Han.
Karena itulah kau membunuhku...dan bukan seperti rencana di awal.Kau membuatku bunuh diri ketika kautidak cukup berani untuk melakukannya.Satu-satunya hal yang bisa kaukendalikan...di dunia ini adalah aku.” 
Kang Chul yang ada dunia komik tertidur dengan wajah penuh keringat da merasakan tubuhnya itu baru saja loncat dari sungai Han tenggelam. Ia merasakan Semua kejadian anehmuncul setelah hal itu kalau ia terus bermimpi buruk yang sama yaitu mimpi terburuknya berada di Sungai Han. Ia langsung bangun dengan nafas terengah-engah, lalu mengambil pistol yang selalu disembunyikan dibawah bantal.
Aku bertanya-tanya kenapa itu bisa terjadi.Aku harusnya sudah mati sebelum kau berubah pikiran dan menyelamatkanku.” Ucap Kang Chul yang bercerita sambil berkaca-kaca.
Aku tidak menyelamatkanmuTapi kau yang menolak kematian.Aku membunuhmu di sanatapi kau menolaknya.Kau memohon padaku untuk  menyelamatkanmu.” Tegas Tuan Oh
Karena itulah aku menyelamatkanmu, semua karena aku kasihan.Saat itulah, aku mulai menyukaimu. Ucap Tuan Oh masih ingat saat melihat gambar Kang Chul yang bergelayutan di pinggir jembatan.
Tuan Oh mengatakan kalau itu mulai dari masalahnya, karena saat itu, Kang Chul menjadi monsterseperti saat ini. Yeon Joo masih ada di taksi terus mendengar dengan mata berkaca-kaca. Tuan Oh berteriak kalau ia yang memberikan Kang Chul segalanya yang dimilikinya tapi setelah itu apa yang terjadi.
Kau berusaha belajar tentang dunia ini  dengan otak yang kuberikan padamu.Itu tidak masuk akal.  Kau hanyalah karakter kartun.Kau bahkan bukan manusia...,tetapi kau selalu menyulitkanku.Dan akhirnya, kau berada di sini.” teriak Tuan oh 


Flash Back
Tuan Oh datang ke psikiater menceritakan Terkadang, penanya bergerak sendiri  tanpa kehendaknya lalu ketika  bangun dipagi hari  gambarnya berbeda sama sekali.
Awalnya, aku pergi ke psikiater karena  aku pikir diriku ini sudah gila.
Malam Harinya, Tuan Oh bertemu dengan teman-teman menceritakan tentang keadaanya, tapi teman-temanya malah tertawa. Tuan Oh kesal bertanya apakah dirinya itu sudah gila. Temanya mengatakan kalau Tuan Oh itu hanya mabuk saja dan menegaskan kalau mereka itu bukan anak kecil lagi.
Aku membahasnya dengan teman-temanku,  tapi tak ada yang percaya padaku.Aku berusaha melarikan diri  karena aku sangat takut...,tapi nyatanya aku tidak bisa.Aku mengkhawatirkan Yeon Joo.” Ucap Tuan Oh
Tuan Oh sudah pergi mengendarai mobilnya pergi dari rumah tiba-tiba ditengah jalan menghentikan mobilnya karena teringat dengan anak satu-satunya yang paling disayanginya. 

Flash Back
Yeon Joo datang membawa bungkusan ke tempat ayahnya berkerja, Tuan Oh pun menerima sebotol alkohol dan langsung meminumnya seperti meminum air. Yeon Joo hanya menatap ayahnya yang meminum soju.
Aku tidak pernah menjadi seorang Ayah...baginya saat dia mulai besar.
Tuan Oh melihat Yeon Joo yang terus menatapnya, akhirnya meminta anaknya untuk mendekat dan memeluknya dengan erat. Yeon Joo pun memeluk ayahnya, Tuan Oh meminta maaf pada anaknya, Yeon Joo sempat sedih tapi bisa tersenyum menatap ayahnya.
Aku meyakinkan diriku sendiri  untuk selalu bekerja karena orang-orang menyukai  hasil kerjaku...dan itu membantuku mencari nafkah.
Tuan Oh yang memikirkan kenangan dengan anaknya, akhinya kembali memutar mobilnya tak jadi untuk melarikan diri. Ia kembali duduk diatas meja menatap foto anaknya lalu mulai mengambar.
Meski uang yang kuhasilkan hanya sedikit...,aku bisa menyekolahkan dia sekolah kedokteran  dan membantu biaya hidupnya tanpa khawatir.” 

Yeon Joo yang mendengar pengakuan ayahnya, makin terlihat sedih dengan menarik nafas panjang. Tuan Oh menegaskan bukan hanya Kang Chul tapi dirinya juga hidup seperti selalu bermimpi buruk. Kang Chul berkaca-kaca menatapnya.
Setiap malam, aku juga mimpi buruk.Mimpi buruk kalau kau datingmenghampiriku seperti sekarang ini.<Sulit bagiku terus melanjutkanpekerjaanku sampai sekarang...,tapi aku bertahan karena tahu  itu akan segera berakhir.Itulah harapan...bahwa aku tidak harus menggambarmu lagi setelah cerita ini selesai.” Jelas Tuan Oh
Namun, kau tidak mati danmalah menarikku ke duniamu.Kau bahkan menarik Yeon Joo, karena itulah aku menusukmuMenurutku kutukan ini  yang takkan berakhir.” Ucap Tuan Oh marah, Kang Chul masih tetap menatapnya.
Kau hanyalah ilusi.Kau hanyalah karakteryang kuciptakan, Lalu kenapa kau menunjukkan diridan bertingkah seolah kau itu manusia?Kenapa kau terus melanjutkan  isi ceritanyadengan membuat putriku terlibat dalam hidupmu?Kau hanyalah sebuah karakter, mengerti?” teriak Tuan Oh
Yeon Joo menahan tangisnya mendengar perkataan ayahnya kalau Kang Chul itu adalah tokoh cerita yang dibuatnya dan hanya ilusi saja. Akhirnya Tuan Oh berdiri melihat Kang Chul sudah memegang pistol untuk menembaknya, lalu menyuruh untuk segera menembakny saja. Yeon Joo panik.

“Apa Kau pikir kau bisa menembakku?Tidak, kau tidak pernah bisa menembakku. Semua itu Karena apa?Karena akulah yangmembuatmu seperti itu.Aku membuatmu menjadi  orang yang baikhati Seorang pria yang hidup menuruthukum dan hati nurani.Meski kau mau balas dendam,  maka kau harus melakukannya melalui hukum.Karena itulah kau menjadi pahlawandan semua orang menyukaimu.” Ucap Tuan Oh, Kang Chul menatap Tuan Oh dengan mata berkaca-kaca
Kau seorang pria yang tidak bisa menembak orang yang sudah tuatak berdayadan tak bersenjatahanya karena amarahmu.Kaulah orang yang karakternyaseperti ituKarena kau itu cuma buatan.” Tegas Tuan Oh, Kang Chul sempat tertunduk diam
“Apa Kau pikir kau berada di sini atas kehendakmu dan Kehendak bebasmu?Tidak.... Ini semua buatan.Aku membuatmu menjadi seseorang  dengan kemauan yang luar biasa kuat.Kau memiliki kemauan untuk bertahan  dan melewati setiap kesulitan.Masalahnya adalah  aturan itu sudah keluar garis.” Kata Tuan Oh dengan nada mengejek. 
Kang Chul mulai menatap Tuan Oh, Tuan Oh mengatakan kalau ia yang membuat Kang Chul menjadi seorang pria  dengan kemauan yang kuat dan yang akan menolak mati  karena tidak bisa memahaminya, tapi ternyata  kehendak itu pun adalah ciptaannya. Menurutnya Kang Chul itu tak pernah meleset dari aturan yang sudah dibuat untuknya.
Tuan Oh pun meminta Kang Chul menembak semaunya saja, Yeon Joo yang mendengarnya meminta ayahnya tak melakukan hal itu dan berharap agar tak bicara apapun pada Kang Chul. Tuan Oh terus menantang Kang Chul apakah ia bisa menembaknya. Kang Chul hanya diam saja, sampai akhirnya Tuan Oh menarik tangan Kang Chul untuk segera menembaknya. Kang Chul terlihat ketakutan lalu Tuan Oh pun menghempaskan tanganya. 

