Quantcast
Channel: Korean Drama Addicted
Viewing all 1153 articles
Browse latest View live

Sinopsis Cinderella and Four Knights Episode 4 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : TVN

Hyun Min melihat Ha Won merasa semakin hari semakin menyenangkan lalu  menciumnya. Bibir Hyun Min bergerak-gerak seperti orang yang sedang berciuman, matanya terbuka dan melotot kaget melihat Ha Won sudah ad didekatnya bertanya apa yang dilakukan Ha Won dalam kamarnya. Ha Won memberitahu matahari sudah sangat terik.
Apa kau ingin pertama kali melihatku  di pagi hari?” goda Hyun Min, Ha Won menegaskan kalau itu pasti keinginan Hyun Min seperti itu lalu mengajak sarapan.
“Coba.. Lihat kau ini, terus saja coba cari alasan!Aku tidak makan dirumah” kata Hyun Min
Itu sebabnya sekarang ini aku  mulai membuatmu makan dirumah” ucap Ha Won, Hyun Min seperti tak mengerti
Manusia butuh makan agar bisa bergerak, kan?” kata Ha Won, Hyun Min melihat Ha Won seperti sedang menjadi ibu rumah tangga lalu mengungkapkan sangat menyukai hal itu.
Ia pun mengajak Ha Won untuk berbaring disampingnya, Ha Won langsung menlempar tangan Hyun Min yang ingin menariknya, Hyun Min pun terlempar kembali ketempat tidurnya. Ha Won menyuruh Hyun Min segera datang ke meja makan. Hyun Min ingin menariknya tapi Ha Won lebih dulu memperingatkan Hyun Min agar segera pergi Hyun Min pun hanya bisa mengangguk. 

Hyun Min menghela nafas panjang mengingat kejadian kemarin dengan Ha Won dikamarnya.
Flash Back
Hyun Min mengoda Ha Won kalau semakin hari terasa semakin menyenangkan dan ingin menciumnya. Tapi kaki Ha Won lebih dulu menendang tulang keringnya. Hyun Min menjerit kesakitan. Ha Won dengan gugup memarahi Hyun Min yang memanfaatkan keadaan lalu segera berlari keluar dari kamar. Hyun Min berteriak memanggil Ha Won sambil memegang kakinya yang mengaduh kesakitan.
Ahhh, Eun Ha Won.... Kau ini selalu membuatku bergairah”ucap Hyun Min sambil membaringkan badanya di tempat tidur dengan tangan menopang kepalanya.

Hye Ji melamun diatas meja kerjanya, bahan bajunya baru saja di potong tapi pikiran melayang pada kejadian tadi malam.
Flash Back
Ji Woon tiba-tiba berdiri didepanya seperti menghalangi pandanganya, tangan Ji Woon langsung memegang wajahnya sambil bertanya Apa kau harus bertemu dengan Kang Hyun Min menurutnya kondisi Hye Ji sedang tak baik jadi lebih baik tak usah pergi menemuinya.
Kalau begitu...Apa kau akan menjawab pertanyaanku?” kata Hye Ji melepaskan tangan Ji Woon
Nanti saja.... Kita pergi saja hari ini” kata Ji Woon lalu menarik Hye Ji pergi dari rumah 

Ji Woon sedang berolahraga diatas treadmill seperti ingin menghilangkan ingatan dengan kejadian yang kemarin, pikiran kembali teringat saat menatap Hye Ji lalu membuka bajunya.
Ha Won keluar rumah tak melihat Ji Woon ada dikamarnya, menurutnya  Lebih sulit untuk mengetahui keberadaan tiga sepupu itu   daripada makan bersama mereka. Ia teringat kembali dengan misi yang diberikan Tuan Kang yaitu mengajak mereka untuk makan bersama-sama. Perutnya pun berbunyi tanda sudah sangat lapar.
Hah? Berpikir soal makanan,  membuatku jadi lapar. Aku harus segera mengumpulkan mereka  untuk makan bersama!Aku akan buat kalian patuh,  tunggu saja!” ucap Ha Won penuh semangat. 

Ha Won mencari-cari kemana keberadaan Ji Woon, dengan rumah yang sangat luas, akhirnya Ha Won masuk dalam ruangan kolam renang dan tak ada siapapun. Mulutnya kembali melongo melihat isi ruangan yang sangat lengkap. Tiba-tiba Ji Woon keluar dari kolam renang sambil mengeluarkan air yang masuk ke dalam telingannya. Ha Won terdiam melihat Ji Woon dengan bentuk badan yang berotot
Apa yang Kau lihat?” ucap Ji Woon, Ha Won dengan wajah tertunduk mengajak Ji Woon untuk makan.
Pergi sana!” kata Ji Woon dingin, Ha Won tetap mengajak Ji Woon makan bersama untuk sekali ini saja dan akan menunggu jadi meminta agar segera keluar dari kolam renang.
Aku tidak memakai baju renang sekarang. Apa Kau masih ingin aku keluar?” ucap Ji Woon, Ha Won binggung.
Aku berenang sendirianJadi, kenapa harus susah payah  pakai baju renang? Tapi jika kau menginginkannya,  aku benar-benar akan keluar... maka.....” kata Ji Woon berjalan ke tangga kolam renang, Ha Won  panik dan langsung berlari keluar dari ruangan. 

Ha Won kembali masuk dengan papan seluncur menutup wajahnya dan bertuliskan  [jika kau ingin ponselmu kembali,  keluar dan makan!] tangan kirinya pun memegang ponsel milik Ji Woon. Ji Woon sudah keluar kolam menyuruh Ha Won segera meletakanya. Ha Won melihat ke arah bawah kaki Ji Woon yang bergerak lalu menyuruhnya untuk berhenti.
“Apa Kau tahu, sulit untuk memulihkan data  yang ada di ponsel jika jatuh ke air, kan?” ucap Ha Won sudah siap membuang ponsel Ji Woon ke dalam kolam renang. Ji Woon berteriak marah.
Jika kau ingin aku kembalikan, maka keluar dan makan!” ucap Ha Won lalu keluar dari kolam renang. Ji Woon yangmengunakan celana renang mengumpat Ha Won memang benar-benar gadis gila. 

Seo Woo sedang asyik dalam studio membuat lagu dengan memainkan gitarnya, Ha Won masuk mencoba memanggilnya beberapa kali. Seo Woo dengan earphonenya tak bisa mendengar apapun. Ha Won berusaha untuk memangggil dengan mengerakan tangan dan tubuhnya. Seo Woo melihat ke arah kertas lirik menyadari Ha Won datang ke studionya, tersenyum bahagia. Ha Won pun mengajak Seo Woo untuk keluar.
Kau bangun pagi sekali, ya?” ucap Ha Won, Seo Woo mengatakan kalau belum tidur. Ha Won melonggo tak percaya.
Kau pasti tahu, seorang artis itu jarang sekali tidur” kata Seo Woo bangga.
Tapi seorang artis juga butuh makan, kan?Ayo, kita makan” ucap Ha Won, Seo Woo tersenyum memikirkan mereka akan makan bersama. 

Ha Won pergi ke dapur memberikan segelas minuman untuk Nona Baegyo, Si Nona Baegyo panik meminta Ha Won untuk istirahat saja. Ha Won mengatakan ingin membantunya karena menurutnya lebih baik untuk dikerjakan secara bersama-sama. Si Nona tak pingin kena marah lagi, Ha Won merengek agar bisa membantu.
Akhirnya si Nona Baegyo pun memberikan tugas agar Ha Won mengoreng telur mata sapi. Awalnya Ha Won berhasil, tapi untuk telur yang kedua tidak pecah dengan sempurna. Beberapa saat kemudian, sarapan ala orang inggris pun tersaji, sepotong roti, sosis dan teluar mata sapi. Wajah Ha Won terlihat bahagia dan siap untuk makan bersama. 

Hyun Min masuk ruangan lebih dulu, tak percaya Ha Won sendiri yang membuat semua sarapan ini. Ha Won melihat tangan Hyun Min yang merangkul pundaknya dan langsung memukulnya memperingatkan agar jangan berani menyentuhnya. Hyun Min mengeluh Ha Won memang wanita yang kasar lalu duduk dimeja makan.
Aku sengaja membuat ini karena tidak ada kata "Gratis"dalam kamuskuSekarang, jangan berlebihan.” Kata Ha Won
Ayo kita kencan setelah sarapan” kata Hyun Min, Ha Wo mengatakan harus mencuci piringnya
Kenapa kau yang harus melakukannya?” keluh Hyun Min, Ha Won menegaskan dirinya itu beda dengan orang lain jadi ia yang akan membersihkan semuanya sendiri!
Tidak... Kau tidak perlu melakukan  hal seperti itu” kata Hyun Min dengan tanganya yang mencari kesempatan untuk memegang tangan Ha Won. Ha Won langsung menarik tanganya.  

Seo Woo masuk ke dalam ruangan makan melihat Ha Won dan Hyun Min sudah berduaan, bertanya apa yang terjadi. Hyun Min pikir Seo Woo itu tak tahu kalau dirinya  sedang mengekspresikan perasaannya dengan Ha Won melalui sentuhan. Ha Won langsung cemberut, Hyun Min pun bertanya kenapa Seo Wo datang ke ruangan makan.
Itu yang ingin aku tanyakan padamu!Kenapa kau memanggilku kesini  saat dia disini?” kata Seo Woo tak suka melihat sosok Hyun Min
Ayo kita semua makan bersama.Lagipula, kalian ini keluarga” kata Ha Won dengan senyuman bahagia
Apa hakmu mengatakan kami keluarga?Tidak ada yang menjadi keluargaku disini” kata Ji Woon yang sudah ada didepan pintu dengan tatapan sinis
Ha Won melihat Ji Woon yang datang mengajak untuk duduk  dan makan bersama. Ji Woon mendekat meminta Ha Woon untuk mengembalikan ponselnya. Ha Won berjanji akan mengembalikan setelah Ji Woon sarapan bersama. Ji Woon mengumpat Ha Won sudah gila. Hyun Min setuju karena benar-benar tidak mau  makan dengan Ji Woon.

Aku dengar, kalian bertiga tidak pernah makan bersama!Keluarga macam apa itu?” kata Ha Won, Ji Woon dengan sinis mengatakan kalau itu bukan urusanya dan meminta agar mengembalikan ponselnya.
Aku sudah bilang, akan aku berikan padamu  setelah ku duduk dan makan!Apa terlalu sulit untuk makan bersama keluargamu?” kata Ha Won heran
“Kau bilang Keluarga, yang baguslah memang seperti itu pastinyaTapi satu-satunya persamaan yang  kami miliki adalah alamat rumahMungkin bisa menjadi tidak saling kenal.” Ucap Ji Woon sinis.
“Kapanpun itu, Aku akan berusaha menuruti  keinginanmu tapi...sekarang ini aku tidak berselera” kata Hyun Min lalu berajak pergi dari meja makan.
Ha Won berteriak memanggil Hyun Min bertanya kemana akan pergi, Hyun Min menegaskan Tidak menyenangkan makan bersama Ha Won jika bukan hanya berdua saja. Seo Woo menaruh jus jeruknya meminta agar Ha Won tak memaksa karena mereka bertiga tak sedekat yang ada di pikiranya.  Ha Won pikir tetap saja mereka itu... Seo Woo menyela memberitahu kalau bisanya jam sekarang inilah  waktunya mendapatkan inspirasi, jadi  Sebagai sesama selebriti, meminta agar mereka saling menghargai jadwal masing-masing dan mengambil sepotong roti untuk makan lalu pergi. 

Ji Woon mengulurkan tanganya meminta Ha Won mengembalikan ponselnya, Ha Won menghela nafas panjang berdiri menatap Ji Woon,  dengan wajah kesal kalau Ji Woon berpikir kalau nilai ponsel  butut yang dibanggakan lebih berharga dari keluarga.
Berhenti seolah-olah kau mengenal kami” ucap Ji Woon sinis
Kalian bisa menjadi keluarga jika kalian bisa makan bersama” kata Ha Won, Ji Woon mendekati wajah Ha Won agar bisa saling menatap tajam.
Ji Woon bertanya memangnya apa yang akan dilakukan Ha Won sekarang. Ha Won panik melihat Ji Woon yang jaraknya sangat dekat, Ji Woon dengan cepat bisa mengambil ponselnya dari tangan Ha Won memperingati agar tak bermain-main denganya. Akhirnya Ha Won duduk lemas setelah Ji Woon pergi, sambil mengeluh kenapa susah sekali mengajak mereka makan bersama. 

Tuan Kang baru saja selesia berbulan madu, mengatakan  Sebuah inisiasi untuk masuk ke Sky House, Yoon Sung memberitahu ternyata tiga cucunya itu sangat menentang lebih dari yang diperkirakan. Tuan Kang memberitahu ketiganya  padahal memang satu keluarg dan semua sama
Aku rasa, saat ini akan sulit” kata Yoon Sung
Dia tidak bisa melanjutkannya, walaupun ini sudah terlalu jauh”ucap Tuan Kang
Tapi meskipun begitu, aku rasa seminggu saja tidak cukup” kata Yoon Sung
Aku setuju, Kau terlalu memaksa dia” ucap Nyonya Ji
Tidak mau... Aku bukan orang yang suka memaksa” kata Tuan Kang, Nyonya Ji tertawa karena suaminya itu Lagi-lagi mengodanya dengan perkataan konyol.
Memang wajar kalau anggota keluarga  makan bersama-sama. Aku penasaran bagaimana cara Eun Ha Wonmenyelesaikan misi ini” kata Tuan Kang. Yoon Sung pun diam sambil menyetir mobilnya. 

Ha Won membantu Ji Young yang berkerja d cafe, Ji Young mengumpat Ha Won itu licik karena sebelumnya mengatakan tidak akan  ikut campur kehidupan orang lain bahkan mengatakan tidak tinggal di Sky House, tapi pada kenyatanya sekarang. Ia merasa Ha Won sekrang pasti sangat bahagia. Ha Won menegaskan kalau si Sky House itu untuk bekerja bukan untuk main-main
Makanya...Sekarang kau bisa melihat wajah  Kang bersaudara setiap hari saat bekerja!Bagaimana kau bisa buat dirimu  bersikap manis?” ucap Ji Young penasaran
Ahh! Aku bilang, itu bukan karena sikap manisku!” keluh Ha Won yang terpaksa tinggal di Sky House demi uang.
Saat ini, Aku masih iri denganmu!Jadi, tepatnya pekerjaan seperti apa  yang kau lakukan?” tanya Ji Young
Menurutmu, bagaimana cara kau untuk bisa  mengajak Kang Seo Woo makan?” kata Ha Won ngi tahu.

Ji Young tak percaya temanya harus mengajak makan denganpacar kesayangannyaSeo Woo. Ha Won menegaskan bukan itu yang terpenting untuk dibahas, karena misinya adalah harus buat mereka bertiga  untuk duduk dan makan bersama-sama. Ji Young tak percaya ternyata ada misi untuk melakukan itu tapi menurutnya itu seperti Mission Impossible. Ha on kaget mendengarnya
“Apa Kau tidak tahu? mereka bertiga sangat tidak akurAku mendengarnya hanya dari gossipTapi rupanya, melegakan kalau mereka  tidak saling membunuh!Aku rasa itu terjadi sejak mereka  tinggal satu atap sejak setahun yang laluTapi seharipun tidak pernah ada ketenangan  di Sky House sejak saat itu” cerita Ji Young
Ahh....sepertinya mereka meributkan  hal yang tidak adaKarena mereka tidak perlu khawatir soal uang sedikitpun” ucap Ha Won heran
Misi itu sudah pasti tidak mudah” kata Ji Young, Ha Won merasa dirinya itu terlalu meremehkan misi ini?
Hanya ada satu cara agar bisa berhasil, yaitu Taktik utama Eun Ha Won: KEINGINANMU!” kata Ji Young, Ha Won merengek temanya itu yang mengodanya.
Terlepas dari semuanya, kau lebih bersemangat  dari orang lain yang aku kenal!Hadapi anak-anak kaya dan angkuh itu  dan siapa yang akan menang!Kau pasti bisa melakukannya!” ucap Ji Young, Ha Won pun bersemangat kembali agar bisa menyelesaikan misinya. 


Ha Won menulis dengan pensil warna dan juga gambar dengan bagus  [PROJECT: Membuat Kang bersaudara untuk makan bersama-sama!]  dengan memikirkan rencannya, lalu menuliskan dalam buku “Rencana nomer 1:  Menyerang saat mereka lengah!” 

Ha Won bertemu dengan Hyun Min tiba-tiba langsung mengatakan  Di-bi-di-bi-di-bi-dip dan langsung membuat pose bangau. Hyun Min binggung apa yang sedang dilakukan Ha Won padanya. Ha Won kembali memberikan suara yang sama dan memperlihatkan gerakan yang sama sementara Hyun Min memperlihatkan bentuk kepala bagau.
Ha Won mengatakan kalau ia menang, Hyun Min mengeluh apa yang dilakukan Ha Won padanya. Ha Won mengatakan Hyun Min kalah, jadi mengajaknya untuk makan bersama. Hyun Min tak percaya Ha Won itu  masih belum menyerah dan menegaksan kalau tidak akan makan bersama dua sepupunya itu. Ha Won memberikan pilihan Hyun Min ingin dipukul,  atau makan bersama.
Hyun Min tak peduli memilih pergi, tapi saat itu juga Ha Won langsung memberikan pukulan dikepala Hyun Min. Dengan menahan kesal Hyun Min berbalik mengajak mereka main sekali lagi, Hyun Min dan Ha Won memberikan gerakan bangau bersamaan. 

Ha Won mencegat Seo Woo yang datang lalu mengajak suit Batu, kertas, gunting, SeoWoo langsung memberikan kepalan tanganya. Ha Won bahagia karena bisa menang dengan mengeluarkan kertas. Seo Woo binggung kenapa Ha Won tiba-tiba mengajaknya bermain seperti itu.
Yang terakhir sampai kesana harus mengabulkan permintaan lawannya!” ucap Ha Won melihat ke tangga. Seo Woo pun langsung setuju.
Keduanya bermain suit seperti pasangan lainya yang berhasil menang bisa naik satu langkah. Di tangga terakhir, Ha Won dengan bahagia bisa memenangkan permainan, Seo Woo pun bertanya apa yang dinginkan Ha Won. Ha Won mengatakan ingin mereka bertiga makan bersama-sama. Seo Woo menegaskan kalau tak mau melakukanya.
Ayolah, hanya sekali saja.  Apa Kau ini benar-benar tidak menyukainya?” tanya Ha Won,
Ya. Aku hanya tidak suka. Bukankah tidak sopan jika kau memaksaku  untuk melakukan hal yang tidak Aku inginkan?” keluh Seo Woo
Aku tidak memaksamu.  Tapi Kau kalah, ini adil kan” ucap Ha Won, Seo Woo pun tersenyum dan bisa mengerti. 

Ha Won mencegat Ji Woon yang akan masuk kamar memberikan permainan “ Cham, cham, cham!” dengan tanganya. Ji Woon menatap sinis, Ha Won kembali mengajak bermain seperti mata Ji Won harus melihat ke arah matanya. Ji Woon tak peduli menyuruh Ha Won segera pergi dari hadapanya.
Ahh, ini tidak berhasil untuknya?” keluh Ha Won melihat Ji Woon tak bisa ditaklukan dengan permainan yang dibuatnya. 

Semua makanan lengkap ada diatas meja, Yoon Sung dan Ha Won berdiri menatap meja tanpa penghuninya. Yoon Sung merasa  Rencana khusus ini sepertinya tidak berhasil. Ha Won pikir mereka harus beralih ke  rencana B. Yoon Sung binggung Rencana B seperti apa.
Ha Won merembus air dan memanggang daging babi, serta menyiram saus daging iga domba. Yoon Sung binggung Ha Won bisa tahu tentang kesukaan makanan dari Kang bersaudara,  Ha Won mengatakan sudah melakukan penelitian

Flash Back
Ha Won pergi menemui Nona Baegyo memberitahu Ji Woon tidak makan  daging babi sembarangan dan hanya suka bagian daging yang kulitnya masih ada. Setelah itu pergi ke bagian chef, memberitahu tips Yang paling penting, saat memasak daging domba
Pastikan kalau rasa pedasnya tidak terasa. Jika kau ingin membelinya, lebih baik kau membelinya di restoran berbintang Michelin” ucap si chef
Ha Won pun pergi ke belanja membeli ramen, daging babi dan juga duan selada. Setelah itu pergi ke restoran, hanya dengan melihat pesanan daging dombanya sudah siap, wajahnya sumringah melihat makanan yang sangat nikmat. 

Ha Won duduk di lantai sengaja membuat aromanya bisa tercium oleh Kang bersaudara. Hyun Min yang terlihat kesal dikamarnya merasakan masakan yang mengusik hidungnya. Ji Woon memegang remote drone, ikut merasaka bau daging babi yang dipanggang. Seo Woo dengan earphonenya bisa mencium bau ramen yang sedang dimasak. Ketiganya langsung beranjak keluar dari kamar.
“Dikarenakan manusia punya penciuman yang tajam, maka naluri mereka akan tertuju pada penciuman  makanan kesukaan mereka. Rencana nomer 2:Gunakan makanan kesukaan mereka sebagai umpan!

Ketiganya pun masuk kedalam ruangan makan, Ha Won sengaja membalikan daging babi diatas panggang. Kang bersaudara menelan air liur karena melihat makanan kesukaan mereka diatas meja. Ha Won menawarkan Seo Woo ramyun yang baru matang diatas kompor, Seo Woo melongo melihat ramyun yang sangat nikmat.
Ji Woon melirik ingin melihat reaksinya, Seo Woo menjerit kalau tak boleh makan ramyun karena ada pengambilan foto besok dan mengumpat Ha Won itu memang kejam lalu keluar ruangan. Yoon Sung terlihat asik makan dengan menu kesukaan Kang bersaudara. Ha Won akhirnya mengajak Ji Woon dan Hyun Min untuk makan bersama.
Hyun Min melihat Yoon Sung makan dengan lahap iga domba kesukaanya, air liurnya kembali ditelan. Ji Woon juga tak bisa menahan melihat Yoon Sung makan daging babi kesukaanya. Yoon Sung makan terus tanpa henti, Ha Won menyuruh Yoon Sung berkata sesuatu dan jangan makan terus menerus. Yoon Sung mengajak mereka untuk makan bersama.

Ini makanan kesukaanmu dari Chef Terry Kangrestoran bintang 3-Michelin!” kata Ha Won
Kenapa kau jadi terobsesi untuk membuat kami makan bersama-sama?” keluh Hyun Min 
Ini misi pertamaku!” ucap Ha Won, Hyun Mn mengatakan kalau semua yang dilakukan Ha Won itu sia-sia lalu menyuruh Yoon Sung untuk menghentikan makan didepan matanya.
Yoon Sung tetap asyik makan dagingnya, Hyun Min akhirnya memukul Yoon Sung untuk berhenti makan dan memilih pergi. Ji Woon masih melihat Yoon Sung makan daging babi kesukaanya, bertanya apakah rasanya enak. Ha Won dengan penuh semangat mengatakan kalau benar-benar lezat. Ji Woon akhirnya mendekat dan berjongkok. Ha Won langsung membungkus daging dengan daun selada dan ingin menyuapinya, Ji Woon menelan air liur dengan makanan didepan mulutnya, saat membuka mulutnya langsung menyuruh Ha Won segera pergi jauh darinya dan keluar dari ruang makan. 


Ha Won menjerit kesal sendiri karena dirinya benar-benar gila tak bisa membuat Kang bersaudara makan bersama. Yoon Sung masih terus makan tanpa henti berkomentar Dari awal, ini misi yang mustahil.
Ide sebuah keluarga membuat perasaan mereka  bertiga menjadi terluka. Jadi hal yang mudah bagi orang kebanyakan  menjadi sulit bagi mereka” kata Yoon Sung, Ha Won menghela nafas panjang melihat makanan yang sia-sia sudah dibelinya.

Ha Won mencuci piring selesai makan, Nyonya Baegyo panik melihat Ha Won yang mencuci piring. Ha Won meminta agar si Nyonya Baegyo untuk tak memanggil “Nona” seperti orang kaya saja dan memintanya agar memanggil Ha Won saja.
Kau ini tamu di Sky House,dan aku pegawai di Sky House!” kata Nyonya Baegyo
Siapa yang peduli?  Manusia lebih penting daripada rumah!Jadi tolong, bicara santai saja denganku. Mengerti ?” kata Ha Won, Nyonya Baegyo pun mau tak mau mengatakan mengerti.
Kalau begitu,  Aku yang akan membereskan ini semua” ucap Ha Wo kembali mencuci piring. 

Ha Won dengan menopang dagu diatas meja makan terlihat lesu, Nyonya Baegyo mengeluh pada tiga anak yang keras kepala, karena tidak satupun dari mereka yang makan. Ha Won lesu karena ternyata rencananya benar-benar gagal menurutnya mereka  bertiga lebih baik mati daripada makan bersama-sama.
Mereka memiliki kekayaan tapi  hidup mereka menyedihkan. Tuan muda Hyun Min, sejak kecil sudah makan sendirian. Jadi menurutnya aneh jika harus makan dengan yang lainnya” cerita Nyonya Baegyo, Ha Won bertanya kenapa Hyun min makan sendirian
Ayahnya sudah meninggal dan ibunya bekerja seharian. Sepertinya selama ini dia sudahmengalami hal yang pahit. Jadi PresDir mengirimkan dia  sekolah ke luar negeri saat usianya 10 tahunAku yakin dia pasti makan dan tidur  sendirian selama disana. Hanya Memikirkannya saja membuat hatiku sedih untuknya” cerita Nyonya Baegyo sedih, Ha Won penasaran dengan cerita dua sepupu lain.

