Quantcast
Channel: Korean Drama Addicted
Viewing all 1153 articles
Browse latest View live

Sinopsis Beautiful Gong Shim Episode 16 [LINK]

$
0
0


Dan Tae mulai bergerak lebih cepat nih sama Gong Shim, kayanya ga mau kehilangan, ngasih sinyal dengan skin ship... Hihihihi.... Lucu liat akting keduanya. 

Sinopsis Beautiful Gong Shim Episode 16 Part 1 

Sinopsis Beautiful Gong Shim Episode 16 Part 2 

Sinopsis Beautiful Gong Shim Episode 17 Part 1

$
0
0

Dan Tae mencoba menelp nomor Teman tentara ayahnya. Gong Shim dan Joon Soo baru keluar dari gedung, mendengar suara telp terus berdering. Gong Shim memberitahu kalau ponsel Joon Soo berdering, Joon Soo binggung melihat ponsel disaku bajunya kalau tak berdering. Gong Shim pikir suaranya dari tas yang dibawa Joon Soo.
Joon Soo memeriksa tasnya yang mengeluarkan suara telp, Dan Tae yang berdiri tak jauh dari Joon Soo mendengar suara telp yang terdengar, ketika membalikan badan melihat Joon Soo yang memegang telp dan berdering cukup lama. Joon Soo terlihat kebinggung melihat ponsel yang bukan miliknya.
Gong Shim menyapa Dan Tae yang berdiri tak jauh darinya. Dan Tae dan Joon Soo saling menatap dingin. Dan Tae mematikan ponselnya dan saat itu juga ponsel Joon Soo berhenti berdering. Joon Soo terlihat benar-benar binggung, keduanya kembali saling menatap dingin. Gong Shim binggung melihat keduanya bertatapan dingin. 

Semua pegawai keluar dari gedung, pegawai wanita mengatakan  baru saja meneleponnya karena lupa memberitahu kalau mereka semua  akan makan bersama di luar. Gong Shim melihat ponselnya meminta maaf ternyata nada deringnya dimatikan.
Ayo kita pergi, CEO Suk. Ini adalah pertemuan yang tidak terduga” kata si pria yang berambut putih, Joon Soo setuju.
“Gong Shim, kau pasti memiliki banyak pertanyaan tentang perusahaan.Kau boleh bertanya saat kita makan dan boleh bertanya tentang apapun.” Kata Pegawai pria lainya.
Mereka pun pergi lebih dulu dan menunggu direstoran, Gong Shim bertanya pada Dan Tae apa yang harus dilakukanya. Dan Tae memberi kode agar Gong Shim ikut pergi dengan teman-temanya saja. Gong Shim mengangguk mengerti lalu berjanji akan menelpnya nanti lalu pamit pergi pada Joon Soo. Dan Tae langsung menghampiri Joon Soo yang akan pergi, mengatakan kalau mereka harus bicara. 

Keduanya bertemu diatap. Joon Soo langsung bertanya ada masalah apa  sebenarnya dan kenapa Dan Tae melakukan ini padanya.  Dan Tae bertanya balik Kenapa Joon Soomemiliki ponsel itu. Joon Soo mengeluarkan ponsel dari tasnya, mengatakan kalau Dan Tae membicarakan masalah ponsel yang ada ditanganya.
Aku tidak tahu.Itu bukan milikku” tegas Joon Soo, Dan Tae dengan tatapan dingin tak percaya.
Kenapa itu ada padamu kalau itu bukan milikmu?” ucap Dan Tae sinis, Joon Soo ingin tahu apa yang ingin dikatakan Dan Tae sebenarnya.
Aku melihatmu di Rumah Sakit Hanguk, Joon Soo.” Ucap Dan Tae, Joon Soo kaget Dan Tae melihatnya.

“Ya... Dirumah sakit.... Apa kau benar-benar harus melakukannya?” kata Dan Tae marah sambil mencengkram baju Joon Soo
Joon Soo menarik agar melepaskanya, mengatakan tidak tahu apa yang dibicarakan Dan Tae. Dan tae menegaskan  Yang penting untuk Joon Soo penting juga untuk orang lain, dan temanya itu berani mencoba untuk merusak sesuatuhanya untuk melindungi miliknya sendiri. Ia memperingtakan Apapun yang coba untuk dirahasiakan, Maka ia akan mengungkapkannya semuanya lalu pergi lebih dulu.
Dan Tae menuruni gedung dengan tatapan dingin karena Joon Soo seperti menutupi sesuatu darinya. Joon Soo masih binggung menatap Ponsel yang ada ditanganya dan mengapa didalam tasnya. 

Dan Tae menatap dingin didalam kamarnya, terdengar ketukan pintu dengan suara Gong Shim bertanya apakah Dan Tae ada didalam. Dan Tae menyuruh Gong Shim masuk. Gong Shim membawakan sekotak ayam goreng untuk Dan Tae dari restoran tempatnya makan dengan pegawainya. Dan Tae mengucapkan terimakasih.
Aku minta maaf sudah meninggalkanmu seperti itu tadi.Tapi itu bisa saja terjadi saat kau bekerja.Kau bisa mengerti, kan?” ucap Gong Shim. Dan Tae mengangguk bisa mengerti. Gong Shim merasa lega mendengarnya.
Bagaimana pendapatmu dengan tempat kerjamu yang baru?Apa kau menyukainya?” tanya Dan Tae,
Aku sangat menyukainya. Suasana atmosfer dan semua rekan kerjaku luar biasa.Mereka semua sangat baik.Secara keseluruhan, aku mencintai pekerjaanku yang baru.Aku tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.”kata Gong Shim penuh semangat. Dan Tae mengatakan cukups senang

“Dan Juga, awalnya aku tidak tahu tentang hal ini,tapi aku mendengar Direktur Suk bergabung dengan perusahaan desain iniuntuk memulai bisnis yang baru.” Cerita Gong Shim, Dan Tae mengerti itu sebabnya Gong Shim bisa bersama Joon Soo
Tapi Direktur Suk tidak ada hubungannya dengan pekerjaanyang aku dapatkan.Aku sudah bertanya apa dia adalah orang yang mempekerjakan aku.Rupanya, dia tidak ada hubungannya.” Jelas Gong Shim, Dan Tae seperti bisa mengerti tapi menutupi wajahnya yang khawatir.
“Baiklah... Gong Shim... Kau harus pergi kerja sangat pagi besok. Istirahatlah.” Kata Dan Tae, Gong Shim pun mengucakan selamat malam. Dan Tae kembali mengucapkan terimakasih atas ayam goreng yang dibawanya. Gong Shim keluar kamar, Dan Tae menatap dingin. 

Gong Mi mengunakan jam yang digunakan sebagai ponsel memutar lagu sambil melakukan pilates dalam kamarnya. Tiba-tiba ia teringat saat makan bersama Joon Soo yang meminta bantuan padanya.
Aku memutuskan untuk mendirikan usaha sendiri.Aku sangat ingin...mengerjakan bisnis baruku bersamamu.Akan bagus sekali kalau jika kau bisa menjadi kepala departemen hukum.Bagaimana menurutmu?” ucap Joon Soo mengajak untuk bergabung.
“Jadi Dia ingin bekerja sama denganku untuk bisnis pertamanya? gumam Gong Mi dengan senyuman sumringah,
Pesan dari Joon Soo masuk Pengacara Gong, terima kasih sudah mau menerima tawaran pekerjaanku.Sampai jumpa besok. Gong Mi langsung menjawab Terima kasih. Aku akan melakukan yang terbaik. Senyum lebar Gong Mi benar-benar terlihat karena bisa satu kantor dengan Joon Soo sekarang. 

Gong Shim pulang kerumah, ibunya langsung bertanya apakah anaknya menyukainya, Ayahnya bertanya Bagaimana orang-orang di sana? Apa mereka baik?Apa ada sesuatu yang mengkhawatirkanmu?. Gong Shim mengeluh keduanya orang tuanya harus bertanya satu-persatu saja. Gong Mi keluar dari kamar setela pilates.
“Aku menyukainya.” Ucap Gong Shim, ayah dan ibunya terlihat ikut senang mendengarnya. Gong Mi pun duduk dibagian atas sofa disamping adiknya memuji adiknya yang berkerja dengan bagus.
“Gong Mi, apa kau tahu bahwa Direktur Sukbergabung dengan perusahaan desain kitauntuk membuat yang baru?Aku bertemu dengannya hari ini di tempat kerja.” Ucap Gong Shim, Kakaknya terlihat kaget.
“Jadi Dia bergabung dengan perusahaan tempatmu mulai bekerja?Kalau begitu berarti kita bekerja di perusahaan yang sama?” ucap Gong Mi tak percaya.
Iya. Aku tidak tahu Direktur Seok adalah CEO di sana dan terkejut melihatnya.” Cerita Gong Shim
Ibunya  merasa itu bagus, karena mereka berdua bisa pergi bekerja dan pulang ke rumah bersama-sama sekarang. Ayahnya pun setuju karena keduanya akan menghemat biaya taksi. Gong Shim pamit masuk kamar karena harus bangun pagi besok. Ibunya pun menyuruh Gong Mi tidur juga karena besok adalah hari pertamanya di tempat kerja.
Gong Mi mengerti walaupun terlihat wajah gundah harus satu kantor dengan adiknya. Tuan Gong pun menguap mengajak istrinya untuk tidur juga. Ibunya melihat anaknya masih melamun dan menyuruhnya untuk segera tidur. Gong Mi mengerti dengan tatapan kesedihan. 

Tuan Gong sudah ada ditempat tidur dengan selimut, istrinya sibuk memakan cream tangan dan wajah. Ponsel Tuan Gong berdering, Ibu Gong Mi bertanya siapa yang mengirimi pesan teks pada waktu selarut ini. Tuan Gong terlihat panik dan mengaku hanya sebuah pesan teks spam. Istrinya berkomentar suaminya bersikap aneh akhir-akhir ini dan ingin melihat apakah suaminya itu punya pacar atau sesuatu yang disembunyikan.
“Aish.... Apa yang kau bicarakan?” ucap Tuan Gong buru-buru menaruh ponsel disamping tempat tidurnya.
Sayang, appa kau ingin aku memakaikan masker wajah untukmu?Sepertinya kau butuh perawatan.” Kata Tuan Gong, Istrinya pun memegang wajahnya berpikir apakahharus memakai masker malam ini?
Tuan Gong mulai menempelkan timun yakin pasti terasa nyaman dan meminta agar istrinya menutup matanya, serta Tidur dengan menggunakan masker ini. Istrinya mengaku sudah mengantuk. Tuan Gong memastikan istrinya tertidur lelap setelah itu mengendap-ngendap keluar dari kamar. 

Pesan teks masuk ke dalam ponsel, Nyonya Yum melihat ponsel suaminya yang tergeletak, lalu dibuat binggung karena  Sejak kapan Tuan Suk mengunci ponselnya, lalu mencoba menarik garis tapi tidak bisa terbuka. Tuan Suk masuk kamar, menegur istrinya yang memegang ponselnya.
Sejak kapan kau mengunci ponselmu?Sepertinya pekan lalu belum seperti ini.Ada apa? Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?” ucap Nyonya Yum curiga.
Apa... apa yang kau katakan?Apa kau tidak percaya kepadaku?Meskipun kita pasangan yang sudah menikah, ini berlebihan.” Kata Tuan Suk, Nyonya Yum merasa ada sesuatu yang disembunyikan.
Ya ampun. Ini sangat mengecewakan.Aku akan pergi keluar dan mencari udara segar.Kau bisa tidur terlebih dulu atau melakukan apapun yang kau inginkan.” Kata Tuan Suk terlihat marah lalu keluar dari kamar, Nyonya Yum binggung melihat tingkah suaminya. 

Ibu Gong Mi tertidur sampai mengorok, lalu tiba-tiba terbangun memanggil suaminya bertanya berapa lama sudah tertidur. Tak ada sahutan dari suaminya, tanganya pun meraba ke samping tempat tidurnya tapi tak merasakan ada seseorang disampingnya. Akhirnya ia duduk dan terbangun dari tidurnya.
Apa ini? Dia menyuruhku tidur dan pergi?Akhir-akhir ini, dia menjawab telepon secara diam-diamdan bersenandung sepanjang waktu.Apa dia...berselingkuh?Aku tidak percaya pada pria ini.” jerit Ibu Gong Mi marah lalu turun dari tempat tidurnya.
Nyonya Yum duduk sendiri memikirkan kenapa Suaminya bereaksi sangat berlebihan menurutnya pasti ada sesuatu yang mencurigakan dan bertanya-tanya kemana perginya Tuan Suk, lalu melihat aplikasi dari ponselnya dan melihat [Lokasi Suk Dae Hwang] wajahnya panik melihat suaminya yang pergi dengan ponselnya dan terus berjalan. 

Nyonya Yum dengan petunjuk ponselnya mencoba mencaritahu tempat suaminya berada, lalu menemukan mobil Tuan Suk yang diparkir di pinggir jalan. Ibu Gong Mi berlari menyebrang jalan dengan wajah kelelahan, tiba-tiba wanita didepan berjalan menginjak kakinya. Nyonya Yum meminta maaf, ibu Gong Mi pun ingin mengomel, keduanya langsung sinis karena harus bertemu kembali setelah kejadian di mall.
Apa yang kau lakukan disini?” ucap Nyonya Yum sinis
Kupikir kau sudah meminta maaf. Ada apa dengan sikapmu?” kata Ibu Gong Mi, Nyonya Yum terlihat kesal
Apa kau bilang aku meminta maaf?Apa kau sudah gila? Kenapa aku harus meminta maaf kepadamu?” teriak Nyonya Yum sinis
“Astaga.... Aku tidak percaya kalau aku bahkan berpikiruntuk memaafkanmu. Aku mengerti jadi sebaiknya kau pergi saja” Balas Ibu Gong Shim
Nyonya Yum berteriak karena ia juga tidak punya waktu untuk teman lamanya. Ibu Gong Shim menarik tangan Nyonya Yum yang akan masuk karena ia yang lebih dulu sampai jadi harus masuk duluan. Nyonya Yum heran melihat tingkah temanya yang mau menang sendiri. 

Didalam bar
Keduanya saling bersengolan ingin masuk lebih dulu. Ibu Gong Shim mencari-cari di bagian kursi-kursi dan menyuruh Nyonya Yum berhenti mengikutinya, Nyonya Yum berteriak kalau ia tak mengikutinya. Terdengar suara orang yang sedang menyanyi diatas panggung. Dua istri mencari-cari keberadaan suaminya diatas panggung.
Ibu Gong Shim pertama kali sadar melihat suaminya diatas panggung lalu Nyonya Yum. Tuan Suk seperti mengkhayati nyanyian lagu kesukaanya, keduanya seperti orang yang sedang jatuh cinta menyanyikan lirik Aku jatuh cinta padamu... Aku sangat-sangat menyukaimu lalu saling membentuk hati dengan tangan mereka berdua.
Dua istrinya mulai melonggo melihat tingkah suaminya mereka lalu berteriak marah. Suaminya yang sedang diatas panggung kaget melihat istri mereka datang. 

Ibu Gong Shim menjewer kuping suaminya dan menarik keluar dari bar sambil menyebrang jalan. Tuan Gong menjerit kesakitan dan berusaha untuk menjelaskan yang sebenarnya. Sementara Tuan Suk berusaha mengikuti istrinya yang cemberut, Nyonya Yum terlihat dingin saat suaminya mendekatinya.
Tiba-tiba Tuan Suk berteriak memanggil Tuan Gong yang sudah ada diseberang jalan, Tuan Hong membalikan badan berteriak dan saling belari seperti seorang kekasih yang tak mau dipisahkan. Dua istrinya hanya bisa melonggo melihat tingkah suaminya.
Dua pria itu saling berpegangan tangan ditengah jalan, Tuan Gong berpesan agar mereka harus terus berkomunikasi. Tuan Suk mengangguk karena  Setelah cukup lama, mereka akhirnya bisa bertemu lagi. Tuan Gong dengan menahan tangisnya berpesan agar Tuan Gong berhati-hati. 
Tuan Suk ikut terharu mengucapkan terimakasih untuk semua kenangan indah yang ada.Ibu Gong Shim berteriak menyuruh suaminya kembali, Nyonya Yum juga  berteriak merasa benar-benar tidak bisa membiarkan semuanya. Kedua pria masih saling menatap sedih, dua istri yan saling bersebrang menjerit tak percaya melihat tingkah suami mereka. 

Dan Tae menelp ke Blue Sky Arboretumuntuk menanyakan sesuatu, ia bertanya tentang Kim Gil Bong yang pernah bekerja di sana dan mengetahui kalau Tuan Kim sudah berhenti.
Apa mungkin aku bisa menghubungi dia? Boleh aku meminta alamatnyaatau nomor kontak lainnya?Aku benar-benar harus berbicara dengannya.” Kata Dan Tae
Yang kami miliki adalah nomor ponselnya.Dia dulu tinggal di asrama arboretum ini.Jadi kami tidak memiliki catatan tentang alamat lain.” Jelas petugas
Kalau begitu mungkinkah,Kim Gil Bong dan Ahn Soo Yong adalah teman sekamar?” ucap Dan Tae
Ya, mereka adalah teman sekamar.” Ucap petugas, Dan Tae mengerti lalu mengucapkan terimakasih dan menutup telpnya.

Dan Tae memeriksa tas bekas ayahnya berkerja dan menemukan sebuah agenda lalu di dalamnya bertuliskan alamat Yusu-dong 273-4, Eoin-gu, Yongin-si, Propinsi Gyeonggi.Pasar Neutinamu. Wajahnya langsung berubah serius.
Tuan Kim terlihat membelikanya banyak mainan untuk cucu kesayanganya, cucunya bertanya apakah semua mainan ini untuknya. Tuan Kim mengangguk. Dan Tae datang melihat dari kejauhan Tuan Kim yang membelikan  banyak mainan. Sang cucu pun pergi main mobil seperti bom bom car dari kakeknya.
Dan Tae menghampiri Tuan Kim, menanyakan kabarnya. Tuan Kim pura-pura tak mengenal dan bertanya siapa yang datang. Dan tae menegaskan Tuan Kim tahu siapa dirinya yaitu  anak dari Ahn Soo Yong karena pernah melihatnya di arboretum saat datang untuk mengambil barang-barang milik ayahnya. Tuan Kim berpura-pura baru mengingatnya lalu bertanya alasanya datang

Orang yang kau katakan bahwa melihatnya di arboretum...Apa dia yang mengatakan kepadamu untuk keluar dari pekerjaanmudan mengirimmu ke sini?” tanya Dan Tae menunjukan foto Joon Soo
Tidak ada yang menyuruhku berhenti tapi Aku berhenti karena aku sakit.” Kata Tuan Kim berbohong
Apa ada orang lain yang terlibat?” tanya Dan Tae sudah tahu kalau Tuan Kim berbohong
Aku tidak tahu apa yang kau bicarakanDan bagaimana kau bisa menemukanku? Karena Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, jadi silakan pergi.” Ucap Tuan Kim buru-buru masuk rumahnya. Dan Tae memegang lenganya tapi Tuan Kim langsung menghempaskanya. Dan Tae hanya bisa menghela nafas sambil memegang kepalanya. 

Joon Soo sedang berjalan di lobby dengan wajah tertunduk, saat itu melihat Dan Tae yang baru masuk. Keduanya pun saling bertemu, Dan Tae dengan wajah sinis tidak tahu Joon Soo  punya bakat untuk menyuap orang lain. Joon Soo terlihat tak mengerti.
Kita lihat berapa lama kebohonganmu akan bertahan.” Tegas Dan Tae memperingati, Joon Soo memilih untuk pergi meninggalakanya. Dan Tae menatap dingin
Mereka akan segera mulai membenci satu sama lain.Semuanya sudah sesuai rencana.” Kata Dae Chul berada diatas melihat keduanya seperti terjadi perang dingin.
Flash Back
Joon Soo sedang merapihkan semua berkas dalam ruanganya, Tuan Suk masuk ruangan Joon Soo bertanya apakah anaknya sedang sibuk, Dae Chul tahu keponakanya akan akan pergi, sepertinya sedang sibuk berkemas-kemas. Joon Soo bertanya kenapa keduanya datang. Ayahnya mengaja untuk makan naengmyeon karena Pamannya menemukan tempat naengmyeon yang sangat enak.
Dae Chul mengajak agar Joon Soo ikut karena restoran sangat enak. Joon Soo menolak karena Ada pekerjaan yang harus dilakukan dan akan makan siang di sana jadi menyuruh ayahnya makan saja terlebih dahulu. Dae Chul melihat tas Joon Soo yang terbuka, Tuan Suk mengaku sedih karena anaknya harus pergi, Dae Chul mengambil kesempatan dengan menaruh ponselnya dalam tas Joon Soo.
Sekarang hubungan mereka sedang sangat buruk,Entah Joon Soo akan menendang Ahn Dan Tae keluar,atau mungkin dia akan mengurus semuanya sendiri.” Ucap Dae Chul menatap kebawah
Dan Tae tiba-tiba mengarahkan pandangan ke lantai atas melihat Dae Chul yang sedang menatapnya. Dae Chul buru-buru pergi tak ingin Dan Tae melihat sedang mengamatinya dari atas. 


Joon Soo pergi ke tempat Pemulihan data, ada seorang pria duduk didepan komputernya. Joon Soo bertanya apakah bisa memulihkan data dari ponsel yang dibawanya. Pegawai melihat ponsel itu sudah di install ulang.
Tidak mungkin untuk memulihkan data jika ponselnya sudah disetel ulang.” Jelas si pegawai
Apa tidak ada jalan sama sekali? Aku benar-benar harus memulihkan datanya.” Tanya Joon Soo berharap, Si pria pikir mungkin bisa dilakukan
Joon Soo kembali bisa berharap lalu menanyakan caranya, Si pegawai mengatakan Tidak ada metode khusus untuk melakukanya, jadi ia  perlu melihatnya terlebih dahuluKadang-kadang 1 atau 2 dari 100 ponsel bisa pulih datanya. Joon Soo pun meminta tolong agar mencoba melakuka pada ponsel yang dibawanya. Si pegawai mengerti tapi meminta agar jangan terlalu berharap. Joon Soo berharap agar bisa berhasil dan mengucapkan terimakasih. 

Gong Mi sedang membereskan barang di ruanganya, Joon Soo mengetuk pintu dan masuk mengetahui hari  ini adalah hari pertama Gong Mi di tempat kerja jadi minta maaf karena tidak menyapa sebelumnya karena benar-benar sibuk saat ini. Gong Mi pikir tak masalah karena Semuanya pasti cukup sibuk.
Kau pasti memiliki banyak hal yang harus dilakukan...karena kita memulai bisnis yang baru.Kau harus mengurus kontrak untuk penyewaan kantor ini,mengembangkan produk barudan mendaftarkan merek dagang untuk merek kita.Aku mengandalkanmu, Pengacara Gong” kata Joon Soo
Gong Mi melirik tas yang dibawa Joon Soo lalu mengatakan bisa mengerti. dan berjanji akan melakukan yang terbaik. Joon Soo mengucapkan terimakasih dan mengajak mereka selesaikan bersama-sama lalu bertanya apakah Gong Mi menyukai ruanganya apakah terlalu kecil. Gong Mi mengatakan Tidak sama sekali menurutnya itu empurna untuk bisa berkonsentrasipada pekerjaannya.
Joon Soo pun meminta agar tak ragu untuk bertanya tentang apapun. Gong Mi mengerti, Joon Soo pun mengatakan akan menemuinya nanti lagi lalu keluar ruangan, Gong Mi terlihat binggung karena tas yang dibawa Joon Soo tak diberikan padanya, telp diruangan berdering seseorang memintanya agar membawa berkas. Gong Mi mengatakan akan segara membawanya. 

Joon Soo bertemu Gong Shim di lorong dengan memberikan hadiah dalam di dalam tas, mengatakan itu adalah hadiah untuk hari pertamanya di tempat kerja. Gong Mi melihat dari kejauhan ternyata tas yang dilihatnya tadi untuk Gong Shim bukan untuk dirinya. Gong Shi menolaknya merasa Joon Soo tidak perlu melakukannya.
Tidak apa-apa. Ini hanya untuk merayakannya.” Kata Joon Soo memaksa, Gong Shim akhirnya mengucapkan terimakasih dan berjanji akan menggunakannya dengan baik.
Maaf, tapi aku sedang mengerjakan sesuatu.” Ucap Gong Shim, Joon Soo pun mempersilahkan Gong Shim untuk pergi. Gong Mi melihat senyuman Joon Soo saat melihat Gong Shim yang pergi masuk ruangan tatapan langsung berubah sinis 

Nyonya Nam bertemu dengan cucunya kembali bertanya Apa pencarian tersangkanya berjalan dengan baik. Dan Tae mengatakan Tidak banyak kemajuan. Nyonya Nam bisa mengerti dan meminta cucunya untuk memastikan menjaga dirinya sendiri juga. Dan Tae mengerti akan menjaga dirinya
“ Ini tentang gadis yang kau sukai...Apa ada kemajuan dengan dia?” tanya Nenek Nam, Dan Tae mengaku belum bisa melakukan apapun.
Biarkan aku menemui gadis itu.Aku ingin melihat orang macam apa dia.” Ucap Nenek Nam, Dan Tae terlihat sempat kaget
Mungkin lain kali, Kau bisa melihatnya lain kali, Nenek.” Ucap Dan Tae malu,
“Hei...Ayolah.... Kenapa kau menutupinya dariku?Telepon dia sekarang.” Perintah Nenek Nam marah
Dan Tae hanya diam, Nenek Nam makin marah menyuruh Dan Tae mengeluarkan ponselnya dan melakukan yang diperintahkan. Dan Tae mengeluarkan ponselnya mengaku tidak tahu harus berkata apa kepadanya.

Gong Shim tersenyum saat melihat ponselnya berdering, lalu mengangkatnya dan bertanya apakah Dan Tae sudah pulang kerja. Dan Tae mengatakan belum pulang. Gong Shim mengatakan  hampir sampai di rumah dan bertanya kapan akan pulang kerja. Dan Tae mengatakan  ada keadaan darurat, Gong Shim mulai panik bertanya ada apa.
Aku mengacaukan jadwal ketua hari ini.Dia membatalkan semua jadwalnya dan dalam perjalanan ke rumahku untuk menemuiku.Kurasa dia benar-benar marah.Apa yang harus aku lakukan sekarang?” ucap Dan Tae
Apa gunanya mengatakan itu melalui telepon?Kau harus cepat ke datang dan meminta maaf.” Ucap Gong Shim ikut panik
Aku benar-benar ingin melakukannya.Tapi lalu lintasnya mengerikan, jadi aku terjebak dalam kemacetan.Aku ingin tahu, apa kau bisa pergi dan bertemu dengannya terlebih dulu...dan mencoba untuk membuatnya merasa lebih baiksebelum aku sampai di sana.” Ucap Dan Tae
Gong Shim binggung kenapa harus dirinya dan bertanya bagaimana bisa melakukanya. Dan Tae memohon agar menyelamatkan hidupnya dan memberitahu Nenek Nam akan berada di sana dalam 30 menit. Gong Shim mengerti lalu berpikir apa yang harus dilakukanya lalu berjanji akan mencoba melakukan yang terbaik lalu buru-buru masuk ke dalam rumahnya. Nyonya Nam tersenyum karena Dan Tae bisa mengelabuhi Gong Shim, Dan Tae tak percaya ternyata Gong Shim itu mudah dibodohi. 

Nyonya Nam sudah berada di atap rumah, Gong Shim berlari dan dengan sopan membungkuk menyapa Nyonya Nam, mengaku sangat senang bertemu dengan Ketua Nam Soon Chun dan memperkenalkan diri sebagai tetangga Ahn Dan Tae yang tinggal di lantai bawah. Nyonya Nam melihat penampilan Gong Shim dari atas kebawah.
Aku pernah bekerja sebentar untuk Presiden Suk Dae Hwang dan melihatmu dari jauh beberapa kali di perusahaan.Tapi ini adalah pertama kalinya aku melihatmu begitu dekat.Kulitmu sangat bercahaya dan sangat cantik.” Komentar Gong Shim memuji Nyonya Nam agar senang.
Dimana Sekretaris Ahn?” tanya Nenek Nam sinis
Dia meneleponku dan mengatakan akan hampir sampai. Kau akan bosan kalau kau menunggu di luar.Aku akan membawamu ke rumahnya.” Ucap Gong Shim mempersilahkan Nyonya Nam untuk masuk ke rumah. Nyonya Nam melirik sinis
Astaga, mungkin aku terlalu memaksakan untuk menyenangkan hatinya.Sepertinya dia tidak nyaman.Ahh...., aku hancur. Gumam Gong Shim panik lalu meminta agar Nyonya Nam masuk dan menunggu di dalam saja. 

Gong Shim melotot kaget melihat kamar Dan Tae yang berantakan lalu mengambil semua baju dan melempar ke sudut ruangan. Nyonya Nam melihat ruangan kecil tempat cucunya selama ini tinggal. Gong Shim terlihat tak nyaman, lalu meminta maaf memang tak banyak barang  tapi meminta agar Nyonya Nam merasa nyaman dan duduk di sofa.
Apa kau ingin minum sesuatu?” tanya Gong Shim berusaha melayani, lalu berlari membuka kulkas, matanya langsung melotot panik karena kulkas Dan Tae kosong.
Apa ada sesuatu di lemari es?Apa seperti ini dia hidup?” ucap  Nyonya Nam sinis.
Tidak, bukan itu yang kau pikirkan, nyonya.Dia tidak menggunakan lemari es ituYang dia gunakan ada di lantai bawah.” kata Gong Shim membela lalu buru-buru menelp Goo Nam meminta agar membawakan dua minuman dingin ke atap dan mengambil dibagian belakang lemari es.
Apa kau ingin aku untuk menyalakan kipas untukmu?” tanya Gong Shim, Nyonya Nam menolak karena tak suka kipas angin. 

Gong Shim mengangguk mengerti, tiba-tiba Nyonya Nam menatap Gong Shim lebih dalam. Gong Shim bertanya apakah ada yang ingin dikatakan oleh Nyonya Nam. Nyonya Nam bertanya apakah benar namanya Gong Shim, Gong Shim membenarkan. Nyonya Nam tahu Gong Shim  hanya memiliki satu pohon keluarga Gokbu, Gong Shim membenarkan, kalau mendengar hanya ada satu pohon keluargauntuk Gong.
Apa kedua orang tuamu masih hidup?” tanya Nyonya Nam, Gong Shim mengangguk mengatakan mereka sehat.
Apa kau memiliki keluarga yang bahagia?” tanya Nyonya Nam, Gong Shim terlihat binggung lalu menjawab mungkin bisa dibilang begitu Tapi yang jelas mereka tidak cukup tenang.
Apa zodiak Cinamu?” tanya Nyonya Nam, Gong Shim meemberitahulahir di Tahun Domba.
Nyonya Nam menghitung Kelinci, naga, ular, kuda, domba lalu mengatakan itu  sempurna. Gong Shim binggung, Nyonya Nam bertanya apa yang disukai Gong Shim dari Dan Tae. Gong Shim kaget tiba-tiba Nyonya Nam bertanya hal itu. Nyonya Nam sadar kalau terlalu terlihat jelas, lalu mengeluh Dan Tae yang belum sampai, sambil mengomel Bagaimana bisa mencari sekretarisnya sendiri sampai ke rumah.

Aku setuju denganmu. Dia benar-benar bisa membuat pusing, kan?Aku kadang bertanya-tanya apa yang dia pikirkan, Kadang dia seperti orang bodoh.” Ucap Gong Shim, Nyonya Nam  berteriak marah karena cucunya diejek bodoh.
“Maksudku, Bagaimanapun juga, dia sangat bertanggung jawabdan selalu menyelesaikan pekerjaannya.Meskipun dia di luar jangkauan sekarang,Aku yakin dia melakukan sesuatu yang menguntungkanmu.Itulah yang telah aku pelajari tentang dia sejauh ini.” jelas Gong Shim, Nyonya terlihat tersenyum.
Nyonya, tempat ini pasti tidak nyaman untukmu.Kau harus menunggu dia di tempatmu.Begitu dia tiba di sini,Aku akan katakan padanya untuk segera menghubungimu.” Saran Gong Shim
Tidak, aku akan pastikan untuk memarahinya sendiri.” Kata Nyonya Nam marah
Gong Shim panik karena Nyonya Nam ingin memarahi Dan Tae,  lalu bertanya apakah Nyonya Nam sudah makan. Nyonya Nam dengan sinis mengatakan belum makan karena Dan Tae mengacaukan jadwalnya membuat Semuanya terbalik. Gong Shim bisa menenangkanya kalau Nyonya Nam pasti  kelaparan jadi meminta agar menunggu sebentar.

Nyonya Nam tersenyum bisa mengelabuhi Gong Shim, tiba-tiba Goo Nam datang membawakan minuman, dengan sinis merasa Gong Shim dan Dan Tae menggunakannya sebagai petugas pengiriman sekarang, merasa kalau temanya itu sangat bersenang-senangsampai tidak punya waktu untuk keluar dari rumah. Gong Shim panik karena bisa di dengar oleh Nyonya Nam.
Apa kau menikmati kisah cintamu?Wah... Pasti luar biasa.” Ejek Goo Nam kesal lalu keluar ruangan.
Gong Shim berusaha tertawa dan berpura-pura tak mengerti pembicaraan Goo Nam lalu memberikan minumanya. Nyonya Nam menahan tawa karena ternyata hubungan keduanya sudah sejauh itu. Gong Shim memberikan minuman dan meminta agar menganggap saja rumah sendiri, nyonya dan akan membuatkan sesuatu untuknya, setelah itu akan segera kembali. Nyonya Nam akhirnya bisa tertawa lewat melihat tingkah Gong Shim yang melayaninya. 
bersambung ke part 2
 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Beautiful Gong Shim Episode 17 Part 2

$
0
0
Gong Shim sibuk di dapur rumahnya membuatkan makanan untuk Nyonya Nam tak lupa mensajikan dengan menambahkan telur rebus diatasnya. Nyonya Nam makan dengan lahap memuji makan sangat enak dan lezat. Gong Shim tersenyum mengucapkan terimakasih. Nyonya Nam melihat Gong Shim tahu bagaimana caranya memasak dan sangat pandai.
Ini tidak seperti kau baru saja mempelajarinya.” Komentar Nenek Nam
Aku sudah memasak ini...sejak aku masih kecil” cerita Gong Shim
Kau seorang juru masak yang hebat.Tapi...kita jujur ​​saja.Apa wanita benar-benar menyukai seseorang seperti Ahn Dan Tae?” tanya Nyonya Nam kembali mengulik
Tentu saja, nyonya. Dia tampan dan Wanita menyukai pria seperti dia.” Ucap Gong Shim
benarkah?Kalau begitu apa gadis menyukai pria yang tinggal di tempat yang kecil...seperti ini?” tanya Nenek Nam

Dia mungkin tidak kaya, tapi percaya diri, kita selalu bisa mendapatkan uang.Tapi aku belum melihat orang lain selain Dan Taeyang bisa begitu percaya diridi depan orang kaya bahkan tanpa memiliki uang.Kupikir itu mengagumkan.” Komentar Gong Shim.
Benarkah?Apa ada sesuatu yang tidak kau sukai dari Sekretaris Ahn?” tanya Nenek. Gong Shim balik bertanya apa maksudnya  sesuatu yang benar-benar mengganggunya. Nenek Nam membenarkan.
Oh, saat dia mengambil makanan dari tanah untuk di makan.” Cerita Gong Shim, Nenek Nam kaget mengetahui cucunya memakan makanan dari lanta dan bertanya kenapa Dan tae melakukan itu
Aku tidak tahu. Bahkan saat dia menjatuhkan sesuatu,katanya ada tiga aturan detik. Dia mengatakan kalau itu baik-baik saja.Apa kau tahu seberapa cepat dia memasukannya ke dalam mulutnya?Dia pasti tunawisma di kehidupan sebelumnya.” Cerita Gong Shim
Nyonya Nam terlihat sedih mendengarnya, Gong Shim  mulai kebingungan lalu mengatakan akan memijat sambil menunggu, dengan gesit memindahkan meja lalu mengelar kasur dilantai dan bantal.  Setelah itu meminta agar Nyonya Nam berbaring karena akan memijatnya. Nyonya Nam mulai berbaring.
Gong Shim melihat badan Nyonya Nam kaku meminta agar relax saja karena tak akan sakit, mulai memijat bagian lengan. Nyonya Nam mengaku sangat nyaman merasakan pijitanya. Gong Shim memijat layaknya dispa, lalu pindah ke bagian kaki, lalu meminta agar Nyonya Nam tak terlalu memarahi Dan Tae.
Nyonya Nam menyindir itulah sebabnya Gong Shim memijatnya.  Gong Shim menceritakan Dan Tae itu benar-benar lembut di dalam hatinya. Ia lupa memberitahumu tentang itu tadi, jadi ia juga berharap Dan Tae tidak akan terlalu banyak mengedipkan mata. Nyonya Nam terlihat tertidur pulas, Gong Shim pun memastikan Nyonya Nam memang benar-benar tertidur lalu tersenyum karena bisa tidur dengan cepat. 

Gong Shim baru pulang dan Gong Mi baru saja keluar dari kamarnya, tiba-tiba Gong Mi mengajak adiknya untuk minum bersama. Gong Shim binggung kakaknya ingin minum bir bersama, Gong Mi pikir sangat baik dan mereka  bisa bicara.
Apa ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?” tanya Gong Shim, Gong Mi pikir semacam itu. 

Nyonya Nam sudah terbangun  dan keluar dari kamar mandi, Dan tae sudah menunggu di kamannya. Nenek Nam mengaku  tidur siang yang singkat, tapi aku tidur dengan sangat nyenyak dan Rasanya sangat nyaman. Dan Tae bertanya apakah neneknya tidak terasa sakit harus tidur dilantai. Nyonya Nam menceritakan Gong  Shim berusaha keras untuk menyenangkannya agar tidak memarahi Dan Tae.
Aku berusaha keras mencoba untuk tidak tertawa.Dia sangat manis bahkan dia membuatkanku mie dan memberiku pijatan.Dia adalah seorang juru masak yang baik,dan pintar menggunakan tangannya.Tapi kau tidak boleh meremehkan dia.Dia memberiku makan dan membuatku tertidur...jadi aku tidak akan berteriak padamu.” Cerita Nenek Nam, Dan Tae tersenyum sumringah mendengarnya.
Nyonya Nam sedih melihat tempat tinggal cucunya dan meminta agar segera pulang kerumahnya lalu pamit pergi. Dan Tae pun akan mengantar neneknya pulang. Nyonya Nam tiba-tiba membalikan badanya  menyuruh Dan Tae Berhenti memakan makanan dari lantai. Dan Tae kaget lalu mengaku tak pernah melakukan. Nyonya Nam hanya bisa tersenyum lalu keluar dari kamar. 

Gong Shim kaget mengetahui tentang koneksi, Gong Mi mengatakan  Orang-orang mengira adiknya itu dipekerjakan karena CEO Suk. Gong Shim menegaskan Bukan seperti itu karena Joon Soo bahkan tidak tahu bahwa ia akan ada wawancara di sana dan tahu setelahnya, serta seluruh timnya sudah mengetahui cerita itu
Kau sangat naif.Orang lain tidak berpikir seperti itu.Mereka menganggap bahwa ada yang mengaturnya.” Ucap Gong Mi berusaha mengadu domba.
Aku tidak mendengar rumor itu.” Kata Gong Shim tak percaya
Apa kau tidak tahu bahwa tokoh protagonis selalu menjadi yang terakhir tahu?Lagi pula, kau harus menjaga sikapmu di tempat kerja.” Kata Gong Mi memperingati, Gong Mi tak mengerti kata-kata kakaknya.
Jangan terlalu ramah kepadanya di lorong.Orang-orang akan salah mengira kalau mereka melihatnya.Kalau kau ingin diakui karena kemampuanmu di kantor,akan lebih baik kalau kau tidak terlalu dekat dengannya.Aku tahu bicara seperti ini bisa jadi tidak nyaman,tapi aku berkata seperti ini karena aku adalah kakakmu dan sangat peduli.Kau tahu itu, kan?” ucap Gong Mi berusaha menjauhkan adiknya dari Joon Soo Gong Mi seperti cemberut karena sebenarnya bukan seperti itu tujuanya lalu keduanya sama-sama minum bir sambil memalingkan wajahnya. 

Gong Shim datang ke kamar Dan Tae bertanya apakah Nenek Nam sudah pergi, Dan Tae mengangguk menceritakan Berkat Gong Shim, Nenek Nam memaafkannya dan mengucapkan terimakasih.  Gong Shim berpesan agar Dae Taeharus bisa menjaga posisinya dan Jangan sampai dipecat karena menyinggungnya. Dan Tae berjanji tidak akan melakukannya
Kurasa dia sekarang menyukaiku setelah apa yang aku lakukan hari ini.Kalau kau membuat kesalahan lagi, maka aku akan membantumu.” Ucap Gong Shim, Dan Tae pun mengucapkan terimakasih.
Aku tahu dia datang ke sini karena kesal denganmu,tapi dia terus menanyakan pertanyaan yang aneh.Rasanya seperti sebuah wawancara.” Ucap Gong Shim heran, Dan tae sempat panik dan beralasan Nenek Nam itu memang sering mengajukan banyak pertanyaan. Gong Shim pun bisa mengerti.
Apa yang kau lakukan kepadanya sampai bisa membuatnya tertidur di sini?Dia biasanya sangat sensitif.” Ucap Dan Tae penasaran

Gong Shim menceritakan hanya memijatnya jadi mungkin itu membantunya menjadi lebih rileks dan langsung tertidur, lalu bertanya apakah Dan Tae ingin dipijat juga.  Dan Tae merasa baik-baik saja. Gong Shim tak ingin Dan Tae menolak dan akan melakukan lalu menyuruhnya duduk. Dan Tae berkata apakah ia bisa menahanya. Gong Shim mulai memijat bagian pundaknya.
Dan Tae tiba-tiba tertawa lebar seperti merasa geli lalu berguling-guling, Gong Shim binggung. Dan Tae mengaku Gong Shim itu menggelitiknya. Gong Shim pikir Dan Tae itu mudah sekali geli lalu mengodanya dengan mengelitikinya. Dan Tae tertawa sampai akhirnya terjatuh dan Gong Shim ikut jatuh tepat berada diatasnya.
Keduanya sempat saling menatap lalu sama-sama memalingkan wajahnya, Dan Tae mengatakan kalau sudah memberitahu Gong Shim untuk tak melakukanya. Gong Shim meminta maaf lalu langsung bangun. Keduanya terlihat gugup duduk bersebelahan. Gong Shim pamit untuk segera turun, Dan Tae pun berpesan agar Gong Shim berhati-hati saat turun, setelah itu menenangkan dirinya dengan melakukan push up. 


Joon Soo datang ke kantor dan langsung menemui pamanya,  memberitahu  baru saja kembali dari arboretum dan Tidak ada yang tahu di mana keberadaan karyawan yang  bernamaKim Gil Bong, seperti menghilang dan menduga itu ulah pamanya. Dae Chul menyangkalnya karena  tak ada hubungannya seorang karyawan di arboretum dengannya.
Karena kau tidak bisa membiarkan Dan Tae tahubahwa ibu dan aku berada di sana.Apa kau menyembunyikan dia dengan sengaja?” kata Joon Soo, Dae Chul tetap menyangkal bukan yang melakukannya.
Apa Dan Tae mencoba untuk menghubungi pria itu?” tanya Dae Chul
Iya... Dia menghilang setelah menyerahkan surat pengunduran dirinya.Kita tidak bisa bertemu dengan dia.” Ucap Joon Soo, Dae Chul berkata hampir saja.
Apa kau yakin bukan kau pelakunya?” kata Joon Soo, Dae Chul menegaskan bukan dia pelakuknya. Joon Soo bisa mengerti dan akan pergi.
Joon Soo.... Kalau kau gugup, singkirkan saja Dan Tae.Lagipula kau adalah orang yang pertama kali membawa dia ke sini. Jadi Kau harus mengurusnya.” Pesan Dae Chul sinis, Joon Soo hanya melirik lalu pergi.
Kim Gil Bong adalah jaminanaku, Joon Soo.Dia jaminanku yang menjaga aku tetap aman...Kalau kau mencoba untuk menyakitiku.” Ucap Dae Chul tertawa licik 
Joon Soo masuk ke dalam mobil lalu pergi, Dan Tae keluar dari persembunyianya lalu mencatat nomor  Plat mobil milik Joon Soo  (14DO-0948)


Setelah itu pergi ke bagian parkir rumah sakit membahas tentang insiden di ICU pada tanggal 5 Juli dan memberitahu kalau korbanya adalah ayahnya.
Aku akan sangat menghargai bantuanmu.” Ucap Dan Tae, petugas merasa masih melanggar peraturan milik mereka.
Aku mencurigai seseorang.Bisakah kau memeriksa...plat ini untuk mengetahui...kapan mobilnya datang dan pergi?” kata Dan Tae dengan wajah memohon
Aku benar-benar tidak seharusnya melakukannya.” Ucap si petugas lalu meminta agar Dan Tae memberikan kertas untuk memeriksanya.
Petugas  menceri di Sistem manajemen parker, memperlihatkan tabel Plat Nomor, Masuk, Keluar, lalu menemukan plat nomor Joon Soo memberitahu  Pada tanggal 5 Juli, mobil datang pada jam 3:13 siangdan keluar pada jam 3:49 siang. Dan Tae pun mengucapkan terimakasih dan mengambil layar monitor dengan ponselnya. 

Dan Tae pergi ke bagian CCTV rumah sakit, Petugas menjelaskan Kalau ini terkait kejadian di ICU pada tanggal 5 Juli, maka polisi sudah mengambil salinan kaset dari mereka. Dan tae menjelaskan  mencurigai seseorang dalam pikiran jadi meminta bantuanya.
Kau tahu bahwa kamera keamanan di ICU rusak, kan?” ucap petugas
Iya. Aku butuh satu yang menghadap lorong ICU.  Karena mobil memasuki tempat parkir pda jam 3:13 siang,kita bisa mulai melihat dari jam 3:20 siang.Mobil itu meninggalkan tempat parkir pada jam 3:49 siang,jadi kita dapat melihatnya sampai 03:40 siang. Jadi aku hanya ingin melihat rekaman antara jam 3:20 sampai 3:40 siang. Aku akan menghargai bantuanmu.” Jelas Dan Tae melihat jam saat mobil Joon Soo masuk dan keluar.
Petugas sempat menghela nafas lalu mencari bagian file Lorong ke ruang ICUDari 3:20 sampai 03:40 siang dan akan menunjukanya. Dan Tae pun mengucapkan terimakasih lalu melihat saat Joon Soo berjalan dilorong dan meminta agar petugas ngeprint gambarnya. Setelah itu dengan tatapan dingin memegang bukti kalau Joon Soo benar-benar datang. 

Joon Soo datang ke pemulihan data bertanya  Bagaimana hasilnya, Pegawai mengatakan bisa mengambil satu panggilan keluar. Joon Soo tak percaya, Si petugas mengatakan  Benar-benar sulit untuk mengembalikan semua datanya dan pemilik dari ponsel itu sudah menelepon nomor yang sama dua kali.
Apa nomornya ada di sini sekarang?” tanya Joon Soo,
Iya. Seharusnya ada di bagian panggilan terakhir.” Kata pegawai, Joon Soo pun mengucapkan terimakasih karena sudah bisa menemukan titik terang. 

Joon Soo sempat terdiam lalu menghubungi nomor yang tersimpan di folder panggilan. Ji Won sedang menunggu kakak iparnya, wajahnya langsung panik melihat yang menelp  adalahTeman tentara Soo Yong lalu berlari keluar dari ruang ICU.
Siapa kau?Kenapa kau menelepon lagi?Apa kau mencoba untuk mengalihkan perhatianku lagi...agar kau bisa membunuh kakak iparku?” teriak Ji Won, Joon Soo kaget bergumam kalau dianggap membunuh.
Katakan kepadaku.Kenapa kau mencoba untuk membunuhnya? Kenapa kau mencoba untuk membunuh kakak iparku?Siapa kau?” teriak Ji Won marah, Dan Tae melihat bibinya berteriak marah langsung mengambil ponsel dari tangan bibinya
Suk Joon Soo.... Kenapa kau menelepon lagi?Apa kau mencoba untuk membunuh ayahku lagi? Ayo...Bicara.... Bicara!Kau mencoba membunuh ayahku, kan?” teriak Dan Tae marah, Joon Soo kaget dan langsung menutup telpnya.
“Jadi Dia mencoba untuk membunuh ayah Dan Tae.Pamanku akan membunuh seseorang.” Ucap Dan Tae tak percaya mengingat saat pamanya ke rumah sakit melihat ayah Dan Tae terbaring di ICU

Joon Soo kembali datang ke star Grup, saat di lobby bertemu dengan pamanya dengan wajah penuh amarah berteriak “Kenapa kau mencoba untuk membunuh ayah Dan Tae?” Dae Chul panik karena banyak orang yang lalu lalang di lobby.
“Apa Kau akan membunuhnya?Kenapa? Untuk apa?” teriak Joon Soo benar-benar marah
Joon Soo.... Ini bukan sesuatu yang bisa kita bicarakan di sini.Ayo kita bicara di ruangan” ucap Dae Chul dengan wajah sedikit panik. 

Diruangan
Joon Soo meminta pamanya memberitahu alasan pamanya, mencoba untuk membunuh ayah Dan Tae dan bisa berpikir untuk membunuh seseorang, padahal selama ini sudah mengatakan untuk tidak melakukan apa-apa dan jangan pernah melakukan apapun.
Menurutmu kenapa aku akan membunuhnya?” tanya Dae Chul
Mungkin dia tidak akan pernah bangun lagi.Pada hari aku kembali dari perjalanan bisnis di Cina,Aku pergi ke rumah sakit di mana ayah Dan Tae berada.Aku mengikutimu.Setelah mengkonfirmasi bahwa Dan Tae bukanlah Joon Pyo,Aku akan meminta Dan Tae untuk berhenti mencari Joon PyoKemudian aku akan menutupi kesalahan ibuku.Itu rencanaku.” Teriak Joon Soo marah
Tapi ternyata aku salah... Kau akan membunuh seseorang jadi Kau tidak akan pernah bisa diampuni.Ini harus dihentikan.” Teriak Joon Soo, Dae Chul bertanya apa yang akan dilakukan.
Aku akan mengungkapkan segalanya dan Tidak ada cara lain.Aku akan pergi menemui Dan Tae sekarang.” Ucap Joon Soo, Dae Chul menahan sebentar menurutnya sebelum pergi harus mendengarkan sesuatua lalu menekan telpnya.

Terdengar suara Nyonya Yum bertanya apakah kakaknya masih ada dikantor,  Dae Chul membahas tentangayah Dan Tae adalah Ahn Soo Yong, Nyonya Yum mengetahui itu teman tentara kakaknya dan mendengar sudah bangun dari koma, lalu bertanya apakah kakaknya sudah mengatasinya agr tidak bisa bicara. Joon Soo terlihat lemas dan menahan badannya di meja. Dae Chul mengatakan akan menelpnya nanti lalu menutup telpnya.
Apa yang akan kau lakukan sekarang?Apa kau masih akan memberitahu segalanya kepada Dan Tae?” ucap Dae Chul melihat Joon Soo terlihat lemas dan shock
Joon Soo.... Aku tidak pernah mengatakannya,tapi apa yang terjadi dengan Joon Pyo termasuk penculikan itu, semua adalah perbuatan ibumu.Aku hanya melakukan apa yang dia perintahkan kepadaku karena  butuh uang.Ibumu tidak hanya menculiknya 26 tahun yang lalutapi dia bahkan mencoba untuk membunuh seseorang baru-baru ini.Kalau kau...ingin ibumu membayar atas kejahatannya, lebih baik lakukan.” Kata Dae Chul lalu meninggalkan ruanganya, Joon Soo benar-benar tak menyangka ibunya adalah otak dari segalanya.


Dan Tae pergi ke kantor Joon Soo yang baru tapi ruangan CEO sudah terkunci, akhirnya ia menelp tapi ponselnya tak aktif. Dengan wajah dingin bertanya-tanya dimana sekarang Joon Soo bersembunyi.
Joon Soo keluar rumah dengan membawa tas besar, Ibunya bertanya apakah anaknya akan pergi. Joon Soo hanya diam saja, Ibunya heran melihat anaknya yang tiba-tiba ingin pergi. Joon Soo menatap ibunya seperti masih tak percaya ibu yang sangat disayanginya tega berbuat jahat pada orang lain.
“Baik lah.... Kalau bisnismu tidak berjalan dengan baik,kau hanya harus melakukannya dengan sedikit santai.Aku harap kau bisa berpikir jernih.” Kata Nyonya Yum, Joon Soo mengerti dan memberitahu akan mematikan ponselnya sementara. Nyonya Yum bisa mengerti dan meminta agar anaknya bisa beristirahat dengan tenang. 

Dan Tae dan Gong Shim jalan bersama sambil bergandengan tangan, Gong Shim menceritakan saat bertanya ke kantor dan para pegawai mengatakan  bahwa  CEO Seok mengambil cuti, jadi tidak akan masuk selama beberapa hari menurutnya ini aneh.
Kupikir dia akan menjadi sangat sibuk dengan perusahaan barunya,tapi tiba-tiba dia mengambil cuti beberapa hari.” Komentar Gong Shim
“Gong Shim.... Bisakah kau berhenti bekerja di perusahaannya?” ucap Dan Tae, Gong Shim tak mengerti kenapa Dan Tae bisa bicara seperti itu dengan melepaskan tangan
Aku benci kenyataan...bahwa kau bekerja untuk dia.” Akui Dan Tae, Gong Shim makin bingging karena Dan Tae mengatakan hal itu. Dan Tae mengatakan Sangat berat untuk mengatakan ini
Kau sudah tahu bagaimana senangnya aku...untuk mendapatkan pekerjaan di mana aku bisa menggambar Jadi Apa alasannya?Apa karena Direktur Suk adalah CEO-nya?Apa karena dia baik kepadakuAtaukarena apa yang terjadi dengan pameran saat itu?” ucap Gong Shim, Dan Tae hanya terdiam dengan memalingkan wajahnya.
Kenapa...kau hanya bisa memikirkan dirimu sendiri?Kau begitu egois.Kau tidak pernah berpikir tentang aku, kan?” kata Gong Shim, Dan Tae hanya diam dengan menatapnya. Gong Shim pikir dugaanya itu benar lalu pergi meninggalkanya. Dan Tae pun tak menahanya, membiarkan Gong Shim pergi.

Dan Tae berjalan pulang sendirian sempat duduk ditaman, Gong Shim berdiri diatap rumahnya seperti menunggu Dan tae. Akhirnya Dan Tae pulang melihat Gong Shim yang menungu dan langsung menghampirinya. Gong Shim membalikan badan menatap Dan Tae yang sudah berdiri didepanya
“Gong Shim.... Aku berharap kau tidak akan salah paham.” Kata Dan Tae
Dan Tae,kenapa kau tidak mengerti juga?Kenapa kau begitu bodoh?Aku juga bodoh, jadi tidak bisa melakukan dua hal sekaligus.Aku tidak bisa menyukai dua orang pada saat yang sama.Aku tidak cukup pintar... Aku hanya memiliki perasaan untukmu.Aku tidak peduli tentang orang lain jadi berhenti menjadi bingung.” Akui Gong Shim
Dan Tae sedikit tersenyum, Gong Shim merasa pasti terlihat sangat bodoh sekarang. Dan Tae akhirnya memeluk Gong Shim dengan menepuk bahunya, keduanya lalu saling menatap, Gong Shim bisa sedikit tersenyum. Dan Tae ikut tersenyum lalu tiba-tiba mengecup bibir Gong Shim. Gong Shim melotot kaget lalu tersenyum. Dan Tae tersenyum dan menatap ke arah langit, tiba-tiba mendekat dan mencium Gong Shim.
Kaki Gong Shim sedikit berjinjit dan Tangannya hanya bisa meremas bajunya ketika menerima ciuman dari Dan Tae. Keduanya lalu sama-sama terlihat malu tak mau saling bertatap setelah berciuman, Dan Tae kembali mendaratkan kecupannya. Gong Shim tersenyum lalu menutup wajahnya karena malu. 


Dan Tae keluar dari kantor tak sengaja berpapasan dengan Dae Chul di lobby. Dae Chul melihat Jam kerja belum berakhir, lalu bertany apakah Dan Tae akan pergi ke suatu tempat lalu berkomentar Sepertinya Dan tae sering meninggalkan kantor belakangan ini.
Maaf, aku harus pergi ke rumah sakit.” Ucap Dan Tae, Dae Chul bertanya pura-pura tahu tahu untuk apa pergi ke Rumah Sakit
Ayahku sakit.” Kata Dan Tae, Dae Chul mengangguk mengerti kalau ayah Dan tae itu ada dirumah sakit.
Kau pasti kesepian sekarang karena temanmu Joon Soo juga tidak kelihatan.” Komentar Dae Chul menyindir, Dan Tae mengaku tak masalah karena merasa  baik-baik saja.
Dia sangat beruntung memiliki teman yang baik sepertimu.Beritahu aku kalau kau merasa membutuhkan bantuanku.Pasti sulit untuk merawat seseorang di ICU, Kau harus segera pergi sekarang.” Kata Dae Chul,

Dan Tae pun mengucapkan terimakasih atas perhatiannya.  Dae Chul pergi dengan menepuk pundaknya, Dan Tae tersadar bertanya-tanya kenapa Dae Chul tahu ayahnya ada di ICU padahal tak mengatakanya. 
Dan Tae kembali ke bagian CCTV rumah sakit, lalu matanya seperti bergerak cepat dan menemukan sosok orang yang dikenalnya berjalan dilorong dan meminta petugas menghentikanya. Petugas bertanya apakah Dan Tae melihat sesuatu.  Dan Tae meminta sedikit memundurkan videonya.
Ia pun bisa melihat Dae Chul yang datang ke tempat ayahya, lalu meminta agar mengeprint hasil CCTV. Dan Tae melihat Dae Chul yang berjalan ke arah ruangan ICU nomor dua tempat ayahnya dirawat. 


Dan Tae memarkir mobilnya lalu melihat hasil gambar CCTV yang dibawanya,  dan bisa menduga itu arti bahwa Dae Chul adalah orang yang mencoba membunuh ayah. Dan Tae teringat saat diambulance menemukan tangan ayahnya mengenggam pin star grup.
Kalau orang yang ditemui oleh ayahku di arboretumadalah Direktur Eksekutif Yeom,apa itu berarti mereka sudah saling mengenal satu sama lain?” ucap Dan Tae dingin lalu turun dari mobilnya.
Dan Tae mengecek di komputernya tentang Informasi Pegawai dan melihat resume milik Dae Chul,  melihat tulisan Pasukan Khusus 38, teringat itu adalah namakesatuan tempat ayahnya pernahbergabung.

Di sebuah restoran
Seorang pria langsung bisa mengenal Dan Tae adalah anak dari Soo Yong. Dan Tae pun menyapanya. Pria itu bertanya apakah Dan Tae  sering bekomunikasi dengan ayahnya. Dan Tae mengaku  sering berkomunikasi.
Aku senang mendengarnya, Apa Soo Yong baik-baik?” tanya si pria
Ya, tapi ada sesuatu yang ingin aku tanyakan.Apa kau ada di angkatan bersenjata bersama ayahku?” kata Dan Tae, pria itu membenarkan
Kalau begitu kau tahu apa ada orang di Pasukan Khusus...bernama Yum Dae Chul?” tanya Dan Tae, pria itu kembali membenarkan dan memberitahu Dae Chul bekerja di Grup Star sekarang.
Si pria teringat sesuatu kalau Dae Chul mencari-cari ayahnya beberapa bulan yang lalu. Dan Tae sempat binggung. Si pria menceritakan Dae Chul  bertanya nomor telepon Soo Yong kepada semua orangyang dikenalnya. Dan Tae bertanya apakah mereka berdua dekat. Pria itu membenarkan dan meminta Dan Tae menunggu supaya menunjukan sesuatu.
Dan Tae mulai berpikir dan mengingat kata-kata Dae Chul saat di lobby “ Pasti sulit untuk merawat seseorang di ICU.Kau harus cepat ke rumah sakit.” Si pria keluar dengan membawa selembar foto menceritakan kalau mereka berempat dekat seperti saudara. Dan Tae melihat ayahnya yang duduk sambil berpelukan dengan Dae Chul dan dua kawan yang lainnya. 


Dan Tae mengemudikan mobilnya dengan tatapan dingin teringat dengan ucapan ayahnya saat di telp Bukan aku yang menculikmu.Aku membawamu pulang dari...seseorang yang mencoba membunuhmu. Ketika akan bertemu ternyata ayahnya sudah tak sadarkan diri
Setelah itu penjelasan dari dokter “Aku tidak tahu kenapa.Tapi jelas...bahwa sistem pendukung kehidupan sengaja dimatikan oleh seseorang.Aku yakin itu.” Dan Tae seperti bisa membayangkan sosok orang yang sengaja melepaskan selang kabel yang membuat ayahnya tak sadarkan diri.
Lalu penjelasan dari paman yang beradad di TKP “Dia berkata, "Joon Pyo" dan "Kupu-kupu."” Dan Tae dengan mata mendelik kalau yang dimaksud adalah sebuah tatto, bahwan yang menculik Joon Pyo mungkin memiliki tato kupu-kupu.

Dae Chul dengan menaikkan kakinya kemeja berbicara di telp mengajak temanya agar main golf bersama. Dan Tae masuk ruangan tanpa mengetuk, Dae Chul terkaget-kaget lalu menutup telp dan akan menghubungi temanya nanti dan bertanya kenapa Dan Tae datang ke ruanganya. Dan Tae berjalan mendekat lalu menarik tangan Dae Chul dan menaikan lengan bajunya, terlihat dengan jelas Tatto ditanganya.
“Yum Dae Chul.... ternyata Kau” ucap Dae Tae sangat yakin pelaku yang menculiknya adalah paman dari Joon Soo
bersambung ke episode  18

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Lucky Romance Episode 15 Part 1

$
0
0
Bo Nui duduk terdiam di aspal dan melihat  mobil yang berhenti dan buket bunga pun jatuh. Akhirnya berdiri dan melihat hanya bagian tangan yang berdarah, seperti merasa bersalah Bo Nui memilih berlari menjauh dari Soo Ho.
Ini salahku.... Aku yang salah.Harusnya tak kulakukanTak seharusnya aku dicintainya dan Tak semestinya aku mencintainya.” Gumam Bo Nui sambil menangis dan berlari, Soo Ho pun masih tergeletak di aspal.
Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi ambulance.  Bo Nui menangis karena hanya bisa jauh dari Soo Ho tanpa bisa membantunya. 

Soo Ho sudah terbaring di rumah sakit, Bo Nui datang  bertanya pada perawat dimana keberadaan Kamar Je Soo Ho, perawat memberitahu di  kamar VIP #2 dan memberitahu pasien seakrang sedang melakukan pemeriksaan dan bertanya apa Bo Nui adalah walinya.
Bo Nui memilih untuk segera mendekati ruangan, lalu menuliskan diselembar kertas jimat agar Soo Ho bisa sembuh lalu menyelipkan dibawah bantal. Soo Ho masih tak sadar dibawa masuk oleh perawat, Bo Nui hanya melihatnya dari jauh tak ingin mendekatinya. 

Bo Nui pulang ke rumah melihat foto yang ada di dinding bersama adik dan juga Soo Ho. Ia berlutut menangis menatap wajah Soo Ho seperti merasa sangat bersalah, Soo Ho terlihat masih terbaring di ruanganya. Bo Nui terus menangis merasa menyalahkan dirinya yang membawa sial. 

Soo Ho terbangun dan langsung memanggil Bo Nui, Sul Hee sudah ada di sampingnya melihat Soo Ho yang sadar langsung memanggilnya. Soo Ho melirik, Sul Hee memberitahu kalau dirinya yang ada disampingnya. Soo Ho mengingat saat kejadian mendorong Bo Nui.
Bo Nui bagaimana?” tanya Soo Ho ingin bangun dari tempat tidurnya,
“Kau lebih baik berbaring saja, tubuhmu memar semua.Dokter bilang ini keajaiban,hanya tanganmu saja yang patah.” Ucap Sul Hee, Soo Ho pun bertanya kapan Sul Hee datang.
Kemarin malam setelah ditelepon.” Kata Sul Hee, Soo Ho bertanya apakah melihat Bo Nui sambil berusaha bangun dari tempat tidurnya.

Sul Hee meminta Soo Ho tak bangun dan bertanya mau kemana. Soo Ho mengatakan ingin ke IGD, menurutnya saat dibawa masuk maka Bo Nui datang bersamanya jadi mungkin terluka. Sul Hee memberitahu kalau Bo Nui yang menelpnya jadi karena itulah datang.
Dia tak bisa ke rumah sakit,makanya dia memintaku menjagamu. Sebenarnya Kalian berdua kenapa?” ucap Sul Hee binggung, lalu memberitahu harus pergi karena Gary ada interview dan akan kembali lagi.
Tak apa dan Tak perlu ke sini,.” Ucap Soo Ho, Sul Hee  mengatakan akan mengurus semuanya dan  merasa sangat bersyukur melihat Soo Ho yang sadar.  Soo Ho pun mengucapkan terimakasih. Sul Hee menyuruh istirahat dan pamit pergi. 


Soo Ho melihat kantung bajunya saat kecelaakaan dan mengambil ponselnya, mencoba menelp Bo Nui tapi tak aktif. Lalu berusaha keluar tiba-tiba ibu datang, ayahnya nyelonong masuk dengan wajah panik bertanya keadaan memeriksan tubuh Soo Ho kalau ada yang terluka, Soo Ho malah merasa kesakitan karena tubuhnya semua dipegang.
Nyonya Yang menarik tangan suaminya karena Tubuhnya memar semua jadi  kenapa harus disentuh semuanya. Tuan Joo terlihat gugup dan tertunduk malu, Soo Ho pun juga terlihat canggung melihat ayahnya sampai panik. 

Nyonya Yang duduk disamping anaknya, bertanya apa sebenarnya yang terjadi karena mendengar anaknya itu tertabrakkarena mau menyelamatkan seseorang. Soo Ho mengatakan itu Tidak benar karena ia Hanya terserempetsaat menyeberang.
Syukurlah. Kalau luka dalamdan dioperasi bagaimana jadinya?” kata Nyonya Yang khawatir.
Aku tak apa jadi  Ibu pulang saja.” Ucap Soo Ho dingin, Nyonya Yang merasa baru saja datang tapi anaknya sudah memintanya untuk pulang.
Aku bisa di sini sendiri.” Kata Soo Ho seperti lebih nyaman sendiri.
Apa maksudmu?Dulu kau juga begini, Kau bilang bisa berangkat ke Amerika sendiri.Tak peduli seberapa baik profesornya memperhatikanmu...Meski kau bilang tak apa-apa...Tak seharusnya kami mengirimbocah sekecil itu sendirian.” Kata Nyonya Yang merasa bersalah. Soo Ho merasa itu sudah lama jadi tak perlu dibahas.
Karena putraku jenius, dia akan baik-baik sajadi luar negeri...Dia akan bekerja sebaik-baiknya membuat Amerika terkesan, jadi Ibu tak seharusnya berpikir begitu... Maafkan Ibu, Soo Ho, Mengirimmu sendirian, Ibu minta maaf.Maaf kalau terus menyuruhmu menghafal perkalian, Ibu tak tahu apa-apa..” Ucap Nyonya Yang
Soo Ho memanggil ibunya sambil menatapnya lalu  mengatakan bukannya sekaratHanya tangan patah. Tuan Je mengajak mereka pergi saja karena anaknya juga terlihat baik-baik saja. Soo Ho meminta agar ayahnya berhati-hati saat pulang. Tuan Je mengangguk berpesan agar menjaga diri baik-baik dan Hati-hati kalau menyeberang dan harus menengok kanan kiri dulu.

“Ayahh.... Tambak ikannya, jangan dijual.
Tidak ada ikannya, siapa yang mau beli memangnya?Kalau mereka mengetahuinya, pasti tak bakalan ada yang mau tinggal di sana.” Kata Tuan Je
Ayah suka tempat itu jadi Lanjutkan saja.” Kata Soo Ho, Tuan Je langsung keluar dari ruangan.
Nyonya Yang langsung mengejar suaminya, berkomentar merasa senang karena anaknya akhirnya bisa melunak. Tuan Je terlihat terharu melihat sikap anaknya, Nyonya Yang melihat suaminya menangis. Tuan Je langsung buru-buru menghapusnya dan beranjak pergi. 

Soo Ho mencoba menghubungi Bo Nui akhirnya mencobanya untuk mengirimkan pesan “Jeng-jeng! Ini aku… Kau kaget, kan? Cedera tanganku... tak parah kok… Kupikir kau mungkin khawatir. Cepat kemarilah, tulis jimat di gips-ku supaya aku cepat sembuh. Kau Cepat ke sini yah. Shim Bo Nui, aku merindukanmu” ucap Soo Ho. Bo Nui melihat ponselnya, banyak miss call dan pesan lalu menelp Dal Nim. Dal Nim bertanya keberadan Bo Nui sekarang, bahkan tak bilang akan tak masuk kerja menurutnya sudah pasti kesal. Dengan penuh bersemangat bertanya bagaimana lamaranya,
“Dia memberimu cincin? Kau pasti bahagia. Aku iri sekali “ ucap Dal Nim lalu tersadar Bo Nui hanya diam saja dan mencoba memanggilnya.
“Dal Nim, aku minta tolong, Bisakah tolong bersihkan mejaku? Jimat, garam... semuanya buang saja.” Kata Bo Nui, Dal nim binggung Bo Nui membahas tentang  membersihkan mejanya.
“Kontrakku sudah selesai, jadi aku harus keluar.” Ucap Bo Nui, Dal Nim  masih belum mengerti
“Aku membicarakan lamaranmu, dan Kau ini bicara apa? Dengan Keluar dari Zeze, apa itu masuk akal?” kata Dal Nim sedikit marah
Bo Nui tetap mengatakan kalau akan keluar, Dal Nim mengajak Bo Nui ketemuan dan bicara, bertanya keberadanya dan akan menemuinnya. Bo Nui mengatakan nanti saja akan kuceritakan semuanya sambil meminta maaf lalu menutup ponselnya. 