Kang Chul menatap pistol ditanganya lalu menghapus air mata yang sempat terjatuh. Ia langsung menarik Tuah Oh dan mendorongnya ke kursi tempat biasa Soo Bong duduk, menyuruh Tuah Oh untuk mulai mengambar akhircerita yang sudah diirencanakan dari awal yaitu membuatnya bunuh diri.  
Semuanya menjadi kacaukarena aku menolak kematian saat itu.Jika kau terus melanjutkan plotcerita aslinya, maka aku bisa mengerti dan semuanya akan kembalidari awal. Bukankah begitu?Teman-temanku masih ada disana.” Kata Kang Chul
Ia mengingat sebelum datang ke dunia nyata, Do Yoon berubah jadi patung begitu juga Hyun Suk, Soo Hee pengawalnya yang ada dirumahnya seperti ada waktu yang menghentikanya.
Mereka tidak mati ataupun hidup.Aku tidak bisa meninggalkan mereka  seperti itu.
Tuan Oh mengatakan itu terjadi karena Kang Chul yang keluar dari dunia komik, Kang Chul berteriak agar Tuan Oh berhenti mencari alasankarena lebih baik mencari tahu solusinya, dan menyuruhnya untuk kembali mengambar dan mengubah semuanya kembali normal. Tuan Oh mengatakan kalau ia tidak tahu. Kang Chul binggung apa maksudnya itu
Tak ada yang bisa kulakukan.Aku bahkan tidak bisa mengakhirinya  dengan cara yang kuinginkan.Cerita berlanjut hanya jika  kau menerimanya.” Tegas Tuan Oh
Kau tahu jenis akhir ceritaapa yang akan aku terima. Itua Mudah saja.Tangkaplah pelaku sebenarnya dan buat dia menerima ganjaran atas perbuatannya lalu aku ingin hidup normal.Katakan saja siapa  pembunuh sesungguhnya.Seperti yang kau bilang, keinginanku  menemukan pembuhuhnya sangat kuatsampai aku datang ke sini  bukan seharusnya mati.Gambarlah wajah pembunuh sebenarnya supaya aku bisa mengingat wajahnya.” Tegas Kang Chul

Tuan Oh hanya menatapnya, Kang Chul akhirnya mengancam dengan pistol menyuruh Tuah Oh segera mengambarnya. Tuan Oh mengambil pena diatas meja tapi setelah itu menjatuhkanya, tak bisa karena Tidak ada pembunuh sebenarnya dan mengingatka kalau semua itu hanya buatan saja dari awal.
Kang Chul menurutkan pistolnya, Tuan Oh menceritakan semua hanya buatan untuk membuat karakter utamanya kuat. Kang Chul bisa melihat saat semuanya mati tertembak dibagian kepala,
Itu hanyalah buatan umum  untuk sang tokoh utama.Dia mengalami trauma masa mudanya.
Saat itu seseorang yang membuang pistol ditempat sampat dengan orang-orang yang sedang bahagia karena negara korea menang dalam pertandingan bola.
Aku sendiri tak tahusiapa pembunuhnya.

Kang Chul merasa Tuan Oh sedang bercanda padanya, Tuan Oh menjelaskan Kang Chul itu hanya bisa jadi pahlawan  kalau masalah tak bisa diselesaikan. Tapi Jika Kang Chul bisa menangkap penjahatnya,  maka ceritanya akan berakhir. 
Yeon Joo terus mendengar suara ayahnya dengan Kang Chul dengan wajah tegang. Tuan Oh pikir kalau memang Kang Chul ingin bahagia untuk apa bersusah payah mengalami semua ini, jadi karena itulah tak ada petunjukpembunuhnya siapa dan tak akan pernah ada. Kang Chul terlihat mencoba menahan tangisnya.
Kau bilang tadi, kau tidak tahu dan Kau mengatakantakada pembunuhnya.Kau membunuh semua keluargaku.Kau salah menuduhku dan membuatku dipenjara, tapi kau bilang kau tidak tahu.Mereka meninggal di depan mataku... Mereka meninggal sengsaradi depankuOrang tuadan adik-adikku.Aku melihat adegannya dengan mataku sendiri, Lalu kau bilang tak ada pembunuhnya?” kata Kang Chul tak terima dengan menahan tangisnya.
Yeon Joo mendengar suara Kang Chul meminta sopir taksi untuk berjalan lebih cepat. Kang Chul pun bisa mengerti karena alasan itu maka Tuan Oh ingin membunuhnya karena Tidak pernah ada akhir yang bahagia.

Jika ini tidak pernah terjadi, kau pasti sudah melanjutkan menggambardan menikmati kesuksesanmu.Sementara itu, aku akan menderita...tak bisa tidur setiap malam dan terluka setiap hari sementara mengejarpembunuh yang tak pernah bisa kutangkap.Aku akan mengalami rasa sakit tak berujung  dan mengulangi hal yang sama lagi.” teriak Kang Chul
Apa kau tahu...apa yang telah kulalui?Kau takkan mampu menahan semua itu, tapi aku selalumengalaminya berkali-kali.Dengan jari-jarimu itu, kau menggambar  seolah kau hebat.Tapi kau tak bertanggung jawabakan apa yang kau gambar.Aku ingat setiap rasa sakitnya” kata Kang Chul.
Tuan Oh yang hanya diam mengatakan kalau semua itu hanya fiksi, karena pekerjaanya itu sebagai penulis webtoon. Kang Chul tak terima kalau Tuan Oh itu  bukanlah penulis webtoon saja tapi bisa melihat dirinya yang hidupd bernafas lalu berusaha membunuhnya, menurutnya itu jadi pokok masalahnya. Ia melihat Tuan Oh itu brutal dan kasar.
Kau tak kelihatan brutal karena  kau memegang pena bukannya pisau.Kau hanyalah sampah.Seolah kau sudah melakukan pembunuhan.” Ucap Kang Chul kembali mengangkat pistolnya. Tuan Oh hanya bisa memejamkan matanya. 
Di ujung telp, Yeon Joo berharap tak terjadi apapun. Tuan Oh memejamkan matanya dengan wajah ketakutan. Kang Chul sudah siap untuk menarik pelatuknya. Soo Bong baru datang berusaha masuk tapi sepertinya pintu gerbangnya dikunci lalu berusaha mengedor memanggil Tuan Oh.

Kang Chul akhirnya menurunkan pistolnya, Tuan Oh bisa bernafas lega dan mendengar suara Soo Bong yang berteriak dari luar. Kang Chul meminta Tuan Oh memikirkan solusinya dan lakukan apapun itu. Yeon Joo bisa bernafas lega mendengarnya.
“Kau harus cari tahu sebelum aku kembalikesini. Dan Anggap dirimu beruntung kali ini.” kata Kang Chul menaruh kembali pistol dibelakang celananya dan akan pergi.
Ini bukannya aku beruntung. Tapi karena Kau tidak bisa menembakku.Kau hanyalah sebuat ciptaan saja” ucap Tuan Oh dengan nada mengejek.
Kang Chul terlihat sangat marah lalu membalikan badannya, mengangkat pistolnya dan memberikan tembakan di bagian dada. Yeon Joo kaget mendengarnya,Tuan Oh melihat bagian dadanya seduh berlubah dan berdarah akhirnya merosot dari bangkunya dan jatuh di lantai.
Bersambung ke episode 6

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis W Two Worlds Episode 6 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC

Yeon Joo kaget mendengar suara pistol yang tertembak di telp. Kang Chul sudah menembakan pistol ke tubuh Tuan Oh. Akhirnya Tuan Oh melihat darah di tubuhnya dan jatuh merosot di bangku. Kang Chul sempat meihat Tuan Oh yang tergeletk tak sadarkan diri setelah itu memilih untuk meninggalkan rumah.
Soo Bong mendengar suara tembakan sempat terjatuh karena berpikir dirinya yang tertembak. Lalu bisa bernafas lega kalau bukan ia yang tertembak. Kang Chul berjalan keluar rumah, Soo Bong melonggo dan kaget karena sosok Kang Chul yang ada dalam komik keluar dan berdiri didepanya.
Kang Chul dengan wajah dinginnya memberitahu kalau memanggil ambulance sekarang maka nyawa Tuan Oh bisa tetap hidup kalau memang beruntung setelah itu berjalan keluar pagar. Soo Bong masih melonggo diam melihat Kang Chul, lalu tersadar dan langsung berlari masuk ke dalam rumah. 

Yeon Joo langsung turun dari taksi saat mobil berhenti di lampu merah, Sopir taksi sempat memanggilnya, tapi Yeon Joo terus berlari karena sangat khawatir.  Sesampai dirumah ayahnya, hujan turun dengan deras dan sudah banyak polisi serta ambulance.
Polisi yang melihat Yeon Joo masuk kembali meneriakinya. Yeon Joo yang basah kuyup melihat ayahnya yang sudah terbaring dengan dipasang masker oksigen. Polisi yang ada di dalam melaporkan ada insiden penembakan. Soo Bong menangis meraung-raung seperti anak kecil melihat Tuan Oh yang tertembak. Yeon Joo mendekati ayahnya berteriak histeris berharap agar ayahnya tetap sadar. 

Nyonya Gil masuk kamar anaknya melihat sangat berantakan sekali lalu membereskan pakaian yang ada ditempat tidur. Terdengar ponselnya berbunyi lalu memanggil adiknya, Soo Yeong  untuk mengangkat telpnya. Soo Yeong mengangkat telp milik kakaknya, lalu berteriak melotot kaget setelah menerima telpnya.
Akhirnya Nyonya Gil keluar kamar bertanya siapa yang menelp. Soo Yeong dengan wajah gugup memberitahu tadi Soo Bong yang menelp Assiten dari mantan suaminya.  Nyonya Gil bertanya kenapa dia menelp,
Katanya Seong Moo dalam kondisi kritis.Mereka membawanya ke rumah sakit  tempat Yeon Joo bekerja.” Ucap Soo Yeon. Nyonya Gil kaget lalu bertanya kenapa bisa kritis. 
Dia ditembak oleh pistol.” Kata Soo Yeon, Nyonya Gil terlihat shock mantan suaminya yang kritis karena tertembak. 