Tuan muda Seo Woo mencari nafkah dengan  Penampilannya. jadi dia benar-benar harus merawat...ahhh... apa tadi dia bilang?” kata Nyonya Baeyo memegang bagian wajahnya. Ha Won menebak Seo Woo yang harus menjaga penampilannya
Ya. Menjaga penampilannya... Karena itu, dia tidak suka makanAku yakin dia butuh makan banyak  agar kuat untuk bernyanyi!Terkadang aku merasa kasihan padanya” kata Nyonya Baegyo, Ha Won ingin tahu tentang Kang Ji Woon?
“Sejujurnya, sangat sulit untuk bertemu dia  sebentar saja dirumah ketika dia ada dirumah,  maka dia mengunci dirinya di kamarnyaJadi kau tidak akan bisa  bertemu dengannyaAku rasa mungkin karena dia tidak terbiasa  tinggal dirumah ini” cerita Nyonya Baegyo, Ha Won bertanya kenapa tak terbiasa.
“Saat ini Bahkan belum setahun sejak dia diketahui  memiliki hubungan darah dengan PresDir. Itu bukan ide yang mudah untuk dilakukan. Apa Kau pikir dia mau makan bersamaku jika aku mengajaknya?Kemungkinan tidak. Aku juga tidak mau, jika aku jadi dia” kata Nyonya Baegyo, Ha Won terdiam sambil mengigit bibirnya. 


Ha Won terdiam memikirkan ucapan Nyonya Baegyo di meja makan Mereka memiliki kekayaan tapi hidup mereka sangat menyedihkan. Lalu wajahnya tiba-tiba tersenyum menemukan ide. Seo Woo keluar dari rumah dan mobil vannya pun sudah menunggu dengan managernya.
Ketika masuk ke dalam mobil melihat sebuah tas diatas kursinya, pesan dari Ha Won ada diatasnya Pastikan untuk sarapan!Semoga beruntung dengan pengambilan gambarnya!-dari Ha Won  Seo Woo tertawa merasa Ha Won itu berpikir dirinya itu masih anak-anak karena memberikan sebotol susu pisang.
Managernya bertanya ada ada dengan susu ditangan Seo Woo, karena biasanya tak ingin minum susu sebelum pemotretan. Seo Woo tahu tapi untuk hari ini ingin meminumnya, tanpa ragu meminum susu yang diberikan Ha Won untuknya. 

Ha Won pergi ke ruangan dibalik semak beluka, membuka pintu sambil memanggil Ji Woon tapi sepertinya sedang tak ada didalam. Perlahan ingin melihat isi ruangan, Ji Woon tiba-tiba datang dengan sinis bertanya apa yang dilakukanya. Ha Won baru memegang roll film negatif berpura-pura kalau barang itu jatuh, Ji Woon mengambilnya dan  memperingatkan untuk tak menyetuh barang apapun.
Ada yang ingin aku katakan padamu” kata Ha Won, Ji Woon seperti biasa menyuruh Ha Won pergi saja.
Kenapa kau selalu berkata seperti itu?Tidak ada tempat bahkan untuk "Pergi".” Kata Ha Won, Ji Woon tetap menyuruh Ha Won segera pergi.
Apa kau sangat kesal kalau kenyataannya  aku harus tinggal di sini” ucap Ha Won,
Itu pilihanmu, Tinggal disini tanpa tahu tempat tinggal  seperti apa yang sudah kau pilih. Tapi....jangan ganggu aku!” tegas Ji Woo menatap Ha Won dengan mata dinginya.
Apa kau sekarangsedang mengancamku?Asal kau tahu saja,  otakku adalah otak baja,  jadi ancaman seperti itu tidak mempengaruhiku.Dan aku orang yang selalu melaksanakan  tugas yang sudah diberikan. Jadi aku juga tidak bisa janji  untuk tidak mengganggumu” tegas Ha Won melawannya.
Jika kau ingin main "Sebuah Keluarga bahagia",lakukan saja di tempat lain” balas Ji Woon sins
Apa kau pernah sekali saja menganggaptempat ini adalah rumahmu? Apa kau pernah sekali saja menerima  orang yang tinggal disini sebagai keluargamu?Yang kau pedulikan hanyalah emosimu sendiriJadi kau tidak peduli jika akhirnya  kau bisa melukai orang lain, kan?Kau tidak bisa punya keluarga hanya dengan  tinggal di tempat yang buruk ini sendirian.” Tegas Ha Won lalu keluar dari ruangan.
Ji Woon terdiam, Ha Won teringat sesuatu sebelum pergi yaitu mengucapkan terimakasih sudah menemukan buket bunganya  dan mengembalikannya lalu pergi meninggalkan ruangan. 


Ha Won pergi menemui Hyun Min yang sedang duduk sendirian, bertanya apa yang sedang dilakukanya. Hyun Min mengatakan sedang bermain. Ha Won melihat Hyun Min sedang main sokudoku, tak percaya ternyata Hyun Min bisa tahu caraya untuk bersenang-senang. Hyun Min mulai mengoda Ha Won yan berpikir dirinya hanya mempedulikan wanita. Ha Won pikir memang seperti itu.
“dasar Kau ini, lagi-lagi menanggap remeh orang. Tidak ada yang bisa menghindari  karisma Kang Hyun Min, benarkan?” ucap Hyun Min mulai mengoda dengan wajah tampanya.
Aku bahkan belum menemukan "pintu" untuk mengatakan karisma” balas Ha Won, lalu melihat ada rubik yang biasanya sering memainkan saat masih kecil. Hyun Min mengatakan permainan itu tidak mudah
Hei, apa kau mau mewujudkan keinginanku  jika aku bisa menyelesaikannya?” kata Ha Won kembali mengajak taruhan.
Baiklah. Tapi kau harus menyelesaikannya  dalam waktu 2 menit. Setuju?” kata Hyun Min, Ha Won pun setuju.

Hyun Min menyiapkan ponsel dengan timer selama dua menit, Ha Won mulai mencoba menyamakan semua kotak rubik. Sampai akhirnya Hyun Min berteriak Waktunya habis. Ha Won mengeluh kalau waktunya tidak cukup melakukannya. Hyun Min memberikan ponselnya dengan bertukar ribuk, Ha Won pun memasang timer untuk menghitungnya. Hyun Min sudah mulai mengerakan ribuk dengan kecepatan jarinya.
Ha Won langsung menghentikan waktunya saat Hyun Min selesai menyamakan rubik, hanya butuh 8 detik saja. Mulutnya melonggo tak percaya melihat Hyun Min sudah selesai. Hyun Min mengodanya kalau kali ini tak bisa mengabulkan pemintaan Ha Won, ponselnya berdering dan langsung mengambil dari tangan Ha Won dan mengatakan akan segera datang. Ha Won masih melonggo dengan rubik ditanganya. 


Ji Woon duduk diam di depan ruanganya, teringat kembali kata-kata Ha Won Yang kau pedulikan hanya emosimu sendiriJadi kau tidak peduli jika akhirnya  kau buat orang lain terluka, kan?Lalu saat dipesta pernikahan kakeknya, dengan sinis melempar uang didepan wajah Ha Won kalau sengaja datang karena uang dan sampai mau melakukan semua ini karena membutuhkan uang.
Pertemuan mereka di hotel pun membuat ucapan sinis pada Ha Won Bukankah gadis sepertimu bersikap bangga  lalu memanfaatkannya?ketika di rumah juga bersikap kasar dengan mengatakan Yang penting bagimu adalah uang,  kanAtau Kau mencoba merayuku atau apapun itu?
Ji Woon terdiam mengingat kembali kata-kata Ha Won saat di ruanganya, Apa kau pernah sekali saja menganggap  tempat ini adalah rumahmu? Apa kau pernah sekali saja menerima orang yang  tinggal disini sebagai keluargamu? Bunyi deringan ponsel menyadarka dari lamunan, Hye Ji menelpnya dan Ji Woon mengatakan akan segera datang. 

Hyun Min sedang sibuk mengirimkan pesan pada Ha Won apakah masih menyukai rubik. Wanita yang didepanya langsung cemberut mengambil ponsel Hyun Min menduga ada wanita lainnya. Hyun Min menegaskan banyak Wanita selau ada di sekelilingnya. Si Wanita terlihat kesal.  
Apa kau ingin putus denganku sekarangAtau bagaimana jika minggu depan?”ucap Hyun Min, si wanita akhirnya mengembalikan ponsel dan makan seperti orang yang takut gemuk.  
Hei, makan dengan penuh semangat!Apa kau belum pernah dengar kata "mukbang"?” keluh Hyun Min kesal
“Tapi kau tidak suka dengan gadis yang makannya banyak” kata si wanita, Hyun Min mengeluh wanita yang di depanya itu  mudah sekali ditebak.
Aku orang yang mudah gemuk bahkan hanya minum air saja!” kata si wanita
Hyun Min tak peduli, lalu bertanya apakah wanita itu tahu cara memukul. Wanita itu mengatakan tentu saja tahu. Hyun Min bertanya  apakah tahu cara menyakiti seseorang lalu meminta agar memuku wajahnya. Si wanita merasa tak mungkin dengan alasan Pergelangan tangannya lemah. Hyun Min melihat wanita didepanya itu sungguh membosankan, jadi lebih baik mereka putus saja sekarang, lalu mengucapkan selamat tinggal dan pergi. Si wanita hanya bisa menjerit memanggil Hyun Min. 
bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Sinopsis Cinderella and Four Knights Episode 4 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : TVN

Yoo Na dan Nyonya Park duduk didepan TV dengan saling menghela nafas panjang mengetahui keadaan Ha Won yang tinggal di Sky House setelah diusir dari rumah. Yoon Na menjerit kesal menurutnya tidak masuk akal karena Eun Ha Won bisa tinggal di Sky House.
Apa kau benar-benar sudah mengkonfirmasikandengan temannya Eun Ha Won?” ucap Nyonya Park masih tak percaya
Aku sudah bilang sebelumnya, Aku melihat fotoEun Ha Won yang dikirimkan dari sana!” kata Yoo Na kesal
Aku dengar tempatnya sangat luas dan aku yakin ada banyak pegawai!Dia mungkin disana sebagai pencuci piringDan mengambil foto saat  sedang berkeliaran disana!” ucap Nyonya Park
Mereka bilang dia disana karena  undangan PresDir Kang!!” jerit Yoo Na kesal

“Mungkin PresDir mengundangnya karena dia pekerja yang rajin, Maksudku, gadis itu kerjanya luar biasa  jika untuk mencuci piring! Coba Lihat saja piring itu, sangat Mengkilap” kata Nyonya Park
Yoo Na berteriak pada ibunya, Nyonya Park kaget bertanya kenaa anaknya malah berteriak. Yoo Na meminta ibuna berpikir kalau sekretaris Haneul Groupdatang sendiriuntuk membawa barang-barang seseorang  yang bekerja disana. Nyonya Park mengerti menurutnya tak mungkin dan menghela nafas panjang dengan wajah kesal. Yoo Na dengan mata melotota mengatakan tak tahan lagi, akan meihat dengan matanya sendiri


Ha Won baru saja masuk rumah langsung mengangkat telpnya, Hyun Min baru keluar dari restoran bertanya apa yang sedang dilakukan dan mengajaknya untuk keluar bermain. Ha Won menolaknya karena sedang sibuk.
Apa kau sedang melakukan misi dari kakek?” tanya Hyun Min
Jika kau tidak ingin membantuku, jangan ganggu aku.” Tegas Ha Won
Aku akan membantumu” ucap Hyun Min, Ha Won tak percaya mendengarnya.
Aku lebih tahu siapa mereka daripada dirimu” kata Hyun Min, Ha Won bertanya apakah Hyun Min memiliki rencana. Ha Won mengatakan tentu saja ada 

Yoo Na menutupi wajahnya dengan syal dan juga kacamata hitam, masuk ke bagian depan tak percaya kalau Ha Won benar-benar tinggal didalamnya, dengan wajah penasaran berjalan perlahan untuk sampai ke depan pintu. Sebuah mobil lewat, Yoo Na buru-buru bersembunyi dibalik tiang pilar.
Ha Won keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil Hyun Min yang sudah menjemputnya. Yoo Na mengintip tak percaya Ha Won bisa masuk ke dalam mobil Hyun Min dan pergi bersama-sama keluar dari rumah.
Apa-apaan ini!Bukan hanya tinggal disini tapi  dia nempel terus dengan Kang Hyun Minseperti lem?!!” kata Yoo Na tak percaya 

Di sebuah toko pakaian
Ha Won bertanya kenapa mereka datang ke tempat itu, Hyun Min mengatakan mulai sekarang, mereka akan melakukannya  dengan caranya, jadi Ha Won tak perlu banyak bicara cukup mengikutinya saja. Yoo Na diam-diam ikut masuk juga ke dalam toko pakaian. Hyun Min membuka pintu ruangan ganti, Ha Won mengeluh orang kaya itu suka berpura-pura seperti  pria yang ada di "Pretty Woman"
Apa kau tidak ingin menyelesikan misimu?”kata Hyun Min, Ha Won akhirnya mengalah akan mencoba menganti sepatu yang dipilih Hyun Min. 
Hyun Min terlihat ingin masuk, Ha Won memberikan peringatan. Hyun Min beralasan hanya ingin menutup pintunya untuknya. Ha Won dengan matanya menyuruh Hyun Min untuk segera keluar. Hyun Min pun menutup pintu. Ha Won menatap wajahnya sambil bergumam RENCANA nomer 3:  Buat hati mereka terguncang!

Ha Won keluar dengan pakaian dress bunga-bunga, Hyun Min melihat kecocokan dengan tas wajah biru lalu menyuruh mengantinya. Ha Won keluar dengan celana hotpants senada dengan bajunya bergaris-garis, Hyun Min melihat tas warna pink, tapi menurutnya kurang  cocok dan kembali meminta Ha Won menganti pakaianya.
Ha Won bolak balik berganti pakaian, sampai akhirnya keluar dengan pakaian serba hitam lengkap dengan topi, lalu baju biru dan rok, semua pakaian dicobanya, tapi Hyun Min tetap menyuruh agar mengantinya. Ha Won cemberut, dengan wajah lelah keluar dari kamar ganti dengan setelah berwarna putih.
Hyun Min memuji kalau Ha Won terlihat cantik, senyuman Ha Won pun terlihat, Hyun Min memilih tas warna ungu tua untuk dipegang oleh Ha Won. Yoo Na diam-diam mengintip dari rak pakaian. Ha Won memastikan kembali kalau cara Hyun Min bisa menyelesaikan misi dari kakeknya. Hyun Min menyakinkana, lalu menunjuk tiga baju dibelakang pelayan.

Pelayan bertanya apakah Hyun Min ingin membeli baju itu, Hyun Min mengatakan ingin semua kecuali tiga baju yang dipilihnya. Si pelayan melonggo mendengarnya. Hyun Min menjelaakan ingin membeli semua yang ada di tookkecuali tiga barang yang ditunjuk. Ha Won mengomel kalalu Hyun Min itusedang memperlihatkan kekayaannya lagi.
Hyun Min mengatakan bukan itu tapi semua adalah hadiah. Ha Won menegaskan kalau tidak butuh semua ini. Hyun Min tak peduli dan meminta agar Ha Won memakai semuanya nanti. Terdengar bunyi suara perut Ha Won, Hyun Min tahu yang dipikirkan Ha Won lalu menarik tanganya untuk segera makan. 
Ha Won mengatakan Ini bukan waktunya untuk makan, Hyun Min berjanji akan beritahukan padacara meyakinkan mereka. Ha Won sepertinya percaya dan memperingatkan akan mati kalau sampai membohonginya. Yoo Na buru-buru membalikan badanya agar tak ketahuan saat Ha Won berjalan melewatinya 


Yoo Na dengan gaya orang kaya menurunkan sedikit kaca mata hitamnya, meminta si pelayan agar memperlihatkan pakaian yang gadis desa itu beli. Si pelayan terlihat binggung. Yoo Na membuka kacamatanya terlihat kesal berpikir kalau si pelayan tak mendengarnya. Si pelayan buru-buru mengambil baju yang dipakai Ha Won. Yoo Na melihat price tag, mulutnya langsung melonggo melihat harganya 5 juta won. Akhirnya Yoo Na berpura-pura menerima telp lalu mengembalikan ponselnya dan berjalan keluar dari toko. 

Ji Woon datang ke tempat Hye Ji, tapi ternyata Hye Ji malah tertidur diatas meja. Dengan penuh perhatian Ji Woon memberikan jaketnya agar Hye Ji tak kedinginan. Mata Ji Woon terus menatap Hye Ji yang tertidur seperti ada rasa kasihan karena terus mengejar Hyun Min.
Flash Back
Ji Woon duduk dengan tertunduk didepan ruanganya, terlihat seperti tertidur. Tiba-tiba seseorang memberikan jaketnya untuk menutupi badanya lalu berjalan keluar dari semak belukar. Ji Woon melihat dari belakang sosok wanita berambut panjang berjalan di semak belukar. 

Perlahan Hye Ji terbangun dan dikagetnya dengan Ji Woon sudah ada didatang, lalu meminta maaf karena yang menghubungi Ji Woon untuk datang tapi malah ketiduran.  Ji Woon tak masalah lalu mengajak Hye Ji untuk pergi. Hye Ji bertanya mau kemana. Ji Woon menjawab makan.
Tapi, ada yang ingin aku bicarakan denganmuAku pikir kau mengatakan kalau kau yang akan memberikan jawaban padaku bukannya Hyun Min.” Kata Hye Ji
Ji Woon mengajak Hye Ji untuk makan dulu saja. Hye Ji binggung, Ji Woon mengeluh kalau merasa sangat lapar. Hye Ji tersenyum lalu bertanya mau makan apa. Ji Woon memikirkan dan mengaja Hye Ji untuk segera bersia-siap saja untuk pergi.  

Di sebuah restoran
Hye Ji melihat hanya ada mereka berdua seperti restoran yang terlihat malah lalu mengatakan pada Ji Woon kalau sebelumnya pasti sudah merencananya. Ji Woon mengaku akhirnya ketahuan karena berpikir Hye Ji yang akan traktir. Hye Ji pikir harus memilih menu yang termurah  
“Kau bisa pesan makanan yang paling mahal disini. Aku yang akan mentraktirmu” kata Ji Woon
Benarkah? Aku bisa pesan apa saja yang aku suka!” ucap Hye Ji senang,
Ji Woon menyuruh Hye Ji makan agar cepat besar, Hye Jin mengeluh kalau dirinya itu bukan anak-anak, merasa heran dengan Ji Woon selalu bersikap  seolah-olah sebagai kakaknya, tapi dirinya merasa senang punya teman seperti  Ji Woon bukan sebagai kakaknya. Ji Woon terdiam, Hye Ji mengatakan kalau bisa mentraktir Ji Woon juga. 

Pelayan menyapa tamu yang baru datang, Hye Ji melihat Hyun Min yang masuk dengan Ha Won bersamaan. Ha Won dan Hyun Min melihat Hye Ji yang sedang duduk di meja restoran, Ji Woon pun menengok melihat siapa yang datang. Suasana terasa dingin, Hyun Min langsung mengajak Ha Won keluar dari restoran, Ha Won menahanya agar mereka bisa makan bersama, lalu bertanya pada Hye Ji apakah tak masalah kalau mereka bergabung. Hye Ji dengan gugup mengatakan tak masalah.
Keempat duduk bersama, Ha Won melirik Hyun Min terlihat dingin menatap Hye Ji, begitu juga Ji Woon melihat Hye Ji yang menatap Hyun Min. Hye Ji berkomentar Ha Won terlihat seperti orang lain,  dengan berpakaian seperti itu, Ha Won malah merasa sedikit aneh
Apa Hyun Min yang membelikannya?Bukan sembarang orang yang bisa membelinya, Sepertinya pilihan dia tepat” komentar Hye Ji, Ha Won seperti tak percaya bertanya pada Hyun Min
Dia hanya iri karena aku membelikanmu pakaian baru” ucap Hyun Min sinis
Bagaimana rasanya tinggal di Sky House?” tanya Hye Ji, Ha Won binggung menjawabnya.
Tentu saja sangat menyenangkan, Lagipula, dia tinggal disana sebagai tunangannya” kata Hyun Min seperti sengaja membuat Hye Ji sakit hati. Ji Woon melirik sinis pada sepupunya. 

Pelayan mengantar makanana, Hye Ji memberitahu sudah minta pelayan unuk untuk masak kerangnya lebih matang lagi. Ji Woon heran karena Hye Ji itu tidak suka kerangnya dimasak  sangat matang. Hye Ji tahu Hyun Min yang tidak bisa makan kerang jika  tidak dimasak dengan matang.
Kau selalu seperti itu sejak kecil. Apakahsejak kau masih TK? Secara tidak sengaja kau makan kerang mentah,dan akhirnya kau masuk Rumah sakit” kata Hye Ji seperti sengaja memberikan perhatian.
Tidak apa.... Aku hanya tidak perlu memakannya” ucap Hyun Min dingin lalu memilih membakar steak diatas tungku.
Ha Won melihat situasi yang tak enak memilih untuk memulai makan, tanganya tiba-tiba mengenai tungku dan langsung menyenggol gelasnya. Hyun Min memarahi karena Ha Won tak berhati-hati sambil melihat apakah tanganya terluka. Ha Won malah panik melihat baju mahalnya itu terkena jus jeruk. 
Ji Woon dan Hye Ji melonggo melihat adegan didepanya, Hyun Min memberitahu Ha Won kalau sekarang bukan saatnya mengkhawatirkan pakaianya. Ha Won merasa Hyun Min itu tak tahu kalau dirinya ibu bodoh, bahkan Pencernaan terganggu karena Hyun Min  yang harus makan dengan baju yang mahal. Hyun Min mengatakan kalau bisa membelikan baju seperti itu kapan saja. Ha Won menolaknya karena akan mengembalikan semuanya lalu pamit pergi ke toilet. Ji Woon melirik ke arah Hye Ji seperti makin sedih, dengan menahan perasaanya meremas serbet alas makanya. 


Ha Won sibuk dengan membersihkan noda jus jeruk yang menempel di pakaianya. Wajahnya melotot kaget melihat Ji Woon sudah ada didepan pintu toilet bertanya apa yang dilakukanya. Ji Woon menyindir Apa ini membuat Ha Won  senang karena Kang Hyun Minmembelikanpakaian mahalDan mengajakmu makan di restoran mahal.
Kenapa sih kau terus saja memusuhiku?” keluh Ha Won heran
Aku juga bisa melakukan itu padamu” kata Ji Woon berjalan mendekatinya, Ha Won sedikit gugup bertanya  apa sebenarnya yang ingin dikatakan Ji Woon.
Jika ini tujuanmu datang ke Sky House, maka ini agak menyedihkan” ejek Ji Woon
Kau ini benar-benar meremehkanku. Apa Kau tahu, Aku tidak punya tujuan seperti itu” tegas Ha Won
Aku hargai kejujuranmu. Aku memang sudah meremehkanmu, kan?” ucap Ji Woon sinis.
Ya. Tujuan dan harapanku untuk  bekerja disini lebih mulia dari itu!Aku dengar kalian bersaudara tidak pernah  makan bersama-sama!Namun, aku akan membuat kalian  menjadi keluarga seutuhnya!” jelas Ha Won
Jika kau mengatakan kata "keluarga"sekali lagi...Aku akan membuatmu menyesal” ucap Ji Woon dengan mata dinginya.
Ha Won menghela nafas kembali menegaskan Tidak peduli seberapa besar Ji Woonmembencinya,  mereka itu bersaudara dan keluarga. Ji Woon langsung mendorong Ha Won sampai ke terdesak di dinding, memberitahu kalau Keberadaan Ha Won itu sudah cukup mengacaukan lalu keluar ruangan. Ha Won terlihat lemas sambil menjerit kesal karena berKerja paruh waktu kali ini seperti di neraka

Ji Woon berjalan dilorong, teringat kembali saat pertemuan dengan Tuan Kang beberapa bulan yang lalu.
Flash Back
Ji Woon mengatakan kalau Selama ini hidup sebagai Han Ji Woon jadi tak bisa menerima kenyataan harus menjadi Kang Ji Woon  dalam semalam. Tuan Kang ebrtanya apakah Ji Woon akan terus hidup sebagai Han Ji Woonyang hanya bekerja dibengkel, lalu menyuruh untuk menjauhi mereka karena Ji Woon itu berbeda dengan pegawai yang ada bengkel.
Jadi kau katakan padaku untuk  membuang semua yang aku miliki?Aku sudah tinggal dengan mereka dan  mengabiskan banyak waktu bersama mereka.Mereka sudah seperti keluarga bagiku,  yang bersama-sama dalam kesulitan!Bagaimana Aku bisa mengabaikan keluargaku?” kata Ji Woon bediri dari tempat duduknya.
“Kau bilang Keluarga?Mereka itu bukan lagi keluarga atau temanmu!Bagi mereka, kau ini hanya seorang pengganggu” tegas Tuan Kang, Ji Woon merasa kakeknya itu benar-benar sudah keterlaluan
Aku tidak bisa menerimamu sebagai keluarga  jika kau terus hidup sebagai Han Ji Woon.” Tegas Tuan Kang, Ji Won tak peduli memilih keluar dari rumah 

Ibu Hyun Min berbicara di luar kamar meminta anaknya untuk mengingat kata-katanya Kau adalah pewaris Haneul Group.Meskipun orang tua itu membawa anak itu kesini,  dan menyebutnya keluarga atau apalahKau tidak boleh terpengaruh, dan lindungi kedudukanmu
Hyun Min yang malah mengatakan kalau  ia tidak punya keluarga jadi merasa yakin kalau semua juga akan segera  memilikinya,menurutnya Ji Woon datang hanya membuat semua orang pusing kaarena kakeknya yang kaya menjemputnya jadi dalam seharipun tidak bisa bertahan lalu masuk kedalam kamar. Ji Woon ternyata mendengar ucapan Hyun Min yang bicara dengan ibunya.
Ji Woon masih berdiri di lorong, seperti merasa kesepian walaupun kaya tap tak memiliki siapapun yang merasakan jadi keluarga. 