Bo Nui berbicara pada adiknya yang sedang tertidur, merasa  semua sama seperti 2 tahun lalu.
“Aku mengulur waktu, lalu aku serakah dengan mengulur waktu lagi dan beginilah jadinya.  Kali ini juga… Satu hari lagi, mengulur waktu satu hari lagi... Kubiarkan dia terluka.” Ucap Bo Nui 
Ryang Ha sedang ada dikasir lalu melihat Dal Nim yang datang, dengan wajah panik mengatakna tak boleh terlihat murahan, lalu berlatih mengatakan "Ah, kau datang?" tapi menurutnya bukan seperti itu. Dal Nim memanggilnya.
“Ada yang aneh.” Ucap Dal Nim, Ryang Ha mencoba bersikap dingin. Dal Nim binggung melihat sikap Ryang Ha seperti sekarang.  Ryang Ha mencoba mencoba menutupinya dan meminta maaf

“Anu, kurasa telah terjadi sesuatu pada Bo Nui. Hingga kemarin, dia terlihat begitu senang... seperti bunga di musim semi. Lalu Tiba-tiba dia bilang pergi. Apa itu masuk akal?” cerita Dal Nim
“Katakan sekali lagi, biar aku mengerti. Yang seperti bunga di musim semi tidak usah, bunga... Faktanya saja. Bo Nui kenapa?” ucap Ryang Ha ingin to the point
“Dia bilang mau pergi.” Kata Dal Nim, Ryang Ha kaget lalu bertanya dengan kerjaanya. Dal Nim mengatakan Bo Nui keluar karena Kontraknya sudah selesai, tapi Soo Ho bilang akan direkrut sebagai karyawan tetap. Ryang Ha binggung.
“Yang aneh adalah... Dia memintaku membuang semua barang jimatnya, garam, semuanya. Apa Kau dengar sesuatu dari Presdir Je ?” ucap Dal Nim lalu tersadar Ryang Ha sudah berjarak sangat dekat

Dal Nim mulai gugup dengan wajah tertunduk meminta apabila mendengar sesuatu. Ryang Ha melihat jari Dal Nim itu cantik. Keduanya langsung menjauh sama-sama gugup. Dal Nim menceritakan sangat yakin temanya itu dilamar dan sangat senang saat pergi lalu bertanya-tanya apa ada sesuatu yang salah.
Ryang Ha kaget mengetahui Soo Ho yang akan melamar Bo Nui,  Dan tak memberitahu dirinya. Dal Ni mengejek menurutnya Ryang Ha itu bukan Best friend, bahkan sebagai malaikat pelindung, lalu meminta agar Ryang Ha memberitahunya apabila mendengar apapun lalu berjalan pergi,  Ryang Ha mengatakan ingin Dal Nim bisa lebih lama lagi.
Tiba-tiba ia mengatakan ada telp, Dal Nim berlari kembali ingin tahu. Ryang Ha mengatakan ternyata hanya spam “jangan pergi”. Dal Nim hanya tersenyum lalu pamit pergi. Ryang Ha mengatakan ada telp , Dal Nim kembali datang. Ryang Ha mengatakan spam masuk bertuliskan "setelah kerja kau ngapain?" lalu mencoba bicara secara langsung pada Bo Nui. 

“Saat di Korea, dia ikut serta dalam berbagai acara dengan sponsor korporat global. Sebagai atlet, waktunya dimanfaatkan dengan penuh makna. Dari game sampai siaran di tv. Itu kesempatan Gary Choi memperluas jaringannya ke arena baru.” Ucap Sul Hee pada wartawan
“Oh, Anda tahu... semenjak game-nya, Perilisannya ditunda entah sampai kapan. Kudengar Anda masih jadi modelnya.” Kata wartawan
“Perusahaan akan segera mengembangkan game yang lebih menarik dan menyenangkan. Kerja samaku dengan Zeze sangat berarti. Karena hal ini, aku bisa bertemu Ayahku. Timku tahu bagaimana membuat game yang bagus, secepatnya. Harapanku pribadi adalah Je Soo Ho akan kembali menduduki jabatannya.” Ucap Gun Wook, Sul Hee tersenyum mendengarnya.

Sul Hee berjalan bersama Gun Wook merasa yakin kalau itu pasti Karena Bo Nui. Gun Wook bertanya kenapa bicara seperti itu.  Sul Hee pikir itu interview yang tak perlu sebetulnya, tapi  Gun Wook bersikeras ia juga sudah bukan agennya lagi.
“IF... dibuat Bo Nui untuk adiknya. Karena dia mengetahuinya, Presdir Je mencoba melindunginya sampai akhir.” Ucap Gun Wook
“Aku mengerti. Maksudmu kau tak menyesal, karena kau sudah menganggapnya keluargamu?” kata Sul Hee. Gun Wook bertanya tentang IM,
“Aku tahu kau keluar IM dengan syarat akan membatalkan tuntutannya? Kusimpulkan kalau kau punya penyesalan terhadap Presdir, kan?” kata Gun Wook.
“Tidak .. Ini persahabatan yang sangat tulus. Tapi kau tahu... bagaimana dua orang itu sekarang? Apa Kau dengar kabar dari Bo Nui?” ucap Sul Hee

“Dia sangat bahagia seolah di dunia ini hanya ada mereka berdua.” Komentar Gun Wook
Sul Hee binggung bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi, Gun Wook bertanya ada apa sebenarnya. Sul Hee menceritakan Bo Nui menghubunginya memberitahu Soo Ho kecelakaan. Gun Wook kaget, Sul He mengatakan tidak parah ketika membesuk Bo Nui mengatakan tak bisa ikut masuk dan mintanya melihat keadaan Soo Ho, matanya sembam.
Dia terlihat sangat putus asa,jadi kubiarkan saja.Sebetulnya apa yang terjadi antara mereka...aku penasaran apa mereka bertengkar...Meskipun begitu, ini keterlaluan!” kata Sul Hee
Aku tak tahu. Apapun yang terjadi antara mereka,mereka pasti bisa mengatasinya.” Ucap Gun Wook, Sul Hee mengeluh kalau sangat yakin. 


Gun Wook pergi ke rumah dan melihat banyak di depan rumah bahkan koper dan tas milik Soo Ho, lalu masuk ke dalam dan bertanya apakah mau pindah. Bo Nui  merasa bersalah segalanya jadi begini. Gun Wook mengingat kata  Bo Nui bilang mau menunggu Bo Ra setelah membaikakan tinggal bersama. Bo Nui hanya terdiam.
“Apa ini Karena Presdir Je? Kudengar Kau meminta Amy menjaganya. Aku pikir kau jadi berhati-hatiseperti halnya pada Bo Ra.Kenapa pindah...” ucap Gun Wook penasaran
Aku harus pergi.Orang itu, dia kehilangan uangnya,reputasinya,dan bahkan terluka karenaku.” Ucap Bo Nui
Kenapa itu salah Nuna?Aku juga tahu soal celana dalam merah dan burung hantu.Aku juga percayaTapi itu hanyalah jimat. Lalu kau Bilang dia terluka karenamu, apa itu masuk akal?” kata Gun Wook
Kecelakaannya terjadi di depankusaat dia mau menyelamatkanku. Jadi Aku tak ingin melihat hal semacam itu lagi.Daripada melihat mereka terluka karenaku,lebih baik aku menjauh dari mereka. Aku lakukan itu juga pada Bo Ra dan bisa hidup seperti itu.” Jelas Bo Nui sambil membereskan barang-barangnya, Gun Wook pun mengajak mereka untuk bersama dan akan mengantarnya. 


Ryang Ha masuk rumah sakit sambil menangis memanggil temanya, melihat wajah kaki merasa kasihan setelah kecelakaan.  Lalu bertanya apa sebenanrya terjadi, lalu mulai mengomel seharusnya sopirnya mengemudi yang benar, Buka mata lebar-lebar, Perhatikan lampu lalu lintas Kalau merah harus berhenti, hijau boleh jalan dan ingin memberikan pelajaran pada supir yang brengsek.
Sudah hentikan!” keluh Soo Ho. Ryang Ha sadar sudah tua dan harus menangis berlebihan, buru-buru menghapus air matanya.
“Lalu bagaimana  dengan Bo Nui?Apa yang terjadi?Katanya kau mau melamarnya.Tapi kau terbaring di sini dan Bo Nui berhenti kerja.” Ucap Ryang Ha
Soo Ho kaget mengetahui Ryang Ha yang berhenti kerja.  Ryang Ha menceritakan Bo Nui menelpon Dal Nimminta barang-barangnya dibereskan. Soo Ho langsung turun dari tempat tidurnya, Ryang Ha panik bertanya mau kemana temanya, Soo Ho meminta agar Ryang Ha memberikan kunci mobilnya. 

Ryang Ha memberikannya tapi setelah itu menjerit melarang Soo Ho untuk pergi. Soo Ho pergi masuk dalam mobilnya, lalu mulai menyetir dengan satu tangan. Tiba-tiba sensor mobilnya berbunyi dan langsung berhenti karena ada orang yang menyebrang jalan dengan kursi roda. Soo Ho sempat sedikit shock lalu berusaha untuk menenangkan diri.
Bo Nui da Gun Wook sedang ada di dalam mobil bersama untuk segera pergi. Gun Wook sempat menatap Bo Nui yang tersenyum walaupun dalam hatinya terasa sakit. Soo Ho terus mengemudikan mobilnya dengan cepat, mobil mereka berdua saling berpapasan dengan berlawanan arah. Sesampai dirumah, Soo Ho bisa membuka pintu yang terkunci, melihat ruangan sudah kosong dan Bo Nui sudah pergi. 

Soo Ho pergi ke rumah sakit melihat tempat tidur Bo Ra sudah kosong. Perawat Lee datang membawa selimut dan batal baru. Soo Ho langsung bertanya keberadaan Bo Ra sekarang.  Perawat Lee mengatakan tak tahu. Soo Ho dengan wajah melas bertanya keberaan Bo Nui. Perawat Lee menceritakan pagi-pagi sekali Bo Nui sudah datingLalu tergesa-gesamengurus kepulangan Bo Ra.

Flash Back
Bo Nui mengucapkan terimakasih pada perawat Lee untuk semua selama ini dan pasti akan merindukannya. Perawat Lee merasa akan merindukan juga, Bo Nui serta Bo Ra. Bo Nui pun meminta tolong pada perawat Lee.
Orang yang selalu datang denganku, Kau ingat, kan?” ucap Bo Nui
Tentu saja! Dia menulis catatan,juga memfoto, iya kan?” kata Perawat Lee, Bo Nui mengangguk
Tolong rahasiakan kepergian kamidari orang itu.” Pintu Bo Nui, perawat Lee binggung bertanya kenapa, apakah terjadi sesuatu.
Ada alasan tertentu. Kau jangan beritahu dia,aku akan dalam masalah kalau Anda beritahu.Dia mungkin akan datang mencariku dan tak tahu caranya menyerah.Karena itulah, aku mohon bantuan mu” ucap Bo Nui
Soo Ho yang mendengar ceritanya langsung berlari keluar, Bo Nui hanya bisa melonggo.   


Soo Ho berjalan di lorong teringat sebelum bertemu, Bo Nui menangis menelp kalau ingin bertemu dan merindukanya, meminta agar semuanya itu tidak benar, semua akan baik-baik saja. Dengan mata mendelik pergi meninggalkan rumah sakit.
Beberapa saat kemudian Soo Ho sudah ada di tempat peramal, Tuan Go melihat Soo Ho yang datang menyuruh untuk duduk.  Soo Ho menyebut nama Shim Bo Nui, pasti mengenalnya, lalu bertanya apa sebenarnya yan dikatakan pada wanita itu.
Rasa-rasanya aku harus tahu apa yang kau katakan,untuk mematahkan kutukannya.Karena simpulnya diikat di sini,dan harus diuraikan di sini.” Ucap Soo Ho
Rahasia besar tak seharusnya dibocorkan, aku katakan apa yang kulihat, Yang kudengar, Apapun tindakan mereka setelah mendengarperkataanku,tergantung pada orang itu sendiri.” Ucap Tuan Goo

Anda bisa lihat apa? Anda bisa dengar apa?Apa... aku mati kalau aku bersamanya?Jadi Itukah takdirku? Siapa yang menentukan?” kata Soo Ho dengan nada sinis
Aku juga merasa bersalah dan kasihan padanya.Aku tak bisa mengabaikannya.Itu karma-ku.” Ucap Tuan Goo
Aku tak pernah berdoadia tertimpa kemalangan.Aku berharap dia hidup.Kalau Anda ingin dia hidup,harusnya beri dia kesempatan untuk hidup!Andalah aura jahatnya, Andalah masalahnya,kutukannya-itu yang Anda katakan padanya. Anda berdoa dia hidup?Jangan mempengaruhi hatinya yang lemahdengan mengatakan ini adalah takdir.Karena Anda yang asal bicarahidupnya terancam.Wanita itu...segalanya bagiku.” Teriak Soo Ho lalu beranjak pergi. Tuan Goo hanya diam. 


Soo Ho pulang ke rumah sakit melihat di balik bantal, selembar kertas jimatnya. Ia bisa membayangkan saat Bo Nui menuliskan jimat itu dan menyelipkan dibawah bantal.
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Lucky Romance Episode 15 Part 2

$
0
0
Bo Nui mengelap tangan adiknya bertanya apakah tak terlalu dingin atau panas. Bo Ra mengatakan tak apa,  Bo Nui yakin pasti Bo Ra kaget karena tiba-tiba kita pindah, lalu meminta maaf. Ia memilih tempat ini Karena udara dan pemandangannya, jadi adiknya. akan lebih cepat sembuh.
Kalau cepat membaik,kita bisa latihan berjalan.” Ucap Bo Nui, Bo Ra memanggil kakaknya bertanya apakah baik-baik saja
Bukan hanya baik-baik saja,serasa terbang ke langit.Karena aku bisa ngobrol dengan Bo Ra seperti ini.Setiap hari indah, Aku sangat bersyukur dan senang.” Cerita Bo Nui 

Beberapa saat kemudian, Bo Nui duduk di depan rumah sakit melihat kakek dan nenek saling bergandengan, seperti membayangkan dirinya bisa berjalan bersama dengan Soo Ho.
Di Zeze
Dal Nim membereskan barang-barang Bo Nui dari mejanya, Seung Hyun pikir biarkan saja, sampai ada orang baruyang mengurusnya. Yoon Bal merasa kalau pria tak kerja,maka setidaknya si istri harus dapat uang dan mereka berdua keluar untuk makan apa.
Benang mengikuti jarum, Kau tak tahu kan?Mereka berdua tak pernah bisa dipisahkan” ucap Dae Kwon
Bersama-sama rasanya seperti di surga.Cinta begitu luar biasa.” Komentar Hyun Bin melirik pada Seung Hyun, Semua langsung menjerit merinding.
Mereka berdua kali saja bikin perusahaan bersama. Aku marasa bakal besar” Kata Dae Kwon, Seung Hyun mengajak untuk taruhan 10ribu won, berhasil. Ji Hoon setuju akan pada Seung Hyun karena ratunya taruhan. Dae Kwon merasa kalau tidak, Yoon Bal setuju.
Hentikan! Apa Kalian lupa aku ini teman terdekat Bo Nui? Kalian taruhan pada 2 orang ini, maka akan kucatat satu-persatu di agendaku. Dengan mencatat kesalahan kalian.  Dan akan kupastikan kalian dipecatdari perusahaan ini.” tegas Dal Nim marah dan langsung pergi. Semua binggung melihat Bo Nui yang tiba-tiba. 

Ryang Ha pergi membawakan Dal Nim minuman, meminta agar tak cemberut. Dal Nim menyuruh menaruh saja diatas meja. Ryang Ha bertanya sedang memikirkan apa. Dal Nim menjawab Bo Nui. Ryang Ha kesal, Shim Bo Nui yang tak punya hati. Dal Nim berteriak kalau Ryang Ha ingin dimarahi.
Coba pikirkan kau pikirkan.Soo Ho mengalami hal yang sama 2 kali. Menurutku, Wanita itu pasti salah makan, Tanpa sepatah kata mereka pergi, Bahkan tak berfikir yang ditinggalin bisa gila seperti itu.” Ucap Ryang Ha kesal
“Jadi Presdir Je benar-benar sedang kesulitan?” kata Dal Nim khawatir, Ryang Ha memberitahu Soo Ho bisa masih makan dan tidur.

Tapi karena hal itulah, haruskah kukatakan makin membuat khawatir?Benar-benar membuat gelisah. Saat lihat Bo Nui,aku akan bilang padanya.” Kata Ryang Ha
Hatinya pasti juga sakitmeninggalkannya begitu.Bo Nui sangat menyukai  Presdir Je,  Dia pergi dengan hati yang hancur.” Cerita Dal Nim
Ryang Ha heran kalau Dal Nim mau menderita lalu kenapa mau putus. Dal Nim juga heran menurutnya keduanya bisa saling mencintai. Ryang Ha pikir lebih baik menyudahi cukup sampai seperti ini saja, sambil memegang tangan Dal Nim bertanya apakah mereka bisa saling mencintai juga. Keduanya saling berpandangan, penuh rasa cinta. 


Soo Ho menelp rumah sakit lai menanyakan  memberitahu apakah ada pasien yang dirawat dirumah sakit itu, lalu memberitahu pasienya bernama  Shim Bo Ra, sepertinya tak ada yang nama Shim Bo Ra lalu mencoret nama rumah sakit di jalur kedua.
Aku ingin tanya mengenai pasien yang dirawat.” Ucap Soo Ho mencoba nomor lain, ternyata nomor yang di telp bukan rumah sakit.
Ia pun mencoba telp yang lain untuk mencari tahu keberadaan Bo Ra, karena pasti akan menemui Bo Nui. Beberapa rumah sakit yang dicek masih tetap tak menemukanya, lehernya sampai pegal harus menelp. Sul Hee datang, Soo Ho langsung menyembunyikan lembaran kertas disampingnya.

Sul Hee menanyakan kondisi Soo Ho sekarang, Soo Ho bertanya balik kenapa Sull Hee masih ada dirumah sakit. Sul Hee pikir terserah dirinya,  lalu bertanya tentang Bo Nui apakahmasih belum ada kabar darinya. Soo Ho hanya bisa diam saja. Sul Hee melihat sesuatu disamping Soo Ho dan langsung mengambilnya, Soo Ho ingin berteriak ingin mengambilnya.
Apa ini Pusat rehabilitasi? Apa Jangan-jangan kau... mencari Bo Nui?” ucap Sul Hee menebak-nebak
Dia pergi bersama adiknya, Mengingat kondisinya Bo Ra, jadi dia pasti rawat inap.” Cerita Soo Ho
Ada 300 lebih, Apa kau mau menelponnya satu persatu? Yaah Jelas saja... kau akan bersikeras.Harusnya kau mencarikusaat aku menghilang.” Keluh Sul Hee. Soo Ho menatap dingin. Sul Hee mengatakan kalau ia hanya bercanda.
Soo Ho hanya tertunduk diam, Sul Hee merasa keduanya itu tak bisa diajak bercanda, Soo Ho meminta Sul Hee memberika kertasnya, Sul Hee memutuskan untuk menelpnya. Soo Ho pikir tak perlu. Sul Hee menegaskan kalau itu tak gratis Per telepon 100 won karena sekarang itu pengangguran, jadi setidaknya mendapatkan 10 ribu won.

Sul Hee menelp Gary menanyakan keberadaanya, Gary baru keluar dari mobil bertanya balik kenapa mencarinya. Sul Hee mengatakan harus bertemu sebelum pergi karena pesawatnya berangkat besok pagi. Gun Wook pikir akan sulit, Sul Hee menanyakan alasanya. Gun Wook pikir merka akan sering bertemu nanti. Sul Hee mengaku sangat kecewa padahal  masih ingin sering melihatnya.
Pokoknya, aku tak bisa lama-lama telepon, dan akan menelpmu nanti.
Gary.... Apa kau tahu di mana Bo Nui?” tanya Sul Hee, Gun Wok bertanya kenapa Sul Hee tiba-tiba menanyakan tentang Bo Nui.
Dia tak bisa dihubungi dan menghilang tanpa bilang apa-apa pada Soo Hohanya titip pesan pada Dal Nim.” Cerita Sul Hee, Gun Wook terlihat datar menangapinya,
Sul Hee mendengar nada suara Gun Wook merasa pasti tahu sesuatu,  gun Wook mengaku tak mengetahui apapun. Sul Hee heran karena Gun Wook seperti tak kaget saat mendengar bahwa Bo Nui menghilang. Gun Wook terlihat gugup dan memilih untuk menutup telp dan mengaku sedang sibuk. Sul Hee menatap ponselnya merasakan ada sesuatu yang  disembunyikan. 

Gun Wook datang ke rumah sakit melihat Bo Nui yang sedang membersihkan meja dan terlihat kelelahan, terlihat wajah kasihan tapi saat menyapanya mencoba tersenyum. Bo Nui menyuruh Gun Wook untuk masuk lebih dulu dan akan menyusulnya nanti. Gun Wook menyuruh Bo Nui untuk istirahat sebentar
“Kenapa badanmu panas?” ucap Gun Wook memegang badanya setelah itu memeriksa dahi Bo Nui ternyata deman dan langsung memanggil perawat.
Hei, Gun Wook, tak perlu setelah istirahat pasti sudah baikan.” Kata Bo Nui
“Kau sudah jauh-jauh datang ke tempat ini, apa  masih banyak yang dipikirkan?Kau pasti cari kesibukan seperti iniuntuk menjernihkan pikiran.” Komentar Gun Wook
Tidak. Aku melakukan yang bisa dilakukan selain itu  Aku bersyukur Bo Ra semakin membaik.” Jelas Bo Nui
Gun Wook pun mempertanyakan tentang Bo Nui sendiri,  dengan menanyakan perasaanya sekarang. Bo Nui tak menjawabnya memilih untuk mengalihkan dengan membahas Gun Wook yang akan berangkat besok, jadi menyuruh setelah melihat Bo Ra maka segeralah pulang. Gun Wook pun akhirnya pergi menemui Bo Ra meninggalkan Bo Nui. 
Di malam hari, Bo Ra berbaring ditempat tidur bawah dan terlihat mulai terserang deman dengan terbatuk-batuk. Gun Wook masuk duduk di kursi rumah sakit dengan menatap kamar rawat Bo Ra, lalu masuk ke dalam mobil.
Pesan dari Soo Ho masuk Hubungi aku. Aku mohon tolong hubungi aku.Ada yang ingin kutanyakan padamu.


Ryang Ha membawakan koper dan tasnya memberitahu barang-barangnya dikirim ke cafenya, serta Won Dae Hae tertangkap. Soo Ho bertanya kapan, Ryang Ha menceritakan Di saat Soo Ho  kecelakaan dan juga bertemu Bo Nui.
Pria rakun itu...Dia bersikeras kalau dia juga ditipu.Aku juga akan mengajukan ganti rugi.” Kata Ryang Ha marah, Soo Ho mengajak untuk berdamai saja.
Kita rugi berapa banyak karena dia, apa kau tahu?Setidaknya aku akan dapatkan10 kali lipat ganti rugi. Lal akan kutabung sedikit demi sedikitdan mendapatkan rumahmu kembali.” Ucap Ryang Ha,
Soo Ho mengaku tak perlu karena Tuan Won itu tak memiliki apapun jadi Menuntutnya tak mungkin mendapatkan apapun.  Menurutnya Semua kekacauan karena IF akhirnya mereda jadi Jangan buat keributan lain. Ryang ha mengaku sangat  kesal sekali. Dari Won Dae Hae sampai Park Ha Sang, Perusahaan Rusia itu dan rumah Soo Ho yang diambil, lalu meminta Soo Ho tak perlu khawatir karena semua pasti akan baik-baik saja.
Ryang Ha meminta Soo Ho mengumpulkan kekuatan dengan kedipan matanya, Soo Ho pun setuju dan melihat ponselnya bergetar, wajah tegangnya telihat saat mengangkat telp. 


Gun Wook membuka pintu rumah dan sudah bersiap-siap pergi, bertanya bagaimana keadaan Soo Ho sekarang. Soo Ho berjalan masuk memberitahu kalau sekarang baik-baik saja. Gun Wook mengeluh Soo Ho yang mengirimkan pesan banyak sekali merasa ga nyaman antara sesama pria.
Dia tak angkat teleponku.” Ucap Soo Ho, Gun Wook memberitahu Bo Nui  baik-baik saja menurutnya Itu yang ingin diketahui oleh Soo Ho. Lalu Soo Ho bertanya keberadaan Bo Nui sekarang.
Sudah kubilang jangan membuatnyamenangis, benarkan?Aku luluh di hadapan wanita yang menangis. Dia baru berhenti menangis setelah kulakukan yang dia suruh. Tapi tanpamu, Dia pura-pura baik-baik saja, aku tahu di dalam hatinya dia menangis. Jadi, temuilah dia. Pergi dan  lakukan sesuatu untuknya.” Ucap Gun Wook, Soo Ho hanya bisa diam menatap Gun Wook dan sempat mondar mandir didepan rumah. 

Dae Kwon merasa mereka tak seharusnya menjenguknya, Meskipun Soo Ho melarang mereka untuk datang. Hyun Bin pikir seperti itu juga, tapi mereka sudah banyak membuat keributan sebagai tim.Seung Hyun mengatakan dokter bilang dengan membesok orang sakit sekarang ini malah membuat pasien menjadi kurang buruk.
“Aku juga khawatir. Presdir Je sekarang tak punya apa-apa. Sudah bangkrut dan sekarang sakit lagi. Apa tak menyedihkan itu? Dan itu membuatmu menyedihkan.” Kata Yoon Bal
“Kalau sudah sembuh apa kita harus menghubunginya?” kata Dae Kwon sudah mengeluarkan ponselnya siap menelp
“Tentu saja dia bakalan bilang tak mau. Sudahlah.. Lupakan saja, kita ke sana bersama-sama saja langsung karena tak enak kalau tak menjenguk.” Ucap Ji Hoon

Ryang Ha datang bertanya apa yang sedang dilakukan anak buahnya, Semua senang melihat Ryang Ha yang datang lalu bertanya keadaanya sekarang Soo Ho karena baru saja mau menjenguknya. Ryang ha memberitahu sudah keluar Rumah sakit, semua kaget mengetahui Soo Ho sudah keluar dari rumah sakit.
“Syukurlah. Kupikir dia terluka parah.” Kata Seung Hyun
“Jangan khawatir, Waktu akan menyembuhkan segalanya.” Ucap Ryang Ha
“Oh ya, Bo Nui juga akan merawatnya dengan baik.” Komentar Hyun Bin, semua berpikir sangat beruntung ada Bo Nui yang bisa menjaga Soo Ho. Ryang Ha hanya diam saja dan memberikan kode agar Dal Nim keluar. 


Dal Nim menemui Ryang Ha di luar ruangan,  Ryang Ha bertanya apakah masih belum bisa menghubungi Bo Nui, Dal Nim yakin Bo Nui tak bakalan mengangkat teleponnya dan juga tak bakalan buka emailnya karena keputusannya sudah bulat.
“Tidak bisa… Bo Nui harus di sisinya. Perasaanku tak enak. Dia belum pulih benar, tapi bersikeras keluar Rumah sakit, lalu  Won Dae Hae tertangkap, tapi Soo Ho memintaku berdamai.” Cerita Ryang Ha
“Yang pasti, aku akan terus coba menghubungi Bo Nui dan kau tolong Jaga presdir Je” ucap Dal Nim
Ryang Ha mengerti lalu mendorong Dal Nim sengaja mendekatkan wajahnya, merasa binggung seharusnya siapa yang harus dijaganya. Dal Nim memberitahu semua pegawai bisa melihat mereka, Ryang Ha meminta agar sebentar saja, Dal Nim pun memilih pergi

[Pusat Rehabilitasi]
Bo Nui keluar membawa selimut melihat Soo Ho menungu didepan pintu dengan senyuman menyapanya, Ia bertanya apakah tidurnya nyenyak, Bo Nui seperti tak percaya melihat Soo Ho yang sehat, tapi ternyata hanya bayangan saja.
Ia pergi ke lorong melihat Soo Ho yang sedang duduk diruang tunggu, pelahan mendekat dan senyumannya terlihat tapi ternyata hanya bayangan juga. Bo Nui pergi ke taman, melihat kembali Soo Ho yang datang menemuinya lalu duduk disampingnya.
“Apa tidurmu Nyenyak ? Aku Pergi tanpa bilang apa-apa, Aku minta maaf. Tak bisa di sisimu, aku minta maaf.  Aku... tak bisa jadi seperti itu maafkan aku. Dengan memperlihatkan wajahmu seperti ini, terima kasih. Di ingatan terakhirku, wajah Presdir sangat menakutkan dan mengerikan. Melihat kau baik-baik saja begini, Aku ucapkan terima kasih.” Kata Bo Nui, Soo Ho tersenyum lalu kembali menghilang seperti hanya bayangan.
Bo Nui kembali ke kamar adiknya, saat itu juga dibalik pohon Soo Ho berdiri mendengarkan ucapan Bo Nui. 

Soo Ho memanggil Bo Nui yang berjalan melewati taman, Bo Nui membalikan badan melihat Soo Ho yang benar-benar menemuinya. Keduanya saling menatap, Soo Ho mengatakan sengaja datang bukan untuk memintamu kembali tak ingin terlalu terbawa perasaan.
“Aku... kemari mau kita putus. Aku… ingin putus denganmu, Bo Nui.” Ucap Soo Ho Bo Nui terdiam dengan menahan air matanya, Soo Ho pun melangkah agar bisa lebih dekat.
“Kenapa kau tiba-tiba menghilang? Kalau ingin putus harusnya katakan saja. Kau sama sekali tak punya sopan santun.” Kata Soo Ho, Bo Nui hanya tertunduk diam.
“Kau bilang kenangan terakhir selalu yang paling penting. Kau Masih ingat, kan? Mari Kita putus dengan baik-baik dan ini akan jadi kenangan terakhir kita.” Ucap Soo Ho 
Keduanya berjalan bersama ditaman dengan pohon-pohon yang rindang, Soo Ho memastikan Bo Nui masih berjalan dibelakangnya. Bo Nui mengatakan masih ada dibelakangnya. Soo Ho mengatakan Sampai di ujung jalan ini, mereka akan jalan bersama. Keduanya terus berjalan menyusuri jalan danau dengan setapak, Bo Nui melihat tangan Soo Ho yang masih diperban.
Saat menyebrangi batu, Soo Ho mengulurkan tangan membantunya. Bo Nui menerima uluran tangan sambil loncat setelah itu, Soo Ho melepaskan tanganya lagi.
Bo Nui duduk ditaman dengan sebuket bunga, Soo Ho datang membawakan minuman. Keduanya duduk bersebelahan. Bo Nui bertanya apakah Soo Ho terluka parah. Soo Ho Sedikit lalu bertanya tentang keadaan Bo Ra,  Dia semakin membaik.
“Apa kau ... makan teratur?” tanya Bo Nui, Soo Ho menjawab ya.
“Apa kau juga... tidur teratur?” tanya Bo Nui, Soo Ho hanya mengangguk,

Bo Nui berdiri lebih dulu sambil mengajak mereka untuk pergi, Soo Ho melihat bunga yang ada dibangku, lalu bertanya apakah bunga itu Boleh disimpan. Bo Nui hanya diam.

Soo Ho berjalan dengan membawa bunga yang dirangkai oleh Bo Nui, lalu Bo Nui berhenti mereka sudah sampai di ujung jalan. Soo Ho sadar lalu mengajak untuk segera putus lalu berjalan mendekati Bo Nui.
“Kau pernah bilang semua yang mencintaimu meninggalkanmu, kan? Tapi aku tak akan seperti itu. Jadi, datanglah padaku.Meski butuh setahun, atau 10 tahun tak masalah. Kau harus kuat, lau datanglah padaku.” Ucap Soo Ho lalu memeluknya.
Ia membisikan selamat tinggal pada Bo Nui, setelah itu melepaskan pelukanya dan pergi. Bo Nui mencoba menahan tangisnya seperti tak ingin putus lalu mulai mengucapkan salam perpisahan. 

[1 tahun kemudian]
Gedung Daebak Software, dengan slogan “Lakukan-dengan-benar”. Soo Ho tertidur di sofa dengan slepping bednya, lalu sempat jatuh berguling dan langsung mematikan alarm ponselnya. 
Soo Ho masih menguap menarik tirai tapi ternyata tirainya malah sudah rusak, setelah itu membersihkan sofa dengan barang-barang di tempat tidur, lalu menyapu dan mengepel. Akhirnya ia lelah, duduk dikursi ternyata kursinya tak seimbang dan hampir jatuh.
Ryang Ha menelp ketika Soo Ho sedang mengosok gigi memberitahu sedang berada dirumahnya. Soo Ho mengatakan sudah ada dikantor. Ryang Ha tak percaya Soo Ho itu tidur di kantor lagi, Soo Ho pikir itu bukan pertama kalinya melakukan itu.
“Kenapa? Kapan kau punya tempat tinggal yang biasa?” keluh Ryang Ha, Soo Ho menyuruh temanya membawa makan saja. 

Soo Ho memakai kemeja dan memasang dasi, lalu keluar dari ruangan. Bersama dengan Ryang Ha bertemu dengan calon investor. Si pria melihat Soo Ho selama setahun tak membuat game. Soo Ho membenarkan selam setahun hanya membuat vaksin dan membagikannya gratis.
“Melihat betapa kuat virusnya, apapun ransomeware-nya tak akan pernah bisa menghadapi vaksin Je Soo Ho. Kau mengunduhnya di komputer, kan?” ucap Ryang ha menyakinkan.
“Bicara soal trend game, segala sesuatunya begitu cepat berubah. Meski dia jenius, 1 tahun hiatus patut kita pertimbangkan.” Ucap si investor
“Biarkan kami melanjutkan proyeknya, hasilnya akan kami perlihatkan pada Anda.” Kata Ryang Ha
“Kalau begitu, tolong lihat proyeknya dulu baru Anda putuskan.” Kata Soo Ho. Si investor tersenyum merasa kalau Soo Ho itu tak butuh investor,  
“Pertama-tama, lihat dulu proposal kami. Kalau Anda berminat atau kalau Anda puas, pendanaan awal 100%. Bagaimana?” ucap Soo Ho terkesan menantang. Ryang Ha panik
Si investor menatap Soo Ho tak percaya, Soo Ho menegaskan kalau jawabanya adalah ya atau tidak. Si investor hanya bisa melongo. 

Diluar ruangan Ryang Ha merasa Soo Ho itu punya rencana yang luar biasa. Soo Ho mengaku tak memilikinya. Ryang Ha panik karena Soo Ho ingin melakukan demo 3 minggu dari sekarang. Soo Ho merasa sangat yakin bisa melakukannya dan menyelesai dengan baik.
“Hei, tim development Zeze baru saja, apa yakin timmu bisa?” ucap Ryang Ha, Soo Ho malah balik bertanya ada pa dengan timnya. 

Tuan Ahn sibuk didepan komputer dengan memakai kacamatanya terlihat lelah, Tuan Won asik makan siang sendirian. Soo Ho kembali datang menyapa semuanya, Tuan Ahn dan Tuan Won pun berdiri menyapanya. Soo Ho menyuruh semuanya tak perlu melakukanya dan lebih baik mengunakan bahasa banmal saja. Tuan Ahn mengatakan sekali menjadi fans nya makan Sekali tak akan bicara banmal.
Ryang Ha melihat Tuan Won yang makan dengan lahap lalu menyindir apakah makanan enak, Tuan Won mengangguk. Ryang Ha menegaskan Uang makan harusnya 7 ribu won tapi Tuan Won sudah habis 20 ribu.
“Menu Tangsuyuk. Kau membelinya pake kartu kreditperusahaan kan?” ucap Ryang Ha marah
Jadi orang jangan pelit-pelit, Kalau pelit, keberuntungan akan menjauh.Bo Nui selalu bilang begitu, kau Harus suka memberdan murah hati.” Ucap Tuan Won
“Ahjussi, Sejujurnya  Soo Ho harusnya seumur hidupmenganggap kaumusuhnya. Tapi malah memesan tangsuyukyang harusnya bisa untuk 2 hari?!!” ucap Ryang Ha kesa
Tuan Won mengaku tak sadar,  bahkan Presdir Je itu tak berkomentar apapun tapi kenapa Ryang Ha malah yang sewo. Ryang Ha menegaskan kaalu ia dalah pemilik saham mayoritas dari perusahaan dan Tuan Won harus menghitung berapa banyak uang yang sudah dikeluarkanya. Tuan Won hanya bisa melonggo lalu pasrah agar memarahinya saja. Ryang Ha pun memberikan peringatan mulai besok tuan Won tak boleh makan siang.

Soo Ho dan Tuan Ahn hanya bisa tersenyum melihatnya, Tuan Ahn menghampiri Soo Ho lalu bertanya  Apa Kesepakatan investasi hari ini lancar, merasa yakin kalau kerja Soo Ho itu selalu mengesankan.
Kita harus buat proposal untuk game baru.Yang sangat diinginkan orangtapi tak semua bisa mendapatkannya.”jelas Soo Ho
Rencana! Bo Nui adalah perencana terbaik.Kapanpun mau presentasi,Bo Nui lah yang melakukannya.Semua pemilik perusahaan pasti akan sukadan ingin sekali merekrutnya.Presdir Je merasakan sendiri, kan?” ucap Tuan Won penuh semangat, Soo Ho hanya bisa tersenyum
Ryang Ha heran melihat Tuan Won yang merubah moodnya dengan sangat cepat.  Tuan Won merasa harus kerja dan berharap Bo Nui di sini, lalu bertanya-tanya keberadaan anak buahnya sekarang. 

Bo Nui sedang ada di bagian manula dengan mengajarkan mereka bermain games, salah satu nenek memanggil Bo Nui guru meminta agar diajarkan bermain games dari tabnya. Bo Nui pun berlari mengajarinya. Bo Nui dengan sabar mengajarinya.
Terdengar suara panik dari meja lainya, Bo Nui langsung mengampirinya. Si nenek panik karena menuliskan namanya pada tinta merah pada tabnya karena pasti akan terjadi kesialan pada dirinya. Bo Nui pun mengajarinya agar bisa menganti warnanya jadi hitam. Si nenek pun terlihat tenang dan bisa bernafas lega. 

Bo Nui menemui adiknya yang sudah bisa duduk dikursi roda, lalu bertanya apakah Prnya sudah selesai. Bo Ra mengeluh kakaknya yang datang selalu  menanyakan Prnya.  Bo Nui mengingatkan adiknya ituharus rajin belajarsupaya lulus ujian kesetaraan. Bo Ra pikir bisa nanti malam saja.
“Apa  Kau... kau video chat-andengan Gun Wook lagi?” ucap Bo Nui, Bo Ra kaget kakaknya bisa mengetahuinya.
Dia itu capek habis bertanding.” Ucap Bo Nui tak ingin adiknya menganggu.
Oppa sendiri yang bilangaku bisa telepon kapan saja.” Kata Bo Ra, Bo Nui kesal menyuruh menghentikanya dan akan memberikan hukuman dengan mendorong kursi roda milik adiknya. 

Bo Nui mengajak adiknya pergi ke taman, lalu berjongkok mencarikan bunga semanggi untuk Bo Ra. Bo Ra bertanya apakah kakaknya baik-baik saja, Bo Nui bertanya mengenai apa. Bo Ra merasa setiap kali melihat kakaknya tersenyum ada perasaan sedih. Bo Nui seperti menutupi perasaan yang sebenarnya.
Oh ya! Beberapa hari lagi, ada yang bilangakan ada bintang jatuh.Kita panjatkan harapana sama-sama” ucap Bo Nui
Oke. Persiapkan hatimu.Kalau Eonni mau mengabulkan keinginanku , pasti akan susah.” Ucap Bo Ra  
Shim Bo Ra! Tak adayang tak bisa aku lakukan untukmu!” kata  Bo Nui yakin, Bo Ra menanyakan apakah kakaknya menemukanya, Bo Ra pikir kakaknya menemukanya. Bo Nui menyengir mengatakan belum menemukanya. 

Bo Ra duduk diluar, melihat ke langit yang banyak bintang teringat kembali dengan Soo Ho saat diatap
Orang bilang kau akan beruntungkalau ada banyak bintang.Tapi..."bintang-bintang" ini...redup dan bersinar terang karena jaraknya dengan Bumi,Lantas ini bintang terang apa bintang redup?Mau jauh atau dekat,terang atau redup,Jangan percaya pada bintang.Andalkan aku.Aku akan melindungimu.” Ucap Soo Ho sambil memberikan sebuket bunga.

Soo Ho sedang berkerja di ruangan sambil menatap pohon kaktus wajahnya tersenyum setelah itu menyadarka diri untuk fokus sambil melepaskan jari-jarinya agar bisa fokus berkerja. 
Bo Nui sedang merapihkan celanya, adiknya bertanya apakah kakaknya itu sangat senang. Bo Nui bertanya apa maksudnya. Bo Ra berkomentar Terlihat di raut muka kakaknya itu pasti deg-degan. Bo Nui mengaku sangat
Cuacanya bagus, bajumu juga oke.Semuanya sempurna.Cepat berangkat, dia pasti sudah menunggu.” Kata Bo Ra, Bo Nui pun pamit pergi dengan adiknya.


Soo Ho bersiap-siap lalu keluar dari ruangan tapi kembali lagi melupakan tasnya dengan senyuman menatapnya dan keluar dari ruangan. Bo Nui dengan penuh semangat terlihat bahagia begitu juga Soo Ho seperti sudah menantinya lama. 

[Putus baik-baik]
Soo Ho memeluk Bo Nui mengucapkan selama tinggal lalu berjalan pergi, sambil memegang bunga yang dirangkai oleh Bo Nui ternyata ikut menangis. 
bersambung ke episode 16

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 8 Part 1

$
0
0
Hye Jung memuji Soo Chul semakin keren dan melihat sudah tumbuh jenggot dengan mengejeknya mirip Wolverine. Dua pria yang menyukai Hye Jung menatap iri karena tangan Hye Jung memegang dagu si pria. Ji Hong benar-benar terbakar cemburu melihatnya.
“Saat pria dan wanita jatuh cinta, hal yang paling membuatku iri adalah saat lelaki bertemu seseorang yang dapat membuatnya bersikap kekanakan.” Gumam Ji Hong
Akhirnya Ji Hong masuk ruangan sambil bertepuk tangan menyakinkan dirinya kalau semua akan baik-baik saja karena mereka berdua hanya teman. Ia mengeluarkan sebuah boneka dari laci dan menaruh diatas meja, dan langsung melemparnya. Setelah itu melampiaskan amarahnya dengan menendang kotak berkas dirak paling bawah lalu berteriak keras
Sikap kekanakan antara lelaki dan perempuan adalah sehat.Hal itu merupakan hadiah terbaikyang bisa kuperlihatkan pada seseorang.” 

Ji Hong tersenyum-senyum sendiri saat naik mobil lalu menelp Hye Jung.
Kau kedengaran senang” komentar Ji Hong, Hye Jung mengatakan mau kerumah sakit dengan temanya.
“Apakah Soon Hee?” tanya Ji Hong, Hye Jung mengatakan bukan tapi dengan Soo Chul, teman jaman aku memberontak. 
Yaa, jangan main lagi dengannya.” Kata Ji Hong melarang dengan nada cemburu.
Eey, kau tidak bisa melarangku main dengan teman lama.” Ucap Hye Jung
Saat itu Soo Chul berada disamping Hye Jung, tatapan Hye Jung mengarah pada Soo Chul dengan senyumanya. Soo Chul sempat memberikan hormat lalu mengemudikan mobilnya lebih cepat. Hye Jung tersenyum bahagia bertemu dengan teman lamanya.
Ji Hong terlihat kesal lalu bertanya apakah Hye Jung itu suka sekali padanya. Soo Chul melewati persimpangan lebih dulu tak melihat mobil yang lewat dari arah samping akhirnya bertabrakan, tubuhnya melayang. Hye Jung sedang mengemudi berteriak melihat kecelakaan Soo Chul didepan matanya. Tubuh Soo Chul sempat terpelanting sampai akhirnya jatuh ke aspal.

Ji Hong yang mendengarnya teriakan Hye Jung bertanya apa yang terjadi dengan nada panik lalu mengambil jalur cepat bertanya keberadanya sekarang. Hye Jung terlihat masih shock akhirnya keluar dari mobil sambil berlari meminta agar yang lain menelp ambulance, dengan tangan yang bergetar membuka penutup wajah di helm.
Soo Chul terlihat masih setengah sadar, Hye Jung bertanya apakah Soo Chul masih bisa mengenalinya, Soo Chul hanya tersenyum seperti jawaban masih bisa mengenalinya. Hye Jung meminta agar Soo Chul jangan mengerakan kepalanya lalu bertanya apakah kaki dan tanganya bisa digerakan. Soo Chul mengatakan tak bisa karena sudah tidak ada tenaga.
Hye Jung mulai menangis dan bertanya apakah Soo Chul bisa mengerak jarinya. Soo Chul bisa mengerakan sedikit jarinya. Hye Jung menjerit histeris berharap tak terjadi sesuatu yang buruk lalu melepaskan sarung tangan lalu memegang tanganya erat. 


Ji Hong datang dengan mobilnya melihat Hye Jung sudah ada tengah jalan bertanya apa yang terjadi. Hye Jung sambil menangis mengatakan tulang lehernya cedera dan Sepertinya syarafnya belum rusak parah. Ji Hong bertanya dengan ambulance, Hye Jung memberitahu sudah ada yang memanggilnya. Ji Hong berkomentar itu bagus.
Aku hanya memegang tangannya.” Kata Hye Jung, Ji Hong pun berkata itu sudah bagus.
Kau seorang dokter, coba kendalikan dirimu.  Temanmu akan dalam bahaya kalau kau  bersikap begitu, Hye Jung. “ ucap Ji Hong melihat Hye Jung terlihat menangis sesunggukan. Hye Jung mencoba mengatur nafas dan menghapus air matanya. 

Ambulance datang, Ji Hong memberitahu mereka harus memindahkannya dengan hati-hati jadi meminta petugas untuk mengambilkan penopang leher. Lalu bertanya apakah Hye Jung bisa membantunya. Hye Jung melepaskan helm perlahan, Ji Hong berpesan agar berHati-hati, kesalahan kecil bisa memperburuk kondisinya, memintanya agar perlahan-lahan.
Hye Jung bisa bernafas lega, Ji Hong meminta Hye Jung menahan lehernya. Hye Jung menangis tak tega melihat keadaan temanya yang terluka parah. Ji Hong memasangkan alat penopang dagu setelah itu menyuruh Hye Jung meletakan kepalanya perlahan.
Soo Chul terlihat mengeluarkan darah dari mulutnya, Hye Jung melihat Soo Chul sudah tak bernafas. Ji Hong meminta dibawakan stetoskop, memeriksa bagian perut lalu saat membukanya menemukan luka dibagian dada sebelah kiri. Hye Jung kembali menangis. Ji Hong menegaskan mereka harus segera membawa ke rumah sakit, Kalau dalam 30 menit belum stabil maka bisa bahaya dan meminta untuk membawa tempat tidur dorong. 

Mobil ambulance berjalan dengan cepat, Ji Hong berada disebelah Soo Chul memasang alat bantu oksigen, Hye Jung terlihat masih shock berjalan dibelakangnya. Ji Hong memberitahu pasien Kecelakaan motor dan meminta agar segera membawanya ke IGD.
Di ruangan, Ji Hong melihat bagian dalam Soo Chul dengan USG, Hye Jung melihat Rusuknya patah dan Pasti menekan paru-parunya.  Ji Hong melihat Diafragmanya mungkin terdapat cairan juga.  Hye Jung panik karena ada darah dalam paru-parunya.
“Berikan French Tube Chest 28.” Kata Ji Hong, Soo Chul terlihat kesusahan bernafas.
Ji Hong mulai memberikan tanda dengan mengoleskan betadine, dan mulai merobeknya, Hye Jung tak bisa melihatnya. Soo Chul seperti merasakan kesakitan dan bergerak-gerak. Ji Hong menyuruh Hye Jung untuk menahan pasiennya. Hye Jung menghapus air matanya dan berusaha menahan Soo Chul agar tak bergerak. Ji Hong meminta agar diberikan tube setelah darah segar keluar.
Ia langsung memasang selang, Hye Jung kembali menutup mata karena temanya sendiri yang merasa kesakitan. Ji Hong selesai memasang dan menyambungkan dengan tabung, darah pun bisa dikeluarkan, tekanan darah pun stabil. Ia memberitahu pertolongan pertama telah selesai jadi Hye Jung harus melakukan CT Scan. Hye Jung bisa bernafas lega dan mengangguk mengerti. 

Assiten Dokter Jung berjalan melalui lorong memberitahu pasien Lelaki 31 tahun, Kecelakaan sepeda motor. Tekanan darahnya 120, tapi sudah mendapatkan chest tube, sekarang di posisi 92. Serta CT scan menunjukan ada pendarahan limpa, sehingga harus dilakukan operasi.
Dokter Jung menanyakan  Pendarahannya. Assitennya menjawab Tingkat 2, tapi mereka sudah berikan obat.  Dokter Jung meminta agar menyiapkan ruang operasi. Assitenya merasa kemungkinan pasien  bisa menderita kelumpuhan karena retak pada tulang belakang jadi Tim bedah syaraf sedang  mengoperasinya lebih dulu. Dokter Jung bertanya apakah itu Ji Hong, assitennya membenarkan. 

Dokter Pi memperlihatkan hasil CT Scan, Ji Hong minta agar mengmbil MRI tulang belakang dan panggil ahli anestesi segera lalu Hubungi Bedah umum dan minta mereka bersiap sesudah mereka. Dokter Jung masuk ruangan, mengatakan tak perlu karena sudah datang. Ji Hong langsung menyuruh Dokter Jung melihat layar CT Scan.
“Pendarahannya tidak terlalu buruk.  Tapi bisa jadi buruk sementara kalian membedahnya.  Dia bisa mengalami shock.  Aku ingin kalian bekerja cepat dan Lakukan dengan cepat.” Ucap Dokter Jung lalu keluar ruangan, Dokter Pi juga ikut keluar akan menyiapkan ruang operasi. Ji Hong meminta agar segera melakukanya. 

Ji Hong menatap Hye Jung terlihat masih shock lalu memberikan pilihan yang mau ikut operasi atau tidak,  menurutnya Hye Jung sudah cukup baik sejauh ini jadi Tidak perlu melakukannya.
“Kalau kau ikut dan ada masalah,  pasti berat buatmu.” Ucap Ji Hong
“Apa  Kalau masuk dan berjalan lancar, aku akan lebih kuat ?” kata Hye Jung tak yakin
“Berhenti ingin selalu kuat.” Nasehat Ji Hong
“Kalau tidak kuat bagaimana aku melalui hidup ini ?” ucap Hye Jung tak bisa terima
“Menjadi lemah bukan hal buruk jadi Tak apa menjadi lemah.” Ucap Ji Hong, Hye Jung pun memutuskan tidak ingin masuk. Ji Hong pun bisa mengerti keputusan Hye Jung lalu keluar ruangan. 

Hye Jung menemui Soo Chul yang sudah sadar memberitahu Dokter Hong akan membedahnya, jadi kalau Soo Chul dioperasi maka   bisa naik sepeda motor lagi. Soo Chul menolak tidak mau dokter lain.
“Dokter Hong adalah dokter hebat.” Kata Hye Jung menyakinkan.
“Aku takut.  Tapi, kalau kau yang lakukan, aku tidak takut.  Kau yang aku kenal, selalu bisa melakukan apapun.  Kau akan melakukannya, kan ?” kata Soo Chul memohon, Hye Jung terlihat binggung
“Dokter, ruang operasinya sudah siap, Mereka ingin anda membawa pasiennya.” Kata Dokter Choi masuk ruang IGD. Hye Jung mengangguk.
Dokter Choi keluar ruangan, Hye Jung memegang tangan Soo Chul memutuskan akan melakukanya. Soo Chul tersenyum mendengarnya. 

Hye Jung pergi ke loker menganti pakaian operasi dan juga sepatunya, Ji Hong juga menganti jasnya dengan baju operasi yang digantung dalam lokernya. Ia duduk melemaskan jari-jarinya sebelum melakukan operasi, tak lupa membawa penutup kepalanya.
Di depan wastefel, Ji Hong mencuci tanganya. Hye Jung datang memberitahu akan ikut dalam ruang operasi. Ji Hong pun setuju dengan melirik Hye Jung dengan senyuman. Wajah Hye Jung terlihat tegang saat mencuci tangan. 

Dokter Kim menonton video operasi, ketukan pintu terdengar. Dokter Jin masuk ruangan, Dokter Kim bertanya alasan Dokter Jin datang keruanganya. Dokter Jin meyindir Dokter Kim yang mengabaikan telponnya , makanya datang keruangan. Dokter Kim melihat ponselnya  memberitahu sedang melihat operasi terbaru dan baru berencana menelponnya.
“Apa Kau tahu kalau Ketua Hong memberikan Konfrensi Pers hari ini ?” tanya Dokter Jin sinis
“Tidak tahu, Ia tidak selalu melaporkan segalanya padaku.” Kata Dokter Kim
“Ia membuat masalah pada rumah sakit karena skandal saham.  Harusnya dia diam saja.  Apa Kau tahu aku cemas sekali karena itu ?” ucap Dokter Jin
“Direktur, kau tidak perlu bersikap palsu diantara kita.  Kau dan aku sudah lama bertarung.  Jadi Kita saling hormat saja.” Ucap Dokter Kim tak ingin Dokter Jin bermuka dua didepanya.

“Kalau begitu, mau aku jujur ? Berhenti berada di tempat yang bukan tempatmu.  Aku pemilik rumah sakit ini,  dan kau hanyalah pegawai. Selama penghasilanmu bagus, buat apa kau perduli siapa pemilik tempat ini ?.” Tegas Dokter Jin merendah Dokter Kim
“Ini sebabnya aku tidak suka padamu.  Apa kau tidak punya martabat ? Kenapa kau harus kasar dan tidak bijak begitu ?” kata Dokter Kim marah
Dokter Jin menyuruh Dokter Kim mencari matrabatnya saja,  menurutnya Begitu Ketua Hong pergi,  maka Dokter Kim tidak akan punya koneksi lagi sementara Ia lahir dengan sendok emas. Dokter Kim menarik nafas panjang, Dokter Jin pikir  Ketua Hong bisa saja bicara semaunya di konfrensi pers dan hanya perlu melakukannya untuk melihat sampai dimana batasnya lalu keluar ruangan. 


Di lobby rumah sakit,
“Bukankah saham Medical Care dasarnya dimiliki oleh Rumah Sakit Gokil?” ucap wartawan
“Saham Medical Care adalah saham pribadiku.  Tidak ada hubungan apapun dengan rumah sakit.  Namun, aku mohon maaf karena telah menodai citra rumah sakit.” Ucap Tuan Hong
“Apa benar rumah sakit bertujuan mengubah asetnya menjadi perusahaan privat ? Menurut seseorang, anda akan memberikan saham itu pada rumah sakit sebagai bentuk donasi.” Kata wartawan
“Sebenarnya siapa yang mengatakan itu ? Apakah aku, Hong Doo Shik, dapat melakukan tindakan tercela itu ? Kalian semua wartawan.  Kenapa kalian bisa mengatakan omong kosong begitu ?!” ucap Tuan Hong marah lalu memilih untuk pergi. Semua wartawan berlari mengejarnya, seorang pria melihat dari atas. 

Tuan Hong melirik sinis saat melihat Tuan Jin ada diruangan, Tuan Jin menyindirApa yang akan berubah dengan melakukan konfrensi pers menurutnya orang hanya percaya yang ingin mereka percaya. Tuan Hong yakin ada orang dibalik ini.
“Aku, Hong Doo Shik tidak akan melarikan diri karena ini.  Aku akan ungkap kebenarannya dan akan bersihkan seluruh jajaran direksi.” Ucap Tuan Hong geram
“Doo Shik, kenapa semuanya ikut kemauanmu ? Bukankah harusnya kau berdiskusi dulu denganku ? Apa Kau ingin mengubah direksi tanpa tanya padaku ?” kata Tuan Jin terlihat sinis
“Bukankah kau dan aku satu jalan ? Saat ini aku sedang  diberi tuduhan palsu, apa  kau tak masalah ? Jika ini terjadi padamu, maka aku akan cari semua pelakunya.” Ucap Tuan Hong marah
“Makanya, biarkan aku atasi ini dan kau istirahat.  terlalu banyak perfeksionis. Kau ingin melakukan segalanya sendirian.” Ucap Tuan Jin membuat tenang.
“Mengenai Myung Hoon ... Apa ia masih belum menyerah soal Pusat Kesehatan Manula ? Pusat kesehatan manula.” Kata Tuan Hong
Tuan Jin heran kenapa Tuan Hong itu mendadak membahas. Tuan Hong yakin, Orang yang ingin menyulitkannya saat ini  adalah Myung Hoon.  Tuan Jin membela Myung Hoon-ku, tidak akan melakukan hal seperti itu, anaknya datang karena ingin mengembangkan rumah sakit. 


Tuan Jin bertemu anaknya dilorong, lalu meminta semua sekertaris meninggalkan mereka. Ia memperingatakan anaknya agar Jangan remehkan Doo Shik karena berpikir Tuan Hong akan mundur begitu namanya dinodai tapi ternyata tidak.
“Kalau begitu harus ada pertumpahan darah.” Ucap Dokter Jin, Tuan Jin pikir Sepertinya harus seperti itu. 

Pasien Lee Ga Jin, dengan perban di kepala setelah operasi, wajahnya terlihat sudah seperti semua. Yoon Do bertanya apakah sudah merasa baikan, Nyonya Lee menganguk. Yoon Do memberitahu mereka bisa keluar dari rumah sakit besok. Tuan Yoo mengucapkan terimakasih.
“Anda bisa temui aku hari Rabu 2 minggu lagi. Ini bisa kambuh lagi.  Jadi jangan lewatkan pertemuan dan pastikan datang untuk tes.” Kata Yoon Do lalu pamit pergi. Dokter Kang yang ada disampingnya pun ikut keluar ruangan. Nyonya Lee tersenyum bahagia wajahnya kembali seperti semula. 

Tuan Yoo memanggil Yoon Do, dengan membawakan tas berisi makanan sebagai ucapan terima kasih. Yoon Do terlihat tak enak hati, Tuan Yoo merasa bukan sesuatu yang besar hanya memberikan mereka adalah rekan kerja Hye Jung dan belum sempat melakukan apapun, jadi merasa berhutang budi.
Yoon Do akhirnya menyuruh dokter Kang menerima pemberian dari Tuan Yoo, Dokter Kang menerimanya dan mengucapkan terimakasih. Tuan Yoo lalu bertanya keberadaan Hye Jung sekarang. 

Hye Jung sedang ada dirumah sakit memberitahu Bisa terjadi pendarahan karena shock jadi meminta agar memperhatikan kondisi vitalnya.  Ia meminta Skapel dengan menarik nafas panjang mulai membedahnya, setelah itu meminta Septum elevator.
Ji Hong masuk ruangan meminta dipasangkan jubah, dua orang perawat membantu memasang jubah dan sarung tangan. Hye Jung melihat Ji Hong sudah siap mengatakan akan menganti posisi. Ji Hong menganti tempat Hye Jung meminta agar menaikan tempat tidurnya. Soo Chul yang terlihat tertelungkup sedikit naik.
Setelah itu Ji Hong meminta agar menghisap darahnya, tiba-tiba darah keluar muncrat ke arah Ji Hong dan Hye Jung. Ji Hong lalu meminta tambahan darah dan menghisapnya. Hye Jung sedikit panik melihat tekanan darah menurun. Ji Hong meminta agar membawa darah tambahan lagi, Suasana tegang terjadi di ruang operasi. Ji Hong berusaha untuk tetap tenang. 

Dokter Choi tertidur di meja dengan beralaskan buku, tiba-tiba rambutnya ditarik dan menjerit kesakitan. Dokter Kang membangunkan juniornya dan bertanya Siapa yang ijinkan tidur dan hanya penasaran. Siapa orangnya dengan nada sinis.
“Aku belum sempat tidur sama sekali.” Ucap Dokter Choi
“Anak tahun pertama tidak boleh tidur.  Aku saja pernah tidak tidur seminggu, Selalu yang tidak bisa kerja adalah orang  paling banyak alasan.” Ejek Dokter Kang, Dokter Ahn membela juniornya itu bukannya tidak bisa kerja.
“Lihat orang ini, tak bisa dikasih tahu sekali ! Kenapa menyela ?! Sedang apa kau ? Waktumu pasti banyak,  Joong Dae, Joong Dae, Ahn Joong Dae !” kata Dokter Kang mengejek
“Aku punya sesuatu untukmu.  Aku menscan buku untukmu Dari buku milikku.  Katanya anda tidak punya uang untuk beli.” Kata Dokter Ahn bisa menjilat dengan memberikan USBnya. Dokter Kang tersenyum lalu mengucapakan terimakasih.

“Hyung, apa kau bisa kasih aku juga ?” ucap Dokter Choi merengek dengan bersandar di pundaknya, Dokter Ahn tersenyum mengatakan tak bisa. Dokter Choi mengumpat seniornya itu kejam
“Pesta tahun pertama sebentar lagi. Kepala Bagian pasti akan memberikannya untukmu. Jangan khawatir.” Ucap Dokter Ahn, Dokter Choi binggung kenapa Dokter Kang tak memiliki buku itu karena seharusnya dapat dari Kepala Bagian juga
“Waktu itu dia berikan hal lain.”kata Dokter Kang lalu membawakan makanan keatas meja agar juniornya bisa memakainya. Dokter Ahn bertanya apa itu.
“Ayah dokter Yoo memberikan ini untuk dimakan.” Kata Dokter Kang
Dokter Pi datang dengan wajah sumringah bertanya apa lagi yang dibawanya, Dokter Kang mengejek Dokter Pi itu hebat sekali mencium bau makanan lalu bertanya apakah tidak melakukan operasi. Dokter Pi tadinya akan melakukanya, tapi Dokter Hye Jung menjadi asisten jadi ia tidak diperlukan.

“Tidak perlu bagaimana ? Melihat operasi adalah pekerjaan.  Itu sebabnya kau selalu di posisi akhir.  Apa Kau senang jadi tua dan  dibelakang anak lebih muda ?” ucap Dokter Kang mengejek, Dokter Pi dengan bangga mengatakan “sangat suka”
Dokter Kang menjerit tak percaya, Dokter Choi dan Dokter Ahn hanya bisa menahan tawa. Dokter Pi bertanya apakah makanan itu bisa dimakan, Dokter Kang benar-benar tak percaya melihat Dokter Pi malah mementingkan makanan. Dokter Pi pikir  mereka taruh saja di kulkas lalu dimakan saat lapar karena semua adalah sup, selain itu itu sisanya juga taruh saja di kulkas. Dokter Choi setuju
“Ah, aku pernah ke restoran Sup nasi Nenek, Rasanya enak sekali.  Kang Soo, harusnya taruh juga di blogmu.  Dokter Yoo pasti suka  kalau kau mengiklankan restorannya.” Ucap Dokter Pi, Dokter Choi tersenyum lebar.  
“Begitu kau lakukan, maka kau akan dihabisi dokter Yoo. Hubungan mereka tidak biasa” kata Dokter Kang yakin, Dokter Ahn tahu itu ayah kandungnya.
“Kenapa kita malah membuang waktu  membahas soal kehidupan Dokter Yoo ! Kembali kerja !” teriak Dokter Kang marah

“Kau duluan yang mengungkitnya.” Keluh Dokter Choi sambil memukul manja seniornya mengatakan sangat membencinya lalu kabur.
Dokter Kang berteriak memarahi pada Dokter Ahn yang tak berkerja. Dokter Ahn mengingatkan sudah menscan buku miliknya, Dokter Kang bisa mengerti dan mengucapkan terimakasih dengan gaya militer. Dokter Pi juga ikut mengatakan akan menaruh semua sup pada dikulkas. Dokter Kang mengeluh kalau juniornya itu membuat ingin marah.
“Apa yang akan terjadi seandainya kau meledak benaran ?” ucap Dokter Pi bertanya-tanya
“Ini yang akan terjadi.” Kata Dokter Kang ingin memukulnya, dua tangan Dokter Pi bisa menahanya sampai akhirnya mengikuti gaya manja Dokter Choi mengatakan sangat membencinya lalu kabur. 

Yoon Do keluar dari ruangan operasi, Seo Woo sudah menunggunya memberitahu Ayah dan kakek ingin makan malam dengan seniornya. Yoon Do memberitahu Pesta penyambutan hari ini. Seo Woo pikir mereka bisa menyusul nanti karena Ini permintaan orang tua.
“Apa aku harus bilang Iya pada semua kata orang tua ?”keluh Yoon Do
“Aku bilang ke mereka pesta penyambutan malam ini, tapi mereka bilang datang makan malam saja.  Aku akan bilang kau tidak mau pergi, tapi pasti ayahku akan menelponmu.” Ucap Seo Woo
Yoon Do menghela nafas panjang lalu bertanya dimana mereka akan bertemu. 

Ji Hong meminta tambahan darah lagi, perawat lain menekan kantung darah agar darah cepat mengalir. Akhirnya Ji Hong melihat pendarahan sudah berhenti dan meminta agar mengeluarkan root. Hye Jung terlihat tegang, kepala Ji Hong sudah dipasang senter begitu juga Hye Jung.
“Bersiap untuk menjahit dan Berikan cottonoid.” Ucap Ji Hong dan sempat menatap Hye Jung yang membantunya menjahit.
“Sepertinya arterinya cidera.  Apa Dia akan mendapat infraksi serebral ?” ucap Hye Jung khawatir.
“Jangan membuat kesimpulan. Lebih baik lakukan angiografi selepas Pembedahan selesa, Bisa saja arteri non-dominan.” Ucap Ji Hong, Hye Jung mengangguk mengerti.
“Tekanan darahnya turun lagi.” Kata Hye Jung panik, Ji Hong bertanya apakah sudah diberi darah tambahan. Akhirnya darah kembali diberikan.
Setelah selesai, Ji Hong seperti masang mur dalam tulang rusuk, lalu bertanya apakah Hye Jung ingin menyelesaikanya. Hye Jung mengangguk, Ji Hong pun meminta agar memanggil bagian Bedah Umum. Hye Jung pun berpindah posisi memasukan seperti sumsum tulang. 
Keduanya sudah ada di depan ruang operasi dengan wajah tegang, Dokter Jung datang dengan asistennya. Hye Jung langsung memohon bantuanya, Dokter Jung tersenyum menurutnya walaupun Hye Jung tak meminta tetap saja pasti akan melakuan kerjanya dengan baik dan meminta assitenya untuk bersiap-siap.

Hye Jung terlihat masih tegang, Ji Hong mengajak mereka pergi karena harus bersiap-siap juga. 

Hye Jung duduk dengan wajah tegang dengan meremas tanganya, Dokter Jung keluar ruangan dengan wajah lelah. Hye Jung menyapanya, Dokter Jung pun bertanya kemana Ji Hong sekarang. Hye Jung memberitahu Ji Hong akan melakukan awake surgery siang ini.
“Ah, itu operasi yang sangat penting.  Dia harus sukses demi rumah sakit ini.” Ucap Dokter Jung, Hye Jung pun menanyakan hasilnya.
“Kita harus makan bersama.” Ucap Dokter Jung mengodanya dan berjalan pergi, Hye Jung mengeluh seniornya itu malah mengodanya.
“Dokter Yoo , kau pasti meremehkan aku.  Aku tidak membunuh pasien.  Tentunya kali ini ... sukses besar.” Ucap  Dokter Jung bangga, Hye Jung tersenyum dan bisa bernafas lega mendengarnya.
“Dokter, Kim Soo Chul sudah keluar ruang operasi. Kami menyiapkan angiografi.” Kata Dokter Pi, Hye Jung pun mulai bergegas. 

Hye Jung sedang ada diruangan melihat hasil MRI, Dokter Pi datang memberitahu sudah memindahkan Soo Chul ke ruangan ICU dengan Kondisi vitalnya normal dan  meminta mengabari jika sudah sadar. Hye Jung pun memuji juniornya sudah berkerja dengan bagus.
“Aku lega karena pendarahannya dari arteri non-dominan.” Ucap Dokter Pi
“Ya, pihak satunya juga bekerja dengan baik.” Kata Ji Hong masuk ruangan. Hye Jung binggung melihat Ji Hong karena seharusnya bersiap-siap masuk ruangan. Dokter Pi memilih untuk pamit pergi membiarkan mereka berdua. 