Yeon Joo sudah ada di ambulance menemani ayahnya, Petugas ambulance menelp bagian rumah sakit memberitahu saat menemuukan pasian  luka tembak di dadanya tapi masih sadar, dan karena anaknya seorang dokter maka mereka akan membawa ke tempat rumah sakit anak dari Tuan Oh.
Ayah, Aku ada di sini. Bertahanlah, Kau akan baik-baik saja dan Tidak ada yang serius, Jadi Jangan takut.” Ucap Yeon Joo menatap ayahnya.
Tak ada denyut nadi, dan  tekanan darahnya susah diukur.Monitor menunjukkan dia mengalami fibrilasi ventrikel(kontraksi sangat cepat yang tidak beraturan pada ruang bawah jantung)” ucap petugas ambulance
Yeon Joo panik lalu menyuruh untuk menekan bagian dada ayahnya, petugas pun mulai menekanya. Yeon Joo bertanya apakah Rumah sakitnya masih jauh. Petugas memberitahu ada 2km lagi. Yeon Joo pun menyuruh petugas minggir agar ia memberikan pertolongan pada ayahnya dan memohon agar Tuan Oh bisa bertahan. 

Di depan ruang UGD
Suk Bum segera bergegas keluar lalu bertanya apa yang terjadi, Yeon Joo langsung menyuruh agar segera membawa ayahnya masuk ke ruang pemeriksaan. Di ruang pemeriksaan Suk Bum dan Yeon Joo sudah ada didalam, Prof Park datang melihat pasien dan bertanya apa yang terjadi dengan melihat Yeon Joo yang menahan darah Tuan Oh dengan kain dan tanganya.
Suk Bum memberitahu saat pasien sampai di UGD sudah mendapatkan CPR  (langkah darurat guna menjaga pernapasan dan denyut jantung seseorang) serta Hasil scan X-ray pada dadanya menunjukkan adanya  hemothorax(kumpulan darah di dalam ruang antara dinding dada dan paru-paru)di jantung sebelah kirinya.
Yeon Joo mengatakan sudah masukkan tabung dadanya denganPendarahannya sangat banyak, lebih dari 1 L dan terus terjadi. Sebelumnya juga memberinya banyak cairan,  dan denyut nadinya kembali normal.Tapi echo menunjukkan adanyapeluru terjebak di  ventrikel puncak sebelah kiri. Prof Park hanya melihat sebentar lalu meminta agar mempersiapkan ruangan operasi dan mengatur tim bedah jantungnya untuk siap-siap melakukan operasi.

Tuan Oh sudah ada diruang operasi, Yeon Joo pun ikut dalam tim berdiri disebelah Suk Bum. Prof Park masuk menyuruh Yeon Joo untuk keluar dari ruangan. Yeon Joo menolak ingin tetap ada diruangan.
Kau nanti malah membuatku stres.  Apa Kau tidak percaya padaku?” kata Prof Park lalu meminta untuk Stabilkan vitalnya./
Pertama, kita akan melakukan sternotomy(operasi tumor jantung)dulu...dan setelah memeriksa lukanya,kita akan memperbaikinya.Jika kita tidak bisa, kita akan mulai memompa darah ke jantung.” Jelas Prof Park lalu memulai dengan meminta pisau bedah.
Yeon Joo melihat bagian tubuh ayahnya yang mulai dibedah, Prof Park kembali meyindir Yeon Joo yang masih ada dalam ruangan. Suk Bum menyenggolnya agar Yeon Joo keluar dan mempercayakan pada mereka. Yeon Joo akhirnya keluar ruangan dan menangis karena ayahnya sekarang dalam keadaan bahaya. 

Yeon Joo akhirnya keluar dari ruang operasi, Soo Bong yang masih dengan darah yang menempel ditangannya mendekati Yeon Joo memberitahu Kang Chul ada di sana dan melihatnya dengan jelasn kalau itu memang Kang Chul sedang memegang pistol.
“Jadi Dia pergi kemana?” tanya Yeon Joo seperti berusaha menahan amarahnya.
Entahlah.... Aku tadi panik.Polisi bertanya apa aku melihat penembaknya, tapi aku tidak bisa jawab.Aku tidak tahu harus bilang apaKarena itulah Tuan Oh seperti itu. Ini Semua pasti ada alasan kenapa  Tuan Oh ingin membunuh Kang Chul.Sejak awal, dia tahu ini akan terjadi.” Kata Soo Bong sekarang bisa mengerti.
“Lalu Kenapa...Kenapa kau menyelamatkan Kang Chul waktu itu? Kau harusnya membiarkan dia mati saja.Peristiwa ini terjadi karena  kau menyelamatkannya, akibat dari semua itu maka hal ini pun terjadi. Dia hanyalah karakter kartun.” Ucap Soo Bong
Yeon Joo hanya diam saja, Ibunya dan bibinya datang dengan wajah panik. Nyonya Gil pun memegang tangan anaknya agar bisa tenang. 

Prof Park bisa menemukan peluru yang bersarang ditubuh Tuan Oh, merasa beruntungnya, pelurunya masih di sini lalu meminta benang jahitan prolene ukuran me 3-0.
Kang Chul yang basah kuyup datang ke rumah sakit, Penjaga memberitahu  Rumah sakit sudah ditutup menyarankanya kalau datang sebagai pasien agar.... Kang Chul langsung memberikan sebuah amplop di bagian depanya bertuliskan  [Untuk Yeon Joo] meminta agar memberikan surat itu padanya. Petugas binggung
Tolong berikan ini untuk Oh Yeon Joo dari bedah jantung.” Ucap Kang Chul, Pegawai mengerti. Kang Chul pun kembali keluar dengan hujan yang masih turun dengan deras. 

Di comic studio
Beberapa orang sedang mengobrol dan terlihat berita di TV dengan memperlihatkan wajah Tuan Oh.
Selamat sore. Berita terkini.Penulis webtoon W...,Oh Seong Moo, ditembak olehseorang pria tak dikenal semalam.  Beliau saat ini dalam keadaan kritis.”  Semua orang langsung keremumun menonton TV melihat berita yang sangat mengejutkan.
Seorang pria tak dikenal  menembaknya sekitar jam 11 malam. Tuan Oh dilarikan ke rumah sakit  dan menjalani operasi.Menurut polisi, dia belum sadarkan diri. Tuan Oh Seong Moo adalah  penulis webtoon.Karya populernya adalah W yang pertama kali diterbitkan tahun 2007.
Editor Park dan assitennya juga ikut menonton berita dalam ruangan lain,  si wanita terlihat kaget menurutnya mereka harus  menghubungi putri Tuan Oh. Editor Park merasa mereka tidak bisa bicara dengan putrinyapada saat seperti ini karena Tuan Oh dalam keadaan kritis.
Si wanita itu pikir Karena itulah mereka harus memberitahuPutrinyakarena menurutnya ini bisa jadi bukti dan sangat aneh sambil menunjuk ke arah tabnya. Editor Park pun ikut melihatnya juga. 

Tuan Oh masih tak sadarkan diri setelah operasi dengan mengunakan tabung oksigen. Yeon Joo menemani ayahnya merapatkan selimut agar ayahnya tak kedinginan lalu menatap dalam ayahnya.
Pikiranya kembali teringat saat dari Dunia komik, ayahnya terlihat panik menanyakan keadaan anaknya, dan bertanya apakah ada yang terluka.  Ia lalu berbicara di telp kalau Kang Chu itu monster.
Awalnya aku tidak tahu, aku menciptakanseorang monster.Jadi aku memutuskan untuk menghukumnya.Itu salahku kalau aku menciptakan dia.Bagaimana bisa aku membiarkan dia hidup...disaat dia bisa jadi akan membunuhku?” jerit Tuan Oh ditelp yang marah. 

Suk Bum masuk ruangan melihat Yeon Joo yang terlihat sedih menyuruh pergi dan beristirahatlah karena ia yanga akan menjaga ayahnya. Yeon Joo sambil menghapus air matanya berkata keberadaan Ibunya. Suk Bum memberitahu sudah memesan taksi dan mengantar ibu dan bibinya untuk pulang.  Yeon Joo pun mengucapkan Terima kasih. Suk Bum menyuruh Yeon Joo Keluar dan beristirahatlah karena ruangan kamar mereka kosong.

Akhirnya Yeon Joo keluar dari ruang ICU karena ponselnya itu bergetar, Editor Park pun menelp  mengatakan pernah bertemu sebelumnyadi rumah sakit. Yeon Joo pun masih mengingatnya, Editor Park bertanya Bagaimana kondisi Tuan Ohsekarang. Yeon Joo mengatakan masih kritis, tapi  tidak parah.
Ah begitu.... Aku ragu mau bicara hal ini di saat seperti sekarang...,tapi aku harus mengkonfirmasinya.” Ucap Editor Park terlihat binggung. Yeon Joo pun bertanya ada apa memangnya.
Ini mengenai webtoon W.Episode barunya sudah  dikirim ke kami.Kami ingin tahu siapa yang mengirimnya.Aku yakin bukan Tuan  Oh yang mengirimnyatapi memang gambarnya miripsekali dengan gambarnya. Jadi Siapa yang mengirimnya?Apa mungkin Tuan Oh sudah  menyelesaikan ceritanya?Isinya agak sedikit aneh.” Jelas Editor Park binggung
Kapan itu dikirim?” tanya Yeon Joo kaget, Editor Park mengatakan pagi tadi.
Kami baru membacanyabeberapa saat yang lalu dan belum mengupload-nya di internet. Sepertinya kami harus mengkonfirmasi sebelummemposting. Ini bisa jadi masalah.” Kata Editor Park, Yeon Joo pun meminta izin agar bisa melihatnya lebih dulu. 