Hyun Mi terlihat makan dengan santai, Hye Ji pun merasa memiliki kesempatan untuk bertanya langsung apakah Hyun Min yang membawa Eun Ha Won ke Sky House, meminta agar menjawab pertanyaan yang sebenarnya.
Memang benar. Siapa lagi yang akan  mengundang kekasihnya sendiri ke rumah!Aku rasa dia berbeda dengan gadis-gadis lainApa kau tidak melihat?  Dia Benar-benar beda!” kata Hyun Min
Sepertinya aku sudah mengganggu kencanmu” ucap Hye Ji dan buru-buru pergi dengan menahan rasa sedihnya. 

Ji Woon melihat Hye Ji  tak ada dimeja bertanya apa yang dikataan Hyun Min. Hyun Min mengaku tidak mengatakan apa-apa, Ji Won melihat Hye Ji pergi sebelum menghabiskan makanannya dan kembali bertanya apa yang sudah dikatakan Hyun Min. Hyun Min balik bertanya apa yang inginkan Ji Woon sebenarnya.
“Bagaimanapun juga , Kau ini sangat ahli  untuk menyakiti Hye Ji.” Kata Ji Woon menyindir
Dan kau sangat ahli untuk mengobati lukanya, Selalu seperti itu sejak kau pertama kali  datang ke Sky House.” Balas Hyun Min
Bagiku kedengarannya kau benar-benar  membencinya” ucap Ji Woon, Hyun Min pikir kenapa dirinya harus peduli. 

Karena kau masih berpikir kalau Hye Jiadalah kekasihmu” kata Ji Woon, Hyun Min menegaskan dirinya tidak pernah seperti itu
Ji Woon menyakinkan apakah memang seperti itu,  Hyun Min mengatakan tidak peduli dengan omong kosongnya, Ji Woon melihat Ha Won yang keluar dari toilet, lalu membahas Ji Woon yang mengatakan  benar-benar tidak menyukainya, Hyun Min berkomentar Ji Woon itu mulai terobsesi dengan sesuatu ketika menyukai sesuatu
“Lalu Kenapa aku harus seperti itu?Dalam hidup dibutuhkan kesenangan” ucap Hyun Min menatap sepupunya. Ji Woon pun memilih pergi. Ha Won datang binggung bertanya apakah semua sudah pergi meninggalkan restoran. 


Hye Ji terlihat shock berjalan melewati zebra cross, Ji Woon berlari mencari perginya Hye Ji sampai akhirnya melihat sebuah truk yang membunyikan klakson tapi Hye Ji seperti tak mendengarnya. Dengan cepat Ji Woon berlari dan menarik Hye Ji kepinggir jalan.
Sadarlah! Apa yang sebenarnya kau lakukan?” teriak Ji Woon marah, Hye Ji sambil menangis balik bertanya apa yang harus dilakukanya sekarang.
Aku mengatakan ini sebagai teman. Tapi, kau lah satu-satunya yang akan terluka nanti. Mengapa sikapmu seperti ini, saat kau  tidak bisa mengatakan apa-apa dihadapannya?” kata Ji Woon
Yang Aku inginkan tidak banyak” kata Hye Ji, Ji Woon bertanya apa yang dinginkan Hye Ji sekarang.
Aku hanya ingin gadis itu pergi dari sisi Hyun Min.” Ucap Hye Ji

Ha Won terus menatap Hyun Min saat keluar dari lift, Hyun Min heran melihat Ha Won yang terus menatapnya, lalu dengan bangganya merasa Ketampanannya tidak akan luntur karena tatapan Ha Won. Ha Won mengatakan bukan itu tapi ingin tahu kenapa tiba-tiba saja Hye Ji pergi, karena Sulit untuk memprediksi kemana perginya  Kang Ji Woon tapi agak aneh kalau Hye Ji juga pergi. Hyun Min menyuruh Ha Won tak perlu ikut campur
Kenapa kau jahat sekali dengan Hye Ji?” kata Ha Won, Hyun Min heran Hye Ji bisa berpikir jahat
Kau menyukainya, kan?” kata Ha Won, Hyun Min langsung menyangkalnya.
Aku merasa kalau kau membawaku ke  pernikahan karena dia, bukan PresDir” ucap Ha Won, Hyun Min menyuruh Ha Won  Berhenti berpikiran seperti itu
Kenapa harus memikirkan soal cinta monyet?” ucap Ha Won heran, Hyun Min mengodanya kalau Ha Won sekarang sudah cemburu padanya. Ha Won menghela nafas panjang lalu memilih untuk pergi saja. 


Hyun Min memberhentikan mobil didepan sebuah rumah, Ha Won binggung karena mereka tidak mengarah pulang lalu bertanya dimana sekarang. Hyun Min memberitahu kalau itu rumahnya. Ha Won binggung, Hyun Mi mengatakan Ha Won tidak akan berhasil dan Lagipula jika misinya gagal  maka Ha Won akan diusir tapi apabla berhasil itu  hanya karena keberuntungan karena Ha Won itu ditakdirkan untuk diusir
Kenapa kau yang menentukan takdirku?” ucap Ha Won kesal
Karena aku akan kencan denganmu dan aku berhak bukan melakukanya ‘kan? Hei, biasanya aku mewujudkan keinginan  mereka saat aku putus dengannya Tapi aku akan mewujudkan keinginanmu sekarang Ayo kita lihat kedalam!” kata Ha Won dengan pesona playboynya.  

Ha Won akhirnya keluar dari mobil melihat rumah milik Hyun Min. Dengan bangga Hyun Min mengatakan tidak ada laki-laki yang hebat  seperti dirinya, karena sudah beli pakaian, makanan  bahkan rumah jika nanti Ha Won diusir sambil memeluk badan lengan Ha Won.
Aku tidak punya niat untuk kencan denganmu!” ucap Ha Won sambil memelintir tangan Hyun Min dan mendorongnya seperti polisi yang menangkap maling.  
Jika kau melakukan hal ini lagi, maka Aku akan membuatmu merangkak pulang ke rumah! Mengerti!” kata Ha Won mengancam, Hyun Min yang kesakitan akhirnya mengangguk setuju. Ha Won pun kembal masuk ke dalam mobil.
Hei, apa yang sebanarnya kau inginkan?Aissh, Aku bahkan tidak bisa  menyalakan lampu dimnya!” teriak Hyun Min kesal. 

Ha Won akhirnya mencuci bajunya di bathtub sambil mengumpat,  karena sepupu yang satu melakukan apa saja  yang diinginkan sementara yang lainnya  menggunakan kekerasan, menurutnya kenapa mereka tidak berpikir sebelum bertindak.
Ini tidak bisa dilakukanMulai sekarang aku harus melawan mereka!” kata Ha Won penuh semangat.
Ha Won pergi ke dapur mempersiapkan makanan lalu membuat grup Kang bersaudara,  dengan menuliskan pesan Mari kita makan bersama-sama.  Pergi ke halaman dalam satu jam.Ini terakhir kali aku minta pada kalian. Semua melihat pesan yang dikirimkan Ha Won. Ji Woon memilih keluar dari grup, Ha Won melihat binggung melihat ketiganya keluar dari grup.

Nyonya Baegyo melihat bahan makanan didapur bertanya apakah Ha Won  akan melakukan semuanya sendirian. Ha Won membenarkan dan meminta agar Nyonya Baegyo memberitahu cara bagaimana melakukannya. Nyonya Baegyo tersenyum mengerti. 

Seo Woo terlihat mengantuk memilih keluar dari kamar dan melihat ada kartu diskon yang melayang dan jatuh didepanya, teringat kembali saat Ha Won masuk ke sungai. Hyun Min mengeluh kalau itu sampah, Ha Won mengatakan kalau itu semua barang miliknya. Seo Woo yakin pasti itu milik Ha Won.
Ia melihat ternyata barang-barang Ha Won yang basah digantung agar kering, tak percaya kalau benar-benar tak membuangnya. Matanya melihat lebaran kertas yang robek dan melihat itu tanda ulang tahun. Seo Woo melihat buku agenda yang robek lalu menyambungkanya, lalu terlihat kalau hari ini ulang tahun Ha Won. Senyuman langsung terlihat seperti merencanakan sesuatu. 

Seo Woo mencari sesuatu dalam rak, Yoon Sun sedang lewat bertanya apa yang sedang dilakukanya. Seo Woo mengatakan sedang mencari sesuatu karena merasa pernah melihatnya ada didalam rak. Yoon Sung bertanya apa yang dicarinya, Seo Woo mengatakan kalau sedang mencari  perlengkapan pesta
Kenapa kau membutuhkan itu?” tanya Yoon Sung binggung.
Ternyata, hari ini Eun Ha Won ulang tahunAku ingin buat pesta untuknya. Apa Kau juga tidak tahu?” tanya Seo Woo, Yoon Sung mengelengkan kepala karena benar-benar tak tahu.
Dia sudah diusir dari rumah dan  tidak ada yang merayakannya, Dia pasti sedih. Aku rasa dia juga tidak menerima ucapan  selamat dari keluarganya” ucap Seo Woo lalu berusaha mencarinya.
Beberapa saat kemudian akhirnya terlihat senang karena bisa menemukanya, dan memberitahu Yoon Sung kalau Eun Ha Won minta mereka untuk menemuinya di halaman sejam lagi jadi meminta agar seketaris kakeknya itu membantunya. Yoon Sung pun setuju. 
Hyun Min sedang duduk di ruang tengah melihat Seo Woo dan Yoon Sung pergi ke halaman belakang. Ji Woon duduk diruangan rahasianya, teringat kembali saat berusaha menghalangi Hye Ji ketika Hyun Min mencoba mencium Ha Won. Lalu perkataan pada Hyun Min kalau masih mengangap Hye Ji sebagai pacarnya, Hyun Min mengatakan tak pernah seperti itu. Ji Woon seperti tak percaya.
Aku tidak peduli dengan omong kosongmu itu” kata Hyun Min seolah-olah tak peduli.
Lalu kata-kata Hye Jin Aku hanya ingin gadis itu pergi  dari sisi Hyun Min. Dan juga sindir Hyun Min yang mengatakan kalau Ji Woo jangan pernah berpikir bisa menjadi pewaris. Ji Woon menegaskan kalau dirinya itu mampu. Hyun Min merasa gurauan Ji Woon sudah kelewata karena Ji Woon bersikap seperti ini  yang tidak tahu posisinya.
Hei, jangan membohongi dirimu sendiri.  Kau ini sampah!” ucap Hyun Min mengejek
Ji Woon memikirkan semua perkaatan dalam kepalanya, lalu berjalan keluar dari ruangan. 


Ha Won berlari masuk ke dalam kamarnya, Hyun Min keluar dari kamarnya, Ji Woon pun menatap dari kejauhan. Hyun Min membuka kulkasn mengambil minuman, Ji Woon tiba-tiba langsung mengambilnya. Hyun Min dengan kesal bertanya apa yang dilakukan sepupunya itu. Ji Woon dengan tatapan dingin mengatakan ingin minum. Hyun Min lalu mengambil minuman lainya, Ji Woon kembali mengambilnya
Apa yang sebenarnya kau lakukan?” kata Hyun Min menahan rasa kesalnya,  Ji Woon menegaskan ingin meminumnya. Hyun Min mengambil botol air mineral, Ji Woon ingin mengambilnya tapi tangan Hyun Min lebih dulu menghalanginya.
“Aoa Kau yakin tidak tahu bagaimanabersikap tulus terhadap apapun?” kata  Ji Woon, Hyun Min menyuruh Ji Woon minggir.
Pergi ke halaman belakang,  Aku akan tunjukkan hal yang menyenangkan padamu. Tapi lupakan saja jika kau tidak ingin” ucap Ji Woon. 

Hyun Min menghela nafas lalu mengingat pesan Ha Won “Mari kita makan bersama-sama.  Pergi ke halaman dalam satu jam. Ini terakhir kalinya aku minta pada kalian. Lalu ucapan Seo Woo ingin mempersiapkan sebuah pesta dengan menceritakan kalau Ha Won diusir dari rumahnya dan  idak ada yang merayakannya dan pasti sedih.

Seo Woo dan Yoon Sung sudah menyiapkan kejutan diatas meja, melihat semua sudah lengkap tersenyum bahagia. Yoon Sung bertanya apakah Se Woo ingin memberitahu Hyun Min dan Ji Woon. Seo Woo mengerti lalu mengeluarkan ponselnya, saat itu melihat Ha Won yang datang dan langsung menyuruh Yoon Sung untuk segera menutup meja dan segera berlari.

Ha Won pun datang menaruh makanan dimeja lainya, lalu melihat meja depanya yang tertutup kain. Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakag. Ha Won tahu itu pasti Hyun Min dan langsung memperingatkan kalau tak boleh menyentuhnya lagi. Tapi ketika menengok ternyata Ji Woon dengan panik bertanya apa yang dilakukanya.
Ji Woon menahan Ha Won untuk tak melepaskan pelukanya, Hyun Min melihat Ha Won yang dipeluk oleh Ji Woon didepan matanya. Ji Woon bertanya kenapa dari semua wanita, Ha Won harus  menjadi milik Kang Hyun Min. Hyun Min tersenyum sinis berjalan mendekat bertanya apa yang sedang dilakukan Ji Woon.
Aku sedang berusaha mencuri tunanganmu” kata Ji Woon, keduanya saling menatap dingin.
Hyun Min tak bisa menahan amarahnya langsung menarik baju Ji Woon, Ha Won melihat keduanya saling menatap penuh amarah merelai keduanya agar berhenti berkelahi. Keduanya masih saja tetap menatap dingin, Ha Won menatap ke arah langit, beberapa kembang api terlihat sangat indah tapi didepanya ada dua orang yang sedang saling menatap penuh dendam.
bersambung ke episode 5 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Love In The Moonlight Episode 1 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : KBS

Sebuah baju kerajaaan yang sangat megah tergantung, semua pelayan istana membawakan banyak perlangkapan, berjalan keluar dari ruangan. Terlihat seorang pria yang sedang diikat rambutnya, mahkota kecil pun dipasang diatasnya. Baju raja dengan lambang naga pun dipasang, tak lupa bagian ikat pinggangnya. Sosok pria itu pun duduk sambil membaca buku dengan wajah serius.
Tiba-tiba senyuman terlihat dan melempar buku terlihat judul [Cerita cinta dari zaman Joseon yang kita tidak ketahui]

Sampai akhirnya buku itu pindah ke tangan seorang wanita dengan gaya pria bernama Hong Ra On memegang buku diatas mejanya. Seorang pria terlihat gugup matanya berputar-putar kesana kemari mengatakan kalau alasanya datang bukan karena masalah dirinya tapi tentang teman dekatnya.
Dia telah melakukan hal-hal aneh dan membuatku khawatir.” Cerita Tae Hyun (Ps: Pake nama asli) Ra On bertanya apa hal aneh yang dimaksud
Dia berjalan keluar dari sebuah tempat tapi malah menabrak dinding dan  membentur dahinya. Dia minum alkohol yang ia tidak bisa menangani  dan ikut perkelahian yang sangat tidak menyukainya.” Cerita Tae Hyun, Ra On melihat dahi dan tangan Tae Hyun yang penuh luka.
“Jadi kau marah setiap kali orang berbicaratentang seorang wanita tertentu.” Kata Ra On, Tae Hyun langsung membenarkan dan menekan tombol warna merah yang ada didepanya.

"Ini tidak akan berjalan dengan baik. Hubungan itu tidak akan berhasil." Kau kesal karena teman berhenti memberikan sinyal padamu”jelas Ra On
Tae Hyun tak percaya bagaimana Ra On bisa mengetahuinya, dengan senyuman sudah mendengar Ra On itu juga dikabarkan  seperti seorang peramal ketika berhubungan dengan suatu hubungan antara pria dan wanita dan menurutnya rumor yang di dengarnya itu benar.
Hidup initidak layak ditinggali karena  wanita itu.” Ungkap Tae Hyun akhirnya ceplosan sendiri
Tidak masalah, aku mengerti.  Tidak ada orang yang pernah membunuhuntuk menceritakan seorang wanita dia mencintainya. Jadi harus memiliki keberanian.” Kata Ra On menekan bagian bel depan berwarna hijau. Senyuman Tae Hyun terlihat bahagia. 


Tae Hyun sibuk menyapu halaman depan, seorang wanita cantik lewat didepanya, bertanya apakah ingin jalan-jalan. Wanita itu hanya diam saja, tiba-tiba hampir saja terjatuh. Tae Hyun panik langsung memegang tangan si wanita sambil menanyakan keadaanya. Si wanita langsung melirik sinis dan pergi. Tae Hyun hanya bisa mengucapkan nikmati perjalanan anda.

Dia adalah dinding. Dia bahkan tidak akan melihat kepadamu” ucap Ra On datang melihat si keduanya. Tae Hyun binggung apa maksudnya dinding
“Aku mengatakan dia memiliki dinding yang menjaga hatinya.” Jelas Ra On, Tae Hyun pun bertanya apa yang harus dilakukan sekarang.
 “Jangan melakukan apa-apa selama 10 hari. Pesan Ra On, Tae Hyun takut kalau wanita itu bisa melupakan dirinya untuk selamanya, sementara si wanita sedang berjalan sendirian
Jika seorang pria yang selalu sekitar menghilang, maka setiap wanita akan penasaran.Kemudian pada hari ke-10 ... ucap Ra On 


Tae Hyun berjalan dengan membawa kayu bakar melihat si wanita yang disukainya berjalan dengan menutupi wajahnya. Saat berpapasan si wanita berjalan begitu saja, Tae Hyun sedih melihatnya sampai akhirnya tiba-tiba berlari memeluk dan mendorongnya.
Sebuah batang kayu jatuh dan hampir menimpa si wanita. Si wanita panik langsung berdiri menutupi badanya. Tae Hyun khawatir bertanya apakah ada yang terluka. Si wanita terlihat marah dengan yang dilakukan Tae Hyun, lalu melihat ada luka dibagian samping dahi dan menanyakan keadaanya. Tae Hyun mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Jangan lakukan ini lagi.” Tegas si wanita dan berjalan pergi, Tae Hyun menarik pundaknya dan membuatnya berdiri tepat didepan wanita itu.

Tidak, aku akan menjaga segala sesuatu bahkan di masa depan. Apapun Kesulitan yang datang pada jalanmu,  Setiap batu yang terbang ke arahmu bahkan Orang yang mengejekmu.  Aku akan memblokir mereka semua.” Tegas Tae Hyu, si wanita berkaca-kaca mendengarnya dan langsung memberikan tamparan pada Tae Hyun.
Dimana...saja kau...  selama 10 hari terakhir?” kata si wanita, Tae Hyun yang tadinya sedih berubah senang karena ternyata si wanita menunggunya.
Keduanya saling menatap tangan si wanita pun meraba bagian wajah Tae Hyun yang terluka dengan wajah sedih, lalu tersenyum malu. Tae Hyun langsung memeluk erat si wanita. Keduanya terlihat sangat bahagia, Tae Hyun melirik keatas pohon ada Ra On yang membuat rencana dengan sengaja menjatuhkan batang pohon. 


Jejeran buku terlihat judul  [Man dari Hwaseong, Wanita dari Gunsan] lalu [Cerita cinta dari zamanJoseon yang kita tidak ketahui] yang ketiga [Love in the Moonlight]
[Chapter 1, Takdir dalam sinar bulan]
Seorang pelayan istana bernama Kasim Jang, terlihat panik berdiri didepan pintu dengan berapa pelayan lainya. Lalu ia mengatur nafasnya dulu sebelum mengetuk pintu, sampa akhirnya memanggil Pangeran bertanya apakah sudah bangun. Tak ada sahutan dari dalam kamar.
Yang mulia,kami mohon maaf, tapi itu terlalu mendesak.” Kata Kasim Jang lalu membuka pintu dan menyuruh semua masuk ke dalam ruangan membawa semua perlengkapan. 
Raja Soonjo berjalan dengan langkah cepat dengan para pelayan yang menutupinya dengan payung. Kasim Jung berlari panik dengan dua pelayan dibelakangnya melihat Raja yang datang. Ketika bertemu di jalan, Kasim  Jung ingin memberikan hormat, tapi Raja mengatakan tidak perlu untuk memberitahu semuanya. 

Tiga pejabat lain pun menyapa Raja yang datang sambil membungkuk, lalu terdengar suara dari seorang pria yang diseberang danau bertanya apakah mengingat saat Lee Young mengingat "Nasihat tentang bersinar Awal dan Pensiun Akhir". Lee Young dengan wajah tegang dan serius mengatakan mengingatnya.
"Ketika ayam berkokok ...Dan kau terjaga,sikat gigimu,Sisir rambut Anda dan don jubah dan topi.Kemudian buka buku mu dan membuka halaman  tentang kebijaksaan dan orang bijak. Kong Hu Cu duduk, Dan Yan Hui dan Zengzi menghadiri sebelum dan belakang." Kata Lee Young, Kasim Jang bisa tersenyum mendengarnya. Raja pun seperti terkagum mendengarnya.
Guru didepan Lee Young bertanya apa arti dari perkataan itu. Lee Young dengan percaya diri menjawab Seorang sarjana harus duduk tegak, membentuk tubuhnya dan mengingat pikirannya sebagai bercahaya seperti matahari terbit.Dia harus khusyuk dan diam dan memerintahkan dan apapun itu. Raja tersenyum mendengar jawabanya.
“Benar sekali . Lebih baik untuk menjaga kearifan ini ...dalam hati Anda dan merenungkan itu setiap saat.” Kata si guru,  Lee Young mengatakan kalau harus melakukanya. Tiga orang pejabat lain terlihat cemberut mendengarnya,
Melihat Putra Mahkota berfokus pada studi ...menghangatkan hatiku.” Ungkap raja bahagia. Guru dan Lee Young saling tersenyum setelah saling bertanya antara guru dan murid. 

Tiba-tiba dua lembar kertas melayang karena tertiup angin, menyebrangi danau. Lee Young panik dan akhirnya lembaran kertas berakhir pada dua penjabat yang berhasil menangkapnya, sambil mengeluh tak percaya melihat tulisannya. Si guru berusaha membantu dengan memberikan contekan pada tulisan yang ada didepanya.
Apa artinya dalam buku ...” kata Lee Young dan dilanjutkan oleh Kim Ui Gyo membaca lembaran kertas “Tentang berpakaian dengan benar” Guru melotot kaget mendengar Ui Gyo bisa tahu apa yang dituliskan.
Jangan mengejekku untuk meminta sesuatu yang sederhana.” Kata Lee Young lalu tertawa lebar, Gurunya makin panik karena tak seharusnya dikatakan.
Lee Young melihat tatapan gurunya binggung, Kasim Jang ikut panik mendengarnya, Raja menahan amarahnya. Kim Geun Gyo pun ikut membaca ditulisan “tertawa tiga kali” lalu mengumpa marah dengan yang mereka berdua lakukan menurutnya sangat konyol. Kim Hun memberikan kode agar mereka tak banyak bicara.
Lee Young melirik binggung, Raja pun meminta agar kertas itu diberikan padanya dan menahan amaranya. Lee Young dan gurunya pun langsung berdiri, tapi kesalahan kembali terjadi, Baju Lee Young yang terlihat rapih saat duduk ternyata belum terpasang dengan sempurna bahkan rambutnya terlihat acak-acakan seperti baru bangun tidur.
Raja terlihat sangat marah, Kim Hun hanya diam dan dua Kim lainya tersenyum bahagia bisa membongkar aib dari putra mahkota. Sang Guru langsung memohon ampun merasa tidak layak belas kasihan pada Raja, begitu juga Kasim Jang. Raja benar-benar sangat marah, mengumpat anaknya yang tak berguna langsung meremas kertas dan membuangnya. Lee Young hanya bisa tertunduk diam dengan baju dalam yang masih terlihat 


Lee Young merapihkan bajunya mengungkapkan padahal sudah mengikuti yang diperintahkan gurunya, karena murid harus mematuhi gurunya tapi merasa seperti melihat lebih banyak kesalahan. Gurunya seperti tak enak hati, Lee Young kembali duduk menjelaskan maksudnya itu  menurutnya gurunya harus mengajar muridnya buka berpura-pura untuk mengajar.
Maafkan saya, Yang Mulia.” Kata Gurunya berlutut memohon ampun.
“... Itu hanya  lelucon. Kau tidak melakukan kesalahan.Angin yang bersalah untuk muncul tanpa peringatan.” Ucap Lee Young dengan senyuman  selesai membuat pesawat dari kertas lalu menerbangkanya. Guru bertanya apa maksudnya itu.
Sebuah kertas yang terbang di langit.Ini adalah pesawat-kertas.” Kata Lee Young terlihat konyol dengan rambut yang berantakan. 