Hye Jung pikir seharusnya Ji Hong bersiap-siap masuk ke ruangan operasi, Ji Hong bertanya balik dengan Hye Jung karena seharusnya menjadi asistenya. Hye Jung mengatakan Saat ini akan melakukan sesuatu antara antar manusia dan manusia, Sesama manusia.
Ji Hong terlihat panik, lalu melihat sekeliling takut ada orang yang melihat. Hye Jung berjalan mendekat mengalungkan tanganya di leher seperti ingin memeluk tangan Ji Hong ingin mendekapnya. Tapi ternyata Hye Jung merapihkan kerah jaket dokter yang tak rapih. Ji Hong langsung menurunkan tangannya seperti baru sadar kalau kerahnya tak rapih.
Hye Jung mengodanya bertanya apa yang dikhayalkan, Ji Hong meyangkal siapa yang mengkhayal, lalu mengeluh Hye Jung yang masih mengejeknya padahal sudah menyelamatkan temanya. Hye Jung hanya bisa tersenyum lalu mengucapkan terimakasih. Ji Hong bertanya untuk apa, Hye Jung dengan nada mengoda mengatakan “semuanya” dan langsung keluar ruangan. Ji Hong tersenyum tak percaya Hye Jung tadi sudah mengodanya. 


Soo Chul terlihat sadar tapi kesusahan mengerakan badanya, Hye Jung datang melihatnya, bertanya apakah Soo Chul tidak bisa gerakkan tangan dan kakinya dengan baik. Soo Chul membenarkan,
“Sebelum operasi aku bilang padamu, tentang vertebra pertama dan kedua. Jadi, vertebra pertama dan kedua lehermu, patah.  Disitu adalah pusat yang menghubungkan gerakan tubuhmu.” Jelas Hye Jung
“Kau bilang sudah menyekrup tulangku yang patah.” Ucap Soo Chul
“Operasinya sukses, Aku sudah melakukan bagianku. Sekarang giliranmu.” Kata Hye Jung  
“Apa Aku tidak bisa berjalan lagi ?” kata Soo Chul seperti tak yakin
“Kau ada di sisiku saat aku ingin mati, tapi Kau tidak memberiku nasihat apapun, Kau membiarkan aku memutuskan sendiri.  Meskipun kau masih muda, saat itu kau sangat perhatian.” Ucap Hye Jung, Soo Chul dengan bangga kalau memang dirinya itu keren. Hye Jung menyangkal menurutnya Soo Chul itu sangat keren.
“Apa Tubuhku akan lumpuh seluruhnya ? Kalau kau hanya menghiburku tidak usah.” Kata  Soo Chul, Hye Jung menyuruh Soo Chul mengerakan jarinya.  

Tangan dan kakiku saja tidak bisa bergerak, bagaimana menggerakan jariku ?” keluh Soo Chul lalu berusaha mengerak tapi tak bisa, Hye Jung melirik sinis.
Soo Chul akhirnya berbuat sekuat tenaga, Hye Jung akhirnya bisa melihat jari terlunjuk Soo Chul bergerak, Senyuman terlihat sumringah, mengatakan Soo Chul bisa mengeraknya. Soo Chul tak percaya dengan senyuman bahagia, kalau memang ini sekarang giliranya.
Aku akan tunjukkan padamu, sehebat apa Kim Soo Chul. “ ucap Soo Chul penuh semangat.
Kau dari dulu sudah hebat.  Jadi Kau tidak perlu menunjukannya padaku, Temukan saja wanita yang baik.” Ejek Hye Jung
Yaa, kau juga temukan lelaki baik.  Apa Dokter yang membedahku tadi, adalah guru sekolahmu ?” tanya Soo Chul, Hye Jung membenarkan
Dokter itu sudah menikah, kan?” kata Soo Chul, Hye Jung mengatakan belum.
Soo Chul menyuruh agar Hye Jung tak  pacaran dengan lelaki tua menurutnya Meskipun pria itu milyarder, maka Hye Jung  yang akanrugi, dan itu lebih bakik dengan dirinya. Hye Jung tersenyum mengejek Kim Soo Chul sudah kembali hidup sekarang. Soo Chul mengedipkan matanya yang mengoda. 


Ji Hong menanyakan alasan  DBS memerlukan perekam mikro. Seo Woo menjawab Untuk menemukan penyebab getaran. Ji Hong membenarkan,  Hye Jung pikir Kalau begitu, setelah menemukan area penyebab getaran, apa dapatkah mereka memastikan Pasien bisa memanah.
Ia harus bisa menembakkan panah.” Kata Ji Hong, Seo Woo masih tak yakin saat operasi juga
Tentu saja…. Aku ingin kau memonitor dan mencari sumber getaran dan HyeJung, kau perhatikan si pasien.” Ucap Ji Hong membagi tugas, Keduanye mengerti Ji Hong pun mengajak mereka segera pergi
bersambung ke part 2
 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 8 Part 2

$
0
0
Ji Hong mulai memasukan sebuah alat berbentuk panjang seperti jarum pada kepala yang sudah dilubangi, di lantai atas dokter Kim, Ahn, Kang dan Pi terlihat tegang. Ji Hong melihat dilayar ada cello tremor. Dokter Choi merekam videonya. Ji Hong memberitahu Lokasinya di ventral antara inti Thalamic. Seo Woo berkomentar ini Aneh sekali.
Aku tidak merasakan apapun.  Apa Ada masalah ?” tanya Soo Jung yang sadar
Otakmu tidak merasakan apapun jadi Jangan khawatir.” Kata Ji Hong, Seo Woo melihat mereka Sudah mencapai target.
Kita hampir sampai, Bicara pada pasien.” Kata Ji Hong, Hye Jung mulai bicara pada Soo Jung,
Ia bertanya keadaaan Soo Jung sekarang, Soo Jung mengaku kepalanya terasa kosong, Rasanya seperti film matrix. Hye Jung melirik melihat tangan Soo Jung yang masih bergetar. Ji Hong bertanya dengan getaran ditanganya, Hye Jung memberitahu masih ada. Ji Hong memberikan kode agar Hye Jung membuat sesuatu.
Hye Jung mulai mengerakan tangan Soo Jung yang bergetar agar bisa rileks. Ji Hong memastikan  Pemompa sudah diisi di tekanan 131-135, Hye Jung mengangguk. Ji Hong meminta agar memberikan pompa  1 voltase. Hye Jung menekan tombol memberitahu getarannya masih ada. Dokter Choi tak lupa merekam semua kejadian dengan detail.
Soo Jung bertanya apakah terjadi masalah, tiba-tiba pengelihatan terlihat kabur dan lama kelamaan mengaku tak bisa melihat apapun. Hye Jung memberitahu pasien kehilangan daya lihat. Ji Hong berpikir sejenak lalu melihat kelayar. Seo Woo melihat sinyalnya aneh. Semua yang ada diatas ikut panik.
Ji Hong memberitahu kalau Soo Jung terjadi pendarahan.  Seo Woo merasa mereka bisa memilih menunggu danlanjutkan setelah pendarahan berhenti. Hye Jung pikir tak boleh seperti itu, lebih baik segera hentikan pendarahan, menurutnya lebih baik jarum biopsi dan  penghisap sampai ditemukan. Ji Hong kembali berpikir dan memutuskan untuk memberikan jarum biopsi.
Seo Woo hanya bisa menghela nafas, Hye Jung bisa bernafas lega. Ji Hong mulai memasukan jarum, Soo Jung terlihat panik memberitahu tak melihat apapun bertanya apakah terjadi sesuatu. Dokter Kang diatas ikut panik bertanya kenapa tangan Soo Jung masih terus gemetaran. Dokter Ahn yakin pasti terjadi masalah. Dokter Kim memperingatkan semuanya agar tak ribut.
Anda sedang pendarahan di otak.  Dokter Hong akan menemukan sumbernya, jangan khawatir.” Ucap Hye Jung menenangkan pasien.
Bagaimana kalau mataku begini terus ?” kata Soo Jung panik
Percayalah pada kami, karena anda yang memutuskan melakukan operasi ini.” Ucap Hye Jung memegang tangan menyakinkan.

Seo Woo mencoba mengubah keputusan kalau mereka masih bisa menunggu. Ji Hong melirik sinis menegaskan  Keputusan sudah dibuat, jadi harus lakukan.  Hye Jung memberitahu masalah penglihatan saat pembedahan hanya sementara  dan Soo Jung bisa melihat lagi nanti. Ji Hong meminta agar menunggu, Seo Woo ingin menyela.
Hye Jung akhirnya menegur kalau Ji Hong sudah memberitahu untuk menunggunya. Seo Woo hanya melirik sinis. Ji Hong bisa mengeluarkan darah dan melihat ke monitor memberitahu pendarahan sudah berhenti jadi mereka bisa melanjutkan operasi. Hye Jung kembali memberika pompa, Soo Jung perlahan melirik sekeliling lalu menyadari sudah melihat dengan jelas lagi.
Ji Hong bisa bernafas lega, Hye Jung ikut tersenyum menyuruh Soo Jung melihat tanganya. Soo Jung melotot kaget melihat tanganya yang tadinya bergetar sudah hilang. Hye Jung dan Ji Hong saling memandang bahagia, dilantai atas pun ikut senang melihatnya, hanya Seo Woo yang terlihat cemberut.

Akhirnya Ji Hong berdiri di depan Soo Jung meminta agar mulai mengenggam tanganya, Soo Jung menjerit tak percaya bisa memegang tangan Ji Hong tanpa merasaka tanganya yang terus bergetar. Ji Hong pu meminta agar Soo Jung meletakan tangan perlahan, Angkat tangan kanan dan gerakkan maju mundur perlahan. Soo Jung bisa melakukanya dan Ji Hong meminta Soo Jung menaruh jari di hidungnya juga, setelah itu membentuk tanda V. Soo Jung tersenyum bisa melakukan tanda ada getaran sedikit pun lalu mengucapkan terimakasih.
Seo Woo masih terlihat cemberut. Ji Hong meminta dibawahkan busur dan panah ke ruang operasi. Soo Jung memegang busur panahnya, Ji Hong memberitahu Peraih medali emas OlimpiadeLee Soo Jung akan menembakan panahnya. Soo Jung menarik busur panahnya dan langsung menancap dibagian tengah. Ji Hong berteriak kalau Tepat sasaran lalu semua yang ada diruangan langsung bertepuk tangan. Ji Hong meminta agar assistennya menyelesaikanya. 

Ji Hong keluar dari ruang operasi terlihat sangat marah. Hye Jung masuk loker bertemu dengan Seo Woo yang sudah menganti bajunya. Seo Woo menegur Hye Jung yang melakukan padanya. Hye Jug bertanya apa maksudnya.
“Kau tadi bilang, "Dokter  Hong bilang tunggu" Apa Kau harus berkata begitu ? Apa Kau ingin sekali terlihat hebat di depan dokter Hong ?” ucap Seo Woo sinis
“Lalu Bagaimana dengamu ?Kenapa bersikap begitu selama operasi ?” baas Hye Jung
Kita bisa menunggu kemungkinan dan menunggu sampai pendarahan berhenti. “ kata Seo Woo tetap merasa pendapatnya paling benar.
Pendarahannya akan memburuk kalau kita menunggu.  Menurutmu kenapa dia tidak bisa melihat ?Darahnya sudah menekan syaraf optik.” Jelas Hye Jung, Seo Woo masih saja tak terima kalau Hye Jung harus menegurnya.
Hye Jung menegaskan yang terenting untuk menenangkan pasien. Kalau merekasaling berdebat, maka pasien akan tegang. Seo Woo ingin membalas lalu meraskan Ponsel bergetar melihat nama Ji Hong yang menelpnya  

Seo Woo masuk ke ruangan seniornya, Ji Hong pun menyuruhnya untuk duduk, lalu mengatakan Sikap Seo Woo  hari initidak bisa diamkan, menurutnya itu menunjukkan kekurangannya sebagai seorang dokter dan juga sikap buruk buat tim.
“Apa Menurutmu perkataanku tidak adil ?” ucap Ji Hong, Seo Woo mengatakan kalau itu terlalu berlebihan.
Kulihat kau masih belum mengerti juga.  Ini adalah "Awake Surgery", jadi Pasien dalam kondisi sadar.  Bagaimana perasaanmu jika kau sadar danada orang yang mengutak- atik kepalamu ?” kata Ji Hong mencoba menyadarkannya.
Apakah mengatakan opiniku salah, sehingga anda mempertanyakan kemampuanku sebagai dokter ?” ucap Seo Woo sinis

Ji Hong menegaskan  bukan bicara soal opininya, lalu merasa Seo Woo itu berpura-pura tak tahu atau memang  sungguh sebodoh ini, memberitahu kalau mereka sudah setuju pada satu hal maka mereka harus satu suara sampai akhir.
Keputusannya adalah menghentikan pendarahan.  Kenapa kau masih ngotot minta menunggu ?Kalau begitu, pasien akan mulai bertanya-tanya.  Lalu akhirnya nanti bagaiamana?” ucap Ji Hong
Anda akan berkata begini kalau Hyejung bersikap sama denganku ?” kata Seo Woo
Tentu saja !Ini soal sikapmu dalam bekerja ! Jadi Mau sampai kapan kau membandingkan caraku memperlakukan dirimu dan Hye Jung ?” kata Ji Hong mulai kesal. Seo Woo menjawab dengan sinis “Sampai mati.
Seo Woo.Mulai sekarang, aku tidak akan membahas ini lagi denganmu.  Tidak ada gunanya bicara padamu.  Jangan ikut operasi denganku lagi.  Keluar sekarang” kata Ji Hong tak bisa lagi berbuat untuk Seo Woo. Akhirnya Seo Woo keluar dari ruangan. Ji Hong mengeluh bisa gila terus bertemu dengan Seo Woo. 


Tuan Yoo melihat Hye Jung yang lewat didepanya dan langsung memanggilnya, Hye Jung dengan Dokter Choi lewat pun terpaksa berhenti. Dokter Choi menyapa dengan mengatakan sangat menikmati makanan pemberian dan mengucapkan Terima kasih.
Tidak perlu terima kasih.  Kalau mau makan lagi, datang kemari kapan saja.  Ini tempat kami.” Ucap Tuan Yoo memberikan kartu namanya. Dokter Choi menerimanya lalu memilih untuk pamit pergi.
Besok, Ia akan keluar.” Ucap Tuan Yoo pada anaknya, Hye Jung hanya berkomentar datar dan langsung pergi. Tuan Yoo hanya bisa diam saat Hye Jung bersikap dingin padanya. 

Ji Hong mengunjungi Soo Chul menanyakan keadaanya. Soo Chul dengan melirik sinis merasa Hye Jung pasti sudah memberitahunya. Ji Hong bertanya Kenapa berasumsi Hye Jung sudah memberitahunya. Soo Chul pikir mereka berdua itu sedang berkencan.
“Apakah terlihat begitu ?” goda Ji Hong dengan senyumanya, Soo Chul pikir kalau mungkin mereka tak berkencan.
Katanya kau belum menikah.” Ucap Soo Chul, Ji Hong bertanya dengan Soo Chul sendiri apakah sudah menikah. Soo Chul pun mengaku sudah menikah.
Ji Hong terlihat bahagia mendengarnya karena saingan berkurang untuk mendapatkan Hye Jung, berkomentar kalau seorang memang harus menikah muda. Soo Chul melirik heran, Ji Hong memberitahu mereka  akan memindahkan ke fasilitas rehab seminggu lagi dan menasehati Kalau bekerja keras saat rehab, maka Soo Chul bisa seperti dulu lagi.
Soo Chul mengumpat Ji Hong itu Pembohong. Ji Hong mengaku Cuma sedikit saja tak banyak, lalu memujinya Soo Chul itu keren karena sudah menikah dengan senyumanya mengoda Soo Chul itu terlihat tampan. Soo Chul menatap heran kenapa Ji Hong bersikap ramah padanya. Ji Hong berpesan agar memberitah apabila membutuhkan padanya lalu menyuruhnya untuk beristirahat. 

Dokter Choi memberitahu keadaan pasien 14 hari setelah operasi masih mental stupor, Fungsi motoriknya normal. Hye Jung bertanya apakah sudah melakukan CT scan. Dokter Choi mengatakan sudah dan semuanya normal.
Ia sudah tua, jadi tidak punya banyak tenaga. Periksa nutrisinya dan sering ubah posisi tidurnya.” Jelas Hye Jung, Dokter Choi mengangguk dan langsung mencatat dalam agenda.
“Kau Jangan khawatir, Ia akan segera sadar.” Kata Hye Jung sambil memegang tangan pasien.
Diam-diam Tuan Yoo mengintip dari celah pintu, melihat anaknya tersenyum ramah pada pasien bahkan menenangkanya. Hye Jung pun sadar ayahnya yang melihatnya dari depan pintu. 

Hye jung menemui ayahnya di taman, dengan sinis bertanya Kenapa ingin bertemu. Tuan Yoo bertanya apa sebenarnya salahnya pada anaknya, lalu berteriak marah kalau Hye Jung yang pergi dan sebelum pergi sudah menghancurkan hati ayahnya.
Sejak kau pergi, aku belum pernah tidur nyenyak sedikitpun.  Apakah dia makan dengan baik ...” ucap Tuan Yoo
Aku tidak akan menahan amarahku, kalau kita teruskan ini.” ucap Hye Jung dingin  
Apa yang sudah aku perbuat dan yang sudah kulakukan padamu ?!Apakah salah jika aku ingin bertemu setelah sekian lama ?” teriak Tuan Yoo berdiri marah
Kenapa mendadak ingin dekat denganku ?” tanya Hye Jung

Kita mendadak bertemu.  Kau adalah putriku.  Anak bisa saja lupa orang tua ...tapi orang tua tidak lupa anaknya.” Tegas Tuan Yoo
Hubungan kita tidak pernah seperti  orang tua & anak pada umumnya.  Kita tidak pernah dekat, bagaimana sekarang bisa seperti itu ? Menurutmu "Mulai sekarang kita harus dekat"Apa bisa begitu saja ?Kita belum pernah menghabiskan waktu bersama dan tidak berbagi perasaan bersama.” Kata Hye Jung menahan tangisnya lalu pergi.
Tuan Yoo terdiam dan tersadar dengan kesalahanya. Hye Jung pun masuk ke dalam lift menangis melupakan rasa sedihnya selama ini, ponselnya bergetar melihat nama Dokter Kang buru-buru menghapus air mata dan menenangkan dirinya. 


Dokter Choi memakai kaosnya berpikir harus lebih bergaya, Dokter Ahn sibuk membawa peralatan kedoktera, Dokter Choi bertanya alasan seniornya membawa semua barangnya. Dokter Ahn menceritakan   Dalam pesta penyambutan,  maka seniornya akan menyuruhnya minum banyak.
Kalau kau pingsan, maka semua ini diperlukan.” Kata Dokter Ahn, Dokter Choi menolak merasa semuanya itu tak perlu.
Aku kuat minum.” Kata Dokter Choi yakin, Dokter Ahn akhirnya mengeluarkan semua barang-barangnya. 

Dokter Pi masuk kamar sambil bertepuk tanga mengatakan kalau ia  tidak lagi diasingkan dan Akhirnya bisa memimpin operasi. Dokter Ahn bertanya apakah Dokter Pi pernah dikeluarkan dari residen. Dokter Pi mengerti kenapa Dokter Kang itu sering memukulnya.
“Ahh... Jadi Itu luka lama ?” ucap Dokter Ahn mengerti,
Iya, luka lama yang kau taruh garam diatasnya.” Kata dokter Pi memberikan hukuman yaitu kelitikan. 

Hye Jung datang menemui juniornya bertanya apa yang terjadi, Dokter Kang membahas ini soal pasien Kim Jin Han yang punya glioblastoma. Hye Jung tahu Pelajar usia 27 tahun yang datang keruang IGD dengan sakit kepalaadalah pasien dokter Jung Yoon Do dan Besok akan di operasi.
“Wahh... Anda hebat sekali.  Apa Anda tahu semua pasien yang masuk ?” puji Dokter Kang, Hye Jung menyuruh tak perlu berlebihan dan menjilatnya.
Dokter Jung Yoon Do bilang padaku, untuk bersiap melakukan operasi.” Kata Dokter Kang, Hye Jung bertanya keberadaan Dokter Jung Yoon Do 

Yoon Do menelp diluar mengeluh  harus hadir dalam rapat direksi, lalu mengetahui kalau Sekretaris Kim diperintahkan oleh ayah tapi meminta agar tak melakukanya karena tidak tertarik dengan urusan manajemen. Ketika membalikan badanya, Hye Jung sudah berdiri dibelakang. Yoon Do bertanya sejak kapan Hye Jung berdiri disana.
Mengenai operasi Kim Jin Han ...“ ucap Hye Jung dan langsung disela oleh Yoon Do
Dalam operasi glioblastoma, keputusan cepat diperlukan dibandingkan tehnik. Kau tahu, kan ?” kata Yoon Do
Lakukan saja dengan Dokter Jin Seo Woo.” Ucap Hye Jung, Yoon Do menanyakan alasanya.
Memang harus begitu.” Jawab Hye Jung, Yoon Do pun bertanya kembali kenapa harus seperti itu, Apa iaharus dekat dan berkencandengan orang yang sama terus menerus.
Hye Jung merasa kalau sedikit berlebihan,  Yoon Do menghela nafas mengingatkan mereka sudah membuat keputusan saat rapat, Fellow akan melakukan operasi menurut perintah pemimpin operasi jadi ia hanya ikuti keputusan bersama, agar Hye Jung ikut dalam operasi, tapi sekarang Hye Jung meminta untuk melakukan seperti sebelumnya yang membuatnya kesal. Hye Jung hanya bisa tersenyum.
Senang melihatmu tersenyum.  Apa Kau tahu kalau ayahmu memberiku sup sebagai ucapan terima kasih ?” ucap Yoon Do, Hye Jung mengatakan tak tahu.
Harusnya kau tahu.  Alangkah baiknya jika kau tahu kalau aku juga pandai.  Apa Tidak suka kata begitu ?” ucap Yoon Do melihat Hye Jung hanya diam. Hye Jung binggung. Yoon Do melihat Hye Jung yang tak tersenyum.
“Tapi Aku paling suka melihatmu begini.” Komentar Yoon Do, Hye Jung heran menurutnya Yoon Do itu norak sekali.
Perempuan suka kalau laki-laki seperti ini.  Mereka protes kalau itu norak,  padahal sebenarnya suka. Orang biasanya ketagihan pada hal yang norak.”Kata Yoon Do berusaha untuk bersikap imut, Hye Jung terlihat geli melihatnya.
Aku melihatmu sebagai perempuan.  Besok kita makan bersama di kantin.  Kita makan bersama, lalu pergi operasi.Jawabannya "Yes"” kata Yoon Do lalu berjalan pergi. Hye Jung melonggo binggung dengan seniornya yang tak menunggu jawabanya

Dokter Kang mengetes mic lebih dulu lalu mengajak semua yang sudah datang agar memulai Perayaan Departemen Bedah Syaraf  Rumah Sakit Gukil.  Dan meminta sambut atas kedatangan Dokter Choi Kang Soo  dan Operasi pertama Dokter Pi Young Gook. Dokter Choi sampai naik keatas bangku, semua pun memberikan tepuk tangan yang meriah.
Aku adalah MC kalian hari ini,  Si imut dari Gukil ...Kang Kyung Joon !  Halo semua !” ucap Dokter Kang sambil menbungkuk, semua memberikan tepuk tangan. Dokter Kang menegur Dokter Ahn untuk berhenti makan dan tepuk tangan. Dokter Ahn pun memberikan tepuk tangan meriah.
Pertama, Kapten dan pemimpin Bedah Syaraf.  Mari bersulang untuk Kepala Bagian Kim Tae Ho.” Ucap Dokter Kang. Dokter Kim pun berjalan ke bagian depan
Dihari seperti ini, sebaiknya yang singkat saja.  Departemen Bedah SyarafBerhubungan dengan Otak.  Otak mengendalikan tubuh manusia.  !” ucap Dokter Kim semuanya mengatakan “Maka, Dept Bedah Syarafmengendalikan semuanya” lalu mulai bersulang

Seo Woo langsung memeluk kakeknya yang sudah ada didepan meja makan,  Tuan Jin  mengeluh mereka satu gedung tapi jarang ketemu. Seo Woo meminta maaf. Tuan Jin pun menyuruh Yoon Do untuk duduk.
Kita sering janjian makan,tapi lama baru terlaksana. “ ucap Tuan Jin, Seo Woo meminta maaf karena merasa lalai. Tuan jin memberitahu sudah memesan makanan untuk mereka.
Aku ada janji jadi harus pergi 2 jam lagi.” Kata Tuan Jin, Seo Woo bisa mengerti.
Aku bertemu ayahmu, dia sedih karena kau tidak menelpon, Harusnya kau bisa menelp dia” kata Tuan Jin, Yoon Do terlihat sedikit canggung lalu mengatakan akan menelpnya nanti.  
Tuan Jin Melihat mereka duduk berdampingan terlihat mirip, Seo Woo pun tertunduk malu dan sempat saling berpandangan. Tuan Jin setuju dengan ayahnya. Tuan Jin memberitahu Yoon Do Mulai sekarang, mereka punya banyak pekerjaan karena mereka perlu orang tepat agar rumah sakit semakin berkembang.

Saat rumah sakit kita di privatisasi dan menjadi perusahaan terbuka, maka harga saham akan naik. Ini akan jadi dunia baru bagi kita para dokter.” Ucap Dokter Jin
Kami punya harapan besar pada kalian berdua. “ kata Tuan Jin
Seo Woo akan bekerja dengan baik.” Komentar Yoon Do, Seo Woo dengan malu-malu merasa seniornya juga pasti seperti itu juga.
Aku tidak akan masuk campur dalam manajemen.  Kalau aku dari awal tertarik, maka aku sudah kerja di perusahaan ayah.  Aku jadi dokter karena ingin lepas dari itu.” Kata Yoon Do
Kalau begitu besanmu akan mengambil alih jadi Seo Woo akan melakukannya.” Kata Dokter Jin tertawa 


Yoon Do seperti tak nyaman lalu melihat jam tanganya, untuk pamit sebentar. Seo Woo pun berlari mengikutinya. Dua orang tua yang melihatnya saling menatap binggung. Seo Woo mengejar Yoon Do lalu bertanya apakah merasa tak nyaman. Yoon Do tak menjawab memilih untuk pergi. Seo Woo kaget.
Membosankan, aku tidak nyaman.” Akui Yoon Do
Tetap saja, Apa kau mau pergi saat sedang makan dengan orang tua ?Kau bukan orang seperti itu.” Ucap Seo Woo tak percaya
Kita belum mulai makan jadi Kau saja yang bicara ke mereka.” Kata Yoon Do, Seo Woo bertanya kenapa harus dirinya. Yoon Do pikir Seo Woo nanti tidak akan terlalu malu.
Aku sedang bingung dan aku melihat diriku yang belum pernah kulihat sebelumnya” kata Yoon Do
Apa Makan malam dengan keluargaku terasa tidak nyaman sekali ?Sampai kau harus begini padaku ?” ucap Seo Woo dengan menahan tangisnya.
Kita sudah kenal selama 10 tahun tapi tidak ada percikan apapun. “ akui Yoon Do
Seo Woo pikir  Percikan satu arah tetaplah percikan. Yoon Do menegaskan Api tidak bisa dimulai satu arah. Seo Woo menegaska akan ada hla yang terburuk pada Ji Hong nantinya dan sangat yakin dengan hal itu yaitu Hal buruk selalu terjadi pada orang yang menyanyangi HyeJung dan itu adalah kesialan miliknya. Yoon Do pikir lebih baik biarkan saja dirinya yang sial dan langsung pergi. 

Semua mulai berpesta Dokter Kim mulai menyanyi diatas panggung dan semua menari, lalu Dokter Choi yang membuat kepala Ji Hong bisa bergoyang-goyang mengikuti irama. Setelah itu semuanya duduk kembali, Dokter Choi menjatuhkan gelas kecilnya dengan lemparan tomat ceri.
Soon Hee datang mengantar Yoon Do yang baru datang ke meja tim bedah syaraf. Dokter Kang berteriak menyapa Yoon Do yang datang lalu menyuruhnya minum dulu sebelum duduk, sebagai hukuman karena datang telat menyuruhnya minuman yang sudah campur oleh Dokter Choi sebelumnya.
Yoon Do sempat mengumpat tapi untuk memperlihatkan pada Hye Jung langsung minum sampai habis. Semua bersorak lalu meminta agar Yoon Do meminum satu gelas lagi. Yoon Do melotot tapi akhirnya kembali minum dan duduk sambil memegang dadanya karena terasa sesak setelah minum banyak.
Lalu, kau tidak bisa lupakan yang terakhir.  Membenturkan kepala dan minum.  Pertama, Dokter Hong Ji Hong !” ucap Dokter Kang penuh semangat.
Apa ini ? Mana bisa akulakukan.” Kata Ji Hong menolak, Hye Jung mengatakan yang akan melakukanya.
Ia menaruh gelas kecil diatas gelas besar dan langsung membenturkan kepala dimeja dan minuman pun tercampur dengan gelas kecil yang jatuh ke dalam gelas besar. Semua tak percaya Hye Jung bisa melakukanya dan langsung memberikan tepuk tangan. Hye Jung langsung meminumnya, Ji Hong berteriak kalau dirinya tak mungkin bisa melakukanya. Dokter Kang menegaskan kalau pria itu pasti bisa karen perempuan saja bisa. Ji Hong menegaskan kalau Hye Jung itu bukan perempuan biasa. Hye Jung merengek Ji Hong itu selalu mengejeknya.
Aku akan jadi mawar hitam. Memang Dasarnya, dokter Hong tidak pandai minum.” Ejek Hye Jung, Ji Hong akhinya tak mau di ejek merasa bisa melakukanya.
Apa susahnya, hanya Cukup ditaruh begini.” Ucap Ji Hong menyusun gelas diatas sumpit dan siap kepalanya membentur meja, tapi yang terjadi hanya suara benturan keras tapi gelas tak jatuh
Semua menahan tawa, Hye Jung dengan nada mengejek berpura-pura panik karena dahi Ji Hong terlihat merah. Ji Hong mengaku tak sakit, Hye Jung yakin itu pasti sakit. Ji Hong ingin mencoba sekali lagi. Dokter Kim melarang, memberitahu Ji Hong itu memang tidak pandai dalam hal ini.Jadi lebih baik Dokter Yoo saja yang jadi mawar hitam
Ji Hong tak terima kalau dianggap seperti itu dan ingin membuktinya lagi, tapi kedua kalinya tetap saja tak berhasil. Hye Jung menahan tawanya, dahi Ji Hong benar-benar merah dan terlihat pusing. Semua orang hanya bisa terdiam dan melonggo lalu Ji Hong membuat suasana cair dengan tertawa, akhirnya semua ikut tertawa. 

Seo Woo tertunduk sedih memotong daging tanpa memakanya, Ayahnya menyuruh anaknya makan. Seo Woo meminta maaf, Dokter Jin melihat Yoon Do pasti meremehkan Seo Woo sampai pergi tanpa pamitan pada mereka berdua. Seo Woo membela kalau bukan itu maksud Yoon Do.
Kalau begitu, dia menganggap remeh kami ?Hubungan lelaki dan perempuan sama semuaYang kuat yang memutuskan.  Kau tidak bisa memimpin dalam hubungan.  Apa kau bisa memimpin rumah sakit Gukil ?Apa aku bisa mempercayakanmusoal rumah sakit ?” ucap Dokter Jin menyindir, Seo Woo hanya tertunduk.
Hentikan, biarkan dia makan.” Kata Tuan Jin, Dokter Jin mengeluh pada ayahnya yang membela anaknya. Seo Woo berusaha makan dengan menahan tangisnya 

Beberapa saat kemudian Seo Woo berjalan ke toilet, mencuci mulutnya seperti tak merasakan makanan dimulutnya. Pesan masuk datang, Dokter Pi mengirimkan pesan “Kami sedang pesta,  Kapan kau datang ?” dengan foto bersama tim lainya.
Ia melihat Yoon Do yang ikut foto duduk disebelah Hye Jung, langsung mengumpat Yoon Do memang pria brengsek lalu menangis. 
Dokter Kang mulai mencampur bir dan soju dalam baskom besar, Hye Jung yang melihatnya hanya bisa bergidik. Dokter Choi mengeluh seniornya itu memang kejam. Ji Hong memberikan kode agar Hye Jung pergi meninggalkan pesta, Hye Jung terlihat binggung.
Akhirnya Ji Hong yang meninggalkan lebih dulu. Hye Jung mengikuti diam-diam.  Yoon Do yang duduk disampingnya melihat keduanya keluar dari ruangan langsung mengikutinya.
Sementara di cafe, Dokter Kim ikut menambahkan minuman di baskom. Dokter Choi mengatakan kalau semua itu bukan apa-apa untuknya lalu meminta semangat pada teman-temanya. Semua memberikan semangat dan Dokter Choi berteriak “ Residen tahun pertama Choi Kang Soo. Aku akan bekerja keras !” lalu mulai meminumnya.
Hanya dengan sekali teguk Dokter Choi menghabiskanya, semua pun memberikan tepuk tangan. Dokter Choi mengangkat tanganya dengan bangga karena berhasil menghabiskanya, Tiba-tiba kepala pusing dan langsung jatuh pingsan. Semua panik, Dokter Kang memberitahu Dokter Choi tak bernafas. Dokter Kim menyuruh untuk mengintubasinya.
Dokter Kang memberitahu tak ada alatnya, Dokter Kim mengatakn tak bisa kalau tidak alatnya. Dokter Ahn memperlihatkan alat yang dibawanya untuk bisa mengintubasi pada seniornya. Dokter Kang tak percaya juniornya memang penyelamat, lalu saling berpelukan. Dokter Pi langsung mengambil alatnya membiarkan dua orang pria yang terlihat berlebihan.


Didepan restoran
Hye Jung bertanya mau bicara apa Ji Hong padanya,  Ji Hong mersa Hye Jung itu sebagai mawar hitamnya maka ia harus lakukan sesuatu padanya. Hye Jung bertanya-tanya apa itu. Ji Hong memikirkan sesuatu yang akan diberikanya lalu berjalan lebih dulu. Hye Jung pun mengikutinya dari belakang.
Yoon Do keluar dari restoran melihat keduanya jalan bersama seperti baru menyadari kalau perasaanya itu sudah ditolak dan mereka terlihat berkencan meninggalkan pesta. 

Hye Jung masuk ke sebuah tempat tak percaya ada tempat permaian yang akan datanginya, Ji Hong mengatakan sudah pasti ada dan bertanya apakah Hye Jung pernah main tembak-tembakan. Hye Jung mengelengkan kepala.  Ji Hong pun mengajak Hye Jung main tembak-tembakan memperlihatkan caranya menembak tapi ternyata tak bisa mengenai sasaran, lalu menyalahkan kalau itu karena pistolnya.
Kedua kalinya mencoba tetap saja tak berhasil, akhirnya memberikan pistolnya pada Hye Jung untuk mencobanya. Hye Jung mencoba tiga kali dan langsung bisa menembak semuanya. Ji Hong bertepuk tangan, memuji Hye Jung memang berbeda. Hye Jung terlihat malu mencoba merendahkan diri.
Setelah itu keduanya main basket bersama, Hye Jung menuliskan poinnya pada papan tulis 735. Ji Hong menuliskan poin untuknya, dengan bangga menyebut angka 386 poin, setelah itu mengajak mereka mulai bermain lagi. 

Ji Hong mengajak main mesin boneka, satu bonek didapatnya dan diberikan pada Hye Jung, wajah Hye Jung tersenyum bahagia. Ji Hong mencoba lagi dan terus mendapatkan sampai akhirnya di tumpuk semua boneka menutupi wajah Hye Jung.
Hye Jung main balapan mobil dengan tempat duduk yang bisa mengikuti jalanan dengan naik dan turun, Ji Hong hanya bisa menjerit-jerit karena Hye Jung menyetir sembarangan. Setelah permainan selesai, Hye Jung merasa seperti anak kecil tapi sangat mengasikan. Ji Hong pikit Hye Jung menyukainya permainan berkompetisi. Hye Jung membenarkan.
Hari ini kita lakukan yang kau suka ! Ayo Pergi” ajak Ji Hong, Hye Jung langsung bersemangat mengikutinya. 

Sepatu Hye Jung dan Ji Hong sudah dilepas di pingir lapangan, Keduanya sudah siap di depan gawang, melakukan pemanasan. Ji Hong mengatakan Orang yang sampai di gawang yang menang lalu mulai menghitung sampai tiga.
Keduanya saling berlari dengan cepat, tak ada yang malu kalah. Ji Hong tertawa berusaha keras untuk mengalahkan Hye Jung. Tapi akhirnya Hye Jung yang lebih dulu sampai sambil meloncat bahagia karena bisa menang. Ji Hong bertanya apakah Hye Jung menyukainya. Hye Jung mengatakan sangat menyukainya lalu mengajak untuk bertanding lagi.
Ji Hong setuju lalu berjalan ke titik start, keduanya berjalan bersama lalu Hye Jung melirik dan langsung mengenggam tangan Ji Hong lebih dulu. Ji Hong sempat kaget, Hye Jung berjalan mundur mengaku kali ini akan mengalah. Keduanya berjalan bergandengan, Ji Hong seperti berjalan ditarik oleh tangan Hye Jung.
Ini pertama kalinya, seorang wanita menggenggam tanganku lebih dulu.Gumam Ji Hong
Bersambung ke episode 9

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Lucky Romance Episode 16 Part 1

$
0
0
Soo Ho datang kembali ke kantornya dengan senyuman lalu melihat bungkus hadiah dalam tasnya  dan keluar dari kantor. Bo Nui juga berlar ke suatu tempat dengan bahagia.
Aku rindu pada kalian.” Ucap Bo Nu mengungkapkan perasaanya dengan bahagia.
Kita hanya libur satu minggu,tapi aku tidak sabar menunggu kelas kita dimulai lagi.Bagaimana kabar kalian?” kata Bo Nui berjalan masuk ke kelas untuk para manula. Semuanya menjawab baik.
Aku rindu pada guru kita yang cantik.” Kata Nenek yang duduk dibelakang meja, Bo Nu juga mengaku sangat merindukan mereka semuanya.
Aku juga rindu pada kalian.Hari ini, kalian akan belajar  bagaimana melalukan panggilan video...dan bagaimana menggunakan layanan messenger.” Kata Bo Nui, semua pun terlihat bersemangat. 

Nyonya Yang sudah mempersiapkan makanan di tempat peristirahatan pinggir danau. Tuan Je datang bertanya apakah Nyonya Yang menelpnya lagi, padahal sudah bilang untuk berhenti  mengganggunya saat sedang sibuk. Nyonya Yang mengatakan tidak meneleponnya.
Aku menyiapkan tempatnya siapa tahu dia datang.Kalau begitu kenapa kau selalu menelepon Yeong Il?Apa dia mata-mata?Kenapa kau bertanya padanya tentang putramu?.” keluh Nyonya Yang
 “Apa aku tidak boleh khawatir?” balas Tuan Je
Nyonya Yang tersenyum lalu memberikan topi ulang tahun, Tuan Je menyuruh untuk membuangnya saja. Nyonya Yang memohon agar memakainya satu kali saja. Tuan Je menegaskan kalau itu tak mungkn. Terdengar suara kalau meminta agar memakainya. Nyonya Yang melonggo lalu menjerit tak percaya anaknya datang, Soo Ho terlihat canggung melihat ayah dan ibunya sambil mendekat hadiah. 

Tuan Je memakai topi dan meniup lilinnya. Nyonya Yang dan Soo Ho bertepuk tanganya. Nyonya Yang mengaku tidak bisa meminta apapun lagi, bertanya-tanya Kapan terakhir kali mereka berkumpul untuk acara ulang tahun, mungkin sudah 18 tahun atau 20 tahun.
Soo Ho menjawab Sudah 21 tahun. Nyonya Yang mengajaka agar bisa merayakan ulang tahun bersama tiap tahun mulai sekarang. Tuan Je terlihat penuh semangat melihat anaknya yang datang lalu mengajak mereka mulai makan.
Akan bagus kalau dia ada di sini bersama kita.Aku penasaran bagaimana kabar gadis imut dan rapuh itu.Bagaimana dia bisa tidak menelepon kita sekalipun?” ucap Nyonya Yang khawatir dan juga kesal
Soo Ho, aku tidak pergi ke peramal lagii dan Aku jadi kesal memikirkan hal itu.Dia menyebut gadis cantik itu rakun.Aku tidak bisa percaya padanya lagi dan tidak percaya pada apa yang dia katakan.” Ucap Nyonya Yang, Soo Ho terlihat senang mendengarnya. 

Sul Hee memberikan hadiah pada sekotak hadiah pada Min Jae, terlihat Min Jae sibuk dengan ponselnya. Sul Hee memberitahu ibu Min Jae kalau anaknya memenangkan pertandingan junior dan melakukan debut di televisi, bahkan semuanya terjadi sekaligus.
Aku tidak yakin apakah aku harus menerima hadiah darimu.” Kata Ibu Min Jae
Kau pasti akan lebih sibuk mulai sekarang.Dia akan menjadi sangat sukses sampai  kau tidak bisa mengatasinya sendirian.Sekarang waktunya kau harus mempekerjakan seorang profesional.Apa yang harus aku lakukan agar kau percaya padaku?” kata Sul Hee mencoba menyakinkan.
“Perusahaan lain lebih besar.” Akui Ibu Min Jae, Sul Hee mengaku  membuatnya sedih, karena sudah bilang sebelumnya, bahwa ia jauh lebih baik daripada perusahaan besar lainnya.
Kalau kau bisa bicara pada Gary Choi selama lima menit, Maka kau akan menyadarinya.” Ucap Sul Hee mencoba menyakinkan.

Kau bohong, kan?” kata Min Jae dengan terus memegang ponselnya tak percaya, Sul Hee meminta apa yang dikatakan Min Jae barusan. Min Jae tak percaya Sul Hee itu menjadi agen Gary Choi.
Sudah berapa kali aku bilang padamu?Aku bertemu dengannya saat dia  bermuka tebal seperti kau sekarang.Kami berhasil ke puncak bersama.” Kata Sul Hee berusaha menyakinkan
Kalau begitu kenapa kau tidak bekerja dengannya lagi?Aku baca di internet IM Sports memecatmu.” Ucap Min Jae.Sul Hee berteriak lalu kembali lembut mengaku bukan di pecat.
Pertama-tama Min Jae harus belajar bagaimana diwawancara.Min Jae, kalau kau bicara kasar seperti itu,wartawan tidak akan menyukaimu. Kau apa tahu itu?” ucap Sul Hee menasehati
Min Jae seperti masih meremehkanya, tiba-tiba terdengar suara orang yang memanggil nama Amy. Sul Hee melonggo melihat Gun Wook yang datang memanggilnya. Min Jae dan ibunya juga tak percaya ternyata Gary Choi pemain tenis handal bisa kenal dengan Amy. Gun Wook memberikan senyuman pada mantan agennya. 


Keduanya berjalan diluar, Sul He heran Gun Wok yang bisa mengejutkannya seperti ini. Gun Wook mengaku sangat menyenangkan.  Memberitau sedang ada syuting di sinidan Sul Hee ada rapat ditempat yang sama. Sul Hee merasa kalau memang waktunya sempurna.
“Jadi Untuk apa kau di sini hari ini?  Apa ada wawancara?” tanya Sul Hee, Gun Wook mengangguk.
Kau sekarang seperti profesional yang komplit.Setahun yang lalu, kau malu...melakukan rekaman adegan.” Komentar Sul Hee mengejek, Gun Wook meminta agar tak mengungkitnya lagi.
Saat aku memikirkan tentang apa yang aku lakukan dengan tuan Je...” kata Gun Wook terlihat malu.
Kenapa? Kalian berdua kelihatan hebat bersama.Ada daya tarik aneh antara kalian berdua.” Komentar Sul Hee melihat keduanya yang terlihat serasi. Gun Wook pun menanyakan dengan pekerjaan Sul Hee sekarang.
“Bekerja sendiri...benar-benar membunuhku. Aku tidak punya gelar atau uangBenar-benar sulit menemukan atlet yang percaya padaku.” Ucap Sul Hee tak percaya ternyata susah
“Semuanya akan berjalan lancar. Siapapun dia, atlet yang bekerja denganmu sangat beruntung.” Kata Gun Wook yakin
“Hei. Jangan lakukan itu. Aku mungkin benar-benar menangis. Aku bisa menangis kalau ada yang mengatakan sesuatu yang menyentuh.” Kata Sul Hee menahan rasa harunya.
Gun Wook memuji wajah Sul Hee yang terlihat cantik dan berseri-seri. Sul Hee melihat Gun Wook juga seperti itu dengan mengejek Bagaimana Gun Wook bisa sangat sukses tanpa dirinya bahkan sampai menang Wimbledon, dan menjadi model sampul "Time", tak pula mengucapkan Selamat dan sangat bangga pada atletnya.
“Kenapa kau seperti ini? Kita sudah bicara tentang ini di telepon.” Keluh Gun Wook
“Oh, iya… Kau bertemu dengan seseorang, kan? Apa yang kau bicarakan? Aku tidak pernah bisa menghubungimu dan Ponselmu selalu sibuk.” Kata Sul Hee kesal
“Waktunya habis. Aku harus masuk.” Kata Gun Wook melihat jam tanganya Sul Hee mengeluh Gun Wook yang tiba-tiba mengubah pembicaraan.
“Bagaimanapun, tunggu aku. Mari kita ke Zeze Factory bersama. Kau tahu hari ini hari perilisan IF, kan?” kata Gun Wook,
Sul Hee menyuruh Gun Wook pergi saja sendiri karena ia tidak kerja di IM Sports lagi,  dan bukan agennya  lagi. Gun Wook pikir tak perlu seperti itu karena Sul Hee sudah ada dari awal.  Sul Hee memberitahu ada rapat dengan perenang yang menjanjikan dan atletnya itu akan memberikan medali emas di olimpiade mendatang lalu pamit pergi dengan berharpa Semoga berhasil dengan wawancaranya, sambil berjalan mundur dengan gayanya memberikan semangat “cheer up” 


Tuan Won pergi ke meja Soo Ho memberitahu  sudah menyusun daftar perusahaan game baru. Soo Ho yang sibuk meminta agar mengirimkan berkasnya sekarang. Tuan Won memberikan list daftar Game Baru diatas meja. Soo Ho tak percaya melihatnya dan bertanya apakah Tuan Won yang menulis semuanya dengan tangan.
“Aku menulis setiap kata dengan cinta. Dengan tepat!” kata Tuan Won bangga, Soo Ho berkomentar kalau Ini luar biasa. Tuan Won makin bangga
“Ini luar biasa sia-sia… Seperti yang kau tahu,ini Daebak Soft. Kau tidak bisa jadi sukses dengan ini.” Jelas Soo Ho memarahinya.

Tuan Won pikir mengerti lalu akan kembali ke tempat duduknya, Soo Ho ingin bicara lagi, Tuan Won kembali mendekat. Soo Ho menyuruh Tuan Won harus mendaftar ke kelas komputer dan harus mulai belajar cara  menggunakan alat, serta akan membayar kursusnya. Tuan Ahn memberitahu Tuan Aon sudah belajar dengan sangat keras darinya.
“Dia mengalami peningkatan, jadi jangan khawatir.” Ucap Tuan Ahn
“Jadi kau bilang Dia mengalami peningkatan, dan dia menulis ini semua.” Kata Soo Ho tak percaya
Ryang Ha datang menyapa semuanya, dengan wajah bahagia memberitahu kalau sudah setahu dan akhirnya IF dirilis juga. Soo Ho tersenyum bahagia lalu mengajak Ryang Ha untuk pergi. Tiba-tiba Tuan Won bergegas memaka jasnya.
“Aku... sudah memikirkan hal ini. Tapi seperti yang kau tahu,IF awalnya didesain di sini. Tidak peduli berapa kali aku memikirkannya,  jadi aku harus berada di sana.”kata Tuan Won sudah siap pergi. Ryang Ha binggung dengan tingkah Tuan Won. Tuan Ahn mencoba menegurnya.
“Itu yang aku pikirkan,tapi mungkin aku seharusnya tidak ke sana.” Kata Tuan Won bisa mengerti lalu melepaskan jasnya, Soo Ho dan Ryang Ha yang tadinya melonggo pun bisa bernafas lega. 

Ryang Ha menyetir mobil bertanya apakah Soo Ho sudah  merencanakan game baru. Soo Ho menjawab Belum. Ryang Ha menjerit apa sebenarnya yang dilakukan Soo Ho sekarang karena waktu terus berjalan, dan  investor sangat gelisah.
“Mendengar kau merilis game baru setelah setahun, semua orang terus meneleponku.  Mereka bersemangat melihatnya.” Kata Ryang Ha, Soo Ho tak percaya sambil tersenyum penuh arti.
“Kau pasti punya sesuatu dalam pikiranmu.Pemegang saham terbesar Daebak Soft benar-benar bersemangat.” Kata Ryang Ha
“Tidak ada saham untuk itu.  Bagaimana kau jadi pemegang saham?” keluh Soo Ho 
“Saat kau mulai pertama kali, aku...” kata Ryang Ha langsung disela oleh Soo Ho
“Apa? Apa?Apa ini tentang bagaimana kau  membayar sewa untuk dua bulan? Itu tidak banyak. Aku sudah membayarmu kembali.” Kata Soo Ho membela diri

Ryang Ha mengingat sudah membayar, Soo Ho tahu temanya pasti akan membahas Tagihan listrik, sambil mengomel karena Ryang Ha bahkan tidak membiarkan menghidupkan AC. Ryang Ha ingin bicara tapi Soo Ho sudah tahu pasti akan membicarakan tentang tuan Won,  dengan nada kesal memberitahu Jjajangmyeon dan tangsuyuk tidak mahal. Ryang Ha mengeluh Soo Ho itu bisa membaca pikirannya.
“Bagaimanapun, sekali pemegang saham utama,  tetap pemegang saham utama. Kalau Daebak Soft go public, aku akan membeli semua sahamnya. Jadi kesepakatan ini sangat penting.Kau harus melakukan dengan baik. Oke?” ucap Ryang Ha, Soo Ho hanya tersenyum. Ryang Ha meminta temanya menjawabnya dengan mengoyangkan mobilnya. 


Dae Kwon dan Yoon Bal terlihat sedang nyaman duduk dikursi pijat. Dae Kwon bertanya Berapa jam mereka terjaga, Yoon Bal menjawa Sudah 73 jam 30 menit. Dae Kwon mengaku sudah sekarat dan harus melihat anak terkecilnya bisa berjalan sebelum mati.
“Berhenti bicara omong kosong IF akan dirilis hari ini, dan Presdir akan kembali. Ini Bagus, kan?” ucap Yoon Bal yakin
“Aku pikirakan sakit syaraf. Pemeriksaan akhir,Pemeriksaan akhir. Pemeriksaan akhir 1.1. Pemeriksaan akhir 1.2. Pemeriksaan akhir 2. Pemeriksaan akhir... Kenapa ada banyak pemeriksaan akhir?  Aku ini "AlphaGo" atau apa?” keluh Dae Kwon merasa seperti dirinya itu robot
“Tapi berkat dirimu, kita merilis IF dengan sukses. Bagus, kan?” kata Yoon Bal
Seung Hyun datang menyuruh keduanya berdiri, keduanya menolalk tidak pergi dan meminta agar menunggu sebentar. Seung Hyun memberitahu bahwa Presdir sudah datang. Keduanya tak percaya dan langsung berdiri dari tempat duduk pijat lalu belari untuk menyambutnya. 

Soo Ho didorong masuk ke Zeze dengan Ryang Ha, Hyun Bin pun menariknya, tapi Soo Ho terlihat malu-malu. Ryang Ha menjerit mengucapkan selamat atas peluncuran kembali IF dan Pencipta IF, Je Soo Ho akan memberi pidato ucapan selamat. Hyun Bin memberikan pulpen sebagai micnya.
Yoon Bal mulai menyanyi dengan lantang “cause I’m lady…” Soo Ho berpura-pura seperti mengecilkan volume suaranya seperti radio, lalu memberitahu datang hanya untuk mengucapkan selamat dan meminta agar semua bertepuk tangan. Dal Nim yang membawa cake meminta agar cepat meniup lilin sebelum mencair.
“Seperti biasanya Zeze Factory. Kalian melakukan kerja yang hebat.” Ucap Soo Ho, Ryang Ha pun mengajak mereka bersama-sama untuk meniup dalam hitungan ketiga, semua pun meniup bersama-sama.

“Presdir, kau akan kembali, kan?” ucap Yoon Bal
“Tentu. Dia alasan kita terjaga sepanjang malam.” Kata Hyun Bin, semua pun mengelu-elukan Soo Ho untuk kembali lagi ke Zeze. Soo Ho hanya bisa tersipu malu.
“Ngomong-ngomong,aku juga mau bertemu dengan pencipta IF. Bagaimana kabar Bo Nui?” Ucap Yoon Bal, Dae Kwon langsung menyenggolnya, Yoon Bal binggung ada apa sebenarnya. Seperti semuanya tahu kalau keduanya itu sudah putus.
“Semuanya. Aku bekerja untuk... Daebak Soft sekarang.Aku akan bekerja keras sampai itu akan menjadi ancaman... bagi Zeze Factory suatu hari.” Kata Soo Ho
“Oke. Aku menunggu hal itu terjadi.” Ucap Hyun Bin
“Aku harap itu akan berkembang, Presdir” kata Yoon Bal, semua pun setuju, Soo Ho tersenyum bahagia karena semua bisa menerima perkatanya. Semua pun mengajak mereka segera makan untuk mengambil pisau. 

Bo Nui pulang ke tempat adiknya, melihat sebuah note yang tertempel di jemuran (Unni, aku pergi ke Seoul. Jangan mengkhawatirkanku!) wajah Bo Nui mulai panik.
Soo Ho baru keluar dari Zeze melihat sosok wanita yang terlihat kesusahan menaiki trotoar dengan kursi rodanya. Bo Ra menghela nafas panjang karena tak bisa menaiki trotoar. Soo Ho melihat dengan jelas wajah orang yang selama ini hanya terbaring sudah bisa duduk dikursi roda.
“Ahjussi, bisakah kau membantuku?” ucap Bo Ra, Soo Ho binggung tak berpikir Bo Ra mengajaknya bicara lalu menengok kesana kemari melihat tak ada orang selain dirinya.
“Aku minta tolong membantuku. Maafkan aku, tapi aku tidak bisa naik ke sana. Bisakah kau mendorongku dari belakang?” kata Bo Ra, Soo Ho berjalan mendekat dengan tatapan tak percaya bisa melihat Bo Ra.
“Apa ini pertama kalinya kau melihat seseorang di kursi roda? Ayo Cepatlah. Aku harus pergi.” Kata Bo Ra, Soo Ho pun akhirnya membantu Bo Ra mendorong kursi roda untuk naik ke trotoar.
Bo Ra pun mengucapkan terimakasih, Soo Ho bertanya apakah Bo Ra sendirian saja. Bo Ra binggung pria yang baru ditemui seperti sudah mengenalnya. Soo Ho bertanya apakah Bo Ra tidak bersama keluarga atau temannya. Bo Ra menegaskan dirinya bukan anak-anak jadi naik bus dan taksi sendirian untuk sampai ke sini. Soo Ho tersenyum bahagia mendengarnya dan berkomentar itu mengesankan.
“Ngomong-ngomong ahjussi,  Apa kau tahu dimana Zeze Factory? Aku dengar ada di sekitar sini.” Ucap Bo Ra, Soo Ho bertanya Kenapa Bo Ra pergi ke sana
“Aku harus bertemu seseorang di sana.” Kata Bo Ra, Soo Ho mengatakan sudah dekat dan akan mengantarnya sambil mendorong kursi rodanya. Bo Ra pun mengucapkan terimakasih.

Bo Ra menatap Soo Ho yang mendorongnya lalu ingin bertanya, tapi memutuskan untuk melupakanya saja. Ia merasa mereka itu belum pernah bertemu tapi entah kenapa suaranya kedengaran akrab, lalu menduga Soo Ho itu adalah aktor pengisi suara. Soo Ho hanya bisa tersenyum.
“Apa kau aktor pengisi suara?” tanya Bo Ra
“Aku sering mendengarnya.” Kata Soo Ho dengan senyuman 


Bo Nui masih panik saat menerima telp Dal Nim,  memberitahu kebingungan apa yang harus dilakukan karena Bo Ra menghilang dan bertanya-tanya kemana sebenarnya adiknya itu.  Dal Nim memanggil temanya, tapi Bo Nui meminta maaf karena akan menelepon lagi nanti. Dal Nim memberitahu kalau Bo Ra ada ditempatnya. Bo Nui kaget.
“Adikmu, Shim Bo Ra di Zeze Factory sekarang.” Kata Dal Nim
Bo Ra terlihat terpana melihat papan tulis touch screen dengan menuliskan Shim Bo Nui. Dal Nim datang menghampiri adik temanya, mengatakan seharusnya menelepon sebelumnya. Bo Ra yakin Dal Nim pasti sudah bilang pada Bo Nui.
“Kau seharusnya datang dengan Bo Nui. Ini berbahaya datang sendirian.” Kata Dal Nim ikut khawatir
“Ini pekerjaan khususku.” Ucap Bo Ra, Dal Nim penasaran apa itu.
“Unni. Tolong Telepon tuan Je Soo Ho untukku.” Kata Bo Ra, Dal Nim binggung.

Bo Ra mengatakan Presdir Zeze,  lalu mengubahanya yang dimaksud adalah mantan Presdir karena berpikir kaalu datang pasti ada Soo Ho setiap hari di kantor. Dal Nim memberitahu Soo Ho baru saja datang tapi sudah pergi lagi. Dal Nim pun mengeluh kesal karena ternyata sudah datang terlambat jadi tak bisa bertemu denganya.
“Lalu untuk apa kau bertemu dengannya? Apa Bo Nui bilang sesuatu?” tanya Dal Nim
“Tidak, masalahnya dia tidak bilang apa-apa. Unni memberitahuku semuanya. Dia bilang padaku tentang bekerja di toko serba ada... dan makan siang apa tiap hari. Tapi dia tidak bilang apapun tentang Zeze Factory atau tuan Je Soo Ho.” Cerita Bo Ra
“Ada hal-hal yang tidak bisa kau bicarakan... karena itu menyakitkan bahkan hanya untuk dipikirkan.” Komentar Dal Nim
“Makanya aku bisa katakan kalau dia menyembunyikan sesuatu. Aku mau bertemu dengannya dan mencari tahu apa itu.” Kata Bo Ra dengan wajah sedih, Dal Nim pun ikut sedih mendengarnya. 


Di luar ruangan
Gun Wook memberikan hadiah pada semua tim, Dae Kwon pikir  mereka yang seharusnya memberinya hadiah. Gun Wook merasa mereka yang sudah bekerja keras dan  membuat hidupnya lebih baik dari yang sebenarnya. Ji Hoon berkomentar kalau Modelnya sangat menakjubkan.
“Aku menonton pertandingan Wimbledon. Itu yang terbaik.” Komentar Ji Hoon memberikan jempolnya.
“Kita harus bersama menontonnya. Aku pikir kau akan kalah saat pertandingan keempat. Jantungku berdetak kencang.” Kata Yoon Bal
“Aku hampir kena serangan jantung, Aku tidak bercanda.” Jerit Hyun Bin
“Terima kasih… Aku bisa menang berkat dorongan kalian.” Kata Gun Wook

“Orang-orang menjadi gila... saat kamera menemukan ayahmu di kursi penonton.” Ucap Seung Hyun
“Aku sedikit menangis. Saat kita mengembangkan game, aku melihat hal-hal dari sudut pandangmu Ini membuatku sangat berempati padamu. Hanya melihat ayahmu membuatku menangis.” Kata Hyun Bin kembali ingin menangis
Yoon Bal berkomentar Hyun Bin itu berlebihan. Ji Hoon menyuruh Hyun Bin itu harus bercermin menurutnya itu akan menghilangkan air mata. Seung Hyun membela Hyun Bin karena Ji Hong mengganggunya, menurutnya pria yang ada disampingnya itu baik dan memiliki hati yang lembut. Hyun Bin mengedipkan matanya, Seung Hyun membalas ditambah dengan ciuman jauh.
Gun Wook bertanya apakah Soo Ho datang juga, Yoon Bal pikir Gun Wook sudah terlambat,  karena sudah tahu Soo Ho itu seperti angin. Ji Hoon pikir padahal mereka bisa mengambil foto mereka  berdua kalau Gun Wook datang lebih awal. Yoon Bal pikir itu pasti bagus. Gun Wook merasakn ponselnya bergetar lalu mengangkat telp dari Bo Ra. Terdengar suara Bo Ra yang manja ingin menebak keberadanya sekarang. 


Gun Wook masuk ruang rapat, Dal Ni menyambutnya. Gun Wook bertanya apa yang sedang dilakukan Bo Ra di Zeze.  Dal Nim melihat Bo Ra yang sedang asik bermain memberitahu kalau Bo Ra datang untuk berkunjung dan Bo Nui akan segera datang.
“Apa kau bisa menemaninya? Aku ada pertemuan dengan para wartawan.” Kata Dal Nim. Gun Wook pun setuju dan mempersilahkan Dal Nim untuk pergi, lalu menatap Bo Ra yang sedang asik bermain games dengan kacamatanya.

Bo Ra baru selesai main berkomentar gamesnya sangat menakjubkan karena seperti nyata dan benar-benar merasa ada di pesawat serta  di atas lautan, tak percaya kalau kakaknya Shim Bo Nui yang membuatnya, Gun Wook membenarkan.
“Dia membuat ini, karena memikirkanmu.” Kata Gun Wook
“Oppa yang jadi modelnya. Tapi kenapa dia memikirkanku?” ucap Bo Ra binggung
“Dia ingin menunjukkan padamu hal-hal indah dalam kehidupan. Aku tidak ingin menjadi model tapi berubah pikiran setelah mendengarnya. Jadi, bersikap baiklah pada kakakmu.” Kata Gun Wook
“Oppa, karena aku sudah bertemu denganmu...apa aku bisa mendapatkan tanda tanganmu? Teman-temanku tidak percaya kalau aku  dekat denganmu. Bisakah aku mendapatkan 10 tanda tangan?” kata Bo Ra, Gun Wook tersenyum bertanya apakah 10 saja sudah cukup. Bo Ra mengangguk.
“Kau terlihat lebih tampan dari sebelumnya, Bahkan tanda tanganmu terlihat keren.” Komentar Bo Ra dengan menopang wajah mengunakan kedua dagunya. 

Soo Ho terlihat gelisah menunggu di pinggir jalan, sebuah taski berhenti dan Bo Nui turun dari mobil bergegas berjalan dengan ponselnya. Soo Ho terdiam melihat Bo Nui yang nampak terlihat sehat dan tak kekurangan satu apapun, setelah itu tersenyum dan berjalan pergi.
Diruangan, Gun Wook dan Bo Ra sedang selfie bersama. Bo Ra masuk dengan wajah marah, Bo Ra panik berpikir Gun Wook yang menelp kakaknya. Gun Wook pikir Bo Ra yang sudah menelpnya.   Bo Nui bertanya Kenapa adiknya  tidak mengangkat telepon karena membuatnya khawatir. Bo Ra meminta maaf pada kakaknya.
“Seharusnya kau memberitahukanku sebelumnya. Apa Kau tidak apa-apa?” ucap Bo Nui khawatir
“Dia selamat sampai di Seoul dan aku di sini menemaninya.” Ucap Gun Wook mencoba agar Bo Nui tenang tapi akhirnya tertunduk ketakutan.
“Unni, aku dengar kau yang membuat games ini.Aku tidak tahu karena kau tidak memberitahukan padaku. Apa benar kau membuatnya karena aku?” kata Bo Ra, Bo Nui membenarkan.
“Ini luar biasa dan seperti mimpi. Mimpi yang sangat indah. Terima kasih, Unni. Aku mencintaimu.” Kata Bo Ra sambil memberikan bentuk cintanya. 

Di atap
Bo Nui mengeluh adiknya itu hampir saja membuatnya gila, Masa pubernya pasti terlambat jadi pasti terus menghubungi Gun Wook setiap hari. Gun Wook pikir tak masalah karena Bicara dengannya di telepon tidak mengganggu.
“Aku bangga padanya karena Dia sudah bertahan hidup.” Kata Gun Wook
“Aku tidak tahu kalau hari seperti ini akan datang. Senang rasanya. Lalu Bagaimana kabar ayahmu? Apa dia baik-baik saja?” ucap Bo Nui
“Ya, dia mengucapkan terima kasih karena noona... sudah mengirimkan  makanan dan pakaian.” Kata Gun Wook, Bo Nui mengatakan harus bertemu dengannya

“Kita akan makan malam bersama nanti  dengan ayah dan Bo Ra. Aku minta kau untuk datang ke pertandinganku. Dan Kau sudah menyia-nyiakan tiket yang sudah aku kirimkan.” Ucap Gun Wook kesal
“Aku yakin, suatu hari nanti akan ada kesempatan.” Kata Bo Nui
Gun Wook tahu Bo Nui itu sudah lama tidak ke gedung itu, Bo Nui pikir benar Semuanya terlihat sama. Gun Wook bertanya apakah Bo Nui ingin tinggal di sana selamanya, karena merasa Bo Ra sudah mulai bosan di sana, dan lebih baik Bo Nui bekerja dan pindah ke Seoul. Bo Nui pikir Mungkin suatu hari nanti akan pindah karena mereka tidak pernah tahu, yang akan terjadi  di masa yang akan datang.


Dal Nim mengeluh berpikir Bo Nui yang akan pergi sebelum bertemu denganya, Bo Nui mengejek temanya bisa bicara seperti itu karena sengaja ingin meminta undangan pernikahan. Dal Nim tersenyum karena temanya itu tidak pernah mengecewakannya lalu mengeluarkan amplop undanganya. Bo Nui mengeluarkan undangan dan melihat itu sangat cantik.
“Aku sangat bahagia untukmu.” Kata Bo Nui, Dal Nim mengucapkan terimakasih, menurutnya Semua ini berkat Bo Nui juga dengan wajah malu-malu.
“Karena cintamu membuat semuanya  berjalan lancar, maka Kau akan menikah dengan cinta pertamamu yang sudah dua tahun.” Kata Bo Nui
Dal Nim binggung Cinta pertama apa maksudnya, lalu mengaku itu tak benar.  Bo Nui pikir Dal Nim tidak perlu menyembunyikannya. Dal Nim menegaskan kalau mengatakan yang sebenarnya. Bo Nui bertanya apakah Dal Nim itu menyukai orang lain dan ingin tahu siapa orangnya. Dal Nim melonggo, Bo Nui tak ingin mebahasnya karena sudah tidak peduli dengan itu karena menurutnya Orang yang membuatnya bahagia saat ini,  itulah yang terbaik dan berharap temanya bahagia selamanya. Dal Nim mengucapkan Terima kasih dan temanya harus datang ke pernikahannya dan tak akan mulai kalau Bo Nui tak datang. Bo Nui hanya terdiam.
“Apa kau takut akan bertemu dengannya?” tanya Dal Nim, Bo Nui hanya terdiam,
“Dengar, Bo Nui. Kau tidak bisa mengindarinya selamanya. Orang yang seharusnya dipersatukan  cepat atau lambat akan bertemu.” Kata Dal Nim
“Aku akan datang.” Ucap Bo Nui, Dal Nim tak percaya Bo Nui akan memutuskan datang meminta agar temanya berjanji. 

Daebak Soft
Soo Ho duduk diruangan dengan senyuman bahagia, mengingat bisa melihat Bo Nui. Lalu melihat mengambil salah satu buku dan mencari sesuatu, menemukan sebuah foto yang terselip didalamnya, Kenangan dengan Bo Nui, dan Bo Ra saat ada dirumah sakit masih disimpan olehnya.
“Dia bisa berjalan dan berlari kapanpun. Kau hebat, Bo Nui.” Ucap Soo Ho bangga.

Bo Ra memberikan sebuah amplop untuk kakaknya, Bo Nui binggung apa itu. Bo Ra  ingin kakaknya melihatnya sendiri, Bo Nui melihat isinya. Bo Nui  mengatakan melihatnya saat pergi ke Zeze Factory, jadi mengambilnya Lalu meminta kakaknya untuk ikut kompetisi itu. Bo Nui pikir tak perlu.
“Aku tahu, setiap malam kau  membuat sebuah game. Jujur saja, memainkan game IF membuatku sadar.. kalau kau yang terbaik. Aku yakin kau akan menang.” Ucap Bo Ra memuji kakaknya dengan dua jempol
“Bo Ra, bicaramu sangat manis.” Ejek Bo Nui,
Bo Ra menegaskan perkatanya itu serius, Bo Nui pikir tak perlu dibicarakan lagi dan melupakanya lalu mengajak adiknya masuk. 