Yeon Joo pergi ke ruang dokter membaca [Episode baru W]yang dikirimkan melalui email. Ketika ingin membuka berkasnya terlihat ragu, sampai akhirnya memberanikan diri membukanya, dibagian atas tertulis  [W oleh Oh Seong Moo]
Ia melihat gambar Kang Chul yang masuk dunia nyata, bertemu dengan Suk Bum lalu Kang Chul menariknya diatap dan menciumnya. Setelah itu Kang Cul yang menodongkan pistol pada ayahnya. Mata Yeon Joo terpejam seperti tak percaya dengan yang terjadi pada ayahnya karena Kang Chul benar-benar menembakan peluru pada ayahnya. 

Kang Chul berjalan sendirian memegang pistol ketika di depan tumpukan sampah memilih untuk membuang pistol yang digunakan untuk menembak Tuan Oh. Sebelum pergi ia kembali menatap pistolnya lalu terlihat seperti menahan rasa sedihnya.
Hujan kembali turun dengan deras, Kang Chul berjalan melewati pertokoan melihat poster dirinya sedang memegang pistol dengan tulisan slogan [Kang Chul, Generasi Pembela Keadilan] lalu berubah [Akankah Kang Chul mengetahuisiapa pembunuh keluarganya?]

Akhirnya Kang Chul masuk ke sebuah minimarket. Pengunjung yang menatap aneh karena Kang Chul basah kuyup masuk minimarket. Kang Chul mengambil sepaket amplop dan juga kertas lalu menuliskan sesuatu dikertas. Setelah selesai melipatnya dan memasukan ke dalam amplop, dibagian depan tertulis  [Untuk Yeon Joo]
Yeon Joo melihat gambar webtoon saat Kang Chul menuliskan surat untuk dirinya, wajahnya langsung melamun memikirkanya. Perawat datang memanggil Yeon Joo, Yeon Joo melihat perawat yang datang langsung panik bertanya apakah terjadi sesuatu pada ayahnya. Yeon Joo pun bisa bernafas lega. Perawat mengatakan bukan itu lalu memberikan sebuah amplop.
Aku harusnya sudah  memberikannya padamu. Tapi Aku tidak tahu kau  rupanya berada di sini.Seseorang menitipkan ini untukmu.” Ucap perawat, Yeon Joo hanya menatapnya.

Perawat yang melihat Yeon Joo yang mengambilnya memutuskan untuk menaruh diatas meja saja. Yeon Joo bertanya dari siapa surat itu,  Perawat mengatakan tidak tahu karena sudah ada di ruangan saat datang lalu keluar ruangan. 


Yeon Joo melihat dibagian depan amplop tertulis  [Untuk Yeon Joo] sama persis dengan yang ada di webtoon yang baru dibacanya. Ia mulai membaca surat yang dituliskan oleh Kang Chul dengan wajah serius, dibagian bawah membaca tulisan Kang Chul   [Ini pasti jadi akhir yang sempurna bagiseseorang yang mencari...pembunuh dan berubah menjadipembunuh dirinya sendiri.]
Setelah itu ia melihat dibagian bawah gambar Kang Chul yang sedang berdiri di pinggir sungai Han dan siap untuk melompat, mulut Yeon Joo pun melonggo kaget. Kang Chul ditengah hujan deras tanganya memegang pembatas jembatan, wajahnya sedikit memberikan senyuman dinginnya.
Ini pasti jadi akhir yang sempurna bagiseseorang yang mencari...pembunuh dan berubah menjadipembunuh dirinya sendiri.” Gumam Kang Chul
Ia pun membiarkan tubuhnya jatuh ke dalam sungai Han dengan dibagian pinggiran sungai tertulis [Hidup itu terkadang...] Kang Chul pun tenggelam, Yeon Joo melihat digambar tubuh Kang Chul yang tenggelam lalu dibagian bawah webtoon bertuliskan [Tamat]. Yeon Joon benar-benar kaget dan langsung berlari ke pinggir sungai Han, dengan nafas terengah-engah mencoba untuk melihat apakah Kang Chul terlihat wujudnya. Matahari mulai terbenam, Yeon Joo hanya berjongkok sambil menangis. 

Nyonya Gil menatap suaminya yang masih belum sadarkan diri dengan masker oksigen, air matanya mengalirk melihat Tuan Oh yang tak berdaya. Mata Tuan Oh tiba-tiba bergerak lalu membuka perlahan-lahan, Nyonya Gil tak percaya melihatnya, lalu berteriak memanggil perawat untuk segera datang. 
Akhirnya ia keluar dari ruangan memberitahu kalau Tuan Oh sudah bisa membuka matanya. Tuan Oh sempat melihat seperti bisa sadar kalau sedang berada dirumah sakit. 

Yeon Joo dan Soo Bong bertemu dengan polisi didepan rumah, garis polisi masih ada di depan rumah. Polisi menunjuk ke bagian atas memberitahu Ada 10 kamera pengintai di  sekitar rumahtapi tidak ada yang terekam sama sekali.
“Pelaku akan tertangkap kamerakalau dia masuk ke dalam...,tapi tak ada rekaman apapun.Kami juga belum menemukan pistolnya.” Jelas Polisi, Yeon Joo melihat bagian CCTV yang terpasang dalam tiang.
Dimalam hari dua polisi berjalan mencari barang bukti, Pistol yang dibuang Kang Chul ditempat sampah menghilang sama saat Yeon Joo yang menghilang dari dunia komik.
Yang anehnya lagi...peluru yang ditemukan  selama operasi sudah menghilang.Seseorang pasti telah mencurinya.” Cerita Polisi, Peluru yang berhasil di ambil oleh Prof Park ikut menghilang juga dari tempatnya.
Apa ada orang yang mencurigakandi rumah sakit?” tanya polisi, Yeon Joo menjawab tak tahu
Polisi merasa kalau  Kasus ini cukup aneh tapi menurutnya Karena Tuan Oh sudah sadarkan diri, maka ini akan segera terungkap karena dia adalah saksi dari kasus ini. Soo Bong hanya bisa diam dengan wajah gugup karena mengetahui Kang Chul yang melakukanya tapi tak memiliki bukti sama sekali lalu berjalan pergi karena harus menerima telp. 


Yeon Joo menemui ayahnya bertanya apakah bisa mendengarnya, Tuan Oh membuka mata melihat anaknya yang berdiri didepanya. Yeon Joo mengangguk merasa kalau ayahnya bisa mendengar lalu memberitahu ada  sesuatu yang perlu Tuan Oh ketahui kalau Kang Chul... tiba-tiba terhenti karena tak bisa mengatakan.
Kang Chul bunuh diri.” Ucap Soo Bong akhirnya yang berbicara, Tuan Oh melirik salah satu anak buahnya.
Adegan di mana dia menembakmudan tenggelam di Sungai Hanmuncul di webtoon itu,  termasuk semua percakapan kalian. Para editor sudah membacanya dan Mereka akan melaporkannya ke polisi.Kita harus berusaha menutupikejadian ini.Jika kita tidak bisa menjelaskanisi webtoon ini maka situasi akan lebih rumit,karena itulah Yeon Joo dan aku  akan mendiskusikan hal ini.” jelas Soo Bong, Tuan Oh hanya menatapnya. 


Berita di TV kembali ditayangkan dengan banyak di Comic Stasion yang menonton termasuk Editor Park dan assistenya.
Polisi menyimpulkan bahwa  kasus penyeranganterhadap Oh Seong Moo,  sang penulis webtoonadalah upayanya untukbunuh diri.Selama Oh Seong Moomenggambar episode terakhirwebtoonnya...,dia mengalami stres  dan depresi yang ekstrim.Beberapa orang yang ada di halte bus sibuk dengan ponsel ditanganya.
Pada hari kejadian...,dia tidak bisa memutuskan akhircerita webtoon-nya karena dia sedang mabuk.Karena itulah dia  membuat keputusan yang ekstrim.Semua membaca cerita dari W dengan gambar Kang Chul yang tenggelam di sungai Han lalu ditulisakan [Tamat] pada bagian bawah
Akhir cerita webtoon populer W karya Oh Seong Moo sudah dirilis pagi ini.Akhir yang tak terdugadan sungguh berbeda dari apa yang pembaca harapkan.Pembaca banyak yang terkejut dan marah.
Dalam sebuah bus semua yang membaca webtoon terlihat kesal dengan akhirnya, bahkan orang-orang yang ada dikantor pun tak suka dengan akhir ceritanya. 