Pesawat kertas pun terbang sampai ke area pasar, saat itu Ra On sedang berjalan disapa oleh pedagang dengan bahagia. Pedagang lain yang melihat  bertanya siapa pemuda yang setiap orang membuat keributan itu. Pedagang heran karena temanya  itu tak mengela orang itu.
Dia lahir untuk sukses. Dia sudah ditandakan untuk menjadi besar.Dia akan melakukan apa saja untuk uang!Dia adalah Sam Nom!” ucap si pedagang dengan suara lantang. Ra On yang mendengar tersenyum bahagia, lalu membalikan badanya dan memberikan jempolnya pada si pedagang. 

Tiba-tiba ketika berjalan kembali, wajah Ra On melotot kaget melihat tiga orang yang berjalan ke arahnya. Dengan cepat ia bersembunyi disamping toko yang tutup, tiga pria itu terlihat preman yang suka meminta uang.
Setelah tiga pria itu pergi, Ra On bisa bernafas lega melihat uang yang ada ditanganya tak akan diambil, lalu melihat sebuah lowongan pekerjaan [Melamar untuk menjadi kasim, maka kau akan dibayar 10 yang.] Ra Oh menarik nafas panjang menurutnya jumlah yang lebih dari cukup untuk membayar semua utangnya. Lalu mikirkan untuk menjadi seorang kasim dan melihat kearah bawahnya. 

Ra On membawaka semangkuk obat kedalam rumah, lalu mengomel pada pria yang sedang tertidur karena tak bangun padahal mencium bau obat bahkan malah membalikan badanya. Si pria menyuruh Ra On saja yang memakanya.
Aku bahkan tidak layak untuk makan dengan pemberi pinjamandatang untuk kita. Aku tidak layak untuk memiliki tonik herbal.” Kata Si pia
Ayah, jangan seperti itu. Ayo.... Bangun.” Rayu Ra On pada ayahnya.
“Aku bilang untuk berhenti.Kenapa kau terus menggangguku? Kau tak ada hubungnya dengan ku dan tidak membawa nama keluargaku. Mengapa Kau tidak pergi saja ?” ucap si paman.
“Aiss.... Berhenti memberitahuku untuk pergi. Aku punya tempat untuk pergi, kau menemukanku dan membesarkanku, sehingga harus bertanggung jawab.” Kata Ra On kesal
Itu karena aku hanya beban untukmu!Kau bilang akan mengumpulkan uang dan menemukan ibumu.Berapa lama Anda akan berpura-pura menjadi anak laki-laki?” teriak si paman
Ra On makin kesan kesal karena si paman membahas hal itu lagi, seorang pria terdengar dari luar bertanya apakah ada orang didalam. Ra On memberitahu kalau sudah pulang, lalu meminta si paman agar menghentikan omong kosongnya, lalu memint obat agar bisa lebih baik. Pria itu memanggil Ra On.
Aku bilang untuk tidak memanggil nama itu, Aku Sam Nom. Hong Sam Nom.” Kata Ra On yang mengakui namanya Sam Nom
Jika kau tidak kembali suatu hari, maka Aku akan senang.Kau tahu apa maksudku‘kan” kata si paman
“Aku tak akan bahagia” ucap Ra On berkaca-kaca lalu keluar dari rumah berjanji akan kembali lagi nanti. 


Seorang pria memberitahu sudah membawa Sam Nom. Pria yang sedang melihat gambar leluhur langsung membalikan badanya dengan gaya nyentrik mengunakan kacamata hitamnya. Ra On masuk ruangan melihat ada action figur yang jatuh langsung mendirikan kembali. Si pria langsung memberikan sambutan pedangnya pada Ra On.
Ra On mengeluh melihat tingkah si pria sementara si pria kena batunya dengan kesusahan memasukan pedang kedalam tempatnya. Ra On bertanya baju apa yang dipakai si pria itu itu, Si pria memberitahu kalau membuatnya sendiri dan menanyakan pendapatnya  Ra On, karena itu adalah seragam kamuflase untuk perang.
“Kau tidak bisa mengatakan ...jika aku pohon atau jika pohon adalah aku.” Kata Si pria bersembunyi dibalik tiang kayu, Ra On setuju saja dengan yang dikatakan si pria dengan baju dari lembaran daun lalu bertanya apa  balasanya

Dia khawatir jika serbuk sari membuatku bersin. Jadi Dia khawatir dengan ku” kata si pria membuka suratnya.
“Lalu Apa yang akan kau tulis pada surat balasanya?” tanya Ra On sudah mengambil kertas untuk menulisnya. Si pria balik bertanya apa yang seharusnya dituliskanya.
“Katakan padaku tentang perasaanmu pertama kalinya,  Aku hanya menulis atas namamu, tapi aku tidak mengarang cerita, benarkan?” ucap Ra On, si pria dengan gugup membenarkan.
“Nanti,  Aku akan meninggalkan dengan tempat kerja,  Jadi Untuk berapa lama akan kau hanya bertukar surat?” tanya Ra On
Apa lagi yang akan kita lakukan?” ucap si pria, Ra On bertanya apakah pria itu tak ingin bertemu dengan wanita itu, tangan si pria itu langsung lemas.
Ahh… mungkin kau tidak benar-benar ingin melihatnya.” Ucap Ra On, Si pria dengan gugup mengatakan kalau ingin bertemu dengan wanita itu sambil membayangkanya. 


Sosok wanita terlihat cantik dibagian mata dan bibirnya, Lee Young pun membaca surat yang ada ditanganya. Mata mu adalah sebagai brilian sebagai mutiara hitam dan hidung mu adalah setajam bulan sabit, dan  Bibirmu yang merah seperti delima" lalu melihat sosok wanita dengan pipi yang gemuk asyik makan diatas danau.
“Siapa yang mengirimkan ini ? Siapa merayu adikku dengan kebohongan yang mengerikan?” kata Lee Young marah
Aku tidak tahu, Yang Mulia.Saya hanya mengambil surat itu ...yang ditempatkan pada waktu yang dijanjikan dan lokasi.Saya mengatakan yang sebenarnya, Yang Mulia.” Kata si pelayan sambil berlutut

"Saya ingin bertemu denganmu sebelum akhir musim semi. Bisakah aku menunggu di bawah pohon di Gunung Mongmyeok?" kata Lee Young kembali membaca suratnya lalu bertanya pada pelayan apakah mungkin pria itu  melakukanya. Si pelayan mengatakan kalau itu tak mungkin. 
Lalu apa yang akan kau katakan pada Princess Myung Eun?” tanya Lee Young,  pelayan pikirakan mengatakan bahwa putri tidak bisa keluar.
Lee Young merasa adiknya itu pasti ingin keluar,  pelayan pikir akan mengatakan Putra Mahkota sangat khawatir pada adiknya. Lee Young rasa adiknya itu hanya akan menyalahkannya. Pelayan bertanya bagimana jika mengatakan pada putri mahkota tapi tidak mendapatkan respon apapun. Lee Young pikir itu bagus dan pelayan itu langsung dipecat. Si pelayan langsung berdiri dan mengerti lalu pergi dari hadapan putra mahkota. Lee Young hanya bisa mengelengkan kepala dengan helaan nafas melihat tingkah adiknya. 


Di tempat makan para kasim, seorang kasim mengataka kalau tahu persis mengapa orang membandingkan Dongungjeon dengan kotoran. Kaim lain berpikir mereka bisa berhenti membayar kami selama tiga hari bahkan Mereka harus makan tauge dalam kotoran miskin sebagai gantinya. Kasim Jang sedang makan menyuruh keduanya berhenti membicarakan kotoran karena sedang makan bahkan akan makan tauge.
“Apa yang mereka lakukan memang mengerikan. Dalam hal orang yang berkuasa menemukan bau menjijikkan, maka kita harus makan makanan hambar tanpa bumbu apapun. Kami juga harus mengunyah cengkeh pahit. Aku sangat kecewa.” Kata Kasim Jang
“Jika ada kasim baru yang cerdas dan bertekad kuat, maka Aku harus meminta satu lagi. Hanya ada beberapa dari kami untuk mengurus istana ini.” ucap Kasim Jang sedih
Tiba-tiba pelayan datang dengan wajah panik memanggil Kasim Jang,  memberitahu sedang dalam kesulitan, kalau Putra Mahkota... Kasim jang bertanya apa yang terjadi Putra  Mahkota. Pelayan memberitahu Putra Mahkota melepas jubah kerajaan dan menghilang lagi. Kasim Jang pun menjerit kesal karena Putra Mahkota membuat kegaduhan kembali. 


Lee Young sudah mengunakan pakaian biasa melewati pasar seperti orang biasa lainya, tak terlihat sebagai calon penerus raja. Ditengah pasar sedang terjadi pertunjukan, Ra On membuka topengnya terlihat sangat lincah menari sambil menabuh gendangnya.
Terlihat dua pria masuk ke tengah pertunjukan dan satu satu pria mengomel agar meminta pada ayah dari ratu, lalu bertabrakan dengan Ra On sampa terjungkal. Ra On dengan topengngnya mengatakan sengaja datang untuk mencicipi sesuatu yang manis seperti madu, tapi hanya menemukan anemon laut licin ini, menurutnya sangat menjijikkan. Semua tertawa dengan lelucon yang dibawakan Ra On.

“Siapa Anda dan di mana asalmu? Kamu pikir kamu siapa?” teriak si pria dengan topengnya, Ra On tak mau kalah bertanya siapa pria itu. Si paman membuka topeng kalau ia adalah raja dan kembali menutupnya saat berhadapan dengan Ra On.
“Aku hidup di dalam istana di sana, lalu pergi ke jalan lurus dan belok kanan lalu kiri, kanan lalu kiri dan masuk ke Dongungjeon ...” ucap Ra On, Lee Young mendengarnya langsung terdiam,
Si pria merasa tahu karena tinggal disana juga, Ra On membuka topengnya terlihat kaget melihat kalau itu adalaha ayahnya. Semua langsung tertawa, Si Paman berakting mara pada Putra Mahkota bukannya belajar tap malah selalu selalu luar bertindak vulgar lalu mengajak anaknya untuk bermain. Semua pun tertawa mendengarnya, tabuhan gendang kembali di pukul.

“Heii.... Kau Bagaimana kau bisa membuat lelucon antara Raja dan Putra Mahkota?” teriak Lee Young marah, semua orang menatap aneh ke arah Lee Young
“Kau menyebut diri Anda seorang pemain JANGGU, tapi kau hanya tahu bagaimana berbicara. Kau akan lebih baik merusak talinya” ucap Lee Young mencoba menutupi kerugiaan semua penonton lalu berjalan pergi.
“Aku menantikan JANGGU  pagi ini. Apa sebenarnya yang dia katakan?” kata Ra On heran dengan membuka topengnya, lalu melihat tali dalam gendangnya putus. 

Salah seorang pria kembali membaca Ra On ke rumah si pria lalu langsung menukarkan bajunya. Ra On binggung ada apa dengan pria itu, Temanya memberitahu agar Ra On segera menganti bajunya dengan baju yang dipakai pria itu.
“Setiap kali dia gugup atau terkejut, maka dia tergagap.” Kata si temanya menjelaskan si pria yang tak dapat bicara. Ra On bisa mengerti
“Tapi Mengapa aku harus melepaskan pakaian?” tanya Ra On, si pria dengan gagap mengatkaan ... Pergi ke Gunung Mongmyeok...
“Kau harus pergi ke Gunung Mongmyeok hari ini atas namanya.” Kata teman pria menjelaskanya. 
“Ahh. ... Apakah dia menjawab bahwa dia juga ingin bertemu?” ucap Ra On, Si pria mencoba mengatakan kalau statusnya.... dengan gagap.

“Ini mungkin karena dia statusnya terlalu tinggi kelas  jadi kau harus mengurusnya.” Ucap temanya.
“Apa maksudmu aku harus mengurusnya? Aku menulis surat atas nama mu,  tapi aku pikir perasaanmu yang tulus kepadanya.  Bukankah itu benar? Katakanlah aku  pergi ke sana atas namaku, Itu berarti aku harus bertindak seperti seorang bangsawan. Bagaimana jika aku tertangkap? Maka Aku akan dibunuh.” Kata Ra On akan pergi.
Si pria memanggilnya, memberikan kantung uangnya. Temanya memberitahu kalau pria itu akan membayar dengan upah yang cukup. Ra On membalikan badan melihat sekantung uang ditangan pria itu, dengan helaan nafasa memilih pergi. Si pria berteriak kalau bukan hanya itu saja dan membunyikan uang dalam tanganya.
Ra On kembali mengambil semua uang dalam kantong dan yang disembunyikan dalam bajunya, sambil pura-pura mengomel tidak dapat mengontrol orang dengan uang seperti ini dan mencoba melepaskanya baju si pria untuk bertukar. 


Ra On akhirnya pergi ke tempat pertemuan diatas gunung, dengan gaya bangsawan duduk ditempat seperti sebuah peristirahatan. Dengan percaya diri, Ra On mengatakan Sekarang begitu dekat dengan wanita itu setelah jauh, jadi tidak bisa menyembunyikan kegugupannya. Tapi ternyata didalam ruangan tak ada siapapun.
“Mengungkapkan bagaimana saya merasa tentangmu hanya dalam kata-kata ... maka tidak bisa memuaskan kerinduanku untukmu.” Ucap Ra On
“Aku hanya melihatmu dengan mataku” ucap seseorang membalasnya, Ra On mengungkapnya sangat menyukai suaranya.
Tiba-tiba ia melihat sebuah sarung kaki dan baju dari pria, saat melihat dari belakang tirai ternyata memang seorang pria, dan bertanya dalam hati di mana seorang wanita secantik bunga tapi malah ada laki-laki. Teringat kembali ucapan si pria kalau mereka itu tidak bisa bersama-sama nantinya.  Ra On melonggo menutup mulutnya tak pecaya kalau seberapa tinggi kelas wanita itu tapi ternyata yang dimaksud adalah seorang pria.

Ketika akan pergi teringat kembali uang yang akan didapatnya dengan membelikan semua uang yang diberikan oleh pria itu. Ra On akhirnya membuka tirai melihat sosok Lee Young yang datang, Lee Young langsung membuka kipasnya mengungkapkan kata-kata yang sangat mengetarkan hati.
“Aku tidak bisa membantu tetapi bisa berkaca-kaca ... seperti ketika aku  baca bagian ini.” ucap Lee Young berakting dengan mengusap air atanya.
“Ketika bilang  berkaca-kaca, kau  harus menangis.” Ucap Ra On, Lee Young binggung. 
“Kau menderita karena jatuh cinta yang tidak diperbolehkan.” Gumam Ra On karena melihat sosok pria bukan wanita,

Akhirnya Ra On memegang tangan Lee Young mengatakan kalau  bisa mengerti segalanya. Lee Young langsung menarik tangnya bertanya apa tujuan Ra On ingin bertemu denganya karena sudah tahu itu sia-sia.
“Bagaimana Anda bisa menghentikan perasaanmu,  hanya karena  kau tidak diizinkan ... untuk saling mencintai? Aku hanya memiliki satu niat. Yang aku inginkan adalah untuk ... menyampaikan... cinta yang mendalam untukmu” ucap Ra On berjalan mendekati Lee Young, Lee Young berjalan mundur untuk menghindarinya.
“Aku yakin kau itu sangat merindukan dia.” Gumam Ra on
“Dari pada tetap ada di sini seperti sekarang, mari kita lupakan semua pembedaan di dunia saat ini dan membuat kenangan bahwa kita akan ingat selamanya. Percayalah kepadaku.” Ucap Ra On lalu berjalan mengajak Lee Young pergi. Lee Young semakin mengerutkan dahinya. 

Di sebuah restoran pinggir pasar
Seorang pelayan membawakan pesanan tapi malah tersandung dan jatuh, Lee Young terlihat tak suka menghempaskan bajunya yang terkena cipratan. Si bibi pemilik memarahi pelayannya dan menyuruh untuk segera membereskan semuanya.
“Gukbap di tempat ini sangat enak,  Pemilik tempat ini ... pernah menjadi seorang wanita yang bertugas di dapur kerajaan.” Ucap Ra On bahagia. Tiba-tiba terdengar umpantan dari si bibi yang memarahi pelangannya karena makan banyak kimchi yang disediakanya, semua langsung tertawa.
“Kenapa  tertawa, apa kau ini orang bodoh?” ucap si  bibi pemilik, pelanggan lain merasa si bibi itu terlalu kasar untuk pelanggannya.
“Kaulah yang kasar. Aku perlu mendapatkan keuntungan. Makan kimchi ini bukan Gukbap.” Kata si  bibi kesal lalu berjalan pergi.

Ra On dan yang lainya terus saja tertawa, Lee Young hanya bisa mengerutkan dahi melihat sesuatu yang  menurutnya tak lucu. Ra On masih saja terus tertawa, Lee Young bertanya kenapa Ra On harus tertawa dengan umpatan dari si wanita yang terlihat lucu. Ra On pikir Lee Young itu sedang bercanda. Lee Young menegasakan kalau ia sedang bertanya.
“Astaga, kau begitu frustasi. Bagaimana itu disebut umpatan?! Ini cinta yang mengingatkan kita nenek kita. Itulah yang hidup adalah tentang.” Ucap Ra On
“Nenekku tidak pernah mengutuk seperti itu.” Kata Lee Young, Ra On tak percaya
“Lalu Apakah kau pernah dimarahi oleh kakekmu untuk  Menghafal karakter yang salah?” tanya Ra On, Lee Young mengatakan tidak pernah meurutnya kenapa harus membuat kesalahan ketika itu begitu mudah dengan gaya sombongnya.
“Apakah aku dipukul karena mengompol di malam hari?” ucap Ra On, Lee Young mengaku tidak pernah dipukul
“Bahkan jika aku lakukan, maka tidak ada orang yang bisa berani memukulku” tegas Lee Young memlapisi bajunya dengan kain sebelum makan.

Ra On memberikan pukulan dengan cepat Lee Young bisa menghindarinya, lalu berkomentar kalau dilihat Lee Young itu lahir dengan sendok perak di mulutnya. Lee Young terlihat binggung. Ra On menjelaskan itu berarti Lee Young dilahirkan dalam keluarga kaya  dan menjalani kehidupan yang sangat nyaman. Lee Young berusaha menyangkalnya mengatakan kalau bukan tipe orang seperti itu.
“Apa yang salah dengan itu? Hei.... Tidak semua anak laki-laki harus kuat dan kokoh. Mereka juga dapat menjadi lemah seperti bunga.” Goda Ra On, Lee Young tetap mengaku kalau bukan seperti itu.
“Baik-baik saja, kita akan berhenti disini saja” ejek Ra On ingin kembali memakanya. 

Tiba-tiba si bibi datang sambil mengumpat menyuruh keduanya cepat pergi kalau sudah selesai makan. Lee Young melirik sinis pada si bibi, si bibi mengomel pada Lee Young yang berani menatapnya seperti itu. Tapi setelah mendekatkan wajahnya seperti mengenalinya, Lee Young hanya memberikan senyumanya. Si Bibi panik tak bisa berkata-kata karena mengenali kalau itu putra mahkota.
Lee Young memberikan kode agar segera pergi dan tak memberitahu siapapun, Ra On binggung melihat si bibi yang tiba-tiba memukul wajahnya lalu pergi. Lee Young akan mulai makan setelah mengelap sendoknya, Ra On dengan santai menaruh robekan kimchi dengan tangan disendok Lee Young. Lee Young dengan wajah marah bertanya apa yang dilakukan Ra On padanya.
Ra On dengan senyumanya memberikan kalau Kimchi dicampur dengan Gukbap itu rasanya sangat enak. Lee Young terlihat kesal melempar sendoknye menyuruh Ra On untuk mengikutinya sekarang. Ra On binggung karena makanan mereka belum habis tapi sudah pergi. 

Lee Young melirik Ra On yang mengikutinya, Ra On mengeluh pada Lee Young kalau memang tak mau makan lebih baik bilang padanya karena sangat disayangkan membuang-buang Gukbap berharga seperti itu. Lee Young menarik Ra On menghempaskan ke pohon. Ra On pikir Lee Young atk perlu memalukan sampai sejauh ini.
“Alasan mengapa aku  datang ke sini secara pribadi ... bukannya memesan seseorang untuk menangkapmu tapi adalah aku  berharap kau akan menjadi orang peduli dan baik Namun, Kau bahkan tidak mengenali siapa aku menulis surat  Kau bahakn berpura-pura menjadi seorang bangsawan ketika kau tidak bisa melakukanya. Haruskan aku menyingkirkanmu ?” ucap Lee Young dengan pisau dileher Ra On, Ra On pun panik
“Aku tidak berpura-pura, Yang pasti Aku seorang bangsawan. Segala sesuatu di suratku adalah asli.” Kata Ra On berani melawan dengan mendorongnya.
Lee Young menepuk pundak Ra On seperti mulai percaya, lalu mendorong agar menunjukan jalan dimana keberadaan keluarganya. Ra On pun seperti tak takut, Lee Young meminta Ra On untuk segera berjalan dan Ra On dengan percaya diri akan menunjukan jalannya. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Love In The Moonlight Episode 1 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : KBS

Kim Ui Gyo terlihat marah melihat gambar pria, lalu menedang para anak buahnya karena menantuya akan segera mendapatkan hadiah karena sudah menjaga kesucian dirinya, tapi bagiamana bisa seorang pria lari dengan menantunya. Semua anak buahnya hanya bisa tertunduk.
“Apa yang sedang kau lakukan? Cepat.... Bawa dia kesini sekarang.... Bawa dia kepadaku sekarang.” Kata Ui Gyo penuh amarah, semua anak buahnya mencari anak menantunya.

Di pelabuhan, Tae Hyun sudah mendapatkan cinta si gadis berjalan memasuki perahu. Seorang pria bernama Kim Yoon Sung baru saja turun berpapasan dengan Tae Hyun dan wanitanya. Si wanita sempat melirik kebelakang dan Tae Hyun dengan baik hati menuntunya sampai ke atas perahu. Yoon Sung pun hanya tersenyum melihatnya dan akan berjalan pergi.
Baru saja beberapa langkah matanya melihat prajurit kerajaan sudah ada didekatnya, ketika melewati prajurit dengan payung yang dibawanya langsung memeluk wanita yang berjalan sendirian keluar dari pelabuhan. Si wanita binggung melihat sosok pria yang tiba-tiba memeluknya berjalan dari belakang. 
“Apa yang sedang kau lakukan? Ini kasar.” Ucap Si wanita
“Yang kasar adalah sinar matahari. Ini terlalu kuat... aku jadi khawatir ini bisa merusak wajah cantiknya.” Kata Yoon Sung dengan nada mengodanya. 

Si wanita seperti termakan omongan Yoon Sung, lalu berjalan keluar dari pelabuhan. Yoon Sung pun bisa keluar dengan menutupi wajahnya mengunakan payung.
“Siapa kau? kenapa kau sangat khawatir kepadaku?” kata si wanita binggung, Yoon Sung heran Si wanita mengatakan kau.
“Apa maksudmu wajah cantiknya? Tapi Aku sedang berbicara tentang diriku sendiri.” Kata Yoon Sung lalu berjalan pergi meninggalkan si wanita yang hanya bisa melonggo. 

Ra On menyusuri sungai mengeluh Lee Young yang tak percaya padanya. Lee Young mendorong Ra On untuk segera jalan saja, sampai di sebuah tumpukan batu besar Ra On berhenti sejenak menatapnya.
Flash Back
Ra On diikat terbalik oleh si rentenir, lalu semua anak buahnya berteriak bahagia memasukan kotoran dibawahnya. Ra On menutup hidungnya karena bau kotoran yang menusuk. Si ketua meminta agar mereka tak perlu keras pada Ra On.
“Kalau kau tidak membayar bunganya dalam tiga hari, maka Aku tidak akan menuangkan kotoran ini kepadamu. Sebaliknya, aku akan membakarmu hidup-hidup. Apa kau mengerti?” ucap si rentenier mengancam dengan obor, 

Ra On sedikit berdeham lalu berjalan melewati batu memberitahu akan  buang air kecil. Lee Young mengerutkan dahinya, Ra On bergaya seperti ingin membuka celananya, Lee Young tetap menatapnya. Ra On pikir Lee Young ingin menontonya saat buang air kecil dan mengodanya kalau Lee Young juga juga bisa buang air kecil. Lee Young mau tak mau membalikan badan dengan wajah kesal.
Mata Ra On melihat tumpukan rumput disampingnya, dengan cepat kaki Ra On menendang bagian belakang Lee Young sangat keras. Lee Young hilang keseimbangan lalu terjatuh ke dalam lubang, tanganya menarik kaki Ra On dan akhinya Ra On ikut juga masuk ke dalam lubang. 