Bo Ra melirik kakaknya sudah masuk lebih dulu lalu diam-diam menelp Dal Nim, memberitahu sudah memberikan Tapi aku tidak tahu apa kakaknya mau mendaftar atau tidak. Dal Nim pikir itu sudah bagus.
“Pemenangnya akan mendapat hadiah  uang tunai 50.000 dolar. Pemenangnya pasti akan... terlepas dari masalah keuangan  dan mulai melihat hal lain. Aku berharap dia mendaftar.” Kata Dal Nim lalu buru-buru menutup telpnya.
Ryang Ha masuk ruangan dengan bergaya imut memanggil Dal Nim bertanya-tanya keberadaanya, lalu mengatakan pacarnya itu ada di dalam hatinya. Dal Nim mengoda kalau dirinya ada dalam dadanya, Ryang Ha mengeluh hatinya terasa panas dengan gaya imut.
“Kenapa kau datang ke sini?” tanya Dal Nim
“Aku datang karena merindukanmu. Aku selalu merindukanmu setiap kali  jauh darimu. Apa yang harus aku lakukan? .” Ucap Ryang Ha mengodanya.
“Baguslah. Apa kau sudah mengirimkan  undangan pernikahannya kepada Presdir ?” kata Bo Nui dengan memegang pipinya,

Ryang Ha mengatakan kalau belum lalu mengumpat kalau memang bodoh, Dal Nim memukul Ryang Ha tak boleh sepert itu karena menurutnya Presdir Je dan Bo Nui ditakdirkan untuk  bersatu kembali di pernikahan mereka.  Ryang Ha tak percaya Dal Nim merencanakan hal yang besar, lau mengeluh kenapa tidak merencanakan  masa depan mereka terlebih dulu.
Dal Nim merasa Ryang Ha itu tidak mengerti perasaan keduanya, kalau Mereka saling merindukan satu sama lain, tapi keduanya mencoba untuk  menahannya. Menurutnya Saat keduanya bertemu di pernikahan mereka makan cinta yang mereka miliki akan meledak. Ryang Ha kembali mengeluh kenapa harus Soo Ho dan Bo Nui karena seharusnya mereka yang menikah merasakan hal itu dan mereka akan menjadi 'pemeran pembantu'.
“Tapi semua orang harus merasa bahagia pada hari itu. Apa kau ingin sahabatku... dan sahabatmu... tidak bahagia?” ucap  Dal Nim merengek.
“Tentu tidak! Kenapa kau sangat perhatian sekali?  Ahh… Kau sangat cantik.” Kata Ryang Ha mulia mengoda, Dal Nim membalasnya kalau pacarnya juga sangat tampan.
Ryang Ha mengatakan memiliki jimat dan menaruh dileher Dal Nim seperti dasi,  yang artinya Dal Nim sduah menjadi milikinya, Dal Nim melihat sebuah note bertuliskan (Kau menjadi milikku seumur hidupmu) lalu menempelkan kembali kalau Ryang Ha juga miliknya. 


Sul Hee menemui Gun Wook di café berkomentar Kebiasan adalah hal yang menakutkan padahal Sudah setahun sejak berhenti  menjadi agenya dan datang begitu menghubunginya. Gun Wook bertanya apakah Sul Hee sudah tanda tangan kontrak  dengan si perenang hebat itu. Sul Hee mengatakan belum, memangnya kenapa Gun Wook bertanya. 
“Bagaimana dengan Min Jae, Si petenis cilik itu?” kata Gun Wook
“Kami masih negosiasi. Aku benar-benar sudah berubah dengan pilihanku. Aku ingin dia lebih mudah  mengekspresikan perasaannya. Anak itu dan ibunya selalu menyiksaku, serta Selalu memusingkanku” cerita Sul Hee penuh semangat.
“Ahh..Jadi masih tidak ada.” Komentar Gun Wook meremehkan
“Kau tunggu saja, Sebuah artikel akan segera keluar. "Amy Han Sport Manajemen  menampilkan atlet pertamanya"” kata Sul Hee yakin
Gun Wook menyuruh Sul Hee menuliskan namanya, yaitu Garu Work sebagai Atlet pertamanya adalah Gary Choi. Sul Hee kaget dengan keputuasn Gun Wook. 

“Aku tidak bersama IM sport lagi” ucap Gun Wook
“Kau memenangkan turnamen Wimbledon. Kondisimu baik dan kau ada di rangking pertama. Lalu Kenapa kau ingin meninggalkan IM sport?” kata Sul Hee tak percaya
“Karena kau tidak di sana. Tidak ada yang menggangguku, jadi aku merasa bosan. Bagaimana menurutmu? Apa kau mau....atau tidak?” ucap Gun Wook
“Tentu saja, aku mau... Tapi, Gary…. Aku tidak punya banyak uang untuk DP-nya. Bisakah aku membayarmu secara bulanan?” kata Sul Hee memohon
Gun Wook berpikir sejenak sambil melirik dan akhirnya menyetujuinya. Sul Hee menjerit bahagia dan langsung memeluk Gun Wook, Gun Wook cepat berdiri mengucapkan terimakasih pada Sul Hee juga, sambil mengulurkan tanganya. Sul Hee pun menyambut tangan Gun Wook dengan senyuman bahagia. 


Bo Nui berjalan pulang menerima telp, sesampai dirumah langsung menjerit bahagia dengan adiknya, Bo Ra sudah tahu pasti kakaknya bisa menang.  Bo Nui merasa bersyukur karena sudah berhasil di tahap pertama , Bo Ra mengeluh kalau kakaknya itu rendah hati sekali.
Entah kau berhasil atau tidak.Entah kau menang atau gagal.  Itu yang harus kau pikirkan. Lalu Apa game-nya?” ucap Bo Ra, Bo Nui terlihat binggung.
Game-nya. Kau sudah lama mempersiapkannya.Apa itu? Katakan padaku.” Kata Bo Ra penasaran
Tidak ada yang perlu dikatakan. Ini sederhana” ucap Bo Nui
Apa kau punya modelnya?Aku harap modelnya seseorang yang  setampan Gary lagi maka Aku akan memainkannya setiap hari.” Ucap Bo Ra
Bo Nui mengatakan Gamenya  bukan game seperti itu. Bo Ra penasaran bagaimana Game buatan kakaknya.  Bo Nui mengaku belum memutuskan bagian akhirnya dan akan mengatakan pada adiknyajika sudah memutuskannya.

Daebak Soft
Soo ho modar mandir diruangan, Tuan Ahn memberi kode agar Tuan Won  Bicara sesuatu dengan Soo Ho. Tuan Wo bertanya apa yang ingin. dilakukanya.  Soo Ho bertanya Apa yang sebenarnya diinginkan investor. Tuan Ahn menjawab mereka tidak suka bagian soal goaDan menurutnya karakter utamanya  kurang simpatik. Singkatnya, merekaingin mengubah semuanya,
“Jadi Kita lupakan saja dan Jangan lakukan,Kita akan melepaskan kesepakatan ini.” ucap Soo Ho, keduanya terlihat kaget.
Tidak bisa. Aku tidak setuju.Mereka bilang orang yang memiliki uang  yang mengatur.Kau butuh uang untuk bayar  uang sewa dan gaji kita.Kau butuh uang untuk banyak hal.Ayo kita coba berikan apa yang mereka inginkan.Dan  kita lakukan itu, Presdir Je” ucap Tuan Won menyakinkan.
Saat kita melakukannya, dia pasti mengatakan masalah lainnya.Saat kita melakukannya,  dia akan mengungkit masalah lain Mereka akan terus bilang ada masalah jika berhubungan dengan game.” Kata Soo Ho
Benar juga... Setiap orang melihat game dengan cara yang berbeda.” Ucap Tuan Ahn
Tuan Won memberikan kode, Tuan Ahn pikir tapi tanpa uang, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Soo Ho pikir Bagaimanapun juga, mereka harus membuatnyadengan desainnya sendiri.
bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Sinopsis Lucky Romance Episode 16 Part 2

$
0
0
Ryang Ha marah menurutnya Mudah untuk dikatakan tapi bagaimana Soo Ho bisa mendapatkan uang tanpa adanya investor. Soo Ho merasa pria itu bukan satu-satunya investor. Ryang Ha menegaska mereka memang satu-satunya, orang yang mau berinvestasi dengan idenya. Soo Ho menegaskan jika investor tak suka maka ia juga tak suka.
Ayo kita perbaiki sedikit saja, Kita perbaiki hanya sedikit saja.” Ucap Ryang Ha memohon
Aku tidak ingin...mengubahnya sedikitpun.” tegas Soo Ho, Ryang Ha hanya bisa mengumpat kesal
“Lalu bagaimana kalau kau... pura-pura ingin memperbaiki dan  melakukan apa yang kau inginkan setelah kau mendapatkan uangnya?” kata Ryang Ha, Soo Ho bertepuk tangan seperti setuju dan mengatakan kalau itu tak mau.
“Dasar kau.... Aku akan mengadakan pertemuan sekali lagi, jadi bisa melakukannya, Dia sudah ingin memberikan uangnya.” Ucap Ryang Ha

Soo Ho merasa mereka hanya akan menyia-nyiakan waktu dan tenaga. Ryang Ha tetap akan mengatur pertemuan untuk terakhir kalinya dan Pertemuannya sekitar jam 8 malam di Gangnam. Soo Ho mengatakan tak akan datang, Ryang Ha tetap pada pendirianya akan mengadakan pertemuan jam 8 sambil membawa jasnya pergi. Soo Ho tetap memutuskan tak akan datang.
Tiba-tiba Ryang Ha kembali datang memberikan kartu undangan Pernikahan diatas meja. Soo Ho binggung, Ryang Ha memebritahu Warnanya putih dan bentuknya kotak kalau itu adalah undangan pernikahannya dan meminta maaf karena terlebih dulu menikah. Soo Ho melihat kartu udangan Pernikahan Han Ryang Ha dan Lee Dal Nim.
Sejujurnya,kau harus menghadiahkanku kulkas  sebagai sahabat.” Ucap Ryang Ha menagih
Jangan begitu.  Perusahaanku kan perusahaan kecil, kau tahu itu! Sementara Kau pemegang saham utama Zeze Factory.” Kata Soo Ho
Jadi pergilah ke pertemuan dan  menghasilkan uang.Itu akan menyelesaikan segalanya, oke?Aku akan menunggu sampai makanannya basi.Pastikan kau menghadiakanku kulkas dua pintu.” Kata Ryang Ha memaksa lalu berlari pergi. Soo Ho hanya bisa tersenyum. 


Tuan Ahn sibuk dengan komputernya lalu berlari ke meja Soo Ho memberitahu mereka harus menambahkan dan mengeluarkan di bagian games.  Soo Ho pikir itu bagus juga. Bo Nui juga sibuk dengan laptopnya membuat design gamesnya, Bo Ra melempar kakaknya sebungkus roti agar bisa makan siang.
Tuan Won masuk ke ruangan membawakan makan siang,  karena makan adalah yang terpenting. Soo Ho melihat Tuan Won membawa susu lalu memberitahu alergi dengan susu. Tuan Won hanya bisa terdiam dan merasa bersalah.
Bo Nui tertidur sambil duduk didepan meja, Soo Ho juga tertidur di sofa dengan Laptop dari pangkuanya. Bo Nui berlatih melakukan presentasi, Soo Ho seperti selesai membuat games lalu menyimpanya dalam flash disk, wajahnya tersenyum bahagia. Bo Nui juga melemaskan badanya setelah didepan komputernya. 

Bo Ra yang sedang berbaring bertanya apakah sudah selesai. Bo Nui melihat adiknya yang terbangun lalu menyuruhnya untuk kembali tidur.  Bo Ra mengaku mimpi buruk lagi. Bo Nui memegang tangan adiknya memberitahu kalau itu hanya mimpi saja dan semua pasti akan baik-baik saja.
Aku ada di sampingmu jadijangan khawatir dan tidurlah.” Ucap Bo Nui bisa menenangkan adiknya.
Senang bisa memegang tanganmu, Unnie.... aku selalu menunggumu di rumah sakit. Aku sudah menunggumu datang dan ingin memegang tanganmu.Perawat itu mengatakan kalau kau selalu...berdiri saja di depan kamarku.Aku bertanya-tanya kapan kau...akan datang memegang tanganku.Aku bertanya-tanya kapan aku bisa mendengar suaramu.Aku sudah menunggunya setiap hari.” Ungkap Bo Ra
“Aku tidak ingin hal buruk terjadi pada dirimu.Itu sebabnya aku tidak bisa masuk.” Kata Bo Nui
Kenapa hal buruk akan terjadi padaku?Aku merasa lebih kuat setelah  mendengar suaramu.Bukankah aku menjadi lebih baik setelah kau melihatku? Sejak kau datang dengan laki-laki itu.” Ucap Bo Ra
Apa kau tidak ingat sama sekali?” tanya Bo Nui, Bo Ra mengeleng karena  tidak ingat wajahnya.Tapi...bisa mendengar suaranya.

Flash Back
Soo Ho duduk didepan tempat tidur berkata pada Bo Ra  “Kakakmu berusaha keras untuk menyelamatkanmu.Makanya, kau harus segera sembuh.Segera katakan padanya, Kau harus katakan padanya untuk bahagia.
Dia mengatakan padaku untuk sepenuh hati  mencintai orang yang aku cintai...dan selalu menggenggam erat tangannya.” Ucap Bo Ra, Bo Nui membenarkan.
Aku harus berterima kasih padanya.Aku harus berterima kasih padanya  karena sudah menguatkanmu.” Kata Bo Ra lalu merasakan kantuk kembali, Bo Nui menyuruh Bo Ra kembali tertidur dan akan tetap ada disisinya.
Unni.... Terima kasih...karena tidak menyerah padakuTerima kasih karena selalu melindungiku.” Ucap Bo Ra sambil terpejam matanya. 

Di sebuah lobby
Dal Nim terlihat bahagia melihat temanya yang sudah datang,  Bo Nui kaget karena temanya bisa ada di lobby gedung. Dal Nim mengatakan Bo Ra yang menelpnya, meminta untuk menyebarkan kelopak bunga untuk temanya dan sengaja datang untuk mendukungnya. Bo Nui mengucapkan terimakasih.
Aku jadi ingat waktu dulu.Kau tidak perlu pake topeng kelinci kan? Apa Kau bawa garam dan kacang merah?” ucap Dal Nim, Bo Nui mengatakan tak membawanya. Dal Nim tak percaya
Iya... sekarang Bo Ra sudah semakin baik,Kau tidak perlu cemas lagi.” Ucap Dal Nim tersenyum bahagia
Aku sedikit gugup.” Akui Bo Nui, Bo Ra bertanya apa yang harus dilakukan, apakah ingin dipeluk lalu keduanya berpelukan. Bo Nui mengucapkan terimakasih karena sudah menjadi sahabatnya. Dal Nim juga merasa seperti itu.
Aku harus kembali bekerja jadi Aku tidak bisa melihat presentasimu sampai akhir... Maafkan aku” kata Dal Nim, Bo Nui merasa  sudah cukup termotivasi melihat temannya datang.
Lakukan yg terbaik dan jadilah pemenangnya.Belikan aku kado pernikahan dengan uang hadiahnya” kata Dal Nim, Bo Nui setuju lalu saling high five. 

Semua sedang sibuk berlatih melakukan presentasi, Poster bertuliskan(Kontes ide Game babak ke-2 2017) Bo Nui duduk di sofa terlihat sedikit santai melihat semua orang terlihat gugup dan tegang sambil berlatih sebelum melakukan presentasi.
Ryang Ha menelp Soo Ho tapi ponselnya tak aktif, menjerit kesal karena tak aktif, lalu bertanya kapan temanya itu pergi.  Tuan Ahn hanya tadi hanya melihat Soo Ho keluar. Ryang Ha kesal sendiri kemana sebenarnya temanya pergi, Tuan Ahn pikir Soo Ho pergi untuk menemui investor.  Ryang Ha kesal karena Soo Ho yang pergi padahal ia yang datang bahkan sudah susah-susah mengatur pertemuan ini
Tuan Won pikir kenapa Ryang Ha tidak menyalin propasalnya dan pergi sendiri. Ryang Ha pikir itu ide bagus lalu menanyakan keberadaan. Tuan Ahn pun mencari di komputer milik Soo Ho, lalu binggung karena Tidak ada Bahkan di foldernya juga tak ada. Ryang Ha merasa tak mungkin. 

Soo Ho datang ke gedung (Kontes ide Game babak ke-2 2017)  dan sudah memulai, sebelumnya pergi ke toilet memasang penutup kupingnya. Bo Nui diruang tunggu diminta untuk bersiap. Soo Ho masuk ruangan dan duduk dibangku belakang.
Bo Nui nai ke atas panggung untuk melakukan presentasi dengan memperkenalkan namanya, Soo Ho duduk dibangku penonton tersenyum melihat Bo Nui di atas panggung. Akhirnya Bo Nui duduk dibangku penonton, sempat kaget melihat Soo Ho yang ada di atas panggung memberikan presentasi.
Halo, aku Je Soo Ho dari Daebak Soft.Apa kalian percaya...” ucap Soo Ho melepaskan penutup kuping yang selama ini di pakainya, Bo Nui sebelumnya juga ikut mengatakan “Apa kalian percaya...” Bo Nui mengatakan “keajaiban” dan Soo Ho mengatakan “Takdir
Permainan ini tentang seorang wanita...Wanita yang paling sial di dunia ini.Dia diberi sebilah pisau sebagai peruntungan hidupnya.Dia lahir dengan takdir...Bahwa semua orang yang dicintainya akan terluka.Permainan ini berawal dari sepucuk surat...yang di berikan 1 tahun setelah dia kehilangan semuanya.” Ucap Bo Nui, Soo Ho tersenyum bahagia. 


Flash Back
Soo Ho mengucapkan selamat tinggal dan menyelipkan note di tangan Bo Nui sebelum pergi. Akhirnya Bo Nui membaca surat yang dituliskan oleh Soo Ho.
Shim Bo Nui bagiku adalah sebuah cahaya bukan pisau.Dia memegang tanganku saat aku butuh.
Soo Ho ingat saat Bo Nui yang menyelamatkan saat dikerubungi wartawan dan merasakan fobianya datang, lalu tangan Bo Nui memegang tanganya dan membuatnya tenang lalu keluar dari kerumunan wartawan.

Ketika Soo Ho harus di lempar ke kolam renang dan muntah-muntah mengeluh tidak seharusnya melihat Bo Nui melihat semua, Bo Nui mengatakan kalau mereka sekarang sama. Soo Ho tersenyum mendengarnya.
Dia membuatku tertawa bahkan saat aku merasa malu
Bo Nui merasa Soo Ho yang sedang sakit mengatakan melakukan segalanya untuk dirinya Tapi hanya merawatnya saja yang bisa dilakukan untuk Soo Ho sambil mengelap keringat di wajahnya, tak lupa menuliskan jimat agar tak sakit.
Dia tetap disampingku saat aku sakit.

Soo Ho baru saja selesai bertanggung jawab pada semua direksi dengan memberikan semua hartanya, lalu melihat Bo Nui yang sudah menunggu dilorong wajahnya tersenyum bahagia.
Saat aku kehilangan semuanya,Dia meyakinkanku semuanya akan baik-baik sajaselama aku bersamanya.
Bo Nui bisa membuat Soo Ho kaget saat membawakan kopi, lalu memeluknya dengan erat saat mabuk dan menangis dipelukanya.
Cahaya itulah yg menuntunku keluar dari gua.Shim Bo Nui telah menyelamatkan hidup Je Soo Ho.
Keduanya terlihat bahagia bertemu kembali setelah berpisah beberapa hari, lalu mereka menghabiskan tidur bersama semalam dan Soo Ho pun memeluknya dengan erat
Terima kasih,cintaku.Bo Nui menangis membaca surat yang dituliskan Soo Ho dengan gambar wajah Harimau dibawahnya.
 “Wanita ini memulai perjalanan panjangnya, Untuk membalas kembali surat ini.” ucap Bo Nui

Soo Ho berdiri diatas panggung memberitahu Permainan yang dibuatnya adalah tentang perjalanan seorang bocah laki-laki keluar dari gua persembunyiannya, yaitu Gua yang sangat gelap dan sepi Namun menurutnya ,dunia luar terasa sangat asing dan berbahaya, Hingga dia enggan keluar dari sana. Tatapan Soo Ho tertuju pada Bo Nui yang duduk dibangku penonton.
Apa yang dia butuhkan agar keluar dari dalam gua?Dia butuh cahaya.” Ucap Soo Ho
“Anak yang baru memulai perjalananya itu, berhadapan dengan banyak sekali bahaya Dan setiap kali anak ini ingat kenangannya yang berharga bersama seseorang yang disebutnya sebagai cahayanya.” Kata Bo Nui
Bo Nui mengingat saat Soo Ho memberikan obat dengan melemparnya di lantai,  melihat Bo Nui sepertinya punya gangguan pencernaan. Lalu Soo Ho yang datang kerumahnya dan harus mendapatkan pukulan memintingkan tanganya. Soo Ho menyelamatkan saat ingin tidur dengan pria macan.

Anak laki-laki itu selalu menyelamatkannya saat dalam bahayadan dalam hujan ia selalu memayunginya.” Ucap Bo Nui
Bo Nui mengingat saat Soo Ho memberikan payungnya ketika hujan deras, lalu Soo Ho pun berjongkok didepan Bo Nui mengajak untuk segera pulang dengan mengendongnya. Ketika dirumah sakit, Soo Ho berkata kalau ia adalah jimatnya jadi apa yang harus dikhawatirkan lalu mengantarkan Bo Nui menemui adiknya.
Dia memberinya bahu untuk bersandar ketika ia ketakutan
Soo Ho memegang bahu Bo Nui menegaskan dilarang khawatir, dilarang ragu-ragu lalu mengenggam tanganya dan berjalan pergi. Soo Ho membentangkan tanganya lebar-lebar saat Bo Nui berlari kearahnya.

Bahkan saat dia terjatuh,dia tersenyum untuknya. Orang yang selalu...memeluknya erat-erat. Wanita yang sama...bagi orang lain mungkin dia disebut pisau....Sementara yang lainnya menyebutnya sebagai cahaya.” Ucap Bo Nui, Soo Ho tersenyum mendengarnya.
“Cahaya itu menyinari anak laki-laki yang sebelumnya tidak percaya pada apapun.” Kata Soo Ho
Kemudian hanya satu yang tersisa.Dia harus memilih...Sisi mana yang dipercayainya..” ucap Bo Nui

Sebuah permainan yang memanggil anak laki-laki ini meninggalkan gua dan mencari cahayanya.”kata Soo Ho
Sebuah permainan yang menceritakan perjalanannya, menjadi secercah cahaya setelah takdirnya yang malang.” Ucap Bo Nui
Daebak Software mempersembahkan" Miracle".” Kata Soo Ho
Kami mempersembahkan "Will".” Ucap Bo Nui, terlihat gambar tangan yang bersatu dengan terlihat seperti cahaya. Soo Ho memberikan tepuk tangan. Sementara Soo Ho memperlihatkan gambar gua dan keluar dengan cahaya dan bertuliskan Miracle 

Soo Ho pergi menuruni tangga gedung lalu berlari keluar. Bo Nui berjalan di lorong dan berlari dan sampai ditaman. Soo Ho datang menghampirinya keduanya sama- sama menatap dan berbicara dalam hati.
aku minta maaf,butuh waktu terlalu lama.” Kata Bo Nui
Kau plin plan sekali,dan sedikit bodoh” balas Soo Ho
“Kuatkan dirimu. Aku tidak akan khawatir pada apapun kecuali diriku sendiri, Memikirkan kebahagiaanku sendiri.” Kata Bo Nui, Soo Ho pu n memujinya. Keduanya saling berpelukan sangat erat, dengan senyuman bahagia. 

Ryang Ha masuk ruangan Zeze sambil menari-nari seperti michael jackson. Dal Nim yang melihat calon suaminya terlihat bahagia. Ryang Ha menyapa semuanya, tapi sepertinya semua tim sibuk dan tak memperdulikanya. Ryang Ha heran berpikir mereka semua tak melihatnya.
Seung Hyun mengeluh Ryang Ha yang bolak balik beberapa kali dalam sehari, dan menurutnya untuk apa terus melihatnya. Ryang Ha sadar kalau ia hanya  mondar mandir jadi menurutnya sering datang mulai sekarang. Dal Nim merasa sangat bahagia Ryang Ha datang karena sangat merindukanya. Ryang Ha langsung menyanyikan "Only you" dan membungkuk didepan Dal Nim bertanya apakah malam ini ada pekerjaan. Dal Nim mengingat-ingat.
Tidak,jangan dijawab.Kau tidak bisa melakukan apa-apa!Coba pilih bulan madu kita mau kemana, Maldives atau Hawaii?” ucap Ryang Ha. Dal Nim memilih hawai
“Tapi Di mana saja.Di manapun selama bersamamusudah seperti surga bagiku!” kata Ryang Ha mengodanya. 

Dae Kwon mengeluh menyuruh Yoon Bal melakukan sesuatu, Yoon Bal menyuruh Ji Hoon segera mengusir Ryang Ha hari ini. Ji Hoon langsung menarik Ryang Ha untuk segera keluar, Ryang Ha hanya bisa menjerit karena harus berpisah.
Apakah si cupid sedang menebar panah asmara dikantor ini?Semua orang jatuh cinta.” Keluh Yoon Bal, Hyun Bin dan Seung Hyun terlihat saling berpegangan tangan.
Oh,Mungkin saja... Aku dan istriku juga bertemu di Zeze Factory.” Kata Dae Kon
Aigooo Kalian sangat konyol!Siapa saja yang pacaran di kantor ini?Kalau sampai ketahuan,akan kuberi pelajaran.” Teriak Yoon Bal marah, Hyun Bin dan Seung Hyun langsung melepaskan tanganya. Dae Kwon membela diri kalau Cinta adalah anugrah!
Aku akan membuat perhitungan dengan kalian!” teriak Yoon Bal tak terima. 


(Daebak Soft)
Dal Nim mondar mandir diruangan, lalu melihat Soo Ho yang datang menanyakan hasilnya. Soo Ho terlihat lesu bertanya kemana dua pegawainya karena harus mengatakanlangsung pada mereka. Bo Nui memberitahu keduanya di data center untuk pertemuan dan memintanya untuk menghubungi lagi  saat Soo Ho sudah kembali.
Apakah tidak berjalan lancar?Apa mereka tidak mau berinvestasi?” ucap Dal Nim melihat wajah Soo Ho yang sedih
Merilis Will dan Miracle sekaligus...seperti mereka kembaran saja...“ kata Soo Ho menahan tanginya.
Mungkin beban bagi investor.Jadi kita rilis Miracle lebih dulu...” ucap Bo Nui, Soo Ho menyela
Dia bilang kita berbakat,"Kedua game ini saling melengkapi.Yakinlah akan sukses,aku akan segera berinvestasi."” Ucap Soo Ho tersenyum bahagia, Bo Nui tak percaya
Soo Ho menjerit bahagia karena mereka berhasil, mengajak Bo Nui menari-nari. Bo Nui berkaca-kaca menurutnya sangat luar biasa karena sebelumnya Bo Ra terus bilang kita akan berhasil dan akan mendapatkan investasinya. Soo Ho mengajak mereka segera pergi karena Bo Ra pasti sudah menunggu

Bo Nui mengeluarkan semua tas dan koper ke depan apartement, Soo Ho mengendong Bo Ra dari dalam mobil, tiba-tiba Bo Ra ingin melihat apartementnya dari depan dulu. Soo Ho pun menurunkan dengan mendudukan ditempat tidur. Bo Ra dudu di kursi roda lalu menyapa apartement pertama kali.

Soo Ho membuka pintu rumah lebih dulu, pelahan Bo Nui mendorong kursi roda ke depan pintu. Soo Ho menyuruhnya masuk sudah 3 tahun untuk mereka berdua meninggalkan rumah dan ia akan menunggu di atap. Bo Ra melihat rumahnya masih sama seperti saat meninggalkan rumah. Bo Nui juga tak percaya Soo Ho bisa melakukan semuanya sama seperti sebelumnya. Bo Ra melihat masih ada kasur tingkah dan meja belajar miliknya, lalu bertanya pada kakaknya kalau ini bukan mimpi. Ia melihat gambar keluarganya.
Apa bisa mengingatnya. yang kau katakan saat memasangnya...setelah orang tua kita meninggal” ucap Bo Ra.
Aku bilang kita tidak akan sendirian...Karena Ayah dan Ibu selalu memperhatikan kita” kata Bo Nui
dan sekarang kita tidak berempat tapi berlima.” Ucap Bo Ra memperlihatkan gambar keluarga mereka ditambah dengan Soo Ho. 



Bo Nui pergi ke atap, langsung memberikan back hug untuk pacarnya. Soo Ho pun memegang tanganya erat. Bo Nui mengucapkan terimakasih dan berjanji mulai sekarang akan berbuat baik padanya. Soo Ho membalikan badanya, Bo Nui merasa sekarang ini cukup.
“Memang benar, Apa Kau tahu berapa banyak debu yang kuhirup seminggusaat membersihkannya?” kata Soo Ho menyindir
Aku ingin berterima kasih...” ucap Bo Nui sambil memegang pipi pacarnya, Soo Ho maju ingin menciumnya, Bo Nui langsung mengajak Soo Ho segera makan. Soo Ho pun berjalan mengikutinya. 

Soo Ho membawakan beberapa makanan ke atas meja, Bo Ra melihat kakaknya sibuk didapur, dengan lirikan sinis bertanya kenapa  Soo Ho berbuat seperti itu. Soo Ho binggung dirinya memang kenapa. Bo Ra mendengar Soo Ho yang  membersihkan rumah Tanpa sepengetahuan Kakaknya. Soo Ho dengan bangga kalau dirinya itu baik dan juga keren.
Kau pura-pura tidak tahu, Ternyata kau licik juga.” Ejek Bo Ra, Soo Ho mengeluh kalau Siapa yang tidak mengenali siapa memangnya.
“Astaga...  Ingatanku kadang suka hilang, jadi kalian harus mengerti.” Kata Bo Ra, Soo Ho bertanya memang ingatanya hilang kenapa.

Ayo hafalkan perkalian 19 bersamaku.Itu cara terbaik menguatkan ingatan dan melatih otakmu.” Kata Soo Ho, Bo Ra menolaknya karena  benci matematika.
Kenapa kau benci matematikaMatematika adalah ilmu yg indah.” Ucap Soo Ho melotot kaget,
Bo Ra merasa  Itu ilmu yang harus dilenyapkan dari planet ini. Soo Ho menyuruh Bo Ra menarik ucapanya, Bo Ra tak mau.  Soo Ho tak habis pikr Bo Ra itu sangat berlawanan dengan dirinya meminta menarik perkataanya. Bo Nui datang membawa sup lalu bertanya apakah keduanya bertengkar. Soo Ho mengatakan mereka sangat akrab dan Bo Ra menambahhkan mereka tidak bertengkar bahkan memanggil kakak ipar. Soo Ho dan Bo Nui langsung terdiam dan gugup. 


Bel rumah berbunyi, Soo Ho bingung melihat Sul Hee dan Gun Wook sudah ada didepan rumah. Sul Hee kaget melihat Soo Ho sudah ada dirumah lalu memberikan selamat atas pindahan Bo Nui dengan membawakan sebuket bunga,
Sekarang Nuna sudah kembali,Kami mau mengucapkan selamat.Setelah pertandingan kami langsung ke sini.” Ucap Gun Wook
Apa kau yang menelponnya?” tanya Bo Nui pada Soo Ho
Tidak, aku lebih suka hanya kita berdua saja.” Kata Soo Ho, terdengar teriakan Bo Ra yang menyuruh Gun Wook segera masuk.

Gun Wook permisi untuk masuk lebih dulu, Sul Hee tersenyum memuji adiknya itu sangat keren. Terdengar teriakan suara Ryang Ha, Soo Ho langsung menutup pintu rumah, Ryang Ha bisa menahanya pintu dengan tissue toilet yang dibawanya. Dal Nim berlari dibelakangnya. Soo Ho mengeluh padahal sudah meminta temanya untuk tak datang.
Bagaimana bisa aku tidak datang,Kami mau mengucapkan selamat pindahan.” Kata Ryang Ha lalu Dal Ni menarik pintu sampai Soo Ho keluar. Ryang Ha menyuruh Soo Ho minggir dan mengeluh apartementnya itu kecil. Soo Ho hanya bisa berdiri lesu depan pintu tak bisa hanya berdua saja. 


Bo Nui membagikan buah pada dua meja, Ryang Ha lalu meminta perhatian kalau mereka punya sesuatu untuk semuanya, dan memberikan kartu undangan untuk Sul Hee dan juga Gary. Gun Wook bertanya apa yang diberikannya. Ryang Ha memberikan kalau akan menikah dengan Dal Nim sambil memeluknya dengan erat.
Dal Nim! Kenapa kau tidak memberitahuku?” jerit Sul Hee tak percaya
Maaf.... Kami tidak sempat memberitahu siapapun.” Ucap Dal Nim
Soo Ho diam-diam tangannya merayap mencari tangan Bo Nui yang duduk dibelakangnya, lalu mengengamnya dengan erat. Bo Nui hanya bisa tersenyum lalu menyembunyikan dibawah bantal. Keduanya langsung cekikikan. Ryang Ha merayu Gun Wook untuk meminta hadiah pernikahan yang besar karena memiliki uang banyak. 

Soo Ho menelp Bo Nui bertanya apakah sudah siap, Bo Nui mengatakan Belum dan meminta agar santai saja. Soo Ho melihat Hari yang indah, Cuacanya juga cerah jadi Hari yang sempurna. Bo Nui memotong kimbap melihat memang sempurna untuk piknik, memberitahu kalau memasukkan tuna ke kimbabnya. Soo Ho mengeluh sampai akhirnya berteriak sangat menyukainya. Bo Nui meminta agar hati-hati menyetir. Soo Ho pun dengan senyuman bahagia akan bertemu nanti. 

Keduanya saling berpegangan tangan menyusuri taman, tiba-tiba terdengar bunyi petir keduanya saling terdiam dan saling berpandangan. Soo Ho mengajak Bo Nui segera berjalan dan meminta agar tak khawatir. Petir kembali terlihat, Keduanya kembali menatap langit dengan wajah sedih, akhirnya hujan pun turun dengan deras. Bo Nui menghela nafas.
“Terserahlah. Lupakan saja. Pikniknya ditunda!” ucap Soo Ho mengajak pergi, Bo Nui menghela nafas.
Ayo kita lakukan saja. Siapa yang peduli dengan basah kuyup?Yang penting kita tetap bersama.” Kata Bo Nui, Soo Ho tersenyum bahagia. Setelah itu keduanya siap-siap berlari menyusuri hujan bergandengan.
Tidak ada yang berubah.... Kita tidak tahu bagaimana masa depan kita, dan kadang-kadang takdir kita memberi saat-saat kejam.” Gumam Bo Nui
Jadi kita memutuskan... untuk hidup di saat itu.” Balas Soo Ho bergumam
“Kita tidak akan kehilangan kebahagiaan hari ini yang datang pada kita.” Ucap Bo Nui, Soo Ho pun mengajak Bo Nui untuk meloncat lebih tinggi. 

[Epilog]
Tuan Goo pergi mengikat barang-barangnya lalu membawa keluar,ruanganya sudah kosong lalu menatap lebih dulu sebelum pergi. Seperti sudah tak membuka konsultasi ramal lagi.
Soo Ho berjalan bergandengan melihat hujan yang sudah berhenti, merasa senang mereka memutuskan untuk tinggal, menurut kehujanan itu menyenangkan. Bo Nui bertanya apakah Soo Ho mau kehujanan dengannya lagi.
“Kau tahu aku suka jawaban ya, kan? Jawabanku adalah ya, tentunya.” Ucap Soo Ho, Bo Nui berhenti menatap Soo Ho lalu mengeluarkan sekotak cincing, Soo Ho menjatuhkan tas yang ada ditanganya dengan wajah melonggo.

“Maukah kau... menikah denganku? Aku berpikir keras dan menyadari... bahwa itu harus dirimu. Aku bilang itu harus... kau.” Ucap Bo Nui
Soo Ho menahan senyum tak percaya sampai akhirnya menjerit bahagia mengangkat tanganya, berteriak memberitahu semuanya kalau akan menikah, lalu berlari mondar mandir. Setelah itu mengendong Bo Nui dan berputar-putar sangat bahagia.
Bo Nui memegang tangan Soo Ho yang sudah memakain cincin pemberian darinya, keduanya saling menatap. Bo Nui berjinjit lalu keduanya berciuman.

THE END 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 9 Part 1

$
0
0
Hye Jung berlari berkeliling dan Ji Hong berusaha mengejarnya, sampai akhirnya Hye Jung berbaring ditengah lapangan mengaku  sudah tidak sanggup lagi. Ji Hong duduk disampingnya menatap Hye Jung lalu ikut berbaring dan menyuruh untuk melihat bintang yang bertaburan, Hye Jung tersenyum, Ji Hong melihat semua bintang terlihat cantik. Hye Jung mengangguk setuju.
Hye Jung.Tanganku panjang, kan ?Kau bisa memakai tanganku.” Ucap Ji  Hong mengoda, Hye Jung menjerit kata-kata Ji Hong membuatnya merinding.
Akhirnya Hye Jung menaruh kepalanya di pergelangan Ji Hong lalu gurunya itu menjerit kesakitan dan mengeser agar Hye Jung berbaring lebih ke atas. Hye Jung tertawa, keduanya berbaring dengan sangat dekat. Mata Hye Jung tiba-tiba merasakan lelah dan akhirnya tertidur dengan memiringkan tubuhnya. Ji Hong perlahan mengelus rambutnya lalu menatapnya dan kembali melihat ke langit sambil tersenyum.
Jika membalas dendam, kau dapat menemukan kedamaian dari rasa sakit dan amarah. Amarah membantumu menemukan kedamaian dan kekuatan untuk maju.  Aku, tidak dapat terus beristirahat sampai tujuanku tercapai.Tapi disisi lelaki ini, aku terlelap. Gumam Hye Jung 

Seo Woo meminta agar Dokter Pi membuka botol vodka, Dokter Pi mengambilnya menyuruh Seo Woo agar berhenti. Tapi Seo Woo merengek meminta agar Berhenti minum karena sudah banyak minum. Soon Hee akhirnya datang mengomel karena keduanya belum pergi padahal harus segera menutup restoran sekarang.
Kau datang telat tapi tidak mau pulang.” Ucap Soon Hee kesal pada Seo Woo
Semua ini karenamu.” Kata Seo Woo, Soon Hee mengerti dan akhirnya meminta maaf karena meladeni temanya yang sedang mabuk.
Apa itu ?Kau bersikap sarkastik, ya ? Hei... Dia sarkastik padaku !” jerit Seo Woo marah, Soon Hee pun meminta tolong pada Dokter Pi untuk melakukan sesuatu pada temanya.
Aku juga belum pernah melihatnya begini, jadi tidak tahu harus bagaimana.” Ucap Dokter Pi kebinggungan
Soon Hee makin kebingungan, Dokter Pi akhirnya mengajak Seo Woo segera pergi dengan membawakan tasnya, Seo Woo merengek tak mau pergi bahkan mengancam akan meledakan restoran milik temanya. Soon Hee binggung kenapa Seo Woo bersikap jahat padanya.

Semua ini salahmu. Kalau kau tidak membawa Hye Jung kemana-mana ,semua ini tidak akan terjadi dalam hidupku.” Ucap Seo Woo menyalahkan temanya, Dokter Pi menyuruh Seo Woo menaruh botol bir dan lekas pergi.
Kalau mau meledakkan tempat ini, besok saja.  Kau perlu beli bom dulu.  Pergi ke toko peledak dan beli bom.” Ucap Soon Hee membantu Seo Woo berjalan dengan Dokter Pi.
Setelah Seo Woo pergi, Soon Hee mengumpat Seo Woo itu  pembuat onar ketika akan membereska meja, tiba-tiba Dokter Ahn bangun dan berteriak “22”. Soon Hee kaget karena masih ada orang lagi di dalam restoranya lalu bertanya siapa orang itu. Dokter Ahn memberitahu namanya Ahn Joong Dae. Soon Hee bertanya apa yang mau ke berikan padamu.
“Apa Semuanya sudah pulang ?” tanya Dokter Ahn akhirnya berdiri melihat restoran sudah kosong, Soon Hee berteriak sudah dan menyuruh Dokter Ahn segera pergi.
Kenapa cuma aku yang tertinggal ? Tapi, apa disini ada ramyeon ?Aku lapar setelah bangun tidur.” Kata Dokter Ahn, Soon Hee berteriak marah tak akan memberikanya. Dokter Ahn yang sudah duduk akhirnya jatuh terjungkal karena kaget. 

Dokter Choi akhirnya membuka mata dengan melotot, lalu tersadar sudah ada di rumah sakit. Dokter Kang datang mengomel apa yang sudah dilakukan juniornya. Dokter Choi bertanya apa yang ada ditanganya.  Dokter Choi berteriak kalau itu Ini cairan glukosa.
Menurutmu memang apa ?Kau bilang jago minum.  Omong kosong apa itu ? Apa Kau bohong ?” ucap Dokter Kang marah, Dokter Choi seperti baru sadar kalau setelah minum langsung pingsan.
Ini soal hidup dan mati.  Kau bisa selamat karena Ahn Joon Dae membawa perlengkapan intubasi.  Kalau tidak ...” ucap Dokter Kang heran melihat juniornya malah kembali tidur.
Aku lagi sakit jadi Kalau sakit harus tidur.” Ucap Dokter Choi mengambil kesempatan untuk tidur.
Dokter Kang ingin memukul, Dokter Choi memperlihatkan infus yang tergantung. Dokter Kang tersenyum lalu menyuruh juniornya untuk kembali tidur dan pergi. Dokter Choi binggung melihat seniornya tiba-tiba bersikap baik padanya. 

Ji Hong melemaskan otot-otot lenganya sambil memutar-mutar tanganya, Hye Jung pikir tanganya sakit karena berbaring tadi. Ji Hong menyangkal kalau ia cuma ingin memutarnya. Hye Jung masih khawatir menanyakan keadaan tanganya karena sadar kepalanya itu pasti berat.
“Apa itu kepalamu ?Aku pikir hanya bulu.” Goda Ji Hong merasa kepala Hye Jung hanya seberat bulu.
Terima kasih dokter. Sudah lama aku tidak tidur nyenyak. “ ungkap Hye Jung

Soon Hee melihat Hye Jung baru pulang dan mengomel kalau ini terlalu larut untuk pulang ke rumah. Ji Hong berkomentar Soon Hee itu berkata seperti seorang kepala sekolah pada muridnya.  Soon Hee menegaskan kalau ia adalah  wali dari Hye Jung.  
Belakangan ini banyak sekali orang aneh.  Waktu itu disaat hujan ...Aku dengar ada gadis dan lelaki gila  menari di taman.Bagaimana kalau Hyejung-ku bertemu dengan orang aneh macam mereka ?” Ucap Soon Hee, Hye Jung dan Ji Hong hanya diam karena yang di ceritakan itu mereka berdua.
Ji Hong tak bisa berkata-kata lagi akhirnya memilih untuk pamit pergi saja. Hye Jung buru-buru menuruni tangga masuk ke dalam rumah. Soon Hee berbicara sendiri kalau ada orang yang bertemu dengan Hye Jung pasti sial karena bisa kena pukul lalu tersadar temanya sudah masuk rumah lebih dulu dan berteriak meminta agar menunggunya. 


Hye Jung sudah berganti pakaian dengan memastikan kalungnya masih menempel di lehernya, lalu mendekati temanya bertanya kenapa baru menutup restoran malam sekali dan sudah lewat jam tutup took dari biasanya. Soon Hee menceritakan Seo Woo mendadak muncul dan bikin keributan.
Dia tidak muncul saat pesta, ternyata datang terlambat.  Lalu Dia mabuk sekali saat pergi dan Dokter Pi Young Gook membawanya.  Dia baik sekali, selain itu tinggi dan tampan.” Uca Soon Hee kagum
“Aku raa Young Gook sepertinya tipemu?” komentar Hye Jung, Soon Hee tak menyangka kalau Hye Jung mengetahuinya. Hye Jung mengatakan kalau ia sudah pasti mengetahuinya.

“Kau Harusnya sering-sering membawanya.  Jangan cuma kau sendiri yang berkencan, Aku juga ingin sepertimu yang berkencan” ucap Soon Hee.
Ini yang namanya berkencan ?” ucap Hye Jung yang belum pernah merasakan berkencan.
Oh ! Apa Kau ingat lelaki tinggi yang datang telat ?Itu lelaki yang mirip anjing Siberian Husky” kata Soon Hee, Hye Jung menyebut nama  Dokter Jung Yoon Do.
“Jadi Namanya Jung Yoon Do ?Dia sedikit aneh.... Emm... dia menatapmu dan guru Hong sepanjang waktu.  Sebenarnya yang mana yang dia suka ?Aku taruhan 500 won kalau dia suka padamu.” Ucap Soon Hee yakin, Hye Jung hanya diam saja. 


Yoon Do berlari mengeliling  area rumahnya dan duduk didepan rumah sambil mengatur nafasnya, lalu melihat Ji Hong datang datang sambil bertanya apakah baru pulang. Ji Hong merasa Sepertinya Yoon Do marah karena ia baru pulang lalu bertaya apa yang sedang dilakukan malam hari bukannya tidur
Ada yang sedang aku pikirkan.” Ucap Yoon Do, Ji Hong bertanya apakahs udah selesai memikirkanya. Yoon Do mengatakan sudah .
Dokter, aku suka pada dokter Yoo Hye Jung.” Kata Yoon Do mengakuinya, Ji Hong heran kenapa Yoon Do malah mengatakan hal itu.
Aku dengar kau dan dokter Yoo Hyejung punya hubungan khusus.  Meskipun hubungan khusus berbeda dengan percintaan.  Aku dengar belum lama, hubungan kalian jadi hubungan antara lelaki dan perempuan.” Jelas Yoon Do, Ji Hong bertanya lalu kenapa.
Mungkin aku berpikir terlalu jauh. Kalian masih belum menikah.  Maka, aku yakin masih punya hak mendekati Hye Jung.” Kata Yoon Do Ji Hong bertanya apakah Hye Jung mengetahui hal ini, Yoon Do mengatakan sudah pasti Hye Jung mengetahuinya.
“Apa Kau kira aku cerita soal ini padamu lebih dulu sebelum padanya ?” ucap Yoon Do sinis.
Benar juga.  Lalu, kenapa kau cerita semua ini kepadaku ?” tanya Ji Hong seperti belum bisa mengerti

Aku sungguh tidak suka menusuk orang dari belakang.  Karena aku tahu diantara kalian ada sesuatu.  Aku bukan orang yang diam-diam ingin mencurinya. “ jelas Yoon Do 
Bagaimana caramu mencurinya ? Apa Kau kira akan kuberikan ?” kata Ji Hong percaya diri. Yoon Do binggung
“Aku menyukaimu, Kau itu jantan.  Lelaki harusnya seperti ini.  Tapi, asal kau tahu saja ...Aku seumur hidup belum pernah kehilangan sesuatu yang jadi milikku.  Aku senang karena kau tahu daya tarik Hye Jung.  Aku senang karena Hyejung tahu kalau dia populer di kalangan para pria.” Kata Ji Hong
Yoon Do binggung apakah Ji Hong itu tak cemas karena ia juga menyukai Hye Jung. Ji Hong pikir untuk apa cemas karena Yoon Do malah bisa membuat hubungan dengan Hye Jung menjadi semakin kuat. Yoon Do mengeluh melihat tingkah seniornya.  Ji Hong memberikan dukungan semoga sukses dengan usahanya lalu masuk ke dalam rumah. Yoon Do bingung melihat Ji Hong seperti memberikan perlawan dengan baik dan sangat percaya diri sekali. 
Kau tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada pria dan wanita sebelum mereka menikah !Apa ini ?Rasanya aku sudah kalah sebelum berperang ?” ucap Yoon Do binggung 


Ji Hong mengambil sebotol bir dan berdiri didepan mesin boneka sambil menatap ponselnya, Hye Jung duduk dikamar sambil melihat catatan operasi milik neneknya, pesan masuk. Gambar anjing yang mengeluarkan tanda cinta, senyumnya terlihat berkomenta gambarnya sangat imut. 
Bagaimana mendapatkan emoticon seperti itu ?Aku hanya punya yang ini. balas Hye Jung dengan emoticon yang biasa
Besok ada rencana apa ?  Kau sedang libur. Tulis Ji Hong
Aku sibuk sekali dan Tidak akan kubilang padamu”balas Hye Jung
Kalau begitu, besoknya ? tulis Ji Hong, Hye Jung membalas Aku mau belajar.
“ApaBisa sisihkan waktu pagi untukku ? tulis Ji Hong, Hye Jung pun akhirnya setuju. Ji Hong pun tersenyum lalu mencoba kembali mengambil boneka dalam mesin. Hye Jung tersenyum melihat emoticon anjing yang gembira, setelah itu wajahnya terlihat serius melihat nama [KIM CHI HYUN]

[RUMAH SAKIT YANGJU GUKIL SELATAN]
Hye Jung menuliskan biodatanya lebih dulu dimeja receptionist dan terlihat sedikit ragu. Setelah itu masuk ke sebuah ruangan. Seorang pria datang menghampiri meminta maaf karena tidak bisa berikan data Kang Mal Soon. Hye Jung menanyakan alasanya.
Kami menghancurkan seluruh berkas yang berusia 10 tahun Jadi Semuanya sudah tidak ada.” Jelas si pria, Hye Jung mengangguk mengerti walaupun terlihat wajah kecewa tak bisa menemukan informasi sesuatu tentang neneknya. 

Hye Jung kembali ke mobilnya lalu menelp bagian  administrasi Rumah Sakit Gukil.  Ia menanyakan  lokasi Dokter Kim Chi Hyun, residen 13 tahun yang lalu. Perawat bertanya apakah yang dimaksud itu Kepala Bagian Kim Chi Hyun.
Akhirnya Hye Jung sudah menaiki eskalator rumah sakit dengan membawa amplopnya. Seorang perawat menahanya memberitahu  Sekarang masih ada pasien. Hye Jung memberitahu Junior dari Dokter Kim Chi Hyun. Dan hanya ingin mampir.  Perawat hanya bisa melonggo melihat Hye Jung masuk ruangan. 

Dokter Kim melihat Hye Jung yang datang tak mengenalnya lalu bertanya siapa. Hye Jung memastikan Dokter Kim adalah dokter bedah residen,  13 tahun lalu di rumah sakit Gookil. Dokter Kim tak percaya itu sudah 13 tahun yang lalu lalu bertanya bagaimana Hye Jung bisa mengetahuinya.
Aku dulu adalah wali seorang pasien.” Ucap Hye Jung
Tapi, waktu dulu sepertinya bukan aku. Kepala Bagian saat itu yang  seharusnya memberikan perawatan.” Kata Dokter Kim
Dokter yang mengisi berkas pasiennya,kan ?” ucap Hye Jung mengeluarkan lembaran kertas milik neneknya. Dokter Kim panik melihat berkasnya lalu bertanya siapa sebenarnya wanita yang ada didepanya.
Kenapa mendadak sensitif sekali ?” sindir Hye Jung
Kalau ingin bertanya ini,harusnya bawa surat resmi dulu.  Apa-apaan ini ?!” ucap Dokter Kim mulai mengomel menutupi rasa paniknya.
Jika aku meminta surat resmi, apa kau akan menemuiku ?” ucap Hye Jung sinis

Dokter Kim menegaskan bukan yang memimpin operasi jadi kenapa Hye Jung malah menemuinya. Hye Jung menegaskan Dokter Kim adalah dokter yang mengisi tabel pasien. Jadi ingin tahu segalanyayang terjadi hari itu di ruang operasi. Dokter Kim merasa tak mungkin  ingat kejadian 13 tahun yang lalu.
Aku sering melakukan operasi dan Pasienku ada juga yang meninggal saat operasi..” Tegas Dokter Kim
Meskipun tidak bisa ingat, kau harus memaksakan supaya ingat.Operasi 13 tahun lalu ini mungkin tidak berarti apapun padamu.  Tapi ada orang yang selalu mengingatnya setiap hari.” Ucap Hye Jung dengan mata melotot
Kau tidak bisa menggugat meskipun menemukan sesuatu.  Batas undang-undangnya sudah lewat, ini sudah terlambat.” Balas Dokter Kim
Aku tahu.... Meskipun ada kesalahan, hukuman legal tidak memungkinkan.  Tapi, hukuman legal bukan satu-satunya cara.” Ucap Hye Jung Dokter Kim bertanya apa yang dinginkan Hye Jung,
Permintaan maaf, kebenaran ...Membuat orang membayar kesalahannya.  Ini semua adalah aturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat yang sehat. “ tegas Hye Jung
Pokoknya, aku tidak ada hubungannya dengan operasi ini dan Bukan aku pemimpin operasinya. Sekarang aku sibuk.” Ucap Dokter Kim sombong, Hye Jung akan meninggalkan surat milik neneknya serta nomor telpnya dan meminta Dokter Kim untuk memikirkan baik-baik lalu keluar dari ruangan. 


Hye Jung pergi ke sebuah toko kosmetik, memberitahu ingin terlihat lebi cerah jadi meminta dipilihkan warna yang cocok. Pegawai memberikan lipgloss untuk dicoba. Hye Jung pun mencobanya, Si pegawai menduga Hye Jung akan bertemu dengan pacarnya. Hye Jung mengatakan tidak karena ingin bertemu dengan neneknya karena Neneknya suka hal yang cantik. Si pegawai merasa iri karena neneknya itu sudah lama meninggal jadai akan memberikan banyak sample untuk nenek Hye Jung.
Akhirnya Hye Jung sampai ditempat abu milik neneknya dan membawa sebuket bunga kecil, Ia berbicara pada neneknya yang sangat menyukai bunga dan suka benda yang mungil dan cantik, tapi menurutnya selama ia meyukainya pasti neneknya itu juga akan menyukainya.
Saat nenek membelikan aku kalung ...nenek bilang, yang akan melihatnya.” Ucap Hye Jung sambil menangi menempelkan buket bunga.
Nenek, aku belum lupa. Hidup yang nenek cintai sampai akhir ...Aku tidak akan lupakan hidup itu.  Ahh... Kenapa aku terus bicara sendiri ?Mirip seperti nenek saja.  Aku rindu padamu.” Kata Hye Jung mengelus kaca yang didalamnya ada foto neneknya sambil menangis. 

Di dalam mobil
Dokter Jin meminta anaknya tak perlu mengejar laki-laki,  karena Tidak ada yang sayang pada Seo Woo melebihi sayang ayah padanya. Ia melihat  Yoon Do tidak punya etiket,  bersikap begitu pada orang yang lebih tua, kalau bukan karena melihata siapa ayahnya mungkin tak akan tinggal diam melihat sikap Yoon Do.
Tapi jangan jauhi dia.  Lelaki lemah pada wanita yang menunggunya.  kau Pura-pura saja menunggunya.” Pesan Dokter Jin
Mana bisa aku pura-pura ?” kata Seo Woo menatap keluar jendela.
Bisnis adalah cara orang menggerakan hati orang dengan berpura-pura.” Tegas Dokter Jin, Seo Woo menegaskan kalau ia adalah seorang dokter.
Kau dokter yang tahu soal bisnis.  Jangan fokus ke satu hal saja dan bersikap fleksibel.” Ucap Dokter Jin dengan mata liciknya. Seo Woo hanya bisa menghela nafas panjang. 

Hye Jung baru keluar dari rumahnya, melihat Ji Hong sudah menunggu didepan mobilnya menyapanya dengan senyuman lebar. Hye Jung pun tersenyum lalu Ji Hong membuka pintu mobilnya agar Hye Jung masuk.
Sebenci apa dirimu pada ikan sampai butuh bantuanku ?” ucap Hye Jung
Aku tidak benci. Hanya bosan.  Aku tidak ingin menghabiskan waktuku seharian dengan ayah.  Kalau ada kau, maka semuanya pasti akan beres.” Ucap Ji Hong yakin
Sesampai di parkiran Hye Jung melihat cara Ji Hong yang memarkira mobil dengan sangat sexy, Ji Hong melihat mobil ayahnya sudah ada jadi pasti ayahnya sudah datang lalu bertanya apakah Hye Jung mau turun sekarang. Hye Jung mengangguk. 
Tuan Hong sedang berjalan menyusuri pinggir danau dengan sekertarisnya, Ji Hong memanggil ayahnya dan memperkenalkan Hye Jung sebagai juniornya. Hye Jung memperkenalkan namanya. Tuan Hong merasa kalau Sepertinya pernah dengar nama itu
Apa dia yang waktu itu menelpon saat kita memancing ?” kata Tuan Hong, Ji Hong hanya bisa tertawa kalau ayahnya itu ternyata masih mengingatnya. Tuan Hong pun mengajak mereka jalan bersama-sama.
Apa yang kau suka dari Ji Hong-ku ?” ucap Tuan Hong, Hye Jung bingung. Ji Hong mengeluh Ayahnya malah membahas masalah itu. Tuan Hong mengejek kalau suka-suka dia mau menanyakan hal itu. Keduanya pun tertawa. 

Tuan Jin sudah berdiri di sebuah papan proyek pembangunan. Mobil anaknya pun datang, Dokter Jin dan Seo Woo turun menyapa Tuan Jin . Dokter Jin melihat ayahnya datang lebih awal, Tuan Jin mengatakan baru saja selesai golf dan ingin menunjukan hal hebat pada Seo Woo.
Disini adalah awal terwujudnya mimpi kita.  Perusahaan Medis Gukil.  Bagaimana menurutmu?” ucap Tuan Jin bangga pada cucunya.
Perjalanannya masih panjang.” Komentar Seo Woo
Tidak,ini sudah setengahnya.  Ayahmu dan aku sudah melakukannya. Dan Kau hanya perlu memanen buahnya, mengerti ?” kata Tuan Jin, Seo Woo mengangguk mengerti.
Aku akan jalani mimpi kakek, ayah dan aku, mulai sekarang.” Tegas Seo Woo,
Tuan Jin terlihat bahagia, Seo Woo nampak terpaksa melakukan semuanya. Tuan Jin bertanya pada anaknya apakah hari ini. Dokter Jin membenarkan jadi harus segera kembali karena harus melihat, bagaimana permainannya. 


Seorang pria seperti pemimpin berjalan di lorong rumah sakit dengan anak buah yang membawa kotak biru dan semuanya berdasi. Dokter Pi dan Dokter Choi yang baru keluar lift binggung apa sebenarnya yang terjadi. Dokter Choi melihat Di kotaknya tertulis Badan Pajak Nasional.
Akhirnya semua pria berdasi selesai bertugas dan keluar dari ruangan. Seorang pria dan Dokter Jin melihat dari atas, si pria tak menyangka akan sebesar ini. Dokter Jin menegaskan mengalami Rugi banyak demi pemasukan sedikit, menurutnya tak masalah kalau si pria menganggap mereka akan kehilangan lebih banyak karena menurutnya Ketua Hong sudah habis dengan senyuman liciknya. 

Ji Hong mempersiapkan makanan di meja lainya, Hye Jung duduk bersama dengan Tuan Hong lalu Tuan Hong bertanya apakah orang tua Hye Jung masih hidupmelihat Hye Jung yang masih muda Pasti orang tuanya masih ada lalu merasa bersalah kalau sudah menanyakan hal seperti itu.
Ibuku sudah meninggal.” Akui Hye Jung
Aku sendiri, pasti semakin dekat dengan usia kematian.  Kapan pertama kali kau bertemu Ji Hong ?” tanya Tuan Hong, saat itu Ji Hong datang tanpa sempat Hye Jung menjawabnya.
Supikan pedas memang paling cocok jika ikannya ditangkap sendiri.  Berhentilah bertanya, Anak ini jadi gugup.” Komentar Ji Hong ternyata mendengarnya.
“Apa Kau gugup ?” tanya Tuan Hong, Hye Jung mengaku tidak lalu meminta agar menuangkan supnya. Ji Hong menolak karena ia yang akan menuankan sup ke dalam mangkuk.
Ya, tak perlu melakukanya. Kau hanya duduk diam saja biarkan dia yang berkerja” ucap Tuan Hong mengoda anaknya.
Ji Hong bertanya apakah Hye Jung bisa masak, Hye Jung mengelengkan kepala kalau tak bisa. Tuan Hong berkomentar itu tak masalah jadi Hye Jung hanya duduk saja. Ji Hong mengeluh ayahnya itu terlalu berlebihan, Tuan Hong pun tertawa lalu mengajak mereka semua untuk makan bersama. 

Saat itu ponsel Ji Hong bergetar, Dokter Kim menelp memberitahu Ada masalah kalau Badan Pajak Nasional datang kemari, mengenai saham milik Tuan Hong yang menjadi masalah besar. Ji Hong memberitahu sedang dengan ayahnya dan akan menghubunginya nanti. Lalu ia menatap Hye Jung yang sedang makan dengan ayahnya, wajahnya terlihat khawatir tapi mencoba tersenyum. Hye Jung pun memberikan senyuman pada Ji Hong.
Sementara Seo Woo pergi ke toko kosmetik ingin terlihat lebih berani jadi meminta riasan dengan gaya Smokey.  Pegawai melihat mata Seo Woo yang bagus jadi mengusulkan untuk Perona mata coklat cocok dan Eyeliner hitam, Seo Woo meminta segara membungkusnya.
Ji Hong berjalan di pinggir sungai memberitahu Supir ayah akan mengantar Hye Jung ke rumah sakit. Hye Jung pikir masih bisa naik taksi.  Ji Hong meminta maaf karena tidak bisa mengantarnya. Hye Jung merasa tak masalah baginya.
Haruskah aku bertanya ?Apa yang terjadi ? gumam Hye Jung merasa khawatir.
Hyejung, Terimakasih... Ayah sepertinya senang sekali.  Aku merasa bukan anak teladan, jadi rasanya sedih.” Kata Ji Hong
“Lebih baik Jangan tanya. Gumam Hye Jung mengurungkan niatnya 

Ji Hong akhirnya kembali, Tuan Hong bertanya apakah udah mengantar Hye Jung sampai naik mobil. Ji Hong mengangguk. Tuan Hong mulai berkomentar kalau semua ini konyol sekali karena Mana mungkin ia bisa merusak rumah sakit, menurutnya semua tidak masuk akal.
Seumur hidupku, aku kerja demi rumah sakit dan pasien.” Ucap Tuan Hong
Sepertinya ini rencana seseorang.  Kalau tidak, mana mungkin terlihat seburuk ini ?” komentar Ji Hong
Aku akan lakukan rapat direksi. Ini waktunya memutuskan.”kata Tuan Hong  
“Apa kau akan keluar ?” tanya Ji Hong, Tuan Hong menegasan harus segera keluar dari rumah sakit.
Aku yakin mereka senang, Orang yang merencanakan ini.” ucap Ji Hong sinis  

Dokter Ahn sedang asyik makan ramyon, Dokter Pi datang bersama Dokter Choi melihat juniornya itu seperti sedang bertarung makan karena banyak sekali makanan diatas meja. Dokter Ahn mengatakan kalau semua makanan miliknya jadi tak ada yang boleh memintanya. Keduanya langsung mengambilnya, Dokter Ahn mengeluh keduanya malah sengaja mengambilnya.
Aah Hyung, Hyungnim, apa rumah sakit kita akan hancur lebur ?Kalau pemerintah datang dan melakukan penyelidikan ...” ucap Dokter Choi kembali membahasnya, Dokter Pi yakin semua ini juga akan masuk berita.
Bagaimana kalau rumah sakit ini tutup dan kita jadi pengangguran ?” kata Dokter Choi khawatir
Tidak akan terjadi, Rumah sakit ini tidak mungkin ditutup.  Tapi Kita bisa dipecat.” Kata Dokter Ahn, Dokter Choi bertanya darimana bisa tahu seperti itu.
Aku belajar bisnis... Aku yakin, ada cerita lain dibalik ini.  Badan pajak Nasional biasanya tidak mengunjungi rumah sakitjadi Ada yang mengatur ini.” ucap Dokter Ahn yakin
“Ahh.. Benar, benar,  dia ganti jurusan ke kedokteran.  Jadi, menurutmu siapa pelakunya ?” kata Dokter Choi penasaran
Ada Direktur Hong dan Direktur Jin. Ini sebuah Gesekan kekuasaan.” Kata Dokter Ahn mencontohkan dengan kue lalu memakanya.
Dokter Pi menjerit tak percaya kalau ini pertama kalinya melihat juniornya bisa sepandai ini. Dokter Ahn hanya tersenyum, Dokter Choi yakin itu seperti sindiran untuk seniornya lalu menyuruhnya kembali makan yang banyak saja. Dokter Pi merasakan ponselnya bergetar lalu bertanya siapa kira-kira yang menelpnya.
Terlihat nama Seo Woo dilayar, Dokter Ahn berkomentar Seniornya memihak pihak yang tepat bahkan akan naik ke level professor,  Professor Pi. Dokter Pi berkomentar kalau Dokter Ahn menjadi Prof Dae yaitu Prof Dwaeji ( Babi ) lalu keluar ruangan. Dokter Choi ikut tertawa lalu ikut keluar. 


Seo Woo masuk lorong rumah sakit dengan celana pendek dan dandanan yang berbeda. Dokter Pi terlihat kaget bertanya apa apa sebenarnya dengan temanya. Seo Woo mengatakan mau belajar. Dokter Pi binggung temanya ingin belajar dengan pakaian seperti itu. Seo Woo membenarkan.
Disini rumah sakit.  Penampilanmu saat ini, bukan tampilan dokter.  Apa Kau mau memberontak melawan Dokter Jung ?” ucap dokte Pi
Memangnya dia siapa aku harus memberontak karenanya ?” kata Seo Woo, Dokter Pi bertanya lalu kenapa Seo Woo berpakaian seperti itu.
Aku mau hidup sesukaku.  Selama ini jadi orang baik, apa yang kudapat sekarang ?” ucap Seo Woo benar-benar sakit hati. Hye Jung baru datang melihat dandan Seo Woo lalu melangkah pergi.
Aku selalu ada di sisimu,  kita adalah teman.” Kata Dokter Pi seperti berusaha menenangkanya. Seo Woo mengejek kenapa Dokter Pi berbicara seusuatu yang sudah pasti. 

Hye Jung melihat berkas diatas meja, lalu melihat Seo Woo masuk ruangan. Seo Woo menyindir Hye Jung yang terlihat kaget padahal ia masuk ruanganya sendiri. Hye Jung mengatakan baru ingin keluar. Seo Woo mengatakan mereka harus bicara.
Kau dan aku, mau sampai kapan seperti ini ?Kau pasti pernah melihatku di ruang konfrensi akademis Bedah Syaraf  Dan kau menghindariku ?Kalau tidak, mana mungkin aku tidak pernah melihatmu.Tidak banyak perempuan di bidang bedah syaraf.” Ucap Seo Woo
Benar, aku pernah melihatmu dan memang menghindarimu.  Aku mungkin membawa traumu bagimu, tapi kau juga begitu bagiku.” Akui Hye Jung, Seo menanyakan alasanya.
Karena aku suka padamu dan Aku iri juga padamu. Saat kau menerimaku sebagai temanmu, aku senang.Kejadian buruk diantara kita.  Aku baru tahu kalau kau ada di rumah sakit ini.  Aku menyiapkan diri untuk bertemu denganmu.  Meskipun begitu, rasanya tetap sulit saat bertemu denganmu.  Kau tidak menyiapkan diri, pasti lebih berat bagimu.” Kata Hye Jung

Aku tahu kau sudah merencanakan ini.  Kau datang kerumah sakit ini demi merebut semua milikku.  Kenapa ?Apa guru Hong tidak cukup ?Dulu kau juga tahu.  Kalau aku suka pada guru Hong.” Ucap Seo Woo sinis
Kau mungkin tidak percaya, tapi aku tidak tahu tentang hal itu.” Kata Hye Jung
Seo Woo tak terimak karena Hye Jung mengatakan kalau ia tak akan mempercayai perkataanya, menurutnya Hye Jung hanya berasumsi dirinya itu tidak akan percaya. Hye Jung menegaskan Alasan ke rumah sakit Goo Kil tidak ada hubungannya dengan Seo Woo. Seo Woo penasaran urusanya dengan siapa karena yakin Hye Jung kemari karena punya tujuan, kalu ia bisa mengerti tujuan itu maka akan mempercayainya. Hye Jung menegaskan tak akan bisa mempercayainya.
“Apa Kau ingin menyerah soal hubunganmu dengan aku ?” ucap Seo Woo, Hye Jung hanya diam, Seo Woo mengartikan tidak menjawa artinya jawabannya "yes"
Kita perjelas.  Saat ini, kau yang sudah menolakku.” Ucap Seo Woo, Hye Jung tak berkomentar memilih untuk pergi meninggalkan ruangan. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 9 Part 2

$
0
0
Tuan Gong keluar dari rumah sakit, semua anak buahnya menyambut dengan membungkuk dan merasa bos mereka itu sudah menderita. Tuan Gong bertanya apakah Hye Jung Masih menganggapnya sampah. Hye Jung mengatakan ingin minta tolong. Tuan Gong bertanya apa yang diinginkanya.
Tolong jangan lukai orang itu.  Dia sudah cukup terluka.” Ucap Hye Jung, Tuan Gong bertanya siapa yang dimaksud.
Aku tidak tahu siapa yang kau maksud.” Ucap Tuan Gong binggung
Jangan sampai terluka lagi.” Kata Hye Jung dengan senyuman, Tuan Gong pun ikut tersenyum lalu masuk ke dalam mobilnya. Hye Jung juga masuk ke rumah sakit. 

Hye Jung sedang berjalan mendengar suara dari speaker rumah sakit Dokter Yoo Hyejung dari Spesialis Bedah Syaraf. Dimohon untuk ke lahan parkir. Dan sempat di ulang dua kali. Akhirnya Hye Jung ke parkiran melihat banyak orang sudah berkerumun melihat sebuah mobil mewah dua pintu dan wakil si bos sudah berdiri didepanya.
Saat Hye Jung datang langsung membuka pintu dan menyuruhnya naik, Hye Jung binggung lalu menurut duduk dibelakang kemudi. Pintu pun ditutup, si wakil bos memberikan kunci mobil serta kartu diatas dashbord mobil lalu mengatakan “adios” setelah itu memberikan kiss bye dan pergi.
Hye Jung membaca kartu diatas dasboard Akan akan belajar mendengar perkataan wanita.Terima kasih. Akhirnya ia mengejar si wakil bos Gong tapi mobil lebih dulu pergi meninggalkan rumah sakit dengan tangan si wakil melambaikan tangan dari jendela mobil. 