Karakter utama, Kang Chul...,membunuh penulis webtoon  yang menciptakan diadan pada akhirnya menenggelamkan  dirinya di Sungai Han.Semakin banyak orang memposting  keluhan dan protes...,perusahaan penerbit sementaravakum.Pembaca sangat kecewadan menekan penulis  untuk mengubah akhir ceritanya.Mereka mulai membuat petisi untuk  menghidupkan Kang Chul kembali.
Prof Park membaca webtoon yang terakhir dengan wajah gelisah sama seperti yang lainya tak terima kalau Kang Chul bunuh diri dengan meloncat pada sungai Han.
Suk Bum masuk ruangan memberikan berkas agar Prof Park memberikan tanda tanganya. Prof Park masih terlihat kesal lalu memberikan tandatangan dan bertanya apakah Suk Bukm sibuk malam ini, Suk Bum membenarkan. Prof Park pun mengajak untuk mereka minum bersama, Suk Bum binggung padahal ia itu sedang sibuk.
Prof Park menceritakan Webtoon itu membuatnya gila lalu memakai jaketnya untuk pergi. Suk Bum melihat jam tangan tak bisa menolak ajakan dari atasanya untuk menemaninya minum. 

Pagi hari yang cerah terlihat bunga-bunga yang bermekaran, beberapa barang sudah dibungkus rapih dalam kardus. Yeon Joo sibuk sendirian memasukan semua barang dalam kotak, seperti spidol dkk serta sesekali mengelap keringat yang berjatuhan dilehernya.
Ia memindahkan buku komik yang sudah disatukan dengan tali lalu melihat foto dirinya dengan sang ayah dipindahkan ke ruang tengah, matanya menatap dalam saat melihat senyuman ayahnya di foto saat masuk kuliah dan menjadi seorang dokter lalu Ponselnya berdering  

Yeon Joo bertemu dengan Editor Park dan seorang pria di sebuah cafe. Editor Park mengetahui Tuan Oh yang sudah keluar dari rumah sakit.Yeon Joo menceritakan ayahnya pulang ke rumah karena  benci berada di rumah sakit. Editor Park merasa Tuan Oh itu harus tetap  mendapatkan perawatan di rumah sakit. Yeon Joo memberitahu sedang mengambil cuti jadi  akan merawatnya di rumah.
Ah begitu.... ini  Pasti sulit bagimu.” Ungkap Editor Park, Yeon Joo pikir tak seperti itu.
Aku suka bersama dengan AyahLagipula aku sudah jarang menemui Ayah.” Jelas Yeon Joo
“Apa Kau sudah tahu tentang hal ini?Semua orang masih kesalmeskipun ini sudah berlalu satu bulan.Mereka masih ingin Kang Chul hidup.Kau pasti sudah tahu soal petisi itu” jelas Editor Park
“Ah...  Benarkah?Aku jarang buka internetbelakangan ini.” kata Yeon Joo,
Sebenarnya, Produser Seo  sedang kesulitan sekarang.Film ini masalah terbesarnya.” Jelas Editor Park pada pria yang duduk disebelahnya.

PD Seo mengungkapkan mereka  sedang dalam kesulitan karena Minat penonton menjadi berkurang jadi Tidak ada yang tertarik menonton  versi film dari webtoon ikarena Kang Chul-nya sudah mati. Editor Oh mengetahu Tuan Oh yang sudah keluar dari rumah sakit jadi mulai berharao alau Tuan Oh mungkin  telah berubah pikiran. Yeon Joo mengatkan tidak
Apa dia ingin mengubah akhir ceritanya?” tanya Editor Park  Dia ingin pensiun saja, Dia cukup tuadan sudah  bekerja keras sampai sekarang.Tolonglah maklumi dia.” Ucap Yeon Joo, PD Seo tertunduk kecewa.
Aku pasti memakluminya.Dia pasti sangat stres...,tapi aku ingin memintanya untuk  menggambar beberapa adegan.Jika dia menggambar lagi...” kata Editor Park masih berharap.
Dia tidak akan mau.... Dia tidak mau menggambar lagi dan tidak bisa.Dia melewatibanyak kesulitan dibandingkanyang kau bayangkan jadi aku tidak bisa membujuknya. Aku minta Maaf sekali.” Ungkap Yeon Joo, Editor Park terlihat tak bisa berkata-kata meminum cola sampai tumpah dibajunya.

Yeon Joo, sejujurnya aku sangat kecewa.Kematian tokoh utamanya...tidak keren atau menyentuh sama sekali.  Mana bisa diamati seperti itu?” ungkap Editor Park merasa sedih dan tak terima.  
Ini hanyalah sebuah komik,  Dia hanyalah karakter utama dalam webtoon.Janganlah terlalu emosional  mengenai webtoon itu.Lagipula, kau akan melupakannya.” Tegas Yeon Joo seperti menyadarkan dirinya juga, Dua pria yang duduk di depanya tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa diam dengan mulut melonggo, Yeon Joo pun pergi meninggalkan cafe. 

Tuan Oh baru saja mencuci wajahnya, lalu menatap dibagian dada ada bekas jahitan saat peluru yang menembus bagian dadanya. Yeon Joo pulang kerumah memanggil ayahnya, Tuan Oh memberitahu sedang ada dikamar mandi.
Yeon Joo memberitahu baru saja bertemu dengan Editor Park, Tuan Oh bertanya apa yang dikatakanya. Yeon Joo menceritakan Editor Park yang  tak rela menghentikan proyek filmnya lalu membeirtahu sudah menolak tawarannya dan yakin Editor Park akan menyerah sekarang. Tuan Oh memakai kacamatnya memuji kerja anaknya sudah bagus. Yeon Joo terdiam terlihat sedih dengan menyarankan kepalanya di dinding rumah ayahnya.
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Sinopsis W Two Worlds Episode 6 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC

Soo Bong langsung masuk terburu-buru saat pintu rumah Oh terbuka, Yeon Joo sedang sibuk mengeluarkan barang-barang ke luar rumah, berpikir Soo Bong datang ingin mengambil barang memberitahu belum semua dikemas olehnya. Soo Bong mengatakan bukan itu tujuanya lalu menyuruh Yeon Joo untuk mendekatinya.
Aku ditelepon polisi.Mereka bilang menemukan  mayat tenggelam beberapa hari laludan sepertinya sudah sekitar satu bulan sejak orang itu meninggal.Mereka baru menemukannya sekarang karena mayat itu terjerat dalam rumput laut.” Cerita Soo  Bong sedikit berbisik
Waktu kematiannya hampir sama,  dan tempat mereka menemukan mayat itu dan juga dekat Jembatan Sungai Han.Deskripsi penampilannya juga...Kurasa dia pasti Kang Chul.” Kata Soo Bong
Yeon Joo terdiam seperti shock, Soo Bong menyadarkan menyuruh untuk segera pergi dan tak perlu menunggu lagi. Yeon Joo mengangguk, Soo Bong mengatakan mereka harus cepat karena pihak polisi akan segera  mengkremasinya. Tuan Oh melihat dari kaca kalau anaknya pergi bersama Soo Bong terlihat terburu-buru. 

Di dalam mobil
Yeon Joo hanya diam dengan mengigit kukunya dengan menatap ke jendela seperti masih kebingungan. Soo Bong berpikir bagaimana jika memang benar kalau mayat yang ditemukan polisi itu adalah Kang Chul. Yeon Joo hanya bisa menghela nafas dan benar-benar gelisah.
Aku minta polisi mengabarikukalau terjadi sesuatu,  tapi meski itu Kang Chul pun,  kita tidak bisa mengambil alih tubuhnya.Apa yang akan kita katakan  jika mereka bertanya dia siapa? Jadi Kita biarkan saja diasebagai orang tak dikenal.Kita tidak bisa menguburnya  atau tidak juga mengkremasinya.” Kata Soo Bong ikut binggung, Yeon Joo memejamkan matanya seperti tak bisa memikirkan apapun lagi.
Polisi pun bertanya apakah Soo Bong itu teman dari Tuan Park, Soo Bong mengaku kalau teman dari Tuan Park. Polisi pun mengajak mereka pergi ke kamar mayat.

Salah seorang polisi mengelurkan dalam kotak mayat yang mereka temukan. Soo Bong yang berdiri di samping Yeon Joo terlihat tegang.
Karena ini musim panas dansudah cukup lama, jadi ini sudah membusuk.Mungkin sulit melihat mayatnya.Kalau kau tidak kuat mau melihatnya,  maka kau bisa baca dokumennya saja.” Jelas Polisi
Aku adalah seorang dokter, jadi Tak masalah. Tunjukkan saja padaku.” Kata Yeon Joo
Polisi pun siap membuka kain penutup mayat, Soo Bong langsung menjauh dan langsung muntah karena bau busuk. Sementara Yeon Joo mengamatinya dengan benar-benar tubuh si mayat, Polisi bertanya apakah pria yang dicarinya mengunakan pakaian yang sama. Yeon Joo mengatakan tidak karena Orang ini pakai cincin sementara orang itu tak pakai cincin. Polisi kembali menyakinkan kalau pria yang hilang itu tidak mengenakan cincin . Yeon Joo yakin bukan orang itu yang mereka cari.