Ra On memegang lehernya yang kesakitan, Lee Young setengah berbaring mendorong kaki Ra On yang menimpanya, tanganya langsung mencekik Ra On bertanya apa yang sebenarnya ingin dilakukanya. Ra On mencoba untuk tetap tenang menanyakan keadaan Lee Young apakah baik-baik saja.
“Kenapa kau mendorongku?” tanya Lee Young berteriak,
“Itu karena... Ada ular...” kata Ra On, Lee Young mengumpat Ra On itu ingin mati ditanganya.Ra On menunjuk kebelakang dan Lee Young merasakan ada sesuatu yang menjalar dibagian belakang. Ketika menengok memang benar ular dan langsung menjerit ketakutan. Ra On pun seperti seorang pria bisa membunuh ular sampai mati.
Lee Young dengan gaya sombongnya langsung berdiri tak mau dianggap remeh, Ra On pun ikut berdiri melihat ke atas lubang. Lee Young menyuruh Ra On berlutut dengan bertumpu pada tanganya. Ra On binggung, Lee Young mengatakan akan menariknya dari atas jadi menyuruh agar Ra On berlutut. Ra On memintaa gar mendorongnya saja dan nanti akan menariknya. Lee Young tak mau mendorong Ra On untuk berlutut.
Ra On mengatakan akan naik terlebih dulu. Lee Young dengan mata melotot menyuruh Ra On untuk cepat berlutut. Akhirnya Ra On berlutut, baru satu kaki Lee Young naik ke punggung, Ra On sudah tak kuat menahan bebanya.  Ra On pasrah menyuruh mereka tetap saja didalam karena Seseorang akan lewat suatu hari nanti.
Lee Young seperti anak kecil mengamuk mengaruk-garuk tanah, menyuruh Ra On segera berlutut. Tapi tetap saja tak berhasil, Ra On mengeluh  sudah mengatakan untuk menunggu. Lee Young menarik Ra On dan menatapnya, Ra On terlihat gugup berhadapan dengan seorang pria didepanya.
“Kau berdiri seperti ini agar aku bisa membantumu memanjat.” Ucap Lee Young lalu mengendongnya. Ra On melonggo tiba-tiba Lee Young mengendongnya.
“Bisakah kau menggapainya?” tanya Lee Young, Ra On sempat binggung lalu mengulurkan tangan dan  belum bisa  menyentuhnya.
Lee Young mencoba mengendong lebih tinggi lagi, dengan segenap kekuatanya bertanya apakah sekarang bisa menyentuhnya. Ra On berusaha mengulurkan tanganya meminta agar lebih tinggi lagi. Lee Young bersumpah setelah mereka keluar, maka akan membuatnya menyesal. Ra On tak mendengarnya bertanya apa yang dikatakan Lee Young. Dengan cepat Lee Young mengelengkan kepala bertanya apakah sekarang bisa memegang bagian atas lubang.
Ra On mendorong bahu Lee Young mengatakan belum bisa dan meminta agar mengendongnya lebih tinggi lagi. Lee Young kembali mengendong lebih tinggi lagi dan menyuruh Ra On untuk menarik tanganya lebih panjangnya. Ra On menyuruh Lee Young untuk mendorongnya lebih tinggi lagi. Lee Young pun berusaha dengan keras agar bisa menahan tubuh Ra On. Akhirnya Ra On pun berhasil sampai ke atas lubang. 


Terdengar teriakan dari bawah, Senyum licik Ra On terlihat. Lee Young menyuruh Ra On untuk segera mengambil dahan pohon agar bisa menariknya. Ra On tersenyum licik, Lee Young seperti sudah tahu apa yang ada dalam pikiran Ra On sekarang.
“Aku akan segera mengirim seseorang untuk membantumu. Maafkan aku.” Ucap Ra On. Lee Young meminta agar Ra On tidak boleh melakukan itu
 “Aku akan mengirimkan bantuan dalam waktu satu jam.” Kata Ra On beranjak pergi.
“Aku berjanji kepadamu... Aku akan membiarkanmu pergi tanpa bertanya. Sekarang, bantu aku keluar dari sini.” ucap Lee Young mengulurkan tangan meminta agar Ra On menariknya.
“Aku mendengar apa yang kau katakan sebelumnya. Kau mengatakan kalau kau akan membuatku menyesal.” Kata Ra On tak bisa dibohongi, Lee Young tertawa kalau itu tadi hanya bercanda saja, Tapi akhirnya tak bisa menahan amarahnya lagi.
“ Dasar kau!! Beraninya kau melakukan ini kepadaku? Apa kau pikir bisa mengatasi konsekuensinya?” teriak Lee Young marah dengan mata melotot.
“Iya. Aku akan melakukan apa pun yang kau inginkan saat kita bertemu lagi. Kalau kau ingin aku menjadi anjingmu, maka Aku akan menjadi anjing. Aku sangat menyesal dan minta maaf” ucap Ra On
Lee Young berteriak meminta Ra On tak pergi, Ra On malah dengan sengaja menendang rumput agar jatuh kedalam lubang. Lee Young berteriak marah, karena berani melakukan ini padanya. Ra On pun berlari dengan wajah bahagia karena mereka tak akan bertemu lagi nanti. 

Ra On berjalan melewati pasar melihat pria yang menatap aneh, lalu melihat selembaran ditempat di dinding toko. Salah satu gambar mirip dengan dirinya, Yoon Sung sedang lewat juga melihat tiga gamba seperti sedang mencari seseorang, teringat kembali dengan sepasang pria dan wanita menaiki perahu.
“Kesalahan apa yang sudah dilakukan orang-orang ini?” tanya Yoon Sung
“Seorang Pelayan yang lari dengan menantu tuannya.” Kata pedagang, Ra On kaget mendengarnya.
“Bukankah pria menantu dari tuannya? Tapi wanita adalah menantu dari tuannya?” jerit Ra On kaget.
Yoon Sung melihat wajah Ra On mirip dengan gambar, sementara Ra On melihat sekeliling pasar sudah banyak pegawal kerajaan yang sedang berjaga-jaga. Yoon Sung tersenyum melihatnya, Ra On memiliki ide dengan menempelkan tahi lalat untuk meyamarkan wajahnya.

“Lalu kenapa orang ini... dicari?” tanya Yoon Sung menunjuk gambar wajah Ra On
“Pelayan membayar oraang itu untuk memikat wanita itu.” Kata si pedagang.
“Hei.... Dia tidak memikat wanita itu... Dia pasti mengatakan bagaimana perasaan mereka satu sama lain.” Ucap Ra On membela diri
Yoon Sung memanggil pengawal yang lewat didepan mereka, Ra On panik apa yang akan dilakukan Yoon Sung sekarang. Yoon Sung melirik lalu memberitahu Sepertinya dua orang itu sudah melarikan diri bersama-sama lalu bertanya Apa yang terjadi kepada pria yang satunya ketika ditangkap.
“Dia akan dibunuh oleh tuan... bahkan sebelum dia masuk penjara.” Ucap si pengawal
“Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi aku mendengar bahwa wanita itu sudah diperlakukan dengan sangat buruk oleh keluarga itu Disaat dia sedang merasa kesakitan, maka satu-satunya yang menghiburnya adalah dia. Itulah yang aku dengar.” Cerita Ra On yang mengenal pasangan itu.
“Bagaimana kau bisa tahu begitu banyak tentang mereka?” kata sipengawal curiga.
Yoon Sung tersenyum dan memilih pergi, pengawal semakin mendekat ingin melihat wajah Ra On. Ra On makin panik karena pengawal ingin melihat wajahnya dan mencoba menutupinya. Pengawal memaksa agar Ra On memperlihatkan wajahnya. Saat itu juga, Yoon Sung langsung memeluknya, berpura-pura sebagai kakaknya dan mengajak pergi.
“Kau terlihat begitu berantakan. Apa kau bermain dengan lumpur seperti anak kecil?” ucap Yoon Sung mengusap wajah adiknya, Ra On hanya diam mengikuti jalan Yoon Sung. Si pengawal hanya diam saja tanpa bisa melihat wajah Ra On yang sebenarnya. 



Kim Hun memberitahu Para pemimpin kerusuhan sudah dieksekusi dan para pedagang pasar yang berkumpul dianggap masalah yang serius. Oleh karena itu, disarankan pelaksanaan eksekusi dari Kim Jae Seok, pemilik penginapan dan Ha Yoon Soo, si pedagang. Raja yang terlihat gelisah mengatakan untuk melakukan yang disarankan oleh Kim Hun.
“Tunggu sebentar....  Apakah Mereka sudah dieksekusi? Aku belum mendengar tentang hal itu.” Kata Raja
“Aku yang memberi perintah dan Aku percaya kau akan membuat keputusan yang sama.” Ucap Kim Hun
“Kita harus menemukan solusi mendasar... jadi orang-orangku tidak perlu mencuri beras. Apa kau benar-benar percaya... aku akan setuju untuk membunuh mereka dibandingkan itu?” kata Raja gugup.

“Hatimu terlalu lembut. Kalau kita memberikan satu untuk para perusuh yang kelaparan maka mereka akan meminta puluhan dan ratusan lainnya. Pada akhirnya, bukan hanya penyimpanan beras. Bahkan Mereka akan mencoba untuk menyerang istanamu. Mungkin ada seorang pembunuh yang akan datang ke kamarmu... sama seperti 10 tahun yang lalu.” Kata Kim Hun
Si Raja seperti mengingat saat diserang oleh orang-orang dengan membakar kediamanya. Kim Hun tahu Raja  masih mengalami kesulitan tidur sepanjang malam jadi meminta agar tak merragukan kesetiaannya serta meminta tolong percayakan semua urusan itu kepadanya dan raja hanya  fokuslah untuk menjaga kesehatannya.  
Lee Young berdiri di kamar ayahnya menatap marah lalu memilih untuk kabur, Kasim Han pun hanya diam saja melihat putra mahkota yang tak jadi bertemu dengan ayahnya. 


Yoon Sung berjalan menatap Ra on disampingnya, lalu berdeham menanyakan apakah  tadi akan membantu menyamarkan dirinya. Ra On bertanya apa maksunyd itu tahi lalat yang menempel diwajahnya, Yoon Sung mengerakan kepalanya. Ra On berusaha tetap tenang dan berjalan lebih dulu seperti laki-laki.
“Karena kau sepertinya sudah menyadarinya, maka aku tidak akan berbohong kepadamu. Terima kasih karena sudah membantuku.” Kata Ra On
“Aku pikir kau tidak layak mati. Bagaimapun juga, kau berhasil lolos kali ini, tapi pasti akan sulit karena banyak orang yang sudah mengenalimu.” Ucap Yoon Sung
Ra On tak banyak komentar memilih untuk pamit pergi dan berpesan agar menjaga diri baik-baik lalu berjalan belok. Tiba-tiba seorang pria langsung menyergap Ra On dan menariknya. Yoon Sung yang sudah pergi kembali ke ke tempat Ra On berbelok tapi tak melihat batang hitungnya.

“Aku lupa mengatakan... bahwa mereka kelihatan sangat bahagia.” Ucap Yoon Sung tak percaya Ra On berjalan sangat cepat sekali.
Ra On sudah diikat tanganya dengan tali, matanya ditutup lalu jarinya di celupka pada tinta merah, Ra On menjerit ingin meminta agar dilepaskanya. Tangan Ra On seperti dipaksa untuk memberikan cap jempol, Ra On bisa menarik tanganya. Si rentenir tak pecaya Ra On ternyata sangat kuat sekali. Tapi akhirnya jari Ra On bisa tertempel pada lembaran kertas.
“Akhirnya, dia sudah melunasi semua hutangnya.”ucap si rentenier bahagia, mata Ra On dibuka bertanya apa yang sedang dilakukan rentenier itu padanya.
“Dengarkan aku. Memang benar bahwa aku menjualmu, tapi jangan lupa. aku jamin... jauh lebih baik seperti ini daripada dengan cara itu. Apa kau mengerti?” kata rentenir, Ra On berteriak menanyakan kemana si rentenier menjualnya. 


[Lembaga Pelatihan di Kantor Pelayan Kasim]
Ra On dipanggul masuk ke dalam sebuah rumah dan sengaa di tinggalkan didalam. Dengan wajah panik Ra On meminta agar dibukaan pintunya, lalu terlihat pisau yang sangat tajam sedang diasah. Perlahan Ra On mendekatinya, si pria pun melirik sinis dengan pisau ditanganya.
“Apa... Tempat apa ini?” kata Ra On ketakutan
“Ini adalah Kantor pelayan Kasim “ kata si pria, Ra On binggung apa maksudnya.
.”Ini adalah tempat di mana kami membuat anak laki-laki jadi kasim.” Ucap si pria. Ra On memastikan apa yang diperbuat oleh pria itu.
“Seorang kasim.” Kata si pria, Ra On melihat bagia bawahnya karena tidak memiliki alat kelamin seperti pria.

Si pria mendekat dengan memegang pisaunya, Ra On panik berjalan mundur memberitahu kalau tidak bisa menjadi seorang kasim dan mengedor pintu agar bisa membukakan pintu untuknya. Si pria memberitahu namanya adalah Um Gong
“Tuan Um Gong.... Jangan lakukan itu kepadaku. Tolong.” Kata Ra On langsung berlutut di hadapan Um Gong. Um Gong malah berjongkok mendekatkan pisauanya. Ra On menjerit menyuruh Um Gong menjauh darinya.
“Aku tidak mengatakan kalau aku akan melakukan sesuatu kepadamu sekarang. Jangan buang energimu dengan sia-sia. Kau tidak akan mendapatkan makanan selama tiga hari sebelum operasi.” Ucap Um Gong lalu memuji Ra On yang terlihat sebagai pria yang cantik.
“Aku bahkan tidak peduli kalau aku tidak mendapatkan makanan. Aku tidak memilikinya.” Kata Ra On melihat bagian bawahnya
Um Gong tadi sudah pergi kembali datang mendengar  Ra On yang mengatakan tidak memiliki sesuatu. Ra On pun hanya bisa diam saja. 

Putri Younggeun bertanya pada pelayan apakah tak ada kabar lagi dari pria itu, pelayan dengan gugupmengatak tak ada, menjelaskan Tidak ada apapun di bawah atap. Putri Younggeun heran karena  Sudah lama sejak hari yang dijanjikan tapi kenapa belum mengirim balasannya
Lee Young ingin mendekat tapi sang adik sudah merengek sambil menjatuhan badannya dibawah, pelayan terlihat ikut sedih Putri tak percaya kenapa pria itu tidak berperasaan dan tidak percaya lagi pada pria itu. Lee Young pun memilih untuk pergi meninggalkanya. 

Ra On menangisi nasibnya dengan tangan diikat pada kursi, Um Gong menyuruhnya untuk berhenti menangis karena tidak ada jalan kembali, bahkan sudah membayar dan mendaftarkannya. Menurutnya entah Ra On akan hidup sebagai seorang kasim atau mati mati ditempat jadi lebih baik  pasrah saja.
“Tetap saja, Kurasa aku sangat beruntung.” Ucap Ra On, Um Gong bertanya apa maksudnya itu.
“Aku mendengar... bahwa kau yang terbaik dalam hal semacam ini di negara ini.” kata Ra On
“Aku cukup berbakat... Orang lain hanya bisa menjada 3 atau 4 dari 10 tetap hidup, tapi aku lebih baik dari mereka. Aku menjaga setengahnya tetap hidup yaitu menjaga 5 dari 10 tetap hidup.” Kata Um Gong sambil meminum araknya.
“Itu mengagumkan.”ucap Ra On lalu mencoba lepaskan tanganya.
“Bukan hanya itu... Sekitar 10 tahun yang lalu... Aku... Ahh... Ini adalah rahasia.” Kata Um Gong lalu memalingkan wajahnya, Ra On pun bisa melepaskan tangan kirinya.
“Aku melakukan operasikan saat aku benar-benar mabuk, tapi aku memotongnya dengan sangat tepat.” Ucap Um Gong bangga, Ra On akhirnya bisa melepaskan keduanya tanganya dan duduk disamping Um Gong.
“Ah.... Benarkah? Bagaimana kau bisa melakukannya saat kau sedang mabuk?” tanya Ra On.
“Tanganku ingat bagaimana untuk melakukannya.” Ucap Um Gong bangga melihat tanganya dan ingi kembali minum tapi Ra On lebih dulu menariknya.
“Tapi semua orang mengatakan bahwa mereka hebat di masanya. Yah.. Seperti itulah, Saat seseorang menjadi tua, mereka mulai membuat kesalahan.” Komentar Ra On sambil mencoba menungkan kembali arak yang sudah habis.
“Beraninya kau berbicara seperti itu kepada Guru Um Gong?!” kata Um Gong mengambil gelas arah yang ingin diminum Ra On.
Ra On seperti sengaja membuat si pria mabuk lalu memujinya kalau Um Gong itu memang seorang pria sejati. Um Gong pikir sudah pasti dirinya itu seorang laki-laki bukan seorang wanita meminta agar menungakan kembali araknya karena bisa mengatasinya. Akhirnya wajah Um Gong memerah dan terlihat sangat mambuk, menurutnya karena sudah menikmati minumannya, maka harus kembali bekerja. Ra On melihat Um Gong yang memegang pisau memberitahu yang sebenarnya, lalu terdengar jeritan sangat kencang dari dalam ruangan. 


Pagi hari
Um Gong terbangun setelah mabuk lalu melihat sekeliling ruangan banyak sekali bekas darah, wajahnya langsung panik merasa kalau harus mulai berhenti minum dan menampar wajahnya karena mengunakan pisaunya saat sedang mabuk.
Ra On terlihat tidur dengan wajah pucat, Um Gong tak percaya kalau pasienya kali ini masih hidup. Ra On mencoba bangun tapi seluruh badanya terasa sakit. Um Gong melihat dibawah selimut masih ada darah yang menempel dibagian celana.
“Apa yang terjadi... Kau ingat apa yang terjadi semalam, kan?” ucap Um Gong
“Kau begitu percaya diri tadi malam. Apa kau tidak ingat apa yang terjadi?” balas Ra On terlihat lemas.
Um Gong mengaku mengingat semuanya dan menanyakan keadaanya. Ra On dengan senyuman mengatakan kalau Um Gong memang  luar biasa lalu mengatakan ingin tidur. Um Gong pun menyuruh Ra On untuk istirahat saja lalu berjalan pergi meninggalkanya. 

Ra On berusaha duduk melihat luka yang ada dibagian pahanya sehingga terlihat ada banyak darah, lalu menatap wajahnya ke cermin. Paman Ra On sudah berkemas dan melihat sekeliling, temanya merasa Sam Nom tidak akan datang jadi tidak ada gunanya menunggu. Paman Ra On pun mengajak mereka segera peri saja dan tidak menunggunya. Sebelum pergi si paman menengok kebelakang seperti masih ragu.
Ra On membuka ikatan rambutnya terlihat rambut pajang teurai sebuah belahan kaca ada bercak darah, dengan kain kasa Ra On membalut sendiri luka dibagian pahanya.
Flash Back
Ra On mengunci rambutnya mengunakan pita, tak lupa memasang pewarna dibibirnya. Ibunya datang panik melihat anaknya langsung menyuruh untuk membuka semua pakaianya. Ra On menolak meminta agar membiarkan mengunakan pakaian wanita satu hari saja, hanya sampai matahari terbenam, sang ibu malah menampar wajahnya.
“Kau bukan seorang gadis, tapi Kau anak laki-laki. Apa kau tidak mengerti? Apa kau ingin aku untuk memberitahumu lagi? Maksudku... apa kau ingin aku menamparmu lagi? Cepat Lepaskan sekarang.” Kata ibunya. Ra On hanya bisa menahan tangisnya. 

Ra On membalut dadanya dengan kain agar tak terlihat seperti wanita, teringat kembali kata-kata pamanya “Kalau suatu hari kau tidak kembali, maka Aku akan bahagia. Kau tahu apa maksudku.” Mengingat kata-kata pamanya Ra On merasa pamanya itu pasti berpikir melarikan diri dan yakin merasa senang sekarang.
Buru-buru Ra On menghapus air matanya dan kembali mengingkat rambutnya agar terlihat seperti laki-laki. 

Putri mahkota mogok makan, hanya melirik sendok yang diberikan oleh pelayan. Walaupun matanya ingin sekali memakanya tapi memilih untuk tak memakanya. Pelayan kesal karena sudah mengkhawatirkan setengah mati. Putri mengatakan aka membalas dendam, bahkan akan menangkap dan memotong pria itu.
“Tapi.... Bagaimana kalau dia tertular penyakit yang mengerikan?” ucap Putri polos, pelayan tak menyangka putri berpikiran seperti itu.

Lee Young datang ke kamar adiknya, Putri bertanya kenapa sang kakak datang ke kamarnya. Lee Young malah balik bertanya, memangnya seorang kakak tak boleh datang ke kamar adiknya, lalu berkomentar kalau adiknya itu  kelihatan mengerikan dan melempar buku diatas meja, Putri melihat banyak gambar pria dan bertanya apa maksudnya itu.  
“Jika kau makan ini, aku akan memberitahumu.” Kata Lee Young menyendokan bubur, Putri pun mau tak mau membuka mulutnya untuk makan.

“Buku ini memiliki daftar... dari semua bujangan paling memenuhi syarat.” Ucap Lee Young. Putri bertanya kenapa memberikan padanya, Lee Young kembali menyuapi adiknya yang sedang mogok makan.
“Pilih siapa saja yang kau sukai. Maka Aku akan membawanya kepadamu entah bagaimana caranya.” Ucap Lee Young, putri menjerit kaget.
“Ini adalah dunia yang besar dengan banyak pria.” Komentar Lee Young yang bisa membuat adiknya kembal
“Apa Kau menyebut pengecut itu seorang pria?” gumam Lee Young kesal 

Semua calon kasim pun masuk istana, Ra On berjalan ketakutan. Um Gong mendorongnya agar segera masuk ke dalam. Ra On ingin berbalik tapi seorang pria menabraknya, Kim Byung Yeon ikut masuk dengan topinya. Ra On melihat di tangan pria itu ada bekas darah, akhirnya memilih untuk memberanikan masuk istana.

Di tempat tidur para kasim, Ra On berselebahan dengan Do Gi, pria bertubuh tambun. Do Gi tertidur nyenyak sampai memeluk Ra On yang ada disampingnya. Ra On langsung bangun dan mendorongnya agar menjauh.
Flash Back
Sebelum masuk, Um Gong berjongkok menyuruh Ra On untuk bersiap. Setelah tes sederhana di pagi hari, maka pelatihan yang menyiksa akan dimulai. Ra On bertanya tes semacam apa. Um Gong mengatakan apa lagi kalau bukan tes obat-obatan.
“Mereka akan memastikan itu sudah dipotong dengan benar. Tapi Jangan khawatir, karena kau tahu kemampuanku.” Kata Um Gong merasa sudah memotong alat kelamin Ra On. 


Diam-diam Ra On memilih keluar dari tempat kasim lalu bersembunyi dari penjaga yang sedang berkeliling. Ia pun berjalan mundur melewati hutan bambu, tapi saat berbalik malah menabrak seseorang. Pria itu bertanya siapa itu. Ra On tak melihat wajah si pria karena gelap.
Bulan yang tertutup awan terlihat memperlihatkan yang sangat cahaya terang, Ra On dan Lee Young saling menatap karena wajah mereka sama-sama terlihat. Ra On mengenal Lee Young sebagai si sendok perak. Lee Young mengenal Ra On sebagai Jung Do Ryung.
Flash back 
“Apa kau pikir kau bisa menangani akibatnya?” teriak Lee Young dalam lubang.
“Ya.. Aku akan melakukan apa pun yang kau inginkan, saat kita bertemu lagi Kalau kau ingin aku menjadi anjingmu, Aku akan menjadi anjingmu.” Kata Ra On yang berhasil naik ke tanah.
Lee Young tersenyum mendengar janji Ra On yang anak menjadi anjingnya kalau memang bertemu lagi. Ra On ingin pergi tapi Lee Young sudah memegang dagunya dan menyapa senang bertemu kembali dengan memanggil anak anjing. 
bersambung ke episode 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 18 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS

Seorang remaja berdiri terlihat ada gantungan kunci astroboy, dia adalah Ji Hong saat masuk remaja berdiri didepan [PERUSAHAN SIMPAN PINJAM HAENGBOCK] Seorang pria pun keluar dari gedung dan Ji Hong memanggilnya paman.
Hey. Ada apa?Aku harus segera pulang.” Ucap si paman terkesan sangat sibuk
Apa yang terjadi?Di situ tertulis atas nama orang lain,bukan namaku.Apa kau menjual rumah itu?” kata Ji Hong memperlihatkan lembaran kertasnya
Ya, aku menjualnya.Jadi kau memahami hal-hal semacam ini sekalipun kau masih muda.Apakah kau memeriksanya secara berkala?” ucap Si paman dengan nada menyindir
Itu rumahku, di mana aku...tinggal bersama Ibu dan Ayah.” Kata Ji Hong
Aku adalah walimu.Kau harus membayarku kembali untuk dukungan yang selama ini telah kuberikan padamu.Aku mengasuhmu sejak setahun setelah mereka meninggal dan mengurusmu dengan lebih baik dibanding anak-anakku sendiri. Aku sudah melakukan lebih dari cukup untuk dirimu.” Tegas Pamanya dengan sombong lalu pergi begitu saja, Ji Hong menahan amarah dengan meremas surat rumah yang bukan jadi miliknya. 