Di meja depan semua memberikan tepuk tangan saat Hye Jung baru datang. Hye Jung binggung kenapa memberikan tepuk tangan. Perawat yakin Hye Jung pasti senang dan meminta agar nanti bisa menumpang, Hye Jung meminta agar perawat memberikan berkas dari pasien Gong. Perawat memberikannya dan merasa Hye Jung ingin mengucapkan terimakasih.
Dokter, apa sudah lihat mobilnya ?Kita harus melihatnya.” Ucap Perawat pada Dokter Choi
Aku tahu lingkungan kita kapitalis.  Tapi tolong pikirkan integritas kaum kapitalis.  Aku tidak akan menerima hal seperti itu.” Ucap Dokter Kang sinis
Aku juga tidak akan menerimanya.” Kata Hye Jung mencoba menelp Tuan Gong tapi ponselnya tak aktif lalu meminta memberikan nomor lainnya
Mungkin nomor palsu juga, Dia tidak akan meninggalkan jejak.” Kata Dokter Choi
Hye Jung mengeluh apa yang harus diperbuatnya sekarang. Dokter Kang meminta agar memberikan mobil padanya saja. Dokter Choi dan Perawat tertawa mendengarnya, Dokter Choi mengejek Harusnya dari awal jangan bahas soal kapitalis dan integritas. Seo Woo datang bertanya apakah ada kejadian lucu sampai mereka tertawa.

Dokter ! Dokter Yoo mendapat hadiah mobil sport dari pasiennya.sebuah Mobil impor.” Kata Perawat penuh semangat.
Dimana dokter Jung Yoon Do ?” tanya Seo Woo seolah tak peduli, Perawat mengejek Seo Woo hanya memikirkan soal Dokter Jung dan mengatakan akan segera datang, Yoon Do datang lalu berbisik harimau sudah datang. 
Yoon Do menghampiri Hye Jung bertanya apakah  Persiapan Operasi Kim Jin Han sudah selesai. Hye Jung mengatakan sudah selesai. Yoon Do dengan senyuman manis bertanya tentang makan siang di kantin, Hye ung pikir Nanti saja, karena ada yang harus dikerjakan lalu pamit pergi.
Seo Woo menghampirinya bertanya apakah menyukainya sekali. Yoon Do bertanya apa maksudnya. Seo Woo bertanya Mau dengar disiniatau dengar diluar. Yoon Do menatap binggung, tiga orang dibelakangnya saling berbisik melihat ada ketegangan dari keduanya. 

Ditaman
Yoon Do pikir seharusnya Seo Woo itu jadwal mengecek pasien. Seo Woo menyindir sekarang Yoon Do yang mencemaskan dirinya. Yoon Do menegaksan Bukannya cemas dan tiba-tiba Seo Woo langsung menamparnya. Ketika Seo Woo akan menamparnya, Yoon Do lebih dulu menahanya, Seo Woo menyuruh untuk melepaskanya. Akhirnya Yoon Do melepaskanya dan Seo Woo kembali menamparnya.
Kenapa kau bersikap seolah hanya aku yang gila ?Kau tahu benar bagaimana perasaanku.  Kau tahu perasaanku, dan menyuruhku pergi,tapi mata kau, menyuruhku tetap tinggal. Apa aku hanya mengkhayal ?” ucap Seo Woo marah
Ya, aku memang pernah tertarik padamu,tapi hanya sebentar.  Tapi yang tidak adil disini ...matamu tidak selalu tertuju padaku.” Kata Yoon Do dengan mata melotot
Aku bisa bertahan dari hinaanmu karena aku cinta padamu. Tapi, aku tidak tahan kalau kau hina keluargaku.” Balas Seo Woo
Baiklah, kau merasa tersinggung padaku selama ini.  Kita anggap impas karena kau menamparku.  Aku juga merasa bersalah padamu, tapi beban itu sudah hilang.” Ungkap Yoon Soo
Seo Woo merasa Cintanya tidak sekecil itu,  hingga ini bisa dianggap impas. Yoon Do pun bertanya apa yang dinginkanya sekarang. Seo Woo melihat Yoon Do itu selalu tertarik pada wanita yang rusak yang punya kepribadian kuat bahkan mengatakan mencinta Hyejung tapi menurutnya itu bukan cinta tapi masalah emosional Yoon Do saja jadi ia akan atasi masalah emosional yang dimiliki seniornya.
Yoon Do mengejek Seo Woo sudah seperti psikiater, Seo Woo menegaskan Mulai sekarang akan hidup ceroboh. Yoon Do membalas kalau Orang yang ingin hidup cerobohtidak mengumumkannya pada dunia. Seo Woo meras dunia sekarang ini salah, menurutnya Agar bisa hidup di dunia ini, maka harus hidup ceroboh, ia tak terima seorang seperti Hye Jung bisa dicintai  dan hidup terhormat di dunia ini.
Kau yang perlu menyingkirkan kelemahanmu soal Hye Jung. Bahkan dimatamu, dia menarik.  Kau sibuk membuat alasan dan selalu ketakutan melakukan apapun.  Tapi dia melakukan semuanya, selain itu dia juga cantik.” Ucap Yoon Do
“Kau bilang dia Cantik ?Kau pasti sudah buta.” Ejek Seo Woo
Dia cantik bahkan Lebih cantik darimu. Ini semua Membuatmu gila, kanMendengarku berkata begini ?Aku tahu sekali dirimu dan Aku tahu cara menyakitimu. Jangan sok jadi psikiater dan terapkan nasihatmu pada diri sendiri. Aku tidak tertarik padamu sebagai perempuan, Aku Hanya menganggapmu adikku. Aku menerima amarahmu, sampai kau tenang.  Seperti katamu, aku salah karena sudah membuatmu salah paham.  Tapi, jangan lagi menamparku karena Aku merasa kotor.” Tegas Yoon Do lalu pergi meninggalkanya. Seo Woo hanya bisa menangis. 


Perawat melihat Hye Jung yang datang lalu berbisik pada Dokter Choi agar segera melakukanya. Dokter Choi mengerti lalu bergeser mendekati Hye Jung lalu membahas tentang mobil yang diberikan oleh Tuan Gong. Hye Jung binggung tidak tahu harus diapakan menurutnya harus dikembalikan, lalu berpikir untuk Di donasikan buat rumah sakit saja
“Hei.... Untuk  apa rumah sakit butuh mobil sport ? Itu Buat dokter saja.  Aku yakin tidak ada yang gratis di dunia ini.” kata Dokter Choi
Ah, kalau aku yakin ada banyak hal gratis di dunia ini.”ucap Hye Jung
Aku tidak minta mobilnyaTapi bolehkan ijin kami pinjam sekali ?” ucap Dokte Choi
Dokter, aku juga ingin coba.  Karena Aku seumur hidup belum pernah naik mobil impor.  Menurutku tidak benar kalau lahir sebagai wanita dan tidak pernah naik mobil begitu, dokter !” kata perawat sambil merengek.
“Ini Semua Hanya karena kau berkata "seumur hidup" ...” kata Hye Jung si perawat pun tersenyum bahagia sambil high five dengan Dokter Choi 

Hye Jung dan perawat berjalan bergandengan di lorong, Hye Jung merasa tak perlu melakukanya tapi Perawat merasa tak enak hati jadi tetap ingin melakukanya. Hye Jung meminta agar perawat itu menganggap kalau ia  sudah minum.
Bukan cuma dokter yang tidak suka dengan hal cuma-cuma.  Aku akan belikan dokter jus kiwi kesukaan dokter.” Ucap Perawat dengan penuh semangat.
Dokter Kim datang ke kantor pusat melihat Hye Jung yang datang ke kantornya waktu itu ternyata sebagai dokter, tatapan sinis lalu pergi ke jalan yang lainya.
Sekertaris masuk ruangan memberitahu  Kepala Bagian Kim Chi Hyun dari rumah sakit Yangju Selatan. Dokter Jin melihat juniornya datang mengeluh padahal mereka bisa bicara ditelp tapi Dokter Kim terihat ngotot ingin bertemu. Dokter Kim memberika amplop coklat yang ditinggalkan oleh Hye Jung. Dokter Jin bertanya apa itu.
Ini operasi yang pernah anda pimpin di Yangju Selatan.  Wali pasien datang menemui aku. Dia seorang wanita muda.” Ucap Dokter Kim
Bukankah sudah 10 tahun lalu Dia bisa apa ?” kata Dokter Jin sinis
Dia ingin tahu semua yang terjadi di ruang operasi.  Katanya dia akan membuat kita membayar semuanya.  .” Kata Dokter Kim, Dokter Jin melihat Secara hukum itu sudah terlambat lalu bertanya apakah wanita itu mengenalnya
Anda terkenal, dia pasti mencari anda di internet.” Komentar Dokter Kim
Dia tahu aku, tapi dia mencarimu duluan.  Ini pasti soal uang.” Balas Dokter Jin
Dokter Kim pikir sepertinya tidak begitu. Dokter Jin bertanya selain uang ada apa lagi lalu mengejek juniornya itu masih naif soal dunia ini. Dokter Kim meminta maaf. Dokter Jin melihat kalau Dokter Kim itu menunjukan kalau juniornya adalah orangnya. Dokter Kim pun bertanya kapan ia bisa dipindahkan ke kantor pusat Seoul. Dokter Jin tak bisa bicara hanya diam saja. 


Dokter Jin terdiam menatap luar jendela ingatanya dengan perkataan Hye Jung teringat kembali Kau membunuh nenekku, kan ? Apa Kau membunuhnya ?Kau bilang, kankernya bisa disingkirkan.
Sekertarisnya datang bertanya Ada apa dengan keamanan mereka karena  Data pasien yang tidak bisa diakses bisa bocor lalu memerintahkan untuk mencaritahu siapa yang mengakses data pasien Nenek Kang. Sekertarisnya mengerti lalu keluar ruangan.
Tuan Jin datang bertanya apakah anaknya tidak datang ke rapat direksi. Dokter Jin mengatakan akan segera datang. Tuan Jin memberitahu Hong Doo Shik akan mengumumkan pensiunnya dan tidak akan tinggal karena kehormatannya. Dokter Jin tersenyum mendengarnya karena rencananya berhasil. 

Semua sudah berkumpul di ruang rapat termasuk Hong Jin yang duduk didekat ayahnya, Tuan Jin dan anaknya duduk di sampingnya. Tuan Hong menatap semua dewan direksi mengatakan  Beberapa dari mereka yang hadir dan ada diruangan mungkin yakin kalau masalah  rumah sakit terjadi karena kesalahnya, wajahnya terlihat mulai terlihat terkena stroke.
Kali ini, aku sudah belajar dari insiden ini.  Jika aku hanya memikirkan kehormatanku semata. Aku akan menyerah dari jabatan ini.” ucap Tuan Hong kembali terhenti karena merasakan sesuatu diwajahnya.
Aku ingin tunjukan ke semua orang bahwa aku tidak bersalah.  Aku sadar kalau pengunduran diri bukan jawabannya.  Aku berjanji untuk bertanggung jawab atas segalanyadan menyelesaikan semuanya.” tegas Tuan Hong, semua bertepuk tangan kecuali Tuan Jin dan anaknya. 

Semua dokter dan dewan direksi keluar ruangan, beberapa oran masih mengobrol. Tuan Jin mendekati temanya berkomentar Tuan Hong sudah berubah tidak seperti dulu lagi menurutnya ini sebabnya orang bilang untuk meninggalkan politik di usia tua. Tuan Hong sinis bertanya apa sebenarnya yang ingin dikatakan Tuan Jin.
Aku sedih kau jadi orang tua yang serakah.” Komentar Tuan Jin
“Apa kau kira, aku tetap tinggal karena aku serakah ?” balas Tuan Hong dingin
“Jadi bukan itu? Lalu, apa karena Ji Hong yang mengajarimu ?Sejak kapan kau perduli dengan ucapannya ?Dia bahkan bukan anakmu dan Bukan darah dagingmu.” Ucap Tuan Jin merendahkan

Tuan Hong tak bisa menahan amarahnya lalu memberikan pukulan pada wajah Tuan Jin, semua yang ada diruangan terkejut. Dokter Jin memegang ayahnya. Tuan Hong memperingatkan agar temanya Jangan berani bicara begitu soal Ji Hong. Tuan Jin menegaskan tidak akan mendiamkanHal ini, karena menurutnya Tuan Hong penyebab pajak rumah sakit sampai diperiksa lalu menanyakan tanggung jawabnya.
Kalau kau ingin bicara,  katakan terus terang.  Waktu itu kau diam saja,  kenapa baru bicara sekarang ?!” ucap Tuan Hong marah
Aku asumsikan kau akan pensiun. Siapa yang sangka kau masih ngotot tetap tinggal ?!” balas Tuan Jin
Ada yang merencanakan semua ini dan membocorkannya.  Akan mencarinya !Kalau orang itu dari rumah sakit, aku harus menemukannya.  Penilaianku masih belum mati.  Jadi, jangan halangi jalanku !” tegas Tuan Hong lalu keluar ruangan. Ji Hong pun mengejar ayahnya. Dokter Jin memeriksa wajah ayahnya, Tuan Jin hanya mengangguk merasa kalau ia baik-baik saja. 


Tuan Hong berada dalam lift dengan anaknya meminta agar Ji Hong tak perlu mendengarkan perkataan Tuan Jin tadi. Ji Hong bertanya apa yang dikatakan, seperti tak mendengarnya. Tuan Hong mengatakan yang tadi kalau Ji Hong itu bukan anak kandungnya. Ji Hong menatap tuan Hong lalu memegang tanganya.
Tuan Hong tersenyum lalu bertanya apa yang sedang dilakukan Ji Hong padanya. Ji Hong mengaku Sudah lama mengabaikan seperti ini, menurutnya ayahnya sekarang  mirip anak bocah yang sedang puber,karena berkelahi masalah tadi. Tuan Hong mengeluh anaknya itu sedang mengejeknya. 

Keduanya lalu keluar dari lantai yang sama, Tuan Hong berjalan lebih dulu tiba-tiba ia berjalan miring dan hampir terjatuh. Ji Hong langsung berlari mengangkatnya lalu menanyakan keadaanya. Tuan Hong mengaku baik-baik saja, mengaku   Tersandung bukan masalah besar jadi anaknya Jangan terlalu khawatir.
Kapan terakhir kali ayah tes kesehatan ?” tanya Ji Hong khawatir, Tuan Hong binggung kenapa anaknya menanyakan hal itu.
Ayah tetap melakukan tes kesehatan rutin, kan ?” kata Ji Hong. Tuan Hong merasa sudah lebih baik jadi kenapa harus dikhawatirkan. Ji Hong menjerit memanggil ayahnya yang membandel.
Ayah bisa tuli karena suaramu.” Ejek Tuan Hong. Ji Hong meminta ayahnya untuk  segera lakukan tes kesehatan, selagi masihada dirumah sakit
Tuan Hong pikir nanti saja karena merasa sakit kalau dilakukanya, Ji Hong memaksa ayahnya harus melakukan. Tuan Hong mengatakan Kalau dilakukan sekarang maka akan ada rumor kalau ia sudah sekarat karena berbuat salah menurutnya Dalam situasi begini,  ia tidak bisa melakukan apa mauku.  Ji Hong tahu Tadi ayah salah bicara saat rapat direksi bahkan Wajahmu juga kena kejang otot dan Sepertinya wajahnya mati rasa. Tuan Hong menyangkal kalau ia hanya salah bicara.
Ji Hong yakin Otot wajah ayah berubah.  Tuan Hong merasa kalau anaknya itu terlalu sensitif. Ji Hon melihat Tubuh ayah sedikit miring dan Itu adalah tanda ataxia [Hilangnya kendali tubuh] dan Bisa saja ini Vestibular Schwannoma lagi[Sejenis tumor otak] jadi meminta agar ayahnya melakukan tes kesehatan. Tuan Hong hanya diam saja dan terlihat ragu. 

Dokter Jin memeriksa tekanan darah ayahnya lalu melihat semuanya normal, lalu mengeluh ayahnya hanya diam saja saat dipukul, Tuan Jin bertanya Apa yang terjadipada Tuan Hong dan apakah temanya tahu bahwa anaknya sebagai pelakunya. Dokter Jin yakin Tuan Hong tak akan diam saja kalau tahu.
Bagaimana kalau dia tahu soal dana gelap di yayasan rumah sakit ?” ucap Tuan Jin khawatir.
Tidak akan, itu tidak mungkin terjadi, ayah.” Kata Dokter Jin percaya diri. Tuan Jin menghela nafas terlihat masih ada kekhawatiran

Dokter Kim melihat hasil CT Scan lalu bertanya Apa yang dilakukan Ji Hong sampai bisa seburuk ini karena Ukurannya terlalu besar, dan menekan batang otak dan Operasi akan berat dilakukan. Ji Hong hanya bisa tertunduk sedih.
Semua ini salahku.” Ucap Ji Hong, Dokter Kim merasa bukan salah Ji Hong tapi salah dirinya.
Tidak, ini salahku.  Aku memanggilnya mentor, tapi aku bahkan tidak memeriksanya.  Jadi Bagaimana ini sekarang ?” ucap Dokter Kim binggung
“Mau Bagaimana lagi ?Dokter harus mengoperasinya.” Kata Ji Hong
Mana bisa aku mengoperasinya ?Kalau ada kesalahan, maka aku tidak bisa hidup.” Kata Dokter Kim
Ji Hong bertanya siapa lagi yang bisa mengoperasi ayahnya, karena ia juga tidak bisa melakukanya dengan wajah menahan kesedihan. Dokter Kim pikir  Dokter Jung Yoon Do lebih baik darinya, bahkan Tangannya lebih bak dan operasinya belakangan ini selalu sukses. Ji Hong menegaskan tak ada yang boleh tahu mengenai hal ini.
Meskipun operasinya sukses,  Ia perlu istirahat beberapa bulan. Minta Ia pensiun dari posisinya.  Tidak ada yang lebih penting daripada hidupnya.” Tegas Dokter Kim  
Pastikan tidak ada yang tahu sampai ayahku membuat keputusan.” Ucap Ji Hong menahan air matanya. Dokter Kim menatap Ji Hong yang terlihat sedih sekali melihat keadaan ayah angkatnya. 

Flash Back
Ji Hong kena pukul dengan beberapa orang yang berdiri didepanya mengejek sebagai yaitu piatu harusnya tahu diri, sambil mengeluarkan semua bukunya tak suka kalau Ji Hong itu belajar. Si ketua genk seperti tak suka karena Ji Hong membuatnya menjadi stress.
Kau mungkin pandai.  Tapi sampai mati, posisimu akan selalu dibawah.” Ucap si Ketua Genk sambil berjongkok dan memukul Ji Hong dengan buku.
Kalian yang akan selalu dibawah.  Apa Kalian pikir aku diam, karena lemah ?Aku diam, karena aku yatim piatu.” Ucap Ji Hong melawan dan berdiri
Si Ketua tak terima mengumpat Ji Hong yang sok hebat, Ji Hong bisa mencengkram tangan si ketua meminta agar berhenti sampai hari ini saja, mengulang kata-kata si pria kalau dirinya itu bukan tandiganya. Si Ketua makin marah dan mencengkram bajunya. 

Tuan Hong turun dari mobil menegur apa yang sedang mereka lakukan, si Ketua Genk dkk akhirnya memilih untuk pergi meninggalkanya. Ji Hong membereskan barang-barang, Tuan Hong mendekat menanyakan keadaanya. Ji Hong mengatakan baik – baik saja dengan memanggil Tuan Hong, Kepala Rumah Sakit.
“Baik-baik saja apanya ?  Ini butuh 2 minggu untuk sembuh.” Ucap Tuan Hong melihat luka lebam diwajahnya
Karena hanya 2 minggu, maka tak masalah” ucap Ji Hong  
Sebagai laki-laki, bukankah kau sedikit berlebihan ?” kata Tuan Hong
Pasti anda senang kalah.  Kenyataan bukanlah film. Memukul orang tanpa berpikir konsekwensinya. Emosional dan membuat orang dalam bahaya.  Apa Anda suka hal seperti ini ?Itu yang dipikirkan semua anak SMP.” Ucap Ji Hong
Tuan Hong menawarkan diri agar Ji Hong ikut denganya, lalu mengubahnya untuk tinggal dan hidup bersama denganya. Ji Hong menolak karena ingin menikah dengan perempuan Tuan Hong tertawa karena dianggap seperti mengajak menikah lalu menawarkan diri agar menjadi anaknya. 

Ji Hong terdiam mengingat kenangan saat pertama kali bertemu dengan Tuan Hong dan diangkat menjadi anak. Lalu beberapa tahun kemudian menjadi dokter dan ia mengucapkan selamat pada Tuan Hong karena mimpinya memiliki pekerjaan yang sama dengan putranya tercapai.
Akhirnya Ji Hong menghapus air matanya yang tergenang, Tuan Hong masuk meliha anaknya yang sedang melamun dan terlihat sedih, akhinya perlahan berjalan mendekatinya bertanya alasan anaknya meminta untuk datang. Ji Hong duduk bersandar di meja. Tuan Hong bertanya apakah itu hasil CT Scan miliknya. Ji Hong mengangguk. Tuan Hong pun melihat dengan mengunakan kacamata bacanya,
“Jadi Sudah bertumbuh sebesar itu.  Wah, hidup memang mengerikan.  Bahkan sel kanker bekerja sangat keras untuk hidup.  Ini sudah pasti Vestibular Schwannoma dan Kuat sekali.” Ucap Tuan Hong, Ji Hong meminta ayahnya untuk diobati.
Aku tidak akan operasi.” Kata Tuan Hong
Tidak ada yang lebih penting melebihi kesehatan ayah. Perkembangannya sudah sejauh ini, Operasi tidak bisa ditunda.” Ucap Ji Hong
Tidak bisa sekarang. Mana bisa melakukan operasi disaat seperti ini?” kata Tuan Hong
Ayah.. Aku mohon ...Aku tidak ingin orang yang kusayangi pergi mendahului aku.” Kata Ji Hong memohon pada ayahnya. 

Perawat menjerit melihat mobil mewah yang ada di parkiran, berkomentar mobilnya cantik sekali lalu mengajak Dokter Coi ke Gangbyeon. Setelah itu pergi ke hotel. Dokter Choi menjerit kalau Perawat itu sudah gila karena tak mungkin bisa seperti itu.
Tidak bisa begitu, Hubungan kita tidak seperti itu” ucap Dokter Choi  
Siapa bilang mau tidur denganmu ?!Aku ingin makan pizza.  Di hotel itu ada tempat pizza yang enak !” teriak Dokter Choi lalu berlari ke sisi sebelah kanan.
Hari ini, aku akan berlagak jadi putri dari keluarga kaya.” Kata Perawat sudah ada didepan pintu. Dokter Choi heran melihat Perawat bukan masuk dan hanya diam saja. Perawat meminta agar membukakan pintu untuknya,  Dokter Choi pun melakukanya. 

Perawat melihat Dokter Choi di laci bawah bertanya apa yang sedang dilakukanya. Dokter Choi melihat buku manual lebih dulu. Perawat merasa Dokter Choi hanya pergi menyetir saja karena kalau terlihat canggung maka akting putri kayanyabisa berantakan.
Saat ini, aku akan kencan dengan lelaki yang punya 20 mobil seperti ini..” jerit si perawat bahagia, Dokter Choi mengejek si perawat itu punya  khayalan Cinderella sambil melihat buku manual.
Kenapa juga Cinderella harus kehilangan satu sepatu ?Dia membuat semua gadis di dunia mencari pangeran.” Keluh Dokter Choi, Si perawat langsung menyuruh Dokter Choi cepat pergi.
Dokter Choi pun siap berangkat, ketika menekan satu tombol atap mobil terbuka. Si perawat menjerit merasa kalau itu sangat hebat. Dokter Choi pun memasang sabuk pengaman bersiap untuk berangkat mengatakan akan berputar di lahan parkir sebentar.
Perawat heran kenapa harus melakukanya, Dokter Choi sambil menyetir beralasan Mobilnya tidak ada asuransi, jadi mereka tidak boleh celaka.  Perawat menyakinkan kenapa Dokter Choi  tiba-tiba mendadak khawatir menurutnya tak perlu karena temanya itu pandan menyetir jadi mana mungkin bisa celaka.
Dokter Choi tahu kalau ia pandai menyetir tapi tak memiliki SIM, Perawat tak percaya seorang pria tak memiliki SIM. Dokter Choi beralasan karena sangat sibuk jadi tak sempat untuk membuatnya jadi tahun depan baru buat menurutnya kalau mau jalan-jalan makan Perawat Hyun bisa menyetir sendiri.
Perawat Hyun menjerit sambil mengeluh sedih karena sebelumnya mengkhayal jadi putri orang kaya dan menyuruh Dokter Choi berhenti karena akan menyetir. Dokter Choi mengerti tapi tak suka melihat perawat Hyun yang mengomel saat itu tak melihat mobil dari arah depan akhirnya sukses menabrak tiang petunjuk jalan. Beberapa mulai berkumpul dan dua orang didalam mobil menjerit panik. 


Dokter Choi sibuk membuat web toon dengan tabnya, sementara Dokter Ahn makan jajangmyun sambil menyuruh temanya untuk fokus makan dulu, lalu melihat gambar yang dibuat Dokter Choi itu adalah Hye Jung yang berkelahi melawan preman. Dokter Choi membenarkan.
Kenapa menggambarnya ? Apa Kau masih ingin jadi penulis komik ?” ucap Dokter Ahn
Hyung, jangan buang mimpimu. Tapi dikembangkan.. Mungkin ini karya terakhirku sebelum aku mati.” Kata Dokter Choi
Hye Jung masuk ruangan, Dokter Choi buru-buru bersembunyi dibawah meja. Dokter Ahn menyapanya bertanya apa yang  tujuanya datang lalu menawarkan jajangmyun. Hye Jung menolaknya
Aku tidak akan selamat.” Ucap Dokter Choi panik

Hye Jung duduk dikursi melonggo kebawah bertanya apa yang sedang dilakukan juniornya. Dokter Choi kaget akahirnya keluar dari persembunyian dan kepalanya terbentur meja. Hye Jung pikir Dokter Choi sedang mencoba bersembunyi darinya. Dokte Choi mengatakan tidak, Hye Jung meminta Dokter Choi mengembalikan kunci mobilnya. Dokter Choi tertunduk diam, Hye Jung melihat juniornya itu seperti ingin menangis. 
Akhirnya keduanya pergi ke tempat mobil yang dipakir dengan bemper depan rusak. Dokter Choi menjelaskan  Mobil milik Hye Jung itu  pasti bagus sekali, karena sudah menubruk mobil lainnya dengan kencangTapi rusaknya tidak parah.
Kenapa ditinggalkan seperti ini?” tanya Hye Jung
Aku tadinya ingin memperbaikinya.  Tapi tugasku sedang penuh jadi Belum ada waktu.” Ucap Dokter Choi memberikan alasan
Segera perbaiki.” Kata Hye Jung

Dokter Choi binggung hanya itu saja tanggapan Hye Jung, dengan santai Hye Jung mengangguk lalu bertanya apakah mau dipukul juga. Dokter Choi langsung ketakutan mengatakan tidak. Hye Jung melihat kalau Biayanya bisa besar. Dokter Choi pikir kalau memang Hye Jung tak mau memakainya jadi apa perlu perlu diperbaiki. Hye Jung memberikan kepalan tanganya, Dokter Choi pun mengerti akan segera memperbaikinya. Setelah Hye Jung pergi ia hanya bisa menangis harus menganti biaya perbaikan mobil. 

Dokter Kim melihat hasil CT Scan di layar, Yoon Doo sudah berdiri didepanya lalu bertanya apakah harus menunggu disini terus karena ia harus operasi. Terdengar bunyi ketukan, Dokter Kim menyuruh masuk akhirnya Hye Jung masuk ruangan. Dokter Kim akhirnya melihat keduanya sudah datang.
Aku ingin Dokter Jung Yoon Do  mengoperasi pasien iniDan Dokter Yoo HyeJung jadi asisten.” Ucap Dokter Kim, Yoon Do mengunakan kacamatanya bertanya siapa pasienya.
Ketua Hong Doo Shik.” Ucap Dokter Kim, Hye Jung menarik nafas terkejut.  
Aku tidak ingin melakukannya. Seluruh rumah sakit akan memperhatikan hal ini dan Aku tidak ingin jadi pusat perhatian.” Ucap Yoon Do
Aku tidak ingin operasi ini diketahui orang lain selain kita bertiga.  Jangan tanya alasanya” tegas Dokter Kim  
Ukurannya besar dan menekan batang otak, ini tidak mudah. Lalu, anda bilang ini kambuhan ?” ucap Hye Jung

Daripada pemindahan total, sebaiknya gunakan lateralis SOC (Superior olivary complex)  Sisanya aku ingin kau menggunakan radiosurgery.” Kata Dokter Kim
Menurutku pemindahan total lebih baik karena Bisa kambuh lagi jika menggunakan radiosurgery.” Ucap Yoon Do
Dokter Kim binggung Yoon Do memilih cara pemindahan total,  Yoon Do melihat Lumpuh wajahnya masih belum buruk,  jadi syarafnya masih bisa diselamatkan dengan Pendekatan trans-lab lebih baik dalam menghapus kanker sepenuhnya. Dokter Kim merasa Operasi seperti itu akan makan banyak waktu, menurutnya tak perlu seperti itu lebih baik mengunakan jalur yang aman saja.
Yoon Do pikir kalau memang tidak ingin pemindahan total  maka Dokter Kim tidak membutuhkanya dalam operasi ini, karena seniornya itu sudah mengenalnya lebih baik seluruhnya atau memang tidak sama sekali yaitu all or nothing. Hye Jung menatap Yoon Do yang terkesan sombong. Dokter Kim meminta agar Jangan terlalu percaya diri lebih baik Rendah hati dalam melakukan operasi. Yoon Do pikir kalau memang Dokter Kim tak percaya padanya maka lebih baik cari orang lain saja.
Dokter Kim menegaskan bukan tak percaya tapi hanya ingin Yoon Do bisa berhati-hati, Yoon Do melihat Dokter Kim itu tidak seperti biasanya karena Semua operasi punya resiko dan kalimat "Hati-hati" berarti rasa takut dan menurutnya Karir pembedah akan selesai jika mereka penuh ketakutan lalu Dokter Kim ingin ia merasa takutsebelum melakukan operasi. Dokter Kim pun hanya diam. 


Ji Hong menemui Yoon Do yang sedang bersiap masuk ruang operasi bertanya apakah Yoon Do ingin melakukan pemindahan total, menurutnya Jangan memindahkan yang berbahaya, lebih baik Lakukan dengan aman. Yoon Do mengeluh Ji Hong yang mengunakan kata "aman" lagi lalu menegaksan kalau ia sedang dengan kondisi yang jernih jadi Ji Hong tak perlu khawatir. Ji Hong memohon
“Apa kau mau bersikap seperti orang pada umumnya ?Tekanan dan memohon.” Ucap Yoon Do sinis, Hye Jung menatap Ji Hong terlihat sangat khawatir.
Maka perkataanmu itu, tidak dikatakan dengan sepantasnya.  Apa Begini caramu bicara pada wali keluarga pasien ?” balas Ji Hong
Wali pasien lain tidak akan bersikap begini pada dokter.  Mereka percaya pada dokternya.  Apa Kau percaya aku ?” ucap Yoon Do, Ji Hong hanya diam saja.
Aku tidak ingin pasien ini jadi Aku bisa berhenti kalau anda ingin.Kalau begitu, aku  pamit karena ada operasi lain.” Ucap Yoon Do lalu masuk ruang operasi. Hye Jung terus menatap dan terlihat benar-benar sangat khawatir. 

Yoon Do mulai membedah dengan mengunakan microscope lalu meminta  Irigasi. Pasien terlihat tak sadarkan diri saat dioperasi bagian kepalanya. Hye Jung melihat berbicara menjelaskan keadaan Ji Hong pasti sangat takut jadi bersikap seperti tadi.
Dia cemas kalau ada masalah dan kau juga sama.” Ucap Hye Jung, Yoon Do bertanya balik apa maksud dari ucapanya.
Kau takut ada masalahdan disalahkan.  Makanya kau bersikap keras.”kata Hye Jung, Yoon Do menyangkal kalau ia merasa takut.
Jangan takut. Aku adalah asistenmu. Aku akan membantu, jadi jangan takut.”kata Hye Jung, Yoon Do mengejek ego Juniornya itu sangat besar. Hye Jung membenarkan
Saat kau tumbuh dari lingkungan buruk, itu membantu membangun egomu.” Kata Hye Jung. Yoon Do bertanya apakah ini harus di potong, Hye Jung mengangguk harus di potong sepertinya konsentrasinya tak hilang sambil mengobrol. 

Ji Hong terlihat benar-benar cemas ada memikirkan nasib ayahnya, Yoon Do akhirnya selesai operasi melihat Ji Hong seperti menunggunya. Ji Hong mengatakan sudah memeriksa sejarah kerja dokter Jung Yoon Do sebelum datang ke rumah sakit.  
Apakah aku ini binatang ternak yang bisa kau nilai ?” ucap Yoon Do sinis
Kau sangat berbakat, kau bertanya padaku, apakah aku mempercayaimu. Sebagai dokter, aku percaya padamu.” Kata Ji Hong, Yoon Do mengejek haruskan ia berterimakasih.
Tapi sebagai wali pasien, aku tidak percaya padamu.  Kalau operasi ini gagal ... maka Aku akan membunuhmu.” Tegas Ji Hong.Hye Jung diseberang jalan melihat keduanya seperti bicara sangat serius
Saat seorang dokter menjadi wali dari orang yang dikasihinya ... maka mereka menjadi orang yang lemah.gumam Hye Jung menatap sedih.
bersambung ke episode 10 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Beautiful Gong Shim 19 Part 1

$
0
0
(Rumah Sakit Shinhansol)
Dae Chul dengan masker masuk ke ruangan tempat Tuan Ahn di rawat, di ruang CCTV Joon Soo dan Dan Tae terlihat sangat tegang. Dae Chul melepaskan topi dan maskernya, lalu memegang selang alat untuk bernafas sebelumnya berbicara lebih dulu pada temanya.
Soo Yong.... Kenapa kau tidak mendengarkan aku?Seharusnya kau mendengarkan aku...saat kita terakhir bertemu di arboretum.Lihatlah apa yang terjadi padamu sejak saat itu. Coba Lihat dirimu.” Ucap Dae Chul lalu menarik selangnya.

Joon Soo nampak kaget memegang tangan Dan Tae agar memberikan kekuatan,  akting pria yang mirip ayah Dan Tae terlihat seperti kekurangan nafas lalu akhirnya tak sadarkan diri. Setelah selesai menelp adiknya Nyonya Yum bertanya Apa uangnya sudah siap dan mengajak untuk bertemu sekarang.
Setelah Dae Chul keluar, Ayah Dan Tae yang menyamar akhirnya bangun. Di ruang CCTV, Joon Soo mengajak Dan Tae kalau harus mengikutinya. Dan Tae terlihat menatap serius lalu keluar ruangan.  Dae Chul dengan masker dan topinya berjalan cepat keluar dari rumah sakit lalu memberhentikan taksi.

Dan Tae dan Joon Soo masuk mobil yang sudah dikemudikan Ho Joong lalu meminta agar mengikuti taksi yang dinaiki oleh Dae Chul. Dan Tae berpesan agar jangan terlalu dekat juga. Dae Chul didalam taksi membuka masker dan topinya merasa tak ada yang akan membuntutinya.
“Tapi Pengacara Ahn Dan Tae.... Kau seharusnya bisa menangkap orang itu di rumah sakit.Kenapa kau justru mengejarnya?” ucap Ho Joong binggung
Meskipun dia mengaku bahwa dia mencoba membunuh ayahkubeberapa waktu yang lalu,kita masih belum memiliki bukti yang kuat...untuk menganggap dia sebagai kriminal dari kasus Joon Pyo.Ini yang terbaik yang bisa kita lakukan sampai kita mendapatkanbukti yang kuat.” Jelas Dan Tae.
Bagaimana dengan tes genetik yang kau minta untuk kasus Joon Pyo?” ucap Joon Soo binggung
Itu hanya kebohongan untuk menakut-nakuti Direktur Eksekutif Yum.Tidak mungkin kita bisa menemukan DNA-nya pada pakaian Joon Pyo.Mereka mengatakan kepadaku kalau akan sulit untuk mengambil DNAdari pakaian yang sudah lama...kecuali ada noda darah.Ayo kita melakukan yang terbaik untuk menemukan bukti.” Kata Dan Tae memberikan semangat. 

Nyonya Yum sudah ada di parkiran terlihat panik karena kakaknya belum juga datang, sebuah mobil berhenti. Dae Chul masuk ke mobil dan langsung membuka tasnya memastikan kalau itu jumlahnya 1 juta won. Nyonya Yun kesal karena kakakny mengatakan kepadany untuk mempersiapkan satu juta dolar.
Pastikan kau menyingkirkan ayah Ahn Dan Tae.Dia tidak akan kembali ke Korea kalau kita memberikan uang ini, kan?” kata Nyonya Yum, Dae Chul membenarkan.
Dibagian depan parkiran, Joon Soo dkk melihat mobil yang ada Nyonya Yum bersama Dae Chul tanpa tahu apa yang dibicarakanya. Joon Soo mengataka Saat pulang, akan memeriksa kotak hitam di mobil ibunya jadi mereka akan bisa mendengar percakapan keduanya di dalam mobil. Dan tae setuju. 

Nyonya Yum menyesal Kalau a tahu semuanya akan sampai sejauh ini, maka seharusnya ia tidak lari saat melihat kakaknya membawa Joon Pyo dan Seharusnya menghentikannya. Dae Chul meminta agar menghentikan omong kosongnya.
Aku hanya berpikir bahwa semuanya mungkin akan lebih baiktanpa Joon Pyo.Aku menyesali apa yang sudah aku lakukan.” Ucap Nyonya Yum. Dae Chul berteriak meminta adiknya tak bisa omong kosong lagi.
“Kau yakin Uang ini akan menyelesaikan semuanya,kan?” kata Nyonya Yum berusaha untuk menyakinkan tak akan ada masalah.
“Ya.. Aku akan segera menemuinya untuk memberinya uang ini dan memastikan dia tidak akan mengganggu kita lagi..” Kata Dae Chul
Kita tidak perlu...berbicara tentang Joon Pyo lagi” ucap Nyonya Yum ketakutan. Dae Chul pun pamit pergi dan masuk ke mobil disampingnya.

Dan Tae dkk terus mengamatinya dari dalam mobil. Ho Joong yakin dalam tas yang dibawa Dae Chul itu pasti berisi banyak uang. Dan Tae juga berpikir seperti itu dan Dae Chul mungkin menuju ke kantornyauntuk mengambil uang yang di gelapkan, Joon Soo mengatakan punya bukti untuk penggelapan yang dilakukannya.
Dia akan memiliki cukup waktu untuk mengambil uangnyadan pergi ke bandara.Aku tahu jadwal penerbangannya.” Ucap Dan Tae, Ho Joong yang mendengarnya menjerit bangga. Dan Tae melihat mobil Dae Chul sudah pergi da menyuruh Ho Joong segera mengikutinya. 

Dae Chul masuk ke dalam ruanganya mengambil koper dalam lemari lalu mengesernya, dibalik lemari ada sebuah brangkas, tumpukan uang 50ribu won pun dimasukan ke dalam koper tak lupa uang 100ribu won serta uang dollar. Ada juga sebuah paspor  yang sudah disiapknya.
Akhirnya Dae Chul sampai diparkiran membawa kopernya. Dan Tae tiba-tiba datang langsung mendorongnya ke dinding, dengan wajah penuh amarah bertanya mau pergi kemana setelah membunuh ayahnya lalu memberika pukulan dan membuat Dan Chul terjatuh. Dan Tae kembali menariknya dan mendorongnya sampai ke dinding.
Kenapa kau membunuh ayahku?Kenapa kau membunuh ayahku?Kau akan mati.Aku akan membunuhmu.” Teriak Dan Tae menarik baju untuk mencekiknya.

Sebuah mobil datang, Joon Soo langsung menarik Dan Tae dan memukulnya  sampai terjatuh. Terdengar bunyi sirine mobil polisi yang hampir mendekat. Joon Soo menarik pamanya untuk segera masuk mobil lalu segera meninggalkan pakiran.
Mobil Ho Joong datang dengan lampu sirine seperti polisi untuk mengelabuhi Dae Chul, Dan Tae pun terbangun setelah di pukul oleh Joon Soo. Ho Joong memanggil Dan Tae lalu bertanya apakah sirene polisinya terdengar seperti yang sebenarnya. Dan Tae membenarkan lalu memberitahu tugasnya sudah selesai untuk hari ini. Ho Joong pun meminta Dan Tae menghubunginya kalau memang butuh bantuan. Dan Tae pun mengucapkan Terima kasih untuk hari ini lalu mengeluarkan koper sebagai bukti pengelapan dana yang dilakukan Dae Chul. 

Dae Chul meminum air putih menenangkan dirinya, merasa keponakanya itu sudah menyelamatkanya. Joon Soo mengangguk, Dae Chul teringat Uangdan tiket penerbangan masih ada di mobil jadi harus meminta seseorang untuk mengambilkannya. Joon Soo kesal meminta pamanya agar berhati-hati dan segera mematikan ponselnya karena Dan Tae mungkin melacaknya. Dae Chul pikir benar juga dan langsung mematikan ponselnya.
Lagipula kau tidak bisa naik pesawat hari ini.Dan Tae mungkin sudah menelepon polisidan mereka menunggumu di bandara.” Kata Joon Soo berusaha mengelabuhi pamannya, Dae Chul mulai mengumpat Dan Tae Si brengsek
Kau harus mengurus dirimu sendiri terlebih dahulu.Aku akan membawakanmu uang nanti.” Jelas Joon Soo
Lalu, ke mana aku harus pergi dan bersembunyi?” tanya Dae Chul binggung
Aku tahu tempat yang bagus.” Kata Joon Soo, Dae Chul pun penasaran dimana tempatnya. 

Joon Soo membawa pamanya ke sebuah tempat lalu mengambil kunci yang disembunyikan dibawah pot. Dalam sebuah ruangan yang kecil, Dae Chul kebinggungan menanyakan keberadanya sekarang. Joon Soo menceritakan Ayah dari temannya datang ke tempatitu setiap akhir pecan untuk mengurus kebun.
Aku sudah pernah ke sini bersama temanku sebelumnya jadi Tempat ini terpikir olehku.” Cerita Joon Soo sedikit gugup, Dae Chul mengerti dan terlihat bisa percaya.
Aku yakin tidak ada yang bisa menemukan tempat ini.Kurasa tidak akan mudah bagimu untuk naik pesawat dalam waktu dekat.Aku akan mencari tempat yang bisa kau jangkau menggunakan perahu.” Ucap Joon Soo, Dae Chul bertanya berapa lama.
Aku akan mencari secepat yang aku bisa.” Kata Joon Soo berusaha menyakinkan.
Baiklah. Aku tahu itu tidak akan mudah, tapi tolong bantu aku.Terima kasih, Joon Soo.” Kata Dae Chul
Joon Soo menunjuk ada beberapa air minum dan juga ramyon jadi meminta pamanya agar Jangan tinggalkan tempat ini dan akan kembali segera setelah selesai mencari serta tetap mematikan ponselnya. Dae Chul mengerti dan menyuruh Joon Soo untuk pergi sekarang.

Di dalam mobil
Joon Soo menelp Dan Tae dan Dae Tae bertanya Bagaimana hasilnya. Joon Soo memberitahu Dae Chul baru saja masuk ke dalam tempatyang di katakan padanya. Dan Tae memastikan kalau Dae Chul tidak akan meninggalkan tempat itu. Joon Soo pikir tidak karena pamanya itu  sangat ketakutan.
Aku akan menemuimu...setelah mendapatkan kartu memori dari kotak hitam di mobil ibuku.” Kata Joon Soo
Baiklah. Aku akan menunggumu di sini.” Ucap Dan Tae yang sudah ada dirumah

Joon Soo baru saja pulang melihat ibunya yang sedang melamun, Nyonya Yum terlihat kaget lalu menyapa anaknya. Joon Soo bertanya apakah ibunya baru datang dari suatu tempat. Ibunya membenarkan karena harus pergi ke suatu tempat.
Apa kau sudah selesai dengan pekerjaanmu?” tanya Nyonya Yum ramah, Joon Soo mengatakan belum dan  hanya mampir.
Aku membutuhkan sesuatu dari kamarku.” Ucap Joon Soo
Kalau begitu aku akan membuat shake organik untuk kau minumsebelum kau pergi.Jaga dirimu baik-baik. Kau kelihatan sangat lelah.Aku akan membuat satu untukmu setelah itu kau bisa berganti pakaian.Aku akan mengantarmu ke bawah.” kata Nyonya Yum lalu bergegas keluar kamar.

Setelah sang ibu keluar kamar, diam-diam Joon Soo mengambil kunci mobil lalu pergi ke pakiran dan mengambil memory card yang ada didalam black box milik ibunya. Akhirnya Joon Soo menyerahkan memory cardnya, Dan Tae pun mengucapkan terimakasih. Joon Soo meminta agar Dan Tae memberitahunya setelah selesai mendengarnya. Dan Tae mengangguk mengerti. Joon Soo pun keluar membiarkan Dan Tae mendengarkan sendirian.
Dan Tae pun membuka dari Card reader dan melihat black box dari mobil Nyonya Yum. Joon Soo masih menunggu di luar, melihat Dan Tae keluar kerumah langsung bertanya apakah sudah memeriksa black boxnya. Dan Tae terlihat ragu.

Apa kau menemukan sesuatu yang...bisa digunakan sebagai bukti dari percakapan mereka?” ucap Joon Soo
Ada sesuatu yang lebih penting dari itu.Kurasa kau harus memeriksanya sendiri.Kau salah tentang ibumu jadi Masuk dan periksalah.” Kata Dan Tae mempersilahkan masuk.  Joon Soo mendengarkan suara ibunya yang bicara pada pamanya dalam black box.
Kau mengatakan kepada aku untuk mempersiapkan satu juta dolar.Pastikan kau menyingkirkan ayah Ahn Dan Tae.Dia tidak akan kembali ke Korea kalau kita memberikan uang ini, kan?ucap Nyonya Yum, Dae Chul mengatakan sudah mengerti.
Jadi, saat memerintahkan Paman Dae Chul untuk menyingkirkan ayah Dan Tae, Ibu tidak ingin membunuhnya.Dia hanya berusaha membungkamnya dengan uang.” ucap Joon Soo kembali mendengar suara ibunya.
Kalau aku tahu semuanya akan sampai sejauh ini,Aku seharusnya tidak lari saat aku melihatmu mengambil Joon Pyo.Seharusnya aku menghentikanmu. Kata Nyonya Yum merasa menyesal
Hentikan omong kosongmu tegas Dae Chul.
Aku hanya berpikir bahwa semuanya mungkin lebih baik tanpa Joon Pyo.Aku menyesali apa yang aku lakukan.” Kata Nyonya Yum


“Jadi Ibu tidak terlibat dalam penculikan Joon Pyo.Dia hanya menyaksikan kejadiannya,tetapi memilih untuk tidak berbicara.Gumam Joon Soo benar-benar tak percaya 
Dan Tae akhirnya datang mendekatinya bisa mengerti pasti semua ini berbeda dengan yang diperkirakanya. Joon Soo mengangguk tapi merasa  kalau perbuatan jahat ibunya sedikit berkurang. Dan Tae pun bisa setuju.
Aku senang kita bisa tahu kebenarannya.” Kata Dan Tae, Joon Soo juga merasakan hal yang sama.
Haruskah kita pulang sekarang?” ucap Dan Tae, Joon Soo seperti masih ragu untuk pergi. Dan Tae mengatakan kalau seseorang akan segera datang. Joon Soo pun masih terlihat khawatir, Joon Soo pun menepuk pundaknya agar yakin. 

Nyonya Yum membuka pintu bertanya pada tamu yang datang mengaku siapa sebenarnya. Tuan Kim datang menemui Nyonya Yum dirumahnya. Nyonya Yum melonggo kaget melihat Tuan Kim yang datang dan mengingat kalau pria itu adalah orang yang menemuinya di taman dengan mengatakan  kalau Seseorang memintanya untuk memberikan sebuah note dan saat membukanya membaca tulisan Pertukaran secara langsung telah dibatalkan.Segera tinggalkan tempat kejadian.
Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini?” tanya Nyonya Yum binggung
Orang yang memintaku untuk memberikan catatan pada hari itu...adalah pria ini.” kata Tuan Kim memperlihatkan foto Joon Soo
“Apa Joon Soo adalah orang yang memberimu catatan itu?” ucap Nyonya Yum terlihat benar-benar shock, Tuan Kim pun membenarkan dan langsung pergi.

Nyonya Yum berteriak memanggilnya lalu terlihat panik kebinggungan karena ternyata anaknya sudah mengetahui semuanya. Tuan Kim menemui Dan Tae yang sengaja bersembunyi, lalu Dan Tae mengucapkan terimakasih.  Tuan Kim pikir tak perlu memikirkanya lalu berharap agar  Soo Yong akan segera membaik, Dan Tae yakin ayahnya akan segera membaik lalu mengajaknya untuk pergi. 
Joon Soo masuk rumah, ibunya terlihat menangis melihat anaknya ydang datang. Akhirnya di kamar Nyonya Yum menangis,  meminta maaf, merasa sangat malu pada dirinya sendiri bahkan tidak berani menatapnya secara langsung.

Aku minta maaf.... Maafkan aku....” ucap Nyonya Yum merasa menyesal sambil menangis.
Ibu... Kau tidak merencanakan semuanya dari awal,kan?Kau hanya diam saat melihat paman Tae Cheol menculik Joon Pyo.Hanya itu saja kan?” kata Joon Soo sambil berlutut dan ikut menangis didepan ibunya.
Seharusnya aku mengatakan yang sebenarnya.Seharusnya aku mengatakan kepada semua orang apa yang terjadi.Aku...Aku membuat satu kesalahan besar.” Ucap Nyonya Yum menangis
Kau tidak pernah meminta siapa pun untuk membunuh...ayah Dan Tae,kan?” kata Joon Soo memastikan

Joon Soo... Jangan maafkan aku.... Kau tidak tahu apa-apa. Salahkan saja semuanya kepadakuDan jangan sampai kau terluka, Joon Soo.Itu semua salahku.Jadi kau jangan sampai terluka, mengerti?Joon Soo, aku sangat menyesal dan minta maaf.” Ucap Nyonya Yum sambil memegang erat tangan anaknya.
Joon Soo langsung memeluk erat tubuh ibunya, Nyonya Yum terus meminta maaf pada anaknya. Joon Soo mengingatkan kalau ia adalah anaknya,  jadi Anak macam apa yang membenci ibunya sendiri, jadi tak akan membencinya. Nyonya Yum pasrah akan dihukum dengan apa yang sudah dilakukanya, jadi Biarkan ia dihukum untuk semuanya dan Jangan sampai  anaknya itu terluka serta akan membayar semuanya. Joon Soo memeluk ibunya kembali dan membiarkan menangis dipelukanya. 


Dan Tae menatap ponselnya sambil mengingat ucapan Gong Shim “Aku sudah memikirkannyaDan mengerti situasimu,tapi aku akan menghargai kalau kau lebih terbuka denganku.” Dan Tae mengerti menurutnya ia masih menjadi orang yang sama. Gong Shim pun pamit harus tidur dulu dan mengaku semuanya terasa seperti mimpi.

Gong Shim sedang sibuk di ruangan kerjanya, rekan kerjanya datang membawakan berkas bertanya apakah Gong Shim  akan mengatur semuanya sendiri menurutnya Gong Shi, tidak akan bisa melakukannya bahkan jika  terjaga sepanjang malam.
Kau tidak harus menyelesaikannya malam ini.” kata rekan kerja senior didepanya.
Jangan khawatir. Aku akan pulang setelah selesai mengatur semuanya.Kalau kau ingin aku melakukan apapun, jangan ragu dan minta saja.Kalian harus pulang.” Ucap Gong Shim 

Ponselnya bergetar dan melihat nama(Pengacara Mesum) lalu melirik ke teman kerjanya sedang sibuk dan mengangkatnya. Dan Tae menanyakan keberadaan Gong Shim sekarang. Gong Shim mengatakan sedang bekerja. Dan Tae bertanya apakah rekan kerjanya ada disampingnya. Gong Shim membenarkan.
Kalau begitu dengar saja apa yang aku katakan tanpa menjawab.” Kata Dan Tae, Gong Shim terlihat binggung.
Aku tidak tahu bagaimana semua hal akan terjadi di sekitarkumulai sekarang. Karena itu,aku juga merasa sedikit takut.Tapi bahkan kalau aku menjadi Suk Joon Pyo, denganmu, aku masih akan tetapseperti Ahn Dan Tae yang sama.Aku akan selalu...tetap sebagai Ahn Dan Tae.Aku masih akan memakan makanan yang jatuh di lantai dalam tiga detik.Aku juga akan terus mengedipkan mata kepadamu.” Ucap Dan Tae, Gong Shim bisa tersenyum mendengarnya.

Aku tidak akan berubah.Caraku berpikir tentangmu...dan caraku bersikap kepadamu tidak akan pernah berubah.Bahkan jika segalanya harus berubah, hatiku akan selalu tetap sama.Aku...akan selalu...menyukaimu, Gong Shim.Bahkan saat segala sesuatu di dunia ini berubah,cintaku padamu akan...tetap sama.” Kata Dan Tae mengeluarkan semua perasaanya.
Gong Shim terlihat bersemu merah mendengarnya lalu bertanya apakah Dan Tae sudah selesai berbicara. Dan Tae mengatakan belum, Gong Shim bertanya apa lagi yang dinginkanya.  Dan Tae mengatakan Aku sangat merindukanmu sekarang.Gong Shim mengerti lalu menunjuk tempat biasa mereka bertemu. 
Akhirnya Gong Shim bangun dari tempat duduknya, teman kerjanya bertanya apakah Gong Shim akan pulang lalu bertanya bagaiman dengan berkas diatas mejanya. Gong Shim membungkuk meminta maaf dan berjanji akan datang lebih awal besok dan mengatur semuanyasetelah itu pamit pergi. 


Gong Shim berjalan dengan senyuman, begitu juga Dan Tae tak sabar akan bertemu lagi dengan pacarnya. Lalu Gong Shim tersadar Dan Tae berjalan diseberang jalan lalu memanggilnya, setelah 3 kali memanggil Dan Tae pun menengok melihat Gong Shim sudah ada diseberang jalan memlambaikan tanganya. Gong Shim maju ingin melihat Dan Tae lebih dekat. 
Dan Tae melihat sebuah truk dengan matanya dengan slow motion dan akan menabrak Gong Shim, akhirnya ia berlari sambil memeluk Gong Shim menyelamatkanya. Ponsel Gong Shim pun terbanting, dan Gong Shim terlihat shock dengan memejamkan matanya. Mobil Truk yang bisa berhenti memilih untuk mengambil jalur lain agar bisa jalan kembali.

Tiba-tiba ingatan Dan Tae kembali mengingat saat ibunya berlari ditabrak truk didepan matanya lalu terbaring di aspal dengan luka dibagian kepala. Setelah itu Dae Chul membawa dengan menemui Tuan Ahn meminta tolong agar menjaganya satu hari saja.
Apa kau baik-baik saja, Dan Tae?” ucap Gong Shim membalikan badan setelah Dan Tae melepaskan pelukanya. Dan Tae berkaca-kaca menatap pacarnya. Gong Shim binggung bertanya apa yang terjadi.
Aku ingat sekarang.” Ucap Dan Tae dengan air mata mengalir di pipinya, Gong Shim bertanya apa yang diingatnya.
Aku ingat semuanya...yang terjadi padaku di masa lalu.” Ucap Dan Tae dengan air mata terus mengalir. Gong Shim langsung memegang tanganya untuk  menenangkanya.

Dan Tae akhirnya berbaring dengan tangan yang dipegang terus oleh Gong Shim, melihat Dan Tae sudah tertidur akhirnya Gong Shim akan pergi tapi tangan Dae Tae menahanya agar tak pergi. Gong Shim melihat Dae Tae ternyata tak tidur. Dan Tae mengangguk lalu menarik Gong Shim untuk berbaring disampingnya, Gong Shim pun berbaring disamping Dan Tae.
“Gong Shim... Kalau kau melompat ke jalan seperti itu lagi, maka Kau akan dimarahi olehku, mengerti?” ucap Dan Tae sambil menempuk lengan Gong Shim
Kau memang tukang ngomel.” Keluh Gong Shim
Karena kau hampir memberiku serangan jantung,  jadi kau harus tetap tinggal di sini seperti ini sampai aku tertidur.” Ucap Dan Tae, Gong Shim pun mengerti lalu keduanya tertidur lelap dengan tangan Dan Tae yang memegang tangan Gong Shim.
Beberapa saat kemudian Gong Shim terbangun, memastikan Dan Tae sudah tertidur lelah dan menarik tangan yang digengam erat. Ia menatap Dan Tae berharap agar bisa tertidur dengan lelap dan mengucapkan selamat malam lalu dengan senyuman keluar dari kamar. 

Gong Shim bertemu dengan ayahnya yang sedang belanja di minimarket, Ayahnya memberitahu kalau akan minum bir dengan ibunya, lalu bertanya darimana saja anaknya karena tadi tak melihat ada dikamarnya. Gong Shim berbohong mengaku kalau ia sedari tadi ada dikamar kalau pergi ke minimarket dan baru keluar dari kamar.
Tuan Gong menganguk mengerti, Goo Nam selesai menghitung belanjaan Tuan Gong dan memberikanya, Tuan Gong mengatakan kalau melihat Gong Shim yang baru turun dari atap lalu mengodanya kalau bisa melihatnya kembali. Gong Shim hanya bisa diam karena ayah sudah kedua kalinya ketahuan.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis W Two Worlds Episode 1 Part 1

$
0
0
Pagi Hari di kota Seoul
Suara penyiar akan menuju cabang olahragalain di Olimpiade Athena 2004 yaitu ada kabar baik di cabang Menembak.  Berita di layar besar nampilkan dua penyiar berita membawakan berita Olimpaiade.
Sekarang di area menembak,  pertandingan final untukPria Pistol 50m sedang berlangsung.Tanpa diduga, aksi Kang Chul dari Korea...sangat baik.” Ucap Penyiar pria
Dia masih muda, tapi sangat bagus.” Kata Si Penyiar wanita
Benar... Padahal dia baru duduk di kelas 11.Semoga dia memenangkan medali emas...saat dia bisa mengatasi tekanannya./Dengan harapan bisa membawamedali emas, kami akan melaporkan...langsung dari area menembak sekarang.” Kata si pernyiar pria 

Kamera pun beralih pada area tembak , Penyiar memberitahu sedang ada di Lapangan MenembakMarkopuolo Olimpiade untuk Pertandingan final untuk  kategori Pria Pistol 50m yang sudah dimulai. Di layar terlihat urutan atas dari Korea dengan atlet bernama Kang Chul.
Kang Chul dari Korea berusahauntuk memenangkan medali emas.Meskipun dia berada di urutan ketujuh untuk sampai lolos ke final...,dia saat ini sedang memimpin dengan tujuh tembakan pertama di pertandingan final.” Ucap penyiar dari pingir lapangan
Kang Chul terlihat berbaring dengan atlet negara lain sedang melemaskan jari-jarinya, kacamatanya ditutup satu agar bisa fokus. Suara pria asing memberitahu penonton Kang Chul nomor urut ketiga.Dia sebelumnya mencetak 10,6 poin. Dengan menyorot wajah Kang Chul sedang melemaskan ototnya. Ivan Asimov dari Ukraina  nomor urutan empat.Dia sebelumnya mencetak 9,9. Pria yang berdiri disamping Kang Chul disorot dan seterusnya peserta diberitahukan hasil poinya.
Ternyata, bukan Kang Chul sajayang diharapkan untuk  memenangkan medali emas.Para pemain di sampingnyaberada di peringkat1, 2 dan 3 di kejuaraan dunia. Komentar penyiar di pinggir lapangan,
Benar. Ini pertama kalinya dia dipilihsebagai anggota tim nasional dan debut internasional pertamanya  bagi Kang Chul Min.ucap penyiar dua.
Pemain17 tahun ini menampilkanyang terbaikmelawan pemain juara dunia.Kita ingin tahu apakah  dia bisa mengulangmomen sejarah yang dibuatoleh Yeo Gab Soondi Olimpiade Barcelona 1992. Dia sudah tampil dengansangat baik sejauh ini. Balas Penyiar satunya, Kang Chul sempat melirik lalu memegang pistolnya. 

Wasit akan memulai Untuk kompetisi tembakan berikutnya, dan meminta semua pemain mengisi peluru. Kang Chul dkk mulai mengisi perluru, wasit memberikan perintah untuk bersiap-siap, semua mulai mengangkat pistolnya lalu hitungan tiga berjalan mundur. Kang Chul dan Ivan menembak bersamaan untuk tembakan yang kedelapan.
Layar memperlihatkan hasilnya, Kang Chul mencetak 10.2 poin, semua penonton bergemuruh. Pelatih yang duduk dibelakang pun menjerit bahagia, Kang Chul tersenyum karena hasilnya memuaskan, sementara lawanya Ivan hanya memperoleh angka 9,5. Komentar mengatakan Kang Chul tidak bolehpuas dulu karena harus tetap tenang sampai akhir.
Pelatih dibelakang meminta Kang Chul untuk Tetap tenang dan fokus. Komentator melihat sang pelatih yang juga meminta agar tenang. Pria disampingnya memberitahu kalau Pelatihnya itu Kang Yoon adalah ayahnya sendiri yang mengajarkan anaknya untuk menembakdan belajar konsentrasi,  makanya Kang Chul bisa sejauh ini dalam waktu tiga tahun. Pria lain melihat Kang Chul itu pasti jenius karena mengikuti bakat ayahnya
Kang Chul siap memberikan tembakan yang kesembilan tapi hasilnya ternyata hanya 7,9 tembakannya meleset cukup jauh. Tuan Kang terlihat kecewa sementara Ivan yang berdiri disampingnya tersenyum karena berhasil meraih poin 10,2. Komentator melihat Kang Chul membuat kesalahan kritis  pada tembakan kesembilan.
Jika begini...Sekarang, Asimov memimpin denganselisih 0,2 poin.</i>Total skornya adalah 653,4dan total skor Chul 653,2.Peraih medali emas akan diputuskan  dari tembakan terakhir ini.Selisih poin mereka hanya 0,2.Pengalamannya bertanding Ivan Asimov memangterbayar di saat-saat terakhirApakah pengalaman yang kurang  dari Kang Chul akan menghambat kesuksesannya saat ini? ucap sang komentator, Kang Chul terlihat sedikit kecewa dengan tembakan terakhirnya.
Benar juga. Ini pertama kalinya diabertanding di kancah internasional. Balas komentator lainnya.
Tuan Kang meminta anaknya untuk fokus karena kali ini adalah  kesempatan terakhir. Komentator melihat Kang Chul itu  cukup baik menangani hal dan harus fokus sampai akhir. Wasit memberitahu untuk tembakan terakhir meminta agar mengisi peluru. Semua sudah siap dengan pelurunya, Komentator memberitausaat ini  yang menegangkankarena tembakan ke-10 yang terakhir.Ivan lebih dulu menembak dan memperoleh hasil 10,4
Asimov memang pemain yang sangat pandai dan Untuk membawa medali emas...,Kang Chul harus mencetak lebih dariskor 10,7. Sekarang Kang Chul masihmenargetkan tembakannya.Dia harus menembak dalam batas waktu 75 detik.” Ucap komentator
Kang Chul belum menembakan pelurunya ke papan, terlihat sedikit gugup dengan fokus pada tatapan agar tepat mengenai sasaran. Tuan Kang berbisik menyuruh anaknya untuk cepat menebakan pelurunya karena waktunya semakin berkurang. Di 15 detik terakhir, Kang Chul belum juga menembakan pelurunya. Di detik terakhir akhirnya Kang Chul menembakan peluru ke papan.

Semua penonton terlihat tegang begitu juga Kang Chul penasaran hasil yang di dapatnya dari tembakanya. Dilayar keluar angka 10,9 untuk Kang Chul. Semua penonto bersorak, Kang Chul melonggo tak percaya Tuan Kang menjerit bahagia karena Kang Chul berhasil meraih medali emas untuk Korea.
Kang Chul langsung berlari mengendong ayahnya dengan wajah bahagia, para wartawan pun mengerubungi sebagai peraih medali emas dari cabang olahraga menembak. Ayahnya menangis haru karena anaknya bisa meraih medali emas. Komentator tak percaya Kang Chul masih umur 17 tahun biasanya pemain cenderung kehilangan focus apabila di bawah tekanan besartapi Kang Chul membalikkan keadaan dan memenangkan medali emas. Kang Chul dan ayahnya terlihat bahagia, bahkan Kang Chul sempat tersenyum memberikan salam pada kamera TV. 



Layar TV pun berubah menjadi tayangan pertandingan sepak bola, dengan sedikit memukul bagian atasnya layar TV kembali jernih terlihat ayah ibu dan dua adik Kang Chul sedang menonton pertandingan bola di ruang tengah, semua tegang menunggu sebuah gol.
Di buffet terlihat jejera piala milik Kang Chul sebagai atlet, foto dan juga artikel saat menang medali emas. Foto keluarga Kang pun ditempel terlihat bahagia. Ibu Kang Chul mendengar ada orang yang masuk berpikir anaknya yang pulang bertanya kenapa Kang Chul datang terlambat.

Tiba-tiba matanya melotot kaget melihat yang datang, Tuan Kang binggung istrinya tak datang saat ke depan pintu melihat istrinya sudah terkapar dan kepalanya mengeluarkan darah, Sebuah pistol mengarah padanya dengan tembakan menempel stiker bendera korea. Tembakan langsung mengenai bagian dahi Tuan Kang dan akhirnya membuatnya meninggal seketika.
Di ruang tengah dua adik Kang Chul masih asik menonton bola, adik Kang Chul yang terakhir sadar ada seorang yang mendekat lalu menembakan pistolnya, adik Kang Chul yang kedua membalikan badanya akhirnya badannya pun tersungkur dilantai. Saat itu juga dilayar sebuah Gol tercipta dan Ahn Jung Hwan. 
Di TV menanyakan sebuah berita dengan gambar Kang Chul yang tertangkap polisi

Ini berita pertama hari ini. Dua hari yang lalu, kami menyampaikan berita bahwaseluruh keluarga di Sangdo-dong  tertembak oleh pistol.Polisi melihat Kang Chul, si peraih medali emas Olimpiade Athenajuga anggota keluarga sebagai tersangka utama. Ucap si penyiar dan memanggil reporter Park untuk melaporkan langsung. 

Ya. Saya sekarang berada diKantor Polisi Dongjak Seoul.Beberapa saat lalu, Kang Chul, mantan atlet nasional,ditangkap dengan tuduhan pembunuhan itu.” ucap reporter Park
Kang Chul keluar dari mobil polisi dengan tangan terborgol lalu tertulis caption [Kang Chul ditangkap sebagai  tersangka pembunuhan.]
Pelatih tim tembak nasional,  Kang Yoon, beserta istrinya Yoon Mi Ho...,dan putri mereka Soo Yeon,  putra mereka Joon Seokditemukan ditembak mati di  ruang tamu rumah mereka pada pagi hari tanggal 15.Sementara menginvestigasi Kang Chulyang tidak berada di rumah saat itu...,polisi menemukan banyak keraguantentang keberadaannya hari itu.
Tim Forensik pun mulai memeriksa semua sidik jari dan barang bukti dari TKP. Sementara terlihat banyak penonton Korea yang mengelu-elukan Korea karena berhasil menang dan seseorang membuang pistolnya ke tempat sampah.
Selain itu, pistol yang digunakan untuk  membunuh mereka ditemukandi tempat sampah tak jauh dari TKP.
Polisi memberikan penyataan dengan jumpa pers, gambar  pistol yang digunakan untukpembunuhan tersebut dengan ukuran 5.56mm kaliber buatan Swiss, menemukan noda darah korban dan sidik jari Kang Chul.
“Dan Juga, polisi menegaskan bahwa pistolyang digunakan di TKPadalah pistol yang sama yangKang Chul gunakan di Olimpiade.” 

Penyiar yang ada di stasiun Tv melihat ini memang berita yang  sangat mengejutkan, lalu memanggil Reporter Kim yang sudah duduk disampingnya, membahas Ada banyak masyarakatyang masih ingatdengan Olimpiade Athena, ketika Kang Chul berlari ke ayahnya dan memeluknya masih terasa sampai sekarang.
Jika Kang Chul yang memangmembunuh mereka...,apa motif kejahatannya?” tanya penyiar
Motif kejahatannya masih belum jelas.Namun menurut kesaksian, saat dia berhenti menjadi  atlet tembakdan memutuskan kuliahilmu computer, dia punya masalah dengan ayahnya..” Ucap Reporter Kim
Entahlah... Tapi alasan itutidak sepenuhnya menjelaskan, kenapa seorang atlet Olimpiade yang  terkenal membunuh keluarganya sendiri” kata Penyiar
“Ya.... Betul.... Karena itu, publik  makin antusiasmelihat bagaimana penangkapannya.” Balas Reporter Kim 

Kang Chul sudah ada diruang interogasi dengan wajah kebinggungan, Jaksa didepanya mengatakan Ada dua orang yang meliha Kang Chul dari pintu belakang dan ingin Kang Chul bisa menjelaskanya. Kang Chul terlihat tertunduk diam.
Kau bertengkar dengan ayahmu  seminggu sebelum kejadian.Kemudian kau cerita pada temanmu,kalau ayahmu itumenjengkelkan dan kau ingin  ayahmu mati. Apa benar begitu?” Ucap Jaksa Han Chul Ho, Kang Chul dengan terbata-bata mengatakan kalau itu tak benar.
“Ah.... Benarkah?Aku mengerti kau ingin hidup sendiri dan Pasti seperti itu benarkkan” ucap Jaksa Han berdiri dari tempat duduknya lalu memegang pundak Kang Chul. Wajah Kang Chul terlihat ketakutan saat Jaksa Han memegang pundaknya.
“Tapi Tetap saja...,kau tidak bisa menembak ayahmu.Kau menembak ibu yangberusaha melarangmu.Kau hilang kendali dan menembak matisemua keluargamu. Kenapa? Apa Kau terlalu takut  mati setelah membunuh mereka?Kau kabur, lalu kembali  dan menangis di depanfoto orang tuamu. Apa Kau tahu orang memanggilmu sekarang ?Sampah masyarakat.Kau harusnya terisolasi  dari masyarakat selamanyaItulah tugasku. Apa Kau mengerti?” ucap Jaksa Kang sambil mendorong kepala Kang Chul sampai menyentuh meja. Kang Chul hanya bisa diam dan menangis. 