Yeon Joo menyiapkan makanan untuk ayahnya, Tuan Oh melihat anaknya tak ikut makan. Yeon Joo beralasan tidak nafsu makan dan akan makan kalau memang lapar. Tuan Oh menasehati agar Yeon Joo  harus makan dengan teratur. Yeon Joo tahu tapi ia sudah biasa tak makan tepat waktusejak mulai kerja di rumah sakit.
Kau dan Soo Bongtadi pergi kemana?Sepertinya kau bukan pergi belanja.” Ucap Tuan Oh, Yeon Joo sempat terdiam melihat ayahnya yang makan dengan lahap. 
Polisi menelepon dan bilangmereka menemukan mayat tenggelam.Tapi ternyata bukan dia.Kenapa kita tidak bisa menemukannya?Sudah lebih dari satu bulan sekarang.Sepertinya dia kembali ke webtoon  saat dia meninggal.Bukankah begitu?Dia dari webtoon dan pasti telah kembali kesana.” Kata Yeon Joo terdengar seperti khawatir

Entahlah...Aku juga tidak tahu.” Ucap Tuan Oh seperti tak peduli lagi, Yeon Joo mengatakan ingin menanyakan sesuatu pada ayahnya.
Jika memang begitu  akhir cerita webtoon-nya..., lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?Apa dunia di dalam webtoon ituberakhir begitu sajaAtau apa mereka melanjutkan hidup mereka di dalam dunia itu?” tanya Yeon Joo, Tuan Oh hanya bisa diam dengan wajah tertunduk.
Akhir cerita selalu sama dalam dongeng yaitu "Mereka hidup bahagia selamanya."Apa menurutmu mereka  hidup bahagia sampai mereka matiAtau apa mereka tak hidup lagikarena webtoon itu sudah tamat?” kata Yeon Joo terdengar penasaran

Sang Ayah menaruh sumpitnya lalu menatap anaknya, bertanya apakah Yeon Joo ingin menggambar lagidan menghidupkan Kang Chul. Yeon Joo mengelengkan kepalanya tak perlu harus seperti itu. Tuan Oh menjelaskan punya alasan kenapa tidak bisa melakukannya dan kenapa tidak akan melakukannya.

 Flash Back
Tuan Oh menceritakan sebelumnya polisi datang menemuinya minggu lalu saat Yeon Joo sdang tidak ada di rumah. Polisi menaruh layar komputer yang sudah rusak diatas meja, Tuan Oh melihat layar komputer yang udah rusak
Kami menemukannya di atap sebuah motel  dan menyimpannya sebagai bukti...,tapi kami menutup penyelidikan ini.Kami sengaja membawanya ke sini karena  mungkin kau membutuhkannya.” Jelas Polisi

Mereka membawa komputer yang kutinggalkan di motel.Sepertinya polisi pergi ke motel  dan menyimpannya sebagai bukti. Mereka membawanya kembali karena polisi sudah menutup penyelidikan ini.Cerita Tuan Oh mengingat komputer yang sengaja dirusaknya saat di hotel karena tak berhasil membuat Kang Chul mati.
Yeon Joo mengaku baru tahu hal itu, Tuan Oh dengan wajah tertunduk menceritakan ketika pulang ke rumah berpikiran inginmenghidupkan Kang Chul lagi. Yeon Joo mengangkat tak percaya, Tuan Oh masih mengingat mata Kang Chul yang sangat marah saat menembaknya.
Dia tidak menembakku dengan benar...meskipun dia tidak pernah meleset satu inci pun dari sasaran. Dia tidak bisa membunuhkulangsung di tempat.Aku sangat mengenalKang Chul lebih dari siapapun.

Flash Back
Tuan Oh masuk ke dalam ruang kerjanya melihat layar komputernya dengan gambar Kang Chul yang tenggelam dan tertulis [Tamat] lalu mengambil penanya, ingin menghapus tulisan tapi tak bisa dihapus.
Sejak dia memberikanku kesempatan untuk hidup...,kupikir aku harus melakukanhal yang sama padanya.Tapi...aku tidak bisa mengubahnya.Aku menyerah.
Yeon Joo bertanya kenapa tak bisa diubah, Tuan Oh juga tak tahu,  menurutnya ia dan Kang Chul itu sama-samasaling mengkhianati.Mungkin mereka tidak bisamengubahnya kembali, dan Sepertinya apa yang digambarnya takkan berhasil lagi. Yeon Joo bisa mengerti. Tuan Oh menegaskan Itulah alasan ia tidak bisa menggambarDan tidak mau menggambarnyameski anaknya memohon padanya.

Apa kau tahu kenapa kau selaluterseret ke webtoon itu?” tanya Tuan Oh, Yeon Joo mengatakan tak tahu.
Sepertinya aku tahu sekarang.Aku menyadarinya ketika aku melihat  dia meninggalkan surat untukmu.Kau menjadi salah satu karakter utama  webtoon itu.Dengan kata lain, kau menjadi  tokoh utama wanitaKarena itulah aku harus mengakhirinyadi sini.” jelas Tuan Oh.
Kau itu orang sungguhan.Kau putri Ayahdan putri ibumu.Bukankah begitu?” ucap Tuan Oh, Yeon Joo membenarkan dengan wajah tertunduk sedih. Tuan Oh pikir Begitulah akhir cerita dari W lalu kembali makan dengan lahap. Yeon Joo hanya bisa menatap ayahnya yang terlihat berbeda. 


Yeon Joo mencuci piring sendirian wajahnya terlihat sedih sambil bergumam
Tapi...Sebenarnya akhir ceritanya seperti apa?  Apa So Hee menemukan mayatnyadan mengadakan upacarapemakaman untuknya?” Yeon Joo membayangkan tubuh Kang Chul yang masih ada di dalam sungai Han.
Atau dia masihmengambang di air yang dingin?Dia akan melayang selamanyatanpa henti...dan sendirian. Air mata Yeon Joo pun mengalir memikirkan keadaan Kang Chul. 

Airport Incheon
Tuan Oh berjalan dengan tiga orang temanya seperti ingin pergi bersama,s salah satu temanya mengajak mereka minum kopi dulu karena masih ada waktu sebelum tinggal landas. Tuan Oh pikir mereka bisa minum kopi nanti saat ada dipesawat.
Yeon Joo menelp ayahnya, Tuan Oh memberitahu mereka sudah sampai di bandara dan akan berangkat sekarang. Yeon Jo berpesan agar Ayahnya berhati-hati lalu menelpnya kalau sudah sampai, karena tahu butuh waktu 12 jam ayahnya sampai ditempat tujuan. Ia memperingatkan ayahnya untuk tak minum setegukpun dan akan menelp temanya juga mengingatkan, serta  Jangan lupa minum obat. Tuan Oh mengerti
Prof Park datang mendengar Yeon Joo yang sedang berbicara dengan ayahnya. Yeon Joo pun segera menutup telpnya. Prof Park bertanya  apakah ayahnya itu aan pergi ke suatu tempat, Yeon oo memberitahu ayahnya mau ke Selandia Baru.
“Apa Dia mau pergi perjalanan jarak jauh? Itu Tak baik bagi kondisinya.” Kata Prof Park
Aku tidak bisa melarangnyaDan dia tidak kesana bukan untuk jalan-jalan. Dia ke sana untuk beristirahat.Temannya tinggal di sana.” Jelas Yeon Joo
Prof Park mengerti lalu melihat Yeon Joo akhirnya keramas juga, Yeon Joo bingung. Prof Park melihat baju yang dipakai Yeon Joo dengan membuka sedikit jasnya. Yeon Joo binggung apa sedang dilakukan seniornya itu.  Prof Park mengajak mereka segera pergi makan diluar. Yeon Joo menolak karena tidak lapar sama sekali. Prof Park tak mau tahu menyuruh Yeon Joo menemuinya di Lobby lima menit lagi dengan pakai lipstik dan juga parfum. Yeon Joo heran apa sebenarnya yang sedang diakukan Prof Park itu. 

Yeon Joo menuruni tangga dengan cepat mengikuti Prof Park mengatakan  tidak bisa karena sebelumnya tak bilang dari awal jadi mana mungkin untuk kencan buta sekarang. Prof Park duduk dimeja yang sudah dipesanya memberitahu status Yeon Joo itu cadangan jadi cadangan harus siap sepanjang waktu. Yeon Joo membela diri tidak mau jadi cadangan.
Kau 'kan tidak punya pacar.Aku sudah tanya yang lain ternyata beberapa orang tidak memiliki pacar.Tapi cuma kau yang sudah keramasKarena itulah kau jadi cadangan jadi Anggap saja dirimu beruntung.” Komentar Prof Park, Yeon Joo mengeluh kalau Sia-sia saja keramas hari ini.
Kenapa juga aku keramas?Aku biasanya tak pernah keramas.” Keluh Yeon Joo kesal, Prof Park menyuruh Yeon Joo berhenti mengomel dan duduk. Yeon Joo menuruti perintah atasanya.
Sudah berapa lama terkahir kalinyakau kencan buta?” tanya Prof Park, Yeon Joo pikir Sekitar enam bulan
Ya ampun.... Ayahmu merasa tak enak padamumakanya dia banyak menuliscerita romantis di akhir karya webtoonnya.Bukankah begitu? Dia ingin kau  mendapat kepuasan hati.” Komentar Prof Park , Yeon Joo pikir seperti itu
Prof Park melihat temanya sudah datang, Yeon Joo langsung menengok wajahnya tersenyum melihat ternyata teman kencan butanya kali ini pria tampan, seperti seorang eksekutif muda. Wajahnya langsung berubah melihat sosok pria dibelakangnya dengan kacamata dan terlihat aneh tersenyum pada Prof Park. Prof Park bertanya apakah Pria itu tampan. 