Ji Hong terlihat terburu-buru di rumah sakit dengan peralatan ditanganya, name tagnya tertulis [DOKTER MAGANG HONG JI HONG] tiba-tiba suara seseorang memanggilnya, sang paman yang sebelum sudah mengacuhkanya tiba-tiba datang menghampirinya.
Aku terus teringat padamu belakangan ini,jadi aku menghubungi panti asuhan.Aku dengar kau menjadi seorang dokter.Ayahmu pasti sangat bahagia jika dia masih hidup.” Ucap Pamanya yang tak terlihat arrogant.
Ada urusan apa Paman kemari?” tanya Ji Hong, Pamanya mengatakan kalau  memeriksakan anak-anaknya.
 “Sekarang setelah melihatmu,aku merasa lebih baik.Aku menyadari...keberuntungan berpihak padamu.” Kata sipaman menahan tangis dan pergi. Ji Hong terlihat masih dendam tapi menatap pamanya yang pergi terlihat sedih.
Sekali saja, aku memimpikan pembalasan dendam.Aku ingin membunuh semua orang,kemudian mengakhiri hidupku sendiri.Apa yang harus terjadi terus terjadi.Meskipun begitu,karma di dunia ini...tidak berlaku dalam hidupku. Gumam Ji Hong 

Dokter... Ada jeda waktu saat ayahmu meninggal dan saat ditemukan.  Apa kau tidak merasa aneh ?Menurutku aneh dan Ada yang salah.  Apa Kau tidak mencaritahu ?” kata Hye Jung curiga,
“Aku Sudah mencarinya dan ini tak ada masalah, Itu menggangguku.Tapi, aku tidak akan jatuh karena itu. Aku tidak berhenti makan, tetap bersamamu dan bersama pasienku.  Aku tahu itu yang diinginkan ayah.” Kata Ji Hong
Darimana kau tahu itu yang diinginkan ayahmu ?” kata Hye Jung
Terlepas dari masalah lain,  semua orang tua ingin anaknya bahagia.  Balas dendam, merusak diri, penghukuman ...Aku tidak ingin melakukan itu.  Waktu terlalu berharga,aku ingin lakukan yang aku sukai, Tidak ada hari esok, bagiku...” tegas Ji Hong tak ingin kehilangan orang yang disayanginya.
Hye Jung menghela nafas panjang lalu menyuruh Ji Hong untuk segera pulang saja, menurutnya lebih baik tidak akan membicarakan ini lagi. Ji Hong pikir mereka terus gagal untuk memahami sudut pandang masing-masing jadi harus hentikan diskusi ini lalu berjalan pergi. Hye Jung berusaha menahan tangisnya. 

[RUMAH SAKIT GUKIL]
Dokter Choi masih tertidur lelap setelah operasi dibagian kepalanya, Dokter Ahn menghela nafas khawatir karena juniornya itu  masih belum sadarkan diri. Dokter Pi juga melihat jam tanganya merasa cemas karena seharusnya Dokter Choi itu sudah sadarkan diri setelah obat biusnya habis.
Dokter Kim datang bertanya apakah Juniornya itu sudah sadar, Dokter Kang mengatakanbelum juga sadar. Dokter Kim merasa juniornya itu pasti senang bisa tidur lalu berjalan pergi. Pelahan Kang Soo akhirnya membuka matanya. Dokter Kang menjerit bahagia memberitahu kalau Kang Soo sudah bangun. Dokter Kim pun kembali ke tempat tidur Kang Soo.
Kang Soo, Apa kau bisa melihat kami?” kata Dokter Kang melambaikan tangan di depan mata Kang Soo.

Dari suaramu, pasti kau Ketua Tim Kang.” Ucap Kang Soo, Dokter Kim mencoba mengerakan dua jarinya didepan mata Kang Soo.
“Apa Kau tidak bisa melihat kami?” tanya Kang Soo panik karena efek dari operasi bisa menghilangkan pengelihatanya.
Dokter Kim kembali mengerakan jarinya, Kang Soo berkomentar dasi yang dipakai Dokter Kim itu keren sekali. Semua tertawa mendengarnya karena benar-benar khawatir dengan Kang Soo kalau tak bisa melihat lagi. Dokter Kim meminta semua tenang saja,  karena Dokter Kang bisa mengejutkan semua orang di sini.
Lalu Dokter Kim bertanya apakah kepala Kang Soo masih terasa sakit. Kang Soo mengatakan tidak.  Dokter Kim memujinya itu bagus dan meminta juniornya agar memberitahu Prof. Hong lalu berjalan pergi. Dokter Ahn yang melihatnya kalau Dokter Kim itu keren sekali. Dokter Pi melihat Kang Soo yang kembali tidur, lalu mengajak semua pergi saja. Dokter Kang memegang tangan Kang Soo dan menciumnya sebelum keluar dari ruangan. 


Hye Jung melihat hasil dari anestesi yang sudah didapatnya dari Dokter Kim, matanya berkaca-kaca karena harapanya untuk membalas dendam neneknya bisa dilakukan. Tapi teringat kembali perkataan pengacara padanya.
Sekalipun kau mengajukan tuntutan hukum,pasti ditolak karena pembatasan kasusnya sudah selesai.” Ucap Pengacara
Dan kata-kata sombong yang dilontarkan oleh Dokter Jin Aku telah membuat kesalahanTapi aku sudah melakukan yang terbaik.Jadi aku tidak perlu mendapatkan hukuman seperti yang kau inginkan. Walaupun begitu aku akan meminta maaf.Aku tidak seharusnya melakukan kesalahan.
Kata-kata Ji  Hong pun diingatnya Aku tidak ingin hal ini menghancurkan hidupmu. Akhirnya Hye Jung memutuskan untuk merobek hasil anestesi milik neneknya karena sudah tak ada gunanya lagi untuknya, tapi terlihat kepalan tanganya masih menahan amarah. 

Tuan Jin bertemu anaknya di depan lift, Dokter Jin menyapa ayahnya bertanya apakah Sudah selesai main golf-nya. Tuan Jin menganguk lalu meminta pada sekertarisnya kalau mereka akan pergi lebih dulu. Dua seketaris pun menyingkir membiarkan Tuan Jin dan Dokter Jin masuk lift berdua saja.
Aku memeriksa jajaran direksi.Sebagian berada di pihak kita.” Kata Tuan Jin,
Sebagian saja tidak cukup.Aku juga menghubungi yang lain.Akan kupastikan mereka memihakku pada rapat direksi selanjutnya.” Ucap Dokter Jin yakin, Tuan Jin mengangguk mengerti lalu bertanya tentang Ji Hong, apakah sudah mengatasinya
Kurasa kau tidak punya pilihan lain.Direksi mempercayainya berkat ayahnya.Dia juga 'bersih'.” Kata Tuan Jin khawatir
Aku menemukan sesuatu yang dapat menghancurkan reputasinya.” Ucap Dokter Jin, Tuan Jin bertanya apa itu. Dokter Jin mengatakan akan memberitahu nanti.
Tetap kontak dengan anggota direksi.Kita membutuhkan mereka berada di pihak kita.” Kata Dokter Jin tak mau kalah dalam rapat direksi nanti. 

Dokter Jin bertanya pada sekertarisnya  Siapa yang sering ditemui Prof. Kim Tae Ho. Sekertarisnya mengatakan Dokter Kim sering berkomunikasi dengan orang-orang dari MH Meditech. Dokter Jin menanyakan dengan Ji Hong.  Sekertarisnya memberiathu Ji Hong bertemu dengan Rekan kerja, pacar, dan Prof. Kim. Ponsel Dokter Jin berbunyi, terlihat nama Yoo Hye Jung.
Halo, ini Yoo Hye Jung.” Ucap Hye Jung sopan, Dokter Jin bertanya kenapa Hye Jung menelpnya.
Aku ingin bertemu.” Kata Hye Jung, Dokter Jin pikir pembicaraan mereka sudah selesai.
Ada hal baru yang perlu kita bicarakan.Kapan PresDir memiliki waktu luang?” tanya Hye Jung dengan wajah serius. 

Pa Ran sedang sarapan melihat Yoon Do keluar dengan pakaian santainya lalu menyuruh untuk segera berganti baju dan mengantarnya ke rumah sakit. Yoon Do menolak menyuruh pamanya untuk Berangkat saja dengan Prof. Hong dan mengajak agar minum kopi bersama.
Aku tidak mau mengganggu Ji Hong karena terjadi sesuatu pada Dr. Yoo.Dia sedang fokus pada masalah Dr. Yoo.” Ucap Pa Ran, Yoon Do bertanya ada apa dengan Hye Jung.
Dia mencari tahu soal kematian Neneknya. Lalu Mereka menemukan sesuatu.Dia membawakanku sebuah laporan untuk diperiksa.” Cerita Pa Ran
Apakah soal malpraktik yang kalian diskusikan bersama beberapa waktu lalu?” tanya Yoon Do, Pa Ran tak menyangka keponakanya itu bisa mengingatnya.

Tentu saja, Aku juga terfokus pada Dr. Yoo.” Kata Yoon Do blak-blakan.
Kau boleh fokus padanya,tapi jangan mengambil tindakan apa pun.” Tegas Pa Ran, Yoon Do bertanya bagaimana jika dirinya mau bertindak.
Aku tidak akan menghentikanmu,tapi juga tidak mau membantumu.” Tegas Pa Ran, Yoon Do kembali bertanya siapa dokter bedahnya. Pa Ran memberitahu kalau itu dokter Jin
Dia adalah teman dekat keluarga kita.Jangan ikut campur soal itu.” Ucap Pa Ran memperingatinya, Yoon Do hanya diam mengetahui kalau dokter bedahnya adalah ayah Seo Woo. 


Yoon Do menemui Dokter Jin diruanganya, Dokter Jin langsung menyuruhnya duduk dan bertanya apa tujuan datang menemuinya. Yoon Do membahas Tawaran di kursi direksi dan bertanya Apakah masih berlaku. Dokter Jin mengatakan tentu saja masih berlaku. Yoon Do pun mengucapkan terimakasih, Dokter Jin pun mengucapkan  sampai jumpa di rapat selanjutnya.
Kita akan mengambil suara atas pembangunan gedung baru.Kau hanya perlu setuju tentang itu.” Ucap Dokter Jin bersemangat, Yoon Do mengangguk mengerti terlihat tatapan berbeda pada Ayah Seo Woo. 

Hye Jung melakukan skiping seperti ingin melupakan rasa dendamnya, teringat kembali kata-kata Dokter Jin “Jangan menemuiku lagi menyangkut hal ini.Akan lebih baik jika kau tak pernah kembali kemari.
Setelah selesai olahraga melihat Yoon Do yang menelpnya, Yoon Do bertanya apa yang sedang dilakukan Hye Jung sekarang, lalu mencoba menebaknya kalau Hye Jung pasti sedang olahraga. Hye Jung membenarkan, Yoon Do mengatakan ada yang harus dibicarakan dan mengajaknya bertemu lalu menanyakan akan datang ke tempat Hye Jung berada sekarang. Hye Jung menyuruh Yoon Do tetap saja di rumah sakit,  karena akan datang  untuk menjenguk Kang Soo juga.

Ji Hong dan Dokter Kang menemui Kang Soo diruangan ICU,  bertanya keadaaanya sekarang. Kang Soo memberitahu Kepala terasasakit, tapi tidak terlalu buruk. Ji Hong meminta juniornya untuk memberikan laporan sendiri.
Usianya 27 th,dan kondisinya sadar.Lokasi operasinya riskan,tapi dapat merasakan suhu badannya,dan juga bergerak dengan baik.Hanya saja kemampuan motorik tangan kanan, kurang akurat.“ ucap Kang Soo, Dokter Kang tersenyum karena Kang Soo seperti sudah sadar. Ji Hong pun mulai memeriksa dengan meminta agar mengangkat tanganya.
Setelah tangan Ji Hong memeriksa bagian pengelihatanya, Kang Soo bisa mengikuti gerakan tangan Ji Hong, ke atas bawah kanan dan kiri. Ji Hong menyimpulkan keadaan Kang Soo baik-baik saja. Kang Soo bertanya apakah ia tetap bisa menjadi dokter bedah. Ji Hong mengangguk. Kang Soo pun mengucapkan terimakasih,

Dokter Kang melihat Kang Soo terlihat lega. Ji Hong mengatakan belum bisa memastikan karena harus lihat reaksinya terhadap anticonvulsant. Apabila bereaksi, maka Kang Soo bisa bekerja semester depan. Kang Soo bertanya apakah ia harus beristirahat sementara. Ji Hong membenarkan lalu menyuruh Dokter Kang untuk memindahkan Kang Soo dan Tetap beri ceftriaxone satu kali sehari serta Resepkan 500mg Levetiracetam,dua kali sehari. Dokter Kang mengerti.
Ketika di depan ruangan ICU, Dokter Kang membahas tentang Kang Soo.  Ji Hong bertanya ada apa dengan juniornya. Dokter Kang memberitahu Kang Soo yang tidak memiliki tempat tujuan bahkan tidak punya rumah untuk pulang, lalu menceritakan Kang Soo yang tidak menyewa tempat tinggal karena adiknya tinggal di kamp militer. Ji Hong terdiam seperti memikirkan nasib juniornya. 


Ji Hong melihat Dokter Kim sudah ada didepan ruanganya, menurutnya mereka itu memang  punya telepati karena baru saja mau ke ruangannya. Dokter Kim memberitahu sudah menemukan siapa yang membocorkan ke mediasoal saham Ayahnya.
Aku curiga soal itu tapi tetap saja tidak bisa mempercayai hal tersebut.Bagaimana bisa dia membahayakan rumah sakit demi ambisi pribadinya?” ucap Ji Hong tak percaya
Dia akan melakukan apa pun demi keuntungannya. Reporter yang kutemui mengatakan...jelas terlihat dia memanfaatkan media untuk hal-hal negatif.” Jelas Dokter Kim
Kurasa Ayahku dan Ketua Jin...terlibat pertengkaran sebelum Ayahku meninggal.Aku memiliki firasat buruk,jadi terus mencari tahu.” Kata Ji Hong lalu memperlihatkan isi USBnya pada Dokter Kim.

Dari rekaman ini,Ketua Jin berada di dalam ruangan selama 20 menit.” Kata Ji Hong melihat saat Tuan Jin masuk ruangan ayahnya dalam CCTV.
Jika kita memperhitungkannya...waktu Ayahku sendirian, lalu dia jatuh tepat setelah Ketua Jin meninggalkan ruangan.” Ucap Ji Hong curiga.
PresDir Jin saat itu mengatakan dia akan mengundurkan diri. Tapi Dia tidak mungkin mengatakannya dengan sukarela.Kupikir Ayahmu mengetahui sesuatu tentang mereka.” Kata Dokter Kim, Ji Hong bertanya-tanya apa kira-kira.
Mereka memiliki banyak kelemahan.Siapa yang paling terluka?” ucap Dokter Kim, Ji Hong ingin tahu pendapat Dokter Kim tentang hal ini.
Gedung RS yang baru,berada di bawah pengelolaan perusahaan milik Ketua Jin.Apakah hal itu menguntungkan bagi kita? Dalam hal ini Ketua Jin lah yang paling diuntungkan” jelas Dokter Kim
Bukan hal baru dia melakukannya.Apakah itu bisa menjadi kelemahan yang mematikan?” tanya Ji Hong
Dokter Kim pikir akan memulai mencarinya dari situ, Ji Hong lalu membahas tentang Kang Soo, Dokter Kim bertanya ada apa dengan juniornya itu. Ji Hong menceritakan Kang Soo yang tidak punya tempat tinggal. Dokter Kim tak percaya ternyata juniornya tak memiliki tempat tinggal. 


Kang Soo masuk ruang rawat, Young Soo terlihat bahagia membentangkan tangan ingin memeluk sang kakak. Kang Soo menolaknya karena menurutnya terlalu berlebihan. Young Soo tetap ingin kakaknya memberikan pelukan.  Kang Soo berkomenta adiknya itu terlalu manis sebagai seorang lelaki.
Aku rasa aku agak demam.Kunjungan pasien di ICU hanya diijinkan dua kali dalam sehari dan Hanya selama 30 menit pula.” Keluh Young Soo, Kang Soo membenarkan lalu merapihkan seragam adiknya bertanya apakah sudah makan.
Belum. Aku sengaja menunggumu karena akan mencuri makananmu.” Kata Young Soo, Kang Soo tersenyum lalu menyuruh adiknya makan saja semua makanan miliknya. 

Hye Jung dengan percaya diri berjalan di lorong dan masuk ke dalam kantor Presdir. Dokter Jin sudah menunggunya menyuruh Hye Jung duduk dengan pulpen ditanganya sengaja merekam pecakapan keduanya. Hye Jung pun duduk, Dokter Jin bertanya apa yang ingin dikatakannya.
Aku terus mencari jalan setelah obrolan kita terakhir kali.Aku mencari cara untuk membuatmu...bertanggung jawab secara hukum atas yang terjadi pada Nenek ku.” Ucap Hye Jung, Dokter Jin bertanya apakah  Hye Jung sudah menemukannya.
Tidak ada.... Jadi aku mencari jalan lain.Aku akan...membunuhmu.Aku akan mendorongmu pada kematianmeski aku tidak bisa langsung membunuhmu.Aku akan terus menempel padamu dan akan mengawasimu.” Tegas Hye Jung penuh dendam
Lakukan sajaHal itu akan menyulitkan dirimu sendiri.” Komentar Dokter Jin seperti tak takut.
Setiap kali aku melihat celah,  maka aku akan menyerangmu.” Tegas Hye Jung, Dokter Jin bertanya alasan Hye Jung yang mengatakan hal ini padanya.
Aku bukan pengecut yang menyerang dari belakang.” Kata Hye Jung, Dokter Jin pikir dengan mudah bisa memecatnya.
Pecat saja,lalu aku akan mengambil langkah hukum yang begitu kau agungkan.Aku akan mengajukan tuntutan atas penggunaan kekuasaan sewenang-wenang.Berkatmu PresDir, aku menjadi sangat terkenal.Media atau masyarakat pasti berpikir..kita berhubungan baik.PresDir tak akan berkata...hal ini tidak akan berpengaruh apa-apa, kan?Aku akan kembali bekerja setelah masa skorsingku selesai dan akan tetap di RS ini sampai akhir.Aku harus tetap di sini,dan menyaksikan kehancuranmu.” Tegas Hye Jung mengebu-gebu.
Dokter Jin bertanya apakah itu seperti ancaman untuknya, Hye Jung membenarkan. Dokter Jin mengejek kalau dirinya itu takut. Hye Jung mengaku senang karena ingin  Dokter Jin merasakan  lebih ketakutan jadi lebih baik menunggu saja lalu keluar ruangan dengan mata sinisnya. 


Hye Jung berjalan di lorong rumah sakit, Ji Hong melihat ingin mengejarnya tapi ada beberapa dokter lain yang melihatnya. Hye Jung pun masuk lift dan Ji Hong tak bisa bertemu karena pintu lift sudah tertutup saat sampai didepan lift.  Ponselnya pun berdering, Direktur Choi menelpnya. 

Perawat Hyun mengeluh Hye Jung yang harus mengambil seluruh tanggung jawab padahal Seo Woo juga tidak menjawab telepon dari perawat Ketua Dewan. Perawat Yoo berkomenta kalau Seo Woo adalah putri PresDir. Perawat Hyun merasa Menyedihkan sekali  karena mereka tidak lahir dengan sendok perak di mulut.
Saat masuk toilet, keduanya terkejut melihat Seo Woo sedang mencuci tangan, Seo Woo tak banyak komentar lalu keluar ruangan. Perawat Yoo  merasa Seo Woo tidak dengar. Perawat Hyun yakin Seo Woo akan meneriakinya kalau memang mendengarnya.

Seo Woo berjalan dilorong rumah sakit dan melihat pandangan dokter yang melihat kearahnya seperti tak menyukainya setelah insiden Ketua Dewan. Di depan meja receptionist melihat Young Guk dan langsung menariknya. Seo Woo merasa ingin tahu apakah orang-orang sedang mengumpatnya.
Kenapa? Apakah seseorang mengatakan sesuatu?” tanya Young Guk, Seo Woo mengelengkan kepalanya.
Mereka tidak senang karena hukuman disiplin yang didapat Dr. Yoo. Sementara Kau adalah Putri PreDir.Tapi bukannya PresDir menyukai Dr. Yoo?Kenapa tiba-tiba begitu keras padanya?” kata Young Guk merasa heran . 

Seo Woo datang menemui ayahnya, Dokter Jin melihat anaknya yang datang heran karena tidak meminta datang tapi sekarang malah datang sendiri. Seo Woo mengaku penasaran akan sesuatu. Dokter Jin bertanya apa itu.
Kenapa Ayah menghukum Hye Jung?Kupikir Ayah menyukainya.” Kata Seo Woo
Aku hanya mengikuti aturan. Jadi Aku harus memisah hal pribadi dengan pekerjaan.” Ucap Dokter Jin berdalih.
Ayah ingin aku berpartisipasi dalam manajemen RS.Jika Ayah tidak memberitahukan kebenarannya padaku,bagaimana Ayah bisa terbuka akan hal lain?” kata Seo Woo
Hal ini berbeda. Masalahnya cukup pelik.” Jelas Dokter Jin, Seo Woo masih tak mengerti, Tapi Dokter Jin mengungkapkan rasa senang karena Seo Woo menunjukkan ketertarikan dan menjadi awal yang baik.

Seo Woo melihat ponselnya yang bergetar dan itu dari ibunya, Nyonya Yang menelp dari mobil mengatakan sudah menyiapkan kencan buta untuk anaknya jadi meminta agar melaungkan waktu Sabtu ini. Seo Woo berteriak marah, Nyonya Yang meminta anaknya untuk tak berteriak.
Kau membutuhkanku sebagai penunjuk jalan kehidupanmu.”kata Nyonya Yang, Seo Woo bertanya balik kapan dirinya itu pernah membutuhkan Ibunya.
Siapa yang menjadikanmu seperti sekarang? Aku... Kau akan melajang sampai umur 40th jika aku membiarkanmu terus begini.” Kata Nyonya Yang
Seo Woo kesal memilih untuk menutup telpnya, Dokter Jin tahu istrinya itu pasti ingin SeoWoo kencan buta, menurutnya sudah seharusnya menyuruh Seo Woo lebih awal tapi sekarang Akhirnya Ibu Seo Woo  melakukan tugasnya dengan benar. Seo Woo hanya diam saja. 

Seo Woo masuk ruangan melihat Hye Jung dan bertanya apa sedang dilakukanya.  Hye Jung memberitahu bau saja mampir setelah menemui PreDir Jin dan juga masih ruangannya. Seo Woo bertanya untuk apa Hye Jung menemui ayahnya.  Hye Jung mengatakan kalau Ada yang perlu dikatakan padanya. Seo Woo ingin tahu masalah apa. Hye Jung pikir tidak harus menjelaskannya pada Seo Woo lalu keluar dari ruangan. Seo Woo terdiam memikirkan apa sebenarnya yang bicarakan ayahnya dengan Hye Jung. 

Yoon Do bertanya apakah Dokter Kang sudah memindahkan Kang Soo. Dokter Kang membenarkan. Yoon Do pun mengajak mereka untuk mengunjunginya. Dokter Kang tersenyum melihat Hye Jung yang datang, Yoon Do menyapa Hye Jung datang ke rumah sakit, begitu juga Dokter Pi dan Perawat Hyun terlihat senang.
Aku merindukanmu, Dr Yoo.”kata Dokter Kang
Aku tidak pernah menyangka kau akan senang melihatku.Ini pertama kalinya.” Komentar Hye Jung
Apakah Dokter kemari untuk menjenguk Kang Soo?” tanya Dokter Pi, Hye Jung membenarkan, Yoon Do mengajak untuk pergi bersama karena mereka juga ingin melihat kondisinya.

Kang Soo tertidur lelap dikamar rawat, Hye Jung dan Yoon Do menatap Kang Soo terlihat sedang tidur. Tiba-tiba Kang Soo membuka mata mengagetkan keduanya. Hye Jung dkk benar-benar kaget melihat Kang Soo yang tiba-tiba bangun. Kang Soo tersenyum memberitahu kalau sedang tidak tidur.
Apa kau mendengar semuanya?” tanya Hye Jung memegang dadanya, Kang Soo mencoba untuk duduk mengatakan bisa mendengarnya.
Bagaimana keadaanmu?Kau menolakku demi Prof. Hong.” Kata Yoon Do mengejeknya, Kang Soo meminta maaf.
Aku juga harus minta maaf padamu, Dr Yoo.Dokter diskorsing karenaku.” Ucap Kang Soo merasa tak enak hati.
“Apa Kau baik-baik saja?” tanya Hye Jung, Kang Soo pikir dirinya  selayaknya pasien lain dan merasa baik-baik saja. Hye Jung pun mengucap syukur.
Aku pengangguran sekarang.Aku tidak bisa melakukan apa pun yang menggunakan kekuatan berlebih, Mungkin aku harus jadi pengajar. Karena Aku cukup pintar bermain kata.” Ucap Kang Soo dengan penuh semangat.