Kang Chul sudah mengunakan pakaian tanahan di datangi oleh pamannya. Sang Paman  memberitahu Jaksa yang bertanggung jawab, bernama Han Chul Ho  yaitu orangyang berambisi besar dan berharap menjadi seorang politikus serta berusaha memecahkan kasus Kang Chull karena semata-mata melihat Kang Chul itu adalah orang terkenal.
“Seharusnya Tidak boleh begini. Selain itu Juga...,kami mengadakan acara pemakaman  karena kita tidak bisa menundanya lagi.Kami menguburkan semua keluargamu di bukit. Kau Jangan khawatir dan harus kuat.  Kami akan berusaha yangterbaik. Tetaplah bertahan.” Ucap pamanya yang percaya keponakanya itu pasti tak bersalah. Kang Chul hanya bisa menangis tak bisa lagi melihat pemakaman keluarganya. 

Ruang sidang
Jaksa Han mulai berbicara  dengan mengingat waktu dan bukti kejahatannya maka sulit berasumsi kalau iniadalah kejahatan atas dorongan hati, menurutnya Merencanakan membunuh keluarga  sendiri adalahkejahatan yang mengerikan dan mengejutkan serta melanggar hukum moral. Kang Chul hanya diam duduk di kursi terdakwa.
Selain itu, terdakwa adalah atlet terkenal, Sebagai idola remaja, maka insiden ini sangat mengejutkan.Untuk mengingatkan masyarakat  akan bahaya, saya mintahukuman seberat-beratnya  untuk Kang Chulyaitu hukuman mati.” Ucap Jaksa Han terlihat penuh ambisi dendam.
Kang Chul melirik dengan mata berkaca-kaca, semua yang menonton dibangku penonton memberikan tepuk tangan. Keluarga Kang terlihat khawatir mendengar putusan Jaksa Han. Kang Chul mendengar umpatan padanya dan jeritan bahagia mendengar hukuman yang diberikanya, akhirnya amarahnya tak tahan lagi ingin menyerang Jaksa Han. Petugas langsung menahanya,
Dasar brengsek.... Kenapa hukumannya seperti ini?” teriak Kang Chul histeris tak bisa menerimanya. Jaksa Han hanya menatap sinis Kang Chul yang marah padanya. 

Disebuah ruangan yang berantakan dengan bekas makanan diatas meja dan terdengar bunyi ponsel yang terus berdering, seorang pria tertidur pulang di tempat tidur tingkat dua, handuk di gantung bertuliskan [RS Universitas Myungsei] jemuran kaos kaki dan celana dalam di gantung disampingnya.
Terdengar bunyi dengkuran, seorang wanita bernama Oh Yeon Joo tidur dengan mulut mengangga dan masih mengunakan jas dokternya. Ia sedikit tersadar lalu menyuruh temanya, Kang Suk Bum untuk mengangkat telp tapi Suk Bum masih tertidur lelap. Akhirnya dengan wajah kesal bangun sambil berteriak kalau ia butuh tidur.
Yeon Joo melihat layar ponsel yang berbunyi bertuliskan nama [Anjiing Gila] lalu memberitahu Suk Bum kalau si anjing gila yang menelp. Suk Bum langsung terbangun, Yeon Joo melempar ponselnya dengan senyuman bahagia pasti temanya itu mati dan kembali tertidur. Suk Bum pun mengangkat telp dari Prof Park dengan membuat suara seperti tak seperti orang bangun tidur.

Hei.... Angkat teleponnya, idiot!” teriak Prof Park yang terdengar walaupu tak mengunakan speaker lalu menanyakan keberadan Yeon Joo sekarang
Yeon Joo yang sedang berbaring langsung melotot kaget mendengar namanya di sebut. Suk Bum memberitahu Yeon Joo sedang ada didekatnya, dan juga tak tahu kenapa Yeon Joo tak angkat teleponnya. Yeon Joo bangun dari tempat tidurnya dan dengkulnya sampai terbentuk tangga lalu melihat ponselnya  [10 Panggilan tak terjawab  dari Anjing Gila] lalu menjerit panik karena tenyata ponselnya dalam kondisi “Silent”
Suk Bum berkomentar Prof Park kemungkinan besar akan membunuh Yeon Joo karena tak mengangkat telepon darinya. Yeon Joo bertanya kenapa Prof Park mencarinya, Suk Bum tak tahu lalu memberikan semangat sambil menguap kembali tertidur. Yeon Joo menjerit sambil berlari keluar dari ruangan. 

Di lorong, Yeon Joo berusaha untuk tetap tenang bertemu dengan pasien, lalu memakai ID Card dokternya dan sempat bertemu dengan perawat yang memberitahu masih ada iler di mulutnya. Yeon Joo bertanya keberadaan Prof Park sekarang, perawat mengelengkan kepala. Yeon Joo langsung bergegas pergi sambil membersihkan mulutnya yang masih ada iler.
Ketika akan masuk lift ternyata sangat penuh, akhirnya ia memilih untuk turun melewati tanga darurat sambil berharap Prof Park tak akan membunuhnya. Ia berlari di lorong dengan cepat dan sampai ruang ICU bertanya keberadaan Prof Park, perawat mengatakan Prof Park tak ada di ICU.
Yeon Joo berlari pindah ke bagian lain dengan nafas terengah-engah menanyakan keradaan Prof Park. Perawat mengatakan Prof Park belum datang. Yeon Joo bertanya Apa tidak ada pasien sakit jantung. Perawat mengatakan tak ada. Yeon Joo kebinggungan kenapa Prof Park mencarinya. 

Ia akhirnya berlari ke lorong lain dan tepat didepan ruangan menguncir rambutnya dan membersihkan matanya lalu mengetuk pintu ruangan Prof Park. Terdengar suara Prof Park yang menyuruhnya masuk, dengan menghembuskan nafas Yeon Joo masuk ruangan seniornya.
“Ya.... Apa Kau sadar berapa waktu yang kaubutuhkanuntuk datang kemari? Apa Kau mau mati?” tegur Prof Park
Maafkan aku... Aku tidak tahu kau di sini.” Ucap Yeon Joo dengan nafas terengah-engah
Kau pun tak mengangkat telepon  dariku. Kau meremehkanku yah? Apa Kau pikir boleh mengabaikan telepon dariku?” sindir Prof Park, Yeon Joo meminta maaf kembali. Dan berjanji tidak akan terjadi lagi.
Apa ayahmu itu Oh Seong Moo,si penulis webtoon?” tanya Prof Park, Yeon Joo binggung seniornya malah bertanya tentang ayahnya.
Ada yang bilang kau itu putrinya dan Aku baru tahu.” Ucap Prof Park, Yeon Joo membenarkan anak dari Tuan Oh Seong Moo.

Kenapa ini hanya terjadi padamu?Ayahmu itu Oh Seong Moo  yang hebattapi kenapa kau bisa seperti ini?” keluh Prof Park, Yeon Joo meminta maaf kalau dirinya memang kurang berbakat.
“Apa Kau tinggal dengan orangtuamu?” tanya Prof Park, Yeon Joo mengelengkan kepala kalau ia hanya tinggal dengan ibunya.
Prof Park menanyakan keberadan ayahnya, Yeon Joo menceritakan orang tuanya yang sudah bercerai, Prof Park menyimpulkan Yeon Joo jarang melihat ayahnya. Yeon Joo menyangkalnya kalau ia sering menemuinya lalu heran karena seniornya terus menanyakan tentang ayahnya.  Prof Park langsung meminta agar Yeon Joo memberitahu spoiler-nya. Yeon Joo binggung.
Aku sangat suka bacawebtoon belakangan ini, terutama Webtoon ayahmu.Aku sangat menyukainya.” Ucap Prof Park memperlihatkan komik  judul W ditanganya.

Tentu saja, webtoon ini sangat populer...,tapi aku tidak suka membaca webtoon,jadi tidak membacanya.Tapi kudengar webtoonnya akantamat minggu ini karena itu aku langsung ke toko bukudan membeli komiknya, Coba kau Lihat ini.” ucap Prof Park sambil mengeluarkan semua komiknya
Menurutnya semua ini membuat kecanduan dan Butuh dua malam membaca semuanya, sambil bertanya-tanya kenapa komiknya itu seru sekali. Yeon Joo tersenyum bahagia karena ternyata Prof Park menelpnya hanya karena masalah komik saja. Prof Park menceritakan menyukai suka karakter utama di komik yaitu Kang Chul sangat kuat sebagai pria terlihat hebat. Yeon Joo juga berpikir yang sama. Prof Park bertanya apakah Yeon Joo juga penggemarnya.
Tentu saja.... Siapa yang tidak suka Kang Chul?Dia tampan, berbakat dan santun serta matanya sangat seksi.” Ungkap Yeon Joo, Prof Park melirik sinis mendengar kata seksi.
Maaf. Aku sudah kelewatan.” Ucap Yeon Joo, Prof Park berdiri seperti ingin memukulnya, Yeon Joo langsung menutup wajahnya ketakutan. Saat itu juga Suk Bum masuk ruangan. 


Prof Park mengajak Yeon Joo untuk high five, Yeon Joo pun tersenyum bahagia memberikan high five. Prof Park senang bisa bertemu dengansesama penggemar Kang Chul, tak menyangka juniornya itu penggemarnya juga. Yeon Joo tersipu malu bertanya sejak kapan Prof Park menyukai komik W dam seharusnya memberitahu lebih dulu.
Suk Bum datang dengan tatapan iri, Prof Park pikir seharusnya Yeon Joo yang memberitahu kalau ayahnya itu yang menuliskan ceritanya. Yeon Joo merasa ayahnya itu pasti sangat menyukainya. Suk Bum memberikan sebuah berkas untuk menandatanganinya. Prof Park seperti menundanya lebih peduli berbicara dengan Yeon Joo.
Tapi...,siapa sebenarnya pelakunya?” tanya Prof Park penasaran. Yeon Joo juga tak tahu.
Tamatnya minggu ini,  tapi aku masih belum bisa menebaknya. Apa Kau tidak dengar apapun dari ayahmu?” ucap Prof Park makin penasaran
Ayahku tidak pernah  cerita tentang alur komiknya.” Jelas Yeon Joo, Prof Park masih tak puas karena Yeon Joo itu putrinya.
Kasih tahu aku spoiler-nya.” Ucap Prof Park terkesan keras kepala, Suk Bum menceritakan mengenal Tuan Oh yang memiliki sifat sangat tegas.

Prof Park mulai membahas Yeon Joo yang tak pernah operasibedah jantung,  dan memutuksan Akan memberikan kesempatan. Yeon Joo sumringah tak percaya, Prof Park memberikan penawaran kalau untuk mencari tahu dulu siapa pelakunya. Yeon Joo dan Suk Bum saling berpandangan tak percaya.
Yeon Joo merengek kalau ayahnya pasti tak akan pernah mau memberitahu. Prof Park pun memutuskan untuk menarik kembali tawaranya. Yeon Joo akhirnya langsung mengatakan akan cari tahu sekarang. Prof Park mengancam Kalau Yeon Joo berbohong karenaingin operasi bedah jantung, maka akan membunuhnya. Yeon Joo meyakinkan tak perlu mengkhawatirkan hal itu lalu keluar ruangan dengan wajah bahagia.
Suk Bum mengeluh Prof Park bersikap tak adil, karena Bahkan rekan-rekan senior sajabelum pernah berkesempatan bedah jantung. Prof Park pura-pura tak peduli lalu menyuruh Suk Bum harus punya ayah seorang kartunis kalau merasa diperlakukan tak adil. Suk Bum hanya diam tanpa membalasnya. 

Yeon Joo menjerit bahagia berjalan dilorong, menurutnya kalau tahu Prof Park itu pengemar komik maka hidupnya di Rumah Sakit pasti lebih mudah lalu mencoba menelp ayahnya, baru berdering satu kali langsung menutupnya menurutnya tak boleh dilakukan karena pasti akan kena masalah.
Akhirnya ia nelp Park Soo Bang, seorang pria berkacamata memanggil Yeon Joo dengan panggila Nunna. Yeon Joo menyapa Soo Bang yang sudah lama tak bertemu, Soo Bang terlihat panik dengan dua wanita lain yang mendekatinya. Yeon Joo yakin Soo Bang pasti sangat sibuk karena hari ini hari terakhir,
Aku punya permintaan untukmu.Hidupku sangat bergantung pada hal ini.Jadi jangan bilang pada Ayah.” Ucap Yeon Joo, Soo Bang mengatakan akan menelpnya lalu meminta dua wanita disampingnya untuk duduk kembali.
Kami sedang dalam kesulitan, Ayahmu menghilang.” Ucap Soo Bang panik, Yeon Joo kaget mendengarnya.

Maksudku...Dia sudah tak bisa  dihubungi sejak semalam.” Ucap Soo Bang sambil duduk di kursi kerjanya. 
Dia pasti berada di suatu tempat sedang  minum bersama teman-temannya.” Kata Yeon Joo yakin
Tidak, aku sudah menghubungisemua warung tendadan tidak ada yang tahu  di mana keberadaannya.Ponselnya juga tak dibawa olehnya.” Jelas Soo Bang memegang ponsel milik tuan Oh
Yeon Joo mulai panik karena ayahnya meninggalkan ponselnya, Soo Bang menceritakan Dompet dan kunci mobilnya tak bawa dan menghilang begitusaja. Yeon Joo bertanya-tanya kemana kepergian ayahnya.  Soo Bang memberitahu Harusnya deadline kami jam 4 sore,  tapi Tuan Oh belum memberikan arahan pada mereka jadi  tidak tahu harus bagaimana dan tak biasanya pernah lewat deadline lalu kebinggungan apa yang harus dilakukanya sekarang. 


Yeon Joo menaiki taksi ke sebuah rumah dengan mobil yang diparkir didepan rumah, Sebuah gambar halaman depan komik W sampai jilid 33 berjejer dan terlihat tersusun di papan. Meja yang terlihat berantakan dengan komputer untuk mengambar web. Foto Yeon Joo dengan ayahnya juga ada dinding dari kecil, remaja sampai menjadi seorang dokter.
Akhirnya Yeon Joo masuk rumah, Soo Bang langsung berteriak memanggilnya. Yeon Joo sampai terlonjak kaget mendengarnya. Dua wanita pun menyapa Yeon Joo, Yeon Joo pun melambaikan tangan pada keduanya lalu menanyakan kabar ayahnya. Soo Bang memberitahu belum juga kembali. Yeon Joo pun memilih untuk masuk ke kamar kerja ayahnya. 

Soo Bang mengikutinya dan bertanya apakah Yeon Joo belum bicara dengannya. Yeon Joo mengaku sudah terlalu sibuk jadi Sudah lama tak bicara dengan ayahnya. Soo Bang mengatakan  harusnya memberitahu editor. Yeon Joo pikir mereka tunggu saja karena masih memiliki waktu.  Soo Bang merasakan ada sesuatu yang aneh.
Kami kemarin bekerja di sini seharian,  dan dia tidak pernah keluar dari..ruangan ini.” cerita Soo Bang dengan nada panik. Yeon Joo yang sedang melihat ke bagian tempat tidur ayahnya terhenti. 
Flash Back
Soo Bang mendatangi ruangan Tuan Oh menawarkan untuk membuatkan kopi. Tuan Oh melirik jam di dinding pukul 9 lewat 5 menit, lalu meminta agar Soo Bang membuatnya tepat jam 10 malam. Soo Bang pun keluar dari ruangan.
Didepan semua tim sedang sibuk berkerja dengan bagian masing-masing. Tepat jam 10 malam, Soo Bang kembali masuk ruangan untuk memberikan kopi tapi Tuan Oh sudah tak ada diruangan dan menghilang begitu saja.

Aku masuk ke ruangannyatepat pukul 22:00Dan dia tidak ada di ruangannya.  Tidak ada yang melihat dia keluar dari ruangan.
Dua pegawai wanita membagi tugas, Yoon Hee si wanita bertumbuh tambun mencari diluar rumah sementara Sun Mi mencari disekitar pekarangan. Soo Bang mencari di kamar mandi karena mereka takut Tuan Oh terjatuh jadi mencarinya ke seluruh ruangan. 
Soo Bang merasa ada sesuatu yang aneh karena tak menemukan jejak Tuan Oh yang pergi dari ruangan. Yeon Joo dengan wajah santai merasa memang itu sangat aneh. Soo Bang dengan mulut melonggo dan panik berpikir akan menelp polisi. Yeon Joo pikir belum 24 jam sejak ayahnya menghilang jadi lebih baik mereka menunggu saja.
Yah, dia mungkin frustrasi dan cari udara segar.” Ucap Yeon Joo yakin, Soo Bang masih merasa aneh dimalam hari pergi dan tanpa mengatakan apapun bahkan tak bawa uang atau ponsel
Dia juga manusia, pasti merasa sedih mengucapkan selamat tinggal pada karakter komiknyayang sudah dia gambar selama 10 tahun.” Ucap Yeon Joo
Siapa yang kau maksud, apakah Tuan Oh?Dia takkan mungkin merasa sedih.Katanya dia muak akan karakternyadan ingin membunuh karakter komik itu.” Ucap Soo Bang
“Siapa yang ingin dia bunuh?” tanya Yeon Joo binggung, Soo Bang menjawab Kang Chul kalau Tuan Oh bilang akan membunuh Kang Chul di adegan terakhir.
Dia takkan membunuh Kang Chul!” ucap Yeon Joo tertawa mengejek, Soo Bang berbisik mengatakan kalau sudah melihatnya. 


Soo Bang lalu mengajak Yeon Joo pergi ke meja kerja Tuan Oh, walaupun sebenarnya tak boleh tapi untuk menyakinkan akan menunjukanya dan berpesan agar tak memberitahu siapapun. Gambar Kang Chul yang terkapar dengan bersiba darah terlihat, Yeon Joo menjerit kaget melihatnya.
Kenapa kalian membunuh Kang Chul?” ucap Yeon Joo tak terima,
Aku tidak membunuhnya. Dan Kenapa dia mau membunuh Kang Chul?  Ini memang tidak masuk akal.” Kata Soo Bang juga heran, Yeon Jo masih tak yakin akhirnya Kang Chul akan mati.
“Coba Lihat darahnya. Bagaimana orang bisa hidup setelah perdarahannya banyak sekali?Kau itu dokter dan Kami juga sudah menentangnya.Aku tidak pernah  menentang idenya selama ini, tapi kali ini, aku sangat menentangnya, Sun Mi bahkan menangis.Tapi Pak Oh sangat keras kepala.” Cerita Soo Bang mengebu-gebu. Yeon Joo menatap dalam-dalam sosok Kang Chul yang digambar ayahnya.

Dia niat sekali mau membunuhnyaDan dia ingin membunuhnya secara brutal.Katanya itu impian hidupnya.” Cerita Soo Bang, Yeon Joo masih tak percaya.
Jika ini diupdate di internet,  semua orang akan marah.Semua orang mengharapkanbalas dendam yang dramatis dibagian akhir komiktapi ternyata dia akhirnya mati konyol.” Jelas Soo Bang
Yeon Joo melihat sosok pria berjubah bertanya siapa itu, apakah itu pejahatnya. Soo Bang juga tak tahu karena Tuan Oh juga tidak memberitahunya dan menhilang setelah mengambar itu. Yeon Joo pikir ayahnya belum bisaambil keputusan bagaimana akhir cerita dan Mungkin pergi cari ilham. Soo Bang pikir tak mungkin karena Tuan Oh itu sangat niat sekali membunuhnya.

Flash Back
Soo Bang keluar ruangan setelah menawarkan kopi, lalu melihat Tuan Oh yang mengambar karakter Kang Chul dengan bersiba darah. Soo Bang melihat Tuan Oh yang tersenyum.
Dia sangat senang ingin membunuh karakter itu.” Ucap Soo Bang
“Tapi Kenapa?Kenapa dia merasa senang saat membuat karakter utamanya mati?” ucap Yeon Joo masih tak terima. Soo Bang juga tak tahu apa yang ada dipikiran Tuan Oh.
Mungkinkah...ada seorang penggemar fanatik tahu kalau akhir ceritanya akanseperti ini, makanyadia menculik Ayah, Seperti di film, "Misery"?” kata Yeon Joo mulai menduga-duga, Soo Bang mengaku suka dalam film tersebut.
Keduanya mulai panik, Soo Bang memikirkan apa yang dilakukanya sekarang. Yeon Joo pun memutuskan untuk segera menelp polisi karena firasatnya tak enak. Soo Bang memutuskan akan melaporkan pada polisi segera lalu berlari keluar ruangan menjerit pada dua wanita meminta agar mengambilkan ponselnya. 

Yeon Joo panik berpikir kalau sampai dugaanya itu benar lalu apa yang harus dilakukanya. Ia mencari-cari petunjuk di meja kerja ayahnya melihat note bertuliskan [Rahasia kematian keluarganya, kejadian yang tak terduga dan akhir ceritanya]lalu  [Masalah keluarganya, tersangka,dan Han Chul Ho]
Ia melihat sebuah foto iblis seperti sedang marah dengan mengeluarkan api dari lidahnya dan melihat tulisan dibagian belakang [Dibandingkan aku yang dibunuh olehnya..., lebih baik akulah yang akan membunuhnya.] Yeon Joo membacanya, tiba-tiba layar di komputer seperti bergerak, tapi saat ia menatapnya terlihat tak terjadi apa-apa.
Akhirnya Yeon Joo membalikan badan ingin mencari sesuatu, tapi langkahnya terhenti dan melihat dibagian tanganya ada noda darah. Dengan wajah panik berusaha menengok lalu melihat sosok tangan manusia yang keluar dari layar komputer menarik baju. Saat itu juga tubuh Yeon Joo seperti terhisap dan foto iblis ditanganya pun jatuh di lantai.
bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis W Two Worlds Episode 1 Part 2

$
0
0
Yeon Joo membuka matanya melihat sebuah parabolal lalu gedung tinggi, ia buru-buru berdiri dan melihat sekeliling,terlihat ia berada diatap gedung landasan helikopter. Dalam hatinya bergumam bertanya-tanya apa yang terjadi denganya, dimana sekarang dan kenapa bisa ada ditempat itu.
Ketika akan melangkah kakinya tersandung dan melihat sosok Kang Chul yang terbaring dengan penuh darah. Wajahnya langsung panik mencoba membangunkan Kang Chul, tapi Kang Chul tak bergeming. Ia membuka bajunya melihat ada dua luka tembak dan mencoba merasakan apakah masih bernafas, serta memeriksa denyut nadi dibagian leher.
Yeon Joo mengeluarkan barang-barang dari saku celananya tapi tak menemukan ponselnya, lalu melihat ponsel Kang Chul yang tergeletak dan mengambilnya. Tapi tak bisa terbuka karena mengunakan sidik jari. Akhirnya ia berteriak meminta Kang Chul untuk bertahan lalu berlari kebawah untuk mencari pertolongan. 

Yeon Joo masuk ke sebuah dapur berteriak meminta tolong agar memanggil ambulance karena Ada orang mati di atap. Semua orang melonggo kebingunga, Yeon Joo pikir semua koki tak mendengar lalu memberitahu Ada  pria yang sekarat dan takkan bertahan lama  karena mengalami pendarahan jadi meminta cepat untuk memanggil ambulans, lalu mengambil gunting dan pergi.
Koki perempuan menyuruh salah seorang pegawai mengecek kebenarannya dan menghubung manajer. Akhirnya Yeon Joon kembali memeriksa denyut Kang Chul masih terasa lalu mencoba merobek handuk yang dibawanya. Pelayan yang datang kaget sampai terjatuh bertanya apakah korban luka serius. Yeon Joo mengatakan tak tahu dan meminta agar menyalakan senter saja dan bertanya siapa yang menghubungi ambulance.
Si pelayan memberitahu sudah ada yang menghubungi lalu berdiri menyalakan senter dari ponselnya, sambil memberitahu ada  konferensi ahli bedah dan semua dokter sedang menuju kemari sekarang. Yeon Joo binggung lalu bertanya dimana keberadaanya sekarang. Pelayan juga nampak binggung dengan pertanyaan Yeon Joon.
Yeon Joon bertanya ini bangunan apa, Pelayan memberitahu sedang ada di hotel yaitu Plaza Hotel di Seoul lalu bertanya apakah Yeon Joo mengerti yang harus dilakukanya menurutnya lebih baik tunggu saja setelahdokternya sampai. Yeon Joo memberitahu kalau ia juga doktermeskipunbelum cukup berbakat.

Tiba-tiba Kang Chul seperti sulit bernafas, si pelayan panik melihat Kang Chul seperti kesulitan bernafas. Yeon Joo merobek kaos dan melihat di bagian dada ada luka memar dan itu sudah pasti pneumotoraks lalu dengan gugup kalau ia harus menusuknyatapi tak ada alatnya.Ia melihat pulpen yang ada disaku pelayan tap menurutnya tu tak mungkn bisa karna terlalu berbahaya dan tidak cukup mengerti hal itu.
Pelayan makin panik melihat Kang Chul semakin kesulitan bernafas dan berpikir korban akan mati. Yeon Joo langsung mengambil pulpen, kembali panik karena apabila melakukan kesalahan maka korban akan mati dan nanti  ia yang akan bertanggung jawab. Kang Chul semakin kesulitan bernafas, Yeon Joo tak peduli karena dokter di drama tinggal menusuknya saja. Pelayan ragu kalau Yeon Joo itu seorang dokter menurutnya Jangan berbuat apapunkalau tak yakin.
Aku selalu tidak yakin karena tak cukup hebat.Tapi bagaimana bisa akumembiarkannya mati begitu saja?” ucap Yeon Joo makin panik dan akhirnya langsung menusuk pulpen dibagian dada.
Tiba-tiba Kang Chul membuka matanya dan melihat sosok Yeon Joo yang ada didepanya. Yeon Joo melotot kaget, lalu Kang Chul kembali tak sadarkan diri. Pelayan bertanya apakah Kang Chul itu meninggal beberapa orang pun datang ke bagian atap. Yeon Joo binggung melihat Kang Chul seperti sudah meninggal. 


Ambulance dan polisi terlihat berjajar didepan hotel, seorang datang bertanya keadaan pasien. Dokter yang melihatnya memberitahu keadaan Kang Chul Pneumotoraks-nya sudah ditanganidan pendarahannya sudah terkendali jadi meminta agar cepat dibawa ke rumah sakit.
Yeon Joo sedang duduk diam bisa bernafas lega menurutnya si Anjing gila itu seharusnya melihatnya tadi, dengan menyaksikan bagaimana Oh Yeon Joo berhasil menangani pasien. Lalu ia berpikir dirinya itu hebatdi kasus yang sungguhan dan berbakat jadi dokter lalu mengepalkan tangan mengucapkan terimakasih pada Tuhan.
Seorang pria mendatanginya, memperkenalkan diri sebagai manajer hotel ini, Park Ho Youngdengan memberikan kartu namanya, Yeon Joon pun menerikanya Manager Park mendengar korban mungkin telah meninggal  kalau tidak ditangani lebih cepatBahkan lebih mengerikan kalaupembunuhan telah terjadi di hotel ini, jadi menurutnya itu semua berkat Yeon Joo dan mengucapakan terimakasih banyak. Yeon Joon merendah kalau ini hanya melakukan tugasnya sebagai dokter.
Kebetulan sekali dia ditangani oleh dokter!Dia sangat beruntung.Sepertinya kau perlu memberikan kesaksian saat polisi tiba.” Ucap Manager Park, Yeon Joo mengerti
Boleh aku bertanya namamu siapa?”tanya Manager Park, Yeon Joo mengambil kartu nama di saku celana memberikan walaupun sudah lecet.
Aku Oh Yeon Joo dari RS Universitas Myungsei.” Ucap Yeon Joo, Manager Hotel bertanya apakah Yeon Joo menginap di hotel mereka. Yeon Joo mengatakan tidak
Lalu bagaimana kau bisa datang ke sini?” ucap si pegawai binggung, Yeon Joo juga ikut binggung mengingat saat terakhir kali melihat sosok tangan yang menariknya sampai akhirnya berada di atap gedung.

Manager Park menyadarkan lamunan Yeon Joo kembali bertanya bagaimana bisadatang ke atap hotel. Yeon Joo terlihat binggung, lalu si pelayan datang memberitahu manager Park kalau korban adalah Presdir Kang Chul dan sebelumnya tak mengenalnya karena banyak darah. Manager Park akhirnya panik ternyata korban adalah Kang Chul lalu berlari ke arah korban.
Yeon Joo melihat dari kejauhan Kang Chul yang sedang ditangani tim medis, Manager Park berteriak menyuruh pelayan agar segera menghubungi bagian sekertaris. Yeon Joo melihat bertanya-tanya siapa sebenarnya Kang Chul itu lalu teringat nama karakter Webtoon milik ayahnya, tapi mungkin seorang selebriti. Dengan senyuman lebar Ia yakin kalau memang adapenyanyi bernama Kang Chul. Tapi Ia pikir bukan karena hanya ada nama penyanyi Kang Ta.
Tiba-tiba pikiranya melayang saat melihat gambar web toon milik ayahnya sama dengan saat pertama kali melihat Kang Chul, lalu menurutnya tak masuk akal. Akhirnya pelahan mencoba mendekat melihat Kang Chul sudah diangkat ke atas tanda dan sudah mulai sadar, saat diangkat tatapan Kang Chul mengarah pada Yeon Joo yang berdiri tak jauh darinya lalu dibawa menuruni tangga.
Yeon Joo masih binggung dan melihat tulisan yang muncul [Bersambung] dan bertanya-tanya apa lagi yang terjadi sekarang. 


Yeon Joo tiba-tiba tersadar sudah kembali di ruangan ayahnya, lalu melihat ke layar komputer masih ada gambar Kang Chul dengan bersimba darah. Pelahan mengetuk layar ketakutan kalau ia bisa tembus seperti sebelumnya. Soo Bang datang bertanya apa yang sedang dilakukanya, Yeon Joo yang masih binggung menjerit kaget. Soo Bang binggung kenapa Yeon Jo terlihat kaget sekali
Apa... apa yang terjadi padaku?”ucap Yeon Joo, Soo Bang binggung
Bukankah tadi aku juga menghilang?”kata Yeon Joon, Soo Bang malah bertanya kapan Yeon Joo menghilang.
Maksudku tadi aku disini sendirian, dan kau pergi menhubungi polisi.” Jelas Yeon Joo
Noona.... Aku tidak menelepon polisi. Tuan Oh...baik-baik saja!Dia sudah memutuskan batas waktunya.Aku tidak tahu keberadaanya, tapi dia mengirim kartun barusan.Dia juga membuat Kang Chul hidup kembali.” Ucap Soo Bang bahagia
“Kau benar, Dia hanya pergi keluarmencari ilhakarena sulit memutuskan apadia harus membunuh Chul atau tidak.Dan Bodohnya aku karena sampai menghubungimu.” Kata Soo Bang merasa bersalah, Yeon Joo terlihat tak percaya.
Soo Bang pun menyakikan Tuan Oh tu sungguh mengirimkannya dan akan memperlihatkanya. Yeon Joo menanyakan keberadaan ayahnya sekarang, Soo Bang tak tahu karena belum dengar kabar darinya, tapi akan segera kembali lalu mengajak untuk segera keluar dan melihatnya. Yeon Joo masih binggung sambil memegang dadanya seperti berdegup sangat kencang. 

Soo Bang menyuruh Yeon Joo duduk di meja kerjanya, Sun Mi menjerit bahagia memberitahu Yeon Joo kalau Kang Chul masih hidup lalu bersulang. Yoon Hee pikir  kali ini bukan episode terakhir. Sepertinya Tuan Oh akan menambahkan cerita lagi. Yeon Joo hanya diam dengan wajah binggung lalu menatap komputer.
Ia mulai melihat gambar web toon saat Kang Chul ditusuk oleh sosok berjubah hitam lalu ambruk dan melihat gambar sosok wanita yang mendekat dan membantu Kang Chul. Yeon Joo mengingat saat ia berusaha membangunkan Kang Chul dengan memeriksa denyut nadi dibagian leher. 

Lalu ia melihat gambar saat si wanita masuk ke dapur berteriak untuk memanggil ambulance karena ada orang sekarat diatap gedung. Yeon Joo melonggo melihat gambar pelayan yang terjatuh karena kaget, semua kejadian yang dialami sebelumnya menjadi cerita webtoon. Ia merasa itu tak mungkin terjadi. Soo Bang memberitahu Tuan Oh menggambar karakter baru yaitu Dokter wanita dan Nama karakternya seperti nama Yeon Joo.
Yeon Joo melihat kembali dibagian bawah, tatapan mata Kang Chul sama saat menatapnya ketika dibawa oleh tandu, ia makin tak percaya menurutnya tak mungkin kalau yang dialaminya itu digambarkan dalam webtoon. Lalu melihat sebuah gambar sosok wanita dan melihat kalau itu dirinya dengan pakaian yang digunakan sama persis dengan gambar. 


Karakter Kang Chul dalam webtoon berubah jadi nyata dengan mengendarai mobi mewah dan tersenyum lebar.
Karakter utama Kang Chul. Dia lahir di Seoul tahun 1987,wakil sebuah perusahaaniklan, JN Global.Pasar agregat JN Global  seharga 150 triliun won.Dia multibilioner yang asetnya seharga 80 triliun won.”  Kang Chul pun menyusuri jembatan sungai Han dengan mobil mewahnya.
Cerita dimulai...saat Kang Chul muda memenangkan  medali emas di Olimpiade 12 tahun silam.Kang Chul terlihat bahagia bisa mendapatkan poin akhir 10,9 dan mendapatkan medali  emas.
Dia tampan, berbakat dan pekerja keras, sertamenjadi bintang nasional.” Lalu ibunya mendapatkan tembakan di bagian dahi membuatnya meninggal seketika begitu juga dengan ayah dan dua adiknya.
Tapi ketika seluruh keluarganya dibunuh...,hidupnya jatuh ke dalam jurang maut.Dia ditangkap sebagai tersangka utamaatas peristiwa tersebut. Jaksa Han pun yakin dengan kalau Kang Chul itu menembak mati semua keluarganya dan seorang pelaku membuang pistol di tumpukan sampah.
Masalahnya tak ada tersangka lainyang diduga...selain Kang Chul.
Di persidangan, Jaksa Han meminta agar Kang Chul dihukum mati. Kang Chul marah besar dan tak terima dengan perkataan Jaksa Han. Didalam penjara Kang Chul hanya diam sambil menangisi keadaanya.
“Kang Chul dijatuhi hukuman mati  pada sidang pertamadan dijatuhi hukuman  penjara seumur hidup pada sidang kedua.Namun, Mahkamah Agungmenemukan dia tidak bersalahkarena kurangnya bukti. Hakim memutuskan untuk membebaskan Kang Chul.

Namun, hidup dan kesulitannyatidak berakhir denganmenghindari hukuman mati saja.
Kang Chul pulang kerumah dengan keadaan rumah yang gelap dan sepi. Ia duduk diruang tengah sambil menangis dan berusaha menghapusnya tapi air matanya terus mengalir dan akhirnya menangis sendirian.
“Kang Chul pulang setelah satu tahun dipenjara.Tapi dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa keluarganya sudah tiada.
Kang Chul pergi ke minimarket membeli beberapa botol bir, beberapa pengunjung mengenalinya dan mengumpat kalau Kang Chul tak tahu malu.
Dia tidak tahan kenapa  orang masih menganggapnyahina, dan masih mengira  kalau dia pembunuhnya. Kang Chul berbaring di tempat tidurnya seperti mayat hidup seperti sojunya tak membuatnya tertidur.
Setelah setahun hidup sebagai orang buangan...,maka dia memutuskan untuk mati.Kang Chul sudah ada di atas jembata dan siap untuk meloncat bunuh diri

Pikiranya kembali mengingat saat pulang kerumah melihat ibu, ayah dan adiknya meninggal dengan luka tembak dibagian kepala.
Dalam hidupnya yang singkat, dia tidak pernah membayangkan mengakhiri hidupnya seperti ini. Dia merasa marah dan hampa
Lalu Ia mengingat hanya sendirian dalam rumah duka dengan semua keluarga yang meninggalkanya disaat bersamaan. Kang Chul sudah siap menjatuhkan badanya ke sungai dengan melepaskan kedua tanganya.
Pada saat-saat terakhirnya...,dia tiba-tiba memikirkan hal ini.Kemenangan dengan membalikkan keadaan”  Kang Chul mengingat saat ikut olimpiade menembak dan akhirnya tanganya masih memegang bagian pingir jembatan untuk bertahan agar tak terjatuh.
Kang Chul memilih untuk berjuangdan bukannya bunuh diriDia tidak bisa menjalani hidupnya sampai bisa menangkap siapa pelaku yang sebenarnya.Jadi dia berkeputusanakan menangkap pelakunya.Dia akan memastikan untuk menangkapnya  sebelum dia meninggal.

Akhirnya Kang Chul bisa naik dari jembatan dan berjalan dengan tegap, sosoknya pun berubah jadi karakter webtoon berjudul  [W] Didepan rumah sakit, terdengar jeritan fans dan para reporter yang melaporkan berita.
Rumah sakit melaporkan bahwaTn. Kang Chulmenjalani dua operasi dan  sekarang dalam kondisi stabil.Rumah sakit ramai dengan masyarakatyang khawatir dengannya.Polisi sedang mencari tersangka yang menyerangnya.Tapi mereka belummemiliki bukti yang jelas.
Sosok wanita dengan pakaian seksi keluar dari lift, disebuah lorong terlihat tanda tak boleh ada yang masuk dan dijaga oleh petugas. Wanita itu masuk ke sebuah ruangan melihat Kang Chul yang sedang menonton berita.
Menurut kesaksian seorang manajer hotel...,saksi mengaku dirinya adalah seorang dokter.Tapi identitasnya belum dikonfirmasiPolisi mengumumkan bahwa mereka  akan berusaha yang terbaikuntuk menemukan saksi dan menangkap tersangka.
Kang Chul bertanya pada wanita bernama Yoon So Hee apakah sudah mencarinya. So Hee mengatakan belum menemukanya padahal sudah mencari seluruh daerah itu, tapi tak menemukan sosok dokter serta  Di CCTV pun tak muncul batang hidungnya. Kang Chul bertanya apakah tak ada note apapun. Soo Hee mengatakan tak ada
Wanita itu agak aneh, Katanya dia akan memberikan kesaksian.” Cerita Soo Hee lalu menceritakan saat Manager Park datang ke atap tak melihat sosok Yeon Joo
Dia pergi saat polisi datang.Padahal Dia mengaku sebagai dokter dariRS Universitas Myungsei.” Jela So Hee, Kang Chul bertanya keberadan rumah sakitnya.
Tidak ada rumah sakit seperti itu di Korea.Jadi dia pura-pura jadi seorang dokter.” Ucap Soo Hee lalu memperlihatkan kartu namanya.
Kang Chul melihat kartu nama yang sudah lecek bertuliskan [Ahli bedah jantung, Oh Yeon Joo] Soo Hee heran Yeon Joo bahkan membuat kartu nama tapi Nomor ponsel dan alamat e-mailnya, semuanya palsu, jadi Polisi mencurigai wanita itu adalah kaki tangan si pelaku. Kang Chul mengatakan tidak mungkin.
Pria yang bernama Seo Yo Doon sedang menyeduh teh terus mendengarnya percakapan keduanya dengan wajah serius. Kang Chul yakin wanita itu bukan kaki tangan si pelaku. So Hee bertanya tahu dari mana karena Kang Chul saja tidak ingat apapun. Kang Chul mengatakan kalau hatinya berkata seperti itu. So Hee hanya bisa terdiam dan Kang Chul memberikan senyuman padanya.

Lagi pula, kita harus menemukannya.Sepertinya wanita ini memegang kunci kehidupanku.” Ucap Kang Chul, So Hee makin binggung maksud dari Kunci kehidupan tapi menurutnya itu terlalu berlebihan. Kang Chul menyuruh agar So Hee cepat mencarinya.
Mereka membuat gambar identik, Menurut paramedic, dia cukup cantik.” Ucap So Hee, Kang Chul menyangkalnya menurutnya Yeon Joo itu tidak cantik sama sekali.
So Hee hanya mendengar kalau Yeon Joo itu cantik, Kang Chul yakin apabila Yeon Jo cantik maka makasemua orang pasti cantik. So Hee mengingatkan kalau wanita itukunci kehidupannya. Kang Chul menegaskan mengatakan itu bukan karena Yeon Joo cantik, So Hee merasa Kang Chul itu jatuh cinta  pada pandangan pertama. Kang Chul menyangkalnya dan bertanya tipe pria apa dirinya. So Hee menjawab Kang Chul itu Playboy abad ini.
Pernahkah kau melihat seorang sekretaris  yang bicara kasar begitu pada bosnya?Hyung, Apa kau sudah pernah lihat?” ucap Kang Chul pada Do Yoon, Dengan meminum secangkir teh Do Yoon menjawab belum pernah.
Lalu bagaimana wanita aneh inibisa menjadi kunci kehidupanmu?” tanya So Hee binggug
Itu karena alasanku untuk tetap hidup.Sepertinya dia punya kunci  alasan kenapa aku hidup. Apa Kau mengerti sekarang?” ucap Kang Chul
“Ini Menyebalkan.Aku juga bisa menemukan alasan kenapa kau masih hidup.Dengar ini. ...Orang tuamu saling mencintai dan sperma dan ovum lalu....” Balas So Hee geram
Kang Chul memotongnya menyuruh agar tak  gambar sketsanya yang cantik karena Nanti dokter itu takkan ketemu serta meminta agar berbicara informalwaktu mereka sedang berdua saja. So Hee langsung mengerti, Do Yoon tersenyum bisa memberhentikan sekertarisnya yang terus mengoceh. So Hee mengatakan akan menyampaikannyapada polisi kalauWanita yang jadi kunci kehidupan Kang Chul itu tidak cantik sama sekali lalu keluar dari ruangan.

Kang Chul melihat So Hee itu marah lagi, Do Yoon melihat Ekspresi Kang Chul saat memanggilnya kunci kehidupan terlalu berlebihan dan yakin wanita itu pasti sangat cantik. Kang Chul menyakinkan kalau wanita itu tidak cantik lalu melihat kartu nama Yeon Joo dengan menyebut namanya berkali-kali dan menanyakan keberadannya sekarang. 

Sosok Kang Chul pun berubah menjadi gambar web toon dilayar komputer.  Yeon Joo melonggo melihat cerita kelanjutan web toon dengan karakter  Kang Chul yang mencarinya. Prof Park masuk ruangan dengan menahan amarah akhirnya bisa menemukan Yeon Joo.
Aku mengerti kalauayahmu sangat mencintaimu.Tapi bagaimana mungkin diamembuatmu jadi karakter kartun?Bagaimana bisa pembaca sepertikumembacanya?” keluh Prof Park, Yeon Joo terlihat melonggo kebinggungan.
“Apa Kau baca ini? Tertulis di kartu nama"Bedah jantung dari  RS Universitas Myungsei".Dia membuatnya karakternyamirip sekali denganmu.Mana bisa aku berkonsentrasi kalau dokter tak berpengalaman sepertimu menyelamatkan Kang Chul?” jerit Prof Park tak suka.
Ia juga membaca cerita kalau dianggap Oh Yeon Joo itu cantik menurutnya itu gila. Yeon Joo benar-benar kebinggungan karena setelah masuk ke dalam dunia web toon ceritanya jadi berhubungan. Prof Park terus mengoceh kalau saat seperti ini sadar bahwa punya sisi yang agresif dan baru menyadari bahwa bisaberharap membunuh orang dan bukannya menyelamatkan orang.

Yeon Joo meminta agar Prof Park nanti saja berbicara, karena sedang tidak mood dengar ocehannya, sambil memegang kepalanya. Prof Park menuduh Yeon Joo yang meminta agar Prof Park itu meminta alur cerita seperti itu menurutnya Alih-alih memberitahu spoiler-nya tapi Yeon Joo malah menghancurkan komik yang tadinya ceritanya bagus karena ada karakter Yeon Joo di komik itu.
Akhirnya Yeon Joo sudah tak tahan mendorong Prof Park untuk keluar, Prof Park tak terima Yeon Joo yang berani mendorongnya. Yeon Joo merasa bukan saat yang tepat jadi memintanya agar segera keluar. Prof Park pikir Yeon Joo itu marah dan berani mendorongnya. Yeon Joo tak tahan dengan cepat berteriak menyuruh Prof Park keluar dan mendorongnya lebih keras.
Setelah Prof Park keluar, Yeon Joo langsung menutup pintu. Suk Bum baru datang bertanya apa yang terjadi sebenarnya. Prof Park tak menyangka juniornya bisa berbuat seperti itu dan mencoba masuk tapi pintunya sudah dikunci. Yeon Joo mencoba berpikir apa sebenarnya yang terjadi. 


Ia memukul wajahnya untuk bisa fokus lalu menelp Soo Bang, dengan wajah malas Soo Bang menerima telpnya. Yeon Joo yakin Soo Bang sudah membaca web toon kalau Kang Chul itu sedang mencarinya menurutnya itu tak masuk akal. Soo Bang membenarkan.
Dia punya kartu namaku dan berusaha mencariku.Itu kartu nama yang kuberikan padamanajer hotel itu.  Itu kartu namaku.Tulisannya,  "RS Universitas Myungsei, Oh Yeon Joo".” Ucap Yeon Joo sambil menunjuk ke layar komputernya
Betul, tertulis "RS Universitas Myungsei, Oh Yeon Joo".Alur cerita ini, menurutku juga aneh.Dia tiba-tiba berfokus pada karakter baru.Tapi dimana dia menggambar ini? Aku masih belum bisa menghubunginya.” Kata Soo Bang heran
Yeon Joo yakin Bukan Ayahnya yang menggambarnya. Soo  Bang binggung lalu siapa lagi yang mengambarnya.  Yeon Joo yakin Komiknya tertulis sendiri ketika Kang Chul berhasil selamat. Soo Bang hanya bisa menghela nafas panjang mendengar ucapan Yeon Joo yang terdengar ngawur.

Dia seharusnya mati,  tapi nyatanya dia selamat.Jadi sekarang, alur ceritanyaterbentuk sendiri.” Ucap Yeon Joo panik, Soo Bang tak mengerti ucapan Yeon Joo
“Apa Kau tak mengerti perkataanku? Benar... Aku juga tak mengerti  apa yang kukatakan.Aku juga sudah seperti orang gila, Kang Chul masih hidup.  Dia masih hidup dan mencariku.Dunia yang berbeda ada di W.Dunia di mana Kang Chulmenjalani hidup.” Kata Yeon Joo panik,  Soo Bang yang mendengarnya meminta agar Yeon Joo tenang dulu. Yeon Joo berteriak kalau ia sangat yakin lalu menutup telpnya.
Ia menatap ke arah layar komputer kembali menatap kalimat web toon [Oh Yeon Joo. Dimana dia sekarang?] lalu bertanya-tanya kenapa mencarinya dan mau apa juga mencarinya.
Kenapa aku ini kunci kehidupanmu?” tanya Yeon Joo, terlihat Kang Chul seperti nyata dan punya dunia sendiri yaitu dunia W
bersambung ke episode 2


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Sinopsis Beautiful Gong Shim 19 Part 2

$
0
0
Seorang kurir membawakan kotak besar ke atap rumah lalu mengetuk pintu bertanya apakah ada orang di dalam. Dan Tae keluar dari kamar, Kurir bertanya apakah ia bernama Ahn Dan Tae. Dan Tae membenarkan lalu bertanya apakah itu paket kiriman dari filipina. Si kurir pun membenarkan dan membutuh tanda tangan sebagai tanda terima. Dan Tae pun memberikan tanda tanganya. 

Ia membuka kardus melihat foto keluarga bersama ayah dan ibunya saat masih kecil lalu membuka sebuah kotak, berisi sebuah lencana dan juga cincin lalu Kenapa ada cincin lain di barang-barang milik ayahnya.  Dan Tae membuka lemari dan mengeluarkan sebuah tas lalu memperlihatkan cincin yang sama dan tertulis (Pasukan Khusus 88 Divisi 20) lalu melihat salah satu itu yakin itu bukan cincin milik ayahnya karena milik ayahnya ada di Divisi 21.
Dae Chul saat bersama dengan Joon Pyo meminta agar meminjamkan kalung itu kepadanya. Joon Pyo menolak karena Nenek memberikan kalung itu agar membantunya menemukan jalan pulang. Dae Chul mengatakan hanya akan melihatnya dan mengembalikannya kepadanya.
Sebagai gantinya,aku akan memberikan cincinku. Bagaimana menurutmu?” ucap Dae Chul, Joon Pyo terlihat bahagia karena cincin itu seperti mengeluarkan laser.
Dan Tae bisa mengingat kalau cincin itu milik Yum Dae Chul. 

Dae Chul sedang makan ramen di tempat persembunyianya, merasakan tempatnya sangat panas dan seperti mencekik lehernya dan bertanya dimana keberadaan Joon Soo sekarang. Pintu terbuka, Dae Chul pikir itu pasti keponakanya yang datang. Tapi ternyata yang datang Dan Tae, Dae Chul kaget melihat Dan Tae ke tempat persembunyianya. Dan Tae memanggil sopan dengan sebutan Direktur Yum untuk mengakhirnya sekarang.
Aku tahu kau menculik Seok Joon Pyo 20 tahun yang lalu.Kau harus menyerahkan dirimu ke polisi.Itu hal terakhir yang bisa kau lakukan sebagai manusia.” Ucap Dan Tae, Dae Chul mengambil pisau sambil mengumpat Dae Tae itu orang gila brengsek.
Biarkan aku memberitahumu untuk terakhir kalinya.Kau harus mengaku dan berterus terang.” Kata Dan Tae mencoba untuk bersabar
Berhenti berbicara omong kosong dan pergilah.” Ucap Dae Chul

Apa kau mengenali cincin ini? Tertulis "Pasukan Khusus 38 Divisi 20".Ini adalah cincin khusus yang kau dapatkan dari pasukan khusus.Aku heran kenapa aku bisa memilikinya.Kau pasti tahu alasannya” kata Dan Tae memperlihatkan cincin ditanganya. Dae Chul binggung karena Dan Tae bisa memiliki cincin itu.
Apa kau masih akan berpura-pura tidak tahu? Sekarang Akui saja.” Perintah Dan Tae
Dae Chul tetap merasa kalau Dan Tae itu  hanya bicara omong kosong menurutnya cincin itu tak bisa menjadi bukti, lau bertanya bagaimana Dan tae bisa tahu kalau cincinitu miliknya dan tidak memiliki bukti,  lebih baik jangan menghalanginya dan menyuruhnya pergi. Dan Tae menegaskan kalau ia sebagai buktinya. Dae Chul binggung. 
Dan Tae memberitahu kalau ia adalah Suk Joon Pyo. Dan Chul seperti tak percaya didepanya itu Joon Pyo. Dan Tae dengan mata melotot memberitahu kalau ia adalah Suk Joon Pyo yang diculik oleh Dae Chul 20 tahun yang lalu.
Aku mendapatkan kembali semua ingatankudari hari saat kau menculikku.Kau memberiku cincin ini, ditukar dengan kalung pencegahan anak hilang milikku.Kalung yang terdapat nomor teleponku.Kau menghubungi rumahkudan meminta uang.Aku mengambil cincin ini lalu bermain dengannya,mengatakan bahwa itu bisa menembakan laser. Kalau aku bukan Joon Pyo,aku tidak mungkin tahu semua ini secara rinci.Aku Seok Joon Pyo dan ingat padamu. Jadi Bukti apa lagi yang kau butuhkan?” teriak Dan Tae marah
Dae Chul menyuruh pergi dengan menodongkan pisau, memperingatkan sebelum membunuhnya lebih baik Dan Tae pergi. Dan Tae bisa dengan cepat menjatuhkan pisau dan memberikan pukulanya, Dae Chul pun memilih untuk kabur keluar dari rumah. Saat itu juga didepan rumah sudah ada polisi dan langsung menangkap Da Chul.
Nyonya Nam dan Joon Soo sudah ada didepan menunggu, Dae Chul yang melihat keponakanya mengumpat berani membohonginya. Nyonya Nam langsung memberikan tamparan dan mengumpat kalau Dae Chul lebih buruk dari binantang, lalu jatuh lemas. Joon Soo langsung menahan agar neneknya tak jatuh.
Yum Dae Chul... Kau ditangkap karena percobaan pembunuhan terhadap Ahn Soo Yongdan penculikan Suk Joon Pyo.Kau memiliki hak untuk tetap diam.Apa pun yang kau katakan bisa dan akan digunakanuntuk melawanmu di pengadilan.Kau memiliki hak untuk berbicara kepada seorang pengacara.” Ucap Polisi lalu memborgol tangan Dae Chul dan dibawa ke mobil polisi. Dae Chul terus berteriak tak melakukan apapun dan meminta agar dilepaskan 

Dan Tae keluar dari rumah menanyakan keadaan neneknya lebih dulu, Nenek Nam mengataakan baik-baik saja dan bertanya apakah cucunya terluka. Dan Tae mengatakan baik-baik saja. Tiga buah mobil polisi pun membawa Dae Chu.
Nenek Nam merasa kalau ini sudah berakhir untuk cucunya, Dan Tae setuju semua sudah berakhir sekarang lalu mengajaknya pergi, dengan menuntun sang nenek masuk mobil. Joon Soo terdiam seperti baru saja mengalami shock. Dan Tae pun mendekati Joon Soo mengajak untuk bicara lagi dirumah. Joon Soo hanya diam saja, Dan Tae pun masuk mobil bersama neneknya.
Flash Back
Semua polisi bersama nenek Nam dan Joon Soo sudah menunggu diluar saat Dan Tae masuk bertemu dengan Dae Chul. Joon Soo kaget mendengar kalau ternyata Dan Tae memang benar Joon Pyo yang selama ini diculik 20 tahun yang lalu.
Joon Soo benar-benar terlihat masih tak percaya ternyata selama ini Dan Tae adalah Joon Pyo seperti dugaan sebelumnya. 

Dirumah
Joon Soo melihat ayah dan ibunya sudah berlutut, Nyonya Yum dengan terbata-bata meminta maaf pada ibu mertuanya. Tuan Suk juga meminta maaf pada ibu tirinya dan mengaku sangat menyesal. Nyonya Nam, Joon Soo dan Dan Tae melihat dua orang yang berlutut meminta maaf.
Ibu.... Dae Hwang tidak tahu apa-apa.Aku melakukan semuanya sendiri. Maafkan aku, Ibu.” Ucap Nyonya Nam membela suaminya. Joon Soo akhirnya ikut berlutu bersama ayah dan ibunya.
Kalau kau adalah orang yang membuat Joon Pyo menghilang,kenapa kau bisa mengatakan bahwa kau tidak tahu apa-apa, saat kau tahu seberapa keras aku mencari diaselama bertahun-tahun?Bagaimana kau bisa memintaku untuk berhenti mencari dia?Bagaimana mungkin seseorang bisa melakukan itu?Bagaimana kau bahkan sanggup untuk makan di depanku?” ucap Nyonya Nam tak habis pikir
Nyonya Yum benar-benar  sangat menyesal dan akan menerima hukumannya. Nyonya Nam bertanya Selama 26 tahun terakhir, apakah Nyonya Nyum pernah berpikir tentang Joon Pyoyang harus tinggal jauh dari keluarganya. Dan Tae terdiam melihat Nyonya Yum terus tertunduk dan menangis.
Nyonya Nam memberitahu kalau Joon Pyo sudah ada didepan mereka dan ada disampingnya. Nyonya Yum dan semuanya melotot kaget. Joon Soo hanya bisa menangis. Nyonya Nam bertanya bagaimana mereka akan membayar kepada cucunyauntuk apa yang sudah Nyonya yum lakukan


Dan Tae menemui Joon Soo di kamarnya meminta maaf  karena tidak bisa mengatakansebelumnya. Lalu menceritakan Saat menghilang selama sekitar satu bulan, maka saat itu lah tahu siapa dirinya yang sebenarnya. Namun setelah itu  berpikir harus menemukan tersangkanya jadi tak bisa tidak bisa memberitahu siapa pun dan meminta maaf pada Joon Soo.
Aku yang seharusnya minta maaf.Aku tidak akan memintamu...untuk memaafkan ibuku.” Ucap Joon Soo
Kupikir bukan aku yang berhak memutuskan itu.Kalau dia benar-benar menyesali apa yang dilakukan,aku yakin dia akan diampuni.” Ucap Dan Tae 

Keluarga kami...akan hidup tenang dengan menyesali apa yang sudah kami lakukan.” Kata Joon Soo
Tidak.... Aku lebih suka kau tidak melakukannya.Aku ingin...kita bergaul seperti dulu. Apa Kau bisa melakukannya untukku?” pinta Dan Tae
Joon Soo mengeleng merasa sangat bersalah untuk melakukan itu. Dan Tae pikir mereka harus mencobanya. Joon Soo menatap saudaranya, Dan Tae memegang tangan Joon Soo untuk memohon.

Tuan Ahn masih terbaring diruang ICU, Ji Won mengajak bicara Tuan Ahn dengan menceritakan Dan Taeakhirnya menemukan keluarganya dan mengingatkan kakak iparnya itu selalu ingin membantu Dan Tae menemukan keluarganya jadi memohon agar Tuan Ahn cepat bangun.
Bangun...dan katakan kepada Dan Tae bahwa dia melakukannya dengan baikmeskipun dia berjuang seorang diri.Ayo kita pergi menemui neneknya dan mendiang orang tuanya untuk meminta pengampunan.” Ucap Ji Won. 

Dan Tae duduk di rumah neneknya mencoba menelp  Gong Shim, tapi ponselnya tak aktif lalu teringat kalau ponselnya itu rusak dan terjatuh saat menyelamatkan dari truk. Nenek Nam datang menemui cucunya dan sempat jatuh, Dan Tae menuntun neneknya agar bisa duduk sambil menanyakan keadaanya.
Sejak kau ada di sini bersamaku,Aku...sekarang merasa lebih baik.” Ungkap Nenek Nam
Nenek, kau harus menjaga dirimu.Dengan begitu, Kau dan aku bisa bepergian.” Kata Dan Tae, Nenek Nam pun menurut akan melakukanya.
Kau harus mengemasi barang-barangmu dari atap,dan kembali ke rumah. Apa kau tahu sudah berapa lamaaku menunggu untuk hidup bersamamu?” kata Nenek Nam sudah tak sabar, Dan Tae setuju akan segera pindah. Nenek Nam memegang tangan cucunya dengan senyuman bahagia. 

Di area rumah Gong Shim sudah banyak orang yang berkumpul, berita di TV terlihat dan keluarga Gong sedang menonton kecuali Gong Shim.
Ketua Nam Soon Cheon dari perusahaan distribusi nomor satu,Grup Star, telah menemukan cucunya yang hilang setelah 26 tahun.” Ucap Penyiar dan memanggil reporter yang sedang ada di TKP
Reporter Heo Eun Joo... Apartemen atap di belakangkuadalah tempat di mana cucu dari pemilik Grup yang lama hilang, Seok Joon Pyo.hidup dengan biaya sewa 250 dolar per-bulan.Grup Staradalah perusahaan distribusi nomor satu...

Semua mulai melonggo karena melihat gambar rumah mereka yang ada diTV. Ibu Gong Shim yakin kalau itu memang rumah mereka. Dilayar memperlihatkan foto Dan Tae, Tuan Gong Shock ternyata Dan Tae itu cucu dari seorang Chaebol. Gong Shim keluar kamar terlihat baru bangun bertanya pada keluarganya yang melonggo. Ibunya hanya menunjuk ke arah TV. Goo Shim melotot kaget karena identitas Dan Tae terkuak di media.
Ibu Gong Shim yakin itu pasti Dan Tae tak percaya kalau sampai bisa seperti ini, kalau tetangga mereka itu adalah cucu dari Grup Star. Gong Mi berdiri menepuk lengan adiknya, bertanya apakah sudah tahu tentang hal ini.
Apa orang yang tinggal di atap benar-benar cucu dari Grup Star?” ucap Gong Mi benar-benar shock
Aku akan pergi ke atap sekarang.” Ucap Gong Mi berlari keluar rumah 


Baru saja membuka pintu sudah banyak wartawan yang merubungi karena melihat ada orang yang keluar rumah. Gong Shim langsung disodorkan mic dengan pertanyaan bertubi-tubi dari wartawan.
Bisa kau ceritakan tentang Suk Joon Pyo...Maksudku, beritahu kami tentang Ahn Dan Tae yang tinggal di atapmu.
Apa kau sering berbicara dengannya? Apa kau dekat dengan dia?
Seperti apa dia saat dia tinggal di sini?Tolong katakan sesuatu ?”
Gong Shim kebinggungan akhirnya memilih untuk masuk ke dalam rumah saja. Sementara Goo Nam di depan minimarket dengan senang hati menerima pertanyaan wartawan menceritakan sangat dekat dengan Dan Tae tapi tidak tahu kalau dia adalah pewaris Grup Star.
Dia orang yang  baik hati dan mudah bergaul.Bagaimanapunjua , aku merasa bahwa ada sedikit sesuatu tentang dia.” Komentar Goo Nam melihat sisi Dan Tae 

Dan Tae sedang berbicara dengan neneknya, menurutnya mereka tidak bisa menuntut Dae Chuldengan penculikan. Dengan kasus Penculikan...bisa memberinya hukuman hingga 10 tahun penjara,tapi undang-undang membatasinya hanya 10 tahun. Selain itu mereka juga tidak bisa menuntut ibu dari Joon Soo.
Hukum macam apa itu?Bagaimana hukum bisa menjadi sangat tidak berguna?” keluh Nenek Nam kesal
Itu sebabnya aku mencoba untukmenyelesaikan semuanya sendiri.Semua tindakan ada resikonya.Aku berharap mereka akan menjalani sisa hidup mereka dengan bertobat.Terkait percobaan pembunuhan kepada ayahku,Aku akan memastikan dia mendapatkan hukumansetelah penyelidikan secara menyeluruh.” Jelas Dan Tae
Kau harus memastikannya.Jangan biarkan dia lolos begitu saja.” Ucap Nenek Nam
Pelayan datang,memberitahu mereka sudah siap untuk pergi. Dan Tae mengatakan akan mengantar mereka keluar. Nenek Nam pikir tak perlu lebih baik cucunya tetap ada dikamar, Dan Tae merasa tak enak hati. Tapi neneknya tetap meminta agar cucunya tetap diam dikamar.
Tuan Suk dan keluarganya hanya bisa berdiri didepan kamar lalu memberitahu kalau pamit akan pergi dari rumah. Nyonya Yum terlihat masih menangis, Joon Soo dan keluarganya pun membungkuk pamit. Ibu Tuan Suk terlihat tak bisa menatap ke arah pintu seperti merasa sangat malu dengan tingkah menantunya. Lalu mereka pergi hanya membawa dua buah koper saja. 


Bandara keberangkatan international.
Ibu Tuan Suk mengajak mereka segera pergi sekarang, Tuan Suk mengajak istrinya untuk segera pergi. Nyonya Yum menatap anaknya seperti tak bisa meninggalkan Joon Soo sendirian. Joon Soo memegang tangan ibunya berharap supaya tetap menjaga dirinya. Nyonya Yum juga berpesan yang sama pada anaknya.
Astaga. Aku berharap Joon Soo akan bersama kita.” Ucap Ibu Tuan Suk
Dia memiliki pekerjaan di sini.Joon Soo, kami akan menghubungimu setelah kami mendarat di Sydney.Lakukan yang terbaik di tempat kerjamu.” Kata Tuan Suk, Joon Soo mengerti dan berpesan agar berhati-hati lalu mengantar keluarganya sampai ke pintu. 

Gong Mi gelisah dalam kamarnya mencoba menelp Joon Soo tapi ponselnya tak aktif, ia berharap Joon Soo itu akan baik-baik saja.  Berita dari laporan reporter TV didepan rumah Dan Tae. Dan Tae menonton berita dari rumah melihat kalau identitasnya terkuak dan mengerubungi rumah tempat tinggalnya dulu.
Sangat jarang untuk melihat pewaris kaya...tinggal di sebuah apartemen atap. Pengguna online berkomentar bahwa dia pasti sudah melalui banyak masalah.Karena ketertarikan yang sangat besar,banyak media yang mengintai di depan Apartemen atap Seok juga kediaman Ketua Namsambil bersaing untuk pemberitaan.
Gambar saat Tuan Suk dan keluarga keluar dari rumah ditampila di TV.  Dan Tae yakin Gong Shim pasti sangat khawatir sekarang. Gong Shim masuk kamar terlihat kebinggungan berharap pacarnya itu akan baik-baik saja sekarang sambil mengeluh kalau saja Dan Tae ada diatap maka bisa bertanya langsung. 

Seorang pengantar makanan datang dengan helm tertutup melihat banyak wartawan yang masih menunggu didepan rumah, dengan box makanan berjalan masuk ke rumah Gong Shim lalu mengetuk pintunya. Tuan Gong dan istrinya sedang menonton TV mendengar suara ketukan pintu mengatakan ada pesanan makanan datang.
Tuan Gong berteriak kalau tak memesan makanan, kurir itu tetap bersikeras kalau Tuan Gong memesan makanan. Akhirnya Tuan Gong membuka pintu dan kurir itu segera masuk. Ibu Gong Shim panik mengatakan tak memesan apapun sambil mendorong kepala si kurir.
Dan Tae membuka helmnya, Tuan Gong kaget melihat Dan Tae sudah ada didepanya.  Dan Tae memberitahu kalau banyak wartawan jadi sengaja menyamar. Ibu Gong Shim memanggil anaknya, Tuan Gong mengatakan sudah menonton berita tentang Dan Tae dan aka banyak wartawan didepan rumah. Dan Tae meminta maaf karena sudah merepotkanya.
Gong Shim keluar kamar melonggo melihat Dan Tae yang datang. Ibunya memberitahu namanya sudah ganti jadi Joon Pyo, bahkan dengan sopan memanggil Tuan Suk. Dan Tae seperti tak terbiasa menerima panggilan seperti itu. 

Gong Shim mengajak Dan Tae masuk kamar, Dan Tae langsung memeluk Gong Shim  dengan sangat erat. Gong Shim menanyakan keadaan Dan Tae sekarang karena sangat mengkhawatirkanya. Dan Tae menatap Gong Shim bertanya apakah tak merindukanya karena ia sangat merindukan pacarnya itu. Gong Shim mengaku sangat sangat merindukanya.
Pasti sulit dengan semua perhatian dari media.Aku juga tidak tahu semuanya akan menjadi seperti ini.” kata Dan Tae
Apa kita harus bertemu secara rahasia mulai sekarang?Sangat berat rasanya kalau tidak bisa menghubungimu.” Ungkap Gong Shim
Sangat berat kalau tidak bisa mendengar suaramu.” Kata Dan Tae lalu memberikan sebuah hadiah ponsel baru.
Gong Shim melonggo kaget, Dan Tae berpesan agar tak menghilangkanya, karena ingin mendengarkan suara Gong Shim di telp kalau menginginkanya. Gong Shim berterima kasih karena diberi warna kesukaannya yang berwarna Pink. Dan Tae memberitahu tidak bisa datang ke tempatnya  untuk sementara waktu. Gong Shim terlihat sedih.
Dan Tae memberitahu Neneksendirian di rumah, Gong Shim pun bis mengerti karena Nenek Nam tidak seharusnya sendirian. Dan Tae pikir  Setelah semua ini berakhir, merka harus pergi menemui nenek bersama-sama. Gong Shim setuju dan mengatakan ada sesuatu yang ingin dikatakanya. Dan Tae bertanya apa itu.
Gong Shim meminta Dan Tae untuk menutup matanya lebih dulu. Dan Tae tersenyum malu-malu. Gong Shim merengek agar Dan Tae cepat menutup matanya, lalu mulutnya siap untuk menerima ciuman. Tapi Gong Shim membuka wig dan memperlihatkan rambut aslinya setelah itu meminta agar Dan Tae membuka matanya.
Dan Tae terlihat kecewa bertanya apa sebenarnya yang ingin dikatakanya. Gong Shim meminta agar Dan Tae melihat bagian kepalanya, Dan Tae menjerit tak percaya rambut Gong Shim sudah tumbuh lagi. Gong Shim pun akan  bisa segera menyingkirkan rambut palsunya. Dan Tae pikir Pasti sangat berat untuk memakainya saat panas lalu mengucapkan Selamat.