Yeon Joo mengeluh dianggap tampan darimananya, Prof Park membanggakan temanya itu sangat jantan, sebagai mahasiswa hukum lulusanTerbaik, menurutnya jarang ada pria yang tinggi, tampan dan cerdas dalam satu paket, jadi pria itu punya satu kelebihan yaitu  sangat pintar. Yeon Joo dengan wajah lesu merasa  Mungkin memang ada priayang memenuhi tiga kriteria itu. Dengan percaya dirinya Prof Park merasa yang dimaksud Yeon Joo itu dirinya.
Temanya pun akhirnya datang menyapa, Prof Park bergeser agar temanya bisa duduk tepat didepan Yeon Joo. Saat melihat wajah Yeon Joo yang cantik, si pria pintar langsung terkesima. Prof Park memperkenalkan Yeon Joo sebagai dokter residen bedah jantung dan menyuruh temanya untuk memperkenalkan diri sekarang. Pria untuk memperkenalkan namanya  Kim Poong Oh dengan berdiri lalu mengulurkan tangan.
Yeon Joo sedikit berdiri hanya menjabat sedikit tangan Poong Oh, tanpa malu-malu Poong Oh langsung mengatakan kalau Yeon Joo itu adalah wanita tipenya. Prof Park mengejek Standar temanya itu sangat rendah. Jadi sangat mudah  memperkenalkan seorang gadis padanya, lalu membanggakan temanya itu  juga rendah hati. Yeon Joo berusaha tertawa walaupun terdengar terpaksa.
Poong Oh melihat Yeon Joo itu terlihat sangat senang sekali. Prof Park menceritakan tak pernah melihat Yeon Joo yang tersenyum sumringah sebelumnya. Ponsel Yeon Joo berbunyi, Suk Bum mengirimkan pesan Apa keramas itu ibarat  menang lotere atau kalah lotre? Yeon Joo pun pamit untuk pergi ke kamar mandi lebih dulu. Poong Oh berkomentar Yeon Joo itu cantik, Prof Park yang sok tahu merasa Yeon Joo itu menyukai temanya juga. Poong Oh juga merasa hal seperti itu. 

Yeon Joo pergi ke toilet sambil menelp Suk Bum memberitahu kalau ia kalah lotere. Suk Bum sudah tahu pasti hasilnya seperti itu. Yeon Joo merasa si anjing Gila Prof Park memang sudah gila sungguhan, lalu tiba-tiba tersadar Karena kencan buta ini maka akan bekerja keras mulai sekarang. Dan mulai berniat sekarang.
Ia pikir sudah lama tidak berkencan, Suk Bum membenarkan karena Yeon Joo itu sudah terlalu sibuk  jadi anak penurut. Yeon Joo mengatakan kalau dirinya akan bekerja sampai saatkalah lotere lalu mengingatkan Suk Bum itu juga punya sebuah tugas, yaitu harus mengatur kencan buta dengan satu orang seminggu selama satu bulan.
Memangnya aku berhutang padamu?Mana bisa aku memperkenalkan satu orang padamu selama seminggu? Aku terlalu sibuk.” Kata Suk Bum, Yeon Joo tiba-tiba merasakan telpnya seperti terputus begitu juga Suk Bum memanggil “Hallo” tapi tak ada sahutan. 

Yeon Joo melihat sekeliling lalu tiba-tiba badannya seperti tenggelam dalam air, matanya masih terbuka dan berusaha untuk berenang sampai ke permukaan Lalu matanya melihat sosok Kang Chul yang tenggelam. Akhirnya ia mencoba berenang untuk mendekat sampai ponselnya harus terlepas dan hanyut.
Perlahan Yeon Joo mulai mendekat berusaha meraih tangan Kang Chul, tapi tubuh Kang Chul malah semakin menjauh dan terdorong lebih dalam. Yeon Joo hanya bisa terdiam dengan menahan tangisnya karena tak bisa menolong akhirnya memutuskan untuk keluar dari sungai.
Yeon Joo kembali berdiri didepan wastafel dengan rambut dan badannya sudah basah kuyup setelah berenang di sungai Han. 

Poong Oh sedang berbicara dengan Prof Park kalau sudah membaca komiknya dan baru mengetahui Oh Yeon Joo. Prof Park memberitahu  Yeon Joo tu t anak dari Tuan Oh dan menggunakan nama putrinya sebagai tokoh dalam komik. Poong Oh berkomentar kalau ini semua memang Luar biasa.
Dia sangat beruntung, tadinya Dia takkan pernah terselamatkan.Tapi dia cukup beruntung  sudah bertemu dokter hebat.Kalau bukan karena aku...” kata Prof Park membanggakan diri lalu kaget melihat Yeon Joo datang dengan basah kuyup.
Kenapa rambutmu? Apa yang terjadi denganmu?” tanya Prof Park binggung
Yeon Joo meminta agar meminjam ponselnya, Prof Park binggung ada sebenarnya dengan anak buahnya. Yeon Joo kembali meminta agar meminjamkan ponselnya. Poong Ho pun memperbolehkan menggunakan ponselnya. Prof Park bertanya apakah Yeon Joo tersiram air atau Pipa airnya meledak. Yeon Joo membuka webtoon dan melihat dibagian bawah  [Bersambung] akhirnya mengembalikan kembali ponselnya dan mengucapkan terimakasih lalu pergi.
Prof Park berteriak memanggil kemana Yeon Joo akan pergi, Yeon Joo terus berlari dengan basah kuyup pergi ke suatu tempat beberapa orang yang sedang duduk melihat Yeon Joo yang berjalan dengan pakaian yang basah dari ujung kepala sampai kaki. 

Di sebuah ruangan
Terdengar suara wanita yang menyanyi dengan gaya seriosa, Soo Bong duduk dengan menyumpal telinganya dengan kapas. Wanita itu dengan memegang cookies melihat ke layar monitor lalu memanggil Soo Bong untuk mengambar matanya lebih besar lagi.
“Nyonya... Kalau matanya lebih besar lagi,  nanti matanya lebih besar dari wajahnya.Lebih baik hidungnya sajayang lebih besar...” saran Soo Bong memperlihatkan karakter wajah komiknya sudah terlihat matanya yang sangat besar.
“Kau Diam saja, Aku tidak suka itu.Karakter dalam pekerjaanku  harus punya mata yang besar seperti cookiesini.Mataku tidak dapat melarikan diridari dunia emosi Jadi Teruslah menggambar.” Tegas Si Nyonya.
Tetap saja, bukankah lebih baik  hidungnya saja yang lebih besar?” komentar Soo Bong, lalu terdengar suara ketukan pintu si Nyonya akan membuka pintu dan tetap menyuruh Soo Bong untuk mengambar matanya sebesar cookies yang di pegangnya. Soo Bong berusaha membandingkan cookies dengan gambarnya di komputer menurutnya kalau wanita itu sudah gila. 

Yeon Joo bertanya apakah Soo Bong ada didalam lalu langsung menyelonong masuk, Soo Bong menahan tawa berpikir Yeon Joo itu kehujanan, Yeon Joo menarik Soo Bong untuk bicara diluar. Soo Bong berteriak pada bosnya kalau akan segera kembali lagi nanti.
Di depan apartment, Soo Bong bertanya ada apa dan meminta Yeon Joo segera melepaskan tanganya, melihat Yeon Joo yang basah kuyup lalu menjerit dugaanya kalau sudah menemukan mayat Kang Chul. Yeon Joo mengeleng memohon agar Soo Bong untuk selamatkan Kang Chul menurutnya Sepertinya bisa diselamatkan.
Apa maksudmu? Bukankah ini sudah berakhir?” ucap Soo Bong binggung
Waktunya belum berlalu tapi Waktunya berhenti. Kata "Tamat" artinya waktu berhenti  di adegan terakhir.Dia masih di sungai sekarang.” Cerita Yeon Joo, Soo Bong bertanya darimana Yeon Joo bisa tahu itu.
Aku melihatnya..... Aku melihatnya di dalam air beberapa saat yang lalu.” Kata Yeon Joo
“Ahh..  Kau melihat di air rupanya.” Ucap Soo Bong menjerit kaget melihat rambut Yeon Jo yang masih basah. 

Soo Bong dan Yeon Joo masuk ke dalam rumah, Soo Bong berbicara di telp kalau baru saja melihatnya tapi tak tahu menahu karena tidak bisa menghubungi Tuan Oh dan memastikan kalau bukan bagian editor yang mengubahnya. Seorang editor wanita tak tahu karena tak mengerjakan tugas itu dan memberitahu Editor Park sedang berlibur, tapi pembaca masih terus menelepondan memposting pesan lalu bertanya apa yan harus dilakukanya. Komentar dalam webtoon terus terlihat
“Apa Webtoon-nya berlanjut?Apa aku salah baca?”....  Daebak... Aku tak sabar baca kelanjutan ceritanya.”... 
Aku tidak mau akhir cerita ekstrim lagi.”...  Apa penulisnya sudah sadar?  Hidupkan Kang Chul lagi.
Kau pasti sudah berkaca diri, tuan  Oh.<Aku percaya padamu terlepas dari apa yang dikatakan orang lain. Kau pasti bisa.
Yeon Joo sibuk mengeluarkan komputer dari ruangan ayahnya, Kang Chul pikir tak mungkin karena tuan Oh sedangpergi ke Selandia Baru, jadi akan menghubunginya besokpagi kalau sudah sampai di Selandia, karena sampai sekarang belum menghubunginya. Yeon Joo memberitahu sudah memperbaiki layar komputer milik ayahnya jadi Soo Bong bisa mengambar dari komputer itu. 