Dokter Kang berkomentar keadaan Kang Soo semakin membaik, Kang Soo sendiri tak tahu dengan bercanda. Semua tertawa mendengar candaan junior mereka. Yoon Do memanggil Hye Jung ketika keluar dari ruang rawat, bertanya apakah memiliki waktu luang.Keduanya bertemu di restoran sandwich
Hye Jung ingin tahu apa yang ingin dibicarakan Yoon Do padanya. Yoon Do sambil makan sandwichnya  menceritakan baru bertemu PresDir Jin pagi tadi karena sebelumnya menawari posisi di dewan direksidan sekarang menerimanya. Hye Jung menanyakan alasanya.
Untuk membantumu.” Kata Yoon Do, Hye Jung binggung membantunya bagaimana.
Aku tahu alasanmu menolak posisi bagus di rumah sakit lainuntuk bekerja di sini.” kata Yoon Do
Apakah kau merasa aku kelewat batas?Aku tidak berpikir fleksibel.” Ucap Hye Jung
Itulah daya tarikmu.Kau melakukan segala sesuatu dengan baik. Sudahlah Cepat makan.Aku harus kembali dan mengurus pasien.” Kata Yoon Do  


Ji Hong menemui Direktur Choi sengaja ingin meminta untuk memilih program yang diajukandibanding pengembangan RS. Dokter Choi merasa tak yakin bisa menolaknya karena Ji Hong datang langsung memintanya.  Keduanya pun berjabat tangan dan Ji Hong mengucapkan Terima kasih. Dibagian belakang terlihat Sekertaris Direktur Jin yang mengamati keduanya.
Ji Hong melihat ponselnya, Dokter Jin menelpnya wajahnya terlihat malas mengangkatnya. Dokter Jin bertanya apakah mereka bisa bertemu, Ji Hong menolak karena agak sibuk.Dokter Jin pikir tak perlu juga dan memberitahu kalau akan membahas tentang  Dr. Yoo Hye Jung. Ji Hong terdiam mendengarnya. 

Di depan lorong rumah sakit, Ji Hong menemui Dokter Jin yang sudah menunggunya. Dokter Jin menyindi Ji Hong pasti sangat sibuk, dengan mencoba menjadi dokter yang baik,kekasih, sekaligus direktur pada saat bersamaan. Ji Hong membalas kalau semua itu berkat Dokter Jin juga.
Ini mengenai Soal Dr Yoo,Dia menemuiku lalu Dia bilang akan membunuhku.” Kata Dokter Jin
Bukankah hal itu mengejutkan setelah semua yang Anda buat untuknya?” komentar Ji Hong dingin
Tidakkah kau pikir dia tidak tahu terima kasih?Siapa yang memberinya pekerjaan dan menjadikannya terkenal?Bagaimana bisa dia membayarku seperti ini?” kata Dokter Jin marah, Ji Hong merasa kalau Dokter Jin itu terlalu berlebihan.
Dokter Jin memutar rekaman suara Hye Jung yang mengatakan “ Aku akan...membunuhmu.” Ji Hong terdiam mendengarnya.

Flash Back
Dokter Jin bertanya apakah itu sebuah ancaman, Hye Jung membenarkan. Dokter Jin mengejeknya kalau itu menakutkan. Hye Jung pun senang mendengarnya karena ingin melihat Dokter Jin jauh lebih takut lagi jadi lebih baik menunggu saja.
Aku bermaksud mengajukan tuntutan padanya atas ancaman yang ia lontarkan.” Kata Dokter Jin,
Hal itu tidak cukup dianggap sebagai ancaman.Ini Tidak lebih dari kata-kata dan Dia tidak akan sungguh-sungguh melakukannya.“ kata Ji Hong membela
Prof. Hong, inilah alasannya masa lalu jadi begitu penting.Segala sesuatu berbeda,tergantung siapa yang melontarkan ancaman.” Ucap Dokter Jin, Ji Hong meminta Dokter Jin bicara Langsung saja ke intinya.
Dia memiliki sejarah kelam saat SMU. Bahkan Dia membuat kebakaran dan D.O akibat melukai seseorang. Lalu Dia berpindah-pindah sekolah akibat perkelahian. Yah... Dia keren. Aku menyukai orang-orang sepertinya.” Ucap Dokter Jin, Ji Hong tak ingin berlama-lama bertanya apa yang dinginkan Dokter Jin dari dirinya.
Kau harus berhenti dari rencana yang sedang kau jalankan.Fokus saja pada penelitianmu tentang DBS.Aku ingin kau menjadi seorang peneliti,bukan dokter.” Jelas Dokter Jin, Ji Hong bertanya bagaiaman jika dirinya menolak.
Dr Yoo tidak akan bisa bertahan dimanapun dalam bidang ini.Terlalu sulit bagi seorang ahli bedah syaraf menjalankan klinik pribadi.” Tegas Dokter Jin memberika ancaman, Ji Hong terdiam mendengarnya. 


Hye Jung baru pulang kerumah kaget melihat Ji Hong sudah ada didepan rumahnya. Ji Hong bertanya apakah Hye Jung baru saja dari cafe Soon Hee. Hye Jung membenarkan karena sedikit membantu disana lalu bertanya kenapa datang kerumahnya. Ji Hong merasa Mengecewakan sekali mendengar pertanyaan Hye Jung. Hye Jung bertanya apa maksudnya.
Seolah kita tidak boleh bertemu tanpa alasan.” Kata Ji Hong, Hye Jung membenarkan.
Bukankah kau marah padaku?” ucap Hye Jung, Ji Hong balik bertanya bagaimana dengan Hye Jung sendiri. Hye Jung mengaku masih marah. Ji Hong mengaku merasa senang karena Hye Jung begitu jujur.
Aku juga marah padamu, tapi sekarang sudah tidak lagi.” Akui Ji Hong, Hye Jung bertanya kenapa seperti itu. Ji Hong pikir tak ada alasannya.
Aku rasa ada alasan spesifik di baliknya. Ada apa?” tanya Hye Jung, Ji Hong memastikan kalau Hye Jung datang menemui PresDir Jin Hari ini. Hye Jung binggung bertanya bagaimana Ji Hong bisa mengetahuinya.
“Apa Kau ingin memarahiku lagi?” tanya Hye Jung ketakutan, Ji Hong mengatakan tidak menurutnya Hye Jung melakukan hal yang benar.

Ji Hong langsung memeluk Hye Jung, bertanya apakah masih marah padanya. Hye Jung mengaku masih marah dan sangat terluka sambil memeluk pacarnya. Ji Hong memeluk pacarnya bertanya kapan terakhir kali Hye Jung keramas. Hye Jung bertanya apakah rambutnya bau, Ji Hong membenarkan.
Hye Jung panik melepaskan pelukanya, padahal hari ini baru saja keramas. Ji Hong tetap memeluknya, sambil tertawa kalau rambut Hye Jung itu harum. Hye Jung mendorong Ji Hong karena masih bisa mengodanya, Ji Hong tertawa bahagia karena ingin melihat Hye Jung tertawa, karena tak melihatnya belakangan ini.
Kau bersikap aneh.Aku rasa telah terjadi sesuatu.” Kata Hye Jung, Ji Hong membenarkanya.
Aku menjadi Kepala Pusat Penelitian DBS.” Kata Ji Hong, Hye Jung bertanya apakah akan mengubah sesuatu
Aku tidak akan bisa merawat pasien lagi.”Jelas Ji Hong, Hye Jun merasa  tidak menyukainya. Ji Hong pun juga merasa tak menyukainya. Hye Jung heran kenapa Ji Hong menerima pekerjaan itu kalau memang tak menyukainya.
“Apa Kau tahu perasaan semacam ini?Kau tidak menyukainya,tapi kau begitu menginginkannya.Kau tahu aku membenci sesuatu yang rumit semacam itu.Bagiku pilih dengan jelas, lakukan atau tidak.” Jelas Ji Hong
Hye Jung pun pamit masuk lebih dulu, Ji Hong merasa Hye Jung itu masih marah dan menyimpan dendam. Hye Jung menjawab dengan lambaian tanganya, Ji Hong pun memeluknya dari belakang dengan sangat erat seperti melampiaskan rasa rindunya, merasa jika tidak datang dan menemui Hye Jung  hari ini, maka tidak akan pernah bertemu lagi.


Keduanya bertemu di taman bermain dan duduk diayunan, Hye Jung memulai untuk meminta maaf. Ji Hong bertanya untuk apa. Hye Jung merasa tidak cukup baik bagi pacarnya. Ji Hong pikir itu tak benar karena Hye Jung adalah yang terbaik. Hye Jung tetap merasa tidak sebaik itu.
“Apa Kau ingat yang dikatakan Ayahku?Dia bilang cukup dengan berada di sampingku saja. Kau sedang melakukannya sekarang.” Kata Ji Hong
Aku merindukan Ketua Hong.” Kata Hye Jung, Ji Hong juga merasakan hal yang sama.
Bukankah kau tidak seharusnya memanggilnya Ketua?” kata Ji Hong, Hye Jung berpikir mulai memanggilnya ayah mertua. Ji Hong membenarkan,  menurutnya Hye Jung seharusnya memanggilnya begitu saat ayahnya.masih hidup.
Kau melakukan segalanya dengan baik kecuali yang satu itu.” Ejek Ji Hong.
“Yahh ampun , tapi kau tetap memanggil Nenek ku dengan sebutan "Nyonya Kang".” Balas Hye Jung tak mau kalah.

Kau baru saja memaafkanku,tapi sekarang kau sudah mulai lagi tidak mau mengalah padaku.” Ucap Ji Hong
Hye Jung pun meminta maaf begitu juga Ji Hong yang meminta maaf. Hye Jung kali ini bertanya untuk apa meminta maaf. Ji Hong meminta Maaf karena tidak bisa membuat Hye Jung bahagia, selama ini merasa mencintainya tapi tidak bisa membuatnya bahagia. Hye Jung pikir tidak benar karena belum pernah benar-benar bahagia sebelumnya.
Setiap kali kebahagiaan muncul, maka kesialan selalu menyusul.” Kata Hye Jung, Ji Hong meminta agar Hye Jung berhenti berpikir begitu
Entahlah.Apakah aku akan menemukan jawabannya...setelah semua ini berakhir?” ucap Hye Jung, Ji Hong meminta agar Hye Jung tak melupakan dirinya yang akan selalu ada disisinya.
“Bagaimana bisa aku melupakannya?Kau adalah pilar kehidupanku.” Ungkap Hye Jung. Keduanya saling menatap, Ji Hong memegang tangan Hye Jung dengan erat keduanya saling berpegangan tangan di atas ayunan. 
bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Sinopsis Doctors Episode 18 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS

Tuan Kim menatap istrinya yang masih terbaring di ICU, lalu memegang dahinya seperti  merasakan perbedaan  dan memegang bagian tanganya juga. Dengan wajah panik memanggil dokter kalau suhu badan istrinya yang panas. Dokter Kang dan Seo Woo sedang ada di receptionist bergegas menemui pasienya.
Dokter Kang memeriksa dengan termometer di bagian telinga, suhunya sampai 39°C. Seo Woo melihat suhu badan Sangat tinggi, jadi Fatal sekali kalau sampai bayi yang terkena, menurutnya Dibanding obat penurun panas,  gunakan kompres saja. Tuan Kim terlihat sangat khawatir dengan keadaan istrinya yang sedang koma dalam keadaan mengandung.
Jangan terlalu khawatir.Kami bisa menurunkan suhu tubuhnya.” Kata Seo Woo, Tuan Kim meminta izin untuk bisa mengompres istrinya. Seo Woo pun memperbolehkanya. 

Hye Jung menerima telp dari Dokter Kang, Dokter Kang memberitahu kalau Suami Pasien Lee Hae Young ingin bicara dengannya. Hye Jung pun meminta Dokter Kang memberikan ponselnya pada Tuan Kim.
Halo, ini Dr Yoo.Maafkan aku tidak bisa ke sana karena ada masalah pribadi.Aku tidak bisa memenuhi tanggung jawabku.” Kata Hye Jung
Aku ingin melepaskan...alat bantu pernapasan Istriku.” Ucap Tuan Kim terdengar sudah pasrah. Hye Jung kaget mendengarnya. 

Hye Jung menemui tuan Kim di ruangan tunggu. Tuan Kim tertunduk sambil menangis, lalu mengatakan bahwa mencintai istrinyalebih dari siapa pun di dunia ini.Tapi justru memberinya rasa sakit yang paling besar. Menurutnya Hae Young  tidak setangguh yang terlihat dan membuatnya terlihat sangat egois.
Jika kau memang egois, maka kau tidak akan membawanya kemari.” Ucap Hye Jung menenangkan 
Aku ingin menyerah.Aku ingin menyerah dan...membuatnya beristirahat dalam damai.” Kata Tuan Kim
Jika kau menyerah sekarang, maka semua upayanya untuk mempertahankan si bayi akan menjadi sia-sia.” Tegas Hye Jung mencoba menyakinkan. Tuan Kim bertanya apakah istrinya itu akan setuju.
Dia bertahan sampai sejauh ini karena kalian berdua.Karena dia mencintaimu dan bayi kalian. Jadi Kau sebagai suaminya harus tetap kuat.” Kata Hye Jung. 

Tuan Kim mengompres badan istrinya agar bisa menurunkan suhu badanya, sambil menatapnya berkata kalau memang istrinya kuat maka ia juga akan kuat menghadapinya, lalu mengungkapkan rasa cintanya pada sang istri. 

Young Soo memberikan sesuatu pada sang kakak. Kang Soo bertanya apa yang diberikan adiknya. Young Soo memberikan buka tabungan untuk membaya semua biaya rumah sakit kakaknya. Kang Soo merasa adiknya itu ingin membuatnya marah.
“Memangnya kenapa? Aku bahkan tidak jajan agar bisa menabung.Apakah jumlahnya terlalu kecil?” kata Young Soo
Gunakan uang ini untuk keperluanmu sendiri, dasar idiot.Aku memberimu keleluasaan,dan kau justru melakukan hal yang bodoh begini.” Ucap Kang Soo marah
Kau ini kenapa?Aku hanya ingin melakukan sesuatu untuk membantumu.” Ucap Young Soo
Young Soo.... Jika kau ingin melakukan sesuatu untuk membantuku,bisakah kau lebih produktif?” kata Kang Soo, Young Soo bingung.
Kang Soo menyuruh mengambil saja buku tabungan dan berbelaja, bahkan bisa makan yang dinginkanya, sehingga tak perlu terlihat menyedihkan. Ia memberitahu dirinya seorang dokter jadi bisa  mendapatkan diskon 50%  dan gaji tahunannya mencapai 50 juta won, dengan bangga kalau dirinya itu hebat. Young Soo tahu mengenai kakaknya yang hebat.
“Tapi Kau harus mencari tempat tinggal.Kau kan tidak bisa bekerja sementara waktu ini.” ucap Young Soo khawatir
Berhenti mencemaskan hal yang tidak penting dan berbelanjasaja sana!” tegas Kang Soo dengan nada tinggi. Young Soo pun tak menolaknya, merasa senang karena tabungannya jadi utuh.
“Hyungnim... Jangan sampai sakit.Kau benar-benar membuatku takut.” Kata Young Soo menahan rasa sedihnya.
“Hei...  Apa yang kau takutkan?Memangnya kakakmu ini pecundang?” ucap Kang Soo memegang leher adiknya, Young Soo tahu sudah pasti bukan lalu memberikan hormat layaknya tentara, Kang Soo pun membalasnya hormat dengan senyumanya. Young Soo pamit pergi, Kang Soo pun mengantar adiknya sampai ke depan rumah sakit. 

Kang Soo akan kembali ke kamarnya melihat Dokter Kim yang baru keluar kamar. Dokter Kim mengatakan sengaja datang untuk menjenguk tapi ternyata Kang Soo sedang tak ada dikamar. Kang Soo memberitahu baru saja  mengantar adiknya pulang.
Apa yang akan kau lakukan saat sudah diperbolehkan pulang?” tanya Dokter Kim, Kang Soo mengatakan belum memiliki rencana apa pun.
“Apa Kau mau bekerja untuk Departemen Bedah Syaraf?” ucap Dokter Kim menawarkan. Kang Soo kaget mendengarnya lalu bertanya posisinya.
Sebagai sekretaris sementara, karena Posisinya sedang kosong sekarang.Kau belum bisa menyelesaikan masa residensi mu saat ini. Adi Kau bisa mengisi posisi itu selama enam bulan selama pemulihan.Setelah itu selesaikan residensi mu.” Jelas Dokter Kim
Kang Soo berkaca-kaca dan langsung mengucapkan terimakasih, Dokter Kim pikir tak perlu  dan berpesan agar Bekerjalah dengan baik. Kang Soo memeluk Dokter Kim sebelum pergi, Dokter Kim tertawa melihat tingkah juniornya dan berpesan agar menjaga kesehatannya. Kang Soo kembali bersemangat karena bisa mendapatkan pekerjaan selama masa pemulihan. 

Ji Hong sedang membaca berkas diruanganya, Dokter Kim datang mengatakan sudah dengar beritanya dan ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi. Ji Hong meminta maaf karena sudah  berhutang maaf pada seniornya. Dokter Kim ingin tahu alasanya.
Bagaimana bisa seseorang sepertimu menyerah atas karirmu sebagai ahli bedah  demi menjadi...seorang Kepala Pusat Penelitian?” kata Dokter Kim tak masuk akal.
Aku hanya menganggapnya sebagai masa istirahat.” Ucap Ji Hong santai
Apa kau sungguh berpikir bisa hidup tanpa para pasien?” kata Dokter Kim, Ji Hong menegaskan kalau  Hanya untuk sementara waktu saja.
Tentang gedung baru Rumah Sakit, apakah Direktur sudah menemukan sesuatu?” tanya Ji Hong
Dia mengumpulkan dana secara pribadi.Kalau mau, kita bisa menemukan banyak bukti.” Ucap Dokter Kim
Ji Hong pikir  Informasi soal aset dan properti milikKetuaJin ada. Menurutnya Jika mereka memeriksa rinciannya, maka mereka bisamenemukan sumber uangnya. Dokter Kim melihat Sudah lebih dari satu dekade,jika Ketua Jin  menggelapkan uang RS, sudah pasti terdapat lubang dimana-mana dan mungkin Ketua Jin takut Tuan Hong  mengetahui hal tersebut. Ji Hong pikir kemungkinan lebih besar dan mengajak Dokter Kim untuk segera menyelidikinya.
“Baiklah....  Apakah kau tidak akan menghadiri rapat dewan direksi?” tanya Dokter Kim
Aku harus tetap hadir di sana, karena harus lihat proses pemungutan suaranya.” Ucap Ji Hong, Dokter Kim mengajak mereka segera pergi bersama. 



Didepan ruang rapat, Dokter Jin memastikan pada ayahnya kalau mereka  akan mendapatkan cukup suara, Tuan Jin menegaskan kalau dirinya itu Kepala Rumah Sakit.  Keduanya menyapa dewan direksi saat masuk ruangan. Dokter Kim dan Ji Hong datang bersamaan, Dokter Jin melirik dan Ji Hong hanya menyapa sebentar lalu segera masuk ke dalam ruangan.
Yoon Do pun ikut datang, Tuan Jin senang melihat Yoon Do akhirnya ikut dalam jajaran dewan direksi lalu mengajaknya untuk segera masuk ke dalam ruang rapat.  

Ruang rapat
Dokter Kim memulai rapat dengan memiliki dua hal dalam agenda rapat   Yang pertama soal pembangunan gedung baru RS dan Satu lagi tentang metode penghitungan biaya RS pasien. Yoon Do terlihat duduk disamping Dokter Jin didepan Ji Hong.
Kami menjelaskan kedua rencana tsb secara mendetail dalam rapat sebelumnya,jadi kami tidak akan menjelaskannya kembali.Tolong berikan pendapat pada kertas di hadapan kalian semua.” Jelas Dokter Kim, dibelakang Tuan Jin terlihat spanduk [RAPAT DIREKSI KE-59 RUMAH SAKIT GUKIL]
Mari mulai pengambilan suara saja” kata Dokter Jin tak ingin berlama-lama, Dokter Kim pun setuju agar mereka segera melakukanya.
Lembaran pun dibagian dengan pilihan [PENGEMBANGAN RS atau  METODE PEMBAYARAN TAGIHAN PASIEN] Ji Hong terlihat tegang ingin tahu hasil dari pemilihan suara dewan direksi. Yoon Do yang baru dalam jajaran direksi pun akan memberikan suara pertamanya. 

[TIGA MINGGU KEMUDIAN]
Pasien gawat darurat datang, Dokter Ahn pun mendekati mendorong meja dengan pasien yang tak sadarkan diri. Petugas ambulance memberitahu pasien pingsan sepulang dari gereja. Dokter Ahn pun mengerti akan  akan memeriksanya dan bertanya keadaaan pasienya lebih dulu, tapi pasien terlihat tak sadarkan diri
Apakah dia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri?” tanya Dokter Ahn, Petugas membenarkan.
Hye Jung sudah kembali bertugas memeriksa pasien sambil bertanya apakah sudah melakukan CT Scan. Dokter Ahn memberitahu Kelihatannya subarachnoid haemorrhage. Hye Jung mulai memeriksa bagian mata dan reaksi tanganya, lalu bertanya apakah sudah mengubungi walinya. Dokter Ahn mengatakan sudah menghubungi dan akan segera kemari.
Hubungi Departemen Anastesi dan pesan ruang operasi.” Perintah Hye Jung, Dokter Ahn bertanya Profesor mana yang harus dihubungi
Prof. Hong tidak akan melakukan operasi lagi jadi Hubungi Dr. Jung.” Kata Hye Jung, Dokter Ahn pun mengerti lalu keluar dari ruangan. 

Dokter Jin berserta ayah dan Direktur Choi masuk ke dalam rumah sakit. Tuan Jin bertanya  Bagaimana dengan rencana pembangunan gedung baru RS. Dokter Jin memberitahu Tim perencana akan segera menyelesaikan rincian dananya.
Ji Hong tak sengaja berpapasan, Dokter Jin pun menyapanya. Direktur Choi terlihat tertunduk tak enak hati karena memberikan dukungan pada Dokter Jin bukan pada Ji Hong. Dokter Jin bertanya apakah penelitiannya berjalan lancar. Ji Hong mengangguk lalu pamit pergi lebih dulu.
Kita sudah mengumpulkan semua dana yang kita butuhkan, kan?” ucap Tuan Jin khawatir
Kita akan mendapat sponsor sesegera mungkin begitu kita memiliki desain bangunannya. Selain itu Jumlah pekerja sudah ditambahkan,jadi akan segera selesai.” Kata Dokter Jin menyakinkan.
Tuan Jin sedikit tak khawatir. Ji Hong melambaikan tangan pada Dokter Kim yang sudah menunggunya. Dokter Kim melihat ketiganya mengumpat kesal karena benar-benar menjengkelkan. Ji Hong pikir walaupun begitu Dokter Jin yang menang. Dokter Kim memberitahu sudah mengumpulkan bukti yang merekabutuhkan.

Dokter Kim memberikan USB, yaitu catatan pekerja kontrak dari proyek tapi dikeluarkan secara mendadak. Sementara Gaji mereka,tidak dibayarkan.  Ji Hong bertanya berapa total uangnya. Dokter Kim menyebut  500 juta won sampai tahun lalu. Ji Hong sempat melonggo mendengar nominal 500juta Won.
Jumlah itu belum cukup untuk menjegal Ketua Jin.”ucap Ji Hong
Dia pasti bisa lolos kalau sejumlah itu.” Kata Dokter Kim sudah mengenal seniornya. 

Ketua Jin menanyakan totalnya, Dokter Jin menyebut 10 milyar won. Ketua Jin merasa itu jumlah yang sangat banyak lalu bertanya Apakah DBS Sensor Ji Hong begitu inovatif. Dokter Jin melihat kalau project itu akan sangat membantu kalau nanti berhasil.
Omong-omong, kenapa kau tidak membiarkan dia melakukan operasi?Hapus saja dia dari daftar direksi.” Ucap Tuan Jin
Ayah tidak memahami cara berpikir ahli bedah, kan?Mereka lebih senang menangani pasien langsung, Bukan mengerjakan urusan manajemen.Jika dia terus mengoperasi pasien, maka kita tidak akan bisa melawan ketrampilannya.” Jelas Dokter Jin
Ya, kita bisa menggunakan sebagian investasi yang didapatkan Ji Hong,sebagai tambahan dana pembangunan RS, kan?” kata Tuan Jin licik, Dokter Jin terdiam memikirkanya. 