Gong Shim membalasnya dengan ucapan terimakasih, lalu teringat  Dan Tae menyamar sebagai pria pengiriman jadi seharusnya segera pergi karena nanti wartawan akan curiga. Dan Tae akan pergi tapi kembali memeluk Gong Shim seperti tak ingin pergi. Gong Shim menyuruh Dan Tae untuk segera pergi. Dan Tae akan pergi, kembali lagi mengecup bibir pacarnya. Gong Shim sempat kaget, lalu menyuruh Dan Tae cepat pergi saja. Dan Tae kembali lagi ingin menciumnya, Gong Shim mendorong agar cepat pergi

Dae Chul sudah mendekam di penjara, melihat berita wajah Dan Tae dan Gong Shim ada dikoran dengan judul(Pewaris Grup Star, Seok Joon Pyo dan istrinya)
Ahn Dan Tae.... Apa kau pikir aku hanya akan duduk di sini dan tidak melakukan apapun?Aku tidak akan menyentuhmu.Kau akan bisa merasakanseperti apa rasa sakityang sebenarnya.” Ucap Dae Chul penuh dendam 

Gong Shim keluar rumah melihat sudah tak banyak wartawan tapi ada banyak orang yang pergi ke atap rumah dan turun dengan membawa kardus besar, lalu berpikir orang-orang sudah membawa barang-barang Dan Tae. Akhirnya ia ke atap melihat semua barang Dan Tae sudah berada diluar dan dikemas dengan rapih.
Dan Tae menelp bertanya apakah mereka mengambil barang-barang dari tempatnya. Gong Shim membenarkan dan  sedang dalam perjalanan untuk bekerja, lalu melihat para pekerja memindahkan kotak. Dan Tae pikir seharusnya memberitahu Gong Shim terlebih dulu  tapi baru saja mendengar dari neneknya bahwa sudah mengirim mereka. Gong Shim bisa mengerti, Dan Tae meminta maaf tidak bisa memberitahunya terlebih dahulu.
Gong Shim pikir tak masalah lalu pamit untuk segera pergi berkerja. Dan Tae pun berjanji akan menelpnya nanti. Gong Shim terlihat sedih lalu tiba-tiba seorang pekerja menyenggol pot dan membuatnya pecah berantakan, tanpa rasa bersalah hanya meminta maaf dan kembali membawa barang. Gong Shim sedih melihat pot yang jatuh adalah bunga matahari pemberian dari Dan Tae. 

Tuan Gong menjerit melihat ponsel kalau ada foto anaknya, istrinya kaget dan binggung karena bagaimana bisa wartawan mengetahuinya dan ingin tahu apa yang dituliskan wartawan, Wajahnya terlihat bangga melihat foto anaknya muncul di koran.
Dae Chul mengatakan sudah melihat berita di koran hari ini lalu menunjuk ke arah foto Gong Shim, dan ingin tahu apa yang akan diberitakan selanjutnya. Si anak buah mengangguk mengerti dengan perintah Dae Chul

Nyonya Nam mengadakan rapat dengan Dan Tae duduk disampingnya, mengatakan ingin meminta maaf Sebelum memulai pertemuan karena sudah menyebabkan keributankarena urusan keluarganya.
Aku yakin kalian semua sudah tahu.Ini adalah cucuku,Suk Joon Pyo.” Ucap Nyonya Nam, Dan Tae memberikan hormat pada semua dewan direksi
Aku percaya bahwa sebagian dari kaliankhawatir bahwa aku akanmemberinya posisi yang tinggi hanya karena dia cucuku,tapi itu tidak akan terjadi.Pertama,dia akan dikirim ke Amerika Serikatuntuk mempelajari manajemen bisnis.” Ucap Nenek Nam, Dan Tae duduk disamping neneknya terlihat kaget. 

Dan Tae pergi kembali ke ruangan neneknya lalu bertanya kenapa tiba-tiba Amerika Serikat. Nenek Nam balik bertanya apakah cucunya itu  berencana untuk melepaskan perusahaanyang dengan susah payah dibangun oleh ayah dan kakeknya. Dan Tae pikir semuanya terlalu tiba-tiba.
Nenek Nam mengatakan Dan Tae bisa pergi dengan Gong Shim, sementara ia mempelajari manajemen bisnis dan Gong Shim mempelajari seni. Dan Tae mengerti akan membicarakannya dengan Shim. Nenek Nam bisa tersenyum mendengarnya. 

Dan Tae pergi ke sebuah toko perhiasan,  melihat beberapa jenis cincin. Salah satu pegawai melihat cincin di layar komputernya  menjelaskan Cincin ini memiliki berlian berbentuk hati terpasang di platinum. Dan Tae pun memilih cincin yang ada ditanganya. Lalu menelp restoran untuk mengkonfirmasi reservasi atas nama Ahn Dan Tae, Malam ini jam 7 untuk dua orang lalu bertanya Apakah mejanya di dekat jendela.
Setelah itu mengirimkan pesan pada Gong Shim  Aku akan menjemputmu di depan kantor malam ini...Mari kita bertemu.” Pesan dari Gong Shim pun masuk setuju dengan ajakannya. Dan Tae tersenyum puas membacanya.
Joon Soo keluar dari kantor sambil menelp menanyakan keadaan ibunya pada sang ayah, karena mengetahui masih musim dingin di Sydney dan memohon agar bisa menjaga ibunya. 

Gong Shim berjalan dengan managernya lalu pamit saat sudah ada didepan kantor, Managernya pikir Gong Shim tak akan pergi. Gong Shim mengatakan akan bertemu dengan seseorang, managernya pun pamit pergi lebih dulu.
Anak buah Dae Chul melihat Gong Shim dari dalam mobil seperti mencari seseorang dengan memegang ponselnya. Dan Tae melihat kembali cincin yang ada di dalam kotak dengan senyumanya. Gong Shim terlihat tak sabar untuk bertemu dengan Dan Tae kembali. Mobil anak buah Dae Chul melaju dengan kencang, Gong Shim menatap mobil yang berjalan ke arahnya dan matanya terlihat panik. 
bersambung ke episode 20 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Sinopsis W Two Worlds Episode 2 Part 1

$
0
0
Yeon Joo duduk dikamarnya dengan komik-komik buatan ayahnya, wajahnya terlihat gelisah memikirkan kejadian yang dialaminya selama. Di luar bibinya datang  memberitahu hujan di luar dan akan semalaman. Ibu Yeon Joo sudah mempersiapkan makanan lalu memanggil anaknya untuk segera makan.
Tiba-tiba Yeon Joo seperti teringat sesuatu dan langsung mengambil ponselnya. Soo Bong baru saja memasak mie, ketika ingin memakanya telp dari Yeon Joo masuk. Akhirnya dengan terpaksa mengangkatnya lebih dulu.  Yeon Joo baru saja ingin berkata tapi Soo Bong sudah menyela dengan mengeluh Yeon Joo yang memikirkanhal itu terus, menurutnya tak usah dipikirkan lagi.
Ayah tidak lari dari rumah tapi Dia diculik.” Ucap Yeon Joo yakin, Soo Bong bertanya siapa yang menculiknya.
Ayah menggambar malam itudan diseret ke dalam  webtoon seperti aku! Aku yakin Ayah masih terjebak di sana.Aku tidak tahu siapa yang menculiknya, tapi itulah alasannya dia tak bisa dihubungi.Mau seberapa lama kita menunggunya,  dia tidak akan...” ucap Yeon Joo dengan wajah panik kebinggungan.

Sudahlah, Noona....Cukup.... Mana mungkin Tuan Oh  terseret ke dalam webtoon itu?Jangan bicara  yang tidak-tidak.” Kata Soo Bong tak percaya
“kau bilang sendiri tak tahubagaimana Ayah keluar dari ruang kerjanya!” jerit Yeon Joo terdengar frustasi
Meski begitu, bisa-bisanya kau berpikir dia diseret ke dalam webtoon itu?Itu tak masuk akal.Kita yang menggambar semuanya itu.Aku menggambar setiap latar belakang dengan tanganku sendiri Mereka itu cuma gambarKau pikir memangnya gambar bisa hidup?” kata Soo Bong mulai bernada tinggi, Yeon Joo mondar mandir kebinggungan dikamarnya.
Dan aku tahu Tuan Ohyang menggambar mereka. Apa Kau pikir aku tak bisa mengenali gambarnya?Cuma dia orang yang bisamenggambar karakternya.Tak ada orang yang bisa menggambar  karakter itu seperti dia.Dan aku juga tahu dia lebihbanyak darimu!” teriak Soo Bong tak tahan lagi

Yeon Joo pun duduk lemas di depan meja belajarnya, Soo Bong selesai mengeluarkan semua amarahnya lalu bertanya apakah Yeon Joo masih mendengarnya. Yeon Joo mengatakan mengerti bagaimana  perasaan Galileo Galilei. Soo Bong binggung seperti tak mengenal tokok penemu. Yeon Joo memberitahu kalimat Galileo Galilei "Dan itu menggerakkan hati."Soo Bong memuji Yeon Joo luar biasa.
Jang Geum juga mengatakannya."Aku bilang rasanya seperti buah persikkarena rasanya memang seperti persik."” Kata Yeon Joo putus asa
Tiba-tiba Soo Bong menjerit kaget melihat Tuan Oh, Yeon Joo juga ikut terkejut. Soo Bong melihat Tuan Oh sudah ada didepan pintu seperti terlihat kelelahan. Dirumah Yeon Joo langsung keluar dari kamarnya, Ibunya bertanya mau kemana. Yeon Joo mengatakan mau berangkat kerja. Ibunya menyuruh makan karena tahu anaknya harus sampai jam 7 pagi, Yeon Joo mengatakan sudah terlambat dan menerima telp darurat. 

Ibunya mengeluh anaknya itu sangat sibuk, jadi kelakuannya sudah seperti  Presdir lalu mengeluh bertanya-tanya kapan Yeon Joo akan menyelesaikan residennya nyadan buka klinik sendiri. Bibinya pikir seharusnya kakaknya memasukkan Yeon Joon kuliah seni. Dan tidak  menyuruhnya kuliah kedokteran. Ibu Yeon Joon hanya diam saja.
Tapi...,Oh Seong Moo jadi bintang  terhangat sekarang!Katanya dia dapat royalti  senilai ratusan juta won!Kau harusnya lebih bersabar dan kau tak bercerai dengannya.Kalau kau menahan deritamusedikit lebih lama, pasti hidupmu sangat mudah dan pasti sudah hidup nyaman.” Komentar Bibi Yeon Joon, Ibu Yeon Joo menyuruh adiknya makan saja dari pada bicara. 

Yeon Joo datang dengan taksi di kala hujan sangat deras, Sun Mi melihat Yeon Joo menyambutnya. Yeon Joo langsung bertanya keberadaan ayahnya sekarang. Sun Mi memberitahu Tuan Oh ada di ruangannya. Soo Bong berbisik pada Yeon Joo  Janganmemikirkan yang tidak-tidak.
Jadi dimana dia selama ini?” tanya Yeon Joo binggung, Soo Bong mengangkat bahu tak tahu.
Tapi, berat badannya sedikit turun.” Komentar Sun Mi melihat saat Tuan Oh datang di pagi hari. Yeon Joo memikirkan sesuatu lalu melepaskan tasnya dan masuk ke dalam ruangan Ayahnya. 

Tuan Oh sedang melamun sampai tak sadar anaknya mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruanganya. Yeon Joo memanggil sang ayah, akhirnya Tuan Oh pun tersadar dari lamunannya wajahnya terlihat binggung melihat kedatangan anaknya. Yeon Joo bertanya Apa yang terjadikarena sangat mengkhawatirkannya.
Darimana saja kau? Kenapa susah dihubungi?” tanya Yeon Joo dengan nada khawatir
Aku pergi untuk sementara waktu.” Jawab Tuan Oh, Yeon Joo ingin tahu ayahnya pergi kemana.
Tempat yang berbeda.” Kata Tuan Oh, Yeon Joo menatap curiga, Tuan Oh lalu bertanya keadaan anaknya sekarang apakah ada yang terluka.
Aku...tidak ada yang terluka, Kenapa kau bertanya?” ucap Yeon Joo binggung, Tuan Oh tak mau membahasnya karena  kalau anaknya baik-baik saja, makatak perlu ada yang dikhawatirkan.
Tapi, Ayah.... Mengenai W.” Kata Yeon Joo mulai membahasnya.

Aku sudah dengar dari Soo Bong.Katanya kau bicara yang tidak-tidak.Aku memang perlu  menulis karakter wanita baru. Sementara Aku tak punya ide, makanyaaku membuatnya mirip denganmu, Lebih mudah seperti itu. Apa itu Memang aneh?” ucap Tuan Oh sambil sibuk dengan laci mejanya.
Yeon Joo bertanya apakah memang Ayahnya yang mengambar  Dua episode terakhir. Ayahnya balik bertanya Lalu, siapa lagi yang menggambarnya. Yeon Jo ingin berkata keanehanya tapi ayanya lebih dulu menegaskan kalau bukan dirinya jadi siapa yang mengambar webtoonya . Tuan Oh ingin tahu apa yang ingin dikatakan anaknya, suasana tegang terasa Yeon Joo memilih untuk mengurungkan niat menceritakan keanehanya.
Bukankah kau seharusnya di rumah sakit?Kenapa datang kesini?  Kau sebaiknya pergi.” Ucap Tuan Oh terkesan mengusir, Yeon Joo mengerti.
Aku harus mulai kerja lagi.” Kata Tuan Oh, Yeon Joo meminta agar Tuan Oh itu  harus istirahat.
Aku memang lelah.Aku sangat lelah...sampai ingin menyelesaikannya  dengan cepat dan istirahat.Ayo kita bertemu lagi kalauaku sudah merasa baikan.” Kata Tuan Oh, Yeon Joo pun setuju.
“ Lalu Bagaimana kabar ibumu?  Apakah Dia sehat?” tanya Tuan Oh, Yeon Joo menjawab masih sama saja.
Tuan Oh pun meminta agar menitipkan salam pada ibu Yeon Joo lalu menyuruhnya Pergi. Yeon Joo pun pergi tak lupa memberikan semangat pada ayahnya lalu memberitahu kalau Profesornya juga penggemar dari ayahnya. Tuan Oh pun bisa tersenyum mendengarnya, saat anak keluar wajahnya berubah jadi tegang. 


Yeon Joo keluar dengan tatapan kosong, Yoon Hee mengajak untuk sarapan bersama. Yeon Joo menolak karena harus segera pergi kerja lalu mengajak bicara Soo Bong ingin tahu apakah Ayahnya sungguh tak bilang apapunkemana selama ini. Soo Bang mengatakan tak tahu.
Lalu bagaimana cara dia keluar  dari ruang kerjanya?” tanya Yeon Joo masih penasaran. Soo Bang mengelengkan kepala
Katanya dia akan langsung mulai menggambar. Kami harus lembur.” Kata Soo Bang, Yeon Joo pun memilih untuk pamit pergi karena harus berkerja. 

Tuan Oh mendengar anaknya sudah pergi dengan suara Soo Bang yang berpesan agar berhati-hati dan jangan lupa membawa payung, lalu tatapan mengarah pada gambar Kang Chul yang tertidur di rumah sakit. Tanganya pun mulai memgambar bayangan dibagian leher.
Semua sedang sibuk berkerja, terdengar teriakan Tuan Oh yang memanggil Soo Bong. Soo Bong pun buru-buru menemui Tuan Oh diruanganya. Tuan Oh memerintahkan Soo Bong untuk mencari tahu dan teliti tentang racun. Soo Bong kaget diminta untuk mencari jenis Racun, Tuan Oh mengatakan Racun yang mudah ditemukan di rumah sakit. Soo Bong pun tak bisa menolak perintah atasanya. 

[RS Universitas Myungsei]
Hujan masih turun sangat lebat di malam hari, Yeon Joo terlihat melamun memikirkan keanehan dalam dirinya. Suk Bum merasa Cuaca hujan membuatnya mau minum kopi.Bukan yang murah, tapi yang mahal.Perawat wanita didepanya pun ingin makan kue di Bonjour karena di toko itu punya kue tiramisu terenak.
Suk Bum pun mengajak mereka untuk taruhan makan yang kalah,belikan makanannya. Perawat pikir lebih baik dirinya saja dan bertanya pada Yeon Joo ingin memesan apa, Yeon Joo masih diam dengan lamunannya. Suk Bum mengeluh tak perlu bersikap baik dan langsung melakukan batu gunting kertas dengan cepat.
Yeon Joo yan melamun akhirnya diputuskan kalah, Suk Bum menyuruh segera pergi. Yeon Joo masih diam saja. Suk Bum menepuk bahunya sampai akhirnya Yeon Joo terlonjak kaget lalu menyuruhnya segera pergi. Yeon Joo bertanya pergi kemana, Suk Bum heran melihat Yeon Jo aneh belakangan ini. Yeon Joo bingung Suk Bum sampai mengangetkanya dan bertanya apakah Prof Park memanggilnya. Suk Bum  mengatakan sudah melakukan taruhan dan Yeon Joo kalah jadi  harus membelikan makanan di Bonjour.

Di dalam cafe
Yeon Joo masih terlihat gelisah, menunggu pesanan, lalu mengirimkan pesan “Soo Bong, kau sibuk?” lalu Soo Bang membalas “Tidak kok.” Akhirnya Yeon Joo menelp, Soo Bang pun menelp saat semua orang sedang sibuk berkerja. Yeon Joo bertanya apakah ayahnya masih berkerja, Soo Bong membenarkan.
Ceritanya tentang apa episode minggu ini?” tanya Yeon Joo penasaran
Sepertinya dia akan......membunuh Kang Chul lagi.” Kata Soo Bong berbisik takut ketahuan. Yeon Joo kaget mengetahu ayahnya ingin membunuh karakter Kang Chul lagi. 

Dalam dunia W, Kang Chul tertidur pulas dikamar rawat dengan Do Yoon yang menjaganya sambil membaca buku. Seorang perawat sedang menyiapkan beberapa obat untuk pasien, ketika akan pergi ponselnya bergetar, wajahnya panik melihat yang menelp lalu mengangkatnya.
Perawat mengangkat telpnya memberitahu Tak ada orang di kamarnya  kecuali pengawalnya lalu bertanya “Kau ingin aku melakukannya sekarang?” mata perawat langsung melirik ke arah tempat obat Pottasium.

Soo Bang sedang memberikan warna pada gambar yang sudah dibuat Tuan Oh sambil berbicara pada Yeon Joo kalau ayahnya  sedang merencanakannya untuk menggambar sebuah adegan ada orang yang menyuruh perawat untuk menyuntikkan cairan ke Kang Chul. Yeon Joo panik bertanya siapa yang menyuruh perawat itu.  Soo Bong juga tak tahu karna seseorang hanya menyuruhnya lewat telepon.
Yeon Joo benar-benar binggung apa yang terjadi selanjutnya. Soo Bong memberitahu Bukan antibiotictapi Tuan Oh akan menyuntikkan Potasium. Yeon Joo kaget bertanya Apa ayahnya akan menyuntikkannya melalui infus dan menghentikan detak jantungnya. Soo Bang membenarkan karena sudah cari di internet,dan sepertinya itu cara termudah.
Tuan Oh terus mengambar dengan wajah serius. Perawat melihat dibagian box tertulis peringatan [Tangani dengan hati-hati] dan memasuka Pottasium pada jarum suntik. Gambar Tuan Oh pun memperlihatkan wajah si perawat dan sesekali meminum wine dalam gelas. 


Yeon Joo terlihat makin gelisah, lalu pesananya selesai dan membawa keluar dari cafe. Didepan cafe, Yeon Joon menegaskan harus berhenti memikirkan hal itu karena Ayah sudah pulang dan keadaanya baik-baik saja, lalu Kang Chul itu hanya sebuah komik.
Dia cuma karakter komik, jadi Tak apameski dia meninggal.” Ucap Yeon Joo menyakinkan dirinya.
Ia berjalan dengan payungnya, lalu teringat kembali saat menusukan pulpen dibagian dada dan Kang Chul melotot menatapnya. Yeon Joo menatap tanganya seperti memang benar-benar menolong Kang Chul keluar dari maut. Akhirnya memilih untuk berteduh didepan cafe. 

Yeon Joo menelp ayahnya, bertanya apakah sedang kerja. Tuan Oh membenarkan lalu bertanya kenapa anaknya menelp. Yeon Joo meminta Maaf karena mengganggunya, lalu bertanya apakah Ayahnya akan membunuh Kang Chul dan ingin tahu alasan ayahnya  harus membunuhnya
“Apa Kau mau ikut campur dalam pekerjaanku sekarang?” ucap Tuan Oh sinis
Aku cuma merasa kasihan.Kenapa dia harus mati padahaldia tak salah apa-apa?Itu tidak adil. Dia memutuskan untukmencari pembunuh keluarganya dan Itulah tujuannya selama 10 tahun.Dia belum menangkap  pembunuhnya atau balas dendam.Kenapa dia harus mati?  Dia itu tokoh utama.” Ucap Yeon Joo masih bisa belum menerima
Siapa bilang tokoh utama selalu berhasil balas dendam sebelum dia meninggal?Aku yang membuat ceritanya.” Kata Tuan Oh sinis
Tapi, itu tidak adil, Ayah.Tak ada gunanya menyelamatkannyakalau kau membunuhnya lagi.Dia baru saja  menghindari kematian.Jika kau membunuhnya  setelah dua episode..., maka pembaca akan berpikir itu  tidak masuk akal.” Ucap Yeon Joo
Jadi kenapa kau repot-repotberbuat sesuatu padanya?” keluh Tuan Oh geram

Yeon Joo melotot kaget mendengar ucapan ayahnya lalu bertanya apa maksud dari ucapanya. Tuan Oh terdiam, Yeon Joo yakin ayahnya tadi mengatakan kenapa ia berbuat sesuatu padanya. Tuan Oh berusaha menyangkalnya,  Yeon Joo yakin maksud ucapan ayahnya kalau ia yang menyelamatkan Kang Chul.
Apa sebenarnya yang kau bicarakan?” teriak Tuan Oh marah
Ayah tahu tentang hal ini, 'kan?Kau tahu kalauaku menyelamatkan hidupnya Kang Chul. Jadi Bukan Ayah 'kan yang menggambar adegan itu?” ucap Yeon Joo yakin ayahnya itu tahu, Tuan Oh mengumpat anaknya itu sudah gila.
Kalau memang bukan, tolong jelaskan.Bagaimana kau tahu apa yang  kupakai hari itu?Karakternya mirip sekali  sepertiku dari ujung kepala sampai kaki.Padahal aku tidak pernahpakai baju itu sebelumnya” ucap Yeon Joo dengan nada tinggi, Tuan Oh hanya diam saja
“Jadi Ayah melihat dia juga, 'kan? Kang Chul sebenarnya hidup.Aku melihatnya.Dia berdarah dan jantungnya berdetak.Aku masih ingat dengan jelas caradia menatapku.Kang Chul masih hidup.  Tapi Bagaimana dia bisa hidup?Ini tidak masuk akal. Bagaimana dia bisa hidup?” jerit Yeon Joo terlihat sangat-sangat kebinggungan
Itu sebabnya.... Itu sebabnya aku harus merenggut nyawanya sekarang.” Kata Tuan Oh
Yeon Joo menolak menurutnya itu namanya pembunuhan. Tuan Oh ingin menutupnya mendengar jerita suara anaknya, lalu tak terima dianggap pembunuhan. Yeon Joo  kebinggungan tidak tahu apa yang terjadi, tapi  menurutnya Kang Chul masih hidup.Jika ayahnya membunuh orang yanghidup, itu namanya pembunuhan.
Tuan Oh mendengar nada telp terputus, sementara Yeon Joo yang panik l akan pergi menemui ayahnya dan bicara, tanpa sadar dibagian belakanganya sudah berubah. Tuan Oh mencoba menelp anaknya tapi telpnya tak aktif. Yeon Joo pun sadar telpnya terputus sambil memanggil ayahnya. 

Yeon Joo ingin mengambil makanan tapi tak ada lalu tersadar kalau bukan didepan cafe tapi depan apotik dibelakanganya pun ada TV berlayar besar yang menanyakan sebuah berita.
Sudah 10 hari sejak Presdir Kang Chul diserang.Polisi belum menemukan bukti apapun, dan mereka sedang mengalamikesulitan dalam penyelidikan.Mereka sedang mencari dokter wanita,  satu-satunya saksi.Dokter wanita itu diyakini berusia akhir 20an atau awal 30an.Hanya itu informasi yang polisidapatkan sejauh ini.Sementara itu, RS Hankuk Sungjin  mengungkapkan bahwaoperasi Presdir Kang berhasil..dia mulai sembuh.
Yeon Joo melonggo karena berita menayangkan tentang dirinya dan juga menyebut nama Kang Chul lalu berlari pergi karena sadar sedang ada dunia W

Sun Mi sedang menghapus tulisan di gedung [RS Universitas Myungsei] lalu bertanya pada Soo Bong bolehkan mengambar nama  RS Hanguk Sungjin mirip dengan RS Universitas Myungsei, Soo Bong pun memperbolehkanya.
Yeon Joo memberhentikan taksi meminta agar diantar ke Rumah Sakit Hanguk Sungjin. Sopir taksi binggung, Yeon Joo bertanya berapa lama dan apakah jaraknya cukup jauh. Sopir memberitahu ini sudah di Rumah Sakit Hankuk Sungjin. Yeon Joo tak percaya karena sekarang ada di RS Universitas Myungsei lalu melonggo melihat ke bagian atas gedung tertulis  [RS Hanguk Sungjin]

Yeon Joo berjalan sampai ke depan rumah sakit, sangat yakin kalau itu rumah sakit tempatnya berkerja tapi namanya saja yang berubah. Perawat masuk dengan membawa trolly obat, pejaga pun membiarkan masuk karena seorang perawat.
Kang Chul masih tertidur, Do Yoon melihat perawat yang akan memberikan obat pada Kang Chul. Si perawat melirik dan sempat terlihat gugup lalu memberitahu akan menyuntikkan beberapa antibiotik. Kang Chul pun terbangun bertanya keberadaan So Hee. Do Yoon memberitahu So Hee  sedang bicara pada karyawan. Perawat mulai mengeluarkan suntikan yang sudah berisi racun. 

Yeon Joo berlari ke meja receptionist bertanya apakah Presdir Kang dirawat di rumah sakit ini dan ingin tahu ada diruangan berapa. Si perawat melihat nama  [Oh Yeon Joo] pada jas dokter lalu meminta maaf tak bisa memberitahu informasinya. Yeon Joo meyakinkan kalau ini mendesak sekali. Tetap saja si perawat tak ingin memberitahu dengan memalingkan wajahnya.
Akhirnya Yeon Joo melihat ke bagian depan rumah sakit ada spanduk besar yang bertuliskan [RS Hanguk Sungjin telah menerima penghargaan selama lima tahun berturut-turut.] lalu teringat kalau sekarang berada di dalam rumah sakitnya dan langsung berlari. 

Si perawat melihat Kang Chul memejamkan matanya dan sudah siap dengan jarum suntiknya, perlahan melirik pada Do Yoon sedang sibuk membaca bukunya. Yeon Joo melihat dokter yang keluar dari lift menuju ruangan VIP, diam-diam mengikutinya dari belakang dan penjaga pun membuka pintu. Lalu Yeon Joo berbelok mencari ruangan Kang Chul.
Kang Chul terlihat masih terlelap dan si perawat mulai memasukan obat ke dalam selang infusnya. Tuan Oh selesai mengambar bagian jarum suntik yang siap untuk membunuh Kang Chul, setelah itu berhenti sejenak sambil minum winenya, tiba-tiba gambarnya bergeser. Tiba-tiba layarnya seperti mengambar sendiri keadaan di ruang rawat Kang Chul. Mata Tuan Oh melotot kaget. 

Dalam Dunia W.
Terdengar teriakan Yeon Joo yang berusaha untuk masuk tapi penjaga melarang untuk masuk. Tapi akhirnya Yeon Joo berhasil masuk dan langsung melihat si perawat lalu mencabut infus yang menempel di tubuh Kang Chul lalu menanyakan keadaanya.
Tuan Oh melihat dilayar ada wajah gambar anaknya dengan balon ucapan “Apakah kau baik-baik saja?” wajahnya makin tegang karena mengetahui sang anak itu kembali masuk dalam dunia komik yang dibuatnya.

Do Yoon mendekati Yeon Joo bertanya apa yang terjadi, Yeon Joo kembali bertanya apakah keadaan Kang Chul baik-baik saja. Kang Chul binggung kenapa Yeon Joo tiba-tiba bertanya. Yeon Joo memberitahu  kalau yang disuntikan bukan antibiotictapi potasium yang akanmenyebabkan serangan jantung.
Si perawat memilih kabur, Yoon Do dan pengawal langsung mengejarnya. Perawat yang berjaga didepan kamar VIP bertanya apa yang terjadi. Do Yoon bertanya kemana perawat yang bertanggung jawab dan meminta memanggil pihak keamanan dan kunci semua pintu. 


Yeon Joo bertanya dari kapan perawat itu menyuntikanya, Kang Chul mengatakan tak lama setelah Yeon Joo datang. Yeon Joo pikir tak akan ada masalah  dan akan baik-baik saja. Kang Chul heran Darimana Yeon Jotahu tentang hal ini. Yeon Joo tersadar lalu mulai bingung menjelaskanya dan mengatakan hanya kebetulan lewat saja.
Perawatnya kelihatan mencurigakan.” Jelas Yeon Joo, Dokter dan perawat lain datang bertanya apa yang terjadi
“Apa Perawat Jeong mengubah cairannya?” tanya Dokter
Sepertinya itu potasium.Karena dokter yang bertugas sudah  datang, maka aku harus segera pergi.” Ucap Yeon Joo
Tangan Kang Chul langsung menarik Yeon Joo dan bisa mengenalinya, Yeon Joo berusaha menyangkalnya. Kang Chul tersenyum lalu menunjuk ke jas dokternya tertulis nama Oh Yeon Joo. Do Yoon pun teringat dengan wanita yang menyelamatkan Kang Chul itu namanya Oh Yeon Joo. Kan Chul tersenyum karena mereka akhirnya saling bertemu. Yeon Joo melirik panik,

Wajah Kang Chul berubah jadi komik dengan balon percakapan [Kita akhirnya saling bertemu. Yeon Joo.] mata Tuan Oh hanya bisa mendelik lalu menghela nafas dan akhirya terunduk sambil melepaskan kacamatnya. Wajahnya terlihat semakin frutasi. 
Yeon Joo sudah duduk dikursi melirik pada Do Yoon yang berdiri menatapnya. Kang Chul melihat Yeon Joo terlihat gugup dengan terus mengoyangkan kakinya lalu bertanya apakah Yeon Joo kerja dirumah sakit ini juga, Yeon Joo mengatakan tidak tapi akhirnya mengubah jawaban membenarkanya.  
Tapi kenapa kartu namamu tulisannyakau dari RS Universitas Myungsei?” tanya Kang Chul.
Ah, itu karena...aku dulu bekerja di sini sebelumnya.  Tapi sekarang tidak lagi.Saat ini aku bekerja diRS Universitas Myungsei.” Jelas Yeon Joo, Kang Chul memberitahu tak ada nama rumah sakit itu. Yeon Joo binggung.  
“Yah memang Tidak, RS itu tak adakarena sudah ditutup.” Kata Yeon Joo kembali bisa berdali. Kang Chul sepertinya percaya

Yeon Joo pun mengartikan kalau sekarang hanya menganggur, Yoon Do menatap dari jauh mengangguk seperti percaya dengan ucapan Yeon Joo. Kang Chul pun bertanya alasan Yeon Joo datang padahal sudah tak berkerja dirumah sakit. Yeon Joo kembali binggung, Kang Chul kembali bertanya bagaimana Yeon Joo bisa datang ke rumah sakitnya. Yeon Joo beralasan karena Kang Chul mencarinya.  
Aku melihatnya di beritakau sedang mencari saksi.” Ucap Yeon Joo
“Apa Kau tidak datang ke sini karena kebetulan?” kata Kang Chul seperti curiga dengan Yeon Joo
Aku tak sengaja melihat perawat tadi.Dia kelihatan sangat mencurigakan.Bukannya aku datang ke  rumah sakit secara kebetulan.Aku awalnya datang ke sini untuk melihatmu.” Jelas Yeon Joo berusaha untuk menyakinkan. Tapi akhirnya tak bisa berbohong mengaku kalau bukan sengaja datang. 


So Hee masuk ruangan dengan wajah panik bertanya apa yang terjadi karena barusan dengar kabar dan ingin tahu alasan si perawat melakukan itu, lalu bertanya keadaan Kang Chul sekarang. Yeon Joo melonggo melihat wanita sexy didepanya.
Bukankah dia Yoon So Hee? Ahh.... Benar. Dia karakter utama wanita dan asisten pribadi dan temannya Kang Chul. Gumam Yeon Joo mengingat gambar di komik dan yang dilihatnya sekarang.
“Kalau begitu...,pria itu pastiSeo Do Yoon.Dia bisa bela diri dan pengawalnya Kang Chul. Gumam Yeon Joo melihat pria yang berdiri tegap  sama seperti yang digambarkan pada komik. 

So Hee pun menyadari ada sosok wanita berjas dokter lalu bertanya apakah wanita itu yang bernama Oh Yeon Joo. Yeon Joo bangun dari tempat duduk dan membenarkanya. So Hee tak percaya  mereka bisa bertemu seperti sekerang padahal sudah mencarinya selama ini dan memperkenalkan diri sebagai asisten pribadi Presdir Kang.
Kenapa kau susah dihubungi selama ini? Apa Kau pernah di rumah sakit ini?RS Universitas Myungsei tidak adadi Korea.” Ucap So Hee penasaran
Dia barusan menjelaskannya.” Kata Kang Chul bisa mengerti.
“Ahh. Benarkah?Tapi, dia memang cantik. Kami salah menggambar identifikasi karena kau.” Komentar So Hee.
Ya, dia cantik. Aku tidak bilang apa-apa soal itu.” Ucap Kang Chul.
Yeon Joo melirik teringat saat membaca web toon Kang Chul mengatakan [Kalau dia cantik, makasemua orang cantik.]Lalu dalam dunia W ia menyuruh Kang Chul itu  Tak perlu bicara omong kosong karena ingat dengan kata-kata Kang Chul yang mengejek kalau memang ia cantik  maka semua orang bisa dibilang cantik. Kang Chul melotot kaget Yeon Joo bisa mengetahui ucapanya.

Bagaimana ini? Itu 'kan yang yang aku baca di webtoon. Gumam Yeon Joo panik, So Hee dan Do Yoon saling melirik.
Apa maksudmu itu Presdir Kang? Tapi Darimana kau tahu?” tanya So Hee.
Ah, itu...Maaf...,apa aku bisa bicara  4 mata dengannya?” kata Yeon Joo , So Hee kaget
Kang Chul bertanya apakah hanya mereka berdua saja, Yeon Joo membenarkan kalau hanya mereka berdua karena ada yang ingin dibicarakanya. Kang Chul menatapnya, Yeon Joo memberikan kode agar meminta dua orang yang ada diruangan keluar. Kang Chul pun setuju lalu meminta Do Yoon dan So Hee keluar ruangan.
Tapi Presdir Kang, itu agak...Kami tidak yakin tentang identitasnya.” Bisik So Hee curiga.
Kenapa kita perlu identitas yang jelaspadahal dia menyelamatkan hidupku?Apa ada cara yang lebih baik  memeriksa identitasnya?” ucap Kang Chul
Polisi akan segera datang.  Kita bisa memeriksa identitasnya nanti.Kalau sudah selesai bicaranya, beritahu kami. Kami akan berada di luar.” Kata So Hee 


Didepan pintu
So He yakin Yeon Jo itu mencurigakan, Do Yoon pikir Yeon Joo memang mencurigakan. So Hee bertanya-tanya darimana Yeon Joo bisa tahu  tentang kejadian hari ini, karena kemungkinan Yeon Jo tahu kalau dekat dengan si tersangka. Do Yoon setuju.
Darimana dia tahu apa yang dikatakan  Kang Chul tentang penampilannya? Apa kau yang bilang padanya?” ucap So Hee penasaran, Do Yoon merasa So Hee berpikir dirinya itu gila karena mengatakan hal semacam itu. 

Kang Chul langsung bertanya apa yang ingin dikatakan Yeon Joo padanya. Yeon Jo mengulang kata-kata Kang Chul kalau ia menyelamatkan hidupnya, jadi sekarang bisa meminta bantuanya. Kang Chul pikr tentu saja dan akan memberikanuang ganti rugi. Yeon Joo pikir tak perlu memberikanya.
Bantu saja aku keluar dari sini  dengan tenang.Aku tak boleh diselidiki oleh polisi dan juga tidak bisa bersaksi.” Jelas Yeon Joo, Kang Chul menanyakan alasanya.
Aku tak mau melakukannya.” Ucap Yeon Joo, Kang Chul menduga Yeon Joo itu seorang imigran illegal
Jangan tanya alasannyaKau bilang aku menyelamatkan hidupmu.  Jadi tolong bantu aku.” Kata Yeon Joo memohon
Meskipun kau penyelamat hidupku,  tapi aku tidak bisa melakukannya.Aku tidak tahu apapun tentangmudan polisi mencurigaimu  sebagai kaki tangan pelaku.Kau harus bicara dengan polisi untuk  membuktikan kau tidak bersalah.” Ucap Kang Chul menolak
Yeon Joo yakin Kang Chul tahu sekali kalau ia bukan kaki tangannya. Kang Chul bertanya kenapa Yeon Joo berpikir kalau ia mengetahui hal itu. Yeon Jo mengatakan Nalurinya berkata begitu dan hatinya juga berkata seperti itu. Kang Chul terdiam karena Yeon Joo bisa tahu apa yang dikataan sebelumnya, lalu berkomentar Yeon Joo itu seperti mengenalnyadengan baik bahkan bisa memikirkan penampilannya juga.
Iya. Aku tahu banyak tentangmu.Kau berpikir bahwa aku mungkin  kunci kehidupanmu.” Ucap Yeon Joo
Yeon Joo, siapa kau sebenarnya?” tanya Kang Chul menatap dalam Yeon Joo.
Kalau kau ingin tahu,  biarkan aku pergi sekarang.Aku akan memberitahumu lain kali.Aku hanya tidak bisa  mengatakannya sekarang.” Kata Yeon Joo, Kang Chul berkomentar Yeon Joo itu pandai bernegosiasi.
Ini bukan negosiasi.Aku butuh bantuan dan Ada alasan aku harus keluar darisini.” Jelas Yeon Joo memohon

Kang Chul mengambil ponsel meminta Yeon Joo menunggu, So Hee berjalan dibelakang Do Yoon mengomel karena Kang Chul meminta agar menunggu dibawah. Do Yoon tak tahu menurutnya Kang Chul ingin memberitahu sebuah rahasia. 
Kang Chul membahas Yeon Joo yang akan menceritakan semuanya lalu bertanya kapan waktunya. Yeon Joo berpikir, Kang Chul mengatakan Yeon Joo harus berjanji dan ia baru akan membiarkannya pergi karena Ada banyak hal yang ingin diketahui.
“Aku tak tahu... Mungkin, kalau kau  sudah keluar dari RS.” Ucap Yeon Joo
“Jadi nanti Kalau aku sudah keluar? Baiklah.Nomor ponselmu palsu, jadi ambil ini. Aku punya banyak ponsel dan akan meneleponmu kalausudah keluar RS.” Kata Kang Chul memberikan ponselnya

Jika ini bisa melacak lokasiku,  maka tak ada gunanya.” Ucap Yeon Joo
Aku tidak berbuat seperti itupada orang yang menyelamatkan hidupku.Katamu kau sangat mengenalku jadi Kau hanya harus menepati janjimu.Aku percaya padamu, Karena itulah aku membiarkanmu pergi.” Jelas Kang Chul
Yeon Joo bertanya darimana Kang Chul mengetahuinya,  Kang Chul mengatkan Nalurinya berkata begitu. Yeon Joo menatap Kang Chul seperti tak bisa percaya kalau sosok di depanya itu hanya komik tapi jadi nyata. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Sinopsis W Two Worlds Episode 2 Part 2

$
0
0
So Hee dan Do Yoon masuk lift, Do Yoon melirik pada So Hee lalu mengeluarkan ponselnya. Ponsel Kang Chul berbunyi, Kang Chul membaca pesan yang masuk lalu memberitahu Yeon Joo bisa pergi sekarang. Yeon Joo pun berdiri dari tempat duduknya dan akan pergi, Kang Chul menahanya sebentar.
Aku akan menarik perkataanku.Saat itu suasanya sangat gelap di malam itu, jadi aku tidak menyadarinya. Kau memang cantik.Aku menarik perkataanku kalausetiap orang cantik..” Ucap Kang Chul.
Itu pasti membuatmu tak nyaman kan” kata Yeon Joo, Kang Chul mengakuinya.  
“Tapi Kau masih mengira aku tidak cantik, 'kan?Sudah kubilang, Aku tahu banyak tentangmu.Aku tahu kau itu sangat murah hati  memuji para gadis, saat kau tidak tertarik pada mereka.” Ucap Yeon Joo

Kau memang lucu. Aku menantikan pertemuan kita berikutnya.Kau harus pergi sekarang kalau Polisi akan segera datang.” Kata Kang Chul, Yeon Joo akan pergi dan Kang Chul sempat mengatakan Sampai jumpa lagi. Yeon Joo tak peduli memilih untuk pergi. 
Seorang pengawal sudah menunggu lalu meminta Yeon Joo untuk mengikutinya. Saat itu juga polisi datang dari arah depan akan masuk ruangan VIP. Penjaga sempat bertemu dan Yeon Joo melalui jalan lain dan masuk ke dalam lift dibagian belakang.
Didalam lift, Yeon Joo sengaja melepaskan jas dokter serta mengerai rambutnya. Sampai didepan rumah sakit langsung membuang jaketnya ke tempat sampah dan buru-buru kabur agar tak ketahuan. Ia berlari sampai ke halte bus terdekat.
Yeon Joo melihat ponsel yang diberikan Yeon Joo bertanya-tanya bagaimana caranya ia bisa pulang sekarang dan mengingat yang terjadi terakhir kalinya. Ia mengingat saat diatap ada tulisan [Bersambung]
Benar. Tulisan "Bersambung"akan muncul.Yang akan menjadi akhirepisode webtoon ini.Aku bisa pulang kalau webtoon-nya bersambung. Gumam Yeon Joo lalu melihat jam berpikir akan berakhir setelah setengah jam dalam dunia W
Kita tunggu saja lagi dan Sepertinya tak akan  lama.” Ucap Yeon Joo melihat jam tanganya.
Tapi ia melihat sudah setengah jam lewat tapi belum juga ada yang berubah, lalu melihat jamnya terus berputar dengan cepat. Matanya melotot kebinggungan kenapa jamnya bisa berputar dengan cepat, suasana halte pun bergerak dengan cepat. 

Yeon Joo masih duduk di halte tapi suasana sudah pagi hari dengan matahari yang sangat menyilaukan. Ia melihat jam sudah pukul 12 lewat lima menit, bunyi telp genggamnya mengagetkanya dan langsung mengangkatnya.
Yeon Joo?Apa kabar? Kita harus bertemu. Apa Kau ada waktu hari ini?Di mana kau sekarang? Apa sedang ada di Seoul?” ucap Kang Chul, Yeon Joo membenarkan. Kang Chul bertanya keberadaanya sekarang.
Dekat rumah sakit. Aku di halte bus.” Ucap Yeon Joo melihat sekeliling, Kang Chul menyuruh untuk menungu karena akan segera datang lalu menutup. Yeon Joo binggung sebenarnya apa yang terjadi dengan dirinya sekarang.
Sebuah mobil mewah berhenti di halte, Kang Chul dengan kacamata hitamnya menyapa Yeon Joo yang sudah lama tak bertemu. Yeon Joo masih melonggo. Kang Chul pun turun dari mobilnya bertanya kenapa Yeon Joo masih ada di halte karena ia sudah keluar dari RS. Yeon Joo binggung karena Kang Chul itu sudah keluar.

“Apa Kau sudah sembuh?” tanya Yeon Joo tak percaya karena sebelumnya melihat Kang Chul masih terbaring di rumah sakit.
Iya... Aku sudah dirawat di Rumah Sakitselama dua bulan.” Kata Kang Chul, Yeon Joo memalingkan wajahnya terlihat kaget ternyata sudah dua bulan berlalu setelah pertemuan dengan Kang Chul dirumah sakit.
Kang Chul membuka pintu mobilnya dan menyuruh Yeon Joo untuk masuk,  Yeon Joo bertanya kenapa harus masuk. Kang Chul mengatakan mereka tidak bisa bicara di jalan jadi mengajaknya untuk pergi ke suatu tempat. Yeon Joo sedikit berpikir, Kang Chul pun dengan kepalanya menyuruh Yeon Joo untuk segera masuk. Yeon Joo pun masuk ke dalam mobil Kang Chul. 


Didalam mobil
Kang Chul mengajak untuk makan siang bersama, lalu bertanya apa yang ingin dimakan oleh Yeon Joo sekarang. Yeon Joo mengatakan Terserah saja. Kang Chul mendekat lalu memasangkan sabuk pengaman untuk Yeon Joo, lalu menanyakan kabarnya sekarang. Yeon Joo hanya bisa bergumam kalau Kang Chul menanyakan kabarnya padahal baru setengah jam yang lalu mereka bertemu.
“Apa ada kabar baru?” tanya Kang Chul terdengar penasaran
Tak mungkin ada kabar baru.  Ini baru setengah jam!Ini tak mungkin sudahberlalu dua bulan.Tapi dia memang kelihatan baik-baik saja.Sepertinya dia sudah sembuh. Gumam Yeon Joo menjerit sambil menatap Kang Chul yang sedang duduk disampinganya. Kang Chul terlihat binggung tapi akhirnya memberikan senyuman lebarnya.  
Aku akan membawamu ke tempat  kesukaanku. Tak masalah'kan?” kata Kang Chul, Yeon Joo mengangguk. Kang Chul pun memakai kacamata hitam lalu mengemudikan mobilnya. 

Yeon Joo melihat Kang Chul yang terlihat tampan saat mengemudi, lalu bergumam memang mungkin seperti ini dunianya, lalu menyadari kalau semua ini hanya dalam webtoon. Ia bertanya-tanya Apakah waktu akan cepat berlalukalau ceritanya sudah ditulis.
“Ahh.. Benar... Kang Chul 'kan tokoh utama.Tak perlu ada adegan dimana tokoh utama tidak melakukan apapun. Makanya waktunya cepat berlalusaat dia di rumah sakit, Yah.. Sepertinya memang begitu.Gumam Yeon Joo memikirkan dugaanya sambil melirik ke arah Kang Chul.
 Lalu aku? Apa yang terjadi padaku? Kalau begitu, aku menghilang  selama dua bulan?Gumam Yeon Joo benar-benar tak mengerti.
Kang Chul yang sedang menyetir ikut melirik pada Yeon Joo, mobil berhenti di lampu merah. Ia bertanya apakah Yeon Joo tak kepanasan, Yeon Joo terlihat binggung. Kang Chul memberitahu Ramalan cuaca memprediksi suhu udara 29°C hari ini. Yeon Joo melihat di orang yang menyebrang terlihat mengunakan celana pendek dengan memegang minuman dingin.
Jangan bilang kau tidur  di tempat terbuka” komentar Kang Chul, Yeon Joo mengatakan tidak seperti itu.
Sepertinya kau mengenakan pakaian yang sama dari dua bulan yang lalu.” Kata Kang Chul masih mengingatnya. Yeon Joo hanya bisa diam saja akhirnya Kang Chul pun memutar balik mobilnya. 

Didepan sebuah toko pakaian
Kang Chul menyuruh Yeon Joo untuk turun, Yeon Joo binggung. Kang Chul mengatakan Perusahaannya secara resmi akan memberikankompensasitapi ia harus membelikan Yeon Joo pakaian terlebih dulu. Yeon Joo menolak menurutnya tak masalah dengan pakaianya sekarang. Kang Chul melihat Yeon Joo itu kepanasan
Yeon Joo menyangkalnya, Kang Chul menunjuk dahinya dan melihat dahi Yeon Joo itu keluar keringat banyak. Yeon Joo pun tak bisa menyangkalnya lagi, Kang Chul pun tersenyum melihatnya. 

Di dalam toko
Banyak pengunjung yang berlari ingin melihat Kang Chul sedang duduk melihat deretan baju untuk Yeon Joo, ia memberikan sedikit senyuman pada pengemarnya. Yeon Joo terlihat kebinggungan memilih bajunya. Kang Chul melihat jam tanganya akhirnya berdiri menyuruh Yeon Joo memilih baju yang disukainya. Yeon Joo mengangguk dengan senyuman tapi dalam hatinya menjerit kebinggungan.
Jika aku tahu aku akan menemuinya 30 menit lagi, aku takkan setuju bertemu dengannya.Aku harusnya tak perlu mengangkat telepon.Bagaimana ini?”jerit Yeo Joo dalam hati.
Pesan di ponsel Kang Chul masuk Kau masih belum bisa  menghubungi Yeon Joo, 'kan?Bodohnya kau mempercayai instingmu.Kau melepaskan seorang kriminal, dasar bodoh. So Hee yang sedang ada di mobil menerima balasan pesan dari Kang Chul Aku lagi bersama dengan Yeon Joo sekarang.

Yeon Joo sudah menganti baju sambil berjalan mondar mandir mengeluh karena satu episode sajalama sekali padahal sudah dalam dunia W kurang dari 30 menit tapi sudah dua bulan berganti tapi belum  juga bersambung.
Bagaimana jika waktu terus berjalanseperti ini?” ucap Yeon Joo Panik memegang wajahnya.
“Ahh.. Benar...Ini webtoon serial.Bukankah itu perlu elemet ceritauntuk mengakhiri episodenya?Sesuatu harus  terjadi pada tokoh utama.Sebuah insiden yang bisajadi adegan terakhirnya.” Kata Yeon Joo lalu memikirkan insiden apa yang harus terjadi. 

Telp Kang Chul berdering, So Hee menelp ingin tahu Bagaimana Kang Chul bertemu dengannya. Kang Chul menceritakan Yeon Joo di dekat rumah sakit dan harus mampir ke suatu tempat lagi dan mengatakan So Hee tidak perlu datang.
Yeon Joo keluar dari ruangan ganti dengan tatapan marah lalu berjalan mendekati Kang Chul. Kang Chul menghentikan telpnya lalu memuji Yeon Joo cantik memakai baju itu, tapi Yeon Joo langsung menamparnya. Beberapa orang yang melihat berkomentar Yeon Joo itu sudah gila karena berani menampar Kang Chul.
So Hee yang ada di telp mendengarnya memanggil Kang Chul. Yeon Joo bergumam dalam hati kalau pasti kejadian ini sangat mengejutkan dan bisa jadi akhir episodenya. Kang Chul menatapnya, Yeon Joo melirik mencari-cari tulisan [Bersambung] tapi tak muncul juga menurutnya itu pasti salah dari perkiraanya.
Kenapa kau menamparku?Kenapa kau menamparku padahal  aku membelikanmu baju?” tanya Kang Chul heran, Yeon Joo mulai panik menutup mulutnya.
Apa maksudnya ini?” ucap Kang Chul terus berjalan mendesaknya, Yeon Joo binggung lalu meminta maaf dan ingin kabur.

Kang Chul menariknya, menurutnya Yeon Joo pasti punya alasan kalau menampar seseorang. Yeon Joo berpikir kalau itu tak berhasil maka.... Kang Chul melihat Yeon Joo tak menatapnya, Yeon Joo pikir sekarang mungkin  bisa berhasil lalu mencium bibir Kang Chul. Semua pengunjung melonggo kaget melihatnya. Kang Chul terdiam. Yeon Joo menjerit panik ternyata tak berhasil setelah mencium Kang Chul lalu melihat tulisan [bersambung] keluar akhirnya ia buru-buru masuk kamar ganti.
Beberapa pengunjung melihat Yeon Joo bertanya-tanya Kenapa mencium Kang Chul setelah menampanya, Kang Chul melihat sekeliling akhirnya semua pun bubar. Terdengar jeritan Soo Hee bertanya apakah Kang Chul kena tampar? Apa yang terjadi?dan memastikan apakah masih mendengar suaranya. Kang Chul akhirnya kembali bicara yang membuat So Hee bisa bernafas lega. So Hee bertanya apa sebenarnya yang terjadi.
Dia memang punya aura yang aneh.” Ucap Kang Chul, So Hee bertanya aura apa maksudnya.

Rasanya dia seperti ingin menunjukkan,  "Akulah penyihir gila di daerah ini.” Kata Kang Chul 

Yeon Joo akhirnya kembali ke dunia nyata dengan pakaian yang sudah berganti, hujan masih turun dengan lebat di depan cafe.  Sementara di dunia W, Kang Chul mengatakan pada So Hee akan menelpnya lalu menutup telpnya. Ia berjalan masuk ke ruang ganti memanggil Yeon Joo, tapi sosok yang ditunggunya sudah tak menghilang.
Di depan cafe, Yeon Joo masih terdiam memegang bibirnya yang sebelumnya dengan berani mencium Kang Chul. Pelayan toko berjalan mendekat bertanya apakah terjadi masalah. Kang Chul langsung menutup pintu tak ingin ada yang tahu kepergian Yeon Joo, lalu melihat di tumpukan baju Yeon Joo sebuah ID Card bertuliskan [Ahli Bedah Jantung, Oh Yeon Joo] wajah Kang Chul langsung tersenyum melihatnya.
Yeon Joo masih berdiri didepan cafe sambil memegang bibirnya, lampu cafe sudah mati dan tutup. Akhirnya Yeon Joo tersadar dari lamuannya dan bergegas pergi dengan membawa pesanan makanan temanya. 

Yeon Joo masuk dengan tatapan kosong, Suk Bum mengeluh Yeon Joo itu datang lama sekali lalu binggung melihat pakaiannya berubah. Perawat yang melihatnya juga kaget karena Yeon Joo datang dengan pakaian dress. Suk Bum yakin Yeon Joo itu pergi belanja dulu jadi lama sekali datangnya. Yeon Joo masih terdiam lalu bertanya sudah berapa lama keluar dari rumah sakit.
Suk Bum melihat Sekitar 30 menit. Yeon Joo binggung ternyata hanya 30 menit bukan dua bulan lalu melihat jam yang hanya berubah setengah jam saja. Perawat melihat Yeon Joo juga membeli sepatu karena semua toko pasti sudah tutup sekarang. Yeon Joo menjerit kaget melihat layar komputer gambar dirinya dengan Kang Chul berciuman.
Perawat bertanya apakah Yeon Joo belum melihatnya karena sudah ada episode baru. Yeon Joo kaget ternyata sudah ada yang baru, Perawat memberitahu baru saja di update dan tumben cepat sekali updatenya, ditambah banyak orang yang berkomentar
Mereka penasaran kenapa adeganciuman pertama Kang Chul harus bersama...dengan seorang wanita gila.  Mereka sangat marah, selain itu Mereka juga marah kenapaciumannya bukan dengan So Hee.” Ucap Si perawat mengebu-gebu

Tapi...,aku suka hal semacam ini.Kisah cinta yang tak terduga Tolong beritahu ayahmu kalauitu membuat jantungku berdebar.” Komentar Si perawat, Yeon Joo heran kalau adegan itu dianggap sebagai kisah cinta
Ahh... Aku tak suka kalau karakter utama pria dan wanita akhirnya selalu bersama.Cerita seperti itu sangat pasaran.” Ucap Si perawat
Suk Bum tak setuju menurutnya Kang Chul harus bersama dengan So Hee karena terlihat hebat dan punya sosok yang glamor. Yeon Joo langsung mematikan layar komputer memperlihatkan adegan ciumanya. Perawat binggung, Yeon Hee beralasan layar komputernya terlalu besar jadi merasa aneh saja, menurutnya layar di laptop tak akan selebar itu.
Dasar aneh.Apa karena namanya Yeon Joo,  jadi kau merasa kau mencium Kang Chul?” ucap Suk Bum, Yeon Joo langsung cekukan. Si perawat berdiri melihat Yeon Joo sampai belum melepaskan label harganya.
Yeon Joo pikir tak perlu melepaskanya, tapi Si perawat tetap ingin menariknya dari baju, Suk Bum mengejek Yeon Joo itu sudah mencuri baju tanpa membayarnya. Yeon Joo pun memilih untuk kabur dan cekukan tak hilang. Si perawat menjerit kaget melihat label harga yaitu 3,5 juta won. Suk Bum langsung memuncratkan minumnya karena kaget. 


Yoon Hee nerima telp di mejanya lalu memberitahu mereka sedang berkerja, tiba-tiba terlihat kaget dan bertanya kapan. Ia berbicara pada Soo Bong memberitahu katanya naskah sudah dikirim ke kantor editor. Soo Bong binggung, Yoon Hee memberikan telpnya agar Soo Bong bisa bicara sendiri.
Soo Bang pun memberitahu kalau mereka belum menyelesaikannya. Sun Mi menjerit kaget kalau sudah diupdate. Soo Bang memeriksa komputernya melihat webtoon W sudah selesai dengan tulisan juga lalu menjerit siapa yang melakukan, setelah itu berbicara di telp kalau cerita itu bukan milik mereka karena masih mengerjakan komiknya.

Tuan Oh menatap dingin ke arah lain, Soo Bong masuk ruangan memberitahu baru saja menerima telp dari kantor editor kalau naskahnya..... lalu matanya melirik ke layar monitor ternyata tuan Oh melihat adegan terakhir Kang Chul dan Yeon Joo sedang berciuman.
“Apa Kau sudah mengirimnya pada mereka?Sepertinya ada masalah.” Ucap Soo Bong lalu keluar ruangan. 

Soo Bong lalu kembali berbicara di telp kalau menurutnya Tuan Oh yang mengirimkan naskahnya sendiri dan tak memberitahu mereka semuanya. Tuan Oh keluar ruangan meminta agar memberikan telpnya. Soo Bong memberitahu pada editor tapi Tuan Oh langsung merampasnya.
“Tuan Oh.... Aku hanya sangat penasaran, ini seru sekali membaca  adegan cinta dan semacamnya, tapi gaya ceritanya sepertinyasangat berbeda dari gaya tulisanmu.” Komentar si editor
“Tolong Hapus itu. Aku mengirimnyasecara tidak sengaja.” Ucap Tuan Oh, editor kaget mendengarnya menurunkan kakinya dari atas meja.
Hapus itu. Aku akan mengirim  naskah yang lain. Seharunya Naskahnya bukan itu.”kata Tuan Oh, Editor binggung menurutnya cerita  sangat bagus dan sudah menarik banyak pembaca.
Kubilang hapus itu sekarang.” Tegas Tuan Oh tak mau tahu
Tapi Tuan Oh...Lebih dari 10.000 orang  sudah membacanya.Tak bisakah kau memperbaikinya di episode berikutnya kalau kau tidak puas dengan naskah ini?” ucap Editor mencoba bernegosiasi, Tuan Oh tetap pada pendirian berteriakn untuk menghapusnya sekarang dan tak perlu banyak tanya, akan mengirimkan naskah besok pagi. 

Setelah menutup telpnya Tuan Oh menyuruh semua anak buahnya  untuk berkemas dan pulang. Semua kaget mendengarnya. Tuan Oh mengatakan  Ini akan menjadi episode terakhir karena hanya perlu memikirkannya sendiri, jadi tidak membutuhkan mereka lagi.
Aku membubarkan tim ini, jadi kalin Pulang dan beristirahatlah.” Ucap Tuan Oh terkesan dingin
Kenapa mendadak begini? Kami ingin tetap disini sampai akhir.” Kata Soo Bang binggung, Tuan Oh hanya melirik sinis. Soo Bong pun hanya bisa tertunduk.
Terima kasih atas kerja keras kalian.” Kata Tuan Oh lalu masuk ruangan

Yoon Hee binggung kenapa tiba-tiba Tuan Oh seperti marah pada mereka. Sun Mi juga tidak bisa memahaminya kenapa Tuan Oh mengirimnya tapa mengatakan pada mereka lalu berubah pikiran untuk menghapusnya lagi.
Bagaimana dia bisa menggambarcepat sekali? Ini Tak mungkin.Kita saja belum selesai setengahnya. Bagaimana dia bisa melakukannya dalam waktu sebentar?” ucap Yoon Hee heran
Benar dan isi ceritanyapun sangat aneh.Kenapa tiba-tiba bisa jadi adegan ciuman? Tuan Oh tak pernahmau masukkan adegan itu di webtoon-nya.” Kata Sun Mi heran, Soo Bong melonggo seperti mulai menyakini cerita Yeon Joo kalau masuk dalam dunia W. 


Yeon Joo membaca web toon dalam kamar sambil cekukan, melihat adeganya saat bertemu di halte dan bertanya [Apa Kau sudah sembuh?] dengan tatapan binggung dan sama persis dengan yang dilakukanya. Lalu di mobil Kang Chul mengatakan  [Ramalan cuaca memperkirakan suhunya29°C hari ini.] lalu adegan menampar. Yeon Joo langsung menutup pipinya, seperti merasakan sakitnya.
Aku sampai tak bisa berkata-kata.” Ucap Yeon Joo dengan cekukan.
Ketika melihat adegan kiss langsung menutup wajahnya, tanganya kembali memegang bibirnya masih tak percaya kalau sebelumnya berani mencium Kang Chul. 

Tuan Oh sibuk merapihkan kabel dan memasukan komputernya, ponselnya berdering melihat nama anaknya yang menelp. Yeon Joo merasa ayahnya itu pasti sudah melihatnya sekarang episode baru webtoonya, Tuan Oh hanya diam saja.
Jangan pura-pura  tak tahu tentang hal itu.Aku sudah bertemu Kang Chul dua kali,Sama seperti Ayah membaca webtoon itu.Aku sendiri mengalami semuanya dan menghabiskan dua bulan di sana.Apa yang terjadi?Kenapa Kang Chul masih hidup?Kenapa Ayah...” ucap Yeon Joo dipotong oleh ucapan ayahnya.
Kau......bilang tadi ini akan jadi pembunuhan?Aku yang menggambarnya dan Ini karya seniku.Aku bisa melakukan apa pun terhadap webtoon-ku.Aku yang membuat  semuanya di webtoon-ku.” Tegas Tuan Oh dengan mata mendelik

Dan...bagaimana bisa itu dibilang pembunuhan padahal yang orang yang membuatnya ingin menghancurkan tokoh utama?Ini bukan pembunuhan tapi Ini namanya penghakiman.Dia itu monster.Aku tidak sadar hal itu pada awalnya...,tapi aku menciptakanseorang monster.” Kata Tuan Oh, Yeon Joo terus mendengarkan suara ayahnya yang terdengar marah
Jadi aku memutuskan untuk menghakimi dia.Itu salahku karena aku menciptakan dia.Mana bisa aku membiarkannya, saatdia nanti yang akan membunuhku?Aku harusnya sudah  merenggut nyawanya.Saat itu di Jembatan Sungai Han.” Ucap Tuan Oh dengan nada tinggi

Yeon Joo bertanya apa maksud ucapan ayahnya itu, Tuan Oh meminta anaknya untuk melupakan karena yang dilihathanyalah ilusi jadi lebih baik Lupakan itu semua. Yeon Joo yakin semua bukan ilusi dan ia mengalami semuanya jadi tak mungkin ilusi. Tuan Oh berteriak menyuruh anaknya untuk melupakan karena tak ingin orang memanggil mereka berdua gila, dan hanya ingin dirinya dianggap gila jadi anaknya tak perlu campur, semuanya sangat berbahaya. Yeon Joo memanggil ayahnya tapi sang ayah sudah menutup telpnya lebih dulu. 
Tuan Oh pergi dengan membawa tas dan kotak komputernya, Soo Bong sempat berteriak bertanya kepergianya dengan hujan yang masih sangat lebat. Sementara Suk Bum masuk kamar sambil mengosok gigi, Yeon Joo mengatakan pada temanya kalau butuh bantuan kalau ia harus keluar sebentar. Suk Bum bertanya mau kemana Yeon Joo dengan pakaian seperti itu.

Di motel Seoinjang, Tuan Oh berkerja sendiri dengan komputer yang dibawanya wajahnya terlihat sangat serius. 

Kang Chul mengemudikan mobilnya dengan pakaian dan ID Card yang ada disampinganya bertuliskan  [Ahli Bedah Jantung, Oh Yeon Joo] So Hee kembali menelp bertanya apa yang sebenarnya terjadi, karena sebelumnya manager toko menelpnya. Kang Chul tak percaya So He sudah mendengarnya.
Maaf, tapi bereskan hal itu. Terlebih lagi, jangan sampai  rekaman video di toko itu tersebar.” Ucap Kang Chul
Aku sedang perjalanan ke sana,  tapi video apa yang kau maksud?Manajer terlihat ragu-ragu.” Kata So Hee binggung
Jika kau melihatnya, maka kau akan marah.Kemudian kau akan mengumpat padaku.Sumpah hal itu tidak terjadikarena Yeon Joo itu cantikDan aku menemukan orang yang tepat.” Ucap Kang Chul, So Hee benar-benar binggung menemukan apa maksudnya.
Kunci kehidupanku....” ucap Kang Chul, So Hee kembali menghela nafas mendengarnya.
Aku tidak bilang beginikarena dia cantik.Jika dia cantik, makasemua orang bisa cantik. Tapi Dia orang yang paling gila  dalam hidupku.Namun, terlepas dari semua itu, bahwa Yeon Joo menyelamatkan hidupkudan aku yakin dia memiliki  kunci kenapa aku masih hidup.” Tegas Kang Chl, Soo Hee keduanya kalinya menghela nafas panjang.
Karena itulahkita harus melindungi identitasnya.Kita harus menyembunyikannya  dari publik apapun yang terjadi.Dia tak boleh diselidiki oleh polisi  atau masuk dalam TV atau koran.Kau tahu apa yang harus kaulakukan, 'kan? Tolong bereskan itu.  Aku harus pergi ke kantor dulu...” ucap Kang Chul lalu melihat sebuah truk besar yang ada di depanya.
Matanya melotot karena laju truk besar ke arah mobilnya, Kang Chul melihat tak ada plat nomornya. Mobilnya pun membanting ke arah kanan menabrak tiang.
Tuan Oh mengambar dengan cepat saat mobil Kang Chul ditabrak oleh truk besar dengan bagian mobil yang terpecah belah, setelah itu kembali meminum winenya. 


Kang Chul membuka matanya melihat truk itu berhanti dan banyak orang seolah-olah diam tapi hanya dirinya saja yang bisa bergerak. Bahkan ID Card milih Yeon Jo pun melayang seperti adegan di pause pada sebuah film. Akhirnya dengan mata melotot marah, Kang Chul menginjak gasnya lalu menghindar dari truk yang akan menabraknya.
Semua kembali berjalan dengan normal, truk pun berjalan tanpa menabraknya. Kang Chul seperti masih shock dengan nafas terengah-engah di dalam mobil.

Tuan Oh meminum winenya, tiba-tiba gambar di layar komputernya terhapus sendiri, mobil Kang Chul hilang. Ketika akan mengambarnya kembali pensilnya tak bisa menembus layar. Kang Chul keluar dari mobil mencari tahu siapa sebenarnya dalang semuanya, lalu menatap ke arah langit.
Di layar komputer tergambar komik dengan bertuliskan “Kau...siapa sebenarnya?”  Tuan Oh langsung terjatuh dari tempat duduknya saking kagetnya. Kang Chul terus berpikir siapa sebenarnya yang ada dibalik ini semua. 
bersambung ke episode 3

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 10 Part 1

$
0
0
Hye Jung mengingat saat Ji Hong membantu ibu hamil dengan memberikan nafas buatan lalu berlari dengan dua teman SMA untuk kabur dari teman-tengan Sang Chul dan setelah itu Seo Woo terlihat sangat marah mengetahui ia mendapatkan peringkat satu untuk mata pelajaran matematika.
Jika kau bertemu dengan orang yang tulus, maka Ia dapat mengubahmu.
Hye Jung bertemu kembali dengan Ji Hong diatap rumah sakit saat membawa pasien darurat. Dan Yoon Do saat menyelamatkan ketika ada penyusup yang ingin membunuh Bos Go.
Orang yang aku temui saat ini,dapat mengubah hidupku.Itu ... dapat menjadi sumber pengharapan bagi seseorang ... atau keputusasaan.

Hye Jung melihat Ji Hong dan Yoon Do sedang berbicara dengan saling menatap terkesan sangat serius. Ji Hong mengulang pertanya Yoon Do apakah mempercayainya, ia menjawab kalau mempercayainya sebagai dokter. Yoon Do mengejek harusnya mengucapkan rasa terimakasih telah mengatakan itu.
Tapi sebagai wali pasien, aku tidak percaya.  Jika ada yang salah dalam operasi ini ...Aku akan membunuh kau ...” ucap Ji Hong tak akan bisa mengampuni kesalahan sedikitpun pada saat operasi
Meskipun kau mencobanya, umurku masih panjang.Aku akan hidup sampai tua.” Balas Yoon Do percaya diri. Ji Hong memilih untuk pamit pergi
Sebelumnya aku tidak suka sekali padamu.  Aku memang sedikit sombong,tapi dokter kurang lebih sama.  Dan, hari ini aku sedikit suka padamu.” Ungkap Yoon Do
Ji Hong bertanya apakah itu sebuah pujian. Yoon Do membenarkan, dan mereka adalah saingan untuk satu wanita. Ji Hong pikir sebelum Yoon Do berkata seperti ini bertanya dulu apakah Yoon Do pernah makan di kantin dengan Hye Jung. Yoon Do menjawab Tidak lama lagi.  Ji Hong menyuruh mereka makan berdua dulu baru menyebut kalau mereka adalah saingan lalu berjalan pergi. Yoon Do mengumpat kesal karena Ji Hong bisa  menusuk sisi lemahnya. 