Soo Bong menyakinkan kalau bukan Tuan Oh yang melakukan semuanya, Yeon Joo menyakinkan ayahnya itu sedang ada di pesawat jadi tak mungkin bisa mengambar bahkan ayahnya bilang tidakbisa mengubah ceritanya. Soo Bong mencoba menyimpulkan kalau tulisan "Tamat"-nyaberubah menjadi"Bersambung" tapi menurutnya itu kenapa bisa terjadi. Yeon Joo juga tak tahu.
Aku tidak bisa memahaminya, padahal cerita ini sudah tamat.Karakter tidak terbunuh tanpaadanya konteks.Dia rela membunuh dirinya sendiri...,tapi kenapa ceritanya tidak tamat?” kata Soo Bong binggung
Pasti ada alasan kenapa webtoon-nyatidak bisa tamat sekarang.” Ucap Yeon Joo, Soo Bong menatap dengan mata melotot bertanya apa alasan cerita itu tak bisa tamat. Yeon Joo pun memikirkan alasanya. 

Dua pria sedang bersepeda malam hari di pinggir jembatan sungai Han, lalu melihat sosok pria dengan jubah hitam dan bersepatu boots berdiri diatas jembatan. Salah seorang pria sadar lalu menunjuk ada orang dan berpikir pria itu akan melompat bunuh diri.
Pria satunya berpikir tak mungkin lalu mengajak untuk segera mendekat, Akhirnya keduanya mendekat dengan terbata-bata si pria bertanya apa yang dilakukan pria itu karena sangat berbahaya. Si pria membalikan badanya tak terlihat wajahnya, seperti memberikan jurusnya. 

Yeon Joo sibuk menyalakan komputernya, Soo Bong kesal ingin tahu kenapa alasan ceritanya itu belum tamat. Yeon Joo menjerit kesal memberitahu kalau alasanya itu tidak penting tapi Menyelamatkan Kang Chul yang terpenting.
Ini berarti kita harus menyelamatkan  karakter utama.Dia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, jadi webtoon-nya tidak bisa berlanjut. Selain itu Dia juga tidak mau kembali hidup jadi Karena itulah kita harus menyelamatkannya.” Kata Yeon Joo memohon, Soo Bong binggung melihat tingkah Yeon Joo.
Waktunya tidak berjala dan  Waktunya berhenti pada saat terakhir, jadi apa pun bisa terjadi. Jadi Sekarang Dengarkan aku” ucap Yeon Joo sambil berpikir, Soo Bong melipat tangan di dadanya.
Kita harus menggambar  perahu polisi di adegan pertama. Sebuah Perahu polisi melewati  Jembatan Sungai Han..“ jelas Yeon Joo membayangkan sebuah perahu yang melintas dibawah jembatan sungai Han
Gambar juga seorang penyelam di atas kapal.Jika penyelam langsung melompat, jadi dia bisa diselamatkan Kematiannya tidak bisa dikonfirmasi.  Kita hanya bisa melihatnya di dalam air,jadi kita bisa membangunkannya.Kita bisa berasumsi bahwa dia belum mati.” Ucap Yeon Joo penuh semangat
Tunggu sebentar.... Kau tidak menyuruhku menggambar, 'kan?” kata Soo Bong menanyakan.
Yeon Joo mengatakan cuma Soo Bong  yangbisa menggambar sambil memegang tanganya memohon. Soo Bong menolak menurutnya  Sepertinya itu takkan berhasil jadi tidak bisa melakukannya, karena semua ini  pekerjaannya Tuan Oh. Ia tahu gambarnya bisa mirip tapi gambar milik Tuan Oh tak akan bisa sama dengan miliknya.
Aku sudah bilang berkali-kali bahwaada perbedaannya...,jadi bujuklah tuan Oh waktu dia pulang nanti.” Tegas Soo Bong menolaknya,
Ayah tidak akan mau melakukannya.Ayah tidak akan pernah menggambarmeski aku memohon padanya.Dia takut aku terseret lagi.” Cerita Yeon Joo, Soo Bong setuju dengan hal itu.
Kau barusan kembali dari Sungai Han, 'kan?Aku tidak harus menggambar lagi karena Kau terakhir kali sudah melarikan diri dari penjara.” Ucap Soo Bong tetap menolaknya.
Bukan itu masalahnya sekarang.Tak bisakah kau memahamiku sekali saja?Tak ada yang penting selain menyelamatkan Kang Chul.” teriak Yeon Joo kesal. Soo Bong hanya meliriknya. 

“Yah... memang Benar.... Memang benar Kang Chul menembak Ayah dan itu tidak bisa dimaklumi.Memang benar bahwa webtoon sialanini harus tamat dan Memang benar aku juga  tidak boleh terseret lagitapi Ayah masih hidup.Kondisinya jauh lebih baik dan dia jalan-jalan bersama teman-temannya. Bahkan Kau dan aku baik-baik sajaseolah tidak ada yang terjadi.” Jelas Yeon Joo
“Lalu bagimana dengan Pembaca?Mereka akan marah untuk sementara ini saja. Lagipula, dia hanyalah karakter webtoon.Namun, Kang Chul sendirilahyang telah menyalahkan dirinya menjadi seorang pembunuh dalam sungai itu dan sudah dua bulan lebih berlalu.Bukankah itu kejam?” ucap Yeon Joo menahan tangisnya. 
Soo Bong melirik Yeon Joo sudah berkaca-kaca. Yeon Joo melihat kalau semua ini terjadi karena dirinya. Soo Bong kebinggungan, Yeon Joon ingin Soo Bong untuk menyelamatkan Kang Chul terlebih dahulu dan memohon dengan sangat. Soo Bong menghela nafas panjang menurutnya  , sepertinya itu takkanberhasil meski menggambarnya karena ia bukan tuan Oh.
Yeon Joo menyakinkan Soo Bong yang sudah berkerj adengan ayahnya  selama tiga tahun dan didepanya itu komputer milik Ayah jadi semuanyadimulai darisini. Soo Bong melirik kesana kemari sampai akhirnya setuju akan mencobanya. Yeon Joo duduk dibelakanganya melihat Soo Bong mulai mengambil penanya. 


Kang Chul terlihat masih tenggelam di sungai Han, jam sepuluh lewat 10 menit, Yeon Joo terus gelisah menatap jam dinding. Soo Bong memijat kepalanya melihat gambar skesta perahu penyelamat tapi tidak berhasil juga. Akhirnya Soo Bong menyerah dengan wajah kesal karena Sudah satu jam aselesai menggambar, tapi tidak ada yang terjadi.
Jika itu berhasil,  harusnya ada yang berubahseperti adegan berikutnyatergambar sendiri atau apalah.Apa kubilang aku tidak bisa melakukannya.Ini bukan pekerjaanku dan Aku hanya asistennya.Kalau ini berhasil jika  digambar oleh orang lain...,pasti webtoon itu berlanjut sendiridengan keinginan pembaca.Minta bantuan Tuan Oh sajakalau dia sudah pulang.” Ucap Soo Bong
Ayah tidak mau melakukannya apalagi kalau dia tahu apa yang terjadi hari ini.” kata Yeon Joo tertunduk sedih
NoonaTidak ada solusi lain, kalauBukan Tuan Oh yang menggambarnya. Sekarang Aku mulai kelelahan.” Ucap Soo Bong lalu mencari-cari makanan didapur. 

Yeon Joo tertunduk sedih karena Ayahnya pasti  tidak akan mau melakukannya. Soo Bong melihat ada ramyon dan menawarkan Yeon Joo untuk membuatnya sekalian. Yeon Joo hanya tertunduk diam, Soo Bong mengeluh karena Yeon Joo tak marah sampai tak menyahutinya padahal sudah menggambarsesuai permintaannya.
Tiba-tiba sedang sesuatu yang bersuara keras, Soo Bong berjalan mendekati Yeon Joo seperti tertunduk dengan mata tertutup. Yeon Joo mengatakan tak ingin makan ramyon. Soo Bong mengatakan bukan tentang ramyeon lalu bertanya apakah masih ingat
Sepertinya aku sudah lamadengar dari Tuan Oh.Mengenai W...Apa kau...” ucap Soo Bong lalu terhenti 

Dalam dunia komik
Ruang kunjungan di dalam penjara terlihat sudah gelap, penjaga sedang berpatroli dan terlihat Yeon Joo yang tergeletak dilantai. Polisi pun menemukan memberitahu kalau tahanan yang abur dari penjara ada di dalam. Yeon Joo terbangun dengan menutup matanya yang terasa silau.
Kang Chul melompat dari sungai Han, sebuah perahu yang sedang melintas melihat sesuatu yang jatuh ke air setelah itu penyelam pun masuk ke dalam air menarik Kang Chul ke permukaan. Terlihat Kang Chul tertidur dikamarnya dan langsung bangun dengan wajah kaget, seperti merasakan mimpi buruk.
Ia melihat tangan dan bajunya sudah berganti lalu menatap kearah lain, Polisi yang berjaga memperingatka Yeon Joo untuk tak bergerak. Yeon  Joo melihat kalau kembali lagi ke dunia Manghwa, senyum lebarnya pun terlihat karena bisa bertemu lagi dengan Kang Chul.
bersambung ke episode 7

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Viewing all 1153 articles
Browse latest View live