Dokter Kim merasa keduanya menggunakan keuntungan dari proyek semacam itu. Ji Hong  bertanya  Mulai kapan tepatnya. Dokter Kim yakin sudah sejak lama, karena Rumah tempat penyimpanan abu di RS dibuka dua dekade lalu oleh keduanya.
Aku masih ingat...Ayah memiliki rincian uang yang mereka gelapkan.” Ucap Ji Hong
Mari coba memikirkan kronologi kejadiannya.PresDir Jin menyerang Ayahmu duluan soal saham.Setelah itu, rumah sakit pun diaudit. Dan Ayahmu menyerang balik dengan menolak mundur dari direksi.Setelah itu, PresDir Jin mengundurkan diri dan Serangan Ayahmu pastilah efektif.” Jelas Dokter Kim mengurutkan kejadianya.
Sudah pasti seperti itu, Pasti senjata Ayah begitu kuat sampai PresDir Jin mengundurkan diri dengan sukarela.” Kata Ji Hong

Lalu apa yang mereka perdebatkan selama 20 menit di ruangan waktu itu?Apakah mereka mencuri data tentang penggelapan dana itu darinya?Dia membuat PresDir Jin mengundurkan diri,tapi PresDir Jin membuat serangan balik juga.” Ucap Dokter Kim
Ji Hong pikir  Kedengarannya masuk akal. Dokter Kim merasa keduanya itu  memahami Ayahnyadengan baik. Ji Hong juga tahu, lalu keduanya berpikir dan sama-sama menyebut “Pasti ada salinan lain.” Dokter Kim yakin ada salinan lain data tersebut menurutnya Tidak mungkin hanya ada satu salinan dan Ji Hong sendiri tidak akan seceroboh itu.
Ji Hong pun punya kebiasaan akan membuat beberapa salinan dan menyembunyikannya di tempat berbeda-beda. Dokter Kim meminta agar Ji Hong segera mencarinya karena yakin ada disekitarnya. Ji Hong pun meminta Direktur Kim untuk mencarinya jaga.  Dokter Kim yakin jika mereka menemukan rincian informasi penggelapan dana keluarga Jin maka, akan bisa mengakhiri perang membosankan ini.


Yoon Do memegang sebuah amplop, Dokter Jin datang menemuinya di lorong padahal sudah menyuruhnya ke ruangan tapi malah meminta agar bertemu di lorong. Yoon Do mendengar Dokter Jin yang sedang dengan ayahnya padahal ingin bicara berdua saja
Kenapa? Kau ingin minta maaf?Bagaimana bisa kau mendukung Prof. Hong saat meminta bantuanku bergabung dalam direksi?” sindir Dokter Jin
Aku memilih yang sesuai keyakinanku.Maaf karena mengecewakan Anda.” Kata Yoon Do
Tak masalah, hanya tiga anggota direksi yang memihaknya. Apa Kau suka di pihak yang kalah?Ayahmu tidak menyukainya.” Ucap Dokter Jin kembali menyindir

Aku menyukai kemenangan juga.Jadi aku mencari tahu soal ini.” kata Yoon Do lalu menyerahkan sebuah amplop. Dokter Jin bertanya apa isinya.
Detail agensi pekerja yang kita gunakan dan ada banyak keganjilan soal pembayaran pekerja.” Ucap Yoon Do, Dokter Jin terkejut.
Aku tidak bisa melakukan sesuatu yang luar biasa,tapi setidaknya aku bisa menekan Anda dengan ini.” tegas Yoon Do
Dokter Jin berteriak marah pada Yoon Do, Yoon Do memperingatakan Dokter Jin untuk tak mengusik Hye Jung lagi,  maka ia tidak akan mengusik hal ini. Dokter Jin terdiam menahan amarah karena bisa dikalahkan Yoon Do dengan catatan keburukanya. 


Seo Woo bertanya apakah Pasien Hong Sang Tae sudah dipindahkan ke ruang rawat, Dokter kang mengatakan akan memindahkannya segera mungkin.Seo Woo meminta juniornya untuk Sering-seringlah memeriksanyadan hubungi Departemen Rehabilitasi untuk latihan fisiknya. Dokter Kang mengerti.
“Hei...Dr Choi! Apa kau juga membelikan untuk kami?” tanya Perawat Hyun senang melihat kedatangan Kang Soo. Kang Soo pun memberikan sekotak kopi
Kau seharusnya membelikan kami camilan.” Keluh Dokter Kang, Kang Soo dengan senang hati membuka plastiknya, toppoki dan juga sondae.
kau  memang yang terbaik!Kau sungguh sekretaris yang hebat.” Puji Dokter kang tersenyum bahagia. Kang Soo pun menawarkan Seo Woo untuk memakanya juga.
Bagus sekali. Kau sangat multi talent.” Komentar Hye Jung datang melihat Kang Soo sekarang berkerja di bagian sekertaris.

Semua menjerit bahagia melihat Hye Jung akhirnya kembali berkerja di rumah sakit. Dokter Kang pun menyarankan untuk makan tahu. Hye Jung mengejek memangnya dirinya itu baru keluar dari penjara, Dokter Kang langsung meminta maaf. Hye Jung tersenyum lalu bertanya  Apakah pasien extradural haemorrhage baik-baik saja. Dokter Kang mengingat  Pasien Oh Chang Shik dan memberitahu keadaanya baik-baik saja.
Seo Woo hanya diam melihat keakraban Hye Jung dengan semua juniornya. Hye Jung lalu melihat Rambut Kang Soo yang  sudah tumbuh. Kang Soo membuka topinya menurutnya Sudah cukup panjang. Semua tertawa, Dokter Kang mengejek kalau kepala Kang Soo Kelihatan seperti biji kacang. Seo Woo tertunduk seperti menahan rasa sedihnya. 


Hye Jung masuk ruangan diikuti oleh Seo Woo dengan menanyakan keadaan Hye Jung yang kembali berkerja. Hye Jung mengatakan kalau baik-baik saja. Suasana terasa canggung dan Seo Woo memilih untuk duduk dimejanya. 
Di dalam ruangan terasa dingin, Seo Woo sibuk mengaris bawahi e-book dari ponselnya. Ayahnya tiba-tiba menelp memberitahu akan makan dengan Kakeknya jadi anaknya harus ikut. Hye Jung melirik mendengar Seo Woo sedang bicara dengan ayahnya. Seo Woo menolak mengatakan tak bisa ikut karena ada jadwal operasi. Hye Jung akan keluar dari ruangan dan Seo Woo mengajaknya bicara.
Hei, omong-omong...apakah terjadi sesuatu antara kau dan Ayahku?” tanya Seo Woo, Hye Jung balik bertanya kenapa Seo Woo menanyakan hal itu.

Aku hanya merasa aneh.Dia sebelumnya menyukaimu.Tapi tiba-tiba sikapnya padamu berubah,dan dia jadi begitu keras terhadapmu.” Kata Seo Woo, Hye Jung pikir tanyakan saja sendiri pada ayahnya.
Aku sudah melakukannya, tapi dia tidak mau menjawab. Jadi kenapa?” ucap Seo Woo makin penasaran
Jika aku melukaimu,apakah kau berpikir itu akan menyakiti ayahmu juga?” tanya Hye Jung
Seo Woo pikir Hye Jung ingin menyakiti ayahnya, Hye Jung pun akhirnya meminta maafkan menurutnya masalah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Seo Woo. Seo Woo pikir  Hye Jung bisa menyakiti kedua orang tuanya dengan cara menyakitinya, jadi meminta agar memberitahu yang terjadi antara Hye Jungdan Ayahnya. Hye Jung mengaku setiap kali melihat Seo Woo maka  teringat saat-saat kita menghabiskan waktu bersama ketika SMU karena dulu tidak berpikiruntuk menjadi seorang dokter lalu keluar ruangan.


Flash Back
Mereka pergi foto box  bersama dan karaoke setelah ujian, lalu makan es krim dengan main ke taman bunga. Soon Hee terlihat senang melihat mawar yang sangat cantik, Seo Woo meminta Soo Hee berhati-hati ketika ingin memegangnya.
“Apa Kau mengerjakan ujian dengan baik?” tanya Seo Woo, Hye Jung tak tahu karena belum pernah melakukan selama ini.
Aku sangat baik dan  Sangat baik dalam menyerah soal matematika. Ah.... Bagaimana bisa kau begitu pintar dalam matematika?” ucap Soon Hee gemas pada Seo Woo
Aku belajar dengan keras, sementara kau tak melaukanya. Tak ada yang bisa mengalahkanmu jika kau sampai bekerja keras.” Ucap Seo Woo
Itulah yang dikatakan ayahku.Aku tidak sabar lulus SMUdan menikah.Aku hanya ingin satu anak.Aku tidak akan pernah mau memiliki anak di usia tua.Diantara kita bertiga,kurasa Seo Woo akan jadi yang paling dulu menikah.” Kata Soon Hee
Itu tidak benar.Aku harus menjadi dokter seperti Ayahku dan aku harus lulus sekolah kedokteran sebelum menikah. Apa kalian tahu, Masa pendidikannya saja enam tahun.  Dan Kau ingin jadi apa, Hye Jung?” ucap Seo Woo
“Aku akan membantu Nenek menjalankan restorannya dan akan membuka cabang restoran itu,menghasilkan banyak uang dan memberikan apa pun yang diinginkan Nenek.” Kata Hye Jung bahagia.
Soon Hee pun meminta untuk  bisa membuka cabang ketiga dan akan membayarnya. Seo Woo ikut akan membuka cabang keempat lalu setelah jadi dokter menambah akan membuka cabang ke lima. Semua terlihat tertawa bahagia dengan impian mereka. Seo Woo berkaca-kaca mengingat cita-cita Hye Jung yang sangat sederhana akhirnya malah menjadi seorang dokter seperti dirinya. 

Seo Woo dan Young Guk baru selesai operasi. Seo Woo bertanya Apakah orang-orang membenci ayahnya. Young Gun yakin tidak semua orang bisa menyukainya tapi menurutnya sebagian orang seperti itu. Seo Woo mengeluh tidak ingin mendengar tentang hal itu dan akan mengakhiri semuanya di sini. Young Guk bingung melinat tatapan Seo Woo dan mengikutinya dari belakang. 

Hye Jung sedang melihat komputernya, ketukan pintu terdengar. Yoon Do datang mengunjungi Hye Jung diruanganya bertanya apakah tidak makan siang. Hye Jung pikir akan makan siang. Yoon Do pun mengajak untuk makan siang bersama.
“Coba Pikirkan yang telah kulakukan untukmu.Aku bergabung dengan dewan direksi. Tidak bisakah teman makan siang bersama?Kita teman sekarang.” Ucap Yoon Do,  Hye Jung setuju mereka untuk makan malam bersama.
“Lalu bagaimana balas dendamnya?” tanya Yoon Do, Hye Jung mengaku sudah pergi entah kemana.
Satu-satunya yang bisa kulakukan sekarang adalah bekerja setiap hari.” Kata Hye Jung, Yoon Do memujinya lalu mengajak mereka untuk segera makan bersama. 

Yoon Do dan Hye Jung berjalan pergi ke kantin, saat di lobby Tuan Jin memanggil Yoon Do bertanya mau kemana. Yoon Do mengatakan akan makan siang dan bertanya balik. Ketua Jin mengatakan akan makan juga. Dokter Jin dan Hye Jung saling menatap sinis.
“Apa Kalian saling kenal?” tanya Ketua Jin
Kami berdua di Departemen Bedah Syaraf.” Ucap Yoon Do lalu pamit pergi, Hye Jung pun dengan sopan pamit pergi
Ketua Jin melihat  Dokter yang diskorsing itu sudah kembali dan mengungkapan sangat menyukainya karena Hye Jung yang energik. Dokter Jin mengaku Yoon Do mulai membuatnyaterganggu dan akan menendangnya keluar entah bagaimana caranya, dengan penuh amarah pasti sudah menyingkirkan Yoon Do jika bukan karena Ayahnya.
“Hei... Kau pasti sangat stres.Kenapa kau marah pada semua orang?Apa yang membuatmu ketakutan?” tanya Ketua Jin,
Siapa bilang aku ketakutan?” ucap Tuan Jin menyangkal.
Aku bisa melihatnya dari tingkahmu.Seolah ada yang sedang memburumu.” Kata Ketua Jin, Tuan Jin tak merasa seperti itu, Ayahnya berkata kalau bisa melihatnya.
“Kau Tidak perlu begitu, karena Kau berada di puncak dunia sekarang.” Ucap ayahnya menenangkan lalu mengajak untuk pergi. 
Ji Hong membawa kotak kardus peninggalan ayahnya yang ada diruangan, mengeluarkan foto bahkan mengecek kotak mungkin bisa menemukan sesuatu. Dan mulai melihat buku dan juga dompet.

“ternyata Tidak ada di sini.Aku seharusnya tidak menganggapnya terlalu mudah.” Kata Ji Hong melihat kotak kardusnya. 

Dokter Jin melihat keluar jendela mengingat perkataan Hye Jung sebelumnya “ Aku akan...membunuhmuAku akan kembali bekerja setelah skorsingku selesai.Aku akan tetap di rumah sakit ini sampai akhir dan akan tetap di sini sampai melihatmu jatuh.
Ketukan pintu terdengar Dokter Jin pun menyuruh masuk, Hye Jung masuk ke dalam ruangan. Keduanya saling menatap dingin. Dokter Jin pun menyuruh Hye Jung untuk duduk di ruanganya. 

Seo Woo keluar dari ruang operasi terlihat penasaran, lalu menelp Soon Hee. Soon Hee dengan rambut terurai tidak mengira Seo Woo akan menelepon dan ingin tahu kenapa menelpnya. Seo Woo mengatakan memiliki pertanyaan. Soon Hee pun ingin tahu apa pertanyaan.
Jika kau pernah menganggapku sebagai teman, mak aku harap kau memberitahu kebenarannya.” Ucap Seo Woo ingin tahu hubungan Hye Jung dengan ayahnya. 

Dokter Jin menyuguhkan teh untuk Hye Jung tak percaya ternyata Hye Jung benar-benar kembali bekerja dan tidak berpikir kalauakan melakukannya. Hye Jung menegaskan selalu menepati kata-katanya. Dokter Jin menyindir bagaimana bisa seseorang menepati semua perkataannya, menurutnya  Kata-kata sebatas kata-kata.
Kita memiliki pandangan berbeda.” Kata Hye Jung
“Apa Kau bekerja untuk seseorang dengan pandangan berbeda semacam itu?” ucap Dokter Jin
Aku pernah dipenjara sekali.PresDir pasti mengetahuinya karena melakukan pemeriksaan latar belakang. Lalu Nenek mengunjungiku dengan membawa makanan.Aku bilang tidak bisa makan karena tak punya selera.Tapi Nenek bilang aku bicara omong kosong.Dia mengatakan bahwa semua orang yang bernapas butuh makan. Jadi Aku bekerja keras untuk sukses dan Tidak seorang pun membantuku.Selama itu aku membangun prinsip dan pandanganku sendiri.Pandangan PresDir tidak berarti apa-apa bagiku.” Ucap Hye Jung dingin 

Kau sungguh luar biasa maka Tidak heran kau sampai sejauh ini . Apa Kau pikir kau lebih baik dari orang lain? Apa Kau pikir aku membiarkanmu begitu saja?Tolong tunjukkan sedikit sopan santun.Jika tidak, kita mungkin tak akan bisa menyelesaikan percakapan ini.” kata Dokter Jin
“Apa Kau tahu kenapa Prof. Hong memilih pergi ke Pusat Penelitian? Itu semua Karenamu. Tentang Masa lalumu dan Masa sekarang  Mereka semua penghalang untuk Prof. Hong. Apa Kau tahu siapa yang mengambil tanggung jawab...atas tindakan kurang ajarmu?Prof. Hong.” Ucap Dokter Jin membuka semuanya.
Hye Jung berkaca-kaca mendengarnya, Dokter Jin pun menyuruh Hye Jung untuk pergi  dan Berhenti bersikap kasar pada orang lain. Hye Jung bertanya apakah Dokter Jin ingin dirinya pergi tapi karena itulah tidak mau dan sudah memberitahu bahwa ia selalu memegang kata-katanya. Dokter Jin terdiam melihat Hye Jung yang berani menatapnya. Hye Jung pun keluar ruangan tanpa pamit. 


Hye Jung terlihat menahan tangisnya didepan ruangan Dokter Jin. Ji Hong didalam rumah terus mencari sesuatu yang ditinggalkan oleh ayahnya. Satu persatu semua kardus dikeluarkan dari isinya. Tanpa pantang menyerah mencari semuanya sampai ke tempat peralatan mancing ayahnya, tapi tetap tak menemukanya. Hye Jung sudah berjalan ke parkiran dan meninggalkan rumah sakit.
Ji Hong seperti sudah pasrah akhirnya membaringkan tubuhya di lantai, semua barang-barang ayahnya pun berserakan. Tanganya melihat pancingan yang biasa di pakain ayahnya, tiba-tiba matanya tertuju pada ujung tongkah seperti ada sebuah gantungan. Ji Hong menjerit tak percaya pada ayahnya ternyata memang menyimpanya. Hye Jung terlihat menyetir mobilnya dengan menahan rasa sedihnya. 

Ji Hong langsung membuka isi USB dalam laptopnya, folder bertuliskan  [DANA RAHASIA TERUNGKAP] lalu melihat laporan [DANA PINJAMAN DARI RS GUKIL] sementara dibagian bawah TOTAL DEPOSIT JJ MEDICOM PADA 2015] dengan tanda merah sebesa 5 Milliar seperti sengaja di gelapkan, wajahnya terlihat geram.
Terdengar bunyi bel rumahnya, Ji Hong bertanya siapa yang datang. Hye Jung memberitahu yang datang. Ji Hong membuka pintu lalu mengajak Hye Jung untuk masuk, merasa pacarnya itu bisa membaca pikiran karena ia juga sangat ingin bertemu dengannya.
Ini tidak adil.” Ucap Hye Jung, Ji Hong bertanya apa maksudnya. Hye Jung mengatakan Segalanya. Ji Hong bertanya ada apa sebenarnya.

Kenapa aku tidak bisa membantumu?Kenapa aku selalu membuatmu kesulitan?Apa yang PresDir Jin katakan sampai kau ke Pusat Penelitian?Kenapa kau tidak memberitahuku?” ucap Hye Jung menahan tangisnya.
Berapa banyak pertanyaan itu? Apa Aku harus menjawab semuanya?” kata Ji Hong dengan senyumanya.
Aku merasa malu.Akubener-benar merasa malu padamu.Aku ingin menjadi percaya diri di depanmu.”kata Hye Jung sedih
Kau mengajariku untuk melakukan ini di saat begini.Lebarkan kedua lenganmu dan lingkarkan di pinggangku.” Ucap Ji Hong dengan menaruh tangan Hye Jung di pingangnya.
Keduanya saling menatap, Hye Jung terlihat masih menahan air matanya. Ji Hong mengelus rambut Hye Jung dengan senyumanya. Hye Jung tetap menatanya dengan sedih. Ji Hong akhirnya menciumnya, Hye Jung pun menerima ciuman Ji Hong seperti menerima pengorbanannya.
Keadilan berjalan seperti riak sungai di tempat yang tak dapat kita lihat.Tidak akan tampak oleh mata kita. Gumam Ji Hong 
bersambung ke episode 19

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted 

Sinopsis Jealousy Incarnate Episode 1 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS Digambarkan beberapa tokoh kartun yang bisa mengendalikan cuaca dari atas bumi, dengan menekan tombol maka akan membuat turun hujan, petir, berawan atau teriknya matahari. Tiba-tiba sebuah meteor seperti menghantam pesawat UFO yang dinaiki oleh kartun tersebut dan akhirnya membuat pesawat UFO mereka jatuh ke dalam bumi. Cuaca pun berubah

Sinopsis Jealousy Incarnate Episode 1 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS Rambut Hwa Shin terlihat sudah berubah jadi klimis dan memiliki berlahan. Hwa Shin melihat dikaca bertanya apakah style seperti ini yang dinginkanya. Na Ri memegang rambut Hwan Shin membenarknya. Hwa Shin tak ingin Na Ri memegang rambutnya, berpikir kalau bisa memilih bajunya sendiri karena pasti tak ada penata gaya. Na Ri pikir akan

Sinopsis Doctors Episode 19 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS Hye Jung yang mogok makan mengambil kotak makan dari neneknya karena sengata membawa makan untuknya, sambil menangis makan nasi yang diwabakn oleh nenek Kang. Setelah itu Hye Jung berlutut didepan Seo Woo untuk meminta agar mencabut laporan, setelah Soon Hee mengantikan dirinya di penjara. Tuan Jung berpesan pada Ji Hong agar anaknya jadi

Sinopsis Doctors Episode 19 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS Ji Hong menyuruh Hye Jung duduk di meja makan karena  sudah memasak,jadi mereka bisa makan bersama sebelum berangkat kerja. Keduanya duduk bersama lalu Ji Hong brtanya apakah Hye Jung sedang berangkat dari rumah. Hye Jung memberitahu  baru saja menemui Nenek. “Aku seharusnya juga mengunjunginya. Lain waktu ayo kita pergi bersama.” Kata Ji

Sinopsis W Two Worlds Episode 10 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC Soo Bong masuk ruangan memberitahu akan pergi membeli makanan dan bertanya apakah Tuan Oh ingin makan Jokbal, karena tahu sangat menyukainya. Tuan Oh hanya mengangguk dengan wajah serius tetap mengambar webtoon. Soo Bong pun pamit pergi dan akan segera kembali. Tiba-tiba Tuan Oh seperti teringat sesuatu lalu berteriak memanggil Soo Bong

Sinopsis W Two Worlds Episode 10 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC Presiden seperti mendatangi Hyun Suk mengataan Pemerintah bahkan tidak bisa membayar kerja keras, jadi meminta maaf yang sebesar-besar. So Hee sedang mendampingi melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya, Kang Chul mengirimkan foto Yeon Joo dengan wajah melas bertanya “ Apa Kau mengenal gadis ini?” So Hee terlihat binggung. Sementara di

Sinopsis W Two Worlds Episode 11 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC “Dimana kita?” tanya Kang Chul seperti baru sadar, Yeon Joo mengatakan mereka ada di hotel dan sengaja  memilih tempat yang paling tidak mencurigakan karena ia masih khawatir, sambil menempelkan perban. “Tuduhan itu tidak benar, kan? Itu tidak masuk akal. Bukan karena itu kau melarikan diri ‘kan? Aku akan mencoba mencari tahu yang terjadi

Sinopsis W Two Worlds Episode 11 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC Yeon Joo menaiki taksi dengan  mendengarkan berita yang disiarkan oleh radio. “Sekitar 300 orang atau lebih berkumpul untuk menuntut keadilan, di depan gedung statiun TV WBN bukan untuk menuntut penutupan, tapi justru berdemo karena penghentian siaran stasiun TV tersebut. WBN dimiliki secara pribadi oleh Kang Chul yang menghilang...”

Sinopsis Doctors Episode 20 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS Hye Jung berjalan meninggalkan Ji Hong setelah dari rumah sakit. Ji Hong bertanya Apa Hye Jung  sungguh ingin dirinya pergi. Hye Jung mengatakan tak ingin bertemu dengan gurunya lagi. “Aku bertemu dengannya lagi. Aku tidak pernah manyangka kami akan bertemu lagi seperti ini.” Diatap gedung rumah sakit, Hye Jung dan Ji Hong pertama kali

Sinopsis Doctors Episode 20 Part 2

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS Kang Soo kembali ke rumah sakit setelah membeli makanan melihat Hye Jung makin cantik saja sampai  sangat mengagguminya. Hye Jung sedang meunggu lift darimana juniornya itu. Kang Soo memberitahu barus aja belanja, sambil memperlihatkan tas belanjanya kalau memang seperti itu  tugas seorang sekretaris. Pintu lift pun terbuka, Kang Soo

Sinopsis Jealousy Incarnate Episode 2 [Link]

$
0
0
PS : All images copyright : SBS Baru nonton episode pertama langsung jatuh cinta, nama tokohnya lucu Pyo Na Ri, entah kalo salah sebut bisa manggil kaya alm Mpok No Ri... Hehehe... Akting Nona Gong emang TOP abis deh, dari seorang PD yang paling penting jadi nothing dalam stasiun TV bagian berita. Kyung Pyo yang jadi Jung Won, karakternya tampan ala chaebolnya dapet banget, hilang deh tuh

Sinopsis Yong Pal Episode 5 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright : SBS Tae Hyun mengangkat ponselnya, seperti Man Shik karena ia mengumpat untuk tak menelpnya sebelum ia yang menhubunginya. Tiba-tiba Tae Hyun terkejut dan menanyakan harganya, setelah itu kembali mengumpat Man Shik maling. “Berapa besar jumlah uang yang sudah aku berikan kepada mereka?” teriak Tae Hyun Yeo Jin yang duduk didalam ruang kaca

Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 1 [Link]

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC Drama tentang kepribadian banyak bikin geregetan,  sama kaya drama it's Okay That's Love tapi ini bener-bener cerita fresh, satu orang punya 7 kepribadian. Ji Sung aktingnya juga ga maen-maen, pinter banget langsung berubah hanya dari matanya bisa bikin jatuh cinta. Awal cerita seperti keluarga Chaebol tiba-tiba terjadi sebuah kejadian

Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 2 Part 1

$
0
0
PS : All images credit and content copyright :MBC Shin Seu Gi masih berkelahi dengan para preman, Ri Jin hanya melihat sosok pria yang baru ia kenal bisa melawan banyak orang sendirian. Beberapa orang di depan klub hanya melihat Seu Gi yang melawan preman, terlihat ada tanda merah dibagian lehernya. Seu Gi berhasil melawan semuanya, mata yang dingin menatap Ri Jin lalu berjalan
Viewing all 1153 articles
Browse latest View live