Hye Jung melihat Ji Hong berjalan pergi mengikutinya dari seberang lorong, terus melihat Ji Hong yang terlihat menatap kosong dan gundah karena ayahnya yang sudah tua akan menjalani operasi dengan resiko yang sangat tinggi.
Ji Hong keluar dari rumah sakit, Hye Jung berlari dan langsung mengenggam tanganya memberikan senyuman sumringahnya. Ji Hong  sudah terbiasa dengan Hye Jung mendadak muncul seperti biasa. Hye Jung mengoda dengan melihat tangan Ji Hong itu sangat besar sekali. Ji Hong langsung menaruh tanganya di kepala Hye Jung.
Aku bisa menyerap seluruh isi kepalamu.” Ucap Ji Hong, Hye Jung hanya tersenyum, Ji Hong bertanya ada apa. Hye Jung mengatakan hanya ingin saja.
Keduanya saling menatap cukup lama. Ji Hong akhirnya mengenggam kembali tangan Hye Jung lalu mengajaknya untuk jalan bersama. Hye Jung pun mengikuti kemana arah Ji Hong membawanya. Ji Hong berkomentar Hye Jung hari ini berbuat baik padanya, keduanya tersenyum bahagia sambil bergandengan berjalan ditaman rumah sakit. 

Soon Hee sibuk didapur membuat Samgyetang instant, Hye Jung pun datang ke meja makan bertanya apa yang sudah dibuat temanya pagi-pagi. Soon Hee mengatakan membuatkan juga untuk Guru Hong.   Karena menyiapkannya dengan hati seorang ibu dan Samgyetang yang sangat sehat. Hye Jung memuji temanya, Soon Hee dengan bangga kalau ia memang hebat.
Tapi, ini tidak gratis.” Ucap Soon Hee, Hye Jung bisa menebak pasti ada hubungan dengan Pi Young Gook. Soon Hee langsung membenarkan. Hye Jun binggung apa yang harus dilakukanya.
Tidak perlu melakukan apapun, kau suruh saja dia ke tokoku lalu Sisanya aku yang atasi. “ kata Soon Hee sambil menyuapkan daging ayam untuk temanya.
“Kau ini sungguh, membuatku melakukan macam-macam saja.  Aku akan berusaha.” Kata Hye Jung, Soon Hee pun memuji temanya itu seperti bayi yang cantik.
Tapi, bagaimana kau tahu apa yang kuinginkan ?” ucap Hye Jung Soon Hee mengatakan  Guru Hong bukan cuma guru biasa buat temanya tapi sebagai  guru wali kelasnya jadi sekali guru maka akan selalu menjadi gurunya. Hye Jung mengodanya meminta izin agar bisa menikah. Soon Hee menjerit berpikir kalau serius. Hye Jung mengatakan kalau hanya bercanda dan buru-buru makan sup buatan temanya. 

Ji Hong sedang berolahraga di atas treadmill lalu melihat Hye Jung yang menelp langsung mengangkatnya, dan mengatakan akan memberitahu nomor sandinya jadi Hye Jung bisa menunggu. Sementara Hye Jung baru akan masuk ruangan Ji Hong, saat itu juga Yoon Do keluar dari ruangan melihat Hye Jung membawakan bekal makanan untuk Ji Hong.  
Kapan kita akan makan bersama ?” tanya Yoon Do, Hye Jung binggung
“Apa Kau tidak ingat ?Kita harusnya makan di kantin bersama. Kita sudah lama janjian,  tapi belum pernah melakukannya.” Jelas Yoon Do kesal
Kalau begitu siang ini mau makan bersama ?” ucap Hye Jung, Yoon Do dengan senyuman bahagia langsung setuju. Hye Jung menahan tawanya, Yoo Do binggung melihat Hye Jung malah tertawa.
Karena dokter lucu.” Kata Hye Jung lalu pamit masuk ke ruangan. Yoon Do memegang dadanya bergedup kencang lalu meminta agar tak terlalu geer dengan pujian Hye Jung, matanya sempat melirik ke dalam tapi memilih untuk segera pergi. 

Hye Jung masuk ruangan melihat diatas meja cukup berantakan, saat akan membereskanya teringat kembali ketika di rumah neneknya. Ji Hong menyuruh untuk menaruhnya kembali buku yang ingin dibereskan dan meminta agar tak menyentuh.  Ia berkata mungkin terkesan berantakan, tapi sebenarnya teratur rapi.  Akhirnya Hye Jung pun menaruh kembali map yang ingin dibereskanya dan mengeluarkan makanan diatas meja
Ji Hong masuk ruangan bertanya apakah lama menunggunya, Hye Jung mengatakan tidak dan membahas Ji Hong pasti belum sarapan. Ji Hong tersenyum sudah pasti belum lalu bertanya apa yang dibawanya.  Hye Jung mengatakan Soon Hee ingin membuatkan Samgyetang untuk Ji Hong. Ji Hong mengeluh jadi Soon Hee bukan Hye Jung yang membuatnya. Hye Jung beralasan kalau ingin memberikannya juga.
Tapi, kami tidak membuat ini untukmu, Kami beli lalu dihangatkan.” Jelas Hye Jung, Ji Hong berkomentar tenyata Hye Jung punya sisi keibuaan juga.
Ya, aku punya sisi seperti ini.  Kau tak tahu, karena jarang kuperlihatkan.  Pertama, minum supnya dulu, lalu makan dagingnya.” Kata Hye Jung, Ji Hong mulai mencoba kuahnya lalu berkomentar kalau itu panas.
Aku akan jadi asisten dalam operasi ayahmu.” Ucap Hye Jung, Ji Hong mengatakan sudah mengetahuinya.
“Aoa Berkas anestesi nenekmu sudah kau temukan ?” tanya Ji Hong, Hye Jung bergumam Bagaimana dia bisa memikirkan soal aku disaat seperti ini ?

Ji Hong melihat Hye Jung tidak menjawab lagi.  Hye Jung memberitahu Berkas 10 tahun keatas sudah dihancurkan. Ji Hong bertanya kelanjutanya, Hye Jung menjelaskan  Dokter yang mengisi tabel berkas nenek masih ada di rumah sakit cabang, menjadi kepala bagian disana jadi akan dengar kabar darinya.  Ji Hong bertanya kenapa Hye Jung sangat yakin kalau dokter melakukan kesalahan pada neneknya.
Hye Jung tahu Kankernya masih belum menyebar.  Jika operasinya sukses,  maka kesempatan sembuhnya sangat tinggi, tapi neneknya meninggal saat dioperasi dan Belakangan tahu kalau, kematian saat operasi jarang terjadi pada operasi kanker perut. Ji Hong pun bertanya tentang orang tuan Hye Jung.
Mereka menerima uang penyelesaian.  Masalah ini langsung ditutupi.” Kata Hye Jung
Apa kita bisa mengerjakan PR itu bersama ?” tanya Ji Hong ingin membantu, Hye Jung menjawab dengan bergumam Jaga dulu dirimu sendiri. Lalu menjawab Ji Hong tak perlu mengerjakanya. Ji Hong berkomentar Hye Jung itu sangat tegas.
Dokter tidur berapa jam sehari ?” tanya Hye Jung, Ji Hong mengaku kalau ia banyak tidur.
Jangan memberikan jawaban yang ambigu.  Berikan jawaban pasti, seperti aku padamu.” Tegas Hye Jung
Aku tidur setidaknya 5 jam, kaadang seharian aku di kasur.” Kata Ji Hong
“Apa Kau bisa fokus melakukan hal berbeda sekaligus ?” tanya Hye Jung terdengar khawatir.
Benar.... Aku tidak sepertimu yang hanya bisa melakukan sesuatu satu persatu.” Ucap Ji Hong banggga
Hye Jung bisa mengerti lalu bertanya apakah Ji Hong merasa bahagia, Ji Hong menjawab sangat Bahagia. Hye Jung binggung melihat Ji Hong terlihat yakin sekali menjawanya. Ji Hong mengatakan kalau ia bisa hidup dan orang yang disayanginya juga hidup bahkan makan bersama jadi Kenapa tidak bahagia dengan tersipu malu. Hye Jun melihat Ji Hong adalah  lelaki baik  dan orang yang sangat kuat.
Ji Hong heran melihat Hye Jung mulai memujinya, berpikir pasti ada seusatu yang sedang direncananya.  Hye Jung merasakan ponselnya bergetar melihat Yoon Do yang menelpnya lalu meminta izin untuk pergi karena harus bersiap untuk operasi Tuan Hong, setelah itu keluar ruangan sambil mengangkat telp. Ji Hong tersenyum bahagia sambil menghabiskan makanan yang dibawa Hye Jung. 


Dokter Jin masuk ruangan dengan sekertarisnya, Sek memberitahu Mengenai berkas Kang Mal Soon, kalau yang membacanya adalah Ketua Hong Doo Shik. Dokter Jin bertanya apakah yakin dengan hal itu. Sek sangat yakin karena Berkasnya dibuka menggunakan kode milik Tuan Hong.
Kemungkinan salah satu stafnya  atau orang yang berhubungan dengannya. “ jelas Sek. Dokter Jin pun meminta agar bisa memeriksa lebih jauh.
“Selain itu, beliau masih belum pulang kerumah.” Lapor Sek, Dokter Jin menanyakan keberadanya.
Mobilnya masih ada di rumah sakit, tapi kami tidak tahu dia dimana. “ kata Sekertarisnya
Sebenarnya dia dimana dan apa rencananya ? Cepat Temukan dia.” Perintah Dokter Jin, Sek mengerti lalu keluar dari ruangan. Dokter Jin mengumpat kesal pada Hong Doo Shik ingin tahu sejauh mana akan mengejarnya. 

Ji Hong sedang ada diruanganya melihat berkas milik nenek Kang dan melihat nama  [KIM CHI HYUN] lalu menelp seseorang kalau ia dari Spesialis Bedah Syaraf kantor pusat dan ingin bicara dengan Kepala Bagian Kim Chi Hyun.
Hye Jung membawa beberapa obat dan juga suntikan. Dokter Kang yang melihatnya bertanya apakah Hye Jung Mau melakukan tes. Hye Jung menjawab tidak lalu keluar dari tempat obat. Dokter Kang bertanya-tanya Apa yang direncanakan dan berpikir itu kesempatan buanya juga, tapi akhirnya memilih tak peduli karena sebaiknya menyiapkan berkasnya dan berdiri di depan saja.
Ia lalu mendekati Dokter Choi bertanya apakah ada  tamu VIP di departemen mereka. Dokter Choi mengeluh karena  mereka tidak bisa tahu siapa tamu VIP melalui sistem computer jadi menurutnya lebih baik berhenti mencari informasi dan segera memesan ayam goreng saja. Dokter Kang tak terima dianggap mencari informasi menurutnya Juniornya itu bersipa tidak sopan karena punya tameng seorang Yoo Hye Jung dan memukulnya.
Dokter Choi menjerit kesakitan, Dokter Kang mengatakan pukulan tak kena. Dokter Choi kembali mengeluh kesakitan, Dokter Kang meminta agar tak berakting seperti artis hollywood. Dokte Choi mengeluarkan lidahnya lalu kabur. 

Tuan Hong membaca berita dari tab yang dibawanya [TERUNGKAPNYA PERAWATAN BERESIKO PADA RUMAH SAKIT YANG BERSIFAT KOMERSIAL] Ji Hong datang melihat ayahnya lalu menanyakan keadaanya sekarang. Tuan Hong pikir tak ada yang berubah karena Operasinya belum dilakukan.
Jangan berlagak kuat di depanku” komentar Ji Hong, Tuan Hong membalas karena didepan anaknya membuat dirinya itu  bisa bersikap kuat. Ji Hong menatap ayahnya, Tuan Hong bertanya kenapa anaknya menatapnya.  
Aku menatap ayah karena tidak tahu harus melihat kemanalagi.” Ucap Ji Hong
Karena aku punya kau,  aku merasa sangat tenang.  Pasti ini sebabnya orang butuh punya anak.” Kata Tuan Hong
Akan ada beberapa tes dan Aku akan memeriksa pasienku.” Ucap Ji Hong, Tuan Hong mengerti dan akan bertemu lagi dengan anaknya nanti. 

Yoon Do melihat Hye Jung yang berlari sambil membawa obat lalu bertanya kenapa harus harus lari. Hye Jung mengatakan Agar cepat sampai lalu terbatuk-batuk. Yoon Do langsung menepuk punggungnya, Hye Jung menghindar sampai akhirnya tempat obatnya jatuh, ketika ingin mengambil Yoon Do juga ingin mengambil, akhirnya Hye Jung membiarkan.
Ji Hong baru keluar dari ruangan melihat adegan keduanya, Yoon Do memarahi Hye Jung karena seharusnya diam saja makanya obatnya itu jadi jatuh akibat menghindarinya. Hye Jung mengaku kalau canggung, Yoon Do pikir kenapa harus canggung karena rekan kerja bisa melakukan hal itu. Hye Jung mengaku Rasanya tidak nyaman kalau Yoon Domendekatinya  seperti itu dan mereka juga bukan teman akrab. Yoon Do bertanya apakah mereka tidak bisa menjadi akrab. 

Hye Jung menjawab Ya, lalu melihat Ji Hong sudah berdiri tak jauh darinya dan langsung menyapanya. Ji Hong mengeluh kalau akhirnya Hye Jung melihatnya. Hye Jung tersenyum melihat Ji Hong dan langsung mendekatinya. Yoon Do hanya bisa menghela nafas melihat keduanya kembali bertemu didepan matanya.
Kapan kau makan siang ?Ayo kita makan sama-sama.” Ucap Ji Hong pada Hye Jung
Itu tidak boleh !Dia sudah janjian makan siang denganku, benarkan ?” kata Yoon Do tak mau kecolongan, Hye Jung pun mengingatnya.
Kalau begitu makan malam sama-sama ?” ucap Ji Hong
Makan malam denganku juga. “ kata Yoon Do, Ji Hong dan Hye Jung menatap heran.
“Aku pikir harusnya begitu.  Kalau kita sukses dengan operasinya,  maka harusnya kau traktir makan malam.” Ucap Yoon Do, Ji Hong mengumpat kesal kalau juniornya itu berusaha sekali untuk menghalanginya lalu mengajak untuk makan malam bersama lalu pamit pergi pada Hye Jung.
Yoon Do terlihat menyesal mengatakan itu, Hye Jung mengodanya kalau keduanya itu terlihat sangat dekat. Yoon Do mengatakan tidak dan langsung mengajak mereka untuk segera melakukan tes saja. 

Yoon Do dan Hye Jung masuk ruangan melihat Tuan Hong yang sedang membawa. Hye Jun menyapa dengan senyuman sumringahnya, Tuan Hong melihat Hye Jung yang datang terlihat senang bertanya apakah sehat. Hye Jung mengatakan sangat sehat, lalu berjanji kalau nanti Tuan Hong sudah sembuh maka mereka bisa memancing bersama lagi.
“Apa Kau suka memancing ?” tanya Tuan Hong, Hye Jung mengangguk. Yoon Do yang mendengarnya terlihat hanya bisa diam karena ternyata keduanya terlihat sangat dekat.
Aku suka sekali padamu !Ji Hong-ku tidak suka memancing.  Tapi, selama kau ada, dia pasti mau ikut jadi Kita pergi sama-sama.” Ucap Tuan Hong penuh semangat, Hye Jung pun setuju lalu memperkenalkan dokter Jung Yoon Do.
Hmm, apa kau pemimpin operasiku ?” kata Tuan Hong, Yoon Do membenarkan Hye Jung pun meminta izin untuk mengambil darahnya lebih dulu dengan memasang tali lalu menusukan jarum dibagian lenganya. Tuan Hong menatap Hye Jung seperti sangat kagum pada wanita yang disukai oleh anaknya.  

Dokter Jin bersama ayahnya menunggu lift bersama, Tuan Jin memberitahu  Doo Shik, ada di bangsal VIP.  Dokter Jin berkomentar dugaanya itu Tak salah lagi dan ayah bergerak cepat, menurutnya Tuan Hong itu pasti dirawat karena mobilnya ada dirumah sakit, lalu bertanya apa yang terjadi.
Tuan Jin memberitahu penyakit Tuan Hong itu kambuh lagi. Dokter Jin bertanya apakah Ayah mau menjenguk. Tuan Jin mengatakan tidak,  karean Tuan Hong itu sengaja diam-diam operasi disebabkan oleh mereka, temanya itu tahu  dewan direksi akan goyah kalau mengetahui Tuan Ho sakit.
Kim Tae Ho, bersikap terlalu jauh.  Dia harusnya kena penalti.Jabatan Wakil Direktur terlalu berlebihan buatnya.” Komentar Dokter Jin sinis 

Ji Hong berjalan dilorong dengan Dokter Kim berpikir  operasinya tidak perlu dirahasiakan karena semua ini membebani dokter serta nantinya dokter yang harus menghadapi masalah. Dokter Kim pun setuju karena Sampai sekarang bisa hidup tenang karena tuan Hong yang jadi tamengnya.
Sepertinya sekarang, kita harus biarkan Tuan Hong menikmati waktunya memancing.” Kata Dokter Kim, Ji Hong pun mengucapkan terimakasih
Aku harus ke ICU.” Ucap Dokter Kim pamit,

Dokter Pi datang menemui Ji Hong memberitahu Pasien Lee Gyu Hwan,  sejak tengah malam menjalankan NPO (puasa) dengan Kondisi vitalnya stabil dan Ahli anestesi sudah bersiap di ruang operasi. Ji Hong bertanya apakah Sudah tidak mengkonsumsi wafarin. Dokter Pi mengatakan  sudah berhenti dalam 2 minggu.
Baiklah, siang kita operasi... Siapkan semuanya.” Ucap Ji Hong, Dokter Pi mengerti.
“Apa Dokter Yoo Hyejung akan jadi asistenmu ?” tanya Dokter Pi
Oh ... minta dokter Jin Seo Woo melakukannya.” Ucap Ji Hong, Dokter Pi sempat binggung dan akhirnya mengangguk mengerti. 


Ji Hong menerima telp Hye Jung, Hye Jung menanyakan keberadaan Ji Hong sekarang. Ji Hong mengatakn Kantor Rumah Sakit. Hye Jung mengatakan sudah mendapat hasil lab Ketua Hong, lalu brtanya apakah mau melihatnya atau membawakan kesana. Ji Hong mengatakan tak perlu karena sekarang bukan operasi rahasia lagi.
Ia pergi ke meja receptionist melihat Dokte Kang dan meminta izin untuk memakai komputernya. Dokter Kang mempersilahkan karena tidak memakainya lagi. Hye Jung memberitahu Hasil Gula darahnya 300 jadi menurutnya lebih baik operasi diundur beberapa hari lagi. Ji Hong melihat hasil tes ayahnya.
“Kau bisa konsultasi medis Internal.  Berikan dia Insulin dan perhatikan perkembangannya beberapa hari ini.” ucap Ji Hong
Ya, aku akan memberitahu dokter Jung Yoon Do.” Kata Hye Jung
Dokter Kang yang duduk disamping Ji Hong menatapnya dengan senyuman manis, Ji Hong mengaku merasa tak enak karena Dokte Kang menatapnya seperti itu, menyindirnya kalau tidak ada pekerjaan. Dokter Kang meminta maaf. Ji Hong menepuk bahunya mengatakan untuk apa meminta maaf dan mengatakan akan berkeliling melihat pasien. Dokter Kang ingin ikut, Ji Hong pun memperbolehkanya. 

Seo Woo baru selesai operasi dan langsung bersandar di sofa menghela nafas panjang karena kelelahan. Dokter Pi datang memberitahu Prof Hong meminta Seo Woo ikut operasi dan bertanya apakah temanya itu tahu pasien Lee Gyu Hwan  dan harus melakukan Operasi pengambilan malformasi kavernosa. Seo Woo pikir Dokter Pi itu salah orang.
Dia menyuruhku untuk tidak ikut operasinya lagi.” Ucap Seo Woo, Dokter Pi menegaskan kalau baru saja menerima perintah dari Ji Hong
“Lalu Hye Jung dimana ?” tanya Seo Woo heran
“Dia sedang operasi dengan Dokter Jung Yoon Do, yaitu Operasi Ketua Hong. Seo Woo kaget mengetahui Ketua Hong akan dioperasi. Dokter Pi memberitahu Sejak pagi rumah sakit terasa sangat tegang.
Kenapa Hye Jung melakukan operasi penting seperti itu ?” keluh Seo Woo tak skua.
Dia tidak melakukannya karena itu operasi penting, tapi karena dia pantas melakukannya.” Ucap Dokter Pi, Seo Woo bertanya apakah dirinya itu jahat sekali. Dokter Pi membenarkan. Seo Woo merasa itu  sudah Berhasil lalu keluar ruangan sambil mengeluh tidak istirahat. 

Dokter Choi memukul meja mengajak Perawat Hyun untuk membagi dua membayarnya. Perawat Hyun heran kenapa harus ikut membayarnya. Dokter Choi mengatakan karena Perawat Hyun ada di mobil juga.  Perawat Hyun tak terima karena yang menyetir dokter Choi dan mengira kalau sudah memiliki SIM. Seo Woo datang melihat keduanya beradu mulut
Dokter Yoo sudah tahu semuanya.  Dia tidak bilang apa-apa sekarang.  Tapi kita harus punya rencana.” ucap Dokter Choi kesal  
Kalian sedang apa sampai tidak sadar ada yang datang ?” tegur Seo Woo sudah datang tanpa disapa.
“Ini Ceritanya... aku hanya ingin jadi Cinderella sehari.  Sekarang aku tidak bisa melakukannya karena gaji 2 bulanku habis.  Asihh.. Pokoknya, aku tidak mau !” ucap Perawat Hyun kesal lalu kabur. Seo Woo pun bertanya ada apa sebenarnya.
Mobil dokter Yoo Hye Jung pemberian Bos Gong,  kami pinjam lalu  menabrak tiang.” Cerita Dokter Choi
Seo Woo bertanya apakah Hye Jung itu  sungguh menerimanya, lau berkomentar sinis kalau itu sama dengan sogokan dan Rumah sakit melarangnya.  Dokter Choi mengatakan tidak tahu soal itu karena gaji mereka berdua akan habis untuk memperbaikinya, sambil meloncat-loncat karena frustasi lalu bertanya apakah ada cara untuk mengatasi masalah ini. Seo Woo mengatakan akan mengatasinya. 


Seo Woo menuruni tangga eskalator sambil menelp seseorang, memberitahu Jin Seo Woo dari dept. Spesialis bedah syaraf lalu melaporkan Dokter Yoo Hye Jung di departemennya mendapat hadiah mobil dari pasien.
Di lantai bawah, Ia bertemu dengan ayahnya, Tuan Jin bertanya apakah Tahun ini Seo Woo akan pergi ke Dewan Sains di pulau Jeju. Seo Woo membenarkan. Dokter Jin berkomentar Ini yang disukai dari Kim Tae Ho.tetap menolong terlepas dari masalah yang sudah dibuatnya.
Dokter Kim terlihat dari kejauhan, Dokter Jin berkomentar si harimau untuk anaknya itu datang. Seo Woo membungkuk menyapanya, Dokter Kim pun membalasnya dan terlihat dingin menatap Dokter Jin. 

Dokter Jin menaruh cangkir tehnya berkomentar tidak menyangka Ketua Hong harus dirawat dirumah sakit. Dokter Kim pikir seharusnya dari awal menceritkan cerita, tapi tidak ingin membuatnya cemas. Dokter Jin pikir dirinya itu sudah pasti sangat khawatir karena  Ketua Hong orang yang sangat penting di rumah sakit lalu bertanya apakah membutuhkan yang lainnya.
Ah, aku tahu kau bisa basa basi, tapi sandiwaramu sangat berlebihan.” Gumam Dokter Kim kesal
Tidak ada, perhatian anda sudah cukup” kata Dokter Kim sambil berdiri, Dokter Jin pun memohon kerja samanya.
Sudah kukira akan aneh, Mereka mencoba macam-macam cara.  Apapun yang terjadi,  bolanya ada ditangan kami.” Komentar Dokter Jin mengoceh sendiri diruangannya. 

Tuan Jin menemui temanya, merasa kalau mereka  sudah berteman 50 tahun jadi membawakan sup kesukaan dan meminta agar makan setelah operasi. Tuan Hong bertanya Wajahbekas kupukul apakah baik-baik saja. Tuan Jin mengatakan baik-baik saja  menurutnya Butuh lebih dari itu untuk menyakitinya.
“Apa Kau tahu, berapa lama aku menahan diri? Apa kau kira aku tidak tahu soal dana gelapmu ?” ucap Tuan Hong, Tuan Jin berpura-pura tak mengerti.
Aku ingin Myung Hoon mundur secara sukarela.  Tapi ... ternyata tidak bisa. “ kata Tuan Hong, Tuan Jin seolah tak peduli
Baiklah, lakukan sesukamu. Tapi Sebaliknya, berikan berkas dana gelapku.  Kita adalah teman.Apapun kata orang, kita punya sejarah bersama.” Ucap Tuan Jin lalu menyuruhnya untuk beristirahat karena sedang sakit
“Apa Kau tidak muak Seumur hidup hanya memperhatikan rumah sakit ?Berikan pada Ji HongAku akan bekerjasama.” Tegas Tuan Jin pada temanya lalu keluar ruangan. 


Seo Woo masuk ruang operasi mulai mencuci tanganya tanpa banyak kata, Ji Hong yang sudah ada disebelahnya menegur apakah Seo Woo tak menyapanya lebih dulu. Seo Woo pun menundukan kepalanya dengan wajah dingin.
Ji Hong bertanya apakah Seo Woo sudah memikirkan kesalahannya. Seo Woo mengangguk dan berjanji Mulai sekarang, tidak akan begitu lagi. Ji Hong memberitahu kalau dulu adalah wali kelasnya jadi meminta agar tak melupakan hal itu. Seo Wo piki Mana mungkin bisa melupakan hal itu. Ji Hong menegaskan dirinya itu sangat tulus ingin supaya Seo Woo berhasil. 

Yoon Do menatap cermin tak percaya akhirnya tiba waktunya untuk Makan di kantin lalu berlatih tersenyum. Akhirnya Yoon Do dan Hye Jung duduk dikantin dengan membawa nampan makanan masing-masing. Yoon Do berkomentar Sulit sekali bisa makan dengan Hye Jung, Hye Jung hanya tersenyum.
“Apa memang dasarnya kau pendiam seperti ini?” ucap  Yoon Do, Hye Jung mengatakan tidak
“Apa Kau jadi pendiam hanya padaku ?” kata Yoon Do, Hye Jung mengatakan bukan begitu lalu tertawa. Yoon Do heran melihat Hye Jung yang tertawa lagi
Aku suka itu. Kalau kau mengenalku,  aku ini memang lelaki yang sangat lucu.  Sebelumnya Aku pernah bilang, kalau aku menganggapmu sebagai wanita.   Apa Kau masih belum mengerti maksudku ?” ucap Yoon Do mulai serius
Aku mengerti.... Aku bukan orang bodoh.” Kata Hye Jung
Lalu, kenapa kau menaruh dinding pembatas ? Apa Karena dokter Hong Ji Hong ?” tanya Yoon Do
Hye Jung seperti tak ingin membahasnya dan mengatakan kalau mereka berdua dikantin untuk makan dan Topik ini terlalu berat untuk makan siang. Yoon Do pikir kenapa terasa berrat menurutnya Makan dan cinta ... sedikit terhenti dan gugup mengatakan mereka bisa bicara soal apapun saat sedang makan. Hye Jung menaruh sumpitnya lalu mengucapakan terima kasih.
Kenapa mendadak berterima kasih ?Perasaanku tidak enak, Biasanya orang bilang begini kalau ingin memberikan kabar buruk.” Keluh Yoon Do lalu tersenyum saat melihat Hye Jung tersenyum.  
Aku tidak percaya dengan percintaan laki-laki dan perempuan.  Apa kau Mau aku berhenti ?” kata Hye Jung dengan wajah serius
Lanjutkan. Kita teruskan sampai selesai.” Ucap Yoon Do
Tapi jika aku harus jatuh cinta ... orang itu adalah ... dokter Hong Ji Hong.  Maafkan aku” akui Hye Jung
Tidak perlu minta maaf.  Tapi, aku berterima kasih karena kau minta maaf padaku.  Setidaknya itu berarti,kau punya perasaan baik padaku.” Komentar Yoon Do
Hye Jung berdiri membawa nampanya, Yoon Do pikir Hye Jung tidak perlu berdiri dan pergi karena hal ini lalu mengajaknya makan lagi. Hye Jung hanya diam saja, Akhirnya Yoon Do menaruh sumpitnya merasa bahkan dimatanya dirinya itu terlihat lucu lalu mengajaknya untuk pergi. Hye Jung terlihat bersemangat dan langsung membawa nampanya. Yoon Do sudah berdiri kembali duduk dan terlihat sedih. 

Perawat Hyun mengangkat telp lalu terlihat kaget dengan menyebut nama Yoo HyeJung. Setelah menutup telp Dokter Kang bertanya siapa yang menelp. Perawat Hyun binggung Tim audit internal mencari dokter Yoo Hyejung.
Kalau mereka mencarinya, pasti dia menerima sogokan. Ini Sudah kutebak.  Dia sok bersih selama ini.” komentar Dokter Kang sinis
Dokter Choi, hal ini bukan karena mobil itu, kan ?” kata Perawat Hyun khawatir. Dokter Choi pikir tidak mungkin.
Bagaimana kalau benar ?  Aku tidak enak hati.” Ucap Perawat Hyun langsung mengangkat telpnya. Dokter Kang bertanya mau apa. Perawat Hyun mengatakan ingin memberitahu dokter Yoo HyeJung.
Dokter Kang langsung menutup telp dan memanggil Dokter Choi menyuruhnya untuk lari dan beritahudokter Yoo Hyejung untuk ke kantor audit internal. Dokter Choi mengatakan akan menelpnya. Dokter Kang menegaskan kalau hanya telp maka juniornya itu tidak akan menderita  dan berteriak  menyuruhnya untuk cepat lari. Dokter Choi berteriak kesal sambil memukul telp dan berjalan pergi.
 Seperti biasanya, Dokter Choi selalu menjatuhkan pulpennya saat berlari, lalu bertemu dengan Hye Jung dilorong. Hye Jung pikir Dokter Choi bisa menelpnya dan kenapa harus berlari menemuinya. Dokter Choi memberitahu Tim audit internal mencarinya. Hye Jung bertanya apakah Juniornya tahu ruangannya ada dimana. Dokter Choi mengatakan ada dilantai atas. Diseberang lorong, terlihat Seo Woo melirik sinis karena laporanya berhasil membuat Hye Jung dipanggil Tim Audit rumah sakit.
Seperti biasanya, Dokter Choi selalu menjatuhkan pulpennya saat berlari, lalu bertemu dengan Hye Jung dilorong. Hye Jung pikir Dokter Choi bisa menelpnya dan kenapa harus berlari menemuinya. Dokter Choi memberitahu Tim audit internal mencarinya. Hye Jung bertanya apakah Juniornya tahu ruangannya ada dimana. Dokter Choi mengatakan ada dilantai atas. Diseberang lorong, terlihat Seo Woo melirik sinis karena laporanya berhasil membuat Hye Jung dipanggil Tim Audit rumah sakit.

Tim Audit  bertanya apakah Hye Jung ingat sudah menandatangani kontrak kode etik saat bekerja dirumah sakit. Hye Jung mengangguk. Tim audit pikir Hye Jung  harusnya sudahtahu kalau menerima hadiah pasien tidak diperbolehkan. Hye Jung mengatakan sudah tahu.
Apakah benar kau menerima mobil dari pasien Gong Byung Doo ?” tanya Tim Audit
Tidak, dia meninggalkan itu disini.  Aku tidak tahu harus diapakan,  dan tidak punya waktu mengatasinya.” Jelas Hye Jung
“Apa  Benar mobil ini ?” tanya Tim Audit melihat foto dengan bagian depan yang sudah rusak. Hye Jung membenarkan.
Kau berbohong.  Padahal Kau sudah menggunakan mobil itu.” Ucap Tim Audit, Hye Jung menegaskan kalau bukan ia yang memakainya.
Kecelakaan terjadi saat aku berusaha mengatasi soal ini.  Apa Kau mau lihat mobilku ?” ucap Hye Jung memperlihtkan foto dirinya dengan mobil kesayanganya, Tim Audit berkomentar mobil Hye Jun itu keren.
Hadiah dari pasien Gong Byung Doo,  bukan benda yang kuinginkan.  Kita sama-sama pegawai.  Apa Bisa bantu aku atasi masalah ini?” ucap Hye Jung memohon. Tim Audit merasa ingin seperti itu tapi lebih baik  mereka lihat saja nanti. 

Ji Hong melihat berkas di komputernya  [DNR: DO NOT RESUSCITATE]TIDAK BOLEH DISADARKAN dengan tatapan sedih mulai mengeprintnya. Lalu membacanya.
Aku tidak ingin kau menyadarkanku.  Aku yakin operasinya akan sukses, tapi seandainya.Aku sudah tua dan kemungkinan tidak akan sadarkan diri.Aku tidak ingin memperpanjang hidupku dengan paksa.
Ji Hong mencoba menahan rasa sedih membaca penjanjian milik ayahnya, lalu mengambil foto bersama ayahnya dengan jas dokter. 

Dokter Jin melihat diagaram penghasilan BEDAH UMUM, BEDAH SYARAFBEDAH PLASTIK dengan bedah syaraf yang masih ada dibagian bawah. Tuan Jin datang menemui anaknya, Dokter Jin penasaran apa yang dikatakan oleh Ketua Hong.
Dia menggenggam tenggorokan kita. Ini berkas dana gelap.” Kata Tuan Jin memberikan USBnya, Dokter Jin tak percaya ternyata Tuan Hong tahu tentang dana gelap ayahnya.
Dia memantau pergerakanku.  Aku dapat semua ini dari dia.” Jelas Tuan Jin, Dokter Jin bertanya apakah Tuan Hong memberikan begitu saja.
Aku membuat perjanjian….. Aku menyerahkanmu.” Kata Tuan Jin
Tidak ! Aku tidak akan menyerahkan posisiku !” teriak Dokter Jin tak terima
Tuan Jin mengatakan mereka punya waktu sampai operasinya selesai untuk menyingkirkan bukti menurutnya dari kepribadiannya,  Tuan Hong pasti menyimpan bukti lain disuatu tempat karena melihat Spesialis bedah syaraf biasanya paranoid dan gigih.
Dokter Jin berharap operasinya gagal maka mereka bisa bebas dalan hal ini, menurutnya kali ini adalah operasi berat,  bahkan Jung Yoon Do menganggapnya sulit. Tuan Jin mengomel anaknya bicara seperti saat sedang marah. Dokter Jin menegaskan karena marah makanya berkata seperti itu. Tuan Jin memperingatkanya. Dokter Jin pun hanya tertunduk diam.
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Beautiful Gong Shim 18 & 20 [LINK]

$
0
0

Gara-gara lebaran tahun ini pergi ke sana kemari, bikin tulisan sinopsis tertunda dan berasa kejar-kejaran. ^_^ Baru sadar kalau belum buat Link episode 18, jadi di buat langsung aja yah sama episode 20. 

Sinopsis Beautiful Gong Shim 18 Part 1 
Sinopsis Beautiful Gong Shim 18 Part 2 


Sinopsis Beautiful Gong Shim 20 Part 1 

Sinopsis Beautiful Gong Shim 20 Part 2 




Komentar 

Akhirnya selesai juga ini drama, ada adegan lucu, sedih romantis walaupun ga romantis banget. Tapi scene yang bikin terharu di episode 20 adalah waktu Nenek Nam ngejenguk Joon Soo minta maaf kalau selama ini bersikap kasar padahal cucunya itu sangat baik bahkan tulus sampe ga mau terima harta apapun dari nenek tirinya. 

Nungguin Akting Nam Gong Min yang cute lagi, kaya di I Need Romance jadi First Lead yah... Biar ga sakit hati...^_^ 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 10 Part 2

$
0
0
Ji Hong menemui ayahnya sambil bertanya apakah sudah makan malam. Tuan Hong menjawab tentun saja sudah. Ji Hong lalu mengeluh pada ayahnya dengan menjaga kesehatanya. Tuan Hong menyindir harus mendapat ceramah lagi dari anaknya.
BST ayah di level 300( tes serologi darah ) - Gula darah” ucap Ji Hong khawatir
Hanya sementara, jangan khawatir.  Apakah kau membawa berkas DNR ?” kata Tuan Hong [DNR: DO NOT RESUSCITATE] Ji Hong pun memberikan berkas pada ayahnya. Tuan Hong meminta untuk diambilkan kacamata dan juga pulpenya.
“Aku harus Tanda tangan dimana ?” tanya Tuan Hong, Ji Hong menunjuk lalu menatap dalam ayahnya, terlihat raut wajah kesedihan takut kehilangan ayah yang selama ini menemaninya setelah kehilangan kedua orang tuanya.

Tuan Hong lalu memberikan pulpennya agar Ji Hong juga memberikan tanda tangan. Ji Hong pun memberikan tanda tangan dibawa tanda tangan ayahnya, lalu bertanya apakah perlu sampai sejauh ini. Tuan Hong mengatakan hanya menyiapkan yang terburuk. Ji Hong meminta tak perlu sampai seserius ini, merasa yakin ayahnya itu tak akan meninggal. Tuan Hong mengatakan hanya akan pensiun. Ji Hong berkomentar itu bagus.
“Apa Kau suka aku jadi pengangguran ?”Sindir Tuan Hong
Aku akan merawat dan memberimu makan.Saat kau sembuh, kita pergi liburan.” Ucap Ji Hong berjanji
Aku itu orangnya boros. Lalu Sebulan kau mau kasih aku berapa ?” ejek Tuan Hong
Uangku cukup banyak.” Kata Ji Hong tak mau kalah, Tuan Hong mengejek anaknya itu selalu saja membantah lalu tertawa. Ji Hong berusaha tersenyum walaupun tak bisa menutupi wajah khawatir lalu menyuruh ayahnya untuk tidur.
Perlahan sandaran tempat tidur Tuan Hong diturun dan berbaring, Ji Hong menatap ayahnya dan melihat surat yang sudah ditanda tangani terlihat sangat berat. 


Ji Hong berdiri disamping ayahnya yang sedang melihat CT Scan lalu berpesan pada Yoon Do Saat memindahkan tumor,  selalu perhatikan syaraf wajahnya dan Pastikan tidak merusak syaraf disana. Tuan Hong membenarkan. Yoon Do mengatakan sudah mengetahuinya.
Gunakan CUSA (bedah ultrasonik)  untuk mengambil bagian tengah tumor.” Kata Ji Hong
Pastikan untuk tidak merusak saraf kranial yang lebih rendah.” Pesan Tuan Hong, Yoon Do mengerti dengan wajah tegang. Hye Jung tiba-tiba tak bisa menahan tawanya. Tuan Hong bertanya kenapa Hye Jung tertawa.
Kalian berdua cocok sekali.” Komentar Hye Jung, Ji Hong tersenyum menurutnya mereka memang begitu.
Pembedah harus punya kepala dingin,  punya hati yang dapat menahan semua tekanan. Dan Juga punya tangan yang kuat. Perkataanku keren kan?” kata Tuan Hong, Hye Jung mengangguk setuju.
Itu tertulis dalam bukumu, dokter.” Kata Yoon Do, Tuan Hong pun menyerahkan operasinya ke tangan Yoon Do dan memberikan semangat.

Kalau tidak, dia akan bangun dan mengerjakannya sendiri.” Ucap Ji Hong mengoda, semua tertawa tapi Yoon Do terlihat ketakutan. Tuan Hong menyuruh menghentikan nanti membuat Yoon Do itu menangis karena ketakutan. 
Dokter Kim masuk ruangan bersama Dokter Choi dan Dokter menanyakan keadaaanya sekarang. Tuan Hong pikir seperti yang dilihatnya. Dokter Kim melihat Tuan Hong yang tertawa jadi pasti baik-baik saja. Tuan Hong pikir meskipun tertawa, tapi begitulahkeadaanya seperti tak bisa mengatakanya.
Aigoo, itu artinya tidak baik.  Dokter, mau aku melakukan sesuatu ?” tanya Dokter Kim khawatir.
Baiklah, menyanyilah buatkuYang bersemangat.” Perintah Tuan Hong
Aishh, dokter !Mana mungkin aku begitu di depan anak-anak ini. Aku tidak bisa menyanyi!” ucap Dokter Kim menolak tapi langsung bertepuk tangan dan menyanyikan sebuah lagu.
Semua yang mendengarnya tertawa lalu ikut bertepuk tangan, Dokter Kim terus menyanyi untuk menghibur Tuan Hong. Ji Hong tak bisa menutupi rasa khawatir, sementara Tuan Hong tersenyum bahagia sebelum menjalani operasi.

Di depan ruang operasi
Ji Hong menyuruh Dokter Kim untuk naik saja, Dokter Kim bertanya apakah Ji Hong tak mau melihat operasinya. Ji Hong mengatakan tidak. Dokter Kim binggug Lalu mau kemana wali dari Tuan Hong itu. Ji Hong mengatakan akan seperti wali keluarga lainnya. Dokter Kim hanya menepuk bahu pada Ji Hong agar tenang. Ji Hong pun pergi ke luar ruangan.

Hye Jung mulai mencuci tangan lebih dulu lalu Yoon Do datang dan melakukan juga, terlihat rasa tegang akan melakukan operasi. Yoon Do masuk ruangan dibantu perawat untuk memakaikan jubah operasinya. Hye Jung pun siap menjadi asistenya. Dokter Kim sudah masuk di lantai atas ingin melihat jalannya operasi.
Semua yang ada di dalam ruang operasi membungkuk memberikan hormat, Yoon Do pun memberitahu akan memulai operasi dan meminta Skapel dan membedah bagian kepala, pelahan membuka lapisan demi lapisan. Ia mulai mengerakan microscope ke arah yang lebih mendalam. Dokter Kim ikut melihat berbicaa di mic ke kiri. Yoon Do mengikutinya, Dokter Kim pun meminta agar lebih kedalam lagi.
Hye Jung sempat melirik cemas, tapi Yoon Do mengikuti perintah seniornya dan mulai mengerjakan kembali. Dokter Kim terlihat sangat tegang. Yoon Do mengatakan sudah menemukanya dan meminta Penghisap. Dokter Kim memerintahkan Gunakan CUSA untuk mengambil bagian tengah tumor. Yoon Do terdiam lalu menaruh alat operasi di atas meja. Dokter Kim marah melihat yang dilakukan oleh Yoon Do..
Jika mau seperti ini, apa dokter saja yang lakukan pembedahan?” ucap Yoon Do, Dokter Kim berdiri dan berteriak marah.
Aku tidak bisa operasi dalam keadaan begini.” Ucap Yoon Do sudah berdiri ingin meninggalkan ruang operasi.
Keduanya saling menatap dengan wajah marah, Dokter Kim pun akhirnya meminta maaf. Yoon Do pun kembali duduk mengatakan mereka akan mulai lagi. Dokter Kim terlihat sangat tegang tapi memilih untuk mempercayakan pada Yoon Do untuk melakukan semuanya. 

Ji Hong terlihat tegang menunggu di depan ruang operasi sesekali melihat jam tanganya. Sementara diruang operasi, Yoon Do menyentuh sesuatu lalu bertanya apakah berhasil, perawat lain melihat layar mengatakan tidak. Dokter Kim makin tegang. Yoon Do mencari titik lain dan kembali bertanya. Perawat mengatakan berhasil melihat dilayar grafiknya naik turun.
Yoon Do meminta Hye Jung melihatnya karena mereka perlu mendorongnya dan meminta penghisap. Hye Jung bertanya apakah  Operasinya, berjalan lancar. Yoon Do berkata Selama penghisapan dilakukan dengan baik, maka akan berhasil. Terlihat daging yang sedang dihisap oleh Yoon Do dan Tuan Hong tak sadarkan diri dalam operasinya. 

Hye Jung keluar ruangan melihat Ji Hong yang terlihat menunggu seperti keluarga pasien, lalu mengejek Menunggu rasanya berat‘kan. Ji Hong mengaku Waktu berjalan sangat lambat.  Hye Jung mengatahu tahu perasaan itu dan akan beritahukan hasil operasinya.
Wajahmu melukiskan segalanya.”kata Ji Hong melihat wajah Hye Jung yang tersenyum
Ji Hong, operasinya berhasil.” Ucap Dokter Kim keluar bersama dengan Yoon Do
Ji Hong langsung menjabat tangan Yoon Do memuji kerja yang bagus, lalu  mengatakan sepertinya merekaharus makan malam karena sebelumnya Yoon Do meminta untuk mentraktirnya kalau operasinya sukses. Yoon Do pikir tak perlu, Ji Hong pikir harus melakukanya karena sudah janji. Dokter Kim juga ingin minta traktir kalau memang Ji Hong yang membayarnya. Ji Hong mengeluh Dokter Kim itu tak perlu ikut-ikutan. Semua tertawa mendengarnya, Ji Hong bisa bernafas lega menurutnya hampir mati karena Berat sekali menunggu. 


Hye Jung menerima telp dari Dokter Pi melaporkan  Pasien Kim Jin Han sedang  kesakitan dan muntah-muntah lalu bertanya Haruskah menaikan dosis pereda sakitnya. Hye Jung bertanya apakah Tidak ada masalah dalam CT Scan. Dokter Pi mengatakan tak ada. Hye Jung pun meminta agar menunggu sebentar lagi. Kalau masih sakit, berikan setengah ampul morfin. Dokter Pi mengangguk mengerti. Hye Jung lalu bertanya keberadaan Dokter Pi sekarang

Hye Jung masuk ruangan melihat Dokter Ahn sedang makan ramyun lalu meminta dibuatkan juga. Dokter Ahn keluar ruangan untuk membuatkanya. Hye Jung terlihat gugup lalu bertanya apakah Dokter Pi sudah mengisi tabel pasien Kim Ji Han. Dokter Pi menjawab sudah. Dokter Ahn sudah kembali dengan semangkum ramyun. Hye Jung bertanya apakah ada kimchi. Dokter Ahn langsung memberikan kimchi miliknya.
Kau kurang perhatian.  Kimchi sangat penting jika makan ramyeon mangkuk.” Ucap Hye Jung melirik Dokter Pi agar bisa bicara berdua saja. Dokter Ahn meminta maaf.
“Apa Kau mau memakannya sendiri ?” ucap Hye Jung, Dokter Ahn mengatakan tidak seperti itu mengatakan kalau sedang melakukan  diet kimchi.
Ada penelitian pada tikus putih yang makan kimchi, ternyata baik untuk diet.  Tapi kenapa makan ramyeon ?” keluh Dokter Pi pada seniornya.
Kau di tahun kedua, tapi beratmu makin bertambah.  Hidupmu pasti mudah. Apa mau aku bantu diet ?” ucap Hye Jung lalu menyuruh Dokter Ahn makan kimchi miliknya.
Hye Jung melirik, tiba-tiba Dokter Ahn menjerit bahagia karena menurutnya ramyun memang paling pas dengan kimchi. Dokter Pi akhirnya mengeser bangkunya meminta Hye Jung bicara saja dan tak perlu bercanda lagi. Hye Jung mengatakan kalau ini urusan bisnis. Dokter Ahn melonggo kaget mendengarnya.
Sooni Hawaii adalah kafe temanku, Aku ingin kalian kesana.” Ucap Hye Jung, Semuanya langsung tertawa terpaksa.
Kedengarannya aneh kan ?Aku tahu pasti seperti itu Dia teman baik-ku, jadi bantu aku.” Ucap Hye Jung lalu memberikan ramyon miliknya pada Dokter Pi untuk memakanya lalu bergegas keluar.
Dokter Pi heran menurutnya cara Hye Jung itu lucu. Dokter Ahn berkomentar Pesona Hye Jung memang tidak terduga dan berjanji Mulai sekarang, akan mulai tinggal di Sooni Hawaii. Dokter Pi setuju kalau Dokter Ahn kesana maka sekalian mengubur tulangnya juga

Yoon Do keluar ruangan mengaku senang Ketua Hong sadar kembali dan kondisi vitalnya stabil. Hye Jung hanya menjawab “Ya” Yoon Do mengeluh meminta agar Hye Jung mencoba agar bisa akrab sedikit saja karena  Jawabannya selalu saja pendek, menurutnya lebih baik campakan saja dirinya.
Aku tidak mencampakanmu.” Ucap Hye Jung
Bagaimanapunjuag, kau bilang bukan aku orangnya. Sekarang Aku berusaha menyembuhkan lukaku dengan membahas soal ini.” kata Yoon Do kesal
Pintu lift terbuka melihat Dokter Pi dan Seo Woo sudah ada di dalam, terlihat keduanya tegang. Hye Jung yang tak punya masalah akhirnya masuk ke dalam lift, Yoon Do pun mengikutinya.

Setelah pintu lift di tutup suasana tegang terasa. Seo Wo bertanya apaka Yoon Do baik-baik saja. Yoon Do mengatakan tidak tahu Seo bicara mengenai apa tapi menurtnya ia baik-baik saja.
Kau menusuk hati orang, tapi ternyata baik-baik saja.  Apa Tidak ada yang terluka ?” sindir Seo Woo pada Yoon Do
“ Hei.... Yoo Hyejung, lelaki yang suka padamu adalah orang rendah seperti ini.  Dia bilang aku boleh melepaskan amarahku kecuali menamparnya.” Kata Seo Woo sinis, Yoon Do membenarkan. Hye Jung tak mengubrisnya memilih untuk lebih dulu meninggalkan lift. 

Yoon Do mengejarnya, Hye Jung heran Kenapa Yoon Do mengikutinya. Yoon Do beralasan kalau ia juga harus hidup dan Mana bisa satu tempat dengan Seo Woo. Hye Jung mengeluh tidak suka dalam posisi begini dengan Seo Woo. Yoon Do membalas kalau dirinya itu juga tak suka dengan keadaan seperti ini.
Makanya kau tidak perlu bersikap begitu. Seo Woo cantik.  Kenapa kau tolak dia ?” ucap Hye Jung
Lalu, kenapa dokter Yoo menolak aku ?Aku tahu kalau Seo Woo membuat masalah padamu, tapi jangan hanya pikirkan dirimu.” Kata Yoon Do lalu beranjak pergi. Hye Jung hanya bisa menatap kepergian Yoon Do lalu menghela nafas panjang.  

Didalam lift
Seo Woo mengatak sudah tidak mau hidup demi orang lain lagi dan bisa merayu lelaki serta jadi penggoda juga. Dokter Pi mengatakan temanya itu  tidak akan bisa begitu. Seo Woo menanyakan alasanya. Dokter Pi menegaskan Orang yang niat melakukannya tidak akan mengumumkannya.  Jadi lebih baik Langsung dilakukan. Seo Woo berkomentar Dokter Pi itu masih belum mengenalnya karena ia sudah melakukannya. 

Ji Hong memang tangan ayahnya yang masih mengunakan alat bantu nafas dan juga perban. Dokter Kim ada disampingnya memberitahu Tuan Hong sebelumnya sudah berbicara dan sekarang sudah tidur. Ji Hong menatap ayahnya berkomentar kalau mirip seperti bayi. Dokter Kim minta Perawat Yoo untuk memperhatikan Tuan Hong dengan sangat baik. Perawat Yoo mengerti.
Dokter Kim menepuk pundak Ji Hong, Ji Hong akhirnya merapihkan lengan baju ayahnya lalu berdiri dan berpesan pada Perawat agar bisa menjaga ayahnya dengan baik lalu keluar bersama dengan Dokter Kim. 

Dokter Kim mengoda Ji Hong yang sungguh tidak mengajaknya makan malam dengan dokter Jung Yoon Do. Ji Hong hanya bisa tertawa mendengarnya. Dokter Kim mengaku hanya merasa senang sekali lalu melihat telpnya yang bergetar lalu mengangkat telpnya.
Ya, dokter Yoo Hyejung memang fellow di departemen kami.” Ucap Dokter Kim lalu tiba-tiba terlihat kaget, Ji Hong pun penasaran karena Dokter Kim menyebut nama Hye Jung.
Ah, itu tidak mungkin... Aku akan memeriksa soal ini padanya.” Kata Dokter Kim dan setelah itu mengatakan kalau siang ini tak masalah untuknya.
Dokter Kim langsung memberitahu Dokter Yoo Hyejung dipanggil oleh komite disipliner setelah menutup telpnya, tapi tak tahu mengenai soal apa itu. Ji Hong terlihat tegang memikirkan apa yang terjadi pada Hye Jung sampai dipagin oleh Komite Disipliner. 
Ji Hong akhirnya bertemu tim audit memberitahu Hye Jung yang  sudah mengembalikan mobilnya menurutnya Bukankah berlebihan jika memanggilnya ke komite disipliner. Tim audit mengatakan kalau tak ingin seperti ini juga tapi menurutnya  Orang yang melaporkan terlalu kuat. Ji Hong bertanya siapa orangnya apakah lebih kuat dari dirinya. Tim audit mengatakn kalau itu Dokter Jin Seo Woo yaitu putri Direktur. Ji Hong terdiam karena Seo Woo kembali menyerang Hye Jung. 

Hye Jung menemui Dokter Kim diruanganya, Dokter Kim berkomentar Sudah lama tak bertemu setelah mereka berdua bicara bersama-sama sebelumnya lalu bertanya pendapat Hye Jung apakah  cocok dengan rumah sakit ini. Hye Jung mengatakan tidak ada masalah.
Hari ini aku dapat telpon dari tim audit.  Mereka ingin mengatur tanggal  pemanggilanmu ke komite disipliner.  Aku salah satu anggotanya.  Mereka bilang pasien Gong Byung Doo memberikanmu mobil sebagai hadiah.  Apakah itu benar?” ucap Dokter Kim, Hye Jung membenarkan.
Aku ingin mengembalikannya, tapi masih belum menemukan caranya.”kata Hye Jung
Tentunya, aku tidak percaya  dokter Yoo menerima mobil itu.  Tapi, anggota lain bisa saja berpendapat lain.  Ada yang disebut "kebetulan yang aneh"Sebaiknya jangan menimbulkan kecurigaan.  Kalau tidak, batu akan menggelinding ke arahmu.” Kata Dokter Kim
Akumemang yang ceroboh.” Ucap Hye Jung
Kau kemungkinan akan dipotong gajiAtau bisa saja, dikenakan skors.  Skenario terburuk, kau akan diminta keluar dari rumah sakit.” Kata Dokter Kim. Hye Jung terlihat sedikit kaget tapi berusaha untuk tetap tenang dan bisa menerima konsekuensinya. 

Ji Hong melamun di lorong, Hye Jung yang baru keluar menatap dari kejauhan lalu berjalan mendekat. Ji Hong sudah melihat dengan senyuman menawarkan untuk minum kopi bersama. Hye Jung tahu Hari ini pasti suasana hati Ji Hongsedang baik karena operasi ayahnya sukses lalu berpikir kalau karena dirinya suasana hati Ji Hong jadi rusak. Ji Hong menyangkalnya kalau tidak berpikir begitu.
Hye Jung menyuruh Ji Hong untuk pulang dan istirahat, karena pasti Hari ini melelahkan. Ji Hong mengatakan kalau tak lelah tapi Hye Jung yang lelah dan pasti ingin pulang dan istirahat. Hye Jung membenarkan. Ji Hong pun menyuruh Hye Jung untuk segera pulang saja.
Aku akan mencari cara soal komite disipliner,  selain itu aku bisa datang juga, sebagai bagian dari direksi.Jangan khawatir..” Kata Ji Hong
Aku tidak khawatir...Tujuanku bukan tinggal di rumah sakit ini selamanya.” Ucap Hye Jung, Ji Hong setuju menurutnya tak perlu  dianggap serius.
Dokter, apa kau selalu "Oke" pada apapun yang kulakukan ?” tanya Hye Jung, Ji Hong mengatakan “Oke”
Itu hanya fantasi. Bahkan orang tua pada anaknya, tidak bisa selalu oke.” Komentar Hye Jung. Ji Hong heran kenapa sikap Hye Jung mendadak dingin padanya. Hye Jung mengatakan karena hanya ingin saja lalu berjalan pergi. Ji Hong hanya menatap diam dengan wajah kebinggungan. 

Perawat Hyun berlari ke meja receptionist memanggil Dokter Choi, Dokter Choi yang ada dibelakang meja receptionist ikut panik bertanya ada apa. Perawat Hyun berbisik kalau Dokter Yoo akan kena sanksi disiplin karena mereka berdua. Dokter Choi tak percaya ternyata Tim  Audit internal memanggil Hye Jung karena hal itu lalu mengumpat kesal.
Baguslah.... Kalian harus dihukum karena bersalah.  Begitulah dunia ini.” komentar Dokter Kang
Kau bisa kena bumerang, Ketua” balas Dokter Pi, Yoon Do tiba-tiba datang  
Apa tempat ini bersantai dan tempat kalian bergosip ?” tegur Yoon Do sinis
Aku pikir belakangan ini dia sudah diam.” Bisik Dokter Kang dengan memalingkan wajahnya.
Apa yang kau lakukan ?Barusan berbisik soal apa ?” kata Yoon Do dengan melipat tangan didadanya.
Dokter Kang mengaku tak mengatakan apapun, Yoon Do bertanya Bagaimana kondisi pasien Kim Yi Chul. Dokter Kang menjawab Mengantuk. Yoon Do memarahi karena tidak ada laporan dalam tabel  dan itu karena Juniornya terlalu sibuk main-main disini. Lalu menyuruh untuk mengikutinya. 

Dokter Kang mengikuti sambil memegang bagian lengan seniornya, Yoon Do menghempaskanya. Dokter Kang mengatakanbukannya bergosip tapi Hal besar terjadi, maka membahasnya. Yoon Do bertanya apa itu dan mengancam Kalau bukan sesuatu yang penting maka  akan menghukumnyasatu minggu.
Dokter Yoo Hyejung dipanggil oleh komite disipliner.” Ucap Dokter Kang, Yoon Do melotot kaget, Dokter Kang tertunduk berpikir kalau itu tak penting dan siap menerima hukuman. 
Ceritakan lebih detilnya. Kenapa mendadak berhenti ?” kata Yoon Do, Dokter Kang terbata-bata ingin mengatakanya, Yoon Do memperingati agar tak gugup.
Bos Gong  masuk rumah sakit karena terluka lalu Dokter Yoo Hyejung mengoperasinya.  Operasinya berjalan lancar, jadi Ia ingin berterima kasih “ cerita Dokter Kang 

Yoon Do kembali ke ruangan dengan wajah gundah lalu melihat Ji Hong baru keluar ruangan dan bertanya apakah sudah tahu. Ji Hong menjawab sudah mengetahuinya. Yoon Do bertanya apakah Ji Hong Sudah tahu sebelum ia mengatakan.  Ji Hong mengatakan Ini pasti karena komite disipliner.
Yah, baguslah kau sudah tahu lebih cepat.  Aku ditolakoleh dokter Yoo Hye Jung.  Apa Kau Sudah tahu akan begitu ?” kata Yoon Do mengakuinya.
Ya.. Apa Kau tahu berapa lama aku mengenalnya ?Tapi sampai sekarang,tahap kami hanya teman kencan.” Jelas Ji Hong
“Ah.... Begitu. Standarnya tinggi sekali. Kau hebat, bisa sampai tahap teman kencan.” Komentar Yoon Do
“Benar, kan ?Aku juga merasa hebat.” Kata Ji Hong bangga
Yah, aku akan tetap suka padanyadan tidak akan bersikap rendahan.Jika diantara kalian ada jarak, maka aku akan bergerak.” Ucap Yoon Do memperingati. Ji Hong bisa mengerti dan akan berjalan pergi.
“Hei... Aku ditolak, tapi apa kau tidak menghiburku ?Belikan aku makan malam, Katanya mau traktir.” Kata Yoon Do menagih, Ji Hong mengaku tak bisa karena sudh ada janji lalu berjalan pergi Yoon Do kesal sendiri karena Ji Hong selalu saja pergi duluan. 

Dokter Kim sudah menunggu di restoran dengan sumringah dan langsung  berdiri ketika melihat Ji Hong yang datang. Ji Hong memperkenalkan dirinya meminta maaf karena Dokte Kim harus datang jauh-jauh ke Seoul.Dokter Kim pikir tak masalah dan tak perluminta maaf lalu memperkenalkan diri sebagai KaBag Bedah Umum,  Kim Chi Hyun dengan saling memberikan kartu namanya. Ji Hong pun mempersilahkan untuk duduk.
Aah, aku merasa terhormat, Bisa bertemu dengan putra Ketua dan ahli bedah terkenal sepertimu.” Komentar Dokter Kim, Ji Hong pun menawarkan untuk memesan makanan lebih dulu. 

Dokter Choi sedang melihat foto saat direstoran dengan semua tim bedah syaraf lalu melihat hasil gambar webtoonya dengan judul the doctor dan gamba Hye Jung yang melawan para gangster. Dokter Ahn datang bertanya apakah Dokter Choi mengunggahnya lagi.
Responnya sangat baik.  Kalau ini jadi film, pasti menghasilkan banyak uang.” Kata Dokter Choi bersemangat
“Lalu Uangnya mau diapakan ?” tanya dokter Ahn
Mau kuberikan ke dokter Yoo Hye Jung.  Aku tidak enak soal komite disipliner.” Kata Dokter Choi, Dokter Ahn merasa itu hanya dimulut saja.
Saat ini aku tidak punya uang.” Ucap Dokter Choi lalu menguploud Web toon yang sudah dibuatnya dengan tulisan pesan Saat itu aku tidak tahu.  Aku tidak sangka ancaman yang akan terjadi pada dokter wanita.Aku akan cuti untuk bab selanjutnya.
Lalu membaca komentar dibagian bawah “Dokter Gangster Wanita, bagus sekali. Kenapa kau harus cuti ?”  Dokter Ahn tak percaya ternyata banyak orang menantikannya. Dokter Choi meyakinkan kalau memang itu yang sebenarnya, Dokter Ahn pun mengajak mereka melanjutkan dengan mempromosikan bisnis milik Hye Jung, Dokter Choi binggung kalau ternyata Hye Jung memiliki sebuah bisnis. 

Dokter Ahn mengajak Dokter Choi ke cafe Soon Hee, Soon Hee tersenyum bahagia melihat Dokter Choi yang datang dengan memujinya sebagai Dokter yang imut. Dokter Ahn memberitahu kalau ia juga datang. Soon Hee mengatakan sudah tahu tapi seolah tak peduli lalu bertanya apakah Dokter Pi itu tak dating. Dokter Ahn mengatakan tidak datang lalu meminta agar memberikan mereka ramyun.
Kau pasti suka sekali makan ramyeon padahal bisa makan itu di rumah sakit. Pasti kau irit karena masih residen.” Komentar Soon Hee sinis. Dokter Ahn membenarkan.
Apa ada makanan sejenis nasi ?” tanya Dokter Choi, Soon Hee mengatakan ada lalu mengantarkan ke tempat duduk mereka dan akan membawakan menu makanannya.
Keduanya pun mengucapkan terimakasih, Dokter Ahn tiba-tiba ada disebelah Soon Hee menawarkan diri untuk membantunya. Soon Hee menjerit kaget mengatakan memang butuh bantuan, Dokter Ahn tersenyum sumringa bertanya apa itu. Soon Hee meminta agar menyingkirkan wajahnya dari depanya. Dokter Choi tersenyum mendengarnya, Dokter Ahn memperingati agar tak menghiburnya. 


Ji Hong meminum air putihnya setelah selesai makan. Dokter Kim mengaku penasaran apa yang ingin di bicarakan Ji Hong padanya. I Hong bertanya apakah Dokter Kim dulu bagian dari staf operasi ini sambil memperlihatkan berkasnya, Dokter Kim terlihat kaget melihat itu berkas milik nenek Kang.
Aku ingin dengar detil kejadian hari itu.” Ucap Ji Hong , dokter Kim mengaku  tidak begitu ingat karena Sudah lama sekali.
Bukankah tidak lazim jika pasien meninggal saat operasi kanker perut ?Sepertinya kau ingat itu.” Ucap Ji Hong
Waktu itu ada wanita muda yang menanyakan soal ini.  Apa Anda punya hubungan dengannya ?” tanya Dokter Kim
Aku tidak paham maksudmu.  Tapi Aku cukup dekat dengan pasien yang meninggal ini.” kata Ji Hong berpura-pura tak mengenal Hye Jung
Dokter Kim terlihat sedikit bernafas lega lalu tiba-tiba  mendadak merasa lelah. Ji Hong pun menatap dingin seperti bisa membaca pasti ada sesuatu yang disembunyikan. 

Dokter Kim akan masuk ruangan lalu melihat Hye Jung sudah menunggu didepan ruanganya. Hye Jung menyapanyanya. Dokter Kim mengomel karena Hye Jung datang pagi-pagi di rumah sakitnya. Hye Jung mengatakan Kalau tidak ingin ia datang lagi, maka katakan padanya. Dokter Kim menekan passwordnya tapi karena gugup membuat kopinya mengenai tanganya dan mulai mengumpat kesal
Akhirnya Dokter Kim sudah masuk ruangan dengan nada ketus menawarkan minuman. Hye Jung pikir tak perlu dan sengaja datang karena Dokter Kim tidak menelpon. Hye Jung menebak kalau dalam operasi itu terjadi pendarahan parah. Dokter Kim bertanya alasan Hye Jung berpikir seperti itu.

Aku melihat orang berlari panik membawakan darah tambahan.” Ucap Hye Jun masih mengingat saat operasi neneknya.
Ada lebih dari satu ruang operasi.” Kata Dokter Kim membela dir
Apakah kau menyentuh hatinya Ataupembuluh darahnya terpotong ?” ucap Hye Jung terus mendesaknya.
Aku sungguh tidak bisa bicara denganmu.  Apa Kau tahu kenapa aku masih bicara denganmu ?Apa hubunganmu dengan Prof Hong Ji Hong ?” tanya Dokter Kim kesal
Dia tidak ada hubungannya dalam hal ini.” tegas Hye Jung, Dokter Kim pun mengartika kalau Hye Jung mengenalnya.

Prof Hong bilang dia tidak mengenalmu.  Kau berlagak hebat dan bikin onar demi mencari kebenaran.Lalu kau gunakan Prof Hong untuk mengancamku.  Ini membuatku marah sekali.  Sekarang Pergilah” ucap Dokter Kim melotot marah, Hye Jung berdiri menegaskan akan terus kembali lalu keluar ruangan. Dokter Kim mengumpat kesal sambil melempar kotak tissue diatas meja. 
Hye Jung berjalan di lorong dengan wajah tegang lalu masuk ruangan Ji Hong, Ji Hong tersenyum lebar dengan menyapa Good morning. Hye Jung bertanya kenapa Ji Hong melakukan hal ini padahal sudah mengatakan dengan jelas sebelumnya.
Aku ingin lakukan PR-ku dan Kau jangan ikut campur.” Tegas Hye Jung dengan mata melotot marah. Ji Hong terdiam melihatnya 

Dokter Kim melaporkan pada Dokter Jin kalau  Wanita itu datang lagi yaitu Wali dari Kang Mal Soon. Dokter Jin memerintahkan agar bersikap  Kasar saja padanya.  Dokter Kim menceritakan Prof Hong Ji Hong menemuinya  tadi malam.
Kalau Prof Hong ikut campur disini, maka aku tidak bisa mengabaikannya.” Kata Dokter Kim, Dokter Jin kaget mendengarnya.
Bagaimana kalau sampai aku dimusuhi oleh Ketua Hong karena ini ?” ucap Dokter Kim khawatir
Ketua Hong akan pensionjadi Kau hanya perlu patuh padaku.” Tegas Dokter Jin
Wanita itu akan kembali lagi. Orang yang ingin menyelesaikan ini secara hukum akan lebih mudah.”kata Dokter Kim terlihat binggung lalu menutup telpnya.
Dokter Jin kembali melihat berkas milik nenek Kang lalu bertanya-tanya Kenapa Hong Ji Hong ikut campur

Hye Jung dan Ji Hong bertemu diatap, Ji Hong bertanya apakah Hye Jung  marah karena ia  bertemu dengan KaBag Kim Chi Hyun. Hye Jung membenarkan. Ji Hong merasa Lebih mudah dan cepat jika dilakukan bersamadaripada sendirian.
Kau melakukan segalanya dengan Soo Hee jadi Ini sama saja.” Jelas Ji Hong  
Lalu, kenapa dokter tidak bilang apa-apa padaku ?Kau menyuruhku pulang setelah kita memancing.  Aku tidak tanya padamu Itu karena rumah sakit sedang di audit oleh Badan Paja,Kau juga tidak cerita soal penyakit ayahmu. Tapi Aku dengar itu dari orang lain.  Kau pikir Aku ini apa dimata dokter..”  Kata Hye Jung merasa tak ada artinya.
Itu, karena aku tidak ingin kau cemas.”Jawab Ji Hong

Hye Jung mengaku kalau ia juga sama, dan mengeluh Kenapa Ji Hong harus kesulitan karena dirinya. Ji Hong mengaku kalau semua yang dilakuan tidak sulit. Hye Jung pun mengatakan tidak akan merasa sulit juga lalu bertanya kenapa Ji Hong tidak ingin berbagi rasa dengannya. Ji Hong menjawab  Karena ia tidak pernah membagi rasa cemasya dengan siapapun.
Aku selalu membuat keputusan sendiri. Ini sudah kebiasaan dan Tidak ada hubungannya denganmu.” Kata Ji Hong
Ada hubungannya ...kalau kau ingin memulai hubungan  antara laki-laki dan perempuan denganku.  Dokter bilang kita harus melakukan segalanya bersama.  Kenapa dokter tetap melakukan kebiasaan lamamu ?Apakah itu yang namanya cinta ?Itu beban.  Aku tidak ingin jadi cinta yang membebani.” Tegas Hye Jung lalu berjalan pergi. Ji Hong hanya menatap diam.
Di masa lalu, dokter memberiku semangat untuk menjadi orang yang lebih baik.  Menjadi orang baik,  berbeda dengan menjadi lelaki atau perempuan yang baik.” 
bersambung ke part 2 
FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Viewing all 1153 articles
Browse latest View live